Sampling
Digital
• Dalam hal ini sinyal analog tersusun dari suatu titik-titik dalam jumlah tak hingga (infinite).
• Titik-titik yang jumlahnya tak hingga ini tidak dapat diolah dengan perangkat computer atau digital signal
(DS) processor.
• Pengambilan sampel dapat memecahkan permasalahan ini, yaitu mengambil sampel-sampel pada
interval waktu tertentu seperti ditunjukkan pada Gambar di atas. Dalam hal ini T mewakili interval
sampling atau periode sampling, dalam detik.
• Setiap sampel mempertahankan
level tegangannya selama interval
sampling T untuk memberikan
cukup waktu bagi ADC melakukan
konversi.
• Proses ini dikenal sebagai sample
and hold.
• Untuk suatu interval sampling T, yang mana didefisinisikan sebagai jarak antar dua titik sampel,
akan memberikan suatu nilai sampling rate sebesar:
Secara metematik, proses ini dapat dituliskan sebagai perkalian antara sinyal waktu kontinyu dengan
deretan pulsa sampling (pulse train):
Contoh 1:
Penyelesaian:
a. Dalam hal ini sinyal adalah sinusoida dengan amplitude 5 dan frekuensi 1000 Hz. Kita dapat
menuliskan identitas Euler sbb:
× ×
𝑒 +𝑒 × ×
5𝑐𝑜𝑠 2𝜋 × 1000𝑡 = 5 = 2.5𝑒 + 2.5𝑒
2
Dalam hal ini deret Fourer mengekspansi sinyal waktu notinyu periodic dalam terminology
eksponensial (anda bisa lihat dalam buku atau referensi calculus). Selanjutnya identifikasi untuk
koefisien deret Fourier adalah sbb:
𝑐 = 2.5 𝑑𝑎𝑛 𝑐 = 2.5
• Spectrum dari sinyal tersampel yang ada pada gambar b, tersusun dari
bayangan-gayangan spektrum asli yang ditunjukkan oleh Gambar a.
• Image (bayangan) ini berulang pada kelipatan nilai frekuensi sampling fS
(misal: 8 kHz, 16kHz, 24kHz,.. ); Semua image ini tidak memberi informasi
tambahan
Di sini kita akan mengamati
proses recovery
(pemulihan) sinyal analog
2. PEMULIHAN dari versi sinyal tersampel
SINYAL
(RECONSTRUCTION)
a. Sampel sampel sinyal b. Pemulihan dari sinyal sampel c. Sinyal analog hasil pemulihan
fS > 2fmax
Dalam kasus ini ada pemisahan antara tepi highest-frequency (frekuensi tertinggi) dari
spectrum baseband dan replikas pertamanya.
Sehingga sebuah low pass filter pemulihan (anti-image) filter dapat digunakan untuk
menghilangkan semua image dan mendapatkan spectrum sinyal asli yang diinginkan.
Model ini lebih memungkinkan untuk diaplikasikan.
Case 3:
fS < 2fmax
• Dalam kasus ini melanggar teorema sampling dari Shannon.
• Seperti kita lihat ada overlapping spectral diantara original baseband spectrum
dengan replikasi pertama. Bahkan dengan penggunaan low pass filter ideal,
tidak akan mampu menghilangkan image yang terjadi.
• Fenomena ini dikatakan sebagai aliasing, munculnya frekuensi alias yang
berakibat sbg noise.
Contoh 2:
Asumsikan bahwa suatu sinyal analog berikut disampel dengan rate 8000 Hz:
b. Frekuensi maksimum pada sinyal analog lebih besar dibandingkan persyaratan frekuensi
Nyquist, maka secara teoritis proses sampling tidak terpenuhi dengan benar.
Pada bagian penerima (rekonstruksi sinyal) mengalami suatu proses aliasing, pada frekuensi 3
kHz.
• Dalam praktiknya, sinyal analog yang akan
3.Pertimbangan didigitalisasi bisa berisi komponen frekuensi lain,
sehingga akan terjadi bentuk seperti noise.
Praktis untuk
Pemfilteran • Untuk memenuhi kondisi teorema sampling, kita
aplikasikan suatu filter anti-aliasing untuk membatasi
Aliasing Sinyal: sinyal analog inputnya, sehingga semua komponen
Anti-Aliasing frekuensi berada di bawah folding frequency
Filtering (setengah dari sampling rate).
• Pertimbangkan kasus terburuk, Ketika sinyal analog
yang disampel memiliki spektrum frekuensi datar,
band limited spectrum X(f) dan sampled spectrum
XS(f) akan diloloskan seperti pada gambar, di mana
bentuknya merupakan hasil replikasi spectrum sinyal
yang tersampel.
Magnitudo Respon frekuensi
Butterworth dengan suatu orde
tertendu diberikan sbb
Note:
Prosentase noise aliasing dapat diestimasi, atau suatu higher-order antialiasing
filter untuk memenuhi persyaratan bagi level prosentase aliasing level
Contoh 4:
Suatu system pengolah sinyal seperti pada
gambar sebelumnya dengan frekuensi sampling
8,000 Hz digunakan, dan sebuah antialiasing filter
yang digunakan adalah second-order Butterworth
lowpass filter yang memiliki suatu cutoff
frequency 3.4 kHz, dapatkan
a. percentage of aliasing level pada cutoff
frequency;
b. percentage of aliasing level pada frekuensi
1,000 Hz.
Penyelesaian:
a. Dengan nilai fa = fc = 3.4 kHz, kita dapatkan:
. ×
.
. ×
.
Penyelesaian:
Dengan nilai fa = fc = 3.4 kHz, kita dapatkan:
. ×
.
. ×
.
Penyelesaian:
Menggunakan fs=40,000, fc= 8,000, dan fa=8,000 Hz, kita mulai dari order terkecil,
yaitu 1, kemudian kita naikan ordenya sampai dapat memenuhi spesifikasi yang
diinginkan.
×
.
×
×
.
×
×
.
×
×
.
×
(a) Sinyal yang terproses (b) Pemulihan ideal (c) Tegangan setelah (d) Hasil pemulihan dalam
secara digital. sampled signal. pemulihan sample-and- bentuk analog.
hold
Rangkaian DAC mengkonversi sinyal terproses digital y(n) menjadi suatu signal tersampel
yS(t), selanjutnya rangkaian hold menghasilkan tegangan sample-and-hold yH(t).
Di mana x = wT/2.
Dalam terminology Hz, kita miliki:
• Magnitudo respon frekuensi beraksi seperti pemfilteran lowpass dan membentuk
spektrum sinyal tersampel pada YS(f).
• Pembentukan ini berpengaruh pada distorsi spectrum sinyal tersampel YS(f) pada
suatu band tertentu, seperti diilustrasikan pada gambar
• Di sisi lain, spectral images dilemahkan oleh
lowpass pada sin(x)/x.
• Pengaruh sample-and-hold ini dapat membentuk
kita untuk merancang anti-image filter.
• Prosentase distorsi yang terjadi pada band
frekuensi tertentu ini diberikan sebagai:
Contoh 7:
Suatu system DSP dengan sampling rate 8,000 Hz dan suatu rangkaian hold
digunakan setelah DAC, dapatkan
a. Percentage of distortion pada suatu frekuensi 3,400 Hz;
b. Percentage of distortion pada suatu frekuensi 1,000 Hz.
• Magnitude frequency
response pada sebuah
ekualiser ideal untuk
mengatasi distorsi yang
disebabkan oleh proses
sample-and-hold.
Kemungkinan implementasi menggunakan sebuah
digital equalizer
Contoh 8:
Dapatkan nilai cutoff frequency dan order untuk anti-image filter pada suatu system DSP
dengan suatu sampling rate 16,000 Hz dan specification untuk anti-image filter seperti
gambar berikut.
Permintaan design:
• Maximum allowable gain variation dari 0 sampai 3,000 Hz ¼ 2 dB
• 33 dB rejection pada suatu frequency 13,000 Hz
• Butterworth filter diasumsikan untuk anti-image filter
Penyelesaian:
Pertama kita
tentukan pengaruh
bentuk spectral pada
f =3,000 Hz dan f
=13, 000 Hz:
Dapatkan perbandingan
kedua persamaan: .
. ⁄ . ⁄