Anda di halaman 1dari 59

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik/ Tema Layanan : Belajar efektif dan efisien
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar serta dapat belajar secara efektif dan
efisien
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar
3. Peserta didk/konseli dapat memahami strategi belajar efektif
dan efisien
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian belajar
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3. Strategi belajar efektif dan efisien
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Cara belajar efektif dan efisien
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046
Lampiran 1 : Materi

CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut Wittaker belajar dapat
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman. Dan menurut Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.

B. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal).

1. Faktor Internal, meliputi :


a. Fisik/Jasmaniah
b. Psikis/Kejiwaan
c. Adanya kemauan (niat)
d. Kecerdasan (IQ)
e. Minat
f. Motivasi
2. Faktor Eksternal, meliputi :
a. Sarana Prasarana
b. Lingkungan Sekitar

C. Faktor Pendukung Cara Belajar Efektif dan Efisien


Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif dan efisien diantaranya :

1. Belajar Mandiri
Belajar mandiri adalah sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri sehingga
mempermudah dalam mengingat materi pelajaran sebab ada rasa ketertarikan dengan
materi yang dipelajari. Cara ini adalah cara belajar yang paling efektif tetapi sulit
dijalankan karena butuh kemauan dan kemauan muncul sebab kebiasaan belajar
seseorang.

2. Media Belajar
Media belajar adalah sebuah sarana yang mempermudah dalam proses belajar.
Bentuk media atau sumber belajar diantaranya : buku, film dengan topik tertentu,
internet, dan sebagainya.

3. Strategi Belajar Efektif dan Efisien


Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin
dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein,
diantaranya :
a. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan
dengan rapi di atas meja belajar

b. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan
seterusnya
c. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20
menit
d. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
e. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka
tanyakan pada guru atau teman yang mengerti
f. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus),
cobalah sambil berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di
depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda menguasai materi
yang baru dipelajari.
g. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda
tulis rumus-rumus tersebut pada folio, karton manila dsb.
Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar
sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
h. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-
temuan soal yang belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau
guru yang mengerti
i. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi
pelajaranmu baik dengan teman maupun bapak/ibu guru
j. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL
1. Carilah pengertian belajar menurut pendapat para ahli (minimal 2 ahli), lalu buatlah
pengertian belajar menurut pendapatmu sendiri !
2. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, faktor apa yang selama ini
menjadi penghambatmu dalam belajar? Jelaskan !
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik/ Tema Layanan : Berpikir dan Bersikap Positif
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan berpikir
positif serta mencapai pribadi yang mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir
positif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat berpikir
positif dan tersenyum
3. Peserta didik/konseli dapat memahami menuju sukses :
berpikir positif
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pentingnya berpikir positif
2. Manfaat berpikir positif dan tersenyum
3. Munuju sukses : berpikir positif
4. Membangun sikap berpikir positif
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Berpikir dan Bersikap Positif
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046
Lampiran 1 : Materi

BERPIKIR DAN BERSIKAP POSITIF

A. Pentingnya Berpikir Positif


Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik
saja, berpikir positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu
yang baik-baik saja. Dalam menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada
masalah dan tantangan yang diberikan Tuhan Yang Mahaesa. Apa yang Tuhan berikan
itu pastilah untuk menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau tidak.
Setiap orang punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan yang lain
adalah bagaimana orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi.
Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap
keadaan atau situasi yang kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja
tidak baik, apalagi kalau kita sampai berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?

B. Manfaat Berpikir Positif dan Senyum


Sudah tidak diragukan lagi bahwa hanya dengan berpikir positif badan kita
menjadi sehat, tidak sakit-sakitan, atau bahkan sukses dalam bisnis. Memang dengan
berpikir positif urat-urat saraf kita menjadi tidak tegang, sehingga pikiran menjadi jernih,
mudah memutuskan hal-hal yang penting. Selain berpikir positif, senyum juga sangat
besar pengaruhnya terhadap diri kita. Saya sering menganjurkan teman-teman
meluangkan waktunya untuk tersenyum
Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa
tersenyum. Jika tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik
ujung bibir seperti orang yang sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti
mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar
utama dalam mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya
dengan berpikir positif. Tetapi mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi
jernih, saraf tidak tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari
dengan berpikir positif dan senyum serta syukur.

C. Menuju Sukses : Berpikir Positif


Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di
masa sekarang dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya,
bahwa kondisi masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana
sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia,
namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya. Bagaimana sikap mental kita
adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu.
Kita akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi
untuk berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-
hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap
positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap
kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil
atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang
kita lalui tersebut.
Dari beberapa buku yang saya baca beberapa tips berikut terbukti cukup
membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin
dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-hal lainnya, untuk menjadi seorang
yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara terus-menerus :
1. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah
kutipan tadi pada selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari
selama seminggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari
dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja Anda, di dashboard mobil, atau di
cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda
selama seminggu itu.
2. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal
yang positif dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda
mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi.
3. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″.
Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui
bernilai “10″, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran
sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama
ini Anda anggap remeh.
4. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah
kata-kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan
agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
5. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi
kepada orang lain dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada orangtua
ataupun saudara Anda. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum
Anda kenal.

D. Membangun Sikap Berpikir Positif


Ada 12 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :
1. Bersikap optimis
2. Menerima segalanya apa adanya
3. Memilih cepat pulih
4. Bercerita
5. Bersikap antusias
6. Lebih peka
7. Humor
8. Memilih sportif
9. Rendah hati
10. Bersyukur
11. Beriman
12. Berpengharapan
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL
1. Apa yang dimaksudkan dengan berpikir positif ?
2. Apa manfaat yang diperoleh siswa dengan berpikir positif ?
3. Kesulitan apa yang selama ini dihadapi dalam mengembangkan sikap positif ? Jelaskan !
4. Bagaimana caramu membangun sikap positif dalam diri ?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik/ Tema Layanan : Meningkatkan Motivasi Belajar
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan
yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi
belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian motivasi belajar
2. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan
motivasi belajar
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Meningkatkan Motivasi Belajar
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046
Lampiran 1 : Materi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

A. Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan
menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi adalah
penggerak, yakni penggerak yang menimbulkan keinginan keinginan seperti, keinginan untuk
tahu, keinginan untuk kreatif, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses
dan sebagainya. Kemudian motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan
kegiatan belajar, kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas,
mengobservasi, meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan
memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar
yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar
diri siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :
1. Tekun
2. Ulet
3. Minat yang tinggi
4. Mandiri
5. Bertanggung Jawab
6. Senang memecahkan soal-soal latihan.
B. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar\
1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin
dalam pemahaman diri seseorang semakin besar semangat yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan

Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa
kita selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah,
tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat
diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar.
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus.
Untuk mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan
adalah idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu
dilakukan, perhatikan hal-hal berikut ini :
Persyaratan akademis, meliputi :
1. Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
2. Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
3. Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
4. Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
5. Kelengkapan catatan pelajaran.
6. Mengerjakan tugas (PR) dengan baik
Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:
1. Kelakuan :
a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
b. Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
c. Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
d. Memperhatikan pelajaran
2. Kerajinan
a. Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
b. Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
c. Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
d. Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
e. Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
f. Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
3. Kerapian/kebesihan:
a. Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan
b. Memakai pakaian bersih dan rapi
c. Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki
pendek)
d. Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
e. Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
f. Membuang sampah ditempatnya
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL :
1. Carilah pengertian Motivasi Belajar berdasarkan pendapat para ahli ( minimal 2 ahli),
lalu buatlah pengertian motivasi belajar menurut pendapatmu sendiri !
2. Apa pentingnya motivasi belajar bagi seorang siswa ? Jelaskan!
3. Apa motivasi belajarmu selama ini ?
4. Bagaimana caramu mempertahankan dan membangun motivasi dalam belajar ?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik/ Tema Layanan : Tanggung jawab seorang siswa
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli mampu memahami peran diri sesuai
jenis kelami dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli memahami tanggung jawab di
lingkungan keluarga
2. Peserta didik/konseli memahami tanggung jawab di
lingkungan sekolah
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Tanggung jawab siswa di lingkungan sekolah
2. Tanggung jawab siswa di lingkungan keluarga
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Tanggung Jawab Siswa
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046
Lampiran 1 : Materi

TANGGUNG JAWAB SISWA


A. Tanggung Siswa di Lingkungan Keluarga
Kita mengenal adanya tri pusat bagi anak, yaitu : di sekolah, masyarakat maupun
keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan anak yang pertama dan utama bagi
perkembangan anak selanjutnya. Karena dari keluargalah anak berasal. Anak mengenal
segala sesuatu dari yang paling sederhana sampai mengenal lingkungan yang paling awal
bermula dari lingkungan keluarga, maka tak mengherankan apabila cara pendidikan yang
diterapkan oleh keluarga pada diri anak mewarnai karakter dan pribadi anak selanjutnya.
Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis tentu berbeda dengan anak yang berasal
dari keluarga yang kurang harmonis. Perbedaan itu bukan karena pada hakekatnya tiap
individu memang memiliki kekhasan melainkan juga karena faktor pendidikan yang
diterima oleh anak semasa kecil dilingkungan keluarganya akan sangat mewarnai
kehidupan anak tersebut bagi perkembangan pribadinya. Oleh karena itu tak berlebihan
apabila kunci keberhasilan masa depan anak antara lain terletak bagaimana anak itu
dididik dalam keluarga. Setiap anak umumnya memiliki orang tua atau wali yang
bertanggung jawab atas dirinya dalam hal membesarkan, mengasuh, memberi nafkah,
mendidik, dan lain-lain. Tanpa orangtua maupun wali, seorang anak akan sangat
kesulitan untuk menjalani hidupnya. Pada dasarnya orangtua / wali sangat sangat sayang
kepada anaknya dan ingin anaknya menjadi orang yang baik, mandiri, tangguh, cerdas,
saleh dan berbagai kebaikan dunia akhirat lainnya.
Dari sebegitu banyaknya kasih sayang dan rasa cinta yang diberikan orangtua /
wali, seorang anak terkadang tidak menyadarinya dan justru malah membenci orangtua /
walinya. Memang tidak semua orang tua mau memberikan rasa sayang dan perhatiannya
dalam bentuk yang disukai anaknya, karena takut kalau anaknya nanti akan menjadi
manja, ketergantungan, boros, materialistis, cengeng, dan lain sebagainya.
Sudah sewajarnyalah apabila dalam lingkungan keluarga telah ditanamkan rasa
tanggungjawab sebagai anggota keluarga dalam porsi yang sewajarnya sesuai dengan
tingkat perkembangan anak, misal anak diberi tugas menyelesaikan pekerjaan tertentu
dalam keluarga seperti menyapu lantai setiap pagi, mencuci piring sehabis makan,
merupakan langkah-langkah awal bagi keluarga untuk menanamkan rasa tanggung jawab
anak sebagai anggota keluarga.
Ada banyak hal yang menjadi tanggung jawab, tugas atau kewajiban seorang anak
kepada orangtua / wali dari dirinya, yaitu :\
1. Sayang Kepada Orangtua / WalI
Setiap anak harus menyayangi kedua orangtua yang telah dengan segala
daya upaya berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang
yang berhasil di dunia dan di akhirat. Bukan sekedar uang dan harta yang
diharapkan para orangtua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah
kesuksesan dan perhatian anak-anaknya.
2. Patuh Terhadap Perintah Orangtua / Wali\
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mau menuruti
segala apa yang diinginkan orangtua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib
menuruti kemauan orangtuanya yang melanggar ajaran agama dan melanggar
hukum seperti perintah untuk meninggalkan sholat lima waktu, melakukan
korupsi, mencontek saat ujian, dan lain-lain.
3. Menjadi Anak yang Baik
Anak yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik
juga akan disukai orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah,
tempat ibadah, keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya
tidak disukai oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa
dimusuhi warga di lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui
batas.\
4. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di
sekolah, anak-anak yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh bisa membuat
orangtuanya bangga. Tidak hanya belajar pelajaran sekolah saja, namun juga ilmu
lainnya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
5. Rajin Ibadah dan Mendoakan Orangtua / Wali
Orangtua akan sangat senang sekali jika anak-anaknya menjadi anak yang
sholeh. Anak-anak yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta
selalu mendoakan kebaikan orangtuanya di mana pun dirinya berada akan sangat
disayang oleh orangtuanya. Doa anak kepada orangtua adalah hal yang sangat
penting yang dapat mendatangkan rahmat Tuhan pada orangtua.
6. Selalu Siap Membantu Orangtua / Wali
Tanpa diminta, anak yang baik selalu siap sedia memberikan bantuannya
kepada orangtua atau walinya. Berbagai bentuk pertolongan siap diberikan baik
berupa tenaga, uang, waktu, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya. Namun
sebaiknya jangan terlalu dipaksakan jika memang menemui kesulitan dan
membantu orangtua.
7. Tidak Membuat Marah Orangtua / Wali
Anak yang baik harus bisa memahami perasaan orangtuanya sehingga bisa
menghindari berbagai hal yang dapat membuat orangtuanya marah. Contoh hal-
hal yang dapat membuat orang tua murka adalah seperti bolos sekolah,
berbohong, melakukan kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah
agama, dan lain sebagainya.
8. Berupaya Menjadi Orang yang Mandiri dan Mapan
Setiap orang harus bisa menjadi orang yang mapan dan mandiri ketika
memasuki usia dewasa. Akan jauh lebih baik lagi jika mampu meraih kemapanan
dan kemandirian sebelum mencapai usia dewasa. Dari mandiri dan mapan
seseorang bisa membahagiakan keluarga kecilnya, orangtua, keluarga besar, dan
bahkan orang banyak di luar keluarganya.
9. Menjaga Nama Baik Keluarga dan Orang Tua / Wali
Rahasia keluarga yang tidak pantas diketahui oleh orang lain harus dijaga
dengan baik agar keluarga tidak malu karena aibnya diketahui banyak orang.
Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun juga sangat penting untuk selalu berhati-
hati agar tidak mencoreng nama baik keluarga. Beberapa contoh perilaku yang
menciptakan aib keluarga yaitu seperti zina, selingkuh, melakukan tindakan
kriminal, mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.
10. Memberi Nafkah Orangtua / Wali Ketika Lanjut Usia
Di kala orangtua pensiun atau karena suatu hal tidak sanggup untuk
mencari nafkah bagi dirinya dan keluarganya, maka orangtua akan sangat
mengharapkan kebaikan dari anak-anaknya. Oleh karena itu seorang anak harus
memiliki keinginan untuk mandiri dan mapan saat dewasa kelak agar bisa
menggantikan peran orangtua sebagai tulang punggung keluarga.
B. Tanggung Siswa di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang diupayakan baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat dengan tujuan memberikan pendidikan formal bagi
perkembangan fisik maupun psikis anak terutama di bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pendidikan di sekolah lebih cenderung mempersiapkan anak dalam
menguasai kemampuan atau kecakapan bidang akademik yang diperlukan untuk
persiapan anak kelak terjun di masyarakat sebagai makhluk sosial.
Berkaitan dengan pengembangan anak sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai
makhluk sosial perlu ditanamkan pada anak mengenai tanggung jawabnya sebagai
anggota masyarakat , anggota keluarga dan sebafai peserta didik di lingkungan sekolah.
Tugas atau tanggung jawab seorang siswa di sekolah dibagi menjadi 5 unsur
pokok yaitu:
1. Belajar
Belajar merupakan tugas pokok seorang siswa, karena melalui belajar
dapat menciptakan generasi muda yang cerdas. Tugas siswa di sekolah dibagi
menjadi 3 diantaranya adalah :
a. Memahami dan mempelajari materi yang diajarakan
b. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
c. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mengerjakan PR
jika ada PR.

2. Taat pada peraturan sekolah

Setiap sekolah memiliki tatatertib yang harus ditaati oleh para siswa, demi
terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, aman, nyaman untuk siswa dalam
belajar dan menjalani aktivitas selama di sekolah. Selain itu tatatertib sekolah juga
sebagai patokan dan kontrol prilaku siswa di sekolah. Jika tatatertib dilangar maka
akan mendapatkan sangsi atau hukuman.

3. Patuh dan hormat pada guru


Tugas seorang siswa di sekolah selanjutnya adalah patuh dan hormat kepada guru.
Rahmat, barokah dan manfaat dari sebuah ilmu itu tergantung dari ridhonya guru.
Oleh karena itu jika siswa ingin menjadi siswa yang cerdas haruslah patuh, taat dan
hormat pada guru.
4. Disiplin
Ada sebuah istilah “ kunci meraih sukses adalah disiplin” istilah ini memiliki
makna yang kuat jika seseorang memiliki disiplin yang tinggi maka dia akan sukses.
Begitu juga dengan siswa jika seorang siswa memiliki disiplin yang tinggi maka dia
akan dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Bentuk dari disiplin siswa adalah:
Disiplin dalam belajar dan Disiplin dalam sekolah
5. Menjaga nama baik sekolah
Menjaga nama baik sekolah adalah kewajiban setiap siswa, dengan menjaga nama
baik sekolah maka siswa dan sekolah akan mendapatkan nilai positif dari masyrakat.
Dan jika siswa dapat memberikan prestasi bagi sekolah akan menjadi sebuah
kebangaan yang luar biasa.

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa


SOAL
1. Apa yang dimaksudkan dengan tanggung jawab ?
2. Apa manfaat tanggung jawab ?
3. Bagaimana cara meningkatkat rasa tanggung jawab ?
4. Tanggung jawab apa yang selama ini kamu rasa sulit untuk dijalankan ? Jelaskan !
5. Bagaimana cara mengatasi rasa ingin menghindari tanggung jawab ?

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik/ Tema Layanan : Dampak Penggunaan Handphone
Fungsi Layanan : Pemahaman dan pencegahan
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat memahami dampak positif dan
negatif bermain handphone atau media sosial
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat mememahami pengertian
handphone
2. Peserta didik dapat memahami fungsi handphone
3. Peserta didik dapat memahami dampakpositif dan negatif
handphone
4. Peserta didik dapat mengatasi dampak negatif handphone
5. Peserta didik dapat mempraktekan langkah-langkah
pencegahan ketergantungan handphone/media sosial
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian handphone
2. Memahami fungsi handphone
3. Dampak positif dan negatif dari handphone
4. Mengatasi dampak negatif handphone
5. Mempraktekan langkah-langkah pencegahan
ketergantungan handphone/media sosial
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling Bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Dampak Penggunaan HP dan
Media sosial
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi
DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE DAN MEDIA SOSIAL

A. Pengertian
Apa itu handphone?Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon
fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak
perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).

B. Sejarah Perkembangan Handphone


Teknologi handphone pertama kali diperkenalkan pada tanggal 3 April 1973.
Komunitas bisnis telefon bergerak mengingatnya sebagai hari lahirnya handphone. Saat
itu untuk pertama kalinya pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telefon bergerak
portable dilakukan. Yang pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper, General
Manajer Divisi Sistem Komunikasi Motorola. Ide handphone datang dari Cooper yang
bermimpi untuk membuat alat komunikasi yang fleksibel. Ia menginginkan untuk dapat
keluar dari keterbatasan telefon tetap (fixed phone).Handphone Mr. Cooper ini memiliki
berat hampir 1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm. Sebagai teknologi
baru, handphone tersebut tidak langsung dijual ke masyarakat. Perlu waktu sampai 10
tahun sampai tersedia layanan komersial telefon bergerak.
Tepatnya pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan DynaTAC 8000X.
Inilah handphone pertama yang mendapat izin dari Federal Communications
Commission) FCC dan bisa dipergunakan untuk tujuan komersial. FCC adalah badan
pemerintah di AS yang mengatur semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting)
dan pengiriman sinyal radio atau televisi lewat gelombang udara. Handphone ini tersedia
di pasaran pada bulan April 1983. Beratnya sekira 16 ons atau 1/5 kg. Dijual dengan
harga 3.500 Dolar AS atau sekira Rp 30-an juta.

C. Fungsi Handphone
Saat ini di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan
teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat
perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan
perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan
kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap
nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat
ketimuran seperti Indonesia. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon
genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah
dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi
baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh remaja.
Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya
hidup dan pola pikir remaja. Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi seperti
televisi,handphone, ataupun internet. Dan juga secara pengaruh,merekalah yangpaling
rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi tersebut.
Sesungguhnya handphone sangat penting bagi para remaja, karena dengan handphone
tersebut,para remaja bisa lebih mudah dan lancar untuk berkomunikasi, akan tetapi, akan
tetapi ternyata handphonebisa menjadi barang yang bahaya ketika
ternyata handphone tersebut disalahgunakan oleh anak untuk hal-hal yang negative

D. Dampak Handphone
Remaja zaman sekarang sudah banyak yang mempunyai handphone dan tiada hari
tanpa memeganghandphone terasa tidak enak karena handphone dapat di pergunakan
sebagai alat komunikasi, dan sebagai alat yang dapat menyimpan file-file yang sangat
berharga. Handphone pada umumnya digunakan untuk berkomunikasi, tapi banyak juga
remaja yang sering menyalahgunakannya, misalnya untuk melihat hal-hal yang
semestinya tidak patut mereka lihat.

Berikut ini adalah dampak handphone


1. Dampak Positif
a. Mempermudah komunikasi.
b. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
c. Memperluas jaringan persahabatan.

2. Dampak Negatif
a. Mengganggu Perkembangan Anak
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera,
permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah?
Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari
teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang
menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat
guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka
generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.

b. Efek radiasi
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,.
penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih
hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi
pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak
jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.

c. Rawan terhadap tindak kejahatan.


Karena pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat.
Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.Jika tidak ada kontrol
dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar
yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat
seorang pelajar.

d. Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP
hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi
pemborosan saja.

E. Cara pencegahan
Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa menghindari penyalah
gunaan Handphone
1.    Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang meyangkut
pornoaksi dan pornografi.
2.    Tidak membawa handphone ke sekolah atau mematikan handphone saat pelajaran
berlangsung agar tidak megganggu konsentrasi belajar.
3.    Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan
menggunakan handphone.
4.    Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan handphone saat ujian.
5.    Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten porno
darihandphone.
6.    Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting saja.
7.    Memperbanyak konten-konten religi pada handphone.
8.  Memberi kode pengaman pada handphone jika diperlukan
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

1. Jelaskan tentang dampak positif dan negatif penggunaan handphone dan media sosial
berdasarkan apa yang kamu alami selama ini !
2. Apakah kamu tergolong orang yang mengunakan Handphone dan media sosial secara
berlebihan ? Jelaskan !
3. Bagaimana caramu selama ini untuk mengatasi sikap ketergantungan bermain HP
(Medsos) ?

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik/ Tema Layanan : Etika pergaulan dengan teman sebaya
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat memahami norma-norma dalam
masyarakat dapat bersosialisasi dan bergaul dengan teman
sebaya sesuatu dengan norma-norma dalam masyarakat
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami definisi etika
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara untuk membina
Persahabatan
3. Peserta didik/konseli dapat memahami etika yang perlu
diperhatikan dalam pergaulan
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian etika
2. Cara untuk membina persahabatan
3. Etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Etika dalam Pergaulan
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi
ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

A. Definisi / Pengertian Etika


Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai
dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma
agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur
hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia
disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi kita semua walaupun
mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi tetap membutuhkan dan
memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi
hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan dari sekarang ini sehingga nantinya
tercipta hubungan yang selaras, serasi dan seimbang jauh dari pertentangan dan
permusuhan yang dinilai dari masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok
sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang
positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga
menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok
teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola
perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti :
meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas,
sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).
Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk
mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan sosial, seperti
:
1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness and
love needs)
3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs)

Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan remaja, yang
mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah sebagai berikut :

Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari adanya
kesamaan di antara mereka, seperti : kesamaan sekolah, agama, hobi, tempat tinggal,
pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi.

Pergaulan Percintaan
Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan fungsional)
organ-organ reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan itu dapat menimbulkan
hasrat libido pada lawan jenisnya. Pada masa ini, remaja hidupnya makin romantis,
senang berhias diri, menyusun atau mengarang puisi-puisi cinta, dan senang membaca
novel-novel percintaan. Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang lebih
dalam untuk bergaul lebih akrab dengan lawan jenisnya. Keinginan remaja untuk
menjalin cinta kasih dengan lawan jenisnya, merupakan fitrah manusiawi yang tidak
mungkin dihilangkan atau dihalang-halangi. Persoalannya adalah bagaimana agar dalam
menyalurkan fitrah cinta kasihnya itu tidak melanggar norma agama atau adat istiadat.

Ada beberapa cara untuk Membina hubungan yang baik (Pergaulan) dengan sesama
teman,antara lain:
Belajar menghargai
Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang
berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama
suku atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai secara proporsional. Namun
sayangnya, banyak orang dikalangan kita yang tidak mau menghargai orang lain. Padahal
menghargai orang lain bukan berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya
saja menghargai pendapat orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam membina
hubungan yang baik.

Belajar menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita menghormati
orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan. Kita perlu menghormati
orang bahkan orang yang seumuran dengan kita, bila kita melihat orang lain tersebut
melakukan sesuatu yang baik. Dengan kata lain, ciptakan suasana saling menghormati di
antara kita.

Mempunyai sikap mau mengerti


Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan
sangat terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang lain ini
membutuhkan kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati nurani yang terdalam.
Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik, sudah seharusnya kita mau
mengerti keadaan orang lain tanpa pandang bulu. Artinya kita harus menghindari sikap
acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita

Mau menberikan pujian


Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil
keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi
dengan penuh keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang sesuai dengan keadaannya,
artinya tanpa dibuat-buat, akan memberikan pengaruh positif bagi teman kita, meskipun
pujian yang kita berikan itu dalam bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam rangka
membina hubungan yang baik antar sesama teman, sebaiknya kita jangan pelit
memberikan pujian.

Mau memberikan motivasi


Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya
ia mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya,
sehingga ia kehilangan semangat, malas, tidak bergairah. Bila kita mempunyai teman
yang mengalami demikian itu, maka sebagai teman yang baik tentunya akan memberikan
motivasi (dorongan), sehingga teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh
karena itu dalam membina hubungan yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai
memberikan motivasi, khususnya terhadap teman yang sedang mengalami suatu masalah.

Tidak bercanda keterlaluan


Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak masalah, tetapi kalau
sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak. Hormati saran teman dan
dengarkan apa yang sahabat ungkapkan, ambil sisi positifnya sebagai kritik yang
membangun. Kepribadian yang berbeda antara kita dan sahabat, akan dapat menjadi
pelengkap satu sama lain. Tetapi bukan berarti kita harus menceritakan segala hal kepada
sahabat.

Jangan pernah mengkhianati kepercayaan sahabat kita.


Percayalah, ketika kita mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak akan
mendapatkan sahabat terbaik lagi. Beri dukungan ketika sahabat kita sukses dan selalu
mengagumi prestasinya. Ketika ada konflik di antara persahabatan dapat diselesaikan
dengan saling terbuka satu sama lain. Memaafkan memang tidak gampang, tapi
memaklumi bahwa setiap orang dapat membuat suatu kesalahan dan demi kebaikan dan
menjaga persahabatan agar tetap utuh.

Diantara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman
sebaya itu, adalah:
1. Pilihan teman yang berakhlak baik.
2. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
3. Kembangkanlah sikap saling membantu, dan memberi saran, dalam kelompok
anda.
4. Kembangkanlah sikap saling menghormati, dan menghargai diantara teman
kelompok.
5. Jadikanlah sikap solidaritas semua (buta)di antara teman, seperti solidaritas
terhadap teman yang melakukan tawuran.
6. Hindarkan pola perilaku yang melanggar norma agama (tidak normal).
7. Jadikanlah kelompok anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti
mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi, baik oleh pribadi masing-masing, maupun oelh bersama.

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa


SOAL

Tulislah / Ceritakanlah pengalamanmu mengenai persahabatan/ pertemanan yang kamu jalani


selama ini. Dalam tulisanmu memuat :
1. Awal perkenalan
2. Lama pertemanan/ persamabatan
3. Masalah yang pernah kalian hadapi
4. Bagaimana cara menghadapi
5. Harapanmu untuk persahabatan/pertemanan kalian

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Pribadi
Topik/ Tema Layanan : Manajemen Emosi
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat mendifinisikan pengertian emosi
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam emosi
melalui diskusi kelompok
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian emosi
2. Macam-macam emosi
3. Cara mengendalikan emosi
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Manajemen Emosi
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1: Materi
CARA MENGENDALIKAN EMOSI

A. PENGERTIAN
Kata emosi berasal dari bahasa Prancis, emotion yang berasal dari
kata emouvoiryang berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa
Latin emovere dari e- ( varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berarti
“bergerak”.  Dengan kata lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam menghadapi
situasi tertentu.

Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap rangsangan dari
luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan
suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong
seseorang berperilaku menangis
Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah
saja. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi, emosi adalah reaksi
tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dihadapi disini mencakup emosi
marah, malu, bahagia, takut, dan sedih.

B. JENIS- JENIS EMOSI


Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan
dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih
banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan
dan tempat dimana individu itu berada.

2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan
sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor
kesehatan.

3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci
dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor
hubungan dengan orang lain.

C. MACAM-MACAM EMOSI
Setiap orang tentunya pernah emosi. Akan tetapi, banyak orang mengidentifikasi
emosi sebagai suatu hal yang negatif, seperti memukul, melempar barang,
menghancurkan barang yang biasa kita sebut "marah". Marah memang merupakan bagian
dari dasar emosi, tapi bukan hanya itu jenis dari emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif
dan ada yang positif

Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap


perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbilkan emosi yang
berbeda pula.
Berikut adalah macam-macam emosi :
1. Emosi marah
seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang
itu bersalah terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku
agresif, menganggu orang yang dikenai marah, membanting barang, memukul,
bahkan membunuh
2. Emosi sedih, duka, susah dan pilu
semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih, seseorang
bisa menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang
lain.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya lebih
rendah atau kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri. emosi iri
harus dapat di kendalikan dan di ekspresikan secara positif. ekspresi iri yang positif
akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara positif untuk
menyamai orang yang dibandingkan itu.
4. Emosi Takut
ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut. rasa
takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut
5. Emosi Cinta
contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di kendalikan
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

D. CARA MENGENDALIKAN EMOSI


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi
secara positif yaitu :
1. Setiap tindakan harus didasarkan pada akal sehat
2. Berfikir tenang akibat negative yang mungkin terjadi
3. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL
1. Apakah yang dimaksud emosi ?
2. Apakah menurutmu emosi penting dirasakan manusia ? Jelaskan !
3. Bagaimana caramu mengendalikan emosi marah ?
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik/ Tema Layanan : Bahaya narkoba dan dampaknya
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan jenis dan
bentuk narkoba dengan benar, serta memiliki perasaan positif
untuk mencegah dampak negatif narkoba
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang narkoba
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis narkoba
dan dampaknya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami program sekolah
dalam pencegahan narkoba di sekolah
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Tentang narkoba
2. Jenis, bentuk narkoba dan dampaknya
3. Program pencegahan narkoba di sekolah
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi Manajemen Emosi
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046
Lampiran 1 : Materi

BAHAYA NARKOBA DAN DAMPKANYA

A. Pengertian Narkoba

Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. Nama


lainya adalah NAPZA, merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif.
Yang di maksud Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran dan mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat yang bersifat psikoaktif mempengaruhi susunan
syaraf pusat menyebabkan perubahan pada perilaku dan juga menyebabkan
keterhgantungan. Sedangkan bahan adiktif adalah zat atau obat bukan narkotika atau
psikotropika tetapi berpengaruh buruk pada kerja otak.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi seseorang mengunakan narkoba.
Alasannya berbeda-beda, namun pada umumnya merupakan interaksi beberapa faktor
resiko yang mendukung, yaitu faktor individu dan lingkungan. 
Individu : kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat merasa bosan atau jenuh, rasa
ingin tahu dan ingin mencoba, mengalami depresi atau cemas, atau memiliki persepsi
hidup yang tidak realistis. Mereka percaya bahwa narkoba dapat mengatasi semua
persoalan, atau memperoleh kenikmatan, atau menghilangkan kecemasan, gelisah,
takut, dan sebagainya.
Lingkungan : perubahan dalam struktur social, besarnya pengaruh teman , besarnya
pengaruh teman, migrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan
yang lebih baik merupakan penyebab bertambahnya adiksi obat di antara orang muda
di kota besar seperti Jakarta. kurangnya pendidikan dan keterampilan (skill) dan ,
kurangnya penghayatan kehidupan beragama dalam keluarga mau pun pribadi

B. JENIS-JENIS NARKOBA

OPIAT atau Opium (candu)


Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).

Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di
bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Heroin/Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan
morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni
berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak
murni berwarna putih keabuan (street heroin). sangat mudah menembus otak sehingga
bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara
disuntik atau dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-
60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan
atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

Ganja/ Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa
diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak
warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya
dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit
kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa
(free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang
disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan
dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian
berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.
Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah
dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

AMFETAMIN
Amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun
1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan).
Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil
dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk
pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil
dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang
dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui
suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol
diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari
peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan
(destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%.
Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan
kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya
orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan
A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine)
dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny
Walker, Kamput).

C. DAMPAK NEGATIF NARKOBA

Dampak negatif terhadap fisik


1. Kerusakan organ spt : otak, jantung ,paru-2,hati, ginjal, dll
2. Gejala putus obat/sakauw
3. Tertular penyakit berbahaya (hepatitis- hiv)

Dampak negatif terhadap psikis : Cemas / takut , Halusinasi , agresif , mudah curiga ,
menutup diri , mudah tersinggung , acuh, dll

Dampak negatif terhadap kehidupan social : Membolos , Berbohong , Prestasi


menurun , Mencuri , Merampok , Mengganggu kestabilan Pekerjaan, dll
Dampak Ekonomi
1. Narkoba mahal,uang terbuang percuma, jika sudah kecanduan biaya perawatan
mahal, pada akhirnya bisa bangkrut.
2. Orang yang sudah kecanduan narkoba kinerjanya tidak akan bagus lagi, sehingga
kemungkinan akan di pecat atau PHK sehingga akan menjadi Pengangguran.

D. PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH

Drugs Education
Drug education adalah edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yang di
rancang untuk memberikan pengetahuan tentang narkoba, mengubah sikap terhadap
penyalah gunaan narkoba, serta perilaku menjauhi perbuatan penyalahgunaan narkoba.
Contoh :
1. Kampanye anti narkoba,
2. Penelitian bahaya narkoba,
3. Kunjungan ke panti rehabilitasi

Drugs Information
Drug information adalah kegiatan dengan memberikan informasi yang benar
tentang narkoba dan pencegahannya, sehingga siswa tidak merasa asing dengan narkoba
itu sendiri. Dengan memberikan informasi tentang narkoba ini akan memungkinkan
siswa menerima dan memahami berbagai pengetahuan tentang narkoba.
Tujuan dari program drug information adalah memberikan bekal pengetahuan
yang benar tentang bahaya narkoba, sehingga siswa memahami dampak negatifnya, dan
tidak mudah tersugesti untuk mencoba narkoba. Contoh : penyuluhan, pemutaran film,
testimoni, pemberian bahan bacaan tentang narkoba
Provision Of Alternative Activity
Provision of alternative activities adalah memberikan aktivitas lain yang
bermanfaat bagi siswa dengan tujuan mengalihkan perhatian dan pikiran siswa dari
narkoba
Contoh : Kegiatan keagamaan, Kegiatan ekstrakurikuler, Out bond, Rekreasi.

Interventions

Intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu


bertindak bijaksana. Contoh : Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus
pada pihak yang kompeten.

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL
Buatlah kliping dari koran ataupun artikel mengenai berita tentang Narkoba (Minimal 3 berita)
dan berilah pendapat atau komentarmu tentang berita tersebut !

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik/ Tema Layanan : Cara Kerja Otak Kiri – Otak Kanan
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang perbedaan
fungsi, cara mengembangkan serta memanfaatkan fungsi otak
kiri dan otak kanan
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian otak
2. Peserta didik/konseli dapat memahami bagian-bagian otak
3. Peserta didik/konseli dapat memahami perbedaan fungsi
otak kiri dan otak kanan
4. Peserta didik/konseli dapat memahami cara membuat otak
cemerlang
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian otak
2. Bagian-bagian otak
3. Perbedaan fungsi-fungsi otak
4. Cara membuat otak cemerlang
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi cara kerja otak kiri dan otak kanan
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi
CARA KERJA OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

Intelegensi (kecerdasan) adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan


bertindak secara tearah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Contoh
Klasifikasi Intelegensi

Klasifikasi Kemampuan
No IQ
Intelektual

1. … – 79 Rendah

2. 80 – 89 Di bawah rata-rata

3. 90 – 109 Rata-rata

4. 110 – 119 Di atas rata-rata

5. 120 – 135 Superior

Sumber : Marthen Pali, 1995

Bagaimana cara kerja Otak ?

Otak kita tersusun dari berjuta-juta neuron yang tiap-tiap neuron dipisahkan oleh jarak
yang amat tipis, saat otak mengenal sesuatu yang baru maka akan terjadi lompatan pijaran listrik
dari satu neuron ke neuron yang lain. Semakin sering terjadi pijaran dalam otak maka otak akan
semakin terlatih seperti orang yang cerdas

Resep Orang cerdas

Orang cerdas adalah pengguna kedua otak ,dengan mempelajari bagaimana menggunakan
kedua sisi otak yaitu otak kanan dan otak kiri berarti megembangkan kekuatan otak kita seperti
seorang cerdas. Pada umumnya manusia menggunakan 90% otak kiri dan 10 % otak kanan,
padahal kalau kita mau sukses seperti orang jenius kita harus bisa memberdayakan 50% oatak
kanan dan 50% Otak kiri.

Apa Perbedaan Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri


Otak kanan dan Otak kiri akan berpengaruh pada keseluruhan kemampuan individu untuk
berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif .
A. Otak kiri
1. Logika
Otak kiri berhubungan dengan kemampuan untuk berfikir logis,nyata,
bersifat umum, contohnya : Matahari terbit di sebelah timur, ada laki-laki ada
perempuan,dll.
2. Hitungan linear
Otak kiri berhubungan dengan kemampuan melakukan hitungan linear
atau hitungan yang berurutan, contohnya :
 2-4-6-8 maka 2 bilangan berikutnya adalah ……. ( 10 dan 12)
 Dalam hitungan ini bilangan di tambah secara linear dari bilangan
sebelumnya.
3. Urutan bahasa
Otak kiri juga berhubungan dengan kemampuan dalam mengurutkan
kata atau bahasa, contohnya:
 Jika kambing makananya rumput maka mobil menggunakan (bensin)
 Ada sendok ada garpu, maka kalau ada amplop harus ada (perangko)
B. Otak kanan

1. Ritme
Otak kanan berhubungan dengan ritme atau irama, contohnya : Setiap
arranger pasti berusaha membuat aransemen musik yang berbeda dengan
aransemen musik orang lain, karena jika mereka membuat aransemen musik yang
sama mereka akan dikatan plagiat.
Adanya keharusan membuat aransemen yang berbeda ini akan memacu
mereka untuk membuat irama yang berbeda dalam musiknya, hal ini akan
mengembangkan kemampuan otak kanan mereka
2. Kreativitas
Otak kanan berhubungan dengan kemampuan menampilkan kreativitas.
Kreativitas bisa Nampak ketika seseorang selalu mencari cara yang baru yang
berbeda dari cara - cara yang dipakai orang-orang di sekitarnya.
3. Imajinasi
Imajinasi adalah daya khayal, bisa nampak ketika seseorang menciptakan
sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Tetapi bisa juga mengubah
karya yang ada di modifikasi menjadi karya yang baru.
4. Dimensi
Dimensi adalah kemampuan pandang ruang. Orang yang biasa bekerja
di bidang yang berhubungan dengan dimensi seperti arsitek, desain interior
perkembangan otang kanannya akan bagus.

5. Holistik
Holistik adalah berfikir secara menyeluruh, artinya setiap orang yang
memiliki kemampuan berfikir holistik, maka dia akan melihat setiap pekerjaan
dan persoalan secara menyeluruh. Contoh : ketika seorang ibu ingin membuat sate
ayam, dia menyuruh putrinya belanja keperluannya kepasar. Jika putrinya
membeli daging ayam saja, maka otak kirinya masih dominan. Tetapi jika dia
membeli daging ayam, tusuk sate, kecap, arang dan keperluan lain untuk
membuat sate ayam, maka dia sudah berfikir secara holistik yang berarti otak
kanannya sudah berkembang mengimbangi otak kiri.

Cara mengembangkan otak kanan dan Otak kiri

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan otak kanan dan otak kiri
diantaranya :

1. Dengan test, misal test bakat atau test kepribadian yang soal-soal testnya sangat variatif
2. Menggunakan game-game yang bisa meningkatkan kemampuan otak kanan dan otak
kiri , baik game melalui media elektronik maupun game tanpa media yang langsung bisa
dimainkan bersama-sama.
3. Dengan melatih syaraf atau senam otak

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa


SOAL
1. Pengertian intelegensi menurut pendapat para ahli (minimal 5 ahli)
2. Bagaimana cara mengembangkan kemampuan otak kiri maupun otak kanan ?
3. Identifikasi dirimu sendiri mengenai bagian otak mana yang lebih dominan (otak kiri atau
otak kanan)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik/ Tema Layanan : Komunikasi efektif
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya
komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian
komunikasi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan positif
dalam berkomunikasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan buruk
dalam berkomunikasi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam berkomunikasi
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 1. Pengertian komunikasi
2. Kebiasaan positif dalam berkomunikasi
3. Kebiasaan buruk dalam berkomunikasi
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomuikasi
5. Tips komunikasi efektif
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi komunikasi efektif
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi
KOMUNIKASI EFEKTIF

A. Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari,
mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi
banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan
yang kita inginkan belum tercapai, misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya
informasi, perubahan sikap pada teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau
gagasan.  Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan
penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan
untuk mencapai kesamaan pAndangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
Komunikator    : orang yang menyampaikan pesan
Pesan                 : ide atau informasi yang disampaikan
Media                : sarana komunikasi
Komunikan       : audience, pihak yang menerima pesan
Umpan Balik     : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya 
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang
menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada
respon berupa tanggapan terhadap pesan.  Secara ideal, tujuan komunikasi bisa
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang
disampaikan.

B. Fungsi  Komunikasi
1. Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
2. Eksistensi Diri (Self Existence)
3. Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
4. Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
5. Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

C. Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi


Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada,
serta dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan
sikap perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang
lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan
bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita
berkata “IYE” atau “IYA” dsb.
Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain
berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian
depan bawah perut, dsb.
Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara
spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris, dsb.

D. Kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi


Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada,
serta dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan
sikap perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang
lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan
bahasa tubuh, dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita
berkata “Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita
berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau
bergerak atau berada pada bagian depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh,
misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir
senyum simetris,
E. Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif
Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif;
perilaku pasif dan perilaku asertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar.
Si pembicara tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.
Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan
lawan bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.
Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan
berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif
cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghormati
dan saling memuaskan kepentingan lawan bicara.

F. Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi


Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi
sedang berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah tidak
memperhatikan pesan dengan baik ketika orang lain (pihak pertama sebagai pembicara).
Kesalahan ini terjadi hampir dialami oleh setiap orang terutama bilamana dalam kondisi
tidak kondusif, misalnya karena suasana bising, menghayal, kondisi lapar, tidak sehat,
dan seterusnya. Bilamana hal terjadi, maka kemungkinan banyak pula konsekuensi yang
terjadi, diantaranya : merasa kecewa, tidak dihargai, dan hubungan kurang harmonis, dan
seterusnya. Anda sendiri bisa bayangkan kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan
terjadi bilamana suatu pesan dalam komunikasi tidak diperhatikan dengan baik.

G. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi


Sebagai makluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita.
Apa sebenarnya komunikasi itu? Komunikasi dapat kita artikan sebagai berbagi pikiran,
informasi dan intelijen. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan
tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain merupakan tujuan komunikasi. Lalu jika
pesan yang kita maksudkan tersebut tidak sesuai dengan penangkapan lawan bicara kita,
terjadilah mis-komunikasi. Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan
pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan
fisik secara eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol' melihat seseorang
berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara kita memberi sedikit
perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini terus berlangsung, tak peduli
siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan semestinya maka tak seorangpun
akan mendengarkan Anda. Bagiamana membangun sebuah komunikasi efektif tersebut,
berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :
Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan
bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu
cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan
mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak
merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah
mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh:
sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata
menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan
kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam
emosi yang berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan
ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan
meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang
dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal. Sebagai contoh : menundukan
kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir
pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas
atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi
dengan lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana
sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang
dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua
berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil
ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara
berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.

H. Komunikasi efektif
Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja
yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi,
rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainnya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti
presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita berkomunikasi
dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita
sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan,
kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa ‘nervous’
hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri bahkan
pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena
pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan,
seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu famili saya di suatu
tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli dengan informasi yang
tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa
yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.
2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu
rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang
lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak usah mengungkapkannya. Karena
umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide.
Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-
kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian
agar lebih fokus saat menyampaikannya.
3. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan
bicara Anda bosan dan tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan
akan mengesankan Anda ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu bicaralah
dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara
cepat tanpa ritme. Anda harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus
berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi
tentunya didapat setelah Anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang
cukup.
4. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan
Anda. Lagipula lawan bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan
pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman
seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan mengurangi
respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi
pembicaraan.
5. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana.
Namun, Anda harus tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan
humor. Apakah lawan bicara Anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa
dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor
Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan
pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor
Anda yang telah gagal. Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda
dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi
pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap
pekerjaan.

Tips Komunikasi yang Efektif


Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara
internal maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik,
seorang komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu
menggerakkan massa, mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah
gagasan menjadi sebuah realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan
maupun kawan, seorang komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam berbagai
tatanan, seorang wartawan maka tulisannya sama berbahayanya dengan ketukan palu seorang
hakim, dengan demonstrasi ribuan buruh, dengan ultimatum seorang penjahat besar.
Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi
yang baik telah  melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam
kehidupn manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk
menerima kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain,
bahkan ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita
hanya perlu memperbaiki komunikasi kita.
Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik:
1. Kenali konsep diri Anda
2. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
3. Tetapkan tujuan komunikasi
4. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi
5. Buat draft pembicaraan
6. Kuasai topik pembicaraan
7. Hargai perbedaan pendapat
8. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan
9. Pertahankan kontak mata
10. Empati terhadap situasi dan kondisi klien
11. Atur dan managemen nafas
12. Kontrol postur tubuh
13. Gunakan bahasa non verbal seperlunya
14. Gunakan bahasa yang sama - sama dimengerti
15. Cerahkan perbincangan dengan humor - humor segar

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL
1. apa yang dimaksudkan dengan komunikasi ?
2. Jelaskan fungsi komunikasi !
3. Mengapa komunikasi yang efektif diperlukan dalam kehidupan sehari-hari ?

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Karir
Topik/ Tema Layanan : Mengenal Profesi dan Prospek Karirnya
Fungsi Layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : Peserta didik/konseli mampu mengenal dan memahami jenis-
jenis profesi yang ada di masyarakat
Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang profesi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis profesi
yang ada di masyarakat
Sasaran Layanan : Kelas XI
Materi Layanan : 4. Apa itu profesi
5. Jenis-jenis profesi di masyarakat
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit
Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media/ Alat : White Board, Bahan materi mengenal profesi dan prospek
kariernya
Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi

MENGENAL PROFESI DAN PROSPEK KARIR


A. Apa Itu Profesi
Profesi sendiri merupakan kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa
Inggris "Profess" yang bermakna : "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu
tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, ekonomi, kedokteran, militer, teknik desainer, tenaga
pendidik. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Namun
seiring semakin familiernya istilah profesi di masyarakat, profesional juga biasa
digunakan dalam sebuah percakapan atau peng-istilahan untuk suatu aktivitas yang
menerima bayaran. Hal tersebut untuk menunjukan bahwa aktivitas tersebut tidak
“amatir”. Contohnya adalah pemain sepak bola profesional yang menerima bayaran
untuk pertandingan sepak bola yang dilakukannya, sementara olahraga sepak bola sendiri
pada dasarnya tidak dianggap sebagai suatu profesi. Profesi adalah suatu pekerjaan, dan
kita seringkali menganggap profesi sebagai suatu pekerjaan, namun sesungguhnya tidak
semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya.

B. Jenis - Jenis Profesi


Di bawah ini disajikan mengenai berbagai jenis profesi yang berada di tengah
masyarakat. Namun, perlu dicatat bahwa urutan yang disajikan ini bukanlah merupakan
urutan derajat profesi itu di tengah masyarakat. Seluruh pekerjaan dan profesi memiliki
tingkat dan derajat kemanfaatan tersendiri bagi masyarakat. Urutan ini juga bukan
merupakan urutan yang didasarkan pada tingkat jabatan, karena tingkat jabatan selalu
terkait dengan tanggung jawab seseorang di dalam institusi tempat ia bekerja. Sesuai
dengan bakat dan kesempatan hidup, seorang dapat memilih jenis profesi sebagai
berikut :
1. Profesi Dalam Bidang Ketenagaahlian dan Teknis
Profesi yang termasuk dalam kategori ini lazimnya berkecimpung di
bidang riset dan penerapannya dalam berbagai masalah teknologi, ekonomi,
kesehatan, sosial, dan industri. Profesi dalam kategori ini melakukan fungsi-
fungsi keahlian teknologi, artistik, dan lain-lain. Bidang-bidang ilmu yang
dibutuhkan dalam profesi ini antara lain ilmu alam dan fisika, teknik struktur
bangunan, hukum, kesehatan, agama, pendidikan, sastra, seni, dan olahraga.
Penjelasan lebih lanjut dari masing-masing jenis profesi ini adalah sebagai berikut
:
Ilmuwan Sains (Peneliti) dan Teknisinya.
Contohnya : ahli kimia, ahli fisika, ahli ahli geofisika, ahli astronomi
Ilmuwan Perencana dan Pelaksana Pembangunan serta Teknisinya
Contoh profesi ini antara lain : arsitek dan perencana kota, ahli bangunan, ahli
mesin, ahli listrik
Ilmuwan Hayati dan Teknisinya
Contoh profesi ini antara lain : ahli biologi, ahli pertanian
Ilmuwan Teknologi Penerbangan dan Perkapalan
Contoh profesi ini antara lain : pilot, kapten kapal, serta ahli mesin penerbangan
dan perkapalan
Ilmuwan Kedokteran
Contoh profesi ini antara lain : dokter (umum dan spesialis), gokter gigi, dokter
hewan, ahli farmasi, ahli gizi dan nutrisi, bidan serta perawat profesional
Ilmuwan Matematika, Statistik, Penganalisis Sistem dan Teknisinya
Contoh profesi ini antara lain : ahli matematika, ahli statistic
Ilmuwan Ekonomi
Contoh profesi ini antara lain : ahli ekonomi umum, ahli manajemen, ahli
administrasi, ahli pemasaran
Ilmuwan Akuntansi
Jensi profesi ini merencanakan dan memberikan jasa akuntansi, serta mambantu
pembuatan neraca keuangan. Contoh profesi ini antara lain : akuntan, auditor
Ilmuwan Hukum
Contoh profesi ini antara lain : hakim, jaksa, pengacara
Ilmuwan Pendidik
Contoh profesi ini antara lain : guru, tutor/trainer/instruktur, dosen
Ilmuwan Agama (Rohaniawan)
Contoh Profesi ini antara lain : Kiai, Ustadz, Pendeta, Biksu
Ilmuwan Sastra dan Bahasa
Contoh jenis profesi ini antara lain : kolumnis, pengarang, kritikus seni, penulis,
wartawan
Ilmuwan Seni Rupa
Contoh jenis profesi ini antara lain : pematung, pelukis, fotografer
Ilmuwan Seni Musik
Contoh profesi ini antara lain : Komponis, Penyanyi, Musisi, Produser, Aktor,
Aktris, Koreografer
Ilmuwan Keolahragaan
Contoh jenis profesi ini antara lain : pelatih, olahragawan (atlet), dokter olah raga,
pembina olah raga
Pekerja Sosial dan Kemasyarakatan
Contoh jenis profesi ini antara lain : Ahli Perpustakaan, Kurator Musium, Filolog,
Sosiolog, Sejarawan, Antropolog
2. Profesi Bidang Ketatalaksanaan Dan Pengelolaan
Profesi yang termasuk dalam kategori ini terdiri atas orang-orang yang
terpilih dan dipercaya sebagai anggota pemerintahan setempat, daerah, provinsi,
regional atau nasional. Tugas yang diemban oleh profesi ini antara lain ikut
memutuskan atau aktif menyusun kebijakan pemerintah pusat atau pemerintah
daerah, serta mempersiapkan amandemen hukum dan peraturan resmi bersama
dengan pejabat lain yang ikut mengorganisasi, mengatur, dan memerintah. Orang-
orang yang bergelut dalam profesi ini juga mewujudkan dan menjalankan
kebijakan pemerintah, serta mengelola, merencanakan, memadukan dan mengatur
kegiatan masyarakat dan pribadi. Contoh jenis profesi yang berada dalam kategori
ini antara lain sebagai berikut :
Pejabat Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif dan Pengelola

3. Profesi dalam bidang ketatausahaan


Profesi yang termasuk dalam kategori ini berkecimpung dalam bidang
pelayanan masyarakat yang mengusahakan agar norma hukum, peraturan dan
ketepatan-ketepatan pemerintah lokal, provinsi dan negara dapat terlaksana
dengan baik. Selain itu, profesi ini juga mengawasi jalannya kinerja, kelancaran
proses transportasi dan komunikasi, serta pekerjaan lainnya yang memantau
pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Contoh dari profesi ini antara lain sebagai
berikut : Pengawas, Stenograf an Pengetik, Penata Buku dan Kasir, Pengatur
transportasi dan Komunikasi, Pekerja Dinas Pos, Telegraf, dan Telpon
4. Profesi Dalam Bidang Perdagangan
Profesi yang termasuk ketegori ini berkecimpung dalam merencanakan,
mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengarahkan usahanya dalam dunia
perdagangan besar atau kecil. Contoh profesi ini antara lain sebagai berikut :
Manajer ; pemasaran, penjualan, dan pembelian barang komoditas
perdagangan.
Penjual, Pengecer, dan Lainnya
Penjaja Asuransi dan Perumahan
5. Profesi dalam Bidang Jasa
Profesi yang termasuk kategori ini berkecimpung dalam mengarahkan,
mengorganisasi, mengawasi, merencanakan dengan matang, agar sektor di luar
industry dapat berjalan dengan semestinya. Dalam jenis profesi ini, terdapat
pengusaha jasa sosial yang berkecimpung dalam bidang kemasyarakatan dan
pribadi ini antara lain : konsultan, pelayan hotel, tukang cukur/pangkas
rambut, ahli kecantikan
6. Profesi dalam Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan
Dalam sektor pertanian, profesi yang dapat dilakukan antara lain
membudidayakan tanaman tertentu. Begitu pula dengan jenis profesi lainnya.
Masing-masing mempunyai spesialisasi sesuai dengan ruang lingkup kerjanya.
Contoh dari kelompok profesi ini antara lain sebagai berikut : Manajer Pengawas
Perkebunan, Pekerja pertanian dan peternakan, Pekerja Kehutanan, Pekerja
perikanan (penangkap ikan), Pekerja perikanan melakukan penangkapan sumber
daya ikan yang berada di laut lepas, lalu membawanya le dermaga untuk dijual ke
pusat pasar ikan.
7. Profesi dalam Bidang Eksplorasi Energi
Profesi yang termasuk ketegori ini berkaitan langsung dalam masalah
penambangan mineral, minyak, dan gas bumi. Orang-orang yang profesi ini juga
mengerjakan proses pengolahan dan pembangkitan energy. Mereka juga
melakukan konstruksi dan pembenahan berbagai tipe jalan, bangunan, dan mesin.
Contoh profesi ini antara lain pekerja kilang minyak dan penambang batubara.
8. Profesi dalam Bidang Militer
Profesi yang temasuk kategori ini berkaitan langsung dengan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara. Contoh profesi ini
antara lain : Polisi, Prajurit, Tentara, Marinir

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

SOAL
Tulislah essai berisi cita-cita karier masa depanmu serta apa yang kamu butuhkan untuk
mencapainya.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar

Bidang Layanan : Sosial

Topik/ Tema Layanan : Menyontek, penyebab dan solusinya

Fungsi Layanan : Pemahaman

Tujuan Umum : Peserta didik/konseli mampu memiliki kesadaran atau


pemahaman bahwa menyontek adalah perbuatan tercela

Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian menyontek


2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor penyebab dan
akibat menyontek
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara penanggulangan
menyontek
Sasaran Layanan : Kelas XI

Materi Layanan : 1. Pengertian menyontek


2. Faktor penyebab dan akibat menyontek
3. Cara penganggulangan menyontek
4. Cara membuat otak cemerlang
Waktu : 2 Kali Pertemuan x 35 Menit

Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

Media/ Alat : White Board, Bahan materi mengenal profesi dan prospek
kariernya

Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi
MENYONTEK, PENYEBAB DAN MASALAHNYA

A. Pengertian Menyontek
Pengertian menyontek atau menjiplak menurut Purwadarminta sebagai suatu
kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana
aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu
tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang
mengabaikan prinsipkeadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran
aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964)
yang mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve
a legitimate end (achieve acade mic success or avoid academic failure),”
maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak
sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau
menghindari kegagalan akademis.
Menyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang
menginginkan hasil paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek
dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan yang
bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran yang memadai
dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih
pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah
dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.

B. Faktor Penyebab Menyontek


Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan
”menyontek” bisa dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam
(internal) yakni diri sendiri maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua
maupun sistem pendidikan itu sendiri.

1. Faktor dari dalam diri sendiri


• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan
ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan
pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa
tidak puas oleh penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa
ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan
belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari
jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk
test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.

2. Faktor dari Guru


• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi
tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk
membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas
dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi
soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal
diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
3. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari
anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak

4. Faktor dari Sistem Pendidikan


• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi
sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari
guru untuk siswa.
• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke
jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan
mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan
pembodohan karena kebosanan.

C. Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah
selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih
fatal lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang
didapatkan dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka
yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang diperolehnya selama sekolah
didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.

Cara Penanggulangan menyontek


Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab
menyontek yaitu:
1. Faktor individual atau pribadi dari penyontek
2. Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
3. Faktor sistem evaluasi dan
4. Faktor guru/dosen atau penilai.

Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam
pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang
dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak “menyontek”)
maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah yang mendukung, yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor pribadi dari penyontek
 Bangkitkan rasa percaya diri
 Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
 Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius

2. Faktor Lingkungan dan Kelompok


Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan
pertimbangan moral.

3. Faktor Sistem Evaluasi


 Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
 Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
 Lakukan pengawasan yang ketat
 Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan
dengan mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.

4. Faktor Guru/ Dosen


 Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai
 Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.
 Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
 Berikan umpan balik atas setiap penugasan.

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa


SOAL
1. Apa yang dimaksudkan dengan menyontek menurut pendapatmu sendiri ?
2. Menurut pendapatmu apa dampak negatif dari perilaku menyontek ?
3. Hal apa yang harus dilakukan siswa untuk menghindari perilaku menyontek ?

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar

Bidang Layanan : Pribadi

Topik/ Tema Layanan : Cara Mengatur Waktu

Fungsi Layanan : Pemahaman

Tujuan Umum : Peserta didik/konseli mampu mengatur kegiatan sehari-hari serta


waktu belajar yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan
kondisi dirinya

Tujuan Khusus : 1. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatur kegiatan


sehari-hari
2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatur waktu
belajar
Sasaran Layanan : Kelas XI

Materi Layanan : Manajemen Waktu

Waktu : 2 Kali pertemuan x 35 Menit

Sumber : 1. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
Metode/ Teknik : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

Media/ Alat : White Board, Bahan materi manajemen waktu

Lampiran : 1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, MANO, JULI 2021


Kepala Sekolah SMAN 1 POCO RANAKA Guru Bimbingan Konseling

HERMANUS JEHUMA, S.Pd ACILIA ANO JEMAGA, S.Pd


NIP. 19641231 200501 1 046

Lampiran 1 : Materi
CARA MENGATUR WAKTU

Mengatur Kegiatan Sehari-hari

Adalah sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi bagi
anak-anak dalam usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam menggali sebanyak
mungkin potensi yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi kesejahteraan hidup dimasa
mendatang. Namun banyak remaja yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktu seefektif
mungkin. Terbukti masih banyak anak yang terihat melakukan kegiatan-kegiatan yang
semestinya tidak perlu dilakukan.Yakni kegiatan yang berbau iseng yang menunjukkan
ketidak tahuan mereka cara menggunakan waktu luang secara tepat. Untuk dapat melakukan
kegiatan sehari-hari secara tepat, maka perlu adanya jadwal kegiatan yang disusun sehingga
apa yang dilakukan tidak tanpa tujuan. Pada hakekatnya kegiatan anak-anak dibagi menjadi 3
(tiga) jenis, yaitu :

1. Kegiatan rumah
2. Kegiatan sekolah
3. Kegiatan sosial

Kegiatan rumah mencakup mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi


kewajiban anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua di rumah, antara
lain : memberesi pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meringankan kesibukan orang tua
sekaligus menunjukkan darma bakti kita terhadap orang tua. Namun yang perlu diinggat disini
bahwa, jangan sampai kegiatan membantu pekerjaan orang tua ini menyita waktu dan tenaga
anak sehingga menyebabkan kegiatan lain yang semestinya diselesaikan anak menjadi
terganggu. Kegiatan sekolah mencakup 2 hal yaitu :

a. Kegiatan intra kurikuler, yaitu kegiatan belajar mengajar


b. Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pengembangan
dan minat anak terhadap bidang ketrampilan tertentu, misalnya : bidang kesenian,
kepramukaan, dan sebagainya.

Disamping dua kegiatan tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang harus
diselesaikan oleh anak diluar jam pelajaran yakni berupa penyelesaian tugas-tugas yang
diberikan oleh guru mata pelajaran tertentu, misalnya: pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).

Kegiatan sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak
sebagai mahluk sosial. Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan anak dengan teman-
temannya.

Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai antara


kegiatan yang satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa saling
mendukung mewujudkan satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa maupun
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Karena anak masih dalam status sebagai siswa
yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa depannya, maka kegiatan
utama yang perlu diselesaikan dan memperoleh perhatian yang paling besar adalah
meyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Dengan demikian dalam
pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari pembagian porsi waktu terbanyak adalah
menyelesaikan kegiatan sekolah.

Mengatur Waktu Belajar

Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat libur
kegiatan sekolah bisa diganti dengan kegiatan rekreasi atau membantu orang tua menurut
keadaan. Apabila jadwal kegiatan yang telah disusun tersebut ditaati pelaksanaannya secara
disiplin maka kecil kemungkinan bagi anak melakukan kegiatan iseng yang hanya
menimbulkan keresahan.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang belajar. Untuk memperoleh
prestasi belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang rutin dengan
frekuensi yang tetap. Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat hari masing-masing
satu jam lebih efektif dari pada 4 jam dalam 1 hari. Hal ini mengisaratkan kepada kita bahwa
bukan masalah banyaknya waktu belajar yang kita perlukan untuk meraih hasil yang
maksimal melainkan keajegan dalam belajar yang dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar
yang maksimal. Oleh karena itu, perlu kiranya menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar
sebaik mungkin agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.

Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan tanpa
dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan. Sebagai contoh, apabila kita memilih waktu
belajar sehabis menonton acara televisi, misalnya maka kecenderungan mata menjadi lelah
dan cepat mengantuk, karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton televisi akan
semakin tersiksa saat harus membaaa buku pelajaran. Belum masalah kesan yang diperoleh
dari isi tayangan televisi yang tidak mustahil akan lebih berkesan dan berpengaruh pada
kejiwaan si anak sehingga menghambat daya serap anak pada isi pelajaran yang dibacanya.

Belajar memerlukan suasana yang mendukung, antara lain badan yang segar, udara
yang tidak terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang tenang.
Tidak mungkin seorang anak bisa belajar dengan baik apabila masih terdapat tugas dari orang
tua atau dari pihak lain yang dipercayakan kepadanya dan tugas tersebut belum terselesaikan.
Demkian pula keadaan ruangan serta lingkungan yang hiruk pikuk akan menyulitkan anak
berkonsentrasi pada materi yang dipelajari.

Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :

- Seusai tidur siang sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00


- Seusai subuh sekitar jam 04.30 sampai jam 05.30
- Seusai makan malam sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00

Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai 2 jam. Apabila ingin menambah jam
belajar maka harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak yang terlalu
tegang sehingga saat meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.

Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku
bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :

1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan.
Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang
harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
2. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
3. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi
terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda
bisa menjadi kebiasaan buruk.
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu ?
2. Apa keuntungan mengatur waktu secara efektif ?
3. Buatlah jadwal kegiatan sehari-hari dan jadwal belajar mu !

Anda mungkin juga menyukai