Anda di halaman 1dari 2

Dalam perjalanan pulang, Darno sudah membayangkan keuntungan yang bakal ia raup.

Ia pun sudah
merencanakan sesuatu yang besar. Mengembalikan kambing-kambing milik Pak Bayan, lalu ia menjadi
pawang kethek yang ahli dalam memetik buah kelapa. Diiringi pepohonan sengon di kanan dan kirinya,
Darno tersenyum-senyum. Matanya berbinar-binar seolah sakitnya sudah benar-benar sembuh seketika.
Sampai di rumah ia langsung dicecar oleh istrinya bak penyidik yang sedang menyidik pencopet yang
tertangkap polisi.

“Uang hasil jual kambing malah dipakai untuk beli kethek kaya gini. Sampeyan apa sudah tidak waras tho
pak.. pak…,” sesal Sayem.

“Hush. Aku ini masih waras tho bu. Gini saja. Sekarang bune mengembalikan kambing-kambing milik Pak
Bayan itu,” perintah Darno.

“Iki opo meneh tho pak… pak… Terus mau kerja apa lagi kalau dikembalikan. Memelihara kethek tidak
jelas itu? Ha?”

“Ini kethek bukan sembarang kethek lho bune. Ini bisa jadi mesin duit, bisa metik satu pohon buah
kelapa dalam waktu kurang dari lima menit. Hebat tho…?”

“Ah masak pak. Aku tidak percaya, coba petikin satu buah yang tua, buat nyayur lodeh,” pinta Sayem.

“Oke. Tak buktikan. Ayo Kethek Ogleng, kita beraksi,” ucap Darno sambil menarik tali pengikat monyet
itu.

Dengan tangkas dan cekatan monyet itu langsung memetik buah kelapa dalam waktu lima detik. Sayem
pun terkagum-kagum. Tanpa komando lagi, ia mengembalikan kambing-kambing milik Pak Bayan. Dalam
perjalanannya, ia mengumumkan kepada warga yang berpapasan dengannya bahwa suaminya kini
mempunyai monyet yang ahli memetik buah kelapa. Dalam jangka waktu yang cepat, berita itu segera
menyebar sampai ke seluruh pelosok Desa Kemusuk. Darno kini terkenal menjadi pawang monyet
pemetik buah kelapa. Uang yang terkumpul mulai banyak, maklum, di Desa Kemusuk banyak pohon
kelapa yang buahnya jarang diambil. Pohonnya yang menjulang tinggi membuat warga malas
memanjatnya, takut kalau-kalau jatuh. Takut mendengar pemanjat pohon kelapa yang jatuh. Itulah yang
mengakibatkan Desa Kemusuk berhenti menjadi penghasil buah kelapa. Kini desa itu sudah bergerak
kembali di bisnis kelapa. Pelopornya tentu Darno dengan Kethek Oglengnya yang ahli dalam hal
memetik buah kelapa itu. Desa Kemusuk mulai bergeliat menjadi penghasil buah kelapa unggulan. Baik
buah yang sudah tua maupun yang masih muda alias degan.

Anda mungkin juga menyukai