Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gregorius Clifford Dean Wolayan

NIM : 19011101025
Kelas : A Semester 5
Ruang :1

TUGAS 1 KKD Mata

1. Jelaskan bagaimana langkah-langkah cara memeriksa tajam penglihatan jarak jauh?


2. Pasien usia 25 tahun datang ke poli mata dengan keluhan penglihatan kabur setelah
kecelakaan lalu lintas, pasien kemudian hanya bisa dilakukan pemeriksaan visus dan hanya
dapat melihat lambaian tangan saja, berapakah visus pasien tersebut?
3. Jelaskan langkah-langkah pemeriksaan lapang pandang !
4. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan penglihatan jarak
jauh dan jarak dekat?
5. Pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke polimata dengan keluhan mata kabur saat
membaca dekat tetapi tidak saat melihat jauh. Coba jelaskan pemeriksaan apa yang perlu
dilakukan dan bagaimana cara pemeriksaan pada pasien tersebut dan Apabila sudah
dilakukan pemeriksaan perlukah pasien memakai kacamata?Apabila perlu, berapakah
ukuran kacamata baca yang perlu diresepkan kepada pasien?
Jawab
1. Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan
 Visus sentralis jarak jauh

 penderita duduk pada jarak 5/6m dari Snellen Chart


 Menutup salah satu mata (sebaiknya mata kiri dulu), untuk memeriksa visus mata
kanan. Menutup bisa memakai telapak tangan kiri atau occluder yang diletakkan di
depan trial frame mata kiri.
 Meminta penderita menyebutkan angka/huruf/simbol pada Snellen Chart yang
ditunjuk dari atas ke bawah
 Bila huruf paling atas dari Snellen chart tidak dapat disebutkan oleh penderita ,dapat
digunakan hitung jari. Menyebutkan hasil pemeriksaan
 Bila hitung jari tidak tampak, dapat menggunakan lambaian tangan. Menyebutkan
hasil pemeriksaan
 Bila lambaian tangan tidak tampak, dapat menggunakan lampu senter. Menyebutkan
hasil pemeriksaan.
 Demikian sebaliknya diperiksa visus mata kirinya

 Visus sentralis jarak dekat

 Mempersilakan penderita duduk dengan trial frame terpasang dan memasang lensa
sferis positif pada kedua mata berdasarkan usia. Bila usia 40 tahun dipakai + 1.00D,
50 tahun + 2.00D, dan 60 tahun +3.00D (maximal). Ketambahan usia 2 tahun dapat
ditambahkan +0.25D
 Pada jarak 30 cm dengan Kartu Jaeger, penderita membaca sampai mana huruf
terkecil yang bisa terbaca dengan jelas.
 Bila sudah terasa nyaman berarti itulah ukuran untuk penglihatan sentralis dekat

 Visus perifer

 Pemeriksa mengambil posisi duduk berhadapan dengan penderita, dengan posisi


mata sama tinggi dengan jarak 60 cm.
 Meminta penderita menutup mata kirinya dengan telapak tangan kiri, pemeriksa
menutup mata kanan dengan telapak tangan kanan. Lapang pandang pemeriksa
sebagai referensi (lapang pandang pemeriksa harus normal). Mata pasien melihat
mata pemeriksa.
 Meminta penderita menutup mata kanannya dengan telapak tangan kanan, pemeriksa
menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri.
 Memberitahukan terlebih dahulu kepada penderita supaya mengatakan “ya” pada saat
mulai melihat obyek
 Objek atau ujung jari pemeriksa digerakkan perlahan-lahan dari perifer ke sentral
(sejauh rentangan tangan pemeriksa seolah olah membentuk bidang di tengah tengah
antara pemeriksa dan pasien kemudian digerakan ke central) dari enam arah kardinal.
 Membandingkan lapangan pandang penderita dengan lapangan pandang pemeriksa
 Memeriksa mata sebelahnya yang belum diperiksa
 Menyebutkan hasilnya:
pemeriksa.
pemeriksa
(sebutkan di daerah mana yang mengalami penyempitan)
2. Visus 1/300
1= Penderita/pasien hanya dapat melihat lambaian tangan/ goyangan tangan pada jarak 1 meter
300 = Orang normal dapat melihat lambaian tangan tersebut pada jarak 300 meter
3. Pemeriksaan lapang pandang
1). Pemeriksa mengambil posisi duduk berhadapan dengan penderita, dengan posisi mata sama
tinggi dengan jarak 60 cm.
2). Meminta penderita menutup mata kirinya dengan telapak tangan kiri, pemeriksa menutup
mata kanan dengan telapak tangan kanan. Lapang pandang pemeriksa sebagai referensi (lapang
pandang pemeriksa harus normal). Mata pasien melihat mata pemeriksa
3). Meminta penderita menutup mata kanannya dengan telapak tangan kanan, pemeriksa menutup
mata kiri dengan telapak tangan kiri
4). Memberitahukan terlebih dahulu kepada penderita supaya mengatakan “ya” pada saat mulai
melihat obyek.
5). Objek atau ujung jari pemeriksa digerakkan perlahan-lahan dari perifer ke sentral (sejauh
rentangan tangan pemeriksa seolah olah membentuk bidang di tengah tengah antara pemeriksa
dan pasien kemudian digerakan ke central) dari enam arah kardinal.
6). Membandingkan lapangan pandang penderita dengan lapangan pandang pemeriksa.
7). Memeriksa mata sebelahnya yang belum diperiksa
8). Menyebutkan hasilnya:
- Lapang pandang penderita luasnya sama dengan lapang pandang
pemeriksa.
- Lapang pandang penderita lebih sempit dari lapang pandang pemeriksa (sebutkan di
daerah mana yang mengalami penyempitan)

4. Alat & bahan

 Visus sentralis jauh

Alat & bahan

- Trias lens set dan trial frame

- Snellen chart

- Ruangan dengan panjang 5/6 m

- Penerangan yang cukup

 Visus sentralis dekat

Alat & bahan :

- Trial lens

- Trial frame

- Kartu Jaeger

- Penerangan yang cukup


5. Pemeriksaan yang perlu dilakukan yaitu visus sentralis dekat untuk memastikan apakah
pasien presbiopia /tidak. Visus sentralis dekat yang merupakan ketajaman penglihatan untuk
melihat benda benda dekat misalnya membaca, menulis dan lain – lain.

Cara Pemeriksaan:

· Menanyakan identitas penderita

· Menanyakan keluhan penderita

· Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan

· Mempersilakan penderita duduk dengan trial frame terpasang dan memasang lensa
sferis positif pada kedua mata berdasarkan usia. Bila usia 40 tahun dipakai + 1.00D, 50
tahun + 2.00D, dan 60 tahun +3.00D (maximal). Ketambahan usia 2 tahun dapat
ditambahkan +0.25D

· Pada jarak 30 cm dengan Kartu Jaeger, penderita membaca sampai mana huruf
terkecil yang bisa terbaca dengan jelas.

· Bila sudah terasa nyaman berarti itulah ukuran untuk penglihatan sentralis dekat

Kacamata yang diberikan pada pasien yaitu: S+ 2.00 D

Anda mungkin juga menyukai