Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM I

A. Judul Praktikum:
Filum Annelida
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk melatih mahasiswa dalam mendeskripsikan ciri khas anggota
Annelida berdasarkan ciri morfologi struktur tubuhnya
2. Untuk melatih mahasiswa dalam melakukan identifikasi anggota-anggota
Annelida
C. Dasar Teori
Filum Annelida mencakup berbagai jenis cacing yang mempunyai ruas-
ruas sejati seperti nereis, cacing tanah, dan lintah. Annelida berasal dari
bahasa latin Anneleus berarti cincin kecil-kecil dan oidos berarti bentuk,
karena bentuk cacing seperti sejumlah bebas cincin kecil yang diuntai.
Annelida terdapat di laut, air payau, air tawar, dan beberapa di darat
(Sahami, 2015).
Ciri khas filum Annelida adalah tubuh terbagi menjadi ruas-ruas yang
sama sepanjang sumbu anterior posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang
sama ialah metamere, somite, atausegmen. Bagian tubuh paling anterior
disebut prostomium bukan suatu ruas. Demikian pula bagian diujung
posterior yang disebut pigidium, terdapat anus. Segmentasi pada Annelida
tidak hanya membagi otot dinding tubuh saja, melainkan juga menyekat
rongga tubuh atau coelem dengan sekatan yang disebut septum, jamak septa.
Tiap septum terdiri atas dua lapis peritoneum, masing-masing berasal dari
ruas dimuka dan dibelakangnya (Ihsan, 2017).
Menurut Ihsan (2017), Annelida memiliki tiga lapisan sel triploblastik,
tubuhnya bulat dan memanjang biasanya dengan segmen yang jelas, baik
eksternal maupun internal. Appen dages kecil berupa setae(rambut). Tubuh
ditutupi kutikula tipis dan lembab. Terletak disebelah atas epitel columnar
yang banyak mengandung sel- sel kelenjar dan sel sensoris. Dinding tubuh

1
disusun oleh lapisan otot circular dan longitudinal, oelem berkembang dengan
baik ( kecuali Hirudinea) yang disebut schizocoelom.
Ciri umum yang tergolong filum Annelida adalah tubuh bilateral
simetris, bersegmen, berbentuk tubular, memanjang, sumbu tubuh bersifat
tripoblastik, tiap segmen dipisahkan oleh septa, tubuh ditutupi kutikula
fleksibel, mempunyai seta, keras seperti kitin, punya paropodia, alat getak
sistem respirasi, reproduksi seksual/generative, mempunya isi sitem ekskresi,
syaraf dan indra, peka terhadap cahaya, sirkulasi peredaran darah tertutup,
dan habitatny aada ditanah yang lembab, di air laut, dan air tawar
(Nurhadi, 2018)
Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan
Hirudinae. Pembagian ke dalam kelas ini didasarkan pada segmentasi tubuh,
seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap dan sistem
reproduksi ( Yanuar, 2018).
Tubuh cacing kacang jenis Sipuncu lusnudus secara garis besar terbagi
atas dua bagianya itu tubuh (Trunk) dan bulalai (Intruver). Bagian tubuh
berisi organ-organ vital seperti otak, sistem saraf, otot, saluran pencernaan,
anus dan nephridium. Sedangkan belalai merupakan organ elastis yang dapat
dikeluar masukan ke dalam dan keluar tubuh serta berfungsi sebagai alat
gerak sekaligus penangkap makanan (Rukmana, 2017).
Menurut Ihsan (2017), Annelida dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Kelas Polychaeta
Polychaeta mempunyai anggota sekitar 6.000 spesies. Nama lain
polychaetaa dalah lug worm (cacing bor), clam worm (cacing kerang),
Bristle worm (cacing rambut/bulu) dan Sea mouse (tikus laut). Umumnya
hidup dilaut, beberapa hidup di air tawar atau payau. Tubuhnya umumnya
bersegmen. Kelas ini secara umum memiliki banyak setae (chaetae) pada
tiap segmen sehingga disebut polychaeta. Padabagian anterior (kepala)
terdapat prostomium dengan organ pada alat sensor (sepasang paips),
antennae, sepasang mata atau lebih dan mulut pada bagian ventral.
Antennae dan mata terdapat pada bagian dorsal dan pales muncul dan sisi

2
ventral prostomium. Prostomium merupakan segmen pertama terdapat
tentakel ciri yang merupakan derivate dan bagian otopodiumarapoda. Pada
tiap segmen mempunyai struktur yang disebut parapodia (alat gerak).
2. Kelas Olygochaeta
Oligochaeta berasal dari bahasa yunani, yaitu “oligo” yang berarti
sedikit dan “Chaeta” yang artinya rambut kaku. Anggota kelas
Olygochaeta mempunyai panjang antara 0,5 mm- 3 cm. kepala berbentuk
kerucut yang sederhana tanpa alat sensori. Olygochaeta mempunyai tubuh
yang bersegmen, tiap segmen mengandung setae yang tersusun dalam
empat pasang. Jumlah segmen diantara prostomium (anterior) dan
pygidium 100-150 segmen. Mulut terdapat pada bagian ventral dan
peristomium yang merupakan segmen pertama daric acing. Anus terdapat
pada ujung dari pygidium. Pada segmen mengandung delapan setae yang
tersusun dalam empat pasang setae, dua pada bagian ventral,
danduapasang yang terdapat pada bagian ventolateral. Pada segmen juga
terdapat lubang metanephridia (alatekskresi) yang terdapat pada daerah
rolateral.
3. Kelas Hirudinea
Dalam keadaan biasa, lintah mencapai, panjang 5-8 cm, pipih
dorsoventral, dengan 26 metamer tetapi dari luar Nampak tiap metameritu
mempunyai 2-5 anulasi (cincin yang melingkari tubuh). Pada lintah tidak
ada setae dan parapodia. Pada sebelah anterior terdapat sebuah pengisap
oral, dan pada sebelah posterior adalagi pengisap oral. Kedua pengisap itu
untuk menempel pada inang sewaktu mengisap darah .mulut mempunyai
tiga buah rahang dari kitin yang tersusun dalam segitiga. Tiap rahang
tertutup dengan serasi (gigi kecil seperti gergaji). Segmen 9- 110 berfungsi
sebagai klitelium. Lintah bertempat tinggal di tempat yang basah dan
lembab, seperti di rawa, sungai, atau selokan.

3
D. Alat dan Bahan
1. Beberapa specimen awetan basah filum Annelida
2. Preparat mikroskopis
3. Media gambar
4. Mikroskop
5. Loupe

4
E. Prosedur Kerja
1. Kelas Polychaeta
Nereis verins

Mengamati dan mengukur panjang Nereis


verins

Menghitung jumlah segmen yang ada pada


tubuh Nereis verins

Menggambarkan bentuk tubuh dari Nereis


verins, dan kemudian memberikan keterangan
pada setiap bagian tubuh morfologinya

Foto Gambar Tangan

5
2. Kelas Olygochaeta
Lumbricus terestris

Mengamati dan mengukur panjang Lumbricus


terestris

Menghitung jumlah segmen yang ada pada


tubuh Lumbricus terestris

Menggambarkan bentuk tubuh dari Lumbricus


terestris, dan kemudian memberikan keterangan
pada setiap bagian tubuh morfologinya

Foto Gambar Tangan

6
3. Kelas Hirudinea
Hirudo medicinalis

Mengamati dan mengukur panjang Hirudo


medicinalis

Menghitung jumlah segmen yang ada pada


tubuh Hirudo medicinalis

Menggambarkan bentuk tubuh dari Hirudo


medicinalis, dan kemudian memberikan
keterangan pada setiap bagian tubuh
morfologinya

Foto Gambar Tangan

7
F. Hasil Pengamatan
1. Kelas Polycaheta (Nereis virens)

Foto Gambar Tangan

1 2 3
Gambar 1. Spesies Nereis virens dari kelas Polychaeta
Keterangan Gambar:
1. Pigydium 2. Setae 3. Segmen

2. Kelas Olygocaheta (Lumbricus terestris)

Foto Gambar Tangan

1 2 3 4
Gambar 2. Spesies Lumbricus terestris dari kelas Olygochaeta
Keterangan Gambar:
1. Bagian Posterior 2. Klitelium 3. Segmen 4. Bagian Anterior

8
3. Kelas Hirudinea (Hirudo medicinalis)

Foto Gambar Tangan

1 2 3
Gambar 3. Spesies Lumbricus terestris dari kelas Olygochaeta
Keterangan Gambar:
1. Penghisap Anterior 2. Segmen 3. Penghisap Posterior

9
G. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat
membedakan ketiga kelas dari filum Annelida yaitu melalui bentuk tubuh,
banyak setae, reproduksi, dan lain sebagainya.
1. Kelas Polychaeta
Pada Praktikum kelas polychaeta ini, kami mengamati bentuk tubuh
morfologinya, kemudian kami mengukur panjang dari hewan kelas
Polychaeta yakni spesies Nereis verins dimana kami memperoleh panjang
tubuh 22,2 cm. Selanjutnya, setelah kami mengamati dan mengukur
panjangnya, kami menghitung banyaknya segmen yang ada pada tubuh
dari hewan kelas Polychaeta ini yaitu sebanyak 231 segmen. Selain itu,
dalam menentukan hewan Nereis virens ini termasuk pada kelas
Polychaeta, kami melakukan pengamatan dengan melihat atau
menyamakan ciri-ciri hewan ini dengan kunci identifikasi. Dimana pada
Nereis virens :
1) Memiliki klitelium pada segmen anterior,
2) Memiliki parapodia,
3) Memiliki jumlah setae yang banyak,
4) Banyak ditemukan di aquatik,
5) Bereproduksi secara gonorchoristis,
6) Fertilisasi eksternal.
Setelah dilihat dari ciri-ciri yang disamakan dengan kunci identifikasi,
spesies Nereis virens ini, dimasukan ke dalam kelas Polychaeta.
Menurut Ihsan (2017), Polychaeta merupakan kelas yang secara
umum memiliki banyak setae pada tiap segmen sehingga disebut
Polycaheta.
2. Kelas Olygochaeta
Pada Praktikum kelas Olygochaeta ini, kami mengamati bentuk tubuh
morfologinya, kemudian kami mengukur panjang dari hewan kelas
Olygochaeta yakni spesies Lumbricus tersetris, dimana kami memperoleh
panjang tubuh 2,4 cm. Selanjutnya, setelah kami mengamati dan mengukur

10
panjangnya kami menghitung banyaknya segmen yang ada pada tubuh dari
hewan kelas Olygochaeta ini yaitu sebanyak 51 segmen. Selain itu, dalam
menentukan hewan Lumbricus terestris ini termasuk pada kelas
Olygochaeta, kami melakukan pengamatan dengan melihat atau
menyamakan ciri-ciri hewan ini dengan kunci identifikasi. Dimana pada
Lumbricus terestris :
1) Tidak memiliki segmen anterior,
2) Tidak memiliki parapodia,
3) Memiliki jumlah setae yang sedikit,
4) Banyak ditemukan di teresterial,
5) Bereproduksi secara hemaprodit,
6) Fertilisasi internal,
7) Memiliki bentuk tubuh dorsal ventral,
8) Permukaan tubuh terdapat lekukan.
Setelah dilihat dari ciri-ciri yang disamakan dengan kunci identifikasi
spesies Lumbricus terestris ini, dimasukan ke dalam kelas Olygochaeta.
Menurut Ihsan (2017), Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Olygo” yang berarti sedikit dan “Chaeta” yang berarti rambut kaku. Jadi
Olygochaeta adalah annelida berambut sedikit. Olygocaheta tidak
memiliki parapodia, namun memiliki beberapa setae pada tubuh
bersegmen. Pada segmen mengandung delapan setae yang tersusun dalam
empat pasang setae, dua pada bagian ventral dan dua pada bagian dorsjal.
3. Kelas Hirudinea
Pada Praktikum kelas Hirudinae ini, kami mengamati bentuk tubuh
morfologinya, kemudian kami mengukur panjang dari hewan kelas
Hirudinea yakni spesies Hirudo medicinalis, dimana kami memperoleh
panjang tubuh 6,4 cm. Selanjutnya, setelah kami mengamati dan mengukur
panjangnya, kami menghitung banyaknya segmen yang ada pada tubuh
dari hewan kelas Hirudinea ini yaitu sebanyak 78 segmen. Selain itu,
dalam menentukan hewan Hirudo medicinalis ini termasuk pada kelas
Hirudinea, kami melakukan pengamatan dengan melihat atau menyamakan

11
ciri-ciri hewan ini dengan kunci identifikasi. Dimana pada
Hirudo medicinali :
1) Tidak memiliki segmen anterior,
2) Tidak memiliki parapodia,
3) Memiliki jumlah setae yang sedikit,
4) Banyak ditemukan di teresterial,
5) Bereproduksi secara hemaprodit,
6) Fertilisasi internal,
7) Memiliki bentuk tubuh silinder,
8) Permukaan tubuh tanpa lekukan.
Setelah dilihat dari ciri-ciri yang disamakan dengan kunci identifikasi
spesies Hirudo medicinalis ini, dimasukan ke dalam kelas Hirudinea.
Selain melakukan pengamatan dengan mengamati, mengukur,
menggambar, serta memberi keterangan pada spesies ketiga kelas filum
annelida, kami juga mendapati ciri-ciri umum dari filum annelida
berdasarkan hasil pembagian atau penempatan spesies dimasing-masing
kelas, diantaranya yaitu :
1. Bersegmen
2. Memiliki seta
3. Banyak ditemukan di aquatic
4. Hermaprodit
Menurut Mukhoyyaroh (2015), Ciri morfologi filum annelida
diantaranya :
1. Memiliki tubuh yang bersegmen
2. Memiliki alat untuk berenang (parapodia)
3. Mengandung rambut-rambut kaku (setae)
4. Memiliki tubuh yang simetri bilateral
5. Memiliki seota yang memisahkan setiap ruas segmen

12
H. Kesimpulan
Filum Annelida memiliki ciri khas yang masing-masing
dikelompokkan berdarsarkan kelasnya yaitu Polycaheta, yang memiliki ciri
khas yaitu memiliki klitelium, memiliki parapodia, jumlah setae yang banyak,
dan sering ditemukan di aquatik. Olygochaeta memiliki ciri khas yaitu jumlah
setae yang sedikit, bentuk tubuh dorsal ventral, dan terdapat lekukan
dipemukaan tubuh. Dan Hirudinea memiliki cirri khas yaitu bentuk tubuh
silinder, banyak ditemukan di teresterial, dan permukaan tubuh tanpa
lekukan.
Annelida terbagi atas tiga anggota kelas yaitu Polycaheta,
Olygochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta contohnya yakni Nereis virens atau
cacing laut, Olygocaheta contohnya yaitu Lumbricus terestris atau cacing
tanah, dan terakhir yakni Hirudinea contohnya yaitu Hirudo medicinalis atau
lintah.

13
Jawaban Tugas

1. Apa organ respirasi dari cacing tanah? Apa keistimewaan dari organ tersebut
sehingga dapat berpetan untuk respirasi?
Jawab : Organ respirasi dari cacing tanah adalah dengan menggunakan
sistem integument yaitu dengan bernafas menggunakan kulit.
Keistimewaannya karena bernafas dengan menggunakan kulit jauh
lebih efektif di banding dengan sistem pernafasan khusus seperti
insang, trakea, dan paru-paru.
2. Cacing tanah erat hubungannya dengan kesuburan tanah, bagaiman hubungan
tersebut?
Jawab : Hubungannya, pada saat cacing masuk ke dalam tanah dan
menciptakan lubang yang menyebabkan oksigen dan air bisa masuk
ke dalam tanah dan sampai ke akar tumbuhan yang bisa membuatnya
ternutrisi, setelah itu saat masuk ke dalam tanah cacing
mengeluarkan lendir yang berperan sebagai nutrisi bagi tubuh.
3. Jelaskan bagaimana perilaku kawin dari cacing tanah?
Jawab : Cacing tanah memiliki alat kelamin jantan dan betina pada satu
tubuh (hermaphrodite). Tetapi hewan ini tidak dapat membuahi
dirinya sendiri. Dari perkawinan masing-masing cacing tanah akan
menghasilkan satu kokon yang berisi telur.
4. Buatlah skema klasifikasi annelida berdasarkan literature (lihat di internet)
Jawab :
Filum Annelida

Klasifikasi

Kelas Polygochaeta Kelas Olygochaeta Kelas Hirudinae

14
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, Muhammad. 2017. Zoologi Invertebrata Filum Annelida. Bandung :


Universitas Sunan Gunung Jati
Mukhoyyaroh, Lulu. 2015. Zoologi Annelida. Cirebon : Universitas Siliwangi

Nurhadi, dkk. 2018. Taksonomi Invertebrata. Yogyakarta : Deepublish

Rukmana, Rahmat. 2017. Budi Daya Cacing Tanah. Yogyakarta : Kanisius

Sahami. 2015. Avertebrata Air. Yogyakarta : Deepublish

Yanuar. 2018. Avertebrata. Malang : UB Press

15

Anda mungkin juga menyukai