Anda di halaman 1dari 85

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

 Siklus Pertama

a. Tindakan I

1. Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan siklus I tindakan ke-1

adalah sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I tindakan I

dengan menggunakan alat peraga. RPP digunakan untuk satu kali pertemuan

dengan alokasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam

memahami konsep penjumlahan bilangan bulat.

d) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

e) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

50
51

2. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan pertama ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26

Agustus 2013 selama dua jam pelajaran atau satu kali pertemuan, dan yang

melaksanakan tindakan adalah peneliti sedangkan guru kelas IV dan guru kelas III

menjadi observer penelitian. Tindakan pertama ini difokuskan pada pengenalan

dan pemahaman siswa terhadap bilangan bulat.

Pertemuan pertama berlangsung selama dua jam pelajaran atau 70 menit.

Kegiatan awal pembelajaran yang berlangsung selama 10 menit dilaksanakan

secara klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok (setiap kelompok

beranggota 6 orang). Pembagian kelompok dilaksanakan menggunakan teknik

”kepala bernomor”, yaitu siswa secara berurutan berhitung dari 1-6 dan berulang

pada siswa selanjutnya. Misalnya nomor 1 adalah andini, nomor 2 adalah arival,

nomor 3 adalah lela, nomor 4 adalah bunga, nomor 5 adalah diana, dan nomor 6

adalah evitha, dan mengulang lagi mulai nomor 1 pada siswa selanjutnya. Siswa

yang kebagian nomor 1 bergabung dengan andini, nomor 2 bergabung dengan

arival, dan seterusnya. Pembagian kelompok dengan teknik ini digunakan agar

terhindar dari keributan memperebutkan siswa yang pintar dan menjauhi siswa

yang kurang diminati jadi rekan kelompoknya. Setiap siswa diminta untuk duduk

yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta

mengecek kehadiran siswa.

Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan tanya-jawab bersama siswa

mengenai bilangan bulat, yaitu semua bilangan cacah dengan semua lawan

bilangan asli atau bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol dan
52

bilangan bulat negatif, Z = {…-5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5,…}. Selain

pengertian bilangan bulat, posisi bilangan bulat pada garis bilangan pun

dijelaskan. Selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan

dipelajari, yaitu tentang operasi penjumlahan bilangan bulat.

Kemudian kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit, yang

memunculkan pendemonstrasian alat peraga oleh guru untuk memudahkan

penjumlahan bilangan bulat. Guru menjelaskan bahwa Kapsul yang terbuat dari

styrofoam ini terdiri dari dua warna, yaitu kuning dan hitam. Styrofoam hitam

mewakili bilangan bulat negatif dan styrofoam warna kuning mewakili bilangan

bulat positif. Dalam alat peraga ini, bilangan nol diperlihatkan oleh dua buah

styrofoam dengan berbeda warna yang dihimpitkan pada sisi diameternya,

sehingga terbentuk kapsul utuh. Sisa kapsul yang tidak berhimpit, itulah

jawabannya.

Saat guru mendemonstrasikan alat peraga semua siswa memperhatikan

guru dan terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan karena ada yang

tidak dimengerti oleh siswa tersebut mengenai penggunaan alat peraga.

Kemudian guru memberikan contoh soal penjumlahan bilangan bulat yang

diselesaikan dengan menggunakan alat peraga. Pada pertemuan pertama ini,

materi di fokuskan pada indikator menjumlahkan dua bilangan positif dan

negatif.

Setelah siswa memahami penggunaan alat peraga, guru membagikan alat

peraga kepada setiap kelompok yang sudah dibentuk pada awal pembelajaran.

Semua siswa berebut ingin mencoba alat peraga tersebut. Kemudian guru
53

memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengerjakan 5 buah soal

dengan menggunakan alat peraga yang telah dibagikan dan hasilnya ditulis

selembar kertas.

Selama siswa mengerjakan tugas secara berkelompok, guru berkeliling

menuju setiap kelompok untuk memantau kegiatan siswa dan menanggapi

berbagai pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Selain itu, guru pun membimbing

siswa yang belum mengerti dengan kegiatan yang harus dilakukan dan

menggunakan alat peraga. Saat menggunakan alat peraga terdapat kelompok

yang menghimpitkan kedua styrofoam yang berbeda warna tersebut dengan tidak

membuka perekat yang terdapat pada Styrofoam. Menurut salahsatu dari anggota

kelompok tersebut, itu dilakukan agar tidak sulit untuk memisahkan styrofoam

ketika akan digunakan kembali.

Ketika pembelajaran berkelompok, jumlah siswa yang aktif tampak lebih

banyak dibandingkan pembelajaran secara klasikal. Siswa saling membantu

rekan sekelompoknya dan antusias untuk menggunakan alat peraga. Siswa pun

lebih berani untuk bertanya saat tidak mengerti atau mengalami kesulitan. Ketika

ada soal penjumlahan bilangan bulat negatif ada siswa yang bertanya:

Siswa: ”Pak, ini yang kuning dipasangkan dengan yang hitam kan Pak?”

Guru: “Iya, betul.”

Siswa: ”Tapi Pak, ini yang ada hitam semua. Jadi, gimana Pak?”

Guru :“Coba ingat lagi apa yang tadi Bapak sampaikan. Bagaimana

peraturan alat peraga ini?”

Tiba-tiba seorang siswa dari kelompok lain menjawab.


54

Siswa : ”Tidak ada yang dipasangkan Pak, langsung dijumlahkan saja semua

yang warna hitamnya.”

Guru : “Wah, hebat sekali, Jawabanmu sangat tepat! Jika ada dua bilangan yang

berbeda dalam penjumlahan itu atau bilangan positif ditambah bilangan

negatif, maka alat peraga kapsul ini ada dua warna, kuning yang positif

dan hitam yang negatif dengan jumlah disesuaikan dengan bilangan itu.

Pasangkan atau himpitkan dua warna yang berbeda. Sisanya adalah

hasil dari penjumlahan tadi. Begitu Nak. Sudah jelas?”

Siswa : ”Oh, iya Pak. Saya baru ingat.”

Meskipun demikian, terdapat siswa yang kurang aktif dan hanya

memperhatikan teman-temannya yang sedang mengerjakan tugas. Bahkan ada

siswa yang sudah mengangkat tangan untuk bertanya, tetapi dia turunkan kembali

tangannya itu. Kemungkinan siswa tersebut ragu-ragu dengan pertanyaan yang

diajukan karena takut salah atau ditertawakan oleh teman-temannya. Di sini guru

kurang tanggap terhadap siswa yang seperti itu.

Setelah seluruh kelompok selesai mengerjakan tugas yang diberikan, guru

meminta salahsatu dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

tugasnya di depan kelas. Saat siswa sedang mempresentasikan jawaban mereka,

tidak semua siswa memperhatikan, ada yang bercanda dengan rekan

sekelompoknya hingga terjadi aksi saling pukul. Akibatnya perhatian siswa

beralih menuju siswa yang sedang saling pukul tersebut, dan guru segera melerai

mereka serta menyuruh mereka untuk memperhatikan temannya yang sedang

mempresentasikan di depan kelas.


55

Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

dengan melakukan diskusi dan tanya-jawab. Kemudian di akhir pembelajaran,

guru memberikan tes akhir yang berupa soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa

diberikan waktu 20 menit untuk menyelesaikannya. Kelima soal tersebut

diberikan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menentukan hasil dari

penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan bilangan negatif maupun

penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif.

Pada saat dilaksanakan tes di akhir pembelajaran, terdapat beberapa siswa

yang masih bertanya mengenai pengerjaan soal tersebut. Ternyata mereka tidak

memperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga tidak mengerti

dan tidak tahu dengan apa yang harus mereka kerjakan dengan soal tersebut. Ada

pula siswa yang kurang teliti dalam menjawab hasil penjumlahan bilangan positif

dengan bilangan negatif sehingga jawaban mereka masih ada yang salah. Setelah

seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk mengumpulkan soal dan hasil

jawaban mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada tindakan

pertama sebagian besar (0 %) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek

yang diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama.

Kemudian (22%) siswa mendapat kategori cukup dan sebagian kecil (88%) siswa

mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran operasi bilangan bulat. Pada siklus I tindakan

pertama ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan pada setiap aspek

aktivitas siswa. Akan tetapi, hasil pengamatan aktivitas siswa ini belum mencapai
56

target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa mendapat kategori baik dan

secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik.

Setelah diketahui hasil pengamatan aktivitas siswa, dari indikator yang

ditentukan ada beberapa indikator dari setiap aspek yang sulit dicapai oleh siswa.

Pada aspek keaktifan indikator yang sulit dicapai siswa adalah mengajukan

pertanyaan. Siswa yang mengajukan pertanyaan cenderung siswa yang sama,

sedangkan siswa lain merasa takut salah, malu, dan berpura-pura mengerti dengan

apa yang disampaikan, sehingga ketika melaksanakan tes hasil belajar

(pemahaman) banyak siswa yang belum tepat menjawab soal yang diberikan.

Pada aspek perhatian, indikator yang sulit dicapai oleh siswa adalah tidak

mengobrol atau mengganggu siswa lain ketika guru sedang menjelaskan.

Seringkali terjadi keributan dan saling kejar ketika pembelajaran berlangsung dan

penyebabnya adalah salahsatu siswa menggangunya dengan mencoret buku

temannya terlebih dahulu sehingga membuat siswa yang dicoret bukunya marah.

Setelah ditegur oleh guru, siswa tersebut saling tuduh membuat keributan.

Akhirnya, siswa yang mengganggu dipindahkan duduknya tanpa teman. Terakhir

indikator yang sulit dicapai siswa pada aspek kerjasama adalah memberikan

bantuan dan bimbingan kepada teman sekelompoknya untuk menyelesaikan soal

materi yang sedang dibahas dengan menggunakan alat peraga. Ketika

pembelajaran berkelompok, siswa yang pintar saja yang berpartisipasi

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sedangkan siswa lainnya ada yang

memainkan alat peraga dan mengganggu teman lainnya.

Pada bagian ini akan dipaparkan data hasil pelaksanaan tindakan pertama.
57

Tabel 4.1
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Siklus Tindakan ke-1
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas Belum Tuntas

1. Andini Dwi Putri 34 56,7 

2. Arival 32 53,3 

3. Lela Nur Fajriah 34 56,7 

4. Bunga Adhiesty 32 53,3 

5. Dianna Lutfy Alikha. N 46 76,7 

6. Evitha Salma.. F 40 66,7 

7. Imam Tanthowi. M 17 28,3 

8. Jihan Ayu Yustiana 28 46,7 

9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 

10. Muhamad Alfin 34 56,7 

11. Moch. Kaisar Ramadhan 35 58,3 

12. Moh. Ardi 40 66,7 

13. Muhamad Ramdhani 30 50 

14. Nabila Fathu Sayidah 32 53,3 

15. Siti Saadah 48 80 

16. Widi Pangestu 49 81,7 

17. Agung Sasmita 38 63 

18. Achmad Sudrajat. B 34 56,7 

19. Al Fauzy Barqowi 30 50 

20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7 

21. Ani Nuraeni 32 53,3 

22. Anissa Sarah Azzhra 29 48,3 

23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60 

24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 

25. Ida Nur Fadilah 34 56,7 

26. 15 25 
Ifad Ghoni Fadilah

27. Ilham. M Reza 27 45 

28. Irvan Nugraha 30 50 

29. Maulana Abdul Azis 29 48,3 

30. Miftah Nurohman 31 51,7 

31. Muh. Rizki Alfandi 51 85 

32. Muh. Fadli 30 50 

33. Muh. Muzaki 41 68,3 

34. Mutia Afifah 46 76,7 

35. Gilang Ismawan. A 41 68,3 

36. Wiwit Akbar 20 33,3 

Jumlah 1252 2086,4 11 25

Rata-rata 34,8 58

Persentase (%) 31% 69%

Keterangan:
skor yang diperoleh
x 100
Nilai = skor ideal (60)
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil tes belajar (pemahaman) tindakan pertama

jumlah siswa yang tuntas adalah 13 orang siswa atau 36,1%. Pada siklus

tindakan pertama ini masih belum dikatakan tuntas, karena target ketuntasan

belajar secara klasikal adalah minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV telah
58

mencapai KKM yang ditentukan. Berikut diagram yang menunjukkan tingkat

ketuntasan siswa dilihat dari data awal dan tindakan

100.00%

80.00%

60.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
20.00%

0.00%
Data awal Siklus I
Tindakan I

Diagram 4.1
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
Secara umum dapat dikatakan adanya perubahan yang positif berupa

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan

bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan pertama, yaitu

31% telah mencapai ketuntasan belajar. Selain itu, setelah dilakukan wawancara

terhadap siswa dan guru, diketahui siswa mengatakan bahwa suasana belajar

menjadi asik ketika pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat

menggunakan alat peraga dan membuat mereka senang dan lebih memahami

materi. Begitu pun menurut guru, bahwa alat peraga sangat berperan sebagai alat

bantu materi bagi siswa selama pembelajaran matematika pada materi operasi

penjumlahan bilangan bulat. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan yang

perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

3. Refleksi
a) Proses pembelajaran
59

Pada proses pembelajaran perlu dilakukan perbaikan untuk dapat

memotivasi siswa agar lebih antusias dan semangat untuk melaksanakan

pembelajaran, membuat siswa lebih aktif mengajukan atau menjawab pertanyaa,

maupun mengeluarkan pendapat mereka serta adanya sikap mendorong siswa

untuk saling membantu dan membimbing teman sekelompoknya ketika

pembelajaran berkelompok.

b) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan pertama diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN I Tambaksari meningkat meskipun target yang

diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa yang dikatakan telah

tuntas belajar adalah 13 orang siswa atau 36,1% dan yang belum tuntas adalah 23

orang siswa atau 63,9%. Artinya, dari jumlah siswa secara keseluruhan belum

dapat memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat, dan target

ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Oleh karena itu, pada siklus

selanjutnya pembelajaran akan dioptimalkan agar semua siswa dapat memahami

materi dan kriteria ketuntasan secara klasikal dapat tercapai.

Tabel 4.2
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Tindakan ke-1
Kegiatan Temuan Target
60

Berdasarkan hasil evaluasi, setelah diolah dan dianalisis Target yang diharapkan adalah 80% dari jumlah
terhadap tes hasil belajar (pemahaman) siswa ditemukan siswa atau 29 orang siswa telah dikatakan tuntas
hasil bahwa siswa yang telah tuntas belajar meningkat belajar (memperoleh nilai 64) dan memahami
dibandingkan hasil tes hasil belajar (pemahaman) data awal. materi operasi penjumlahan bilangan bulat.
Hasil Siswa Pada data awal jumlah siswa yang tuntas dalam Artinya, kriteria ketuntasan secara klasikal belum
pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat hanya 6 mencapai target.
orang siswa atau 17,7%, sedangkan setelah dilaksanakan
tindakan pada tindakan I jumlah siswa yang tuntas menjadi
11 orang siswa atau 31%.

Sebagian besar siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang

indikatornya mencari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau

negatif) serta indikator mencari bilangan bulat (positif atau negatif) dari

penjumlahan bilangan positif dan negatif yang sudah diketahui hasilnya. Maka

dari itu, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat

khususnya pada indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.

Dengan demikian, pembelajaran akan dilanjutkan dengan melaksanakan

tindakan ke-2 dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan hasil

refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu mengoptimalkan dan

meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran agar target yang telah

ditentukan dapat tercapai.

b. Tindakan II
1. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan siklus I tindakan ke-2
adalah sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I tindakan ke-2

dengan menggunakan alat peraga. RPP digunakan untuk satu kali pertemuan
61

dengan alokasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

b. Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c. Menyusun alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami

konsep penjumlahan bilangan bulat.

d. Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

e. Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Pada pertemuan ke-2 yang dilaksanakan pada Senin 26 Agustus 2013,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran hampir sama dengan pelaksanaan

pembelajaran pada pertemuan pertama yang membedakan adalah materi yang

disampaikan pada pertemuan ke-2 ini difokuskan pada menentukan langkah-

langkah yang benar hasilnya dari penjumlahan dua bilangan bulat.

Kemudian apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah melakukan tanya-

jawab dengan siswa mengenai materi pada pertemuan pertama. Jika dirasakan

masih ada siswa yang kurang mengerti dengan materi pada pertemuan pertama,

maka materi tersebut akan dibahas kembali tetapi hanya sekilas, karena ada materi

selanjutnya yang harus guru sampaikan dan di pahami oleh siswa.


62

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada tindakan ke-

2 (22%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang diamati pada

aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian (30,5%)

siswa mendapat kategori cukup dan (47,5%) siswa mendapat kategori kurang.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran operasi bilangan bulat dibandingkan pada tindakan pertama. Pada

tindakan ke-2 ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan

pada setiap aspek aktivitas siswa. Akan tetapi, hasil pengamatan aktivitas siswa

ini belum mencapai target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa

mendapat kategori baik dan secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV

mendapat kategori baik.

Setelah diketahui hasil pengamatan aktivitas siswa, pada aspek keaktifan

indikator yang masih sulit dicapai siswa adalah mengajukan pertanyaan. Siswa

yang mengajukan pertanyaan cenderung siswa yang sama pada tindakan ke-2,

sedangkan siswa lain merasa takut salah, malu, dan berpura-pura mengerti

dengan apa yang disampaikan, sehingga ketika melaksanakan tes hasil belajar

(pemahaman) banyak siswa yang belum tepat menjawab soal yang diberikan.

Pada aspek perhatian, indikator yang sulit dicapai oleh siswa adalah tidak

mengobrol atau mengganggu siswa lain ketika guru sedang menjelaskan. Masih

ada beberapa siswa yang tidak menyimak apa yang d utarakan guru, mereka

cenderung asikmengobrol hal-hal di luar materi pelajaran.

Terakhir indikator yang sulit dicapai siswa pada aspek kerjasama adalah

memberikan bantuan dan bimbingan kepada teman sekelompoknya untuk


63

menyelesaikan soal materi yang sedang dibahas dengan menggunakan alat

peraga.

Tabel 4.3
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Siklus I Tindakan ke-2

No Nama siswa Skor Nilai Tuntas Belum Tuntas

1. Andini Dwi Putri 38 63 


2. Arival 32 53,3 
3. Lela Nur Fajriah 40 66,7 
4. Bunga Adhiesty 32 53,3 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 46 76,7 
6. Evitha Salma.. F 40 66,7 
7. Imam Tanthowi. M 17 28,3 
8. Jihan Ayu Yustiana 40 66,7 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 
10. Muhamad Alfin 34 56,7 
11. Moch. Kaisar Ramadhan 35 58,3 
12. Moh. Ardi 40 66,7 
13. Muhamad Ramdhani 30 50 
14. Nabila Fathu Sayidah 40 66,7 
15. Siti Saadah 48 80 
16. Widi Pangestu 49 81,7 
17. Agung Sasmita 40 66,7 
18. Achmad Sudrajat. B 34 56,7 
19. Al Fauzy Barqowi 38 63 
20. Ana Nur HUsaeni 36 60 
21. Ani Nuraeni 32 53,3 
22. Anissa Sarah Azzhra 40 66,7 
23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60 
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 
25. Ida Nur Fadilah 34 56,7 
26. Ifad Ghoni Fadilah 30 50 

27. Ilham. M Reza 27 45 


28. Irvan Nugraha 30 50 
29. Maulana Abdul Azis 31 51,7 
30. Miftah Nurohman 34 56,7 
31. Muh. Rizki Alfandi 38 63 
32. Muh. Fadli 30 50 
33. Muh. Muzaki 41 68,3 
34. Mutia Afifah 41 68,3 
35. Gilang Ismawan. A 41 68,3 
36. Wiwit Akbar 20 33,3 
Jumlah 1289 2147,5 14 22
Rata-rata 35,8 59,7
Persentase (%) 38,8% 61,2%

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan. Tindakan pertama jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran

operasi penjumlahan bilangan bulat hanya 11 orang siswa atau 31%, sedangkan
64

setelah dilaksanakan tindakan II jumlah siswa yang tuntas menjadi 14 orang

siswa atau 38,8%. Meskipun demikian, pada tindakan II ini masih belum

dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal

75% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut

diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan siswa dilihat dari data awal,

tindakan I dan tindakan II.

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
44.00%
50.00% 36.10% Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
30.00% 17.70%
20.00%
10.00%
0.00%
Data awal Tindakan I Tindakan II

70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tuntas
30.00%
Belum Tuntas
20.00%
10.00%
0.00%
tindakan I Tindakan
II

Diagram 4.2
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
65

Berdasarkan diagram 4.2 terdapat nilai siswa yang meningkat, tetap, atau

pun menurun dibandingkan dengan nilai tes pemahaman data awal. Setelah siswa

yang mendapat nilai menurun tersebut ditanya, ternyata penyebab menurunnya

nilai tes yang dia peroleh adalah kurangnya waktu tes yang diberikan oleh guru

sehingga terburu-buru dalam mengerjakan soal. Masalah siswa dalam

mengerjakan tes pada tindakan II ini masih sama ketika tes tindakan pertama,

yaitu siswa cenderung mengerjakan penjumlahan bilangan bulat positif dan

negatif dengan cara menjumlahkan bilangan positif dengan positif. Misalnya pada

soal nomor 2 pada pertemuan ke-1, yaitu

38 + (-22) =…..

Sebagian besar siswa menjawab soal tersebut dengan hasil -60, dan ini

menunjukkan siswa masih belum bisa membedakan penjumlahan dua bilangan

bulat positif dan penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dengan negatif).

Selain itu, sebagian besar siswa pun masih kesulitan dalam mengerjakan

soal tes pertemuan ke-2 dengan indikator menentukan langkah-langkah yang

benar hasilnya, dari penjumlahan dua bilangan bulat.

adanya perubahan yang positif berupa peningkatan pemahaman siswa

terhadap materi operasi penjumlahan bilangan bulat dengan penggunaan alat

peraga pada pelaksanaan tindakan II siklus I, yaitu 38,8% telah mencapai

ketuntasan belajar. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan yang perlu

diperbaiki pada tindakan berikutnya.

3. Refleksi
66

Berdasarkan data hasil tindakan ke-2 yang dipaparkan pada Tabel 4.3 di

muka, dilakukan refleksi sebagai berikut:

a. Proses pembelajaran

Pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan untuk dapat

memotivasi siswa agar lebih antusias dan semangat untuk melaksanakan

pembelajaran, membuat siswa lebih aktif mengajukan atau menjawab pertanyaan

maupun mengeluarkan pendapat mereka, adanya sanksi atau ketegasan bagi

siswa yang mengobrol dan mengganggu orang lain ketika pembelajaran

berlangsung, mendorong siswa untuk saling membantu dan membimbing teman

sekelompoknya ketika pembelajaran berkelompok.

b. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan ke-2 diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN I Tambaksari meningkat meskipun target yang

diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa yang dikatakan telah

tuntas belajar adalah 14 orang siswa atau 38,8% dan yang belum tuntas adalah 20

orang siswa atau 61,2%. Artinya, hampir setengahnya dari jumlah siswa secara

keseluruhan masih kurang memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat,

dan target ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Oleh karena itu, pada

Tindakan selanjutnya pembelajaran akan dioptimalkan agar semua siswa dapat

memahami materi dan kriteria ketuntasan secara klasikal dapat tercapai.


67

Tabel 4.4
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus Tindakan ke-2
Kegiatan Temuan Target

Berdasarkan hasil evaluasi, Target yang diharapkan adalah


setelah diolah dan dianalisis 80% dari jumlah siswa atau 29
terhadap tes hasil belajar orang siswa telah dikatakan
Hasil (pemahaman) siswa tuntas belajar (memperoleh
Siswa ditemukan hasil bahwa siswa nilai 64) dan memahami
yang telah tuntas belajar materi operasi penjumlahan
meningkat. setelah bilangan bulat. Artinya, kriteria
dilaksanakan tindakan II ketuntasan secara klasikal
jumlah siswa yang tuntas 14 belum mencapai target.
orang siswa atau 38,8%,

Dari tabel di atas, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan

yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan

bilangan bulat khususnya pada indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.

Dengan demikian, pembelajaran akan dilanjutkan dengan melaksanakan

Tindakan ke-3 dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan hasil

refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu meningkatkan aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran agar target yang telah ditentukan dapat tercapai.

c. Tindakan III

1. Perencanaan Pembelajaran

a) Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan ke-3 adalah sebagai

berikut:

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan ke-3 yang

sedikit berbeda dengan RPP tindakan ke-2 karena disesuaikan dengan hasil
68

refleksi pada tindakan ke-2, di antaranya adalah pada kegiatan inti

pembelajaran khususnya ketika siswa melakukan kegiatan kelompok

mengharuskan seluruh anggota kelompok bertanggung jawab terhadap satu

soal yang diberikan pada kelompok (tiap kelompok mendapat 5 buah soal

yang berbeda) dan siap untuk mempresentasikannya. Waktu pelaksanaan

tindakan masih sama dengan Tindakan ke-2 yaitu 70 menit dalam satu kali

pertemuan. Pada pembelajaran tindakan ke-3 ini alat peraga tetap digunakan.

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih

sama dengan soal yang diberikan pada tindakan ke-2, yang berbeda adalah

bilangan-bilangan yang dijumlahkan.

d) Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan

membuat siswa lebih aktif untuk bertanya dan berpendapat.

e) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

f) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Agustus

2013 selama dua jam pelajaran. Pada tindakan ini difokuskan pada pemahaman

siswa dalam menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan
69

bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman siswa dalam mencari

bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah diketahui hasilnya.

Pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran atau 70 menit. Kegiatan

awal pembelajaran yang berlangsung selama 10 menit dilaksanakan secara

klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok (setiap kelompok

beranggota 6 orang). Pembagian kelompok tetap sama dengan kelompok yang

sudah dilaksanakan pada tindakan II. Setiap siswa diminta untuk duduk yang rapi

dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta mengecek

kehadiran siswa. Kemudian guru memotivasi siswa agar siswa lebih semangat

untuk melaksanakan pembelajaran

Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan tanya-jawab bersama siswa

mengenai pembelajaran bilangan bulat yang sudah mereka pelajari sebelumnya,

dan pada saat inilah guru banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan

mengeluarkan pendapat. kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai oleh siswa.

Setelah melaksanakan apersepsi, guru melaksanakan kegiatan inti selama

40 menit. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang siswa untuk

mendemonstrasikan penggunaan alat peraga di depan kelas.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengingat

petunjuk menggunakan alat peraga pada pembelajaran tindakan sebelumnya.

Ketika seorang siswa melakukan demonstrasi, siswa lainnya diminta untuk

memperhatikan dan mengoreksi jika ada kekeliruan dengan membantunya.


70

Setelah itu, guru menegaskan kembali dengan apa yang sudah di

demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang

berbeda.

Kemudian guru menjelaskan materi operasi penjumlahan bilangan bulat

dengan memfokuskan hasil refleksi pada tindakan sebelumnya, yaitu menentukan

positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan

negatif) dan mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah

diketahui hasilnya.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok. Guru membagikan alat

peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka

laksanakan secara berkelompok. Jika ada siswa yang masih belum mengerti

dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Setiap kelompok

diberi 6 buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab

pada satu soal dan siap mempresentasikannya di depan kelas dan memberikan

minimal dua kesimpulan. Pada pelaksanaan kegiatan kelompok ini, guru

memberikan motivasi pada siswa yang kurang aktif untuk berpartisipasi pada

kelompoknya dengan memberitahukan kepadanya bahwa kelompoknya sangat

membutuhkan bantuannya untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan meminta

siswa lain untuk meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah

mereka kerjakan. Setelah semua kelompok telah selesai mengerjakan tugas

kelompoknya, guru menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk

mempresentasikan jawabannya dengan menggunakan alat peraga dan setiap


71

perwakilan kelompok mempresentasikan soal yang berbeda dengan kelompok

lain. Pada saat siswa mempresentasikan di depan kelas.

Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yaitu

menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran

(positif dan negatif) dan pemahaman siswa dalam mencari bilangan bulat dari

penjumlahan bilangan bulat yang sudah diketahui hasilnya dengan melakukan

diskusi dan tanya-jawab. Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes

akhir yang berupa soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 20 menit

untuk menyelesaikannya. Keenam soal tersebut diberikan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik

penjumlahan bilangan negatif maupun penjumlahan bilangan positif dengan

bilangan negatif. Guru berkeliling untuk memantau dan membimbing siswa jika

mengalami kesulitan. Setelah seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk

mengumpulkan soal dan hasil jawaban mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada tindakan ke-3,

hampir setengahnya (55%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang

diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian

(33%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (12%) siswa yang mendapat

kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran operasi bilangan bulat dibandingkan pada saat tindakan

sebelumnya. Pada tindakan ke-3 ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan

pada setiap aspek aktivitas siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada tindakan

ke-3 ini masih belum mencapai target yang diharapkan, yaitu secara individual
72

siswa mendapat kategori baik dan secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV

mendapat kategori baik.

Pada aspek keaktifan, sebagian besar siswa yang biasanya malu untuk

bertanya kini sudah lebih berani untuk menanyakan apa yang tidak dia mengerti.

Masih ada juga beberapa siswa yang memilih untuk diam, berpura-pura mengerti

tetapi ketika diberi tes tidak bisa menjawab dengan tepat. Pada aspek perhatian,

sebagian besar (75%) siswa sudah mencapai semua indikator. Meskipun

demikian, masih ada siswa yang kurang memperhatikan ketika guru sedang

menjelaskan materi. Pada aspek kerjasama sebagian besar (47,2%) siswa sudah

mencapai semua indikator. Kerjasama setiap kelompok sudah menunjukkan

kekompakan dan saling membantu. Siswa yang pintar mau membantu

memberikan bantuan dan bimbingan kepada teman sekelompoknya. Ada pula

siswa yang kesal mengajari temannya yang sulit sekali untuk paham sehingga dia

mengambil alih pekerjaan temannya itu karena takut ketinggalan atau kalah dari

kelompok lain. Selain itu, masih ada siswa yang lebih memilih mengganggu

kelompok lain daripada membantu teman sekelompoknya. Setelah mendapat

teguran dari guru baru dia mau diam dan duduk bergabung dengan kelompoknya

meskipun tidak membantu dan hanya memperhatikan. Lebih jelasnya hasil

pengamatan siswa pada tindakan ke-3 dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.

Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) siswa pada tindakan ke-3 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.


73

Tabel 4.5
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-3

No Nama siswa Skor Nilai Tuntas Belum Tuntas

1. Andini Dwi Putri 39 65 


2. Arival 32 53,3 
3. Lela Nur Fajriah 39 65 
4. Bunga Adhiesty 32 53,3 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 46 76,7 
6. Evitha Salma.. F 17 28,3 
7. Imam Tanthowi. M 40 66,7 
8. Jihan Ayu Yustiana 28 46,7 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 
10. Muhamad Rizki Alfandi 34 56,7 
11. Moch. Kaisar Ramadhan 35 58,3 
12. Moh. Ardi 40 66,7 
13. Muhamad Ramdhani 30 50 
14. Nabila Fathu Sayidah 42 71,7 
15. Siti Saadah 48 80 
16. Widi Pangestu 49 81,7 
17. Agung Sasmita 38 63 
18. Achmad Sudrajat. B 34 56,7 
19. Al Fauzy Barqowi 41 68,3 
20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7 
21. Ani Nuraeni 32 53,3 
22. Anissa Sarah Azzhra 29 48,3 
23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60 
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 
25. Ida Nur Fadilah 46 76,7 
26. Ifad Ghoni Fadilah 15 25 

27. Ilham. M Reza 27 45 


28. Irvan Nugraha 30 50 
29. Maulana Abdul Azis 29 48,3 
30. Miftah Nurohman 31 51,7 
31. Muh. Alfin 51 85 
32. Muh. Fadli 30 50 
33. Muh. Muzaki 41 68,3 
34. Mutia Afifah 46 76,7 
35. Gilang Ismawan. A 41 68,3 
36. Wiwit Akbar 20 33,3 
Jumlah 1256 2159,7 16 20
Rata-rata 34,88889 59,99167 44% 56%
Persentase (%)

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan dibandingkan pada tindakan ke-2. jumlah siswa yang tuntas menjadi

16 orang siswa atau 44%. Meskipun demikian, pada tindakan ini masih belum

dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal

75% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut
74

diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil data awal,

siklus I tindakan ke-1,ke-2, dan ke-3.

70.00%
60.00%
44.00%
50.00% 38.80%
40.00% 31.00%
Tuntas
30.00%
Belum Tuntas
20.00%
10.00%
0.00%
Tindakan 1 Tindakan II Tindakan III

Diagram 4.3
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-3
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada setiap tindakan

meningkat cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada data awal

dan tindakan sebelumnya. Sebagian besar sudah mencapai ketuntasan dan

sebagian lagi meningkat tapi belum mencapai ketuntasan. Ada pula yang bahkan

nilainya semakin rendah bahkan paling rendah dari seluruh nilai yang diperoleh

siswa. Setelah siswa yang mendapat nilai paling rendah tersebut ditanya, ternyata

penyebab menurunnya nilai tes yang dia peroleh adalah karena dia kurang sehat

sehingga tidak konsentrasi dengan pembelajaran. Masalah siswa dalam

mengerjakan tes pada tindakan ke-3 ini adalah siswa cenderung tidak dapat

menentukan apakah positif atau negatif hasil dari penjumlahan bilangan bulat

campuran, sedangkan masalah yang muncul pada tindakan ke-2 sudah dapat

dipahami oleh sisa dan dapat menyelesaikan soal dengan tepat.


75

Secara umum dapat dikatakan adanya perubahan yang positif berupa

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan

bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan ke-3, yaitu 44%

telah mencapai ketuntasan belajar. Alat peraga berupa kapsul sangat berperan

sebagai alat bantu materi bagi siswa selama pembelajaran matematika pada

materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Meskipun demikian, masih terdapat

kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

3. Refleksi

Tabel 4.6
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Tindakan ke-3

Kegiata
Temuan Target
n
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan
belajar (pemahaman) siswa adalah  80% dari jumlah
ditemukan bahwa siswa yang telah siswa atau 29 orang siswa
tuntas belajar meningkat telah dikatakan tuntas belajar
dibandingkan pada tindakan II. (memperoleh nilai  64) dan
Hasil
Setelah dilaksanakan tindakan pada memahami materi operasi
Siswa
tindakan III jumlah siswa yang penjumlahan bilangan bulat.
tuntas menjadi 16 orang siswa atau Ini berarti, target ketuntasan
44%. sebagian besar siswa telah belajar belum tercapai.
memahami materi operasi
penjumlahan bilangan bulat.

Berdasarkan data yang dipaparkan pada Tabel 4.6 di atas, dilakukan

refleksi sebagai berikut ini :

a) Proses pembelajaran
76

Pada proses pembelajaran kurangnya kegiatan mengarahkan siswa untuk

bereaksi (mendebat baik setuju atau tidak setuju), masih ada siswa yang malu

untuk mengeluarkan pendapatnya dan kurang memperhatikan guru ketika sedang

menjelaskan di depan. Oleh karena itu, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan

perbaikan untuk dapat membuat siswa lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka

dan mengalihkan perhatian mereka pada hal lain di luar pembelajaran,

b) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan ke-3 diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN I Tambaksari meningkat meskipun target yang

diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa yang dikatakan telah

tuntas belajar adalah 16 orang siswa atau 44% dan yang belum tuntas 20 orang

siswa atau 56%.

Hampir setengahnya siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang

indikatornya mencari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau

negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan

bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada

tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat khususnya pada

indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.

Dengan demikian, pembelajaran akan dilanjutkan dengan melaksanakan

siklus II dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan hasil

refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat tercapai.


77

 Siklus Kedua
a. Tindakan I
1) Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan pertama adalah sebagai

berikut:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II yang sedikit

berbeda dengan RPP siklus I karena disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus

I, di antaranya adalah pada kegiatan inti pembelajaran khususnya ketika siswa

melakukan kegiatan kelompok mengharuskan seluruh anggota kelompok

bertanggung jawab terhadap satu soal yang diberikan pada kelompok (tiap

kelompok mendapat 5 buah soal yang berbeda) dan siap untuk

mempresentasikannya. Selain itu, alokasi waktu pada kegiatan inti pembelajaran

dikurangi 10 menit, yang semula 40 menit dalam satu kali pertemuan menjadi 30

menit. Begitupun kegiatan akhir pembelajaran yang semula 20 menit menjadi 30

menit. Pada pembelajaran siklus II ini alat peraga tetap digunakan.

b. Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c. Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih sama

dengan soal yang diberikan pada siklus I, yang berbeda adalah bilangan-bilangan

yang dijumlahkan.

d. Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan membuat

siswa lebih aktif untuk bertanya dan berpendapat.


78

e. Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi aktivitas

siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

f. Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti pembelajaran, sampai

akhir pembelajaran.

2) Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 2 September 2013

selama 2 jam pelajaran atau satu kali pertemuan. Tindakan pada siklus II ini

difokuskan pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari

hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman

siswa dalam mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah

diketahui hasilnya.

Kegiatan awal pembelajaran yang berlangsung selama 10 menit

dilaksanakan secara klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok

(setiap kelompok beranggota 6 orang). Pembagian kelompok tetap sama dengan

kelompok yang sudah dilaksanakan pada siklus I. Setiap siswa diminta untuk

duduk yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja

serta mengecek kehadiran siswa.

Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan tanya-jawab bersama siswa

mengenai pembelajaran bilangan bulat yang sudah mereka pelajari sebelumnya,

dan pada saat inilah guru banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan

mengeluarkan pendapat. kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai oleh siswa.


79

Setelah melaksanakan apersepsi, guru melaksanakan kegiatan inti selama

30 menit. Lamanya kegiatan inti pada siklus II ini diperpendek 10 menit dari 40

menit menjadi 30 menit agar pada saat melaksanakan evaluasi pembelajaran lebih

lama, karena ketika siklus I siswa merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan

soal tes yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang

siswa untuk mendemonstrasikan penggunaan alat peraga di depan kelas. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengingat petunjuk

menggunakan alat peraga pada pembelajaran siklus I. Ketika seorang siswa

melakukan demonstrasi, siswa lainnya diminta untuk memperhatikan dan

mengoreksi jika ada kekeliruan dengan membantunya.

Setelah itu, guru menegaskan kembali dengan apa yang sudah di

demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang

berbeda. Kemudian guru menjelaskan materi operasi penjumlahan bilangan bulat

dengan memfokuskan hasil refleksi pada siklus I, yaitu menentukan positif atau

negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan

mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah diketahui

hasilnya.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok. Guru membagikan alat

peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka

laksanakan secara berkelompok. Jika ada siswa yang masih belum mengerti

dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Setiap kelompok

diberi 6 buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab

pada satu soal dan siap mempresentasikannya di depan kelas.


80

Pada pelaksanaan kegiatan kelompok ini, guru memberikan motivasi pada

siswa yang kurang aktif untuk berpartisipasi pada kelompoknya dengan

memberitahukan kepadanya bahwa kelompoknya sangat membutuhkan

bantuannya untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan meminta siswa lain untuk

meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah mereka kerjakan.

Setelah semua kelompok telah selesai mengerjakan tugas kelompoknya, guru

menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk mempresentasikan

jawabannya dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu, guru bersama siswa

menyimpulkan materi pembelajaran dengan melakukan diskusi dan tanya-jawab.

Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes akhir yang berupa soal

essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 30 menit untuk

menyelesaikannya. Kelima soal tersebut diberikan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan

bilangan negatif maupun penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif.

Guru berkeliling untuk memantau dan membimbing siswa jika mengalami

kesulitan.

Setelah seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk mengumpulkan soal

dan hasil jawaban mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada tindakan

pertama siklus II, hampir semua (67%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh

aspek yang diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan

kerjasama. Kemudian hampir setengahnya (33%) siswa mendapat kategori cukup

dan tidak ada (0%) siswa yang mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan
81

adanya peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran operasi bilangan

bulat dibandingkan pada saat siklus I yang sebagian besar (55%) siswa mendapat

kategori baik, hampir setengahnya (33%) siswa mendapat kategori cukup dan

sebagian kecil (12%) siswa mendapat kategori kurang. Pada tindakan ini terdapat

siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan pada setiap aspek aktivitas

siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II ini masih belum mencapai

target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa mendapat kategori baik dan

secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik.

Tabel 4.7
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-1 Siklus II

No Nama siswa Skor Nilai Tuntas Belum Tuntas

1. Andini Dwi Putri 40 66,7 


2. Arival 39 65 
3. Lela Nur Fajriah 49 81,7 
4. Bunga Adhiesty 39 65 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 46 76,7 
6. Evitha Salma.. F 42 71,7 
7. Imam Tanthowi. M 36 60 
8. Jihan Ayu Yustiana 52 86,7 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 
10. Muhamad Rizki Alfandi 34 56,7 
11. Moch. Kaisar Ramadhan 35 58,3 
12. Moh. Ardi 42 71,7 
13. Muhamad Ramdhani 30 50 
14. Nabila Fathu Sayidah 42 71,7 
15. Siti Saadah 48 80 
16. Widi Pangestu 49 81,7 
17. Agung Sasmita 42 71,7 
18. Achmad Sudrajat. B 38 63 
19. Al Fauzy Barqowi 41 68,3 
20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7 
21. Ani Nuraeni 32 53,3 
22. Anissa Sarah Azzhra 29 48,3 
23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60 
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 
25. Ida Nur Fadilah 46 76,7 
26. Ifad Ghoni Fadilah 38 63 
27. Ilham. M Reza 27 45 
28. Irvan Nugraha 30 50 
29. Maulana Abdul Azis 29 48,3 
30. Miftah Nurohman 31 51,7 
31. Muh. Alfin 29 48,3 
32. Muh. Fadli 30 50 
33. Muh. Muzaki 41 68,3 
34. Mutia Afifah 52 86,7 
35. Gilang Ismawan. A 41 68,3 
36. Wiwit Akbar 20 33,3 
Jumlah 1382 2309,5 19 17
Rata-rata 38,3 64,15278 52,7% 47,3%
Persentase (%)
82

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami


peningkatan dibandingkan pada siklus I. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas
dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat adalah 16 orang siswa
atau 52,8%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II jumlah siswa
yang tuntas menjadi 19 orang siswa atau 52,7%. Meskipun demikian, pada
tindakan ini masih belum dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar
secara klasikal adalah minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai
KKM yang ditentukan. Berikut diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan
siswa dilihat dari hasil data awal, siklus I, dan siklus II.

100.00%

80.00%

60.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
20.00%

0.00%
Data Siklus I Siklus II
Awal tindakan
1
Diagram 4.4
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan I Siklus II

Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan I ini meningkat

cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada data awal dan siklus I.

Sebagian besar sudah mencapai ketuntasan dan sebagian lagi meningkat tapi

belum mencapai ketuntasan. Ada pula yang bahkan nilainya semakin rendah

bahkan paling rendah dari seluruh nilai yang diperoleh siswa. Setelah siswa yang

mendapat nilai paling rendah tersebut ditanya, ternyata penyebab menurunnya

nilai tes yang dia peroleh adalah karena dia kurang sehat sehingga tidak

konsentrasi dengan pembelajaran. Masalah siswa dalam mengerjakan tes pada


83

tindakan pertama siklus II ini adalah siswa cenderung tidak dapat menentukan

apakah positif atau negatif hasil dari penjumlahan bilangan bulat campuran,

sedangkan masalah yang muncul pada siklus I sudah dapat dipahami oleh sisa dan

dapat menyelesaikan soal dengan tepat.

Secara umum dapat dikatakan adanya perubahan yang positif berupa

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan

bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan siklus II, yaitu

52,7% telah mencapai ketuntasan belajar. Meskipun demikian, masih terdapat

kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

2) Refleksi
Berikut adalah tabel analisis data pelaksanaan refleksi tindakan I siklus II
Tabel 4.8
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus II
Kegiatan Temuan Target
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil belajar Target yang diharapkan adalah 
(pemahaman) siswa ditemukan bahwa 80% dari jumlah siswa atau 29
siswa yang telah tuntas belajar meningkat orang siswa telah dikatakan tuntas
dibandingkan pada siklus I. Pada siklus I, belajar (memperoleh nilai  64) dan
siswa yang tuntas dalam pembelajaran memahami materi operasi
operasi penjumlahan bilangan bulat 16 penjumlahan bilangan bulat. Ini
Hasil siswa
orang siswa atau 44%. Setelah berarti, target ketuntasan belajar
dilaksanakan tindakan pada siklus II belum tercapai.
jumlah siswa yang tuntas menjadi 19
orang siswa atau 52,7%. bahwa sebagian
besar siswa telah memahami materi
operasi penjumlahan bilangan bulat.

Berdasarkan analisis data yang dipaparkan pada Tabel 4.8 di atas,

dilakukan refleksi sebagai berikut ini:


84

a) Proses pembelajaran

Pada saat melaksanakan kegiatan awal dan kegiatan inti, guru sudah dapat

memberikan motivasi pada siswa. Kemudian ketika melaksanakan tanya-jawab

dengan siswa, sebagian besar siswa tidak malu lagi untuk mengajukan pertanyaan.

Akan tetapi, masih ada siswa yang malu untuk mengeluarkan pendapatnya dan

kurang memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan di depan.

Oleh karena itu, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan

untuk dapat membuat siswa lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka dan

mengalihkan perhatian mereka pada hal lain di luar pembelajaran, serta saat

melaksanakan evaluasi guru tetap membimbing siswa. Guru lebih tegas lagi pada

siswa yang mengobrol dan mengganggu orang lain ketika pembelajaran

berlangsung, juga mendorong siswa untuk saling membantu dan membimbing

teman sekelompoknya ketika pembelajaran berkelompok.

b) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan pertama siklus II diperoleh data bahwa proses

dan hasil pembelajaran siswa kelas IV SDN Tambaksari I meningkat meskipun

target yang diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh

siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa yang

dikatakan telah tuntas belajar adalah 19 orang siswa atau 52,7% dan yang belum

tuntas 17 orang siswa atau 47,3%.

Hampir setengahnya siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang

indikatornya mencari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau

negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan
85

bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada

tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat khususnya pada

indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.

Dengan demikian, pembelajaran akan dilanjutkan dengan melaksanakan

Tindakan Selanjutnya dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan

berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat

tercapai.

b. Tindakan II

1. Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan ke-2 adalah sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan ke-2 yang

sedikit berbeda dengan RPP pertama karena disesuaikan dengan hasil refleksi

pada tindakan pertama, di antaranya adalah pada kegiatan inti pembelajaran

khususnya ketika siswa melakukan kegiatan kelompok mengharuskan seluruh

anggota kelompok bertanggung jawab terhadap satu soal yang diberikan pada

kelompok (tiap kelompok mendapat 5 buah soal yang berbeda) dan siap untuk

mempresentasikannya., alokasi waktu pelaksanaan tindakan masih sama

dengan tindakan pertama yaitu 70 menit dalam satu kali pertemuan. Pada

pembelajaran ini alat peraga tetap digunakan.

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.


86

c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih

sama dengan soal yang diberikan pada tindakan pertama, yang berbeda adalah

bilangan-bilangan yang dijumlahkan.

d) Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan membuat

siswa lebih aktif untuk bertanya dan berpendapat.

e) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

f) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 9 September 2013

selama 2 jam pelajaran atau satu kali pertemuan. Tindakan pada siklus II ini

difokuskan pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari

hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman

siswa dalam mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah

diketahui hasilnya.

Pada pertemuan ke-2, pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama yang membedakan adalah

materi yang disampaikan pada pertemuan ke-2 ini difokuskan pada indikator

mencari bilangan positif atau negatif dari penjumlahan dua bilangan bulat yang

sudah diketahui hasilnya. Kemudian apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah

melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai materi pada pertemuan pertama.


87

Kegiatan selanjutnya sama dengan pertemuan pertama. Akan tetapi, pada soal tes

hasil belajar (pemahaman) di akhir pembelajaran disesuaikan dengan indikator

pada pertemuan ke-2 ini.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada tindakan ke-2,

hampir semua (74%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang

diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian

hampir setengahnya (26%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (0%)

siswa yang mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran operasi bilangan bulat dibandingkan

pada saat tindakan pertama yang sebagian besar (67%) siswa mendapat kategori

baik, hampir setengahnya (33%) siswa mendapat kategori cukup dan sebagian

kecil (0%) siswa mendapat kategori kurang. Pada tindakan ini terdapat siswa yang

mengalami peningkatan dan penurunan pada setiap aspek aktivitas siswa. Hasil

pengamatan aktivitas siswa pada tindakan ini masih belum mencapai target yang

diharapkan, yaitu secara individual siswa mendapat kategori baik dan secara

klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik.

Tabel 4.9
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-2 Siklus II
88

No Nama siswa Skor Nilai Tuntas Belum Tuntas

1. Andini Dwi Putri 42 71,7 

2. Arival 39 65 

3. Lela Nur Fajriah 49 81,7 

4. Bunga Adhiesty 48 80 

5. Dianna Lutfy Alikha. N 52 86,7 

6. Evitha Salma.. F 42 71,7 

7. Imam Tanthowi. M 36 60 

8. Jihan Ayu Yustiana 60 100 

9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 

10. Muhamad Rizki Alfandi 39 65 

11. Moch. Kaisar Ramadhan 38 63 

12. Moh. Ardi 42 71,7 

13. Muhamad Ramdhani 30 50 

14. Nabila Fathu Sayidah 42 71,7 

15. Siti Saadah 48 80 

16. Widi Pangestu 49 81,7 

17. Agung Sasmita 42 71,7 

18. Achmad Sudrajat. B 38 63 

19. Al Fauzy Barqowi 41 68,3 

20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7 

21. Ani Nuraeni 32 53,3 

22. Anissa Sarah Azzhra 29 48,3 

23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60 

24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 

25. Ida Nur Fadilah 46 76,7 

26. Ifad Ghoni Fadilah 38 63 

27. Ilham. M Reza 27 45 

28. Irvan Nugraha 38 63 

29. Maulana Abdul Azis 38 63 

30. Miftah Nurohman 31 51,7 

31. Muh. Alfin 30 50 

32. Muh. Fadli 30 50 

33. Muh. Muzaki 41 68,3 

34. Mutia Afifah 60 100 

35. Gilang Ismawan. A 41 68,3 

36. Wiwit Akbar 39 65 

Jumlah 1460 2440,2 21 15


Rata-rata 40,5 67,7 58,3% 41,7%
Persentase (%)

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan dibandingkan tindakan pertama. Pada tindakan pertama jumlah siswa

yang tuntas dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat adalah 19

orang siswa atau 52,7%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada tindakan

ke-2 jumlah siswa yang tuntas menjadi 21 orang siswa atau 58,3%. Meskipun
89

demikian, pada tindakan ini masih belum dikatakan tuntas, karena target

ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV

telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut diagram yang menunjukkan

tingkat ketuntasan siswa tindakan I dan Tindakan II pada siklus II.

60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
Tuntas
20.00% Belum Tuntas
10.00%
0.00%
Tindakan I Tindakan II

Diagram 4.5
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-2 Siklus II

Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan I ini meningkat

cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada data awal dan siklus I.

Sebagianbesar sudah mencapai ketuntasan dan sebagian lagi meningkat tapi

belum mencapai ketuntasan. Masalah siswa dalam mengerjakan tes pada siklus II

ini adalah siswa cenderung tidak dapat menentukan apakah positif atau negatif

hasil dari penjumlahan bilangan bulat campuran.


90

Secara umum dapat dikatakan adanya perubahan yang positif berupa

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan

bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan ke-2, yaitu

58,3% telah mencapai ketuntasan belajar. Meskipun demikian, masih terdapat

kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

3. Refleksi

Tabel 4.10
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus II

Kegiata
Temuan Target
n
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan
belajar (pemahaman) siswa adalah  80% dari jumlah
ditemukan bahwa siswa yang telah siswa atau 28 orang siswa
tuntas belajar meningkat telah dikatakan tuntas belajar
dibandingkan pada tindakan (memperoleh nilai  64) dan
Hasil pertama. Setelah dilaksanakan memahami materi operasi
tindakan jumlah siswa yang tuntas penjumlahan bilangan bulat.
menjadi 21 orang siswa atau 58,3%. Ini berarti, target ketuntasan
bahwa sebagian besar siswa telah belajar belum tercapai.
memahami materi operasi
penjumlahan bilangan bulat.

Berdasarkan analisis data yang dipaparkan pada Tabel 4.10 di atas,

dilakukan refleksi sebagai berikut ini.


91

a) Proses pembelajaran

Masih ada siswa yang malu untuk mengeluarkan pendapatnya dan kurang

memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan di depan. Oleh karena itu, pada

tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan untuk dapat membuat siswa lebih

aktif mengeluarkan pendapat mereka dan mengalihkan perhatian mereka pada hal

lain di luar pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung, mendorong siswa

untuk saling membantu dan membimbing teman sekelompoknya ketika

pembelajaran berkelompok.

b) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan ke-2 diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN Tambaksari I meningkat meskipun target yang

diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa yang dikatakan telah

tuntas belajar adalah 21 orang atau 58,3% dan yang belum tuntas 15 orang siswa

atau 41,7%. Artinya, sedikit lagi target ketuntasan belajar secara klasikal dapat

tercapai yaitu 80% dari jumlah siswa mencapai KKM.

Hampir setengahnya siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang

indikatornya mencari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau

negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan

bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada

tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat khususnya pada

indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.


92

Dengan demikian, pembelajaran akan dilanjutkan dengan melaksanakan

Tindakan Selanjutnya dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan

berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat

tercapai.

c. Tindakan III
1. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan ke-3 adalah sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan ke-3 yang

sedikit berbeda dengan RPP tindakan sebelumnya karena disesuaikan dengan

hasil refleksi pada tindakan sebelumnya, Pada pembelajaran ini alat peraga

tetap digunakan.

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih

sama dengan soal yang diberikan pada tindakan sebelumnya, yang berbeda

adalah bilangan-bilangan yang dijumlahkan.

d) Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan

membuat siswa lebih aktif untuk bertanya dan berpendapat.

e) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

f) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.


93

2. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 16 September 2013

selama 2 jam pelajaran atau satu kali pertemuan.. Tindakan pada siklus II ini

difokuskan pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari

hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman

siswa dalam mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah

diketahui hasilnya.

Guru melakukan apersepsi dengan tanya-jawab bersama siswa mengenai

pembelajaran bilangan bulat yang sudah mereka pelajari sebelumnya, dan pada

saat inilah guru banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat. kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

oleh siswa.

Setelah melaksanakan apersepsi, guru melaksanakan kegiatan inti selama

30 menit. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang siswa untuk

mendemonstrasikan penggunaan alat peraga di depan kelas. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana siswa mengingat petunjuk menggunakan alat

peraga pada pembelajaran tindakan ke-2. Ketika seorang siswa melakukan

demonstrasi, siswa lainnya diminta untuk memperhatikan dan mengoreksi jika ada

kekeliruan dengan membantunya.

Setelah itu, guru menegaskan kembali dengan apa yang sudah di

demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang

berbeda. Kemudian guru menjelaskan materi operasi penjumlahan bilangan bulat

dengan memfokuskan hasil refleksi pada tindakan sebelumnya, yaitu menentukan


94

positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan

negatif) dan mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah

diketahui hasilnya.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok. Guru membagikan alat

peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka

laksanakan secara berkelompok. Jika ada siswa yang masih belum mengerti

dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Setiap kelompok

diberi 6 buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab

pada satu soal dan siap mempresentasikannya di depan kelas.

Setelah semua kelompok telah selesai mengerjakan tugas kelompoknya,

guru menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk mempresentasikan

jawabannya dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu, guru bersama siswa

menyimpulkan materi pembelajaran dengan melakukan diskusi dan tanya-jawab.

Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes akhir yang berupa soal

essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 30 menit untuk

menyelesaikannya. Kelima soal tersebut diberikan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan

bilangan negatif maupun penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif.

Setelah seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk mengumpulkan soal dan

hasil jawaban mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus II,

hampir semua (75%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang

diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian
95

hampir setengahnya (25%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (0%)

siswa yang mendapat kategori kurang.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran operasi bilangan bulat dibandingkan pada tindakan sebelumnya

yang sebagian besar (74%) siswa mendapat kategori baik, hampir setengahnya

(26%) siswa mendapat kategori cukup dan (0%) siswa mendapat kategori kurang.

Pada tindakan ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan

pada setiap aspek aktivitas siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II

ini masih belum mencapai target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa

mendapat kategori baik dan secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV

mendapat kategori baik.

Tabel 4.11
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-3 Siklus II
96

Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 42 71,7 
2. Arival 48 80 
3. Lela Nur Fajriah 49 81,7 
4. Bunga Adhiesty 48 80 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 52 86,7 
6. Evitha Salma.. F 42 71,7 
7. Imam Tanthowi. M 36 60 
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 
10. Muhamad Rizki Alfandi 39 65 
11. Moch. Kaisar Ramadhan 38 63 
12. Moh. Ardi 42 71,7 
13. Muhamad Ramdhani 30 50 
14. Nabila Fathu Sayidah 42 71,7 
15. Siti Saadah 48 80 
16. Widi Pangestu 49 81,7 
17. Agung Sasmita 42 71,7 
18. Achmad Sudrajat. B 38 63 
19. Al Fauzy Barqowi 41 68,3 
20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7 
21. Ani Nuraeni 42 71,7 
22. Anissa Sarah Azzhra 42 71,7 
23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60 
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 
25. Ida Nur Fadilah 46 76,7 
26. Ifad Ghoni Fadilah 38 63 
27. Ilham. M Reza 30 50 
28. Irvan Nugraha 38 63 
29. Maulana Abdul Azis 38 63 
30. Miftah Nurohman 31 51,7 
31. Muh. Alfin 38 63 
32. Muh. Fadli 38 63 
33. Muh. Muzaki 41 68,3 
34. Mutia Afifah 60 100 
35. Gilang Ismawan. A 49 81,7 
36. Wiwit Akbar 48 80 
Jumlah 1520 2543,1 23 13
Rata-rata 42,2 70,6 63,8% 36,2%
Persentase (%)
Berdasarkan Tabel 4.11 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan dibandingkan pada tindakan ke-2. Pada tindakan ke-3 jumlah siswa

yang tuntas dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat adalah 23

orang siswa atau 63,8% Meskipun demikian, pada siklus ini masih belum

dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal

80% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut

diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan siswa siklus II dilihat dari hasil

data tindakan pertama, ke-2 dan ke-3.

70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tuntas
30.00%
Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Tindakan I Tindakan II Tindakan III

97

Diagram 4.6
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-3 Siklus II

Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan ini meningkat

cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada siklus I. Sebagian

besar sudah mencapai ketuntasan dan sebagian lagi meningkat tapi belum

mencapai ketuntasan. Masalah siswa dalam mengerjakan tes pada siklus II ini

adalah siswa cenderung tidak dapat menentukan apakah positif atau negatif hasil

dari penjumlahan bilangan bulat campuran, sedangkan masalah yang muncul pada

siklus I sudah dapat dipahami oleh sisa dan dapat menyelesaikan soal dengan

tepat.

Secara umum dapat dikatakan adanya perubahan yang positif berupa

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan

bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan siklus II, yaitu

63,8% telah mencapai ketuntasan belajar. Meskipun demikian, masih terdapat

kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

3. Refleksi
Tabel 4.12
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus II
98

Kegiata
Temuan Target
n
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan
belajar (pemahaman) siswa adalah  80% dari jumlah
ditemukan bahwa siswa yang telah siswa atau 29 orang siswa
tuntas belajar meningkat telah dikatakan tuntas
dibandingkan pada siklus I. Setelah belajar (memperoleh nilai 
Hasil dilaksanakan tindakan pada siklus 64) dan memahami materi
II jumlah siswa yang tuntas operasi penjumlahan
menjadi 23 orang siswa atau 63,8%. bilangan bulat. Ini berarti,
bahwa sebagian besar siswa telah target ketuntasan belajar
memahami materi operasi belum tercapai.
penjumlahan bilangan bulat.

Berdasarkan analisis data yang dipaparkan pada Tabel 4.9 di atas,

dilakukan refleksi sebagai berikut ini.

a) Proses pembelajaran

Pada saat melaksanakan kegiatan awal dan kegiatan inti, guru sudah dapat

memberikan motivasi pada siswa dan ketika pembelajaran berkelompok guru

tidak mengarahkan siswa untuk bereaksi (mendebat baik setuju atau tidak setuju).

Kemudian ketika guru melaksanakan tanya-jawab dengan siswa, sebagian besar

siswa tidak malu lagi untuk mengajukan pertanyaan. Akan tetapi, masih ada

siswa yang malu untuk mengeluarkan pendapatnya dan kurang memperhatikan

guru ketika sedang menjelaskan di depan.

Oleh karena itu, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan

untuk dapat membuat siswa lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka dan
99

mengalihkan perhatian mereka pada hal lain di luar pembelajaran, serta saat

melaksanakan evaluasi guru harus tetap membimbing siswa. Guru pun harus lebih

tegas lagi pada siswa yang mengobrol dan mengganggu orang lain ketika

pembelajaran berlangsung, juga mendorong siswa untuk saling membantu dan

membimbing teman sekelompoknya ketika pembelajaran berkelompok.

b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil siklus II diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN Tambaksari I meningkat meskipun target yang

diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa yang dikatakan telah

tuntas belajar adalah 23 orang siswa atau 63,9% dan yang belum tuntas 13 orang

siswa atau 26,1%. Artinya, sedikit lagi target ketuntasan belajar secara klasikal

dapat tercapai yaitu 75% dari jumlah siswa mencapai KKM.

Hampir setengahnya siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang

indikatornya mencari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau

negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan

bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada

tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat khususnya pada

indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.

Dengan demikian, pembelajaran akan dilanjutkan dengan melaksanakan

Tindakan Selanjutnya dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan

berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat

tercapai.
100

 Siklus Ketiga

a) Tindakan I

1. Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan ke-1adalah

sebagai berikut.

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III yang

mengalami sedikit perubahan karena disesuaikan dengan hasil refleksi pada

siklus II, di antaranya adalah pada kegiatan inti pembelajaran khususnya

ketika siswa melakukan kegiatan kelompok. Masing-masing kelompok

membuat 5 buah soal penjumlahan bilangan bulat yang berbeda dan siap

untuk mempresentasikan langkah-langkah pengerjaan soal tersebut dengan

menggunakan alat peraga. Alokasi waktu pembelajaran masih sama dengan

siklus II. Pada pembelajaran siklus II ini alat peraga tetap digunakan..

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih

sama dengan soal yang diberikan pada siklus I dan II, yang berbeda adalah

bilangan-bilangan yang dijumlahkan.

d) Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif

untuk bertanya dan berpendapat serta menyenangkan.

e) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.


101

f) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 23 September 2013. Tindakan pada siklus III ini difokuskan pada

pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan

bilangan bulat campuran (positif dan negatif).

Pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran atau 70 menit. Kegiatan

awal pembelajaran yang berlangsung selama 10 menit dilaksanakan secara

klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok (setiap kelompok

beranggota 6 orang). Pembagian kelompok tetap sama dengan kelompok yang

sudah dilaksanakan pada siklus sebelumnya. Setiap siswa diminta untuk duduk

yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta

mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru memotivasi siswa dengan

memberikan pujian agar siswa lebih semangat untuk melaksanakan pembelajaran

Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan tanya-jawab bersama siswa

mengenai pembelajaran bilangan bulat yang sudah mereka pelajari sebelumnya,

dan pada saat inilah banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat.

Setelah melaksanakan apersepsi, guru melaksanakan kegiatan inti selama

30 menit. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang siswa lain yang belum

pernah mendemonstrasikan penggunaan alat peraga di depan kelas sebelumnya.


102

Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengingat petunjuk

menggunakan alat peraga pada pembelajaran siklus I dan II. Ketika seorang siswa

melakukan demonstrasi, siswa lainnya diminta untuk memperhatikan dan

mengoreksi jika ada kekeliruan dengan membantunya.

Setelah itu, menegaskan kembali dengan apa yang sudah di

demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang

berbeda. Kemudian menjelaskan materi operasi penjumlahan bilangan bulat

dengan memfokuskan hasil refleksi pada siklus II, yaitu menentukan positif atau

negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif).

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok. Guru membagikan alat

peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka

laksanakan secara berkelompok, yaitu setiap kelompok membuat 5 buah soal

penjumlahan bilangan bulat yang berbeda, dan setiap anggota kelompok

bertanggung jawab terhadap satu soal. Kemudian mendemonstrasikan langkah

pengerjaan menjawab soal tersebut dengan menggunakan alat peraga. Jika ada

siswa yang masih belum mengerti dengan tugas kelompok maka guru memintanya

untuk bertanya. Pada pelaksanaan kegiatan kelompok ini, kerjasama siswa dalam

kelompok lebih baik dibandingkan dengan siklus II, hampir semua siswa aktif

membantu kelompoknya karena mereka merasa teman sekelompoknya

membutuhkan bantuannya untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan meminta

siswa lain untuk meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah

mereka kerjakan.
103

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompoknya, guru

menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk mempresentasikan soal yang

telah mereka buat dan langkah-langkah pengerjaan jawabannya dengan

menggunakan alat peraga. Pada saat siswa mempresentasikan di depan kelas,

siswa yang lain diarahkan untuk berpendapat (setuju atau tidak) dengan apa yang

dipresentasikan temannya.

Kelompok yang mempresentasikan tugasnya dengan baik dengan

menggunakan alat peraga, maka mendapatkan hadiah berupa pujian. Setelah itu,

guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan melakukan

diskusi dan tanya-jawab. Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes

akhir yang berupa soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 30 menit

untuk menyelesaikannya. Kelima soal tersebut diberikan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik

penjumlahan bilangan negatif maupun penjumlahan bilangan positif dengan

bilangan negatif. Setelah seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk

mengumpulkan soal dan hasil jawaban mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus III

tindakan pertama, hampir semua (89%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh

aspek yang diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan

kerjasama. Kemudian (11%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (0%)

siswa yang mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran operasi bilangan bulat dibandingkan

pada tindakan sebelumnya, dan hasil aktivitas siswa sudah mencapai target yaitu
104

klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik. Berikut data

hasil pelaksanaan tindakan pertama siklus III.

Tabel 4.13
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-1 Siklus III
Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 49 81,7 
2. 48 80
105
Arival 
3. Lela Nur Fajriah 60 100 
4. Bunga Adhiesty 52 86,7 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 52 86,7 
6. Evitha Salma.. F 42 71,7 
7. Imam Tanthowi. M 38 63 
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 
10
41 68,3 
. Muhamad Rizki Alfandi
11
38 63 
. Moch. Kaisar Ramadhan
12
46 76,7 
. Moh. Ardi
13
30 50 
. Muhamad Ramdhani
14
42 71,7 
. Nabila Fathu Sayidah
15
60 100 
. Siti Saadah
16
49 81,7 
. Widi Pangestu
17
46 76,7 
. Agung Sasmita
18
38 63 
. Achmad Sudrajat. B
19
39 65 
. Al Fauzy Barqowi
20
52 86,7 
. Ana Nur HUsaeni
21
42 71,7 
. Ani Nuraeni
22
46 76,7 
. Anissa Sarah Azzhra
23
39 65 
. Erisa Sri Aulia Dewi
24
41 68,3 
. Fadilla Nur Asyfa
25
46 76,7 
. Ida Nur Fadilah
26
38 63 
. Ifad Ghoni Fadilah
27
30 50 
. Ilham. M Reza
28
38 63 
. Irvan Nugraha
29
38 63 
. Maulana Abdul Azis
30
46 76,7 
. Miftah Nurohman
31
38 63 
. Muh. Alfin
32
38 63 
. Muh. Fadli
33
46 76,7 
. Muh. Muzaki
34
60 100 
. Mutia Afifah
35
49 81,7 
. Gilang Ismawan. A
36
48 80 
. Wiwit Akbar
Jumlah 1576 2629,5 25 11
Rata-rata 43,7 73 69,4% 30,6%
Persentase (%)
106

Berdasarkan Tabel 4.13 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan dibandingkan pada siklus II. Pada siklus II jumlah siswa yang

memperoleh nilai sempurna adalah 2 orang sedangkan pada tindakan pertama

siklus III terdapat 4 orang. Kemudian jumlah siswa yang tuntas dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat pada siklus II adalah 23 orang

siswa atau 63,8%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III jumlah

siswa yang tuntas menjadi 25 orang siswa atau 69,4%. Dapat dikatakan hampir

semua siswa telah mencapai batas ketuntasan meskipun tinggal beberapa orang

lagi mencapai target klasikal. Berikut diagram yang menunjukkan perkembangan

tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil siklus II, dan tindakan ke-1 pada siklus

III.

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% Tuntas
30.00% Belum Tuntas
20.00%
10.00%
0.00%
Data Siklus I Siklus II Tindakan
Awal I Siklus III

Diagram 4.7
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Siklus III
107

Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan pertama siklus

III ini meningkat sangat baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada

siklus sebelumnya. Hanya saja hasil yang diperoleh belum mencapai target yang

diharapkan, sehinnga perlu adanya tindakan selanjutnya agar target tercapai.

3. Refleksi
a) Proses pembelajaran
Pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang membuat siswa

lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka dan mengalihkan perhatian mereka

pada hal lain di luar pembelajaran, serta saat melaksanakan evaluasi guru harus

tetap membimbing siswa. ketika pembelajaran berlangsung, mendorong siswa

untuk saling membantu dan membimbing teman sekelompoknya ketika

pembelajaran berkelompok.

Tabel 4.14
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus III

Kegiatan Temuan Target


Hasil Berdasarkan hasil evaluasi, tes Target yang diharapkan adalah
hasil belajar (pemahaman) siswa  80% dari jumlah siswa atau
ditemukan bahwa siswa yang 29 orang siswa telah dikatakan
telah tuntas belajar meningkat tuntas belajar (memperoleh
dibandingkan pada siklus II. Pada nilai  64) dan memahami
siklus II, siswa yang tuntas dalam materi operasi penjumlahan
pembelajaran operasi bilangan bulat. Ini berarti,
penjumlahan bilangan bulat
108

adalah 23 orang siswa atau target ketuntasan belajar telah


63,8%. Setelah dilaksanakan tercapai.
tindakan pada siklus III jumlah
siswa yang tuntas menjadi 25
orang siswa atau 69,4%. Maka,
sebagian besar siswa telah
memahami materi operasi
penjumlahan bilangan bulat.

b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan pertama diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN Tambaksari I meningkat dibandingkan pada

saat data awal, siklus I, dan siklus II. Jumlah siswa yang dikatakan telah tuntas

belajar tindakan pertama pada siklus III ini adalah 25 orang siswa atau 69,4%.

b. Tindakan 2
1. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan ke-2 adalah

sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan ke-2 yang

mengalami sedikit perubahan karena disesuaikan dengan hasil refleksi pada

tindakan pertama, Alokasi waktu pembelajaran masih sama dengan tindakan

sebelumnya. Pada pembelajaran ini alat peraga tetap digunakan.

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.


109

c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih

sama dengan soal yang diberikan pada siklus I dan II, yang berbeda adalah

bilangan-bilangan yang dijumlahkan.

d) Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif

untuk bertanya dan berpendapat serta menyenangkan.

e) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

f) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30

September 2013. Tindakan ini difokuskan pada pemahaman siswa dalam

menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran

(positif dan negatif). Siswa membuat soal dengan menggunakan alat peraga.

Pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran atau 70 menit. Kegiatan

awal pembelajaran yang berlangsung selama 10 menit dilaksanakan secara

klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok (setiap kelompok

beranggota 6 orang). Pembagian kelompok tetap sama dengan kelompok yang

sudah dilaksanakan pada siklus sebelumnya. Setiap siswa diminta untuk duduk

yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta

mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru memotivasi siswa dengan

memberikan pujian agar siswa lebih semangat untuk melaksanakan pembelajaran


110

Pada pertemuan ke-2, pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama yang membedakan adalah

materi yang disampaikan pada pertemuan ke-2 ini difokuskan pada indikator

mencari bilangan positif atau negatif dari penjumlahan dua bilangan bulat yang

sudah diketahui hasilnya. Kemudian apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah

melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai materi pada pertemuan pertama.

Kegiatan selanjutnya sama dengan pertemuan pertama. Meskipun materi pada

pertemuan ke-2 ini sudah dipahami oleh sebagian besar siswa, tapi masih ada

siswa yang belum paham dan untuk lebih memantapkan siswa yang sudah benar-

benar paham.

Pada bagian ini akan dipaparkan data hasil pelaksanaan tindakan ke-2.

Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) siswa pada tindakan ke-2 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4.15
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-2 Siklus III
111

Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 52 86,7 
2. Arival 49 81,7 
3. Lela Nur Fajriah 60 100 
4. Bunga Adhiesty 52 86,7 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 60 100 
6. Evitha Salma.. F 42 71,7 
7. Imam Tanthowi. M 38 63 
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7 
10. Muhamad Rizki Alfandi 46 76,7 
11. Moch. Kaisar Ramadhan 41 68,3 
12. Moh. Ardi 60 100 
13. Muhamad Ramdhani 30 50 
14. Nabila Fathu Sayidah 46 76,7 
15. Siti Saadah 60 100 
16. Widi Pangestu 49 81,7 
17. Agung Sasmita 60 100 
18. Achmad Sudrajat. B 41 68,3 
19. Al Fauzy Barqowi 46 76,7 
20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7 
21. Ani Nuraeni 42 71,7 
22. Anissa Sarah Azzhra 60 100 
23. Erisa Sri Aulia Dewi 39 65 
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3 
25. Ida Nur Fadilah 46 76,7 
26. Ifad Ghoni Fadilah 41 68,3 
27. Ilham. M Reza 30 50 
28. Irvan Nugraha 38 63 
29. Maulana Abdul Azis 38 63 
30. Miftah Nurohman 49 81,7 
31. Muh. Alfin 38 63 
32. Muh. Fadli 38 63 
33. Muh. Muzaki 49 81,7 
34. Mutia Afifah 60 100 
35. Gilang Ismawan. A 49 81,7 
36. Wiwit Akbar 49 81,7 
Jumlah 1685 2810,4 28 8
Rata-rata 46,80556 78,06667 77% 23%
Persentase (%)

Berdasarkan Tabel 4.15 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan dibandingkan pada tindakan pertama. Pada tindakan pertama jumlah

siswa yang memperoleh nilai sempurna adalah 4 orang sedangkan pada tindakan
112

ke-2 terdapat 7 orang. Kemudian jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran

operasi penjumlahan bilangan bulat pada tindakan pertama adalah 25 orang siswa

atau 69,4%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan ke-2 jumlah siswa yang

tuntas menjadi 28 orang siswa atau 77%. Dapat dikatakan hampir semua siswa

telah mencapai batas ketuntasan meskipun tinggal sedikit lagi jumlah siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM mencapai target yang diharapkan. Berikut diagram

yang menunjukkan perkembangan tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil data

tindakan pertama dan tindakan ke-2.

80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tuntas Belum Tuntas
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Tindakan I Tindakan II

Diagram 4.8
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-2 Siklus III

Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan ke-2 ini

meningkat sangat baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada siklus

sebelumnya.

3. Refleksi
a. Proses pembelajaran
113

Saat melaksanakan kegiatan awal dan kegiatan inti, terlihat motivasi

siswa tinggi dan ketika pembelajaran berkelompok siswa terlihat bereaksi

(mendebat baik setuju atau tidak setuju).

Kemudian sebagian besar siswa tidak malu lagi untuk mengajukan

pertanyaan. Akan tetapi, masih ada siswa yang malu untuk mengeluarkan

pendapatnya dan kurang memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan di

depan.

Tabel 4.16
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus III

Kegia
Temuan Target
tan
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan adalah
belajar (pemahaman) siswa  80% dari jumlah siswa atau
ditemukan bahwa jumlah siswa yang 29 orang siswa telah dikatakan
tuntas menjadi 28 orang siswa atau tuntas belajar (memperoleh
Hasil 77%. Maka, sebagian besar siswa nilai  64) dan memahami
telah memahami materi operasi materi operasi penjumlahan
penjumlahan bilangan bulat. Akan bilangan bulat. Ini berarti,
teteapi hasil yang didapatkan belum target ketuntasan belajar telah
mencapai target yang diharapkan. tercapai.

b. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tindakan ke-2 siklus III diperoleh data bahwa proses dan

hasil pembelajaran siswa kelas IV SDN Tambaksari I meningkat dibandingkan

pada saat data awal, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan data nilai yang diperoleh
114

siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat jumlah siswa yang

dikatakan telah tuntas belajar pada tindakan ke-2 siklus III ini adalah 28 orang

siswa atau 77% dan yang belum tuntas 8 orang siswa atau 23%. Dengan

demikian, akan dilaksanakan tindakan lagi pada pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat pada tindakan selanjutnya.

a. Tindakan III

1. Perencanaan Pembelajaran

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan ke-3 adalah

sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan ke-3 yang

mengalami sedikit perubahan karena disesuaikan dengan hasil refleksi pada

tindakan ke-2, di antaranya adalah pada kegiatan inti pembelajaran khususnya

ketika siswa melakukan kegiatan kelompok. Masing-masing kelompok

membuat 5 buah soal penjumlahan bilangan bulat yang berbeda dan siap

untuk mempresentasikan langkah-langkah pengerjaan soal tersebut dengan

menggunakan alat peraga. Alokasi waktu pembelajaran masih sama dengan

tindakan sebelumnya. Pada pembelajaran ini alat peraga tetap digunakan.

b) Menyiapkan alat peraga untuk digunakan pada proses pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat.

c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih

sama dengan soal yang diberikan, yang berbeda adalah bilangan-bilangan

yang dijumlahkan.
115

d) Mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif

untuk bertanya dan berpendapat serta menyenangkan.

e) Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi

aktivitas siswa, format wawancara, dan lembar catatan lapangan.

f) Melakukan diskusi dengan teman sejawat mengenai pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti

pembelajaran, sampai akhir pembelajaran.

2. Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 7 Oktober 2013 selama 2 jam pelajaran. Pada tindakan ini difokuskan

pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari hasil

penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif). Siswa membuat soal

dengan menggunakan alat peraga.

Pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran atau 70 menit. Kegiatan

awal pembelajaran yang berlangsung selama 10 menit dilaksanakan secara

klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok (setiap kelompok

beranggota 6 orang). Pembagian kelompok tetap sama dengan kelompok yang

sudah dilaksanakan pada siklus sebelumnya. Setiap siswa diminta untuk duduk

yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta

mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru memotivasi siswa dengan

memberikan pujian agar siswa lebih semangat untuk melaksanakan pembelajaran


116

Pada pertemuan ke-3, pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-2 yang membedakan adalah materi

yang disampaikan pada pertemuan ke-3 ini difokuskan pada indikator mencari

bilangan positif atau negatif dari penjumlahan dua bilangan bulat yang sudah

diketahui hasilnya. Kemudian apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah

melakukan tanya-jawab dengan siswa mengenai materi pada pertemuan pertama.

Kegiatan selanjutnya sama dengan pertemuan ke-2. Meskipun materi pada

pertemuan ke-3 ini sudah dipahami oleh sebagian besar siswa, tapi masih ada

siswa yang belum paham dan untuk lebih memantapkan siswa yang sudah benar-

benar paham.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi kelompok. Guru membagikan alat

peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka

laksanakan secara berkelompok, yaitu setiap kelompok membuat 5 buah soal

penjumlahan bilangan bulat yang berbeda, dan setiap anggota kelompok

bertanggung jawab terhadap satu soal.

Kemudian mendemonstrasikan langkah pengerjaan menjawab soal

tersebut dengan menggunakan alat peraga. Jika ada siswa yang masih belum

mengerti dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Pada

pelaksanaan kegiatan kelompok ini, kerjasama siswa dalam kelompok lebih baik

dibandingkan dengan tindakan sebelumnya, hampir semua siswa aktif membantu

kelompoknya karena mereka merasa teman sekelompoknya membutuhkan

bantuannya untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan meminta siswa lain untuk

meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah mereka kerjakan.
117

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas kelompoknya, guru

menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk mempresentasikan soal yang

telah mereka buat dan langkah-langkah pengerjaan jawabannya dengan

menggunakan alat peraga. Pada saat siswa mempresentasikan di depan kelas,

siswa yang lain diarahkan untuk berpendapat (setuju atau tidak) dengan apa yang

dipresentasikan temannya.

Kelompok yang mempresentasikan tugasnya dengan baik dengan

menggunakan alat peraga, maka mendapatkan hadiah. Kemudian guru

memberikan permainan dengan memberikan soal pada kertas yang digulung.

Setiap kelompok mengambil satu gulungan kertas yang berisi soal tersebut dan

berlomba menyelesaikannya dengan cepat menggunakan alat peraga. Soal yang

diberikan pada siklus III berbeda dengan siklus sebelumnya, yaitu siswa

menggambarkan langkah menjawab soal tersebut tapi dengan alat peraga.

Kelompok yang pertama selesai menjawab soal langsung mempresentasikan ke

depan kelas. Jika menjawab soal dengan benar dan sesuai dengan presentasinya

menggunakan alat peraga maka kelompok tersebut mendapat hadiah dari guru.

Siswa tampak antusias dan semangat melaksanakan permainan tersebut.

Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

dengan melakukan diskusi dan tanya-jawab.

Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes akhir yang berupa

soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 30 menit untuk

menyelesaikannya. Kelima soal tersebut diberikan untuk mengukur kemampuan

siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan
118

bilangan negatif maupun penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif.

Guru berkeliling untuk memantau dan membimbing siswa jika mengalami

kesulitan. Setelah seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk mengumpulkan

soal dan hasil jawaban mereka.

Pada bagian ini akan dipaparkan data hasil pelaksanaan tindakan ke-3

siklus III.

Tabel 4.17
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa Tindakan ke-3 pada Siklus III
Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 49 81,7 
2. Arival 46 76,7 
3. Lela Nur Fajriah 60 100 
4. Bunga Adhiesty 52 86,7 
5. Dianna Lutfy Alikha. N 60 100 
6. Evitha Salma.. F 46 76,7 
7. Imam Tanthowi. M 41 68,3 
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100 
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 42 71,7 
10
52 86,7 
. Muhamad Rizki Alfandi
11
52 86,7 
. Moch. Kaisar Ramadhan
12
60 100 
. Moh. Ardi
13
41 68,3 
. Muhamad Ramdhani
14
46 76,7 
. Nabila Fathu Sayidah
15
60 100 
. Siti Saadah
16
49 81,7 
. Widi Pangestu
17
60 100 
. Agung Sasmita
18
41 68,3 
. Achmad Sudrajat. B
119

19
46 76,7 
. Al Fauzy Barqowi
20
52 86,7 
. Ana Nur HUsaeni
21
60 100 
. Ani Nuraeni
22
60 100 
. Anissa Sarah Azzhra
23
46 76,7 
. Erisa Sri Aulia Dewi
24
41 68,3 
. Fadilla Nur Asyfa
25
46 76,7 
. Ida Nur Fadilah
26
41 68,3 
. Ifad Ghoni Fadilah
27
30 50 
. Ilham. M Reza
28
41 68,3 
. Irvan Nugraha
29
38 63 
. Maulana Abdul Azis
30
49 81,7 
. Miftah Nurohman
31
38 63 
. Muh. Alfin
32
38 63 
. Muh. Fadli
33
60 100 
. Muh. Muzaki
34
60 100 
. Mutia Afifah
35
60 100 
. Gilang Ismawan. A
36
52 86,7 
. Wiwit Akbar
Jumlah 1775 2959,3 32 4
Rata-rata 49,3 82,20278 88,9% 111%
Persentase (%)

Berdasarkan Tabel 4.17 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami

peningkatan dibandingkan tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Pada

tindakan ini jumlah siswa yang memperoleh nilai sempurna terdapat 9 orang.

Kemudian jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran operasi penjumlahan


120

bilangan bulat pada tindakan sebelumnya adalah 27 orang siswa atau 77%,

sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III jumlah siswa yang tuntas

menjadi 32 orang siswa atau 88,9%. Dapat dikatakan hampir semua siswa telah

mencapai batas ketuntasan meskipun terdapat 4 orang siswa yang memperoleh

nilai di bawah nilai KKM. Berikut diagram yang menunjukkan perkembangan

tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil tindakan pertama, ke-2 dan tindakan ke-

3 pada siklus

100.00%
80.00%
60.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Tindaan I Tindakan II Tindakan III

Diagram 4.9
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Siklus III

Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada siklus III ini meningkat

sangat baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada siklus sebelumnya.

Hanya saja masih terdapat 4 orang siswa yang belum tuntas dalam pelaksanaan

siklus III ini. Setelah siswa yang belum tuntas ini ditanya apa yang sekiranya

masih belum dia mengerti dari materi operasi penjumlahan bilangan bulat ini,
121

ternyata ia masih kesulitan menentukan positif atau negatif hasil dari penjumlahan

bilangan bulat campuran.

Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan alat peraga

pada siklus III ini hampir semua siswa mencapai ketuntasan (88,9%) dan sudah

dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai

yaitu minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV mencapai nilai KKM yang

ditentukan.

3. Refleksi

a) Proses pembelajaran

Pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaranterlihat motivasi siswa

yang meningkat hal ini terlihat dari siswa mampu bereaksi (mendebat baik setuju

atau tidak setuju).

Tabel 4.18
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus III

Kegia
Temuan Target
tan
Hasil Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan adalah
belajar (pemahaman) siswa  80% dari jumlah siswa atau
ditemukan bahwa siswa yang telah 29 orang siswa telah dikatakan
tuntas belajar meningkat tuntas belajar (memperoleh
dibandingkan pada sebelumnya. nilai  64) dan memahami
Setelah dilaksanakan tindakan pada materi operasi penjumlahan
siklus III jumlah siswa yang tuntas bilangan bulat. Ini berarti,
menjadi 32 orang siswa atau 88,9%. target ketuntasan belajar telah
Maka, sebagian besar siswa telah
122

memahami materi operasi tercapai.


penjumlahan bilangan bulat.

Kemudian ketika guru melaksanakan tanya-jawab dengan siswa, sebagian

besar siswa tidak malu lagi untuk mengajukan pertanyaan. Akan tetapi, masih ada

siswa yang malu untuk mengeluarkan pendapatnya dan kurang memperhatikan

guru ketika sedang menjelaskan di depan.

Siswa terlihat saling membantu dan membimbing teman sekelompoknya

ketika pembelajaran berkelompok.

b) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil siklus III diperoleh data bahwa proses dan hasil

pembelajaran siswa kelas IV SDN Tambaksari I meningkat dibandingkan pada

saat data awal, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan data nilai yang diperoleh siswa

dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat pada siklus III, ternyata

hasilnya sudah mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal yang diharapkan

yaitu 80% dari jumlah siswa mencapai KKM. Jumlah siswa yang dikatakan telah

tuntas belajar pada siklus III ini adalah 32 orang siswa atau 88,9% dan yang

belum tuntas 4 orang siswa atau 11,1%. Dengan demikian, tidak akan

dilaksanakan tindakan lagi pada pembelajaran operasi penjumlahan bilangan

bulat, dengan kata lain tindakan dihentikan. Adapun kepada 4 orang siswa yang

belum mencapai ketuntasan akan dilakukan bimbingan pembelajaran operasi

bilangan bulat menggunakan alat peraga secara pribadi, agar siswa tersebut dapat

memahami materi operasi bilangan bulat seperti siswa lain yang telah mencapai

ketuntasan.
123

 Hasil Pendapat Siswa dan Guru

1. Deskripsi Pendapat Siswa

Untuk mengumpulkan data pendapat siswa tentang pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga ini, dilakukan

wawancara terhadap siswa kelas IV SDN Tambaksari I. Hasil pengumpulan data

tersebut yaitu sebagai berikut ini:

a. Mengenai minat siswa terhadap pembelajaran matematika, sebagian besar

siswa mengatakan bahwa pelajaran matematika ini merupakan pelajaran yang

sulit dan tidak disukai. Tapi beberapa siswa mengatakan matematika adalah

pelajaran yang sangat mengasah otak tapi menyenangkan.

b. Mengenai kesan siswa ketika mengikuti pembelajaran operasi penjumlahan

bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga, hampir semua siswa senang

ketika mengikuti pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat.

c. Mengenai kesan siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan bulat,

semua siswa merasa materi ini adalah materi yang paling tidak mereka

mengerti.

d. Pendapat siswa terhadap soal yang diberikan oleh guru bahwa pada soal yang

indikatornya mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang

sudah diketahui hasilnya, belum pernah mereka dapatkan sebelumnya,

sehingga merasa kesulitan ketika baru diberikan oleh guru.

e. Pandangan siswa mengenai peran guru dalam pembelajaran matematika,

sebagian besar siswa mengatakan guru sudah menjelaskan materi dengan


124

jelas meskipun terkadang terlalu cepat menyampaikannya, tapi guru sangat

humoris sehingga pembelajaran tidak membosankan.

f. Pendapat siswa terhadap peran alat peraga dalam pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat, semua siswa menyukai dan merasa terbantu

menggunakan alat peraga untuk mencari hasil penjumlahan bilangan bulat.

Meskipun awalnya merasa kesulitan dan bingung dalam menggunakannya,

tetapi setelah sering melakukan latihan akhirnya bisa juga menggunakannya.

g. Mengenai harapan siswa terhadap pembelajaran matematika, sebagian besar

siswa berharap dapat mengikuti pelajaran matematika yang selalu

menyenangkan dan ada permainannya.

2. Deskripsi Pendapat Guru

Selain melakukan wawancara kepada siswa dilakukan pula wawancara

kepada guru untuk mengetahui pendapatnya tentang pembelajaran operasi

penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga. Adapun hasil data

wawancara tersebut adalah sebagai berikut ini:

a. Mengenai penampilan (sikap) guru dalam melaksanakan pembelajaran

matematika, sudah sangat baik, tegas terhadap siswa yang tidak

memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan, cukup memberikan motivasi

kepada siswa, dan membuat siswa senang selama mengikuti pembelajaran.

b. Pendapat guru terhadap metode yang digunakan dalam pembelajaran

matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat yaitu metode yang

digunakan sangat beragam. Selain ceramah dan tanya-jawab, guru pun


125

menggunakan metode demonstrasi dan permainan yang dapat membuat siswa

menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Mengenai kesan guru terhadap alat peraga yang digunakan dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat bahwa alat peraga

berbentuk kapsul merupakan alat peraga matematika yang bagus dan sangat

bermanfaat bagi siswa SD yang masih membutuhkan benda konkret dalam

memahami sebuah konsep dan dapat membuat siswa senang dalam

menggunakannya untuk menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat.

d. Mengenai penampilan (sikap) guru ketika mengadakan tes evaluasi

pembelajaran sudah baik. Guru berkeliling untuk membimbing siswa yang

masih kesulitan dalam menyelesaikan soal, menegur siswa yang mencontek,

dan memotivasi siswa yang sudah terlihat putus asa untuk mengerjakan soal

yang diberikan.

e. Mengenai harapan guru terhadap pembelajaran matematika selanjutnya,

diharapkan dapat membuat siswa menjadi senang dan tidak jenuh selama

mengikuti pembelajaran.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan temuan penelitian pada setiap siklus, tampak bahwa alat

peraga dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan

bulat. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan persentase jumlah siswa yang telah
126

mencapai batas ketuntasan dan kenaikan nilai tes yang diperoleh siswa pada setiap

siklusnya.

Pada aktivitas siswa, terlihat adanya peningkatan yang baik pula pada

setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 4.19

Tabel 4.19
Persentase Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus
Persentase
Siklus
Baik Cukup Kurang
I 55,6% 33% 12%
II 75% 25% 0%
III 89% 11% 0%

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, dapat diketahui bahwa pada siklus I

sebagian besar (55,6%) siswa melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan baik,

(33%) siswa melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan cukup baik, dan

sebagian kecil (12%) siswa melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan kurang

baik. Pada siklus II, siswa yang tergolong baik selama melaksanakan

pembelajaran menjadi meningkat menjadi 75%, yang cukup sebesar 25%, dan

tidak ada yang tergolong kurang (0%). Kemudian pada siklus III, (89%) siswa

mendapat kategori baik yang cukup sebesar (11%), dan tidak ada yang tergolong

kurang (0%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada

proses pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat pada setiap siklusnya

mengalami peningkatan yang baik.

Berdasarkan data hasil tes belajar, pada data awal jumlah siswa yang

tuntas dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat sebelum

menggunakan alat peraga hanya 6 orang siswa atau 17,7%, sedangkan setelah
127

dilaksanakan tindakan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas mengalami

peningkatan yaitu menjadi 16 orang siswa atau 44%.

Pada pelaksanaan pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat di

siklus II, siswa yang tuntas dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan

bulat mengalami peningkatan yaitu 23 orang siswa atau 63,8% dikatakan telah

mencapai KKM.

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III, jumlah siswa yang tuntas

meningkat lagi menjadi 32 orang siswa atau 88,9% atau hampir semua siswa telah

memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat.

Berikut ini akan ditampilkan perbandingan jumlah siswa yang telah

mencapai batas ketuntasan belajar dan yang belum tuntas dari setiap siklus pada

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat

peraga yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.20
Persentase Ketuntasan Belajar dan Belum Tuntas Belajar Tiap Siklus
Tuntas Belum Tuntas
Siklus Interpretasi Ketuntasan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Hampir setengahnya siswa tuntas
I 16 44% 20 56%
belajar
II 23 63,8% 13 36,2% Sebagian besar siswa tuntas belajar
III 32 88,9% 4 11,1% Hampir semua siswa tuntas belajar

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi operasi

penjumlahan bilangan bulat, maka dilakukan evaluasi dengan memberikan tes

hasil belajar (pemahaman) kepada siswa berupa soal essay.

4.3. Sintesis dan Konfirmasi


128

Berdasarkan pembahasan temuan-temuan esensial pada bagian

pembahasan peneliti dapat melakukan sintesis dan konfirmasi terhadap temuan

esensial berkaitan dengan kajian teoritis yang telah diuraikan pada bab II dan

literatur yang lain.

Pada pertemuan pertama soal diberikan dengan indikator mencari hasil

penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat campuran (positif dengan

negatif), sedangkan pada pertemuan ke-2 soal yang diberikan indikatornya

mencari bilangan bulat positif atau negatif dari penjumlahan bilangan bulat yang

sudah diketahui hasilnya. Pada siklus I, sebagian besar siswa masih kesulitan

dalam mengerjakan soal yang indikatornya telah mencari hasil penjumlahan

bilangan bulat campuran (positif atau negatif) serta indikator mencari bilangan

bulat (positif atau negatif) dari penjumlahan bilangan positif dan negatif yang

sudah diketahui hasilnya. Pada siklus II, hampir setengahnya dari jumlah siswa

kelas IV masih kesulitan dalam mengerjakan soal yang indikatornya mencari

hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau negatif). Siswa belum

bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan bulat negatif

dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Setelah dilakukan tindakan pada

siklus III, hanya sebagian kecil yang masih belum paham dengan materi masih

kesulitan dalam mengerjakan soal yang indikatornya mencari hasil penjumlahan

bilangan bulat campuran (positif atau negatif), sedangkan hampir semua siswa

dapat menyelesaikan semua soal yang diberikan oleh guru dengan benar dan

mencapai batas ketuntasan.


129

Secara keseluruhan, penelitian mengenai penggunaan alat peraga dalam

pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat di kelas IV SDN Tambaksari I

ini, memberikan hasil yang optimal dengan adanya peningkatan pemahaman

siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Hal tersebut dapat

dilihat dari kenaikan persentase jumlah siswa yang tuntas belajar, pemahaman

siswa pada pelaksanaan tindakan pada siklus I, II, dan III serta aktivitas siswa

dan kinerja guru yang meningkat dengan baik pada setiap siklusnya.

Selanjutnya, persentase jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan

belajar adalah 32 orang siswa atau 88,9% dan yang belum tuntas 4 orang siswa

atau 11,1%. Ini menunjukkan bahwa target ketuntasan belajar secara klasikal

telah tercapai yaitu 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Pada 4 orang

siswa yang belum tuntas dilakukan bimbingan secara pribadi mengenai operasi

penjumlahan siswa agar siswa tersebut dapat memahami materi tersebut dengan

mendapat nilai yang mencapai ketuntasan.

Selain hasil data di atas, diperoleh pula hasil wawancara kepada semua

siswa bahwa mereka sangat senang mengikuti pembelajaran matematika,

terutama pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan

alat peraga dan kegiatan permainan yang dapat menarik minat siswa. Hal ini

sesuai dengan fungsi alat peraga yang diungkapkan oleh Ninasari (2008: 6)

bahwa dengan adanya alat peraga, siswa akan lebih banyak mengikuti

pembelajaran dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari

matematika semakin besar. Akan tetapi sangat bertentangan dengan pendapat

Ruseffendi (Maulana, 2009: 3) yang mengatakan ”Matematika (ilmu pasti) bagi


130

anak-anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau

bukan pelajaran yang paling dibenci.”

Pada pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat ini, siswa dapat

memanipulasi benda konkret berupa alat peraga yang terbuat dari styrofoam

dengan warna yang berbeda (warna hitam mewakili bilangan bulat negatif dan

warna kuning mewakili bilangan bulat positif. Benda konkret ini sangat

dibutuhkan oleh siswa SD untuk dapat memahami sebuah konsep. Hal ini sejalan

dengan pendapat Piaget (Pitadjeng, 2006: 28) bahwa:

Perkembangan siswa dalam belajar matematika melalui empat tahap,

yaitu: tahap konkret, semi konkret, semi abstrak, dan abstrak. Siswa SD berada

pada periode operasi konkret, yang membutuhkan bantuan manipulasi fisik

objek-objek konkret atau pengalaman-pengalaman yang langsung dialaminya

untuk berpikir abstrak.

Lain halnya dengan pendapat Richard Skemp (Pitadjeng, 2006:36) yang

berpendapat bahwa:

Anak belajar matematika itu melalui dua tahap, yaitu tahap konkret dan

tahap abstrak. Tahap konkret dimana anak memanipulasi benda-benda konkret

untuk dapat menghayati ide-ide abstrak. Kemudian pengalaman awal berinteraksi

dengan benda konkret ini akan membentuk dasar bagi belajar selanjutnya, yaitu

pada tahap abstrak.

Siswa akan terbantu untuk menyelesaikan soal-soal penjumlahan bilangan

bulat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan digunakannya alat

peraga. Selain itu, pada pembelajaran ini pun dilakukan tahap-tahap


131

perkembangan mental menurut Brunner, yaitu tahap enaktif, ikonik, dan

simbolik.

Tahap enaktif, yaitu siswa menggunakan atau memanipulasi objek-objek

konkret secara langsung. Misalnya, pada penelitian ini mengenai penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat ini, untuk

memahami konsep operasi penjumlahan bilangan bulat, siswa memerlukan

pengalaman bahwa suatu bilangan bulat jika dijumlahkan dengan lawannya maka

hasilnya sama dengan nol. Contoh : 2 + (-2) = 0, maka siswa mengambil dua

buah benda yang mewakili bilangan bulat positif dan mengambil dua buah benda

yang mewakili bilangan bulat negatif. Kemudian memasangkannya dan setiap

benda yang sudah berpasangan (benda yang mewakili bilangan bulat positif

dengan benda yang mewakili bilangan bulat negatif) bernilai nol.

Setelah tahap enaktif, tahap berikutnya adalah tahap ikonik, yaitu siswa

tidak memanipulasi langsung objek-objek konkret seperti pada tahap enaktif,

melainkan sudah dapat memanipulasi dengan memakai gambaran dari objek-

objek yang dimaksud. Siswa menggambarkan proses pengerjaan soal yang

diberikan dengan menggunakan alat peraga. Tahap yang terakhir adalah tahap

simbolik, yaitu siswa memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak lagi

ada kaitannya dengan objek-objek. Pada penelitian ini, siswa mengerjakan tes

evaluasi berupa simbol-simbol bilangan bulat tanpa mengguanakan alat peraga.

Misalnya, 2 + (-2) = 0.

Selain itu, dengan pembelajaran matematika yang menggunakan alat

peraga akan membuat siswa menjadi senang mengikuti pembelajaran. Apalagi


132

diadakan kerja kelompok dan permainan yang membutuhkan kekompakan dari

setiap anggota kelompok. Pembelajaran seperti ini, dapat menumbuhkan sikap

saling menghargai dan mau bekerjasama dengan teman, taat terhadap peraturan,

teliti saat mengerjakan tugas, dan menumbuhkan keberanian pada siswa untuk

mencoba dan bertanya jika kurang mengerti.

Dengan kerja kelompok pun siswa dilatih untuk berpikir kritis, karena

seperti yang diungkapkan oleh Maulana (2006: 3) bahwa:

“….berpikir kritis merupakan aspek dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi agar setiap individu (khususnya peserta didik) dapat berkompetisi

secara sehat dan adil, serta mampu menciptakan nuansa kerjasama yang baik

dengan orang lain.”

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan

mempergunakan alat peraga dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan

bulat, siswa menjadi senang dan lebih mudah untuk memahami materi tersebut,

serta hasil belajar (pemahaman) siswa kelas IV SDN Tambaksari I pun menjadi

meningkat.

Hasil penelitian ini dari siklus I sampai siklus III dirangkum dalam Tabel

4.17 pada halaman 120, yang terdiri dari hasil observasi kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran,

dan hasil tes belajar (pemahaman) siswa tentang materi operasi penjumlahan

bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga.

Tabel 4.21
Rangkuman Hasil Tes Belajar (pemahaman) Siswa
Siklus I Siklus II Siklus III
133

Berdasarkan hasil evaluasi, Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil


setelah diolah dan evaluasi, tes hasil evaluasi, tes hasil
dianalisis terhadap tes hasil belajar (pemahaman) belajar (pemahaman)
belajar (pemahaman) siswa siswa ditemukan siswa ditemukan bahwa
ditemukan hasil bahwa bahwa siswa yang siswa yang telah tuntas
siswa yang telah tuntas telah tuntas belajar belajar meningkat
belajar meningkat meningkat dibandingkan pada
dibandingkan hasil tes hasil dibandingkan pada siklus II. Setelah
belajar (pemahaman) data siklus I. Setelah dilaksanakan tindakan
Hasil
awal. Pada data awal dilaksanakan tindakan pada siklus III jumlah
belajar
jumlah siswa yang tuntas pada siklus II jumlah siswa yang tuntas
dalam pembelajaran operasi siswa yang tuntas menjadi 32 orang siswa
penjumlahan bilangan bulat menjadi 23 orang atau 88,9%. Maka,
hanya 6 orang siswa atau siswa atau 63,8%. sebagian besar siswa
17,7%, sedangkan setelah bahwa sebagian besar telah memahami materi
dilaksanakan tindakan pada siswa telah operasi penjumlahan
siklus I jumlah siswa yang memahami materi bilangan bulat.
tuntas menjadi 16 orang operasi penjumlahan
siswa atau 44%. bilangan bulat.
a) menggunakan alat peraga pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkan agar hasil pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

b) Kerjasama seluruh pihak sekolah pada setiap masalah pembelajaran yang

dihadapi oleh guru-guru sangat diperlukan agar dapat dicarikan solusi

penyelesaiannya secara bersama.

1) Untuk Guru

a. Pada pembelajaran matematika dengan konsep yang abstrak, sebaiknya guru

menggunakan alat peraga yang dapat membantu siswa untuk memahami

konsep yang abstrak tersebut.

b. Ketika menjelaskan materi pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat,

sebaiknya memberikan contoh dengan bilangan-bilangan yang bernilai kecil

terlebih dahulu untuk memudahkan siswa dalam menghitungnya.

c. Guru harus dapat membuat pembelajaran yang menyenangkan dan menarik

dalam proses pembelajaran matematika sehingga siswa akan berminat dan

aktif dalam mengikuti pembelajaran.


134

d. Alat peraga merupakan salahsatu alternatif untuk membantu siswa dalam

memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Sebaiknya guru

memberikan tugas kepada setiap siswa untuk membuat Alat Peraga sendiri

untuk digunakan dalam mempelajari materi tersebut dengan waktu yang lebih

banyak di rumah.

2) Untuk Peneliti Lanjutan

a. Berdasarkan hasil temuan, siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal

yang indikatornya mencari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran

(positif atau negatif). Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian

lain, yang difokuskan pada pemahaman siswa pada indikator tersebut.

b. Penggunaan Alat Peraga ini dapat dikatakan berhasil membantu siswa dalam

memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Oleh karena itu,

disarankan untuk mencobakan penggunaan alat peraga ini pada materi operasi

pengurangan bilangan bulat.

Anda mungkin juga menyukai