Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL REVIEW EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

LATIHAN AEROBIK VERSUS LATIHAN ISOMETRIC HANDGRIP PADA


HIPERTENSI

disusun oleh
Nidya Pandora Bintari Hargi
NIM 162310101231

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic dengan konsisten di
atas 140/90 mmHg. Hipertensi secara global memberikan peranan penting terhadap semua
penyebab kematian pada penyakit kardiovaskuler, menimbulkan kerusakan organ lain seperti
otak (stroke), ginjal, arteri perifer dan retinopati (MCGowan et al., 2007; Sudoyo et al., 2006).
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit
ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal. Hipertensi seringkali
tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka
waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu
dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (Sidabutar, 2009). Hipertensi sangat erat
hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada
bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang yang mempunyai pengaruh positif maupun negatif
pada kesehatan.

Peningkatan tekanan darah kronis atau hipertensi adalah penyumbang utama terhadap beban
penyakit global dan secara langsung bertanggung jawab untuk sebanyak 7 juta kematian setiap
tahun, yang merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia dengan beban sosial dan
ekonomi yang signifikan.Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) (2013),
hipertensi bertanggung jawab untuk setidaknya 45% kematian akibat penyakit jantung dan 51%
akibat stroke dari populasi dunia.Hipertensi diperkirakan akan mengalami peningkatan
prevalensi sebesar 60% pada tahun 2025 (Mortimer & Mckune, 2011). Tekanan darah sistolik
meningkat secara linier dengan usia yang menyebabkan perkiraan risiko seumur hidup dari
pengembangan hipertensi sekitar 90%.

Sebagai akibatnya strategi untuk mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi adalah
tantangan kesehatan masyarakat yang vital. Pelatihan ketahanan aerobik dengan intensitas
sedang adalah komponen yang banyak direkomendasikan dalam pencegahan dan pengobatan
tekanan darah tinggi. Memang, penelitian meta-analitik jelas menunjukkan bahwa individu yang
berpartisipasi dalam program latihan ketahanan aerobik mengalami pengurangan signifikan yaitu
(-3,5 / -2,5 mmHg) dan tekanan darah ambulatory siang hari (-3,2 / -2,7 mmHg).
Manfaat yang bisa didapat pada pasien hipertensi dalam melakukan intervensi latihan aerobic
dan latihan handgrip ini sangat besar, selain dapat mengontrol tekanan darah pada pasien
hipertensi, latihan ini dapat menjadi solusi yang terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien hipertensi. Sebagai tenaga kesehatan, perawat bertindak sebagai fasilitator bagia pasien
yang mendorong pasien untuk berpatisipasi secara aktif dalam mengontrol tekanan darahnya.
Perawat juga harus memberikan informasi yang diperlukan oleh pasien terkait dengan
penyakitnya dan wawasa tentang perawatan yang diambil oleh pasien, kemampuan dan pilihan
yang telah dipilih oleh pasien.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas latihan aerobik dengan latihan isometric handgrip pada pasien
hipertensi

1.2.2 Tujuan Khusus


1.2.2.1 Mengetahui pengaruh latihan aerobik dengan latihan isometric handgrip pada Hipertensi
1.2.2.2 Mengetahui perbandingan latihan isometric handgrip berbasis rumah dengan pelatihan
ketahanan untuk memanajemen tekanan darah
1.2.2.3 Dapat menjadi alternatif lain dalam menerapkan proses keperawatan pada pasien.

1.3 Manfaat Penerapan EBN


1.3.1 Bagi Pasien
Memberikan gambaran baru bagi pasien dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang
sulit diatasi dalam pengelolaan hipertensi secara mandiri sehingga mendapatkan solusi terbaik
disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan keyakinan klien dalam mengatasinya.
1.3.2 Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penerapan EBN ini dapat menjadi metode yang baru yang bisa diterapkan pada
pelayanan keperawatan sehingga penerapan tidak hanya berfokus pada pengetahuan dan skills
saja tetapi menyeluruh pada tindakan dan partisipasi aktif dengan memberdayakan pasien.

1.3.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan


Hasil penerapan EBN ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan keperawatan
dan menjadi salah satu acuan dalam perawatan klien dengan hipertensi.
BAB 2

METODOLOGI PENCARIAN

2.1 PICO (Problem, Intervention, Comparative, Outcome)

2.1.1 Problem

Penyakit hipertensi adalah penyakit yang tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg.
Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Jerman ini ada 75 orang yang secara acak
dijadikan sebagai penelitian yang dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari
25 orang. Dalam proses keperawatan, perawat dapat memberikan informasi-informasi kepada
pasien tentang penyakitnya. Metode keperawatan yang diterapkan di rumah sakit kurang
melibatkan peran aktif pasien dalam menangani permasalahannya. Oleh karena itu, latihan
aerobic dengan latihan isometric handgrip dapat diterapkan dan pasien dapat berpartisipasi aktif
dalam perawatan penyakitnya, termasuk memutuskan tindakan keperawatan yang harus diambil
oleh pasien berdasarkan informasi yang diberikan oleh perawat.

2.1.2 Intervention

Intervensi yang bisa dilakukan untuk membantu pasien hipertensi yaitu dengan latihan-
latihan yang bisa dilakukan di rumah. Latihan fisik adalah landasan dari rekomendasi gaya
hidup dalam panduan hipertensi saat ini. Salah satu diantaranya yaitu memberikan latihan
aerobic dan latihan isometric handgrip untuk mengontrol tekanan darah dan mengatur pola
hidup sehat yang harus dijalani pasien dalam perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Selain itu latihan ini juga menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol LDL, meningkatkan
kolesterol HDL dan toleransi glukosa.

2.1.3 Comparative Intervention


Pengaruh intervensi pada pasien hipertensi dengan perbandingan latihan isometric
handgrip berbasis rumah dengan pelatihan ketahanan untuk memanajemen tekanan darah
dengan menggunakan sistem telemonitoring.
2.1.4 Outcame
Dengan penerapan latihan aerobic dan latihan isometric handgrip pada pasien
diharapakan dapat meningkatkan kualitas hidup dan dapat mengontrol tekanan darah pasien
sehingga kualitas hidup pasien hipertensi akan meningkat

2.2 Pertanyaan Klinis


Apakah latihan aerobic dan latihan isometric handgrip akan mampu meningkatkan
kualitas hidup dan dapat mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi?

2.3 Metode Penelusuran Jurnal

Unsur PICO Analisis Kata kunci


(Terapi)
P Aerobic Versus Isometric Handgrip Exercise in aerobic exercise/ blood
Hypertension: A Randomized Controlled Trial pressure/ handgrip/
hypertension/ isometric
exercise
I Aerobic exercise and isometric handgrip exercise aerobic exercise/ isometric
exercise/hypertension
C Pengaruh intervensi pada pasien hipertensi isometric exercise/
dengan perbandingan latihan isometric handgrip/endurance
handgrip berbasis rumah dengan latihan training/hypertension
menigkatkan daya tahan untuk memanajemen
tekanan darah
O Comparing Home-Based Isometric Handgrip blood pressure/handgrip
Exercise vs Endurance Training for Blood exercise/training/endurance/
Pressure Management randomized controlled trial

2.4 Jurnal Database yang Digunakan


Menggunakan kata kunci dan beberapa sinonimnya dari analisa PICO, peneliti
memasukkannya ke dalam search engine jurnal sebagai berikut :

a. https://www.ncbi.nlm.nih.gov
Didapatkan 13 judul artikel, kemudian dipilih sebanyak 4 jurnal yang relevan.
Kesesuaian dengan keadaan yang sebenarnya di rumah sakit membuat peneliti memilih 2
artikel pilihan untuk kemudian memilih 1 artikel sebagai rujukan dan 1 artikel sebagai
pendukung

2.5 Temuan artikel pilihan dari kata kunci PICO yang digunakan untuk digunakan
sebagai rujukan

2.5.1 Aerobic Versus Isometric Handgrip Exercise in Hypertension: A Randomized


Controlled Trial

 Penjelasan journal utama pelaksanaan EBN

Latihan Aerobik dengan Latihan Isometric Handgrip pada Hipertensi


Abstrak
Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengurangi tekanan darah (BP) dan secara luas
direkomendasikan oleh pedoman hipertensi Amerika dan Eropa saat ini. Pasien hipertensi
didorong untuk berpartisipasi dalam latihan aerobik dinamis intensitas sedang (berjalan, jogging,
bersepeda atau berenang).
Metode : Sebanyak 75 pasien hipertensi diacak ke salah satu program 12 minggu berikut:
pelatihan handprip isometrik lima kali seminggu (dua kontraksi 2 menit pada 30% daya
maksimal dengan masing-masing lengan); ‘Pelatihan sham-grip’ lima kali seminggu (dua
kontraksi 2 mnt pada 5% daya maksimal dengan masing-masing lengan); Latihan olah raga
aerobik 30 mnt tiga hingga lima kali per minggu.
Hasil : Karakteristik epidemiologis dan hemodinamik pada awal tidak berbeda antar kelompok.
Latihan aerobik menyebabkan penurunan yang signifikan dari tekanan darah sistolik 24 jam
(P=0.025), SBP (P=0.03), resistensi pembuluh darah sistemik (P=0.001) dan indeks elastisitas
arteri kecil (P=0.005). Tidak ada perubahan statistik yang signifikan dari parameter ini dalam
latihan isometrik dan kelompok ‘sham exercise’ (P> 0,05 masing-masing).
Kesimpulan : Latihan isometric handgrip, dilakukan sesuai dengan protokol yang khas, tidak
mengurangi tekanan darah pada pasien hipertensi. Latihan aerobic, bahkan sebagai rejimen
olahraga yang tidak terkendali dan tidak diawasi, menyebabkan penurunan yang signifikan dari
rawat jalan dan penurunan tekanan darah
2.5.2 Comparing Home-Based Isometric Handgrip Exercise vs Endurance Training for
Blood Pressure Management
 Penjelasan journal utama pelaksanaan EBN

Membandingkan Latihan Handgrip Isometrik Berbasis Rumah vs Pelatihan Daya


Tahan untuk Manajemen Tekanan Darah

Abstrak

Tujuan : Latihan ketahanan aerobik adalah pengobatan yang efektif dalam pencegahan dan
manajemen tekanan darah tinggi (BP). Bukti yang berkembang menunjukkan manfaat potensial
dari latihan isometrik handgrip (IHG), yang dapat mempromosikan pengurangan BP yang sama
atau bahkan lebih besar daripada latihan ketahanan aerobik.
Metode : Peserta direkrut melalui iklan antara Mei 2015 dan Agustus 2016. Setelah pemutaran
awal melalui telepon atau email, individu yang berpotensi memenuhi syarat diundang untuk
kunjungan skrining. Selama kunjungan ini dan setelah 15 menit istirahat duduk, kantor BP
diukur tiga kali. Kriteria kelayakan adalah: 1) tidak aktif (ditentukan oleh tidak adanya olahraga
teratur selama 3 bulan sebelumnya) pria atau wanita yang sehat; 2) berusia 20-65 tahun; 3) non
perokok, 4) kantor istirahat SBP ≤ 179 mmHg dan DBP ≤ 109 mmHg dan 5) tidak menerima
obat yang diketahui mempengaruhi BP atau mekanisme menurunkan BP.
Hasil : Setelah skrining awal relawan, 60 peserta yang memenuhi syarat secara acak di salah satu
dari tiga kelompok. Sembilan pasien putus selama 8 minggu intervensi, empat di kelompok AEX
(menarik persetujuan, n = 3; nyeri punggung bawah, n = 1); dua individu dari kelompok kontrol
(inisiasi pengobatan tekanan darah, n = 1; tidak ada waktu untuk pengukuran lanjutan, n = 1) dan
tiga peserta dari kelompok IHG (hamil, n = 1; menarik kembali n = 2). Secara keseluruhan,
peserta sedikit kelebihan berat badan dengan tekanan darah sistolik rata-rata 127 mmHg (kisaran
105 hingga 172 mmHg) dan rerata TD diastolik 84,7 mmHg (kisaran 62 hingga 109 mmHg).
Salah satu pasien yang termasuk menderita hipertensi. Mereka memiliki kebugaran fisik rata-rata
normal untuk usia mereka (% nilai menetap 101,9% ± 2,7). Tidak ada perbedaan yang dapat
diamati untuk karakteristik garis dasar di ketiga kelompok (p> 0,05 untuk semua).
Kesimpulan : Selama 8 minggu latihan ketahanan aerobik berbasis rumahan, tetapi tidak
memberikan latihan handgrip isometrik dalam pengurangan yang signifikan dan penurunan rawat
jalan tekanan darah siang hari. Latihan isometrik handgrip tidak lebih unggul daripada pelatihan
ketahanan aerobik untuk mengurangi tekanan darah pada orang dewasa muda yang sehat.
BAB 3
PROSEDUR APLIKASI EVIDENCE BASED NURSING

Pelaksanaan EBN ini mengacu pada penelitian Pagonas Nikolaos, et.al. (2017) dan
penelitian Goessler K. F, et.al. (2017).

3.1 Subyek

Subyek dalam penerapan EBN ini adalah pasien hipertensi yang di rawat di Rumah Sakit
Universitas Jerman.

Kriteria inklusi : Pasien yang menjalankan rawat jalan di Rumah Sakit, usia 20-65 tahun
dengan hipertensi dan telah mendapatkan perawatan hipertensi.

3.2 Prosedur Pelaksanaan Evidence Based Practice


Prosedur pelaksanaan EBN ini meliputi prosedur teknis. Adapaun prosedur tersebut
adalah sebagai berikut

3.2.1 Prosedur Teknis

a. Prosedur Pelaksanaan
 Pasien sejumlah 75 dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 25
orang
 Kelompok pertama melakukan latihan handgrip selama 12 minggu dengan waktu 2
menit dilakukan 5 kali/minggu
 Kelompok kedua melakukan latihan sham-handgrip selama 12 minggu dengan waktu 2
menit dilakukan 5 kali/minggu
 Kelompok ketiga melakukan latihan aerobic selama 12 minggu dengan waktu 30 menit
dilakukan 3-5kali/minggu
 Meminta persetujuan pasien dengan informed concent
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil penelitian dari jurnal Aerobic Versus Isometric Handgrip Exercise in Hypertension: A
Randomized Controlled Trial menunjukkan bahwa karakteristik epidemiologis dan hemodinamik
tidak berbeda antar kelompok. Latihan aerobic menyebabkan pengurangan signifikan sistolik 24-
jam BP(P-0.025), SBP(P-0.03), resistensi pembuluh darah sistemik (P 0.001) dan indeks
elastisitas arteri kecil (P 0.005). Tidak ada perubahan statistic yang signifikan dari parameter ini
dalam kelompok latihan isometric handgrip dan kelompok latihan sham-handgrip masing-masing
(P>0.05).
Tiga kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jenis kelamin, usia,
jumlah obat antihipertensi, BMI, penyakit penyerta termasuk diabetes mellitus, hiperlipidemia,
fibrilasi atrium dan penyakit jantung koroner masing-masing (P>0.05).

Selanjutnya, tidak berbeda mengenai aktivitas latihan aerobic sebelum di random


(P<0.05). Pasien homogeny untuk 24-jam sistolik dan diastolic ABP, sistolik ABP siang hari dan
sistolik ABP malam hari (P>0.05). Selain itu, tidak ada perbedaan signifikan dalam BP, PWV,
indeks elastisitas dan SVR masing-masing (P>0.05).
Parameter hemodinamik pada awal dan tindak lanjut untuk 66 pasien dalam waktu 12 minggu
pelatihan selama penelitian. Pada kelompok latihan aerobic, titik akhir primer, sistolik 24 jam
ABP menurun secara signifikan dari 126.1±10.1-121.2±11.8 mmHg (P=0.025). Diastolik 24 jam
ABP cenderung lebih rendah 77.6±8.6-75.9±10.9 mmHg tanpa mencapai statistic yang
signifikan (P=0.14). Pada kelompok latihan handgrip dan latihan sham-handgrip, sistolik 24 jam
ABP tidak berubah dari awal untuk ditindaklanjuti masing-masing (P>0.05). Sistolik EP
menunjukkan penurunan yang signifikan pada kelompok aerobic (P=0.03) tapi tidak ada pasien
yang menyelesaikan program latihan handgrip dan latihan sham-handgrip (P>0.05). 12 dari 19
(63.2%) pasien dengan kelompok latihan aerobic memiliki BP lebih dari 140/90 mmHg atau 24
jam ABP lebih dari 130-80 mmHg pada awal dan sesuai dengan pedoman saat ini karena
hipertensi yang tidak terkontrol. Saat ditindaklanjuti hanya 8 dari 19 yang masih memiliki BP
yang lebih dari 140/90 mmHg dan 24 jam ABP lebih dari 130/80 mmHg. Sehingga latihan
aerobic menyebabkan pencapaian target BP 57.9% dari pasien ini.
Dengan membandingkan perubahan BP antara awal dan tindaklanjut antara ketiga
kelompok efeknya terlihat signifikan 24 jam SBP (P=0.048), untuk sistolik ABP siang hari
(P=0.044) dan untuk sistolik ABP malam hari (P=0.028).

4.2 Pembahasan
Latihan fisik adalah landasan dari rekomendasi gaya hidup dalam pedoman hipertensi saat
ini. Ada banyak bukti untuk efek antihipertensi langsung. Selain itu, mempromosikan penurunan
berat badan, mengurangi LDL-kolesterol, meningkatkan HDL dan meningkatkan toleransi
glukosa. Jika olahraga adalah obat farmakologi, itu akan menjadi multipill kardiovaskular yang
ideal. Sebaliknya, kepatuhan terhadap 'obat' ideal ini sangat terbatas dalam jangka panjang.
Berkenaan dengan persentase rendah hanya 20% yang masih terlibat dalam olahraga 2 tahun
setelah memulai program latihan , efek antihipertensi potensial dari latihan handprip isometrik
tampak sangat menarik.

SBP dasar adalah 139 mmHg dalam penelitian kami. Dengan demikian melebihi nilai-nilai
dasar BP dari penelitian sebelumnya. Temuan dalam kelompok latihan aerobik membuktikan
potensi antihipertensi olahraga pada populasi ini. Dalam konteks ini, harus disebutkan bahwa BP
secara numerik lebih rendah dalam kelompok pegangan yang mungkin menjelaskan efek yang
lebih rendah dalam pengurangan BP. Temuan ini, bagaimanapun, terbatas pada BP , di mana
sebagai dasar, nilai ABP 24 jam sangat mirip.

BAB 5
PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic dengan konsisten di atas
140/90 mmHg. Penyakit ini penyumbang utama dan bertanggung jawab sebanyak 7 juta
kematian setiap tahunnya. Oleh karena itu, pada pasien hipertensi cara yang paling baik yaitu
dengan mengubah kearah hidup sehat, pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang
cukup seperti latihan handgrip dan latihan aerobic. Mengatur diet atau pola makan seperti rendah
garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak
mengkonsumsi alkohol dan rokok. Pelatihan ketahanan aerobik dengan intensitas sedang adalah
komponen yang banyak direkomendasikan dalam pencegahan dan pengobatan tekanan darah
tinggi.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Profesi Keperawatan
Bagi profesi keperawatan diharapkan dapat membantu pasien dalam program latihan aerobik
dan latihan handgrip ini dapat diterapkan dalam intervensi keperawatan kepada pasien, latihan
aerobic dan latihan handgrip ini melibatkan secara aktif pasien dalam perawatan dirinya,
sehingga dapat mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.
6
DAFTAR PUSTAKA

Pagonas N1, Vlatsas S, Bauer F, Seibert FS, Zidek W, Babel N, Schlattmann P, W. T. 2017.
Aerobic versus isometric handgrip exercise in hypertension: a randomized controlled trial.
Jounrnal of Hypertension. 35:1–8.

Goessler, K. F., R. Buys, D. Vandertrappen, L. Vanhumbeeck, dan V. A. Cornelissen. 2018. A


randomized controlled trial comparing home-based isometric handgrip exercise versus
endurance training for blood pressure management. Journal of the American Society of
Hypertension. 12(4):285–293.

Rahmawati Erni, Dewi Arlina, S. N. K. 2018. Perlindungan isometric handgrip exercise dan
jalan kaki terhadap tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolic pada pasien hipertensi
di wilayah puskesmas pohjarak kabupaten Kediri. 1-16.

Baradero M, Dayrit M. W, Siswadi Y. 2008. Seri Asuhan Keperawatan : Klien Gangguan


Kardiovaskuler. EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai