MENUJUSISTEM ISLAM
Sejak hancurnya sosialis tahun 1990, kafitalis seolah hadir sebagai ideology
alternative yang diyakini banyak orang sebagai ideologi yang akan menyelamatkan
manusia. Kemenangan ideologi kafitalis atas ideoligi komunis yang ditandai dengan
bangkrutnya Uni Soviet sesungguhnya tidak serta merta menunjukkan kebaikan
ideology kafitalis. Justru ketika menguasai dunia, semakin nampak kebobrokan sisten
Kafitalis ini. Di bawah komando AS, ternyata system ini telah menimbulkan krisis
yang senantiasa beulang.
Penerapan ide Kafitalis ini telah menimbulkan problem kehidupan yang
dahsyat yang menghantarkan manusia kepada kehancuran dan kesengsaraan dan
kerusakan tatanan kehidupan umat manusia.Tanda kehancuran system kafitalis dapat
kita lihat dari kerusakan-kerusakan yang ditimbulkannya baik itu dari sisi
politik,ekonomi dan juga sisi sosial.
A. Sisi Politik
Standar Ganda Demokrasi
Banyak yang memahami bahwa demokrasi adalah perwujudan dari
partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Demokrasi identik dengan jargon “dari
rakyat- untuk rakyat- oleh rakyat”. Benarkah dalam demokrasi kedaulatan ada
di tangan rakyat?
Anggapan yang menyatakan kedaulatan ada di tangan rakyat jelas
keliru. Faktanya, di Indonesia sendiri yang Anggapan berdaulat bukanlah
rakyat, akan tetapi para elit wakil rakyat, termasuk elit penguasan dan
pengusaha. Bahkan kebijakan dan keputusan pemerintah sering dipengaruhi
oleh kepentingan para pemolik modal, baik local maupun asing. Tak aneh jika
banyak UU atau keputusan yang merupakan produk lembaga wakil rakyat
sering bertabrakan dengan keinginan rakyat. . Pengkritik demokrasi seperti
Gatano Mosca, Cilprede Pareto dan Robert Michels cenderung melihat
demokrasi sebagai topeng ideologis yang melindungi tirani minoritas atas
mayoritas. Dalam prakteknya yang berkuasa adalah sekelompok kecil orang
atas kelompok besar. Khusus kasus di Indonesia,kelompok mayoritas adalah
muslim,tetapi kenyataannya yang selalu diuntungkan adalah non-muslim
Mereka mengatakan, demokrasi harus ditegakkan lewat dukungan
rakyat dan tanpa kekerasan. Namun, lihatlah di Irak dan Afganistan.
Demokrasi dipaksakan dengan senjata. Mereka berkata setiap orang berhak
menyatakan keinginannya. Namun, AS dengan berbagai cara menghalangi
menghalangi keinginan kaum muslim dunia untuk menerapkan syari’ah dalam
kehidupan Negara dan politik mereka.
HAM
Ide-ide HAM saat ini menjadi mainstream dunia dan harus diadopsi
oleh siapa saja dan Negara mana saja. Ide HAM terlanjur dianggap ide
“saklar” yang membebaskan. Realita menunjukkan banyak penindasan dan
agresi dilakukan dengan mengatas namakan HAM. Intervensi dan pendiktean
terhadap Negara lain, bahkan pengerukan kekayaan tak jarang diembel-embeli
ide HAM.
Praktik HAM juga menjadi tanda tanya besar. Ide-ide HAM yang
mereka usung penuh dengan kepalsuan dan kemunafikan . Mereka
mengatakan penegakan HAM berlaku bagi semua umat manusia.Faktanya,
jauh panggang daripada api. Jika ada sekelompok umat Islam mengobrak-
abrik tempat mesum mereka akan dianggap semena-mena dan melanggar
HAM. Sebaliknya para pelacur dan laki-laki hidung belang yang biasa
mangkal ditempat-tempat maksiat seolah tak tersentuh.yang wanita dibiarkan
karena hanya sekedar mencari nafkah. Mereka dipandang sedang bekerja
karenanya diberi status sebagai “Pekerja “seks komersial..
Ketika umat Islam menghujat kelompok sesat seperti Ahmadiyyah dan
al-Qiyadah Al-Islamiyyah.kaum liberal rebut sembari menuduh umat islam
tidak dewasa, tidak menghormati kebebasan dan melanggar HAM. Sebaliknya
ketika ada sekelompok umat Islam yang menyuarakan asfirasinya untuk
menerapkan syari’ah dan menegakkan khilafah, atas nama HAM pula kaum
liberal mencap mereka sebagai musuh kebebasan dan syari’ah yang
diusungnya berfotensi mengancamkeragaman. Bukankah semua itu menjadi
bukti yang sangat nyata tentang kebobrokan pelaksanaan HAM? Bagaimana
kita mau menerima keadaan seperti ini?
Kezaliman atas dasar Kafitalisme
B. Sisi ekonomi
Kegagalan Mensejahterakan Masyarakat
Sistem kafitalis jelas telah gagal, ini terbukti dari semakin
meningkatnya kemiskinan,melemahnya daya beli masyarakat,
pertumbuhan ekonomi yang melambat hingga pengangguran yang terus
membengkak. Hal ini diperparah dengan terjadinya krisis financial global
yang mau tidak mau berdampak langsung pada perkembangan ekonomi di
Indonesia. Krisis global yang menimpa belahan dunia pada saat ini
merupakan bukti kegagalan ekonomi kafitalis dalam mensejahterakan
masyarakat.
Robert Gilpin dan Jean Millis Gilpin dalam bukunya, The Chalenge of
Global Capitalism (2000), memuji Kapitalisme sebagai “sistem ekonomi
pencipta kesejahteraan paling berhasil yang pernah dikenal di dunia.”
Namun, para pemuja fanatik Kapitalisme itu lupa, siapa yang menikmati
kesejahteraan itu. Penikmat kesejahteraan sebagian besarnya hanyalah
negara-negara penjajah kaya. Sementara itu sebagian besar rakyat hidup
dalam kehidupan yang bisa dikatakan jauh dari kesejahteraan.
Kebijakan yang Pro terhadap pemilik modal
Kebijakan pemerintah untuk mengucurkan dana BLBI sebesar Rp 147,
7 triliun demi untuk memulihkan kembali operasional 48 Bank yang
bermasalah, walaupun bangsa ini sedang dalam kesulitan anggaran akibat
krisis ekonomi di tahun 1998. Penggunakan uang rakyat melalui
Anggaran Pembelanjaan dan Biaya Negara (APBN) sebesar 1,1 triliun.
Kemudian dalam APBN-Perubahan 2008 pemerintah menambah alokasi
dana sebesar Rp 700 miliar untuk kepentingan penanggulangan lumpur
Sidoarjo yang seharusnya menjadi tanggung jawab Lapindo, menunjukkan
bahwa kebijakan pemerintah sangat didominasi oleh kepentingan
pengusaha.
Sikap diskriminatif pemerintah dapat terrekam ketika masyarakat yang
menjadi korban Lumpur Lapindo hendak menuntut ganti rugi atas
kerugian yang dialaminya diperlakukan seperti penjahat yang
mengganggu ketertiban umum.
Yang paling mudah terlihat adalah perkembangan kota dewasa ini.
Bagaimana pasar modern kini telah mengambil alih peran pasar tradisional
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah lebih memilih pasar
modern yang hanya dikuasai segelintir orang dengan tidak pernah
membatasi perkembangannya.
Kesenjangan
Akibat kafitalisme global terjadi kesenjangan antara kaya dan miskin
pada masyarakat yang menerapkan kapitalisme, baik dalam skala sebuah
Negara maupun skala global-internasional
Pada tahun 1997, 20 % dari penduduk dunia (sekitar 1,214 miliar)
adalah penduduk miskin. 25 % lainnya (!,6 miliar) hidup hanya dengan 1-2
dolar AS perhari. Kesenjangan pendapatan antara 1/5 penduduk dunia di
Negara-negara kaya dengan 1/5 penduduk di Negara-negara miskin adalah
78 : 1. Dalam bidang ekonomi hamper seluruh negeri islam masuk
katagori dunia ketiga atau negeri-negeri miskin.kesenjangan antara
Negara-negara maju dan Negara-negara miskin sangatlah ironis. Wilayah
dunia yang diduduki Negara-negara maju sebesar ¼ dunia.namun mereka
menikmati 80 % penghasilan dunia.
Di Indonesia,kekayaan alam yang begitu melimpah hanya dinikmati
oleh beberapa gelintir saja.
C. Sisi Sosial
Tingkat Kriminalitas yang Tinggi
Kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak didukung dengan
naiknya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa jelas akan semakin
menyuburkan penyakit masyarakat. Kita bisa melihat pada saat ini orang
dengan mudahnya membunuh orang lain hanya karena persoalan yang
sepele. Orang juga dengan mudahnya melacurkan diri karena terhimpit
oleh kebutuhan ekonomi. Belum lagi berbagai tindak criminal lainnya.
Stress yang tinggi
Negara yang tidak peduli terhadap masalah ekonomi, pendidikan,
kesehatan, dan beban hidup yang berat akibat dari kebijakan Negara yang
cenderung membebani rakyat, merupakan faktor pemicu terjadinya stress.
Data yang diperoleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukan, 10 %
dari populasi penduduk dunia membutuhkan pengobatan kejiwaan. Bahkan
menurut studi World Bank pada tahun 1993 di beberapa Negara 8,1 %
dari Global Burden Disease (penyakit akibat globalisasi) diakibatkan oleh
stress.
Di Indonesia sejak tekanan kehidupan yang lebih diakibatkan oleh
krisisekonomi telah menyebabkan peningkatan gejala
Perceraian
Surat kabar Iran, Keyhan No.6926, melaporkan bahwa Lembaga
Bimbingan Perkawinan telah didirikan di Jerman Timur untuk meneliti
faktor meningkatnya perceraian dan keruntuhan keluarga. Mereka
menyimpulkan, peningkatan statistik perceraian disebabkan oleh industri
yang menggunakan tenaga kerja wanita. Akibatnya, wanita terpaksa
berada diluar rumah.Ekonomi yang parah menyebabkan 70 persen dari
wanita bersuami terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dari jumlah ini, 60 persennya mempunyai anak. Beban yang terpaksa
mereka tanggung antara kerja rumah dan di luar menyebabkan terjadinya
perselisihan, dan perceraian menjadi satu-satunya jalan keluar dari
kehidupan yang menyiksa itu.
Tolstoy menulis, "Salah satu sebab meningkatnya perceraian ialah
adanya kebebasan tanpa batas bagi kaum wanita untuk memilih pekerjaan
apapun, meskipun hal itu bertentangan dengan kodrat alami mereka. Di
samping itu, zaman mesin juga ikut menambah ketegangan dan
mencampakkan wanita dan lelaki ke dalam hubungan yang tidak legal dan
menimbulkan kecemburuan dalam keluarga. Lebih jauh lagi, kesibukan
wanita di luar rumah membuat masalah semakin bertambah kompleks.
Statistik di New York dan Washington memperlihatkan bahwa perceraian
di kalangan kaum intelek lebih tinggi disbanding yang terjadi di kalangan
lain. Di Hollywood, angka perceraian sedemikian tinggi sampai-sampai
pemerintah enggan mengungkapkan angkanya kepada public Majalah
Amerika, Wake magazine, melaporkan bahwa angka perceraian telah
meningkat hingga 1000 persen pada 10 tahun yang lalu. Pengadilan
Perancis mengadili 9785 kasus perceraian dan 8000-nya adalah inisiatif
dari istri.
Orang Iran yang berpaham Barat pun terkena penyakit yang sama.
Dari 15.335 perkawinan di Teheran pada tahun 1960, 4839 di antaranya
berakhir dengan perceraian. Artinya terjadi hampir satu perceraian dari
setiap tiga perkawinan. 86 persen dari perceraian ini merupakan tuntutan
dari sang istri yang semuanya intelektual berpaham materialis Barat.
Begitu pun di Indonesia di Bandar Lampung kasus perceraian
meningkat.Menurut data Pengadilan Agama (PA) kelas I A Tanjung
Karang pada Juni 2005, tercatat 234 kasus. Jumlah ini meningkat
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya 192
kasus. Latar belakang perceraian pada umumnya masalah ekonomi
Ini adalah lonceng kehancuran yang harus segera diatasi. Peradaban
jenis tersebut yang menghancurkan kehidupan keluarga tidak bisa
dibiarkan begitu saja. Kita tidak bisa berpura-pura tidak menyaksikan
kehancuran yang sedang terjadi. Kondisi ini harus diubah dengan ajaran
Islam demi menstabilkan kehidupan sosial.
Dehumanisasi
Kewajiban Berhijrah
a. Makna Hijrah Hakiki
Secara bahasa hijrah berarti berpindah tempat. Adapun secara syar’I hijrah
adalah keluar dari darul kufur menuju darul islam.(An-Nabhani,asy-Syaksiyyah
Islamiyyah, II/276). Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta hijrah nabi saw,
sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang
kemudian menjadi Darul Islam)
Peristiwa hijrah paling tidak memberikan makna sebagai berikut: Pertama,
pemisah antara kebenaran dan kebatilan; antara Islam dan kekufuran; antara darul
islam dan darul kufur. Paling tidak, demikianlah menurut Umar bin al-Khathab ra,
ketika beliau menyatakan; hijrah itu pemisah antara kebenaran dan kebatilan. (HR
Ibn Hajar). Kedua; tonggak berdirinya Daulah Islamiyyah untuk pertama kalinya.
Ketiga; awal kebangkitan Islam dan kaum Muslim yang pertama kalinya, setelah
selama 13 tahun sejak kelahirannya, Islam dan kaum Muslim terus dikucilkan dan
ditindas secara zalim oleh orang-orang kafir Makkah. Demikian sebagaimana pernah
diisyaratkan oleh Aisyah ra:
Dulu ada orang Mukmin yang lari membawa agamanya kepada Allah dan Rasul-Nya
karena takut difitnah. Adapun sekarang (setelah hijrah) Allah swt, benar-benar telah
memenangkan Islam, dan seorang Mukmin dapat beribadah sesuka dia (Hr al-
Bukhari)
Setelah hijrahlah ketertindasan dan kemalangan umat Islam berakhir. Setelah
hijrah pulalah Islam bangkit dan berkembang pesathingga menyebar ke seluruh
jazirah arabserta mampu menembus berbagai pelosok dunia.
Jelas, sejarah mencatat Islam dan umatnya di Indonesia tidak terpisah dari
umat Islam lainnya. Bahkan, perhatian para ulama dan tokohnya dahulu terhadap
persatuan Islam dalam khilafah begitu besar. Karenanya, upaya penolakan terhadap
syariat Islam dan khilafah merupakan sikap dan tindakan ahistoris.
SekretarisKomite:
1. Membuat agenda kegiatan bersama-sama ketua dan para bidang yang ada
2. Menyusun administrasi (personil, sarana dan prasarana, serta hal yang
dipandang penting
3. Membuat dan mengedarkan undangan rapt-rapat dibantu oleh staf yang
ditunjuk
4. membuat laporan-laporan kepada pihak terkait
5. membuat notulen rapat
6. mengagendakan surat masuk dan keluar dibantu oleh staf yang ditunujuk
Bendahara Komite:
1. Menerima, membukukan, mengamankan dana yang diperoleh setelah
memperoleh pengesahan Ketua Komite
2. mengeluarkan dan membukukan pengeluaran dana kepada sekolah atas
persetujuan Ketua Komite
3. melaporkan keadaan keuangan kepada anggota Komite sekolah, sekolah dan
masyarakat atas persetujuan Ketua Komite
Fakta
Menurut San Jose Mercury (6 Juli 2002)seorang dari sepuluh anak dan remaja
AS mengalami kelemahan fisik dan mental. Anak penderita penyakit asma dan
diabetes telah meningkat 20 kali lipat dari tahun sebelumnya. Gangguan konsentrasi
meningkat 3 kali lipat dan autisme meningkat hingga 600 %
Analisis
Problem vaksinasi hanyalah salah satu contoh kasus dari dominasi nilai-nilai kafir
yang sedang mendominasi dunia dewasa ini. Pada hakikatnya segenap lini kehidupan
dunia modern dewasa ini sarat dengan permasalahan jika ditinjau dengan perspektif
ajaran Allah Al-Islam. Ketika dunia dipimpin oleh kaum kuffar wajarlah bila kita
temukan berbagai lini kehidupan ummat manusia menjadi bermasalah. Semua ini
tidak terlepas dari fakta bahwa para pemimpinnya sendiri tidak mengerti arah dan
tujuan hidup di dunia. Lalu bagaimana lagi bisa diharapkan mereka dapat
mengantarkan ummat manusia yang mereka pimpin menuju arah dan tujuan yang
jelas dan benar?
Ketua Forum Penegak Syariat Islam itu mensinyalir penggunaan vaksin yang
mengandung enzim babi merupakan bentuk konspirasi dan kejahatan Zionis karena
dalam vaksin tersebut terdapat bahan yang berbahaya bagi tubuh manusia,
diantaranya adalah air raksa yang digunakan di dalam vaksin-vaksin yang berbeda
sejak 1930-an, atau apa yang disebut suatu adjuvan. Adjuvan adalah sesuatu yang
didefinisikan bahan yang meningkatkan efektivitas per bagian virus atau bakteri yang
terdapat di dalam vaksinasi.(pengakuan John D. Rockefeller, Pengusaha Pabrik
Vaksin AS)
.Tujuan yang paling utama adalah agar ibadah jamaah haji tidak mabrur dan
ketika mereka pulang tidak menjadi pejuang Islam.
Dia menyebutkan asal mula penggunaan enzim babi ini terjadi tahun 1978,
ketika sekelompok jemaah haji disebarkan serbuk virus yang menimbulkan penyakit
meningitis. Kemudian, kata Irfianda, dengan rekayasa orang yang tak bertanggung
jawab, mereka menawarkan kepada Pemerintah Arab Saudi agar membeli vaksin
dalam jumlah jutaan bagi jemaah haji. Oleh pemerintah Arab Saudi, vaksin meningitis
itu diwajibkan untuk disuntikkan kepada jemaah haji.
Hal senada pun diungkap oleh Mentri Kesehatan Ibu Menteri Kesehatan, DR.
Dr. Siti Fadilah Supari, dalam acara silaturahmi tokoh muslimah yang tergabung
dalam Muslimah Peduli Umat (MPU dan Forum Muslimah untuk Indonesia Sehat
(For MI-t) di Gedung Depkes RI, Senin 3/3/08, diungkapkan berbagai data konspirasi
lainnya di bidang kesehatan. Jerry D Gray mengungkap konspirasi di balik vaksinasi -
program internasional dari WHO- yang (di Afrika) justru menambah jumlah kasus
HIV-AIDS pasca imunisasi. Dan anehnya, vaksinasi hanya dilakukan untuk warga
negara yang muslim, yang setelah itu mereka menjadi infertil. The Sunday Express
(26 /10/2009) memuat tulisan yang berjudul “AIDS made in Lab Shack.” Dalam
artikel itu, DR John Seal dan Prof Jacob Seagull, berkesimpulan bahwa Virus
HIV/AIDS sebenarnya buatan Amerika.
Beberapa perusahaan farmasi yang besar, seperti Bayer, adalah partner bisnis
George H W Bush, dan pejabat anggota pemerintahannya. George HW Bush sendiri
berada dalam dewan komisaris beberapa perusahaan farmasi. Donald Rumsfeld
pernah menjadi CEO dari sebuah perusahaan farmasi besar (G.D. Searle &
Company). Perusahaan – perusahaan seperti ini hanya dapat menghasilkan uang jika
masyarakat menjadi sakit, atau jika mereka takut menjadi sakit atau mati.
Solusi Islam
Islam adalah agama yang sempurna, yang wajib kita fahami secara menyeluruh dan
kita amalkan supaya dapat dijadikan sebagai pemecah seluruh permasalah umat
termasuk dalam permasalah ini.
Sebagai jalan keluar, ada beberapa poin solusi pertama, ketakwaan. Sistem sekuler
meniadakan aspek spiritualitas (ruhani). Dalam sistem sekuler, nilai kebahagiaan
diukur dari terpenuhinya kebutuhan jasadi. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan
itu mereka berprilaku sebebas-bebasnya yang penting keinginannya terpenuhi. Gaya
hidup permissive, hedonis, free sex, al-kohol dsb.
Sedang Islam menjadikan ruhani atau sifat takwa sebagai pilar kehidupan. Ketakwaan
sebagai sumber energi untuk mengelola emosi positif. Ketakwaan ini
dimanifestasikan dengan mentaati syari'at Allah SWT. Di antaranya dengan makan
makanan yang halal dan baik.
Kedua, perilaku seks sehat. Perilaku seks bebas terbukti telah menjadi faktor lahirnya
berbagai penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, HPV, Gonohore, dsb. Sedang,
demi maslahat manusia, Islam telah melarang aktivitas seks bebas (zina), dan perilaku
seks menyipang seperti homoseksual.
Ketiga, hidup bersih dan lingkungn sehat; Beraktivitas sesuai kapasitas dan jam
biologi tubuh; Pengelolaan sumber daya alam bebas polutan dan menjaga kelestarian
alam; serta Jaminan pemenuhan kebutuhan pokok oleh negara.
[sur/www.hidayatullah. com]
Khatimah
Password: saskia