Anda di halaman 1dari 42

Pemberhentian dan Pensiun PNS

Dwi Bakti Guntoro

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA


REGIONAL II SURABAYA

BIODATA
NAMA : DWI BAKTI GUNTORO, S.IP, M.Si.
TRENGGALEK, 29 - MARET - 1961
JABATAN : KEPALA BIDANG STATUS
KEPEGAWAIAN DAN PENSIUN
KANTOR : REGIONAL II BKN SURABAYA
ALAMAT: KOMP. PERUM. PEGAWAI BKN
REGIONAL II SURABAYA
TELEPON : Kantor - 031 - 8539080

HP

- 082192258217

EMAIL - dbgyamini@gmail.com

PENDIDIKAN :
1. S.1 FISIP UNIV. NASIONAL JAKARTA
2. S.2 LAN MAKASSAR

Referensi

UU
PP
KEP

UU 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


UU 11 Tahun 1969 Tentang Pensiun Pegawai dan
Pensiun Janda/Duda Pegawai

PP 32/1979 ttg Pemberhentian PNS


PP 21 Tahun 2014 Tentang Pemberhentian PNS
yang Mencapai BUP Bagi Pejabat Fungsional

Kep Ka BKN No 14/2003 ttg Juknis PP 9 / 2003.


Surat Ka BKN No K.26-30 lV.7 -3199 dan K.26-30
lV.2a-6199

SEBAB PEMBERHENTIAN
PP 32/1979
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Atas Permintaan Sendiri


Mencapai Batas Usia Pensiun
Penyederhanaan Organisasi
Pelanggaran/Pidana/Penyelewengan
Tidak Cakap Jasmani dan Rohani
Meninggalkan Tugas
Meninggal Dunia atau Hilang
Hal hal lain

1. ATAS PERMINTAAN SENDIRI


Disetujui.
Ditunda.
Ditolak.
Ditunda/tolak harus ada pemberitahuan
tertulis kepada ybs.
PNS Usia 50 th, mkp 20 th dipensiunkan.

2.

Mencapai Batas Usia Pensiun


Undang-Undang Nomor : 5
Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara

Surat Menteri PAN dan RB No. B/43/M.PANRB/01/2014 Tanggal 3 Januari 2014 Perihal
Tindak Lanjut Undang-Undang Aparatur
Sipil Negara
Surat Kepala BKN No. K.26-30/V.7-3/99, Tgl. 17 Jan 2014
Tentang Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil
Surat Kepala BKN No. K.26-30/V.28-6/99, Tgl. 11 Maret 2014
Penjelasan Thd PNS Yang Masih Bersedia / Tidak Bersedia Lagi
Melaksanakan Tugas

PP No 21 Tahun 2014

Sebagai
LandasanSebagai
Operasional
Landasan
Operasional
BUP
PNS sesuai
UU
BUP
PNS
sesuai
ASN diterbitkan UU
ASN diterbitkan

JABATAN ASN
Jabatan
Administrasi
BUP

58

THN

Jabatan
Administrator
memimpin
pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan
publik serta
administrasi
pemerintahan
dan
Jabatan Pengawas
pembangunan
mengendalikan
pelaksanaan
kegiatan yang
dilakukan oleh
pejabat
Jabatan pelaksana
Pelaksana
melaksanakan
kegiatan pelayanan
publik serta
administrasi
pemerintahan dan
pembangunan

Jabatan
Fungsional
BUP SESUAI PER
UU

Jabatan Pimpinan
Tinggi
BUP

60

THN

Pasal 87 ayat 1 huruf c , Pasal 90 UU ASN

Jafung
keahlian:
a) ahli
utama;
b) ahli
madya;
c) ahli
Jafung
muda; dan
keterampilan:
d) ahli
a)
pertama.
penyelia;
b) mahir;
c)
terampil;
dan

Jabatan
pimpinan
tinggi utama;
Jabatan
pimpinan
tinggi madya;
dan
Jabatan
pimpinan
tinggi
Pasalpratama
13, 14, 18 dan 19 UU ASN

PENYETARAAN JABATAN
NO

UNDANG-UNDANG
POKOK KEPEGAWAIAN

UNDANG-UNDANG
APARATUR SIPIL NEGAGA

Eselon Ia
(Kepala Lembaga
Pemerintah Non
Kementerian)

Jabatan Pimpinan Tinggi


Utama

Eselon Ia dan Ib

Jabatan Pimpinan Tinggi


Madya

Eselon IIa dan IIb

Jabatan Pimpinan Tinggi


Pratama

Eselon III

Jabatan Administrator

Eselon IV

Jabatan Pengawas

Eselon V dan
Fungsional Umum

Jabatan Pelaksana

Pasal 131 UU ASN

KETENTUAN BUP ASN


I. JABATAN PIMPINAN TINGGI

BUP 60 tahun (Tanpa Mekanisme


perpanjangan/
otomatis
Usia belum 60 tahun namun SK
Pensiun telah ditetapkan, maka:
- Jika tidak diberhentikan dari
jabatannya, BUP 60 th
- jika diberhentikan dari jabatannya,
BUP 58 tahun
- jika diberhentikan dari jabatannya,
usia > 58th , diberhentikan sesuai
TMT akhir bulan pemberhentian dari

LANJUTAN
Apabila SK Pemberhentian telah ditetapkan
berlaku akhir Januari 2014 (TMT Pensiun 1 Peb
2014 dst nya), maka :

Jika Ybs bersedia aktif kembali, maka SK


Pensiunnya ditinjau kembali
Jika Ybs tidak bersedia aktif kembali
maka mengajukan surat pernyataan
tidak bersedia lagi melaksanakan
tugas secara tertulis bermaterai kpd
PPK, SK pemberhentian tetap berlaku
(apabila mendapat KPP tetap berlaku)

LANJUTAN
Apabila sedang menjalani Masa Bebas Tugas
atau Masa Persiapan Pensiun (MPP), maka:
saat berakhirnya MPP, Usia 58 tahun,
diberhentikan dengan hormat
saat berakhirnya MPP, usia kurang dari 58
tahun , Ybs bersedia aktif kembali , maka
ditugaskan kembali (tidak berhak mengajukan
MPP lagi)
saat berakhirnya MPP, usia kurang dari 58
tahun, Ybs tidak bersedia aktif kembali, maka
mengajukan surat permohonan berhenti
atas permintaan sendiri (APS) secara
tertulis bermaterai kpd PPK, SK
pemberhentian ditetapkan oleh PPK sesuai

KETENTUAN BUP ASN


II. JABATAN ADMINISTRASI
BUP 58 tahun
Apabila SK Pemberhentian telah ditetapkan berlaku
akhir Januari 2014 (TMT Pensiun 1 Peb 2014, dst
nya), maka :
Jika Ybs bersedia aktif kembali, maka SK
pemberhentiannya ditinjau kembali
Jika Ybs tidak bersedia aktif kembali maka
mengajukan surat pernyataan tidak
bersedia lagi melaksanakan tugas secara
tertulis bermaterai kpd PPK,SK
pemberhentian tetap berlaku (apabila
mendapat KPP tetap berlaku)

LANJUTAN
Apabila sedang menjalani Masa Bebas Tugas atau
Masa Persiapan Pensiun (MPP), maka:
saat berakhirnya MPP, usia 56 tahun , Ybs
bersedia aktif kembali, maka ditugaskan
kembali (tidak berhak mengajukan MPP lagi)
saat berakhirnya MPP, usia 56 tahun, Ybs tidak
bersedia aktif kembali, maka mengajukan
permohonan berhenti atas permintaan
sendiri (APS) secara tertulis bermaterai
kepada PPK, SK pemberhentian ditetapkan
oleh PPK sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.

PNS yang diberhentikan sementara dari


jabatan negeri karena ditahan oleh pihak
berwajib, usia belum 56 tahun pada Desember
2013, BUP menjadi 58 tahun
PNS yang diberhentikan dari jabatan organik
karena diangkat sebagai Pejabat Negara atau
Kepala Desa, Usia belum 56 tahun pada
Desember 2013 ,BUP menjadi 58 tahun
BUP PNS yang menduduki jabatan jabatan lain
yang ditentukan Undang -undang (Guru,
Dosen, Jaksa, Hakim, Panitera) tetap berlaku

Surat Ka BKN No.26-30/V.28-6/99


Tanggal 11 Maret 2014

1.PNS baik yg sedang menjalani MPP maupun


tidak yg tidak bersedia lagi aktip/bertugas baik
SK/ Pertek Pensiun sdh ditetapkn atau belum
yg TMT Pensiunnya berlaku 1 Feb 2014 sd 1
Des 2015 yg mencapai BUP minimal 56 th
maka SK Pensiun dan KPP nya tetap
berlaku/diberikan
2. Dalam hal PNS sebagaimana tsb diatas
bersedia
lagi aktip/bertugas maka SK / Pertek Pensiun

Surat Ka BKN No.26-30/V.28-6/99


Tanggal 11 Maret 2014

3. Dalam hal PNS sebagaimana tsb diatas yg bersedia


aktip/bertugas kmd mengajukan pemberhentian
sebelum
mencapai usia 58 th atau PNS yg belum diusulkan
pensiunnya kmd mengajukan pensiun sebelum usia
58 th
maka diberikan Pensiun serta diberikan
KPP/sepanjang
memenuhI syarat.
4. Usul Pensiun dan KPP sebagaimana tsb diatas
disampaikan kpd Ka BKN/Ka Kanreg BKN dg SAPK
5. Untuk tertib administrasi agar masing2 Instansi
menyampaikan daftar nominatif PNS yg bersedia

KETENTUAN PERALIHAN
Ps 130
Pada saat UU ini mulai berlaku, UU No
11 Th 1969 ttg Pensiun Pegawai dan
Pensiun Janda / Duda Pegawai dan perat
pelaksnya tetap berlaku sampai
ditetapkannya perat pelaks dari UU ini
yg mengatur mengenai program
pensiun

KETENTUAN PENUTUP

Ps 136
Pada saat UU ini mulai berlaku, UU No. 8 Th 1974
ttg Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah
diubah dg UU No. 43 Th 1999 di cabut dan
dinyatakan tidak berlaku

Ps 139
Pada saat UU ini mulai berlaku, semua peraturan
per-uu yg merupakan perat pelaks dari UU No. 8 Th
1974 sebagaimana telah diubah dg UU No. 43 Th
1999 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan
UU ini

3. PENYEDERHANAAN ORGANISASI
a. Kelebihan dapat disalurkan ke instansi lain.
b. Pensiun, bila mencapai usia 50 mkp 20 th.
c. Memperoleh uang tunggu sd mencapai usia
50 th mkp10 th.
d. UT diberikan paling lama 1 th, dapat
diperpanjang tiap-tiap kali paling lama 1 th,
tidak boleh lebih 5 th.
- gaji dibayarkan 80% untuk tahun pertama.
- 75% untuk tahun selanjutnya.
- berlaku juga KGB dan tunjangan lainnya.

langgaran/Tindak Pidana/Penyelewen
1. Hukuman disiplin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4)
dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap
kewajiban: Pasal 3 angka 3 14, dan
17, apabila pelanggaran berdampak
negatif pada pemerintah dan/atau
negara; (ps -10)
2. Hukuman disiplin berat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4)
dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap
larangan: Pasal 4 angka 1-8,10-13, dan
15 (ps 13)

PP No. 53 Thn 2010


1. TINGKAT RINGAN
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Prnyataan tdk puas scr trtulis
2. TINGKAT SEDANG
a. Tunda KGB slma 1 thn
b. Tunda KP slma 1 thn
c. Turun pangkat stingkat lbh rendah selama 1 thn

3. TINGKAT BERAT
a. Turun pangkat setingkat lbh rendah selama 3 thn
b. Pmindahan dlm rangka penurunan jabt setingkat lbh rendah
c. Pembebasan dari jabt
d. PDH tdk atas permintaan sndiri sbg PNS
e. PTDH sbg PNS

Pemberhentian Sementara
PP Nomor 4 Tahun 1966
Dikenakan tahanan sementara oleh berwajib
krn disangka melakukan tindak pidana hrs
dikenakan pemberhentian sementara.
Pemberhentian sementara terhitung mulai
pada saat penahanannya.
Pemberhentian sementara hanya dari jabatan
bukan sbg PNS.

5. Tidak Cakap Jasmani dan Rohani


Oleh Tim Penguji Kesehatan, ternyata:
a. Tidak dapat bekerja lagi dalam semua
jabatan negeri.
b. Menderita penyakit/kelainan yg berbahaya
bagi diri sendiri/lingkungan.
c. Setelah berakhir Cuti Sakit tidak mampu lagi
bekerja kembali.
d. Jika telah memiliki mkp 4 thn, bukan karena
menjalankan kewajiban jabatan, dipensiun.

6. MENINGGALKAN TUGAS

Pemberhentian dengan hormat tidak


atas

permintaan

sendiri

atau

pemberhentian tidak dengan hormat


sebagai PNS bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah
selama 46 (empat puluh enam) hari
kerja atau lebih;

Meninggal Dunia/ Tewas PP 1 thn 198


1. PNS yg Meninggal Dunia, diberhentikan sebagai
PNS.
2. Meninggal dunia dalam dan karena
menjlnkan tugas kewajiban;
3. Meninggal dalam keadaan lain yang ada
hubungannya dengan dinas;
4. Meninggal
dunia
yang
langsung
diakibatkan karena luka maupun cacat
rohani/jasmani yg didapat dlm menjlnkan
tugas;
5. Meninggal dunia karena anasir yg tdk
bertgjwb atau sebagai akibat dari tindakan
thd anasir itu.

8. Hal - Hal Lain


PNS setelah menjalani cuti di luar tanggungan
negara tidak ada formasi, diberhentikan sebagai
PNS dgn mendapat hak-hak kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu:

SIFAT PENSIUN

sebagai jaminan haritua, harus dapat


memenuhi kebutuhan hidupnya.
sebagi penghargaan, harus diberikan
tepat waktu dan tepat orangnya.

MASA KERJA PENSIUN


DIPERHITUNGKAN PENUH:
selama menjadi tenaga honorer pada instansi
pemerintah.
selama menjadi pejabat negara.
selama menjalankan tugas pemerintahan.
selama menjalankan kewajiban membela
negara.
selama menjalankan wajib kerja (butsi).
selama menjadi pegawai pada BUMN/BUMD.

DIPERHITUNGKAN SETENGAH:
1. Diperoleh pada badan hukum
diluar badan pemerintah.
2. Diperoleh pada badan hukum
swasta nasional.
3. Diperoleh pada badan hukum
swasta asing.

BESARNYA PENSIUN
Pegawai:
- 2,5 % X MKP
- Sebanyak-banyaknya 75 % dari GP
- Sekurang-kurangnya 40 % dari GP
- Tdk boleh kurang dari GP terendah
Tewas:
- 72 % dari GP

- Tdk boleh kurang dari GP terendah


Janda/duda:
- 36 % dari GP
- Tdk boleh kurang dari 75 % dari GP
terendah

apabila PNS tewas tidak


meninggalkan isteri/suami
atau anak, maka 20% dari
pensiunnya diberikan
kepada orang tuanya.
apabila kedua orangtuanya telah
bercerai, diberikan masing-masing
separoh dari jumlah yang
diterimakan.

PNS SEBELUM PENSIUN DAPAT DIBERIKAN


KPP (PP12/2002) APABILA TELAH BEKERJA
DALAM DINAS SELAMA:
30 th, 1 bl dlm pangkat terakhir
20 th, 1 th dlm pangkat terakhir
10 th, 2 th dlm pangkat terakhir
Pemberian KPP, Pensiun PNS, Pensiun
Janda/Duda ditetapkan dalam satu surat
keputusan.

PERKA BKN NO. 26 TAHUN 2013 TANGGAL 31 OKT 2013


PEDOMAN PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN PENSIUN
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENCAPAI BATAS USIA
PENSIUN YANG AKAN DIBERHENTIKAN DALAM PANGKAT
PEMBINA TINGKAT I
GOLONGAN RUANG IV/b KE BAWAH

1. Persiapan
. Ka.BKN/Ka.Kanreg BKN menyusun daftar nominatif
(listing data elektronik) dari PNS yang akan mencapai
BUP.
. Ka.BKN/Ka.Kanreg BKN menyampaikan daftar nominatif
bagi PNS gol-ru IV/b ke bawah yang akan mencapai BUP
58 (lima puluh delapan) tahun kepada masing-masing
instansi paling lambat 12 (dua belas) bulan sebelum ybs
mencapai BUP, melalui Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian (SAPK)

2. Daftar Nominatif (Listing Data Elektronik) PNS


. PPK masing-masing instansi atau pejabat yg ditunjuk setelah
menerima daftar nominatif (Listing Data Elektronik) wajib
melakukan pemeriksaan terhadap isi daftar nominatif tsb.
. Apabila terdapat PNS yg telah mencapai BUP tetapi belum tercantum
dalam daftar nominatif (Listing Data Elektronik), PPK atau pejabat
yang ditunjuk menyampaikan daftar nominatif tambahan.
. Jika terdapat perbedaan data kepegawaian, maka data yg tercantum
dalam daftar nominatif diperbaiki dengan data kepegawaian yang
benar dan dilampirkan data pendukungnya kepada Ka.BKN/
Ka.Kanreg BKN.
. Instansi Pusat/Daerah bersama BKN Pusat/Kanreg BKN melakukan
rekonsiliasi data PNS yang akan dipertimbangkan penetapan
keputusan pemberhentian dan pemberian pensiun paling lambat 3
bulan setelah diterimanya daftar nominatif .
. Dalam rekonsiliasi, selain menyampaikan perbaikan daftar
nominatif secara langsung kepada Ka.BKN/Ka.Kanreg BKN, juga
memperbaiki dan melengkapi perbedaan atau kekurangan data
melalui SAPK.

3. Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCP)


. PPK masing-masing instansi bersama Ka BKN/Ka Kanreg BKN
paling lambat dalam waktu 1 bulan setelah melakukan
rekonsiliasi menyiapkan DPCP.
. PPK masing-masing instansi wajib menyiapkan DPCP dengan
mengunduh dan mencetak melalui SAPK dalam rangkap 2
(dua), untuk disampaikan kepada PNS yang bersangkutan.
. PNS yang telah menerima DPCP dalam rangkap 2 (dua) wajib
memeriksa dan meneliti data yang tercantum dalam DPCP.
. PNS ybs paling lambat dalam waktu 2 minggu setelah
menerima DPCP harus menandatangani dan menyerahkan
kepada pejabat pengelola kepegawaian di unit kerjanya
dilengkapi dengan 5 lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6
cm serta lampiran lainnya untuk mendapat pengesahan.

Pejabat pengelola kepegawaian yang menerima pengembalian


DPCP tersebut paling lambat dalam waktu 2 minggu sudah
harus menandatangani dan menyampaikan:
1. lembar kesatu, kepada Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara, beserta 5 (lima) lembar pas foto terbaru ukuran
4x6 cm dan kelengkapan lainnya;
2. lembar kedua untuk pertinggal.
. Apabila instansi dalam waktu 3 bulan sebelum PNS mencapai
BUP tidak menyampaikan daftar nominatif dan DPCP
kepada Ka BKN/Ka Kanreg BKN, maka Ka BKN/Ka Kanreg
BKN menetapkan keputusan pemberhentian dan pemberian
pensiunnya berdasarkan data yang ada di BKN.
. Dalam hal PNS mencapai BUP dan memenuhi syarat untuk
diberikan kenaikan pangkat pengabdian, maka pengajuan
usul pemberhentian dan pemberian pensiun sekaligus dengan
usul pemberian KP.

4. Penetapan Keputusan
a. PPK
masing-masing
instansi
menyampaikan
data
hasil
rekonsiliasi sebagai dasar penetapan keputusan pemberhentian
dan pemberian pensiun dengan menggunakan aplikasi pensiun
berbasis elektronik (SAPK).
b. Usulan penetapan keputusan pemberhentian dan pemberian
pensiun tersebut dalam format formulir elektronik dikirim
melalui SAPK, yg meliputi:
1) Surat Pengantar
2) Daftar Nominatif

(listing data elektronik)

c. Dalam melakukan proses data entry formulir elektronik sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan secara cermat, teliti,
dan didasarkan pada keabsahan data dari PNS yang
bersangkutan.
d. Formulir elektronik dibubuhi tanda tangan elektronik dari
pejabat yang berwenang atau dapat berupa kode-kode elektronik
tertentu untuk menjamin legalitas, otoritas, validitas, dan
autentikasi formulir pengusulan secara elektronik.

e. Tanda tangan elektronik atau kode-kode elektronik tertentu


sebagai identitas pejabat yang berwenang yang memiliki
otoritas dan bertanggung jawab
atas formulir pengusulan
secara elektronik harus dapat dikenali dan dibaca oleh
Ka.BKN/Ka.Kanreg BKN atau pejabat yang diberi delegasi/kuasa.
f. PPK masing-masing instansi mengusulkan penetapan keputusan
pemberhentian dan pemberian pensiun mengajukan permintaan
kode-kode elektronik tertentu kepada Ka.BKN/Ka.Kanreg BKN
yang akan digunakan untuk menjamin legalitas, otoritas,
validitas, dan autentikasi formulir pengusulan secara elektronik.
g. Sebagai kelengkapan usulan penetapan keputusan pemberhentian dan pemberian pensiun dalam format formulir elektronik,
maka pejabat yang berwenang perlu melampirkan berkas dalam
bentuk hardcopy, sbb:
1)
2)
3)
4)

DPCP
FC sah SK pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS
FC sah SK Kenaikan Pangkat terakhir
Pas photo 5 lembar ukuran 4 X 6

h. Dalam hal PNS memenuhi syarat untuk KP pengabdian,


melampirkan:
1. DP-3 atau penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
2. Daftar riwayat pekerjaan yang ditandatangani oleh
PPK atau pejabat yang ditunjuk; dan
3. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman
disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu) tahun
terakhir dari PPK atau pejabat yang ditunjuk.
i. Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara melakukan verifikasi dan divalidasi
terhadap usul pemberhentian dan pemberian pensiun yang
sudah diterima baik melalui SAPK maupun hardcopy.
j.

Apabila usul sebagaimana dimaksud pada huruf i sudah


sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, kemudian
dilakukan pencetakan naskah keputusan pemberhentian
dan pemberian pensiun PNS dan janda/dudanya untuk
ditetapkan.

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 26 Tahun


2013

Untuk mempercepat proses penetapan pemberhentian dan pemberian


pensiun, Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara menyampaikan daftar nominatif (listing data
elektronik) bagi PNS yang akan diberhentikan dalam Pangkat Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah yang akan mencapai BUP 58 (lima
puluh delapan) tahun kepada masing-masing instansi paling lambat 12
(dua belas) bulan sebelum awal tahun anggaran berjalan dimana dalam
tahun yang bersangkutan mencapai BUP, melalui Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian (SAPK).

Apabila PPK tidak melakukan rekonsiliasi atau tidak menyampaikan daftar


nominatif (Iisting data elektronik) hasil rekonsiliasi melalui SAPK dalam
waktu 3 (tiga) bulan sebelum PNS mencapai BUP, maka Kepala Badan
Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara
atau pejabat lain yang ditunjuk menetapkan keputusan pemberhentian dan
pemberian pensiun berdasarkan data yang adaPNSdiyang
Badan
Kepegawaian
tidak diusulkan
dan
Penginformasia
termasuk dalam daftar BUP
n Negara.
akan otomatis diusulkan ke
Daftar BUP
untuk 12 Bulan
kedepan

Tim Teknis Pensiun Pusat/


Kanreg
Pencetakan SK
Pensiun Otomatis

BKD/ Instansi
melakukan
pemeriksaan
internal dari
Daftar BUP

Rekonsilia
si

Peremajaan Data dan Pengentrian Usul SAPK

10

11

12

Batas
Usia
Pensiun

Sekian
dan

Terimakas

Anda mungkin juga menyukai