Laporan Praktikum Kimia Menghitung Massa Jenis Zat
Laporan Praktikum Kimia Menghitung Massa Jenis Zat
Hari/Jam : Kamis/14.00-15.40WIB
2. Jelita Dwina
Oleh
ZULFA ANNISA
2105109010011
2021
BAB 1.PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari pratikum kali ini yaitu maha siswa dapat menghitung massa jenis suatu zat. Dan
di harapkan bisa membedakan antara zat dan massa jenis.
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
Nilai yang dapat menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume
benda tersebut di sebut dengan massa jenis, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika
ukuran benda diubah masa jenis suatu benda tidak berubah, misalnya ukurannya diperbesar
sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar. massa jenisnya akan tetap sama
walaupun kedua besaran yang menunjukkan ukuran benda tersebut makin besar, hal ini disebabkan
oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan
kenaikan volume benda atau massa benda. Dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut
dengan timbangan yang sesuai untuk menentukan massa benda. Seperti neracaohaus atau yang
lainnya. (Anjasari,dkk. 2015)
Kerapatan air adalah 1,00 g/ml pada 4oC. Sistem perhitungan untuk kerapatan larutan didasari
pada nilai ini. Untuk menghitung nilai kerapatan suatu larutan, umumnya larutan itu dibandingkan
dengan air. Hal ini memudahkan untuk melihat apakah suatu larutan akan bercampur atau tidak,
karena dua larutan dengan kerapatan yang sangat berbeda biasanya tidak dapat bercampur.
(Pande.a, 2016).
Bobot jenis suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume
yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing
monografi, penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan
bobot zat di udara pada suhu 25oC terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila
suhu ditetapkan dalam monografi. Bila pada suhu 25oC zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis
pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi, dan mengacu pada air yang tetap pada
suhu 25oC. ( Donarko,2017).
Terdapat pengecualian, dimana larutan ionik seperti larutan garam akan larut dalam air karena
keduanya bersifat polar. Minyak yang nonpolar tidak dapat larut dalam air meskipun kerapatan
keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya gagal dicampurkanlebih disebabkan oleh sifat tersebut,
dibandingkan dengan kerapatannya. Contohnya kerapatan merkuri (13,5 g/ml) dan air (1,0 g/ml)
relatif berbeda. Perbedaan kerapatan relatif ini (kadang disebut Gravitas Spesifik) menyebabkan
merkurin terbenam di dasar wadah yang berisi air. Kerapatan relatif (gravitas spesifik) adalah rasio
dari kerapatan sampel pada 20oC dibagi dengan kerapatan air pada 4oC.
BAB III. METODEOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan secara daring pada hari Kamis, 16 November 2021.Pada jam 14:00-
15:00.
1.Gelas kimia
2. Timbangan analitik
3. Air
4. Sampel batuan
Langkah kerja
Ambillah sampel dari salah satu batubara yang masih segar dengan cara dimasukkan ke dalam
kantong plastik yang kemudian diikat, Setelah itu sampel batu bara tersebut ditimbang dengan
menggunakan timbangan analitik dan dicatat berapa massanya, Selanjutnya masukkan air
secukupnya ke dalam gelas kimia dan catatlah volumenya. Selajutnya batu bara tersebut dimasukkan
kedalam gelas kimia yang sudah terisi air dan didiamkan beberapa saat sampai kondisinya stabil.
Selanjutnya dibaca ukuran gelas tersebut dengan menggunakan penggaris dan catatlah volume air
yang terjadi tersebut. Kemudian untuk mendapatkan volume kenaikan airnya maka harus dikurangkan
dulu antara volume akhir dan volume awal. Kemudian hitunglah berapa massa jenis batubara tersebut
dengan menggunakan rumus diatas, selanjutnya lakukan percobaan tersebut diatas menggunakan batu
pasir dan batu lempung.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kita liat diatas bahwasannya dari percobaan tersebut kita mencoba
nya dengan menggunakan sampel batu. Volume 1 (V1) adalahVolume awal air sedangkan volume 2
(V2) adalah volume air yang telah kita masukkan dengan batu. Dan dari percobaan tersebut kita juga
dapat menemukan massa jenis suatu benda tersebut.dengan rumus p+m/V, dengan massa benda batu
adalah 150 gram.
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dalam ilmu kimia menghitung massa jenis zat sering digunakan untuk membuat suatu
produk
2. Zat terbagi menjadi 3 yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas
3. Zat merupakan sesuatu yang memiliki massa dan memiliki ruang
4. Massa jenis adalah perbandingan antara massa zat dengan volumenya.
5. Zat cair menyesuaikan dari bentuk wadah atau tempat zat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pande, A. (2016). REALISASI ALAT UKUR MASSA JENIS ZAT CAIR BERDASARKAN
METODE TEKANAN HIDROSTATIK DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535.
Anjarsari, L. A., Surtono, A., & Supriyanto, A. (2015). Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis
Zat Cair Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda. Jurnal Teori dan Aplikasi
Fisika, 3(2).
LAMPIRAN