Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gregorius Clifford Dean Wolayan

NIM : 19011101024
Kelas : A Semester 5
Ruang : 5

TUGAS 01 KKD THT

Tugas 1

Seorang remaja perempuan 16 tahun diantar ibunya berobat ke klinik dokter umum dengan keluhan
telinga kanan berair sejak 2 hari yang lalu, cairan kekuningan encer sampai keluar liang telinga. Riwayat
keluar cairan sebelumnya disangkal. Riwayat pilek 5 hari yang lalu. Sebelum keluar cairan, telinga
dirsakan nyeri hebat disertai panas. Keluhan panas dan nyeri berkurang/ hilang setelah keluar cairan.
Pendengaran dirasakan berkurang.

A. Diagnosis paling mungkin sesuai kasus di atas

Diagnosis = Otitis Media Supuratif Akut (Stadium Perforasi)

B. (1) Jenis pemeriksaan yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis kasus diatas

Jenis Pemeriksaan :

- Otoskopi
- Test Garpu Tala (Test Rinne, Test Schwabah, Test Weber) = dapat dipilih dua untuk
menegakkan diagnosis

(2) Hanya sebutkan caranya tanpa menguraikan langkah-langkah.

 CARA OTOSKOPI

Otoskop dipegang menggunakan tangan yang sesuai telinga yang akan diperiksa,
demikian sebaliknya.

Cara duduk : Penderita duduk dimuka pemeriksa, lutut kiri masing-masing berdempetan
Cara memegang telinga :
Telinga kanan: dipegang dengan tangan kiri sedemikian rupa dan aurikulum ditarik ke
posterosuperior untuk meluruskan MAE. Aurikulum dipegang dengan jari I dan II, jari
III,
IV, V pada mastoid.
Telinga kiri dipegang tetap menggunakan tangan kiri, daun telinga berada diantara jari I
dan
II, sedangkan jari III, IV, V di depan aurikulum.

 CARA Test Garpu Tala (Test Rinne, Test Schwabah, Test Weber)

Test garpu tala menggunakan seperangkat garpu tala yang terdiri dari 5 garpu tala
dari nada c dengan frekwensi 2048 Hz, 1024 Hz, 512Hz, 256 Hz, dan 128 Hz. Untuk
melakukan tes pendengaran digunakan garpu tala 512 Hz, 1024 Hz dan 2048 Hz
(frekuensi bicara). Jika hanya menggunakan 1 garputala digunakan garpu tala 512 Hz.
Garpu tala digetarkan dengan arah getaran kedua kaki garpu tala searah, dapat
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari atau ketukkan ke lutut atau benda keras yg dilapisi
bantalan lunak agar vibrasi tidak berlebihan.
Hal penting yang harus diperhatikan yaitu penderita yang menggunakan
kacamata, giwang harus dilepas. Pada hantaran udara (Air Conduction, AC), arah kedua
kaki rapu tala sejajar dengan arah liang telinga, sedangkan pada hantaran tulang (Bone
Conduction, BC) posisi garpu tala pada prosesus mastoid, tidak boleh menyinggung
auriculum.

C. Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan pada kasus diatas, pilih sesuai gambar (jawaban bisa
lebih dari (1 alat) dan sebutkan nama alat yang dipilih!

A = Lampu Kepala Van Hasselt

D = Aplikator/Pemilin Kapas

G = Otoskop & Spekulum Telinga

(dengan garpu tala 512 HZ = di luar gambar)

Anda mungkin juga menyukai