Anda di halaman 1dari 3

GUGATAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Makassar, 22 Agustus 2022

Yang Terhormat,
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial
Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
Di ,-
Makassar.

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. DR. SYAMSUL BAHRI. S.H.,M.H Laki-laki, lahir di ......., ........, Agama Islam,
kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat dari PERADI (Perhimpunan Advokat
Indonesia), bertempat tinggal di Jalan...............No......, Kelurahan .........., Kec. ........,
Kota Makassar;
2. DWI JUSTISI, S.H.,M.H, Laki-laki, lahir di Ujung Pandang, 22 April 1982, Agama
Islam, kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat dari AAI (Assosiasi Advokat
Indonesia) , bertempat tinggal di Jalan Andi Djemma Lr. 8 No. 133, Kelurahan Banta-
Bantaeng, Kec. Rappocini, Kota Makassar;

Keduanya dari Kantor Hukum ‘DR SYAMSUL RIJAL S.H.,M.H & PARTNERS yang dalam
hal ini memilih domisili dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Makassar di:

Jalan .......... No. ....., Kelurahan ......., Kec. .........., Kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan, Telp/Hp. ............, email : ......................;

Selanjutnya bertindak untuk dan atas nama :

………………………………., Usia …………., Agama ………………, pekerjaan ………………….. alamat


Jln. ................ 20. Tahunan, .........., Kota ............., dalam hal ini bertindak untuk diri
sendiri, yang selanjutnya disebut sebagai:—————Penggugat, berdasarkan surat Kuasa
Khusus tertanggal .........., .........., 2022 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Makassar, (terlampir dalam berkas perkara).

Dengan ini mengajukan Gugatan Perselisihan Hubungan Industrial, terhadap :


……………………………….., yang beralamat di Jln. ......... No. …………… Kel. .........., Kec ..........
Kota Makassar, yang selanjutnya disebut sebagai:——–Tergugat.
Adapun alasan atau dalil dalam Gugatan Hubungan Industrial ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat merupakan Karyawan Tergugat PT …………………….. yang
bekerja terhitung sejak tanggal ……… bulan …….. tahun ………., menduduki
jabatan awal sebagai ………… sebagaimana tertera dakam Perjanjian Kerja yang
ditandatangani pada tanggal …. bulan ….. tahun ………..;
2. Bahwa adapun jabatan terakhir Penggugat adalah sebagai ……………, dengan gaji
per bulan sebesar Rp. ……………………… (……………………………..rupiah);
3. Bawa pada tanggal ……… bulan …….. tahun ………. Pengggugat telah melakukan
pekerjaanya yaitu melakukan legal audit di bagian ………………….., dan dari audit
tersebut telah ditemukan penyimpangan keuangan sebesar Rp………………………

1
(……………………………..rupiah), dan atas hasil audit tersebut telah dibuatkan
laporan kepada Pimpinan ………………;
4. Bahwa setelah adanya laporan dari Penggugat kepada pimpinan ……………..
tersebut, ternyata pimpinan dari …………………. yang dilakukan audit tersebut
membuat laporan juga kepada pimpinan ……………….. yang mendiskreditkan
Penggugat, sehingga Penggugat dianggap tidak bisa melakukan pekerajaan
dengan baik;
5. Bahwa pada tanggal ……… bulan …….. tahun ………. Penggugat telah di panggil
oleh Manajer Personalia dan diminta untuk mengundurkan diri, karena Penggugat
dianggap tidak bisa bekerjasama dengan pimpinan perusahaan;
6. Bahwa karena permintaan pengunduran diri tersebut bertentangan dengan hukum
ketenagakerjaan, maka Penggugat menolak mengundurkan diri. Akibat penolakan
tersebut, pada tanggal ……… bulan …….. tahun ………. Tergugat telah memberikan
surat skorsing kepada Penggugat menunggu keluarnya surat izin Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) dari lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial Dinas Ketenagakerjaan;
7. Bahwa alasan Tergugat melakukan PHK kepada Tergugat terlalu mengada-ada,
dengan alasan Tergugat sedang melakukan efisiensi perusahaan;
8. Bahwa alasan persoalan tersebut Penggugat dan Tergugat telah melakukan
perundingan secara Bipartit, sebagaimana yang tertuang dalam risalah
perundingan tertanggal……… bulan …….. tahun ………., namun dalam perundingan
tersebut tidak tercapai kesepakatan;
9. Bahwa terhitung sejak bulan …. tahun ……… Tergugat telah pula menghentikan
pembayaran gaji Penggugat dengan alasan masa skorsing telah melampaui 6
(enam) bulan;
10. Bahwa tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh Tergugat tersebut nyata-
nyata telah bertentangan dengan hukum yang berlaku, yaitu melakukan PHK
berdasarkan ketidaksenangan terhadap Penggugat;
11. Bahwa sampai saat ini Penggugat belum pernah melakukan kesalahan dalam
bentuk apapun termasuk mendapatkan peringatan lisan, SP I, SP II, dan SP III,
sehingga tidak ada alasan yang sah dari Tergugat untuk melakukan PHK;
12. Bahwa mengingat PHK tersebut tidak mempunyai alasan yang sah secara hukum,
maka menurut Pasal 170 UU No. 13 Tahun 2003 PHK tersebut harus batal demi
hukum.
13. Bahwa mengingat skorsing dan PHK tersebut batal demi hukum, maka undang-
undang mewajibkan Tergugat mempekerjakan Penggugat dan membayar seluruh
gaji dan hak-hak yang seharusnya diterima oleh Penggugat, yang sampai dengan
Juni 2009 telah mencapai RP…………………….. (…………………………….. rupiah).

Maka berdasarkan uraian-uraian di atas, dengan ini Penggugat memohon kepada Ketua
Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Makassar Cq. Majelis Hakim Yang
Terhormat untuk berkenan memutuskan perkara ini dengan amar sebagai berikut:
PRIMAIR:
DALAM PROVISI:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Memerintah Tergugat agar membayar upah dan seluruh hak-hak Penggugat
sekalipun masih ada upaya hukum kasasi;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
undang-undang ketenagakerjaan;
3. Memerintahkan Tergugat untuk memperkerjakan kembali dan memulihkan
seluruh hak-hak yang selama ini di peroleh Penggugat;
2
4. Memohon permohonan PHK yang diajukan Tergugat karena bertentangan dengan
hukum ketenagakerjaa yang berlaku;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;

SUBSIDAIR:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).

Hormat kami,
(Kuasa Penggugat )

DR. SYAMSUL BAHRI, S.H.,M.H DWI JUSTISI, S.H.,M.H

Anda mungkin juga menyukai