Siklus Pertama
a. Tindakan I
1. Perencanaan Pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga. RPP digunakan untuk satu kali pertemuan
50
51
2. Kegiatan Pembelajaran
Agustus 2013 selama dua jam pelajaran atau satu kali pertemuan, dan yang
melaksanakan tindakan adalah peneliti sedangkan guru kelas IV dan guru kelas III
secara klasikal dengan posisi duduk sudah menjadi 6 kelompok (setiap kelompok
”kepala bernomor”, yaitu siswa secara berurutan berhitung dari 1-6 dan berulang
pada siswa selanjutnya. Misalnya nomor 1 adalah andini, nomor 2 adalah arival,
nomor 3 adalah lela, nomor 4 adalah bunga, nomor 5 adalah diana, dan nomor 6
adalah evitha, dan mengulang lagi mulai nomor 1 pada siswa selanjutnya. Siswa
arival, dan seterusnya. Pembagian kelompok dengan teknik ini digunakan agar
terhindar dari keributan memperebutkan siswa yang pintar dan menjauhi siswa
yang kurang diminati jadi rekan kelompoknya. Setiap siswa diminta untuk duduk
yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta
mengenai bilangan bulat, yaitu semua bilangan cacah dengan semua lawan
bilangan asli atau bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol dan
52
bilangan bulat negatif, Z = {…-5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5,…}. Selain
pengertian bilangan bulat, posisi bilangan bulat pada garis bilangan pun
penjumlahan bilangan bulat. Guru menjelaskan bahwa Kapsul yang terbuat dari
styrofoam ini terdiri dari dua warna, yaitu kuning dan hitam. Styrofoam hitam
mewakili bilangan bulat negatif dan styrofoam warna kuning mewakili bilangan
bulat positif. Dalam alat peraga ini, bilangan nol diperlihatkan oleh dua buah
sehingga terbentuk kapsul utuh. Sisa kapsul yang tidak berhimpit, itulah
jawabannya.
guru dan terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan karena ada yang
negatif.
peraga kepada setiap kelompok yang sudah dibentuk pada awal pembelajaran.
Semua siswa berebut ingin mencoba alat peraga tersebut. Kemudian guru
53
dengan menggunakan alat peraga yang telah dibagikan dan hasilnya ditulis
selembar kertas.
berbagai pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Selain itu, guru pun membimbing
siswa yang belum mengerti dengan kegiatan yang harus dilakukan dan
yang menghimpitkan kedua styrofoam yang berbeda warna tersebut dengan tidak
membuka perekat yang terdapat pada Styrofoam. Menurut salahsatu dari anggota
kelompok tersebut, itu dilakukan agar tidak sulit untuk memisahkan styrofoam
rekan sekelompoknya dan antusias untuk menggunakan alat peraga. Siswa pun
lebih berani untuk bertanya saat tidak mengerti atau mengalami kesulitan. Ketika
ada soal penjumlahan bilangan bulat negatif ada siswa yang bertanya:
Siswa: ”Pak, ini yang kuning dipasangkan dengan yang hitam kan Pak?”
Siswa: ”Tapi Pak, ini yang ada hitam semua. Jadi, gimana Pak?”
Guru :“Coba ingat lagi apa yang tadi Bapak sampaikan. Bagaimana
Siswa : ”Tidak ada yang dipasangkan Pak, langsung dijumlahkan saja semua
Guru : “Wah, hebat sekali, Jawabanmu sangat tepat! Jika ada dua bilangan yang
negatif, maka alat peraga kapsul ini ada dua warna, kuning yang positif
dan hitam yang negatif dengan jumlah disesuaikan dengan bilangan itu.
siswa yang sudah mengangkat tangan untuk bertanya, tetapi dia turunkan kembali
diajukan karena takut salah atau ditertawakan oleh teman-temannya. Di sini guru
beralih menuju siswa yang sedang saling pukul tersebut, dan guru segera melerai
guru memberikan tes akhir yang berupa soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa
yang masih bertanya mengenai pengerjaan soal tersebut. Ternyata mereka tidak
dan tidak tahu dengan apa yang harus mereka kerjakan dengan soal tersebut. Ada
pula siswa yang kurang teliti dalam menjawab hasil penjumlahan bilangan positif
dengan bilangan negatif sehingga jawaban mereka masih ada yang salah. Setelah
seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk mengumpulkan soal dan hasil
jawaban mereka.
pertama sebagian besar (0 %) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek
yang diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama.
Kemudian (22%) siswa mendapat kategori cukup dan sebagian kecil (88%) siswa
siswa dalam proses pembelajaran operasi bilangan bulat. Pada siklus I tindakan
pertama ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan pada setiap aspek
aktivitas siswa. Akan tetapi, hasil pengamatan aktivitas siswa ini belum mencapai
56
target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa mendapat kategori baik dan
secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik.
ditentukan ada beberapa indikator dari setiap aspek yang sulit dicapai oleh siswa.
Pada aspek keaktifan indikator yang sulit dicapai siswa adalah mengajukan
sedangkan siswa lain merasa takut salah, malu, dan berpura-pura mengerti dengan
(pemahaman) banyak siswa yang belum tepat menjawab soal yang diberikan.
Pada aspek perhatian, indikator yang sulit dicapai oleh siswa adalah tidak
Seringkali terjadi keributan dan saling kejar ketika pembelajaran berlangsung dan
temannya terlebih dahulu sehingga membuat siswa yang dicoret bukunya marah.
Setelah ditegur oleh guru, siswa tersebut saling tuduh membuat keributan.
indikator yang sulit dicapai siswa pada aspek kerjasama adalah memberikan
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sedangkan siswa lainnya ada yang
Pada bagian ini akan dipaparkan data hasil pelaksanaan tindakan pertama.
57
Tabel 4.1
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Siklus Tindakan ke-1
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas Belum Tuntas
2. Arival 32 53,3
26. 15 25
Ifad Ghoni Fadilah
Rata-rata 34,8 58
Keterangan:
skor yang diperoleh
x 100
Nilai = skor ideal (60)
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil tes belajar (pemahaman) tindakan pertama
jumlah siswa yang tuntas adalah 13 orang siswa atau 36,1%. Pada siklus
tindakan pertama ini masih belum dikatakan tuntas, karena target ketuntasan
belajar secara klasikal adalah minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV telah
58
100.00%
80.00%
60.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Data awal Siklus I
Tindakan I
Diagram 4.1
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
Secara umum dapat dikatakan adanya perubahan yang positif berupa
bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan pertama, yaitu
31% telah mencapai ketuntasan belajar. Selain itu, setelah dilakukan wawancara
terhadap siswa dan guru, diketahui siswa mengatakan bahwa suasana belajar
menggunakan alat peraga dan membuat mereka senang dan lebih memahami
materi. Begitu pun menurut guru, bahwa alat peraga sangat berperan sebagai alat
bantu materi bagi siswa selama pembelajaran matematika pada materi operasi
3. Refleksi
a) Proses pembelajaran
59
pembelajaran berkelompok.
b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan pertama diperoleh data bahwa proses dan hasil
diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam
tuntas belajar adalah 13 orang siswa atau 36,1% dan yang belum tuntas adalah 23
orang siswa atau 63,9%. Artinya, dari jumlah siswa secara keseluruhan belum
ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Oleh karena itu, pada siklus
Tabel 4.2
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Tindakan ke-1
Kegiatan Temuan Target
60
Berdasarkan hasil evaluasi, setelah diolah dan dianalisis Target yang diharapkan adalah 80% dari jumlah
terhadap tes hasil belajar (pemahaman) siswa ditemukan siswa atau 29 orang siswa telah dikatakan tuntas
hasil bahwa siswa yang telah tuntas belajar meningkat belajar (memperoleh nilai 64) dan memahami
dibandingkan hasil tes hasil belajar (pemahaman) data awal. materi operasi penjumlahan bilangan bulat.
Hasil Siswa Pada data awal jumlah siswa yang tuntas dalam Artinya, kriteria ketuntasan secara klasikal belum
pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat hanya 6 mencapai target.
orang siswa atau 17,7%, sedangkan setelah dilaksanakan
tindakan pada tindakan I jumlah siswa yang tuntas menjadi
11 orang siswa atau 31%.
negatif) serta indikator mencari bilangan bulat (positif atau negatif) dari
penjumlahan bilangan positif dan negatif yang sudah diketahui hasilnya. Maka
dari itu, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang dapat
tindakan ke-2 dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan hasil
meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran agar target yang telah
b. Tindakan II
1. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan siklus I tindakan ke-2
adalah sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I tindakan ke-2
dengan menggunakan alat peraga. RPP digunakan untuk satu kali pertemuan
61
2. Kegiatan Pembelajaran
jawab dengan siswa mengenai materi pada pertemuan pertama. Jika dirasakan
masih ada siswa yang kurang mengerti dengan materi pada pertemuan pertama,
maka materi tersebut akan dibahas kembali tetapi hanya sekilas, karena ada materi
2 (22%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang diamati pada
siswa mendapat kategori cukup dan (47,5%) siswa mendapat kategori kurang.
tindakan ke-2 ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan
pada setiap aspek aktivitas siswa. Akan tetapi, hasil pengamatan aktivitas siswa
ini belum mencapai target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa
mendapat kategori baik dan secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV
indikator yang masih sulit dicapai siswa adalah mengajukan pertanyaan. Siswa
yang mengajukan pertanyaan cenderung siswa yang sama pada tindakan ke-2,
sedangkan siswa lain merasa takut salah, malu, dan berpura-pura mengerti
dengan apa yang disampaikan, sehingga ketika melaksanakan tes hasil belajar
(pemahaman) banyak siswa yang belum tepat menjawab soal yang diberikan.
Pada aspek perhatian, indikator yang sulit dicapai oleh siswa adalah tidak
mengobrol atau mengganggu siswa lain ketika guru sedang menjelaskan. Masih
ada beberapa siswa yang tidak menyimak apa yang d utarakan guru, mereka
Terakhir indikator yang sulit dicapai siswa pada aspek kerjasama adalah
peraga.
Tabel 4.3
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Siklus I Tindakan ke-2
operasi penjumlahan bilangan bulat hanya 11 orang siswa atau 31%, sedangkan
64
siswa atau 38,8%. Meskipun demikian, pada tindakan II ini masih belum
dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal
75% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut
diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan siswa dilihat dari data awal,
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
44.00%
50.00% 36.10% Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
30.00% 17.70%
20.00%
10.00%
0.00%
Data awal Tindakan I Tindakan II
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tuntas
30.00%
Belum Tuntas
20.00%
10.00%
0.00%
tindakan I Tindakan
II
Diagram 4.2
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
65
Berdasarkan diagram 4.2 terdapat nilai siswa yang meningkat, tetap, atau
pun menurun dibandingkan dengan nilai tes pemahaman data awal. Setelah siswa
nilai tes yang dia peroleh adalah kurangnya waktu tes yang diberikan oleh guru
mengerjakan tes pada tindakan II ini masih sama ketika tes tindakan pertama,
negatif dengan cara menjumlahkan bilangan positif dengan positif. Misalnya pada
38 + (-22) =…..
Sebagian besar siswa menjawab soal tersebut dengan hasil -60, dan ini
bulat positif dan penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dengan negatif).
Selain itu, sebagian besar siswa pun masih kesulitan dalam mengerjakan
3. Refleksi
66
Berdasarkan data hasil tindakan ke-2 yang dipaparkan pada Tabel 4.3 di
a. Proses pembelajaran
b. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan ke-2 diperoleh data bahwa proses dan hasil
diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam
tuntas belajar adalah 14 orang siswa atau 38,8% dan yang belum tuntas adalah 20
orang siswa atau 61,2%. Artinya, hampir setengahnya dari jumlah siswa secara
dan target ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Oleh karena itu, pada
Tabel 4.4
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus Tindakan ke-2
Kegiatan Temuan Target
bilangan bulat khususnya pada indikator yang sulit untuk dicapai siswa tersebut.
Tindakan ke-3 dengan beberapa perbaikan yang harus dilakukan berdasarkan hasil
dalam proses pembelajaran agar target yang telah ditentukan dapat tercapai.
c. Tindakan III
1. Perencanaan Pembelajaran
berikut:
sedikit berbeda dengan RPP tindakan ke-2 karena disesuaikan dengan hasil
68
soal yang diberikan pada kelompok (tiap kelompok mendapat 5 buah soal
tindakan masih sama dengan Tindakan ke-2 yaitu 70 menit dalam satu kali
pertemuan. Pada pembelajaran tindakan ke-3 ini alat peraga tetap digunakan.
c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih
sama dengan soal yang diberikan pada tindakan ke-2, yang berbeda adalah
2. Kegiatan Pembelajaran
2013 selama dua jam pelajaran. Pada tindakan ini difokuskan pada pemahaman
siswa dalam menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan
69
bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman siswa dalam mencari
bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah diketahui hasilnya.
sudah dilaksanakan pada tindakan II. Setiap siswa diminta untuk duduk yang rapi
dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta mengecek
kehadiran siswa. Kemudian guru memotivasi siswa agar siswa lebih semangat
dan pada saat inilah guru banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan
40 menit. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang siswa untuk
demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang
berbeda.
positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan
negatif) dan mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah
diketahui hasilnya.
peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka
laksanakan secara berkelompok. Jika ada siswa yang masih belum mengerti
dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Setiap kelompok
diberi 6 buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab
pada satu soal dan siap mempresentasikannya di depan kelas dan memberikan
memberikan motivasi pada siswa yang kurang aktif untuk berpartisipasi pada
siswa lain untuk meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah
menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran
(positif dan negatif) dan pemahaman siswa dalam mencari bilangan bulat dari
akhir yang berupa soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 20 menit
kemampuan siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik
bilangan negatif. Guru berkeliling untuk memantau dan membimbing siswa jika
hampir setengahnya (55%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang
diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian
(33%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (12%) siswa yang mendapat
kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam
sebelumnya. Pada tindakan ke-3 ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan
pada setiap aspek aktivitas siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada tindakan
ke-3 ini masih belum mencapai target yang diharapkan, yaitu secara individual
72
siswa mendapat kategori baik dan secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV
Pada aspek keaktifan, sebagian besar siswa yang biasanya malu untuk
bertanya kini sudah lebih berani untuk menanyakan apa yang tidak dia mengerti.
Masih ada juga beberapa siswa yang memilih untuk diam, berpura-pura mengerti
tetapi ketika diberi tes tidak bisa menjawab dengan tepat. Pada aspek perhatian,
demikian, masih ada siswa yang kurang memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan materi. Pada aspek kerjasama sebagian besar (47,2%) siswa sudah
siswa yang kesal mengajari temannya yang sulit sekali untuk paham sehingga dia
mengambil alih pekerjaan temannya itu karena takut ketinggalan atau kalah dari
kelompok lain. Selain itu, masih ada siswa yang lebih memilih mengganggu
teguran dari guru baru dia mau diam dan duduk bergabung dengan kelompoknya
pengamatan siswa pada tindakan ke-3 dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) siswa pada tindakan ke-3 dapat
Tabel 4.5
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-3
peningkatan dibandingkan pada tindakan ke-2. jumlah siswa yang tuntas menjadi
16 orang siswa atau 44%. Meskipun demikian, pada tindakan ini masih belum
dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal
75% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut
74
diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil data awal,
70.00%
60.00%
44.00%
50.00% 38.80%
40.00% 31.00%
Tuntas
30.00%
Belum Tuntas
20.00%
10.00%
0.00%
Tindakan 1 Tindakan II Tindakan III
Diagram 4.3
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-3
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada setiap tindakan
meningkat cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada data awal
sebagian lagi meningkat tapi belum mencapai ketuntasan. Ada pula yang bahkan
nilainya semakin rendah bahkan paling rendah dari seluruh nilai yang diperoleh
siswa. Setelah siswa yang mendapat nilai paling rendah tersebut ditanya, ternyata
penyebab menurunnya nilai tes yang dia peroleh adalah karena dia kurang sehat
mengerjakan tes pada tindakan ke-3 ini adalah siswa cenderung tidak dapat
menentukan apakah positif atau negatif hasil dari penjumlahan bilangan bulat
campuran, sedangkan masalah yang muncul pada tindakan ke-2 sudah dapat
bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan ke-3, yaitu 44%
telah mencapai ketuntasan belajar. Alat peraga berupa kapsul sangat berperan
sebagai alat bantu materi bagi siswa selama pembelajaran matematika pada
3. Refleksi
Tabel 4.6
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Tindakan ke-3
Kegiata
Temuan Target
n
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan
belajar (pemahaman) siswa adalah 80% dari jumlah
ditemukan bahwa siswa yang telah siswa atau 29 orang siswa
tuntas belajar meningkat telah dikatakan tuntas belajar
dibandingkan pada tindakan II. (memperoleh nilai 64) dan
Hasil
Setelah dilaksanakan tindakan pada memahami materi operasi
Siswa
tindakan III jumlah siswa yang penjumlahan bilangan bulat.
tuntas menjadi 16 orang siswa atau Ini berarti, target ketuntasan
44%. sebagian besar siswa telah belajar belum tercapai.
memahami materi operasi
penjumlahan bilangan bulat.
a) Proses pembelajaran
76
bereaksi (mendebat baik setuju atau tidak setuju), masih ada siswa yang malu
menjelaskan di depan. Oleh karena itu, pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan
perbaikan untuk dapat membuat siswa lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka
b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan ke-3 diperoleh data bahwa proses dan hasil
diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam
tuntas belajar adalah 16 orang siswa atau 44% dan yang belum tuntas 20 orang
negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan
bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada
Siklus Kedua
a. Tindakan I
1) Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan pertama adalah sebagai
berikut:
berbeda dengan RPP siklus I karena disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus
bertanggung jawab terhadap satu soal yang diberikan pada kelompok (tiap
dikurangi 10 menit, yang semula 40 menit dalam satu kali pertemuan menjadi 30
c. Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih sama
dengan soal yang diberikan pada siklus I, yang berbeda adalah bilangan-bilangan
yang dijumlahkan.
e. Menyiapkan dan menyusun alat pengumpul data, yaitu lembar observasi aktivitas
menggunakan alat peraga dari tahap awal pembelajaran, inti pembelajaran, sampai
akhir pembelajaran.
2) Kegiatan Pembelajaran
selama 2 jam pelajaran atau satu kali pertemuan. Tindakan pada siklus II ini
difokuskan pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari
hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman
siswa dalam mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah
diketahui hasilnya.
kelompok yang sudah dilaksanakan pada siklus I. Setiap siswa diminta untuk
duduk yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja
dan pada saat inilah guru banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan
30 menit. Lamanya kegiatan inti pada siklus II ini diperpendek 10 menit dari 40
menit menjadi 30 menit agar pada saat melaksanakan evaluasi pembelajaran lebih
lama, karena ketika siklus I siswa merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan
soal tes yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang
siswa untuk mendemonstrasikan penggunaan alat peraga di depan kelas. Hal ini
demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang
dengan memfokuskan hasil refleksi pada siklus I, yaitu menentukan positif atau
negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan
mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah diketahui
hasilnya.
peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka
laksanakan secara berkelompok. Jika ada siswa yang masih belum mengerti
dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Setiap kelompok
diberi 6 buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab
bantuannya untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan meminta siswa lain untuk
meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah mereka kerjakan.
jawabannya dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu, guru bersama siswa
Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes akhir yang berupa soal
siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan
kesulitan.
pertama siklus II, hampir semua (67%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh
aspek yang diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan
dan tidak ada (0%) siswa yang mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan
81
bulat dibandingkan pada saat siklus I yang sebagian besar (55%) siswa mendapat
kategori baik, hampir setengahnya (33%) siswa mendapat kategori cukup dan
sebagian kecil (12%) siswa mendapat kategori kurang. Pada tindakan ini terdapat
siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan pada setiap aspek aktivitas
siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II ini masih belum mencapai
target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa mendapat kategori baik dan
secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik.
Tabel 4.7
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-1 Siklus II
100.00%
80.00%
60.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Data Siklus I Siklus II
Awal tindakan
1
Diagram 4.4
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan I Siklus II
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan I ini meningkat
cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada data awal dan siklus I.
Sebagian besar sudah mencapai ketuntasan dan sebagian lagi meningkat tapi
belum mencapai ketuntasan. Ada pula yang bahkan nilainya semakin rendah
bahkan paling rendah dari seluruh nilai yang diperoleh siswa. Setelah siswa yang
nilai tes yang dia peroleh adalah karena dia kurang sehat sehingga tidak
tindakan pertama siklus II ini adalah siswa cenderung tidak dapat menentukan
apakah positif atau negatif hasil dari penjumlahan bilangan bulat campuran,
sedangkan masalah yang muncul pada siklus I sudah dapat dipahami oleh sisa dan
bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan siklus II, yaitu
2) Refleksi
Berikut adalah tabel analisis data pelaksanaan refleksi tindakan I siklus II
Tabel 4.8
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus II
Kegiatan Temuan Target
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil belajar Target yang diharapkan adalah
(pemahaman) siswa ditemukan bahwa 80% dari jumlah siswa atau 29
siswa yang telah tuntas belajar meningkat orang siswa telah dikatakan tuntas
dibandingkan pada siklus I. Pada siklus I, belajar (memperoleh nilai 64) dan
siswa yang tuntas dalam pembelajaran memahami materi operasi
operasi penjumlahan bilangan bulat 16 penjumlahan bilangan bulat. Ini
Hasil siswa
orang siswa atau 44%. Setelah berarti, target ketuntasan belajar
dilaksanakan tindakan pada siklus II belum tercapai.
jumlah siswa yang tuntas menjadi 19
orang siswa atau 52,7%. bahwa sebagian
besar siswa telah memahami materi
operasi penjumlahan bilangan bulat.
a) Proses pembelajaran
Pada saat melaksanakan kegiatan awal dan kegiatan inti, guru sudah dapat
dengan siswa, sebagian besar siswa tidak malu lagi untuk mengajukan pertanyaan.
Akan tetapi, masih ada siswa yang malu untuk mengeluarkan pendapatnya dan
untuk dapat membuat siswa lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka dan
mengalihkan perhatian mereka pada hal lain di luar pembelajaran, serta saat
melaksanakan evaluasi guru tetap membimbing siswa. Guru lebih tegas lagi pada
b) Hasil Belajar
target yang diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh
dikatakan telah tuntas belajar adalah 19 orang siswa atau 52,7% dan yang belum
negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan
85
bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada
berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat
tercapai.
b. Tindakan II
1. Perencanaan Pembelajaran
sedikit berbeda dengan RPP pertama karena disesuaikan dengan hasil refleksi
anggota kelompok bertanggung jawab terhadap satu soal yang diberikan pada
kelompok (tiap kelompok mendapat 5 buah soal yang berbeda) dan siap untuk
dengan tindakan pertama yaitu 70 menit dalam satu kali pertemuan. Pada
c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih
sama dengan soal yang diberikan pada tindakan pertama, yang berbeda adalah
2. Kegiatan Pembelajaran
selama 2 jam pelajaran atau satu kali pertemuan. Tindakan pada siklus II ini
difokuskan pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari
hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman
siswa dalam mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah
diketahui hasilnya.
materi yang disampaikan pada pertemuan ke-2 ini difokuskan pada indikator
mencari bilangan positif atau negatif dari penjumlahan dua bilangan bulat yang
sudah diketahui hasilnya. Kemudian apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah
Kegiatan selanjutnya sama dengan pertemuan pertama. Akan tetapi, pada soal tes
hampir semua (74%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang
diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian
hampir setengahnya (26%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (0%)
siswa yang mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pada saat tindakan pertama yang sebagian besar (67%) siswa mendapat kategori
baik, hampir setengahnya (33%) siswa mendapat kategori cukup dan sebagian
kecil (0%) siswa mendapat kategori kurang. Pada tindakan ini terdapat siswa yang
mengalami peningkatan dan penurunan pada setiap aspek aktivitas siswa. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada tindakan ini masih belum mencapai target yang
diharapkan, yaitu secara individual siswa mendapat kategori baik dan secara
Tabel 4.9
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-2 Siklus II
88
2. Arival 39 65
4. Bunga Adhiesty 48 80
7. Imam Tanthowi. M 36 60
orang siswa atau 52,7%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada tindakan
ke-2 jumlah siswa yang tuntas menjadi 21 orang siswa atau 58,3%. Meskipun
89
demikian, pada tindakan ini masih belum dikatakan tuntas, karena target
ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
Tuntas
20.00% Belum Tuntas
10.00%
0.00%
Tindakan I Tindakan II
Diagram 4.5
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-2 Siklus II
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan I ini meningkat
cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada data awal dan siklus I.
belum mencapai ketuntasan. Masalah siswa dalam mengerjakan tes pada siklus II
ini adalah siswa cenderung tidak dapat menentukan apakah positif atau negatif
bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan ke-2, yaitu
3. Refleksi
Tabel 4.10
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus II
Kegiata
Temuan Target
n
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan
belajar (pemahaman) siswa adalah 80% dari jumlah
ditemukan bahwa siswa yang telah siswa atau 28 orang siswa
tuntas belajar meningkat telah dikatakan tuntas belajar
dibandingkan pada tindakan (memperoleh nilai 64) dan
Hasil pertama. Setelah dilaksanakan memahami materi operasi
tindakan jumlah siswa yang tuntas penjumlahan bilangan bulat.
menjadi 21 orang siswa atau 58,3%. Ini berarti, target ketuntasan
bahwa sebagian besar siswa telah belajar belum tercapai.
memahami materi operasi
penjumlahan bilangan bulat.
a) Proses pembelajaran
Masih ada siswa yang malu untuk mengeluarkan pendapatnya dan kurang
memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan di depan. Oleh karena itu, pada
tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan untuk dapat membuat siswa lebih
aktif mengeluarkan pendapat mereka dan mengalihkan perhatian mereka pada hal
pembelajaran berkelompok.
b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan ke-2 diperoleh data bahwa proses dan hasil
diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam
tuntas belajar adalah 21 orang atau 58,3% dan yang belum tuntas 15 orang siswa
atau 41,7%. Artinya, sedikit lagi target ketuntasan belajar secara klasikal dapat
negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan
bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada
berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat
tercapai.
c. Tindakan III
1. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada tindakan ke-3 adalah sebagai berikut:
hasil refleksi pada tindakan sebelumnya, Pada pembelajaran ini alat peraga
tetap digunakan.
c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih
sama dengan soal yang diberikan pada tindakan sebelumnya, yang berbeda
2. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 16 September 2013
selama 2 jam pelajaran atau satu kali pertemuan.. Tindakan pada siklus II ini
difokuskan pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari
hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif) dan pemahaman
siswa dalam mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah
diketahui hasilnya.
pembelajaran bilangan bulat yang sudah mereka pelajari sebelumnya, dan pada
saat inilah guru banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan
oleh siswa.
30 menit. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang siswa untuk
demonstrasi, siswa lainnya diminta untuk memperhatikan dan mengoreksi jika ada
demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang
positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan
negatif) dan mencari bilangan bulat dari penjumlahan bilangan bulat yang sudah
diketahui hasilnya.
peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka
laksanakan secara berkelompok. Jika ada siswa yang masih belum mengerti
dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Setiap kelompok
diberi 6 buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab
jawabannya dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu, guru bersama siswa
Kemudian di akhir pembelajaran, guru memberikan tes akhir yang berupa soal
siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan
Setelah seluruh soal dikerjakan, siswa diminta untuk mengumpulkan soal dan
hampir semua (75%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh aspek yang
diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan kerjasama. Kemudian
95
hampir setengahnya (25%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (0%)
yang sebagian besar (74%) siswa mendapat kategori baik, hampir setengahnya
(26%) siswa mendapat kategori cukup dan (0%) siswa mendapat kategori kurang.
Pada tindakan ini terdapat siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan
pada setiap aspek aktivitas siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II
ini masih belum mencapai target yang diharapkan, yaitu secara individual siswa
mendapat kategori baik dan secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV
Tabel 4.11
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-3 Siklus II
96
Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 42 71,7
2. Arival 48 80
3. Lela Nur Fajriah 49 81,7
4. Bunga Adhiesty 48 80
5. Dianna Lutfy Alikha. N 52 86,7
6. Evitha Salma.. F 42 71,7
7. Imam Tanthowi. M 36 60
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7
10. Muhamad Rizki Alfandi 39 65
11. Moch. Kaisar Ramadhan 38 63
12. Moh. Ardi 42 71,7
13. Muhamad Ramdhani 30 50
14. Nabila Fathu Sayidah 42 71,7
15. Siti Saadah 48 80
16. Widi Pangestu 49 81,7
17. Agung Sasmita 42 71,7
18. Achmad Sudrajat. B 38 63
19. Al Fauzy Barqowi 41 68,3
20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7
21. Ani Nuraeni 42 71,7
22. Anissa Sarah Azzhra 42 71,7
23. Erisa Sri Aulia Dewi 36 60
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3
25. Ida Nur Fadilah 46 76,7
26. Ifad Ghoni Fadilah 38 63
27. Ilham. M Reza 30 50
28. Irvan Nugraha 38 63
29. Maulana Abdul Azis 38 63
30. Miftah Nurohman 31 51,7
31. Muh. Alfin 38 63
32. Muh. Fadli 38 63
33. Muh. Muzaki 41 68,3
34. Mutia Afifah 60 100
35. Gilang Ismawan. A 49 81,7
36. Wiwit Akbar 48 80
Jumlah 1520 2543,1 23 13
Rata-rata 42,2 70,6 63,8% 36,2%
Persentase (%)
Berdasarkan Tabel 4.11 hasil tes belajar (pemahaman) siswa mengalami
peningkatan dibandingkan pada tindakan ke-2. Pada tindakan ke-3 jumlah siswa
orang siswa atau 63,8% Meskipun demikian, pada siklus ini masih belum
dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal adalah minimal
80% dari jumlah siswa kelas IV telah mencapai KKM yang ditentukan. Berikut
diagram yang menunjukkan tingkat ketuntasan siswa siklus II dilihat dari hasil
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tuntas
30.00%
Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Tindakan I Tindakan II Tindakan III
97
Diagram 4.6
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-3 Siklus II
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan ini meningkat
cukup baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada siklus I. Sebagian
besar sudah mencapai ketuntasan dan sebagian lagi meningkat tapi belum
mencapai ketuntasan. Masalah siswa dalam mengerjakan tes pada siklus II ini
adalah siswa cenderung tidak dapat menentukan apakah positif atau negatif hasil
dari penjumlahan bilangan bulat campuran, sedangkan masalah yang muncul pada
siklus I sudah dapat dipahami oleh sisa dan dapat menyelesaikan soal dengan
tepat.
bulat dengan penggunaan alat peraga pada pelaksanaan tindakan siklus II, yaitu
3. Refleksi
Tabel 4.12
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus II
98
Kegiata
Temuan Target
n
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan
belajar (pemahaman) siswa adalah 80% dari jumlah
ditemukan bahwa siswa yang telah siswa atau 29 orang siswa
tuntas belajar meningkat telah dikatakan tuntas
dibandingkan pada siklus I. Setelah belajar (memperoleh nilai
Hasil dilaksanakan tindakan pada siklus 64) dan memahami materi
II jumlah siswa yang tuntas operasi penjumlahan
menjadi 23 orang siswa atau 63,8%. bilangan bulat. Ini berarti,
bahwa sebagian besar siswa telah target ketuntasan belajar
memahami materi operasi belum tercapai.
penjumlahan bilangan bulat.
a) Proses pembelajaran
Pada saat melaksanakan kegiatan awal dan kegiatan inti, guru sudah dapat
tidak mengarahkan siswa untuk bereaksi (mendebat baik setuju atau tidak setuju).
siswa tidak malu lagi untuk mengajukan pertanyaan. Akan tetapi, masih ada
untuk dapat membuat siswa lebih aktif mengeluarkan pendapat mereka dan
99
mengalihkan perhatian mereka pada hal lain di luar pembelajaran, serta saat
melaksanakan evaluasi guru harus tetap membimbing siswa. Guru pun harus lebih
tegas lagi pada siswa yang mengobrol dan mengganggu orang lain ketika
b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil siklus II diperoleh data bahwa proses dan hasil
diharapkan masih belum tercapai. Sesuai data nilai yang diperoleh siswa dalam
tuntas belajar adalah 23 orang siswa atau 63,9% dan yang belum tuntas 13 orang
siswa atau 26,1%. Artinya, sedikit lagi target ketuntasan belajar secara klasikal
negatif). Siswa belum bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan
bulat negatif dijumlahkan dengan bilangan bulat positif. Maka dari itu, pada
berdasarkan hasil refleksi yang telah dikemukakan sebelumnya agar target dapat
tercapai.
100
Siklus Ketiga
a) Tindakan I
1. Perencanaan Pembelajaran
sebagai berikut.
membuat 5 buah soal penjumlahan bilangan bulat yang berbeda dan siap
siklus II. Pada pembelajaran siklus II ini alat peraga tetap digunakan..
c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih
sama dengan soal yang diberikan pada siklus I dan II, yang berbeda adalah
2. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 23 September 2013. Tindakan pada siklus III ini difokuskan pada
pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan
sudah dilaksanakan pada siklus sebelumnya. Setiap siswa diminta untuk duduk
yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta
dan pada saat inilah banyak melibatkan siswa untuk bertanya dan mengeluarkan
pendapat.
30 menit. Pada kegiatan inti, guru meminta salah seorang siswa lain yang belum
Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengingat petunjuk
menggunakan alat peraga pada pembelajaran siklus I dan II. Ketika seorang siswa
demonstrasikan oleh siswa agar siswa lebih paham lagi dengan contoh soal yang
dengan memfokuskan hasil refleksi pada siklus II, yaitu menentukan positif atau
negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif).
peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka
pengerjaan menjawab soal tersebut dengan menggunakan alat peraga. Jika ada
siswa yang masih belum mengerti dengan tugas kelompok maka guru memintanya
untuk bertanya. Pada pelaksanaan kegiatan kelompok ini, kerjasama siswa dalam
kelompok lebih baik dibandingkan dengan siklus II, hampir semua siswa aktif
siswa lain untuk meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah
mereka kerjakan.
103
menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk mempresentasikan soal yang
siswa yang lain diarahkan untuk berpendapat (setuju atau tidak) dengan apa yang
dipresentasikan temannya.
menggunakan alat peraga, maka mendapatkan hadiah berupa pujian. Setelah itu,
akhir yang berupa soal essay sebanyak 5 nomor. Siswa diberikan waktu 30 menit
kemampuan siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik
tindakan pertama, hampir semua (89%) siswa mendapat kategori baik dari seluruh
aspek yang diamati pada aktivitas siswa, yaitu keaktifan, perhatian, dan
kerjasama. Kemudian (11%) siswa mendapat kategori cukup dan tidak ada (0%)
siswa yang mendapat kategori kurang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pada tindakan sebelumnya, dan hasil aktivitas siswa sudah mencapai target yaitu
104
klasikal 80% dari jumlah siswa kelas IV mendapat kategori baik. Berikut data
Tabel 4.13
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-1 Siklus III
Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 49 81,7
2. 48 80
105
Arival
3. Lela Nur Fajriah 60 100
4. Bunga Adhiesty 52 86,7
5. Dianna Lutfy Alikha. N 52 86,7
6. Evitha Salma.. F 42 71,7
7. Imam Tanthowi. M 38 63
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7
10
41 68,3
. Muhamad Rizki Alfandi
11
38 63
. Moch. Kaisar Ramadhan
12
46 76,7
. Moh. Ardi
13
30 50
. Muhamad Ramdhani
14
42 71,7
. Nabila Fathu Sayidah
15
60 100
. Siti Saadah
16
49 81,7
. Widi Pangestu
17
46 76,7
. Agung Sasmita
18
38 63
. Achmad Sudrajat. B
19
39 65
. Al Fauzy Barqowi
20
52 86,7
. Ana Nur HUsaeni
21
42 71,7
. Ani Nuraeni
22
46 76,7
. Anissa Sarah Azzhra
23
39 65
. Erisa Sri Aulia Dewi
24
41 68,3
. Fadilla Nur Asyfa
25
46 76,7
. Ida Nur Fadilah
26
38 63
. Ifad Ghoni Fadilah
27
30 50
. Ilham. M Reza
28
38 63
. Irvan Nugraha
29
38 63
. Maulana Abdul Azis
30
46 76,7
. Miftah Nurohman
31
38 63
. Muh. Alfin
32
38 63
. Muh. Fadli
33
46 76,7
. Muh. Muzaki
34
60 100
. Mutia Afifah
35
49 81,7
. Gilang Ismawan. A
36
48 80
. Wiwit Akbar
Jumlah 1576 2629,5 25 11
Rata-rata 43,7 73 69,4% 30,6%
Persentase (%)
106
peningkatan dibandingkan pada siklus II. Pada siklus II jumlah siswa yang
siklus III terdapat 4 orang. Kemudian jumlah siswa yang tuntas dalam
siswa atau 63,8%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III jumlah
siswa yang tuntas menjadi 25 orang siswa atau 69,4%. Dapat dikatakan hampir
semua siswa telah mencapai batas ketuntasan meskipun tinggal beberapa orang
tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil siklus II, dan tindakan ke-1 pada siklus
III.
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% Tuntas
30.00% Belum Tuntas
20.00%
10.00%
0.00%
Data Siklus I Siklus II Tindakan
Awal I Siklus III
Diagram 4.7
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Siklus III
107
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan pertama siklus
III ini meningkat sangat baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada
siklus sebelumnya. Hanya saja hasil yang diperoleh belum mencapai target yang
3. Refleksi
a) Proses pembelajaran
Pada tindakan selanjutnya perlu dilakukan perbaikan yang membuat siswa
pada hal lain di luar pembelajaran, serta saat melaksanakan evaluasi guru harus
pembelajaran berkelompok.
Tabel 4.14
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus III
b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan pertama diperoleh data bahwa proses dan hasil
saat data awal, siklus I, dan siklus II. Jumlah siswa yang dikatakan telah tuntas
belajar tindakan pertama pada siklus III ini adalah 25 orang siswa atau 69,4%.
b. Tindakan 2
1. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan ke-2 adalah
sebagai berikut:
c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih
sama dengan soal yang diberikan pada siklus I dan II, yang berbeda adalah
2. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30
menentukan positif atau negatif dari hasil penjumlahan bilangan bulat campuran
(positif dan negatif). Siswa membuat soal dengan menggunakan alat peraga.
sudah dilaksanakan pada siklus sebelumnya. Setiap siswa diminta untuk duduk
yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta
materi yang disampaikan pada pertemuan ke-2 ini difokuskan pada indikator
mencari bilangan positif atau negatif dari penjumlahan dua bilangan bulat yang
sudah diketahui hasilnya. Kemudian apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah
pertemuan ke-2 ini sudah dipahami oleh sebagian besar siswa, tapi masih ada
siswa yang belum paham dan untuk lebih memantapkan siswa yang sudah benar-
benar paham.
Pada bagian ini akan dipaparkan data hasil pelaksanaan tindakan ke-2.
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) siswa pada tindakan ke-2 dapat dilihat pada
Tabel 4.15
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa pada Tindakan ke-2 Siklus III
111
Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 52 86,7
2. Arival 49 81,7
3. Lela Nur Fajriah 60 100
4. Bunga Adhiesty 52 86,7
5. Dianna Lutfy Alikha. N 60 100
6. Evitha Salma.. F 42 71,7
7. Imam Tanthowi. M 38 63
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 34 56,7
10. Muhamad Rizki Alfandi 46 76,7
11. Moch. Kaisar Ramadhan 41 68,3
12. Moh. Ardi 60 100
13. Muhamad Ramdhani 30 50
14. Nabila Fathu Sayidah 46 76,7
15. Siti Saadah 60 100
16. Widi Pangestu 49 81,7
17. Agung Sasmita 60 100
18. Achmad Sudrajat. B 41 68,3
19. Al Fauzy Barqowi 46 76,7
20. Ana Nur HUsaeni 52 86,7
21. Ani Nuraeni 42 71,7
22. Anissa Sarah Azzhra 60 100
23. Erisa Sri Aulia Dewi 39 65
24. Fadilla Nur Asyfa 41 68,3
25. Ida Nur Fadilah 46 76,7
26. Ifad Ghoni Fadilah 41 68,3
27. Ilham. M Reza 30 50
28. Irvan Nugraha 38 63
29. Maulana Abdul Azis 38 63
30. Miftah Nurohman 49 81,7
31. Muh. Alfin 38 63
32. Muh. Fadli 38 63
33. Muh. Muzaki 49 81,7
34. Mutia Afifah 60 100
35. Gilang Ismawan. A 49 81,7
36. Wiwit Akbar 49 81,7
Jumlah 1685 2810,4 28 8
Rata-rata 46,80556 78,06667 77% 23%
Persentase (%)
siswa yang memperoleh nilai sempurna adalah 4 orang sedangkan pada tindakan
112
ke-2 terdapat 7 orang. Kemudian jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran
operasi penjumlahan bilangan bulat pada tindakan pertama adalah 25 orang siswa
atau 69,4%, sedangkan setelah dilaksanakan tindakan ke-2 jumlah siswa yang
tuntas menjadi 28 orang siswa atau 77%. Dapat dikatakan hampir semua siswa
telah mencapai batas ketuntasan meskipun tinggal sedikit lagi jumlah siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM mencapai target yang diharapkan. Berikut diagram
yang menunjukkan perkembangan tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil data
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Tuntas Belum Tuntas
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Tindakan I Tindakan II
Diagram 4.8
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Tindakan ke-2 Siklus III
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada tindakan ke-2 ini
meningkat sangat baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada siklus
sebelumnya.
3. Refleksi
a. Proses pembelajaran
113
pertanyaan. Akan tetapi, masih ada siswa yang malu untuk mengeluarkan
depan.
Tabel 4.16
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus III
Kegia
Temuan Target
tan
Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan adalah
belajar (pemahaman) siswa 80% dari jumlah siswa atau
ditemukan bahwa jumlah siswa yang 29 orang siswa telah dikatakan
tuntas menjadi 28 orang siswa atau tuntas belajar (memperoleh
Hasil 77%. Maka, sebagian besar siswa nilai 64) dan memahami
telah memahami materi operasi materi operasi penjumlahan
penjumlahan bilangan bulat. Akan bilangan bulat. Ini berarti,
teteapi hasil yang didapatkan belum target ketuntasan belajar telah
mencapai target yang diharapkan. tercapai.
b. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tindakan ke-2 siklus III diperoleh data bahwa proses dan
pada saat data awal, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan data nilai yang diperoleh
114
siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat jumlah siswa yang
dikatakan telah tuntas belajar pada tindakan ke-2 siklus III ini adalah 28 orang
siswa atau 77% dan yang belum tuntas 8 orang siswa atau 23%. Dengan
a. Tindakan III
1. Perencanaan Pembelajaran
sebagai berikut:
membuat 5 buah soal penjumlahan bilangan bulat yang berbeda dan siap
c) Menyusun soal tes hasil belajar (pemahaman) yang indikator soalnya masih
yang dijumlahkan.
115
2. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 7 Oktober 2013 selama 2 jam pelajaran. Pada tindakan ini difokuskan
pada pemahaman siswa dalam menentukan positif atau negatif dari hasil
penjumlahan bilangan bulat campuran (positif dan negatif). Siswa membuat soal
sudah dilaksanakan pada siklus sebelumnya. Setiap siswa diminta untuk duduk
yang rapi dan mengeluarkan alat pelajaran yang dibutuhkan ke atas meja serta
yang disampaikan pada pertemuan ke-3 ini difokuskan pada indikator mencari
bilangan positif atau negatif dari penjumlahan dua bilangan bulat yang sudah
pertemuan ke-3 ini sudah dipahami oleh sebagian besar siswa, tapi masih ada
siswa yang belum paham dan untuk lebih memantapkan siswa yang sudah benar-
benar paham.
peraga pada setiap kelompok dan menjelaskan tugas yang harus mereka
tersebut dengan menggunakan alat peraga. Jika ada siswa yang masih belum
mengerti dengan tugas kelompok maka guru memintanya untuk bertanya. Pada
pelaksanaan kegiatan kelompok ini, kerjasama siswa dalam kelompok lebih baik
bantuannya untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan meminta siswa lain untuk
meminta pendapat kepada siswa tersebut dengan apa yang sudah mereka kerjakan.
117
menunjuk salahsatu siswa dari tiap kelompok untuk mempresentasikan soal yang
siswa yang lain diarahkan untuk berpendapat (setuju atau tidak) dengan apa yang
dipresentasikan temannya.
Setiap kelompok mengambil satu gulungan kertas yang berisi soal tersebut dan
diberikan pada siklus III berbeda dengan siklus sebelumnya, yaitu siswa
depan kelas. Jika menjawab soal dengan benar dan sesuai dengan presentasinya
menggunakan alat peraga maka kelompok tersebut mendapat hadiah dari guru.
siswa dalam menentukan hasil dari penjumlahan bilangan bulat, baik penjumlahan
118
Pada bagian ini akan dipaparkan data hasil pelaksanaan tindakan ke-3
siklus III.
Tabel 4.17
Data Tes Hasil Belajar (Pemahaman) Siswa Tindakan ke-3 pada Siklus III
Belum
No Nama siswa Skor Nilai Tuntas
Tuntas
1. Andini Dwi Putri 49 81,7
2. Arival 46 76,7
3. Lela Nur Fajriah 60 100
4. Bunga Adhiesty 52 86,7
5. Dianna Lutfy Alikha. N 60 100
6. Evitha Salma.. F 46 76,7
7. Imam Tanthowi. M 41 68,3
8. Jihan Ayu Yustiana 60 100
9. Muhamad Alfhi Fathur. R 42 71,7
10
52 86,7
. Muhamad Rizki Alfandi
11
52 86,7
. Moch. Kaisar Ramadhan
12
60 100
. Moh. Ardi
13
41 68,3
. Muhamad Ramdhani
14
46 76,7
. Nabila Fathu Sayidah
15
60 100
. Siti Saadah
16
49 81,7
. Widi Pangestu
17
60 100
. Agung Sasmita
18
41 68,3
. Achmad Sudrajat. B
119
19
46 76,7
. Al Fauzy Barqowi
20
52 86,7
. Ana Nur HUsaeni
21
60 100
. Ani Nuraeni
22
60 100
. Anissa Sarah Azzhra
23
46 76,7
. Erisa Sri Aulia Dewi
24
41 68,3
. Fadilla Nur Asyfa
25
46 76,7
. Ida Nur Fadilah
26
41 68,3
. Ifad Ghoni Fadilah
27
30 50
. Ilham. M Reza
28
41 68,3
. Irvan Nugraha
29
38 63
. Maulana Abdul Azis
30
49 81,7
. Miftah Nurohman
31
38 63
. Muh. Alfin
32
38 63
. Muh. Fadli
33
60 100
. Muh. Muzaki
34
60 100
. Mutia Afifah
35
60 100
. Gilang Ismawan. A
36
52 86,7
. Wiwit Akbar
Jumlah 1775 2959,3 32 4
Rata-rata 49,3 82,20278 88,9% 111%
Persentase (%)
tindakan ini jumlah siswa yang memperoleh nilai sempurna terdapat 9 orang.
bilangan bulat pada tindakan sebelumnya adalah 27 orang siswa atau 77%,
sedangkan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III jumlah siswa yang tuntas
menjadi 32 orang siswa atau 88,9%. Dapat dikatakan hampir semua siswa telah
tingkat ketuntasan siswa dilihat dari hasil tindakan pertama, ke-2 dan tindakan ke-
3 pada siklus
100.00%
80.00%
60.00%
Tuntas
40.00%
Belum Tuntas
20.00%
0.00%
Tindaan I Tindakan II Tindakan III
Diagram 4.9
Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Setelah Siklus III
Melalui diagram di atas, terlihat nilai siswa pada siklus III ini meningkat
sangat baik dibandingkan dengan nilai tes pemahaman pada siklus sebelumnya.
Hanya saja masih terdapat 4 orang siswa yang belum tuntas dalam pelaksanaan
siklus III ini. Setelah siswa yang belum tuntas ini ditanya apa yang sekiranya
masih belum dia mengerti dari materi operasi penjumlahan bilangan bulat ini,
121
ternyata ia masih kesulitan menentukan positif atau negatif hasil dari penjumlahan
pada siklus III ini hampir semua siswa mencapai ketuntasan (88,9%) dan sudah
dikatakan tuntas, karena target ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai
yaitu minimal 80% dari jumlah siswa kelas IV mencapai nilai KKM yang
ditentukan.
3. Refleksi
a) Proses pembelajaran
yang meningkat hal ini terlihat dari siswa mampu bereaksi (mendebat baik setuju
Tabel 4.18
Analisis Data Pelaksanaan dan Hasil Siklus III
Kegia
Temuan Target
tan
Hasil Berdasarkan hasil evaluasi, tes hasil Target yang diharapkan adalah
belajar (pemahaman) siswa 80% dari jumlah siswa atau
ditemukan bahwa siswa yang telah 29 orang siswa telah dikatakan
tuntas belajar meningkat tuntas belajar (memperoleh
dibandingkan pada sebelumnya. nilai 64) dan memahami
Setelah dilaksanakan tindakan pada materi operasi penjumlahan
siklus III jumlah siswa yang tuntas bilangan bulat. Ini berarti,
menjadi 32 orang siswa atau 88,9%. target ketuntasan belajar telah
Maka, sebagian besar siswa telah
122
besar siswa tidak malu lagi untuk mengajukan pertanyaan. Akan tetapi, masih ada
b) Hasil Belajar
Berdasarkan hasil siklus III diperoleh data bahwa proses dan hasil
saat data awal, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan data nilai yang diperoleh siswa
dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat pada siklus III, ternyata
hasilnya sudah mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal yang diharapkan
yaitu 80% dari jumlah siswa mencapai KKM. Jumlah siswa yang dikatakan telah
tuntas belajar pada siklus III ini adalah 32 orang siswa atau 88,9% dan yang
belum tuntas 4 orang siswa atau 11,1%. Dengan demikian, tidak akan
bulat, dengan kata lain tindakan dihentikan. Adapun kepada 4 orang siswa yang
bilangan bulat menggunakan alat peraga secara pribadi, agar siswa tersebut dapat
memahami materi operasi bilangan bulat seperti siswa lain yang telah mencapai
ketuntasan.
123
sulit dan tidak disukai. Tapi beberapa siswa mengatakan matematika adalah
bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga, hampir semua siswa senang
semua siswa merasa materi ini adalah materi yang paling tidak mereka
mengerti.
d. Pendapat siswa terhadap soal yang diberikan oleh guru bahwa pada soal yang
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga. Adapun hasil data
berbentuk kapsul merupakan alat peraga matematika yang bagus dan sangat
dan memotivasi siswa yang sudah terlihat putus asa untuk mengerjakan soal
yang diberikan.
diharapkan dapat membuat siswa menjadi senang dan tidak jenuh selama
mengikuti pembelajaran.
4.2. Pembahasan
bulat. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan persentase jumlah siswa yang telah
126
mencapai batas ketuntasan dan kenaikan nilai tes yang diperoleh siswa pada setiap
siklusnya.
Pada aktivitas siswa, terlihat adanya peningkatan yang baik pula pada
setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 4.19
Tabel 4.19
Persentase Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus
Persentase
Siklus
Baik Cukup Kurang
I 55,6% 33% 12%
II 75% 25% 0%
III 89% 11% 0%
baik. Pada siklus II, siswa yang tergolong baik selama melaksanakan
pembelajaran menjadi meningkat menjadi 75%, yang cukup sebesar 25%, dan
tidak ada yang tergolong kurang (0%). Kemudian pada siklus III, (89%) siswa
mendapat kategori baik yang cukup sebesar (11%), dan tidak ada yang tergolong
kurang (0%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada
Berdasarkan data hasil tes belajar, pada data awal jumlah siswa yang
menggunakan alat peraga hanya 6 orang siswa atau 17,7%, sedangkan setelah
127
siklus II, siswa yang tuntas dalam pembelajaran operasi penjumlahan bilangan
bulat mengalami peningkatan yaitu 23 orang siswa atau 63,8% dikatakan telah
mencapai KKM.
Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus III, jumlah siswa yang tuntas
meningkat lagi menjadi 32 orang siswa atau 88,9% atau hampir semua siswa telah
mencapai batas ketuntasan belajar dan yang belum tuntas dari setiap siklus pada
Tabel 4.20
Persentase Ketuntasan Belajar dan Belum Tuntas Belajar Tiap Siklus
Tuntas Belum Tuntas
Siklus Interpretasi Ketuntasan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Hampir setengahnya siswa tuntas
I 16 44% 20 56%
belajar
II 23 63,8% 13 36,2% Sebagian besar siswa tuntas belajar
III 32 88,9% 4 11,1% Hampir semua siswa tuntas belajar
esensial berkaitan dengan kajian teoritis yang telah diuraikan pada bab II dan
penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat campuran (positif dengan
mencari bilangan bulat positif atau negatif dari penjumlahan bilangan bulat yang
sudah diketahui hasilnya. Pada siklus I, sebagian besar siswa masih kesulitan
bilangan bulat campuran (positif atau negatif) serta indikator mencari bilangan
bulat (positif atau negatif) dari penjumlahan bilangan positif dan negatif yang
sudah diketahui hasilnya. Pada siklus II, hampir setengahnya dari jumlah siswa
hasil penjumlahan bilangan bulat campuran (positif atau negatif). Siswa belum
bisa menentukan apakah positif atau negatif jika bilangan bulat negatif
siklus III, hanya sebagian kecil yang masih belum paham dengan materi masih
bilangan bulat campuran (positif atau negatif), sedangkan hampir semua siswa
dapat menyelesaikan semua soal yang diberikan oleh guru dengan benar dan
siswa terhadap materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Hal tersebut dapat
dilihat dari kenaikan persentase jumlah siswa yang tuntas belajar, pemahaman
siswa pada pelaksanaan tindakan pada siklus I, II, dan III serta aktivitas siswa
dan kinerja guru yang meningkat dengan baik pada setiap siklusnya.
belajar adalah 32 orang siswa atau 88,9% dan yang belum tuntas 4 orang siswa
atau 11,1%. Ini menunjukkan bahwa target ketuntasan belajar secara klasikal
telah tercapai yaitu 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Pada 4 orang
siswa yang belum tuntas dilakukan bimbingan secara pribadi mengenai operasi
penjumlahan siswa agar siswa tersebut dapat memahami materi tersebut dengan
Selain hasil data di atas, diperoleh pula hasil wawancara kepada semua
alat peraga dan kegiatan permainan yang dapat menarik minat siswa. Hal ini
sesuai dengan fungsi alat peraga yang diungkapkan oleh Ninasari (2008: 6)
bahwa dengan adanya alat peraga, siswa akan lebih banyak mengikuti
anak-anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, kalau
memanipulasi benda konkret berupa alat peraga yang terbuat dari styrofoam
dengan warna yang berbeda (warna hitam mewakili bilangan bulat negatif dan
warna kuning mewakili bilangan bulat positif. Benda konkret ini sangat
dibutuhkan oleh siswa SD untuk dapat memahami sebuah konsep. Hal ini sejalan
yaitu: tahap konkret, semi konkret, semi abstrak, dan abstrak. Siswa SD berada
berpendapat bahwa:
Anak belajar matematika itu melalui dua tahap, yaitu tahap konkret dan
dengan benda konkret ini akan membentuk dasar bagi belajar selanjutnya, yaitu
bulat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan digunakannya alat
simbolik.
konkret secara langsung. Misalnya, pada penelitian ini mengenai penggunaan alat
pengalaman bahwa suatu bilangan bulat jika dijumlahkan dengan lawannya maka
hasilnya sama dengan nol. Contoh : 2 + (-2) = 0, maka siswa mengambil dua
buah benda yang mewakili bilangan bulat positif dan mengambil dua buah benda
benda yang sudah berpasangan (benda yang mewakili bilangan bulat positif
Setelah tahap enaktif, tahap berikutnya adalah tahap ikonik, yaitu siswa
diberikan dengan menggunakan alat peraga. Tahap yang terakhir adalah tahap
simbolik, yaitu siswa memanipulasi simbol-simbol secara langsung dan tidak lagi
ada kaitannya dengan objek-objek. Pada penelitian ini, siswa mengerjakan tes
Misalnya, 2 + (-2) = 0.
saling menghargai dan mau bekerjasama dengan teman, taat terhadap peraturan,
teliti saat mengerjakan tugas, dan menumbuhkan keberanian pada siswa untuk
Dengan kerja kelompok pun siswa dilatih untuk berpikir kritis, karena
yang dihadapi agar setiap individu (khususnya peserta didik) dapat berkompetisi
secara sehat dan adil, serta mampu menciptakan nuansa kerjasama yang baik
bulat, siswa menjadi senang dan lebih mudah untuk memahami materi tersebut,
serta hasil belajar (pemahaman) siswa kelas IV SDN Tambaksari I pun menjadi
meningkat.
Hasil penelitian ini dari siklus I sampai siklus III dirangkum dalam Tabel
4.17 pada halaman 120, yang terdiri dari hasil observasi kinerja guru dalam
dan hasil tes belajar (pemahaman) siswa tentang materi operasi penjumlahan
Tabel 4.21
Rangkuman Hasil Tes Belajar (pemahaman) Siswa
Siklus I Siklus II Siklus III
133
1) Untuk Guru
memberikan tugas kepada setiap siswa untuk membuat Alat Peraga sendiri
untuk digunakan dalam mempelajari materi tersebut dengan waktu yang lebih
banyak di rumah.
(positif atau negatif). Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian
b. Penggunaan Alat Peraga ini dapat dikatakan berhasil membantu siswa dalam
disarankan untuk mencobakan penggunaan alat peraga ini pada materi operasi