Anda di halaman 1dari 27

Pemeriksaan Visus

NAMA: NUR AULIA PRATIWI (N 111 18 072)

PEMBIMBING: dr. NENENG HELIJANTI, SP. M


Pendahuluan

 Pemeriksaan tajam penglihatan (visus) merupakan


pemeriksaan fungsi mata yaitu kemampuan mata untuk
membedakan cahaya, bentuk dan warna.

 Pemeriksaan visus dilakukan pada mata tanpa atau dengan


kaca mata. Setiap mata diperiksa terpisah.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
VISUS
Penerangan umum

Kontras

Berbagai uji warna

Waktu Paparan

Kelainan refraksi mata


Tahapan Pemeriksaan

• Pemeriksaan dengan chart

• Kemampuan melihat jumlah jari


(hitung jari)

• Lambaian tangan

• Proyeksi sinar
Snellen Chart E Chart Simbol
Prosedur
 Pasien diminta duduk pada jarak 5 atau 6 meter tepat di
depan kartu snellen.
 Bila penderita berkaca
mata mintalah untuk melepasnya
 Pastikan pencahayaan cukup
 Mintalah pasien untuk menutup mata kirinya dengan telapak tangan tanpa
tekanan. Pasien diminta melihat kedepan tanpa melirik atau mengerutkan
kelopak mata
 Mintalah penderita menyebutkan huruf atau karakter lain yang tertera
pada optotip Snellen mulai dari atas sampai ke bawah
Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :

 Jika pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 6/6, maka tidak perlu
membaca pada baris berikutnya  visus normal.
 Jika pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek
pada 1 baris tersebut.
 Jika cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut
dengan false 1.
 Jika tidak dapat membaca 2 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan
false 2.
 Jika tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya
berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca.
 Jika tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya.
TAJAM PENGLIHATAN  Angka : PEMBILANG
( VISUS ) PENYEBUT

PEMBILANG : jarak antara orang yang diperiksa dengan chart.


PENYEBUT : jarak dimana huruf tersebut seharusnya dapat dilihat atau
dibaca orang normal
6/6 : dapat melihat huruf pada jarak 6 m, dimana oleh orang
normal dapat dilihat pada jarak 6 m

6/30 : dapat melihat huruf pada jarak 6 m, dimana oleh orang


normal dapat dilihat pada jarak 30 m
Bila pasien tidak dapat melanjutkan lagi bacaan huruf di kartu Snellen
atau kartu E maka pada mata tersebut dipasang PINHOLE
 Dengan pinhole pasien dapat melanjutkan bacaannya sampai baris
normal (20/20) berarti pasien tersebut GANGGUAN REFRAKSI
 Bila dengan pinhole pasien tidak dapat melanjutkan bacaannya
mungkin ada kelainan pada mata
Pemeriksaan dengan tangan

 Bila pasien tidak dapat mengenal huruf terbesar pada chart


maka lakukan hitung jari (counting finger)
 Normalnya jari dapa terlihat pada jarak 60 meter.
 Hendaknya dimulai dari jarak 1 m, 2 m, 3 m, 4 m, 5 m, 6 m.

 Bila hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang


diperlihatkan pada jarak 3 meter, maka dinyatakan tajam
penglihatan 3/60.
 Bila melihat hitung jari pada 1 meter artinya tajam penglihatan
1/60.
Pemeriksaan dengan Lambaian Tangan

 Bila tidak dapat menghitung jumlah jari, dilakukan uji


lambaian tangan
 Lambaian tangan dilakukan tepat 1 m di depan pasien.
 Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah. Jika
pasien dapat menyebutkan arah lambaian, berarti visusnya 1/300
(Hand Movement)
 Dimana orang normal dapat melihat lambaian tangan pada jarak
300 m
Pemeriksaan dengan Cahaya

 Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan penyinaran


cahaya
 Jika dapat melihat sinar  visus 1/~
 Jika pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang
datang,berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi baik
 Jika tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang,
berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi salah.
 Jika tidak dapat melihat cahaya  visus = 0 (No Light Perception)
 Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tak
terhingga ( ~ )
 Pemeriksaan visus jarak dekat dilakukan pada pasien
yang berusia 40 tahun atau lebih.
 Dengan menggunakan lensa sferis positif sesuai umur
kemudian dilakukan pemeriksaan visus jarak dekat
dengan menggunakan kartu jaeger/ jeager eye
chart
 Pemeriksaan biasanya dilakukan dalam waktu 5-10
menit.
 Lensa untuk penglihatan jarak dekat biasanya diberikan
berdasarkan patokan umur :

 +1.0 D untuk usia 40 tahun


 + 1.5 D untuk usia 45 tahun
 +2.0 D untuk usia 50 tahun
 +2.5 D untuk usia 55 tahun
 +3.0 D untuk usia 60 tahun
Jaeger eye chart
Langkah pemeriksaan:
 Perintahkan pasien untuk duduk
 Pastikan pencahayaan cukup
 Atur posisi antara pasien dan reading chart
(jaegar eye chart) dengan jarak antara chart
dan pasien 20-30 cm dan posisi chart sejajar
dengan mata pasien.
 Gunakan ukuran lensa positif untuk
pemeriksaan pada kedua mata
 Catatjarak penglihatan terdekat yang bisa
dibaca pasien
KETERANGAN
Jeager eye chart

 Notasi J1 = paragraf dengan teks


yang paling kecil.

 Notasi J2 = paragraf dengan teks


sedang

 Notasi J3 = paragraf dengan teks


besar
 Angka 15 pada chart yang ditandai
dengan J1. Nomor ini mewakili
penglihatan 20/15.

 Angka 20 pada chart yang ditandai


dengan J2, untuk penglihatan 20/20.

 Angka 25 pada chart yang ditandai


dengan J3 untuk 20/25

 Semakin besar huruf pada paragraf,


menunjukkan penurunan kejelasan
penglihatan. Standar kejauhan Jaeger
eye chart untuk memeriksa seseorang
adalah 12-14 inci, atau 305-356 mm.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai