Anda di halaman 1dari 3

Batas Usia Pensiun PNS Akan

Diperpanjang
Rabu, 18 Desember 2013, 11:07 WIB

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar
Abubakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Panja RUU Aparatur Sipil Negara (ASN) DPR
dengan pemerintah yang berlangsung hingga Senin (16/12) malam telah menyetujui batas
usia pensiun (BUP) Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka sepakat untuk menaikkan BUS
yang saat ini 56 tahun menjadi 58 tahun. 

Sampai eselon III, BUP menjadi 58 tahun, eselon II dan I 60 tahun. Sedangkan untuk jabatan
fungsional bisa lebih. 

"Alhamdulillah tadi malam sudah disetujui. Semua fraksi mendukung agar RUU ini
diteruskan ke pembahasan tahap kedua, yakni sidang paripurna. Insya Allah lusa, kita sudah
mendapat undang-undang baru yang memberikan dasar yang kuat sekali dalam reformasi
birokrasi di bidang SDM," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Azwar Abubakar di Jakarta, Selasa (17/12). 

Dilansir dari setkab.go.id, dalam RUU ASN yang penting adanya manajemen penghitungan
kebutuhan PNS yang benar dan baik. Juga cara merekrut atau menerima PNS baru,
pendidikan berjenjang, penempatan, hingga promosi terbuka. "Tidak bisa lagi sistem
kekerabatan atau kedekatan, tidak ada lagi politisasi," imbuhnya.

Undang-undang tersebut juga menetapkan, pejabat pembina kepegawaian yang saat ini dibagi
menjadi dua. Untuk pembina pegawai adalah pejabat karier tertinggi, yakni sekda. Sedangkan
yang berwenang mengangkat dan memberhentikan pegawai adalah menteri, kepala lembaga,
gubernur, bupati/wali kota.

Dalam seleksi pejabat eselon III sampai II melalui promosi terbuka, sekda diawasi oleh
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). "Tapi lembaga ini bukan eksekutor, tetapi
mengawasi dan memastikan, apakah seorang gubernur, bupati, wali kota atau menteri benar
atau tidak dalam melaksanakan pemilihan pejabat eselon I sampai III."

Ia optimistis,dengan hadirnya UU ASN dapat mengubah birokrasi pemerintahan. "Tanpa


sistem seperti itu, kita susah berubah. Kita hafal betul kata-kata anti KKN, dan sebagainya.
Tapi bagaimana caranya kita bisa lepas dari hal itu semua? Kalau Korea bisa memperbaiki
birokrasi dalam 30 tahun, mestinya kita bisa lakukan dalam 10 tahun," ucap Azwar.
BATAS PENSIUN PNS DITAMBAH
Inilah Penjelasan Kepala BKN soal Batas
Usia Pensiun PNS Eselon III ke Bawah

Ilustrasi pegawai negeri sipil (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)


Sabtu, 18 Januari 2014 07:10 WIB | JIBI/Solopos/Newswire |

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno,


Jumat (17/1/2014), bersurat kepada para pejabat pembina kepegawaian pusat, pejabat
pembina kepegawaian daerah provinsi, dan pejabat pembina kepegawaian daerah
kabupatan/kota untuk menegaskan ketentuan baru pegawai negeri sipil (PNS) terkait terkait
batas usia pensiun (BUP) pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat pelaksana.
Para pejabat itu sebelumnya dikenal sebagai pejabat eselon III ke bawah dan fungsional
umum.

Menurut Surat Kepala BKN bernomor 30/V.7-3/99 tentang Batas Usia Pensiun Pegawai
Negeri Sipil tanggal 17 Januari 2014 itu, sebagaimana dimuat laman resmi Setkab.go.id
merupakan tindak lanjut dari ditandanganinya UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Januari 2014 lalu. Disebutkan di
dalamnya bahwa batas usia PNS pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat
pelaksana adalah 58 tahun.

Penegasan Kepala BKN dalam surat itu terkait dengan adanya PNS yang menduduki jabatan
pejabat administrator, pejabat pengawas, dan pejabat pelaksana—sebelumnya pejabat eselon
III ke bawah dan fungsional umum—belum berusia 56 tahun, tetapi keputusan pemberhentian
dengan hormat sebagai PNS telah ditetapkan karena mencapai batas usia pensiun 56 tahun
dan pemberhentiannya ditetapkan berlaku terhitung mulai akhir Januari 2014. Untuk mereka,
merenurut Kepala BKN dalam surat itu, berlaku ketentuan sebagai berikut:

1 Apabila keputusan pemberhentiannya telah ditetapkan baik yang sudah diterima maupun
yang belum diterima oleh yang bersangkutan dan masih bersedia melaksanakan tugas,
maka keputusan pemberhentian dan kenaikan pangkat pengabdiannya (apabila mendapat
kenaikan pangkat pengabdian) ditinjau kembali; dan
2 Apabila keputusan pemberhentiannya telah ditetapkan, baik yang sudah diterima oleh
yang bersangkutan tetapi tidak bersedia lagi melaksanakan tugas, maka mengajukan
surat pernyataan tidak bersedia lagi melaksanakan tugas secara tertulis bermaterai
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian, dan keputusan pemberhentian serta kenaikan
pangkat pengabdiannya (apabila mendapat kenaikan pangkat pengabdian) tetap berlaku.

Ditegaskan pula oleh Kepala BKN dalam surat itu, apabila terdapat pejabat administrator,
pejabat pengawas, dan pejabat pelaksana—sebelumnya pejabat eselon III ke bawah dan
fungsional umum—yang sedang menjalani masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun,
maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

1 Apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun mencapai
56 tahun dan masih bersedia melaksanakan tugas, maka ditugaskan kembali dengan
ketentuan tidak berhak lagi mengajukan masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun
pada saat akan mencapai batas usia pensiun 56 tahun;
2 Apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun mencapai
usia 56 tahun dan tidak bersedia melaksanakan tugas kembali, maka yang bersangkutan
mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis bermaterei
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

“Batas usia pensiun bagi pejabat fungsional yang tidak ada perpanjangan batas usia
pensiunnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, akan diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah,” bunyi ayat 2 poin (h) surat Kepala BKN itu.

Dalam kasus PNS yang diberhentikan sementara dari jabatan negeri karena ditahan oleh yang
berwajib karena menjadi terdangka tindak pidana dan belum berusia 56 tahun pada Desember
2013, Kepala BKN menegaskan batas usia pensiunnya 58 tahun. Adapun dalam hal terdapat
PNS yang diberhentikan dari jabatan organik karena diangkat sebagai pejabat negara atau
kepala desa, dan belum berusia 56 tahun pada Desember 2013, maka batas usia pensiunnya
juga 58 tahun.

“Batas usia pensiun bagi PNS yang menduduki jabatan lain yang ditentukan Undang-Undang,
antara lain Guru, Dosen, Jaksa, dan Panitera, dinyatakan tetap berlaku,” bunyi Ayat 2 poin
(k) surat Kepala BKN itu.

Tembusan surat Kepala BKN Eko Sutrisno itu disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Menteri Sekretaris Negara
(Mensesneg), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Hukum dan Hak Asasi Manisia
(Menkum dan HAM), Menteri Keuangan (Menkeu), Sekretaris Kabinet, para deputi di
lingkungan BKN, Dirut PT Taspen (Persero), dan semua Kepala Kantor Regional BKN.

Anda mungkin juga menyukai