Anda di halaman 1dari 19

ASKEP

DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : DEO PRATAMA
NIM : N21020008
IDENTITAS KLIEN

Nama Lengkap : Rahel

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur / TTL : 28 / 11 Agustus 1992

Status : Menikah

Agama : Kristen

Pekerjaan : Irt

Alamat : BTN Griya Sigi Biromaru

IDENTITAS PENANGGUNG
Nama Lengkap : Deo Pratama

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan : Mahasiswa

Pekerjaan : Mahasiswa Keperawatan

Hubungan dengan klien : Tante dan Keponakan

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : TB 162 BB 54

Kesadaran : Normal

TANDA – TANDA FITAL

 Tekanan Darah : 140/90

 Nadi : 88x/Menit
 Suhu Badan : 36,5 C
 Pernapasan : 22x/Menit
KASUS
Seorang wanita Ny. R berusia 28 tahun melakukan konsultasi dengan
keluhan : gangguan tidur, mengeluh sulit tidur, Mengeluh tidak puas tidur,
mengeluh tidak bisa tidur dan mengeluh lelah, pasien Nampak meringis,
pasien juga terlihat lemah dan terlihat pucat mata Pasien juga tampak
merah Pasien mengatakan nyeri pada tubuh yg dirasakan hilang timbul Pasien
tampak gelisah, nafsu makan berubah.Tekanan Darah: 140/90, Nadi :
88x/Menit, Suhu Badan : 36,5 C, Pernapasan : 22x/Menit

KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Obyektif
 gangguan tidur, mengeluh sulit tidur,  klien juga terlihat lemah dan terlihat
pucat
 Mengeluh tidak puas tidur  Pasien tampak gelisah, nafsu makan
berubah
 pasien tampak meringis
 mengeluh lelah dan tidak bisa tidur

 mata Pasien juga tampak merah.


 pasien mengatakan nyeri pada Tekanan Darah : 140/90
Nadi : 88x/Menit
tubuh yang dirasakan hilang timbul Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS:  Kurang Gangguan Pola
 gangguan tidur, mengeluh sulit control tidur Tidur
tidur,  Restraint fisik
 Mengeluh tidak puas tidur SDKI, HAL. 126
SDKI, HAL. 126
DO:
 Pasien tampak lemah dan
pucat
 Mata pasien juga tampak
merah
Tekanan Darah : 140/90
Nadi : 88x/Menit
Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit

2. DS:  Ketidak Intoleransi aktivitas


 Pasien mengeluh lelah dan seimbangan
tidak bisa tidur antara suplai SDKI, HAL. 128
DO: dan
 Pasien tampak gelisah kebutuhan
 Pasien juga terlihat lemah dan oksigen
pucat
Tekanan Darah : 140/90  Kelemahan
Nadi : 88x/Menit
Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit SDKI 128
3. DS:  Agen Nyeri akut
 pasien mengatakan nyeri pada pencedera
tubuh yang dirasakan hilang fisiologisb ( SDKI, HAL. 172
timbul mis, inflamasi,
iskemia,
DO: neoplasma )
 Pasien tampak gelisah, nafsu
makan berubah SDKI, HAL. 172
 pasien tampak meringis
Tekanan Darah : 140/90
Nadi : 88x/Menit
Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit
DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera fisiologisb ( mis, inflamasi,
iskemia, neoplasma) ditandai dengan
DS:
pasien mengatakan nyeri pada tubuh yang dirasakan hilang timbul

DO: Pasien tampak gelisah, nafsu makan berubah pasien tampak meringis

Tekanan Darah : 140/90


Nadi : 88x/Menit
Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur ditandai dengan
DS:
 gangguan tidur, mengeluh sulit tidur,
 Mengeluh tidak puas tidur
DO:
 Pasien tampak lemah dan pucat
 Mata pasien juga tampak merah
Tekanan Darah : 140/90
Nadi : 88x/Menit
Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan, Ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan,
DS:
Pasien mengeluh lelah dan tidak bisa tidur
DO:
Pasien tampak gelisah
Pasien juga terlihat lemah dan pucat
Tekanan Darah : 140/90
Nadi : 88x/Menit
Suhu Badan : 36,5 C
Pernapasan : 22x/Menit
PRIORITAS MASALAH
Nyeri Akut
Gangguan pola tidu
Intoleransi Aktivitas

INTERVENSI

DIAGNOS TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL PARAF


A KEP. KRIETRIA HASIL TINDAKAN KEP.
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
tindakan keperawatan karakteristik karakteristik
selama 3x24 jam nyeri nyeri melalui
diharapkan tingkat 2. Identifikasi PQRST
nyeri pasien menurun. skala nyeri 2. Mengetahui
Dengan kriteria hasil: 3. Berikan terapi tingkat nyeri
1. Kemampuan non 3. Meredakan
menuntaskan farmakologis, rasa nyeri
aktivitas 5 berikan 4. Mengetahui
(meningkat) kompres cara
2. Pasien hangat. mengatasi
melaporkan 4. Ajarkan teknik nyeri secara
nyeri non mandiri
terkontrol 5 farmakologis 5. Analgetik dan
(meningkat) untuk antipiretik
3. Keluhan nyeri 5 mengurangi adalah
(menurun) rasa nyeri. golongan obat
4. Gelisah 5 5. Kolaborasi berfungsi
(menurun) pemberian sebagai anti
5. Penggunaan analgesik. demam
analgesik 5 (Buku SLKI, hal: 485, sekaligus
(menurun) 201, & 251) antinyeri. Obat
6. Pola nafas 5 golongan ini
(membaik) bisa digunakan
(Buku SIKI, hal: 174,
untuk
145, & 58)
meredakan
nyeri akibat
radang sendi,
Gangguan Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
pola tidur tindakan keperawatan pola aktivitas kemudahan
selama 3x24 jam dan tidur dalam tidur
diharapkan pola tidur 2. Identifikasi 2. Mengidentifik
pasien membaik. faktor asi penyebab
Dengan kriteria hasil: pengganggu aktual dari
1. Keluhan sulit tidur gangguan pola
tidur 5 3. Lakukan tidur
(meningkat) prosedur 3. Membantu
2. Keluhan tidak pengaturan relaksasi saat
puas tidur 5 posisi untuk tidur.
(meningkat) meningkatkan 4. mengetahui
3. Keluhan pola kenyamanan pemahaman
tidur berubah 5 4. Berikan keluarga
(meningkat) kesempatan tentang
4. Kemampuan kepada pasien materi yang
beraktivitas 5 dan keluarga telah
(menurun) untuk disampaikan.
(Buku SiKI, hal: 160 & bertanya 5. Menambah
96) 5. Jelaskan pengetahuan
pentingnya pasien dan
tidur cukup keluarga
selama sakit tentang tidur
6. Anjurkan yang cukup
penggunaan 6. Mempermuda
obat tidur hpasien tidur
yang tidak dan
mengandung Memenuhi
supresor kebutuhan
terhadap tidur tidur pasien.
REM. 7. Merilekskan
7. Ajarkan otot otot
relaksasi otot pasien dan
autogenik atau menghilangka
cara n kecemasan
nonfarmakolo pasien
gi lainnya.
(Buku SLKI, hal: 464,
48, & 50)
Intoleransi Setelah dilakukan 1. Monitor pola 1. Mengetahui
aktivitas tindakan keperawatan dan jam tidur kecukupan
selama 3x24 jam 2. Lakukan waktu tidur
diharapkan toleransi latihan terhadap
aktivitas pasien rentang gerak kelelahan
meningkat dengan pasif dan atau 2. Mempertahan
kriteria hasil: aktif kan kekuatan
1. Frekuensi nadi 3. Jadwalkan otot
5 (meningkat) aktivitas 3. Mencegah
2. Kemudahan dalam kepenatan
dalammelakuka rutinitas dan
n aktivitas sehari-hari pengumpulan
sehari-hari 5 4. Anjurkan energi dalam
(meningkat) melakukan proses
3. Keluhan lelah 5 aktivitas pemulihan.
(menurun) secara 4. Meminimalka
4. Dispnea setelah bertahap n atrofi otot,
aktivitas 5 5. Anjurkan meningkatkan
(menurun) keluarga sirkulasi,
5. Perasaan lemah untuk mencegah
5 (menurun) memberi terjadinya
(Buku SIKI, hal:165 & penguatan kontraktur.
149) positif atas 5. Dukungan
partisipasi kelurga dapat
dalam meningkatkan
aktivitas proses
6. Kolaborasi pemulihan.
dengan terapis 6. Memungkinka
okupasi dalam n pasien
merencanakan untuk
dan berperan
memonitor serta dalam
program aktivitas
aktivitas, jika keseharian.
sesuai 7. Mempercepat
7. Kolaborasi proses
dengan ahli penyembuhan
gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan
makanan
Buku SLKI, hal: 472,
176, & 415)
DX JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI
1. 01-April-2021 01-April-2021
NYERI  12:00  mengidentifikasi  12:00 S : Pasien
AKUT karakteristik nyeri mengatakan
nyeri di dada nya
berdenyut-
 12:20  Mengidentifikasi denyut
skala nyeri
O : Masih
 12:40 terpasang WSD,
 12:40  memberikan terapi pasien terlihat
non farmakologis, lemah
dan memberikan
kompres hangat.  01:00 A : Masalah
belum teratasi

 01:00  mengajarkan teknik P : Lanjutkan


 01:30
non farmakologis intervensi
untuk mengurangi
rasa nyeri.

 01:30  mengkolaborasi
pemberian
analgesik.

(Buku SLKI, hal: 485, 201, &


251)
DX JAM 02-APRIL2021 JAM 02-APRL-2021
NYERI  12:00  Identifikasi  12:00 S : Pasien
AKUT respons nyeri non mengatakan
ferbal nyeri,tetapi
Rasional: hanya sekedar
Agar mengetahui nyeri biasa.
rasa nyeri yang Tidak seperti
dirasakan sebelumnya
 12:30  Fasilitasi istirahat
dan tidur  12:30 O : Pasien sudah
Rasional: tidak memakai
Agar pasien WSD, terlihat
merasa nyaman bahwa seharian
istirahat ini jarang
 01:00  Jelaskan strategi mengeluh. Skala
meredakan nyeri nyeri 4
Rasional:
Agar pasien bisa  01:00 A : Masalah
melakukannya Belum teratasi
mandiri
 01:30  Kolaborasi  01:30 P : Lanjutkan
pemberian intervensi
analgetik
Rasional:
Obat golongan ini
bisa digunakan
untuk meredakan
nyeri akibat
radang sendi,
(Buku SLKI, hal: 485, 201, &
251)
DX JAM 03-APRIL-2021 JAM 03-APRIL-2021
NYERI  12:00  Monitor efek  12:15 S : Pasien
AKUT samping mengatakan
penggunaan nyerinya seperti
analgetik digigit semut
Rasional:
Agar mengetahui  12:20 O : Skala nyeri 1
pengaruh obat
untuk kesehatan  12:40 A : Masalah
pasien teratasi
 12:40  Pertimbangkan
jenis dan sumber  01:20 P : Stop kan
nyeri dalam intervensi, tetapi
strategi tetap follow up
meredakan nyeri pasien
Rasional:
Agar tidak salah
dalam pemberian
meredakan nyeri
 01:10  Jelaskan
penyebab,periode,
pemicu nyeri
Rasional:
Agar pasien
mengatahui
penyebab nyerinya
 01:45  Kolaborasi
pemberian
analgetik
Rasional:
Obat golongan ini
bisa digunakan
untuk meredakan
nyeri akibat
radang sendi,
(Buku SLKI, hal:
485, 201, & 251)
DX JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI
01-APRIL-2021 01-APRIL2021
Gangguan  12:00  Mengidentifikasi  12:00 S : Pasien
pola tidur pola aktivitas dan mengatakan
tidur sering
Rasiona: terjaga,sulit tidur
Agar mengetahui
pola tidur pasien
O : Pasien tampak
 Mengidentifikasi
 12:30  12:30 lemah,bawah
faktor pengganggu
tidur mata hitam
Rasional:
Agar mengetahui A : Masalah belum
penggangu tidur teratasi
 01:00  Melakukan  12:40
prosedur P : Lanjutkan
pengaturan posisi intervensi
untuk
meningkatkan
 01:20
kenyamanan
Rasional:
Agar pasien punya
psosisi tidur yang
nyaman
 01:30  Menjelaskan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
Rasional:
Agar pasien
mengetahui
pentingnya tidur
 Mengajarkan
 02:00 relaksasi
otot utogenic atau
cara
nonfarmakologi
lainnya
Rasional:
Merilekskan otot
otot pasien dan
menghilangkan
kecemasan pasien

(Buku SLKI, hal: 464, 48, &


50)
DX JAM 02-APRIL-2021 JAM 02-APRIL-2021
Gangguan  12:00  Mengidentifaksi  12:20 S : Pasien
pola tidur makanan dan mengatakan jam
minuman tidurnya lebih
penggangu tidur lama
Rasional:
Agar mengrtahui  12:40 O : Pasien tampak
makanan yamg lebih
mempengaruhi bersemangat
tidur
 12:15  Tetapkan jadwal  01:25 A : Masalah belum
tidur yang rutin sepenuhnya
Rasional: teratasi
Agar pasien punya
pola tidur yang P : Lanjutkan
baik  02:45 intervensi
 12:45  Anjurkan
menepati
kebiasaan waktu
tidur
Pasien:
Agar pasien tidak
berbohong saat
punya jam tidur
yang ditentukan
(Buku SLKI, hal: 464, 48, &
50)
DX JAM 03-APRIL-2021 JAM 03-APRIL-2021
Gangguan  12:00  Identifikasi faktor  12:00 S : Pasien
pola tidur penganggu tidur mengatakan
fisik/psikologis kalau waktu tidur
Rasional: nya cukup
Agar bisa
mengetahui  12:35 O : Tampak
penganggu tidur bersemangat
pasien
 12:30  Modifikasi  01:15 A : Masalah
lingkungan sekitar teratasi
Rasional:
Agar pasien  02:00 P : Stop kan
merasa betah intervensi
dilingkungan
 01:00  Ajarkan relaksasi
otot autogeik
Rasional:
Relaksasi
autogenik yaitu
relaksasi yang
secara sfesifik
menyiratkan
bahwa anda
memiliki
kemampuan untuk
mengendalikan
beragai fungsi
tubuh, seperti
frekuensi jantung,
tekanan darah,
dan aliran darah
DX JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI
01-APRIL-2021 01-APRIL-2021
Intoleransi  12:00  Memonitor pola dan  12:00 S : Pasien
aktivitas jam tidur mengatakan
Rasional: tidak memiliki
Agar pasien punya energi
tidur yang cukup
 12:30
 Melakukan latihan O : Tampak
 12:20 rentang gerak pasif
lemas, berbaring
dan atau aktif
Rasional:  01:00 terus
Agar pasien
Pada manusia,  01:30 A : Masalah
tulang sebagai alat belum teratasi
gerak pasif dan
otot sebagai alat P : Lanjutkan
gerak aktif bekerja intervensi
bersama-sama
untuk
memungkinkan
pergerakan pada
manusia.
 01:00  Menganjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
Rasional:
Agar pasien tidak
 01:30 mengalami sakit lagi
 Mengkolaborasikan
dengan terapis
okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
Rasional:
Terapi okupasi
merupakan
perawatan khusus
untuk seseorang
yang mengalami
gangguan kesehatan
tertentu agar bisa
mendapatkan
harapan positif.

Buku SLKI, hal: 472, 176, &


415)
DX JAM 02-APRIL-2021 JAM 02-APRIL-2021
 12:00  Memonitor  12:00 S:Pasien
kelelahan fisik mengatakan
Rasional: sudah mulai
Agar mengetahui membaik,bisa
perubahan fisik duduk
pasien
 12:20  Memberikan  12:20 O : Tampak
aktivitas distraksi lemas
yang
menyenangkan  12:45 A : Masalah
Rasional: belum teratasi
Tehnik distraksi
untuk  01:25 P : Lanjutkan
menghilangkan intervensi
nyeri dengan cara
mengalihkan
perhatian pasien
pada hal-hal lain
sehingga pasien
lupa terhadap
nyeri yang dialami
 01:00  Anjurkan
menghubungi
perawat jika
gejala tidak
berkurang
Rasional:
Agar pasien tidak
merasa kesulitan
saat gejala mulai
muncul
 01:30  Mengkolaborasikan
dengan terapis
okupasi dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
Rasional:
Terapi okupasi
perawatan khusus
untuk seseorang
tertentu agar
mendapatkan
harapan positif
Buku SLKI, hal: 472, 176,
& 415)
DX JAM 03-APRIL-2021 JAM 03-APRIL-2021
 12:00  Identifikasi defisit  12:00 S : Pasien
tingkat aktivitas mengatakan
Rasional: kalau tubuh nya
Agar mengetahui tidak lagi merasa
perbandingan lemas
aktivitas
 12:30  Fasilitasi makna  12:20 O : Tampak sehat
aktivitas yang
dipilih  12:30 A : Masalah
Rasional: teratasi
Agar pasien bisa
mengetahui  01:00 P : Stop kan
aktivitas yang baik intervensi
 01:00  Ajarkan cara
melakukan
aktivitas yang
dipilih
Rasional:
Agar pasien tidak
salah memilih
aktivitas
 01:40  Mengkolaborasikan
dengan terapis
okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai
Rasional:
Terapi okupasi
merupakan
perawatan khusus
untuk seseorang
yang mengalami
gangguan kesehatan
tertentu agar bisa
mendapatkan
harapan positif.

Buku SLKI, hal: 472, 176, &


415)

Anda mungkin juga menyukai