Disusun oleh :
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Esa, pada
akhirnya makalah yang Penyusun susun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Inovasi Pendidikan telah dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dengan
mengacu pada beberapa sumber buku dan jurnal. Oleh sebab itu, sudah
semestinya Penyusun mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada
Bapak Dr. Rustam I Husain, M.pd. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah
Olahraga dan Kesehatan.
Penyusun kelompok 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut hasil kajian S. Nasution, bahwa hingga saat ini terdapat tiga
model pembelajaran yang sering dikacaukan dengan pengertian mengajar.
Pertama, mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada peserta didik,
dengan tujuan agar pengetahuan tersebut dikuasai dengan sebaik – baiknya oleh
peserta didik. Mengajar pada tipe pertama ini dianggap berhasil jika peserta didik
menguasai pengetahuan yang ditransferkan oleh guru sebanyak – banyaknya.
Kedua, mengajar adalah menyampaikan kebudayaan kepada peserta didik.
Definisi yang kedua ini pada intinya sama dengan definisi yang pertama yang
menekankan pada guru sebagai pihak yang aktif. Ketiga, mengajar adalah suatu
aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan dengan sebaik – baiknya
dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar. (S.
Nasution, 1995).
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas
yang bagaimanapun keadannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah.
Secara garis besar, Langkah – langkah yang harus ditempuh dalam CTL adalah
sebagai berikut :
1. Kerjasama.
2. Saling menunjang.
3. Menyenangkan, tidak membosankan.
4. Belajar dengan gairah.
5. Pembelajaran terintegrasi.
6. Menggunakan berbagai sumber.
7. Siswa aktif.
8. Sharing dengan teman.
9. Siswa kritis guru kreatif.
10. Dinding dan lorong – lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta –
peta gambar, artikel, humor dan lain – lain.
11. Laporan kepada orang tua bukan hanya raport tetapi hasil karya
siswa, laporan hasil praktikum, karangan dan lain – lain.
Roger dan David Johnson dalam (Anita Lie, 1999) mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran
kooperatif yang harus diterapkan :
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur pertama. Jika tugas dan
penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap
siswa akan mersa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci
5
keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan
tugasnya.
3. Tatap Muka
Unsur ini juga menghendaki agar para siswa dibekali dengan berbagai
keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok,
guru perlu mengajarkan cara – cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa
mempunyai keahlian mendengarkan dan kemampuan mereka untuk
mengutarakan pendapat mereka.
6
Prinsip – Prinsip dalam Pembelajaran Quantum
7
sudah ada mengalami proses perubahan metode yang sudah ada yaitu
berinovaasi. Perkembangan tersebut dapat di uraikan kedalam metode-metode
perubahan seebagai berikut
a.) Dalam menggunakan metode ini maka kondisi kelas akan di pegang
sepenuhnya oleh guru.
b.) selain itu, guru juga menjadi kurang tahu perkembangan anak didiknya
secara pasti.
8
c.) Dengan menggunakan metode proses timbal balik dan pemahaman seorang
anak bias berbeda.
d.) Bahkan lebih parahnya tidak memahami materi yang di sampaikan oleh n
guru.
Dalam metode diskusi, setiap murid di tuntut untuk aktif dan tentu
tidak semua murid mampu melakukan metode tersebut. Metode ini lebih
cenderung di isi oleh para murid yang berani berbicara dan siswa yang
memang di anggap pandai. Oleh sebab itu, bagi siswa yang kurang berani,
akan memiliki peluang yang kecil untuk bisa berpartisipasi. Berbeda jika
seorang guru memang mewajibkan setiap muridnya untuk bicara. Jika guru
tidak mampu mengatur jalannya diskusi, maka arah perdiskusian akan tidak
teraarah dan bisa jadi keluar dari pembahasan tersebut.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika dilihat dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model dan metode
pembelajaran inovatif memiliki karakteristik yang khas, di antaranya guru
14
memiliki keinginan untuk melakukan perubahan, pemahaman dan keterampilan
untuk mencapai tujuan, memahami benar apa faktor-faktor penunjang,
menggunakan strategi atau metode melaksanakan perubahan, dan
mengevaluasi ketercapain tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan.
3.2 Saran
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti
halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas
makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menambah wawasan kita dan pemahaman kita tentang inovasi beberapa model
dan metode pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Sitorus Awaludin & Harahap Andriana Hafni (2019) Gerakan inovasi mendidik
berkarakter. Tulang bawang barat, lampung. Swalova publishing
15
16