Anda di halaman 1dari 7

RESUME

Peran Koperasi Dalam Menegakan Kembali Koperasi Indonesia


Sebagai Soko Guru Perekonomian Di Era Ekonomi Kreatif

Diajukan untuk tugas Manajmen Koperasi Dan UMKM

Oleh :
DELA AYU FERNANDA
NIM. 041810201

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2021
1. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti
usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan
secara bersama-sama sebenarnya dapat di sebut sebagai koperasi. Namun
demikian yang dimaksud dengan koperasi di sini adalah suatu bentuk
peraturan dan tujuan tertentu pula, perusahaan yang didirikan dengan oleh
orang-oorang tertentu, untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, Subandi
(2018: 18)
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong, semangat tolong menolong tersebut
didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan, berdasarkan seoran
buat semua dan senua buat seorang. Sentot (2019:1)

b. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi


1. Landasan Koperasi
Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah,
tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi
lainnya di dalam sistem perekonomian Indonesia. Dalam undang-undang No.
25/1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi Indonesia mempunyai
landasan sebagai berikut.
a. Landasan idiil, sesuai dengan bab II UU No. 25/1992, landasan idiil
koperasi Indonesia ialah pancasila.
b. Landasan struktual, ialah Undang-undang Dasar 1945. 9
2. Asas Koperasi
Berdasarkan pasal 2 UU No. 25/1992, ditetapkan sebagai asas koperasi ialah
kekeluargaan.
3. Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992, yang
berbunyi: koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umunya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarkat yang maju, adil,
dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

2. Soko Guru
a. Pengertian Soko Guru Dan Hubungannya Terhadap Koperasi
Arti kata sokoguru adalah tiang tengah, tiang seri, turus negeri 13 . “Koperasi
adalah soko guru perekonomian Indonesia”. Makna dari istilah koperasi sebagai
sokoguru perekonomian dapat diartikan bahwa koperasi sebagai pilar atau
”penyangga utama” atau ”tulang punggung” perekonomian. Dengan demikian
koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem
perekonomian nasional. Keberadaanya pun diharapkan dapat banyak berperan
aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun di era
reformasi ini keberadaannya banyak dipertanyakan, bahkan seringkali ada yang
mengatakan sudah tidak terlalu terdengar lagi dan apakah masih sesuai sebagai
salah satu badan usaha yang berciri demokrasi dan dimiliki oleh orang orang
dalam satu kumpulan, bukannya jumlah modal yang disetor seperti badan usaha
lainnya.

b. Koperasi Sebagai Soko Guru Dalam UUD 1945

Falasafah dalam pandangan hidup bangsa Indonesia tercermin didalam


pancasila. Penjelmaan strukturnya adalah UUD 1945 dan penjabaran
operasionalnya dituangkan di dalam GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara).
UUD 1945 merupakan ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur
terselenggaranya falsafah hidup dan moral cita-cita bangsa. Sedangkan GBHN
adalah merupakan rangkaian program-program pembangunan yang menyeluruh,
terarah, dan terpadu yang berlangsung secara terus menerus. Adapun tujuan
pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran masyarakat.
Ketentuan dasar dan melaksanakan kegiatan ini diatur oleh UUD 1945 pasal 33
ayat 1 yang berbunyi, “perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan 33 UUD 1945 ini dikatakan bahwa
“produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau anggota-
anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang-seorang. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai denga itu
ialah koperasi. Penjelasan 33 UUD 1945 ini menempatkan kedudukan koperasi
(1) sebagai soko guru perekonomian nasional, dan (2) sebagai bagian integral
tata perekonomian nasional. Menurut kamus umum lengkap karangan
wojowasito, arti dari soko guru adalah pilar atau tiang. Jadi, makna dari istilah
koperasi sebagai soko guru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai pilar
atau penyangga utama atau tulang punggung perekonomian. Dengan demikian,
koperasi diperankan dan difungsikan sebagai ppilar utama dalam sistem
perekonomian nasional.

3. Ekonomi Kreatif

Menurut Fathul aula dan Muhammad Shodiq(dalam eva rindias: ) peran


dan kontribusi koperasi kreatif sebagai akselerator industri kreatif adalah
sebagai berikut :80
1. Penguatan dalam pelaksanaan kebijakan industri kreatif Cetak biru
pengembangan industri kreatif di Indonesia yang telah dibuat pemerintah
haruslah memberdayakan sumber daya lokal guna memaksimalkan potensi
lokal, sehingga sumber daya lokal tersebut dapat dimanfaatkan. Misalnya
dengan adanya suatu objek pariwisata di suatu daerah akan menyerap tenaga
kerja di daerah tersebut. Kebijakan- kebijakan tersebut juga haruslah
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen agar pengembangan ekonomi
kreatif ini dapat berkelanjutan. Yang tidak kalah penting adalah koordinasi di
lapangan. Selama ini industri kreatif bergerak sendiri-sendiri sehingga tidak
memiliki bargaining position yang kuat. Adanya koperasi kreatif akan
memperkuat posisi tawar pelaku industri kreatif sendiri.
2. Penguatan regulasi perlindungan hak dan kekayaan intelektual Dengan adanya
koperasi kreatif, setiap penemuan bahan atau cara baru dalam menciptakan
produk baru yang bernilai ekonomis, maka koperasi kreatif dapat berperan
sebagai agen terdepan yang mendata dan kemudian mengajukan paten atau
penemuan baru tersebut ke departemen atau instansi terkait. Sehingga akan
memberikan kemudahan bagi tercatatnya penemuan-penemuan baru yang
inovatif oleh para pelaku usaha.
3. Pembentukan komunitas-komunitas kreatif
Proses dari timbulnya kreatifitas menjadi inovasi biasanya bejalan lebih baik
dalam sebuah tempat khusus, koperasi kreatif akan berperan dalam
penciptaan komunitas-komunitas kreatif tersebut. Dari berbagai komunitas
inilah akan melahirkan berbagai bentuk ide dan produk kreatif baru yang
tidak hanya bernilai seni dan estetika namun juga ekonomis.
4. Branding, promosi dan perluasan pangsa pasar
Branding dan promosi merupakan kewajiban dalam dunia bisnis yang
kompetitif. Memang begitu banyak produk lokal yang berbau impor untuk
dapat bersaing dan menyesuaikan dengan selera pasar. Branding dan promosi
ini menjadi begitu penting guna memperluas pasar. Koperasi kreatif akan
berperan secara lebih luas untuk mempromosikan produk dan nantinya juga
akan dapat menciptakan pasar yang baru.
5. Penghargaan bagi para insan kreatif
Untuk memberikan insentif bagi pelaku usaha, koperasi kreatif dapat
memberikan penghargaan-penghargaan bagi insan kreatif agar dapat
memotivasi para insan tersebut untuk lebih produktif. Sehingga lebih banyak
lagi karya-karya kreatif anak bangsa yang potensial dan ekonomis. Misalnya,
adanya Festival Film Indonesia, Anugerah Musik Indonesia, dan masih
banyak lagi.
6. Perbaikan iklim investasi dan akses permodalan
Salah satu penyebab utama dari belum berkembang pesatnya industri keratif
adalah terbatasnya dana awal dari para pelaku usaha. Koperasi kreatif dapat
membuka akses permodalan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha
untuk permodalan awal. Begitu pula jika Pemerintah ingin memberikan
suntikan dana bergulir, bisa melalui koperasi kreatif. Adanya koperasi kreatif
yang beranggotakan para pelaku usaha kreatif yang nantinya memberikan
jaminan kepastian usaha sehingga akan terjadi perbaikan iklim investasi.
Iklim investasi yang baik ini tentunya akan mendorong berbagai investor
baik dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di sektor ini.
7. Pemantapan pendidikan dan pelatihan pekerja untuk industri kreatif
Salah satu hal yang terpenting dalam ekonomi saat menghadapi persaingan
pasar global adalah produktivitas. Kunci dari itu semua adalah adanya
sumber daya yang kreatif dan inovatif. Untuk mendorong itu semua
diperlukan adanya pendidikan dan pelatihan untuk para pekerja industri
kreatif agar lebih berkualitas dan berdaya saing. Koperasi kreatif dapat
menjadi agent of education bagi para pelaku industri kreatif agar mereka
dapat meningkatkan pengetahuan, kreativitas dan keterampilan dalam
berusaha.
DAFTAR PUSTAKA

AL Sentot Sudarwanto, Dona Budi Kharisma, Koperasi di Era Ekonomi


Kreatif,Yogyakarta:Thafa Media, 2019

Fakhrul aufa dan Muhammad sholeh, 2009, program kreatif mahasiswa gagasan
tertulis; Pentingnya pembentukan koperasi kreatif sebagai kaselerator
perkembangan industry kreatif diIndonesia, Institut Pertanian Bogor.

Saputra Inggar, Dkk. (2017). Koperasi Sebagai Soko Guru Penggerak Ekonomi
Pancasila. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.2, No.2, Juni 2017: 139 –
146.

Subandi, Ekonomi Koperasi Teori dan Praktek, Bandung :Alfabeta, 2019

Anda mungkin juga menyukai