Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 3

RANGKAIAN FILTER KAPASITOR (SMOOTHING CIRCUIT)

1. Tujuan
● Mengamati bentuk gelombang output, dan mengukur tegangan puncaknya.
● Mengukur faktor ripple, r.

2. Dasar Teori
Kapasitor memiliki sifat menyimpan muatan sehingga menghasilkan tegangan kapasitor
ketika diberi muatan dari sebuah sumber tegangan. Ketika besarnya tegangan dari
sumber tegangan turun, kapasitor akan melepas muatan yang disimpannya dan tegangan
kapasitornya ikut turun.
Sifat kapasitor tersebut dapat dimanfaatkan sebagai piranti untuk memperkecil ripple
(riak) sebuah gelombang output dari sebuah ranagkaian penyearah.
Rangkaian tersebut dinamakan rangkaian filter kapasitor atau smoothing circuit.

2.1 Rangkaian filter kapasitor dari penyearah gelombang penuh dengan 2 diode.
Pada rangkaian filter kapasitor, kapasitor akan mengubah tegangan output rangkaian
penyearah menjadi gelombang output yang lebuh halus riaknya (riple). Rangkaian
filter kapasitor ditunjukkan seperti gambar 3.1

D1 _
+

vin

D2 _ C R
+ vout

Gambar 3.1 Rangkaian filter kapasitor.

Selama polaritas setengah siklus teganan inputnya poisiti (gambar 3.2), diode D1
akan terbias forward dan mengalirkan arus ke kapasitor C. Kapasitor C akan
termuati dan memiliki tegangan yang naik sampai sama dengan tegangan input vin .
Kaetika kapasitor sudah termuati penuh, akan menjaga muatan sampai tegangan
input ke rangkaian penyearah berubah berpindah ke setengah siklus negatip. Segera
setelah tegangan input berpindah ke polaritas negatip, diode D1 terbias reverse,
bersifat terbuka dan tidak mengalirkan arus ke kapastor.
Selama periode itu kapasitor membuang muatan berupa arus yang mengalir ke
resistor R.
Tetapi diode D2 terbias forward ketiga simpangan tegangan input berpindah ke
polaritas negatip dan lebih besar dari tegangan barrier diode, maka mengalirkan arus
ke kapasitor dan kapasitor termuati lagi sampai mencapai tegangan input vin .
Karena resistor R terpasan paralel dengan kapastor C, maka tegangan output vout di R
sama dengan tegangan di kapasitor berupa gelombang riak, seperti gambar 3.2 .

C termuati, C buang muatan,


charged discharged
Gelombang
dengan C
riak, ripple
Gelombang
tanpa C

Gambar 3.2 Gelombang riak tegangan pada kapasitor.

Riak gelombang output disebabkan oleh proses pengisian muatan (charge) dan
pembuangan muatan (discharge) oleh kapasitor.

2.2 Rangkaian filter kapasitor dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode.
Rangkaian filter kapasitor dengan 4 diode ditunjukkan seperti gambar 3.3

D1
D2

vin

D3 D4
C R Vout

Tidak terhubung

Gambar 3.3 Rangkaian filter kapasitor dengan 4 diode.


2.3 Faktor ripple (r).
Faktor ripple (r) dihitung menurut persamaan berikut,

tegangan ripple(rms) v r (rms )


r= = ×100 %
tegangan DC V DC

Untuk penyederhanaan perhitungan, gelombang ripple dianggap mirip dengan


gelombang segitiga, sehingga bisa didekati dengan perhitungan seperti,
Tegangan ripple rms,

v r ( p− p )
v r (rms )=
2 √3

∆Q
C= banyaknya muatandi kapasi tor
∆V

∆ Q=C × ∆ V =I × ∆ t

V DC 1
dengan , ∆ V =v r ( p− p) , I =I DC = dan ∆ t=T : periode=
R f

I ×∆ t V DC ×T V DC
se h ingga , v r ( p− p )= = =
C C×R C × R× f

Bila disubstitusi ke persamaan tegangan rms diperoleh,

v r ( p− p ) V DC
v r (rms )= =
2 √3 2 √ 3 ×C × R × f

Maka faktor ripple (r) dapat dinyatakan seperti persamaan berikut,

v r (rms ) 1 0,29
r= × 100 %= × 100 %= ×100 %
V DC 2 √ 3× C × R × f C× R×f
3. Peralatan yang digunakan
1) Modul praktikum,
2) Voltmeter AC dan DC,
3) Ammeter AC dan DC (mikro dan mili),
4) Osiloskop

4. Rangkaian Percobaan

Rangkaian percobaan ditunjukkan seperti gambar 3.4.

D1 _
+

vin N =10

D2 _ C R
+ vout

5. Prosedur percobaan dan tugas


Gambar 3.4. Rangkaian percobaan.
1) Gunakan modul praktikum rangkaian penyearah gelombang penuh, dan pasang
resistor beban R sebesar 1 kΩ dan kapasito C = 22 µF.
2) Hubungkan input dengan Signal Generator, atur vin = 120 V (peak), dan frekwensi =
1 kHz.
3) Gunakan Osiloskop untuk mengamati gelombang output, vout .
4) Dari gambar gelombang output di Osiloskop ukur tegangan punvak, Vout(p) .
5) Dari gambar gelombang output di Osiloskop ukur tegangan punvak, vr(p-p) .
6) Hitung tegangan output DC dengan persamaan berikut,

1
V DC =V out (p )− v
2 r ( p− p )

7) Hitung tegangan ripple efketif dengan persamaan berikut,

v r ( p− p ) V DC
v r (rms )= =
2 √3 2 √ 3 ×C × R × f

8) Hitung faktor ripple (r) menurut persamaan berikut,


v r (rms )
r= × 100 %
V DC

9) Hitung faktor ripple (r) menurut persamaan berikut,

0,29
r= ×100 %
C× R×f

10) Ulang percobaan dengan mengganti nilai C = 100 µF.


11) Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 1 dan 2.

Tabel 1
Data pengukuran tegangan output dan tegangan ripple,
tegangan DC dan tegangan output rms.

Resistor R = 1 Kohm

Tegangan input, Kapasitor, Kapasitor,

Vin(p) C = 22 µF C = 100 µF

Tegangan output puncak, Vout(p)

Tegangan ripple, Vr(p-p)

Tegangan output DC, Vout(DC)

Tegangan output rms, Vout(rms)

Kapasitor, C = 100 µF

Tegangan input, Resistor Resistor

Vin(p) 2 Kohm 20 Kohm

Tegangan output puncak, Vout(p)

Tegangan ripple, Vr(p-p)

Tegangan output DC, Vout(DC)


Tegangan output rms, Vout(rms)

Tabel 2
Data pengukuran faktor ripple (r).

Kapasitor, Kapasitor,
faktor ripple (r).
C = 22 µF C = 100 µF

v r (rms )
r= × 100 %
V DC

0,29
r= ×100 %
C× R×f

Resistor, Resistor,
faktor ripple (r).
2 Kohm 20 Kohm
v r (rms )
r= × 100 %
V DC

0,29
r= ×100 %
C× R×f

Tugas :

1. Hitung kesalahan perhitungan (%) tegangan ripple (p-p).


2. Hitung kesalahan perhitungan (%) faktor ripple (r).
3. Hitung no 1 dan 2 untuk fullwave dengan 4 diode.
4. Berikan kesimpulan dari hasil yang diperoleh, apa pengaruh nilai C dan R.

Anda mungkin juga menyukai