Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN INTERNET DAN STRATEGI KOMUNIKASI DINAS

SYARIAT ISLAM DALAM MENSOSIALISASIKAN SYARIAT ISLAM DI


ACEH

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat


Mata Kuliah Kerja Praktek atau Penelitian

Disusun oleh :
RIZKO FIRNANDA
18110003

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmad dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

peraktek kerja lapangan di Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, sekaligus dapat

menyelesaikan penulisan Laporan Kerja Peraktek (LKP) ini. Shalawat beriring

salam penulis sampaikan kepada junjungan kita nabi muhammad SAW, yang telah

membawa umatnya dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan serta peradaban yang tinggi.

Laporan Kerja Peraktek (LKP) ini disusun berdasarkan hasil kerja peraktek

selama 2 (dua) bulan, Mulai tanggal, 11 Oktober sampai dengan 11 Desember 2021,

dengan judul “Pemanfaatan Internet Dan Strategi Komunikasi Dinas Syariat

Islam Dalam Mensosialisasikan Syariat Islam Di Aceh”. Yang akan memuat

segenap proses yang penulis lalui saat melakukan praktek kerja lapangan.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Studi Stara I (S1) Prodi, Sistem

Informasi, Fakultas Teknik Abulyatama Aceh.

Penulisan Laporan Kerja Peraktek ini tidak lepas dari dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik moral maupun materi. Olah karna itu penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih Setinggi–tingginya Kepada:

i
1. Kepada Bapak Agung Efriyo Ph.D Selaku Rektor Universitas Abulyatama

2. Bapak Muhtadin, ST., MT Selaku Dekan Fakultas Teknik

3. Kepada Ibu Juniana Husna, S.Si., M.Sc. Selaku Ketua Kaprodi Program Studi

Sistem Informasi

4. Kepada Ibu Murniati, S. Kom, MT. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik

5. Kepada Bapak Dr. EMK. Alidar, S. Ag,. M. Hum. Selaku Kepala Kepala Dinas

Syariat Islam Aceh. Yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan

kerja praktik

Penulis menyadari banyaknya keterbatasannya dalam pembuatan laporan

kerja praktek ini untuk itu saran dan kritik yang menulis harapkan agar

kesempurnaan dalam laporan kerja prakte ini dengan harapan semoga bermanfaat

dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi penulis selanjutnya.

Banda Aceh Juni 2022


Penulis

Rizko Firnanda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II LADASAN TEORI .................................................................................. 5
2.1 Strategi .......................................................................................................... 5
2.2 Strategi Komunikasi ...................................................................................... 7
2.3 Pemanfaatan Internet pada Dinas Syariat Islam Aceh .................................. 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 10
3.1 Analisa Strategi Komunikasi ...................................................................... 10
3.2 Pemanfaatan internet ................................................................................... 11
3.3 Faktor Pendukung Dinas Syariat Islam ....................................................... 18
3.4 Faktor Penghambat Dinas Syariat Islam ..................................................... 19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 19
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 19
4.2. KESIMPULAN ...................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1Tampilan Website Dinas Syariat Islam ................................................. 13
Gambar 2 Tampilan Facebook Dinas Syariat Islam ............................................. 14
Gambar 3Tampilan Instagram Dinas Syariat Islam .............................................. 15
Gambar 4Tampilan Twitter Dinas Syariat Islam .................................................. 16
Gambar 5Tampilan YouTube Dinas Syariat Islam ............................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu keputusan kebijakan yang diambil oleh para pengambil kebijakan

terutama jika penerapannya melibatkan masyarakat banyak sangat membutuhkan

sosialisasi terlebih dahulu dalam implementasinya. Strategi komunikasi dalam

mensosialisasikan suatu peraturan atau undang-undang baru dalam kehidupan

masyarakat sangat menentukan peraturan atau undang-undang tersebut bisa

diterima dan dilaksanakan dengan baik sehingga tujuannya dapat tercapai secara

maksimal.

Komunikasi yang dalam bahasa Inggris (Communication) diderivasi dari kata

latin communication, bersumber dari kata communis yang berarti sama (makna),

“komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam

hubungannya dengan kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan,

mengirim dan menggunakan informasi untuk mengkoodinasikan lingkungannya

dan orang lain.

Secara garis besar, ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar yaitu

komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, komunikasi verbal berkaitan dengan

komunikasi yang dilakukan secara tertulis maupun lisan, misalnya dalam bentuk

surat, laporan memo dan rapat kerja. Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan

komunikasi yang tidak dilakukan secara tertulis atau lisan, seperti menggunakan

bahasa isyarat (body language),simbol, seragam, ekspresi wajah, lambang (logo)

perusahaan, jarak saat bicara dan warna.

1
2

Syariat Islam merupakan rujukan perundangan-undangan yang relatif baru di

kalangan masyarakat Aceh meskipun agama Islam merupakan agama yang paling

dominan dianut masyarakat Aceh terutama oleh warga keturunan Aceh asli,

sehingga saat syariat Islam harus diberlakukan di Provinsi Aceh terkadang

menimbulkan berbagai tangggapan dan sikap pro kontra dari berbagai lapisan

masyarakat sudut pandang yang berbeda ini merupakan hal yang wajar karena

selama ini masyarakat sudah terbiasa dengan hukum dan perundang undangan

universal ditambah dengan tingkat pendidikan dan pemahaman terutama ilmu

agama yang berbeda-beda dari masyarakat Aceh.

Guna menyamakan dan menyatukan persepsi masyarakat berasal dari berbagai

latar keluarga, pendidikan dan agama yang heterogen ini bukanlah merupakan suatu

hal yang mudah, untuk itu sangat diperlukan srtategi komunikasi yang tepat dari

para pengambil kebijakan terutama yang paling berkompeten disini adalah Dinas

Syariat Islam.

Tujuan dari sosialisasi tersebut yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat

Banda Aceh dalam hal melaksanakan syariat Islam. Pelaksanaan Syariat Islam

dikalangan masyarakat Aceh dewasa ini faktanya masih relatif kurang dimana hal

ini terlihat dari kehidupan warga masyarakat yang sebagian besar masih jauh dari

tuntunan ajaran Islam. Berbagai pelanggaran syariat Islam terus terjadi

dilingkungan masyarakat Aceh. Pelanggaran-pelanggaran ini masih banyak

terabaikan penyelesaianya berdasarkan undang-undang atau qanun syariat Islam

misalnya masih banyaknya para muslimah mengenakan pakaian sesuai dengan

yang di syariah, masih seringnya terlihat masyarakat yang melakukan judi dan
3

khamar namun jika dibandingkan dengan kabupaten- kabupaten lain jarang sekali

adanya hukuman atau sanksi yang dijatuhkan oleh Dinas Syariah Islam Banda Aceh

untuk para pelanggar-pelanggar syariah tersebut.

Maka dari itu dalam mewujudkan syariat Islam secara keseluruhan di Kota

Banda Aceh, peran Dinas Syariat Islam sangat penting dalam pembinaan karakter

remaja, menurut Ridwan Ibrahim, ketua Bidang Dakwah Dinas Syariat Islam Kota

Banda Aceh, masalah yang sering dikaitkan dengan remaja ada berbagai macam

masalah. Seperti: pergaulan bebas (pacaran), berkhalwat (zina), pemakaian

obatobatan terlarang (narkoba), pencurian, tawuran, melihat atau menonton video

dewasa, kecanduan bermain game hingga lupa waktu. Berdasarkan Permasalahan

di atas maka Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh harus memperhatikan moral atau

kebiasaan buruk para remaja. Dalam membangun moral yang mencerminkan

syariat Islam di Provinsi Aceh, sehingga dibutuhkan upaya apa saja dalam

mensosialisasi pentingnya menanamkan perilaku dan akhlak yang baik kepada

remaja dalam menyelamatkan generasi muda. Maka peran Dinas Syariat Islam

sangat diperlukan guna membuat program-program yang mendorong kemajuan

syariat Islam. Hal ini, tentu membantu dalam mewujudkan syariat Islam secara

keseluruhan di Provinsi Aceh.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penulisan yang akan dituangkan dalam laporan yang berjudul:

“Pemanfaatan Internet Dan Strategi Komunikasi Dinas Syariat Islam Dalam

Mensosialisasikan Syariat Islam Di Aceh”.


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi komunikasi Dinas Syariat Islam dalam

mensosialisasikan syariat Islam di Provinsi Aceh?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Dinas Syariat Islam dalam

mensosialisasikan syariat Islam di provinsi Aceh

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Dinas Syariat Islam

dalam mensosialisasikan syariat Islam provinsi Aceh.

2. Untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung dan penghamba syariat

Islam provinsi Aceh.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Kerja Praktek (KP) bagi mahasiswa sebagai berikut:

1. Dapat menambah Pengetahuan dan wawasan penulis sebagai bahan

perbandingkan antara teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan

dengan praktek atau kenyataan yang diterapkan di masyarakat.

2. Sebagai bahan masukan untuk pemerintah daerah atau pihak-pihak terkait

dalam menentukan atau memilih Strategi komunikasi yang paling efektif

dan efisien guna mensosialisasikan syariat Islam di kalangan masyarakat

Banda aceh.
BAB II
LADASAN TEORI

2.1 Strategi

Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir atau sasaran

tetapi, strategi bukanlah sekedar suatu rencana. Strategi adalah rencana yang

disatukan, Strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi itu

menyeluruh, strategi meliputi semua aspek penting dalam perusahaan strategi itu

terpadu, semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian.

Strategi sangat penting untuk menentukan kesuksesan, sehingga inilah yang

menjadi alasan mengapa strategi sangat bermanfaat. Dengan menggunakan

manajemen strategi, manajer pada semua tingkat dari suatu perusahaan dapat

berinteraksi dalam menyusun perencanaan strategic dan mengimplementasikan

strategis. Perencanaan strategis sebagai upaya yang mendisiplinkan untuk membuat

keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana

menjadi organisasi, apa yang di kerjakan organisasi dan mengapa organisasi

mengapa organisasi mengerjakan hal seperti itu. Yang terbaik, perencanaan

strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksporasi alternative

dan menekankan implementasi masa depan keputusan sekarang [1].

Proses strategi ada tahapan-tahapan yang harus di tempuh, yaitu:

a) Perumusan Strategi yaitu Hal-hal yang termasuk dalam perumusan strategi

adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,

penetapan kekuatan dan kelemahan secara internal, menghasilkan strategi

alternative, serta memilih strategi untuk dilaksanakan. Pada tahap ini adalah

5
6

proses merancang dan menyeleksi berbagai strategi yang akhirnya menuntun

pada pencapaian misi dan tujuan organisasi.

b) Implementasi strategi tersebut juga sebagai tindakan dalam strategi, karena

implementasi berarti memobilitasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan

menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi

adalah pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan

struktur yang efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan

dan memamfaatkan sistem informasi yang masuk. Agar tercapai kesuksesan

dalam implementasi strategi, maka dibutuhkan adanya disiplin, memotivasi

dan kerja keras.

c) Evaluasi Strategi Evaluasi strategi adalah proses dimana manager

membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian

tujuan. Tahap akhir dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah

dirumuskan sebelumnya[2].

Pada dasarnya strategi dijalankan oleh suatu organisasi yaitu sekumpulan

komitmen atas tindakan atau aksi yang terintegrasi dan terkoordinasi untuk

mengusahakan atau mengolah kompetensi[3]. Demikian halnya dengan upaya yang

dilakukan oleh Dinas Syariat Islam dalam mensosialisasikan Syariat Islam di

Provinsi Aceh. Sebab setiap kebijakan pada tahap sosialisasi pastinya

membutuhkan Strategi dalam mencapai tujuan sesuai dengan harapan. Adapun

strategi yang digunakan oleh DSI adalah sebagai berikut.


7

2.2 Strategi Komunikasi

Pemilihan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan

secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi, sebab jika pemilihan strategi salah

maka hasil yg diperoleh bisa fatal, terutama kerugian dari segi waktu, materi, dan

tenaga.

Konsep strategi komunikasi disini diletakkan sebagai bagian dari perencanaan

komunikasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, sedangkan perencanaan

strategik tidak lain adalah kebijaksanaan komunikasi dalam tataran makro untuk

program jangka panjang. Untuk mencapai hasil yang tepat dalam melaksanakan

program pembangunan, diperlukan perencanaan dan strategi yang tepat. Ada

banyak model yang digunakan dalam studi perencanaan komunikasi, mulai dari

model sederhana sampai kepada model yang rumit. Namun, perlu diketahui bahwa

penggunaan model dan tahapan pelaksanaannya tergantung pada sifat atau jenis

pekerjaan yang akan dilakukan. Tidak ada model yang dapat digunakan secara

universal, melainkan sesuai dengan kondisi dan realitas yang ada.

Agar lebih detail mengenai kepahaman terhadap strategi maka UNESCO

membuat tahapan sebagai berikut yang tentu saja tidak mengikat, tergantung dari

kondisi dan keadaan program yang akan dilaksanakan. Hal ini juga diakui bahwa

tidak ada satupun model perencanaan komunikasi yang bisa diterima secara umum,

melainkan bisa dilakukan modifikas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni

sebagai berikut.

1. Mengumpulkan data tentang status sumber daya komunikasi, apakah itu

dioperasikan oleh pemerintah, swasta, atau kombinasi antara pemerintah

dan swasta.
8

2. Melakukan analisis tentang struktur dan smber daya komunikasi yang ada,

berapa banyak surat kabar, stasiun televisi dan radio, serta media-media apa

saja yang ada dalam masyarakat.

3. Melakukan analisis kritis terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat

terhadap komunikasi, jenis informasi apa yang dibutuhkan, apakah hiburan,

pendapat, atau berita.

4. Melakukan analisis terhadap komponen-komponen komunikasi mulai dari

sumber, pesan, saluran atau media, penerima, dan umpan balik dari

masyarakat.

5. Melakukan analisis terhadap pengembangan komunikasi, apakah

komunikasi mengalami kemajuan dalam hal jumlah (tiras), sebaran, atau

peringkat dalam tayangannya.

6. Menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan

kebijaksanaan komunikasi yang ada.

Penetapan strategi komunikasi yang di tetapkan oleh UNESCO dapat menjadi

landasan penulis dalam melakukan penulisan laporan ini. Kemudian untuk

praktiknya dibutuhkan pemahaman yang dalam mengenai kontruksi social dalam

mensosialisasikan sesuatu target [4].

Konstruksi sosial terhadap realitas dipengaruhi oleh pihak penguasa yang

melakukan pesan konstruksi sosial terhadap realitas, sementara orang umum

merupakan pihak yang dikonstruksi. konstruksi sosial atas realitas menjelaskan

bahwa individu sebagai anggota masyarakat berusaha mengonstruksi realitas

melalui proses sosial, yaitu interaksi yang dilakukan individu dengan orang lain
9

secara terus menerus melalui tiga tahapan (eksternalisasi, objektivasi, dan

internalisasi)[5].

Dari definisi dan penjelasan di atas dapat di telaah bahwa terselenggarakannya

suatu kebijakan atau aturan sesuai dengan ke ingat sangat di pengaruhi oleh strategi

apa yang akan di gunakan. Dalam hal sosialisasi mengenai syariat Islam di Aceh,

Dinas Syariat Islam perlunya menggukana komunikasi yang baik secara terstruktur

dan sistematis.

2.3 Pemanfaatan Internet pada Dinas Syariat Islam Aceh

Salah satu media massa modern saat ini yang banyak digunakan oleh

masyarakat dunia adalah internet. Media ini telah digunakan oleh jutaan bahkan

miliaran masyarakat dunia. Seperti dilansir dalam surat kabar Republika (Jumat, 3

Mei 2013, hlm 4) disebutkan bahwa internet kini telah menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari kehidupan manusia. Sebuah data menyebut, tak kurang dari 2,4

miliar pengguna layanan dunia maya tersebut di seluruh dunia. Misalkan saja

Google, mesin pencari raksasa itu dikunjungi oleh 1,2 triliun pengakses pada 2012,

Facebook dipenuhi paling sedikit satu miliar anggota, YouTube memiliki kisaran

satu milliar pengguna, sementara Twitter digandrungi oleh 200 juta pemakainya.

Jumlah itu tentunya dapat saja meningkat seiring bertambahnya pengguna-

pengguna baru pada jejaring sosial itu yang terkenal dengan sebutan media kicauan

itu. Ini adalah potensi luar biasa bila dikelola untuk keberhasilan dakwah[6].
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Strategi Komunikasi

Dalam melakukan pembinaan kesadaran Islam kepada masyarakat memerlukan

waktu yang tidak sebentar, karena masih banyaknya masyarakat yang masih merasa

terganggu bila selalu diingatkan untuk selalu menjalankan kehidupan sesuai dengan

syari‟at Islam. Sebab bila syariat islam tidak dipahami dengan benar ditakutkan

akan banyak terjadi pelanggaran akibat ketidaktahuan ini. Maka upaya penjegahan

sejauh yang penulis lihat saat melakukan kuliah praktek lapangan sudah sangat baik

dijalakan oleh dinas Syariat Islam Aceh.

Adapun yang menjadi sasaran utama dari program sosialisasi adalah kelompok

muda dan pelajar yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Upaya sosialisasi ini diharapkan dapat

mencegah dan dapat melahirkan kesadaran untuk menjauhi hal-hal yang melanggar

syariat. Di satu sisi ingin mewujudkan syariat Islam secara kaffah.

Program sosialisasi ini gencar dilakukan sampai pada DSI tingkat

kabupaten/Kota. Namun tidak bisa dipungkiri kadang terdapat beberapa kendala

dalam melakukan Sosialisasi mengenai syariat ini. Antara lain dalam melakukan

sosialisasi Syariat Islam tidak menyentuh semua sekolah tetapi hanya beberapa saja.

Sehingga harapan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama

kalangan remaja dan kelompok muda tidak sempurna.

10
11

Oleh karena itu, Strategi komunikasi pada dinas syariat islam juga

menggunakan cara digital. Ada sosialisi dilakukan melalui televisi, radio, bahkan

internet, namun masih kurangnya peminat pada media digital yang digunakan oleh

dinas syariat islam menjadi kendala yang harus di perhatikan. Diharapkan kedepan,

akan lebih baik lagi agar pengguna internet dapat tertarik dengan media yang

digunakan.

3.2 Pemanfaatan internet

Globalisasi tetah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan

dari pendidikan tatap muka konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka.

Teknologi internet menjadi media yang populer dalam mengembangkan pendidikan

global. Jaringan internet adalah jaringan komputer yang mampu menghubungkan

komputer di seluruh dunia sehingga segala jenis dan bentuk informasi dapat

dikomunikasikan antar belahan dunia secara global dan instan.

Dalam dunia pendidikan, internet menjadi media yang sangat ideal untuk

melakukan kegiatan pembetajaran jarak jauh. Melalui internet dapat

menghubungkan mahasiswa dan dosen, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas

tugas perkuliahan, melihat nilai, konsultasi, dan melakukan diskusi secara maya.

Bagi para pengajar, internet bermanfaat mengembangkan profesinya, karena dapat:


12

a) meningkatkan pengetahuan,

b) berbagi sumber diantara rekan sejawat,

c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri,

d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,

e) mengatur komunikasi secara teratur,

f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun intemasional.

Selain itu dapat juga sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses

rencana pembelajaran atau online dengan metodologi baru, sosialisasi secara online

dan dapat menyampaikan ide-idenya. Namun penggunaan internet dibidang

pendidikan harus dikontrol dan dikendalikan agar tidak membawa dampak yang

merugikan bagi misi pendidikan itu sendiri.

Di era jaman sekarang pemanfaatan internet selalu menjadi salah satu andalan

utama dalam segala bidang, baik itu memberikan layanan informasi ataupun

menjual suatu kebutuhan, dan masih banyak yang lainnya, Dinas Syariat Islam

salah satunya, pemanfaatan internet pada Dinas syariat Islam terbilang cukup

banyak di antaranya adalah sebagai berikut:


13

1. Website

Website merupakan salah satu media atau platform yang penting di dunia baik

itu sebagai sarana informasi ataupun bisnis. Website adalah kumpulan dari

halaman-halaman situs yang terdapat dalam sebuah domain atau subdomain yang

berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Alasan seseorang

mengunjungi website adalah karena konten yang tersedia di website tersebut

Kemudahan yang diberikan dengan cara mencari informasi perusahaan dan

langsung menuju ke website adalah salah satu cara dalam strategi komunikasi

sehingga jangkaun yang didapat lebih luas dan banyak, ini membuktikan bahwa

pentingnya website terhadap Dinas Syariat Islam. Berikut adalah screenshot

website Dinas Syariat Islam:

Gambar 1Tampilan Website Dinas Syariat Islam


14

2. Facebook

Facebook adalah media sosial dan layanan jejaring sosial online Amerika yang

dimiliki oleh Meta.Pada tahun 2020, Facebook mengklaim 2,8 miliar pengguna

aktif bulanan, hal ini juga membuat Dinas Syariat Islam menggunakan jasa

Facebook. pada akun pribadi Dinas syariat Islam, Dinas syariat Islam memiliki

hampir 4 ribu pengikut. Hal ini disebabkan banyaknya pengguna pada aplikasi ini.

Facebook sendiri rata-rata kebanyakan digunakan oleh kalangan umur 13 tahun

sampai 16 tahun dan 40 tahunan keatas. Berikut adalah screenshot akun Facebook

Dinas Syariat Islam:

Gambar 2 Tampilan Facebook Dinas Syariat Islam


15

3. Instagram

Instagram atau biasanya disingkat IG adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan

video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video,

menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial.

Salah satu fitur yang unik di Instagram adalah filter foto yang memungkinkan

pengguna untuk berfoto atau membuat video dengan berbagai macam filter baik itu

yang cantik atau ganteng maupun yang lucu dan masih banyak lagi, sehingga

membuat para pengguna tertarik menggunakan aplikasi ini. instagram tidak hanya

bersifat pribadi tetapi juga bisa digunakan untuk sarana informasi bahkan bisnis.

pada tahun 2018, Instagram mengumumkan bahwa aplikasinya sudah mencapai 1

miliar pengguna aktif bulanan. hal ini lah yang membuat pihak Dinas Syariat Islam

menggunakan jasa Instagram. Instagram Dinas Syariat Islam ini memiliki pengikut

486. Berikut adalah screenshot akun Instagram Dinas Syariat Islam:

Gambar 3Tampilan Instagram Dinas Syariat Islam


16

4. Twitter

Twitter adalah salah satu jaringan sosial dan layanan mikroblogging yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan hingga 140

karakter yang disebut tweet.Kepopularitasan segera saja didapatkan oleh Twitter

karena pelayanannya yang cepat. 400.000 tweets diposting per kuartal pada tahun

2007. Pertumbuhan ini terus meningkat hingga menjadi 100 juta tweets diposting

per kuartal pada tahun 2008. Pada bulan Februari 2010, pengguna Twitter

mengirimkan 50 juta tweets per hari. Pada Maret 2010, Kini, lebih dari 500 juta

pengguna terdaftar pada 2012, menghasilkan lebih dari 340 juta tweet setiap hari

dan penanganan lebih dari 1,6 miliar pencarian per hari. Twitter Dinas Syariat Islam

ini memiliki pengikut 486. Berikut adalah screenshot akun Twitter Dinas Syariat

Islam:

Gambar 4Tampilan Twitter Dinas Syariat Islam


17

5. YouTube

YouTube adalah situs web yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan,

menonton, dan membagikan video secara publik. YouTube menjadi tempat/ sarana

terbaik untuk berbagi video dari seluruh dunia, mulai dari video pendek, tutorial,

vlog, film pendek, trailer film, musik, edukasi, animasi, hiburan, berita, TV, serta

beragam info menarik lainnya. Pertumbuhan pengguna smartphone dan internet

yang semakin tinggi membuat video YouTube juga makin variatif. Berdasarkan data

dari dataindonesia.id Indonesia menempati pengguna terbanyak nomor 3 di dunia,

dengan 127 juta pengguna YouTube. Tak hanya itu, seorang pembuat konten video

di YouTube juga bisa menghasilkan uang, sehingga di era jaman sekarang banyak

peminat yang menggunakan aplikasi ini baik untuk mencari uang maupun mencari

informasi atau lain sebagainya, hal ini lah yang membuat Dinas Syariat Islam

memanfaatkan YouTube untuk menyebarkan syariat islam secara luas dan efisien.

Berikut adalah screenshot akun YouTube Dinas Syariat Islam:


18

Gambar 5Tampilan YouTube Dinas Syariat Islam

3.3 Faktor Pendukung Dinas Syariat Islam

beberapa factor pendukung Dinas Syariat Islam antara lain adalah:

1. Banyaknya dukungan dari masyarakat untuk menyebarkan syariat islam

Sebagai mana kita tahu, Aceh merupakan daerah dengan syariat islam yang
kuat. Hal ini lah yang membuat banyaknya dukungan dari masyarakat untuk
menyebarkan syariat islam.

2. Mudahnya penyebaran syariah islam menggunakan internet.

Di era jaman sekarang penyebaran syariah islam menggunakan internet


sangat mudah, dari proses pendaftaran akun sampai proses edukasi terbilang
mudah.

3. Tidak ada pengeluaran biaya terhadap internet internet.

Biaya pengeluaran dengan memanfaatkan internet terbilang


gratis,dikarenakan seluruh pengeluaran ditanggung oleh pemerintah .
19

3.4 Faktor Penghambat Dinas Syariat Islam

beberapa factor penghambat Dinas Syariat Islam antara lai adalah:

1. Susahnya menarik minat pengguna internet

Seorang pengguna internet akan menonton atau membaca jika bisa


membuat mereka tertarik.

2. Banyaknya masyarakat yang tidak peduli

Masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap penyebaran syariat


islam sehingga ini menjadi factor penghambat yang susah untuk di hilangkang
karena kurangnya rasa peduli terhadap syariat islam.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Dari beberapa aplikasi yang digunakan oleh dinas syariat islam hanya

Website, aplikasi Facebook dan Twitter yang paling banyak pengunjung

dibandingkan dengan aplikasi yang lain.

2. Pemanfaatan internet bisa dikatakan sangat efisien dikarenakan

menjangjakau secara luas.

3. Strategi komunikasi yang di laksanakan termasuk sudah bagus.

4.2. KESIMPULAN

1. Untuk kedepannya diharapkan pembaharuan postingan terbaru agar lebih

banyak minat pengguna media sosial.

2. Diharapkan untuk kedepan penggunaan sosial media diperluar lagi, dalam

arti menambah penggunaan sosial media.

19
20

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. P. Putra, “(Studi Aturan Pemasangan Reklame Di Meulaboh Aceh
Barat),” 2018.

[2] M. Listanti, R. Nurdin, And N. Hasnita, “Analisis Strategi Fundraising


Dalam Mengoptimalkan Penerimaan Zakat Di Baitul Mal Kabupaten Aceh
Barat,” J. Sharia …, 2021, [Online]. Available: Https://Journal.Ar-
Raniry.Ac.Id/Index.Php/Jose/Article/View/1272.

[3] I. S. Wijaya, “428-Article Text-1096-1-10-20160423,” Perenc. Dan


Strateg. Komun. Dalam Kegiat. Pembang., Vol. Xviii, No. Vol 17, No 1
Juni (2015): Lentera, Pp. 53–61, 2015, [Online]. Available:
Https://Journal.Uinsi.Ac.Id/Index.Php/Lentera_Journal/Article/View/428.

[4] D. Armanda, Y. Hasbi, And R. Asmara, “Strategi Penerapan Qanun No. 6


Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayah Di Aceh,” Asia-Pacific J. Public
Policy, Vol. 7, No. 1, Pp. 18–28, 2021, Doi: 10.52137/Apjpp.V7i1.59.

[5] “49 | Jurnal At-Taujih,” Vol. 4, No. 1, Pp. 49–69.

[6] A. Zaini, “Dakwah Melalui Internet,” Komun. Penyiaran Islam, vol. 1, no.
1, pp. 93–108, 2013.

Anda mungkin juga menyukai