Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Kotamadya Semarang merupakan kota metropolitan
terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan
Bandung. Kota Semarang menjadi salah satu dari wilayah dengan tingkat
erosi yang cukup tinggi, menyebar secara merata dan relative konstan.
Menurut data tahunan, 6 tahun terakhir (Januari 2016 – Oktober 2021) dari
BMKG dengan bantuan Satelit Stasiun Klimatologi Semarang, dengan rata-
rata curah hujan per tahunnya yaitu 2187,44 mm/th, dengan kelembapan
udara rata-rata per tahun yaitu sekitar 76,69%, dan lama penyinaran
matahari yaitu sekitar 2378.21 jam/th.

Bervariasinya hasil dari proses erosi di Kota Semarang merupakan


akibat dari proses evolusi tektonik di Provinsi Jawa Tengah yang dimulai
pada kala paleogen akhir sampai kala eosen. Secara garis besar hasil dari
evolusi tektonik tersebut menyebabkan proses geologi seperti pengangkatan
dan perlipatan yang menghasilkan dataran rendah, pantai, pegunungan yang
dibagi menjadi 7 zona fisiografi yang akan menjadi sebagian besar
penyusun geografis dari Provinsi Jawa Tengah itu sendiri (Van Bemmelen,
1949), (Asikin, 1974). Adapun hasil dari proses erosi di suatu wilayah
tertentu di Kota Semarang dapat berakibat yang menguntungkan maupun
merugikan masyarakat sekitar, dengan ini penulis melaksanakan penelitian
mandiri terhadap upaya mengurangi resiko bencana yang dapat merugikan
masyarakat sekitar terhadap proses suatu tingkat erosi tertentu.

Proses penelitian secara mandiri terhadap tingkat erosi yang


dilakukan oleh penulis ini, terletak di lokasi Kawasan Tinjomoyo,
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Dimana
terdapat permasalahan atau resiko yang cukup serius pada daerah
Tinjomoyo yang diakibatkan oleh tingkat eorsi yang cukup signifikan,
berupa gerakan tanah atau tanah longsor yang secara konstan terjadi setiap
tahunnya, terlebih pada suatu titik tertentu mengalami beberapa kerusakan
1
terhadap bangunan-bangunan umum yang sering digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat, seperti Jembatan Tinjomoyo
yang terletak pada Kawasan Hutan Tinjomoyo, dan tepat berada di Daerah
Aliran Sungai Kaligarang yang menjadi salah satu faktor utama penyebab
perubahan tingkat erosi di daerah Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik.

Daerah Tinjomoyo sendiri merupakan salah satu Kelurahan di


Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang memiliki luas wilayah
202,47 ha dan berbatasan langsung dengan Jalan Tol Jatingaleh – Krapyak.
Kelurahan Tinjomoyo merupakan wilayah yang didiami oleh 3.787 kepala
keluarga berdasarkan pada data kependudukan Kelurahan Tinjomoyo pada
bulan Juli 2021. Total penduduk dari warga Kelurahan Tinjomoyo yaitu
sebesar 10.873 dengan 5.522 penduduk laki-laki dan 5.351 penduduk
perempuan. Pada kesempatan penelitian di daerah ini, penulis secara
langsung menggunakan pendekatan – pendekatan geologi dalam mengamati
situasi dan perkembangan laju erosi di Daerah Tinjomoyo dimana hal ini
akan mempengaruhi keseharian masyarakat setempat.

Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui


faktor-faktor yang mempengaruhi laju-laju erosi yang cukup besar di
beberapa titik di Daerah Tinjomoyo dengan melakukan perhitungan atau
metode Universal Soil Loss Equation (USLE), dengan cara ini penulis dapat
mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya laju erosi di
daerah Tinjomoyo ini sehingga menyebabkan permasalahan yang cukup
signifikan dan dapat mempengaruhi produktivitas masyarakat setempat.
Serta penulis juga akan mengetahui faktor apa yang sangat mempengaruhi
besarnya suatu laju erosi di beberapa titik tersebut. Sehingga penulis dapat
menentukan lokasi persebaran tingkat laju erosi di daerah Tinjomoyo.
Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) merupakan model empiris
yang dikembangkan di Pusat Data Aliran Permukaan dan Erosi Nasional,
Dinas Penelitian Pertanian, dan United States Department of Agriculture
(USDA) bekerja sama dengan Universitas Purdue pada tahun 1954 (Kurnia,
1997).

2
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pelaksanaan Tugas Akhir ini meliputi :
1. Bagaimana kondisi tingkat laju erosi, mekanika tanah dan batuan
pada daerah penelitian di Kelurahan Tinjomoyo?

2. Bagaimana menetukan suatu tingkat laju erosi pada titik lokasi


tertentu dengan menggunakan metode Universal Soil Loss
Equation?

3. Bagaimana menentukan suatu faktor yang sangat mempengaruhi


tingkat laju erosi?

4. Bagaimana pengaruh gerakan tanah terhadap fungsionalitas dari


fasilitas-fasilitas umum?
1.2.2 Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah dari pelaksanaan Tugas Akhir meliputi
:
1. Lokasi pengambilan data penelitian dilaksanakan pada daerah
Tinjomoyo dengan 5 titik lokasi.

2. Penggunaan Metode USLE ini tidak membahas tentang


penanggulangan gerakan tanah secara langsung di lokasi
tersebut.

3. Penelitian ini tidak menampilkan perhitungan kuat tekan bebas


pada Jembatan Tinjomoyo atau fasilitas-fasilitas umum lainnya.

4. Penelitian ini tidak membahas tentang perawatan-perawatan


secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas umum di daerah
Tinjomoyo.

5. Adapun perhitungan dengan rumus USLE ini tidak menampilkan


skema awal dari gerakan tanah di suatu daerah terjadi secara
rinci.

1.3 Tujuan Penelitian

3
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui tingkat laju erosi pada daerah penelitian di Kelurahan
Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

2. Mengetahui faktor apa saja yang sangat mempengaruhi terjadinya


tingkat laju erosi yang cukup besar.
3. Mengetahui hubungan tingkat laju erosi dengan proses terjadinya
gerakan tanah di suatu daerah yang rentan terkena laju erosi yang tinggi.

4. Mengetahui persebaran laju erosi di daerah Tinjomoyo sehingga


dapat dijadikan acuan masyrakat setempat.

1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah

Lokasi penelitian tingkat laju erosi ini dapat diamati pada Gambar
1.1, secara administratif lokasi penelitian penulis terletak di Kelurahan
Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah. Lokasi penelitian penulis ini dapat diakses oleh semua masyarakat
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, melalui jalan besar yaitu
Jalan Teuku Umar yang berada di sebelah barat Kecamatan banyumanik
serta berada di sebelah timur Pasar Jatingaleh dan PLN Unit Induk
Distribusi Jateng dan DIY, kemudian masuk ke jalan Karang Rejo Raya,
lalu setelah 2 km akan ada Viaduk Jatidiri di sisi baratnya. Setelah itu akan
menuju akses Jalan Pawiyatan Luhur II sejauh 1 km melewati Unika
Soegijapranata, setelah melewati Unika sejauh 100 meter, disebelah barat
akan ada akses menuju Jalan Tinjomoyo. Titik-titik lokasi penelitian berada
pada daerah seluar kurang lebih 10 x 10 km2. Secara geografis lokasi
penelitian ini berada di koordinat UTM 110o24.141’E ; 7o01.675’S.

4
Gambar 1.1 Lokasi Penelitian Daerah Tinjomoyo, Kecamatan banyumanik
(maps.google.com)
1.5 Waktu Penelitian
Proses pengambilan dan pengolahan data penelitian Tugas Akhir
dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, di mulai pada tanggal 1 September 2021
s/d 30 November 2021. Kegiatan pengambilan data yang dilaksanakan
meliputi observasi kondisi geologi sesuai dengan kaidah metode geologi
lapangan, pengambilan sampel tanah dan batuan menggunakan hand auger,
serta pengambilan data curah hujan, suhu, kecepatan angina, dan
kelembaban pada database BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan
geofisika) dan Pengolahan dan analisis data penelitian lapangan
menggunakan perhitungan metode USLE (Universal Soill Loss equation),
serta penyusunan dan penulisan laporan Tugas Akhir dilaksanakan pada
bulan Desember 2021 s/d Februari 2022. Rincian kegiatan yang
dilaksanakan selama penelitian Tugas Akhir akan ditunjukkan pada Tabel
1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1 Rincian Kegiatan Tugas Akhir


5
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian Tugas Akhir yang telah dilaksanakan dapat
memberikan manfaat yang sebaik-baiknya kepada pihak masyarakat
khususnya masyrakat kawasan daerah tinjomoyo selaku korban yang
terkena dampak secara langsung maupun tidak langsung, pemerintah
setempat dan penulis selaku mahasiswa, yaitu :

1. Masyarakat setempat dapat mengetahui lokasi-lokasi yang


mengalami tingkat laju erosi yang sangat tinggi hingga rendah,
sehingga masyrakat setempat dapat mempersiapakan diri baik
secara fisik maupun mental dalam menghadapi situasi geologi
tempat mereka tinggal.

2. Penulis dapat mengembangkan kemampuan dalam melakukan


perhitungan laju erosi dan menambah wawasan dalam bidang erosi
yang mencakup sebagian kecil dari Ilmu Geologi itu sendiri.

3. Sekiranya pemerintah setempat dapat lebih mengawasi daerah


tinjomoyo tang tengah mengalami tingkat laju erosi yang cukup
signifikan, sehingga pemerintah dapat menanggulangi nya sebelum
laju erosi di daerah tinjomoyo semakin besar dan dapat
menyebabkan perusakan pada fasilitas-fasilitas umum lainnya
bahkan rumah milik warga setempat.

1.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian tugas akhir ini, penulis menggunakan petunjuk-petunjuk


maupun arahan yang digunakan penulis dalam penafsiran dan perhitungan
dari hasil analisis yang akan dilakukan. Seperti pengambilan data, cara
pengolahan data yang tepat, penginterpretasian suatu hal, serta memahami
kondisi geologi di sekitar lokasi penelitian. Berikut rangkuman hasil dari
penelitian terdahulu dengan nama peneliti, judul penelitian, tujuan
penelitian, metode penelitian yang digunakan, serta hasil dari penelitian
tersebut, dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini.

Tabel 1.2 Rincian Penelitian Terdahulu

6
N
Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil
o
Sucipto, Kajian Sedimentasi di Mengkaji tingkat Metode Analisis Peta Tata Guna Lahan DAS
2008 Sungai Kaligarang erosi dan sedimentasi Perkiraan Besarnya Kaligarang, Peta Bahaya Erosi DAS
dalam Upaya yang terjadi di Sungai Erosi Kaligarang, Peta Topografi DAS
Pengelolaan Daerah Kaligarang dan Metode Analisis Kaligarang, Peta Kelerengan DAS
Aliran Sungai Mengevaluasi upaya Perhitungan Hasil Kaligarang,Nilai Faktor C
Kaligarang - pengelolaan Sedimen (Pengelolaan Tanaman), Nilai Faktor
1 Semarang lingkungan DAS Metode Analisis P (Konservasi Lahan),Grafik
Kaligarang. Perhitungan Sosial Fluktuasi Debit Bulanan Sungai
Ekonomi Kaligarang selama 10 tahun (1998-
Metode Analisis 2007), Grafik Debit Rerata Tahunan
Kebijakan Pengelolaan Sungai Kaligarang selama 10 tahun
DAS (1998-2007)

Rina Kurniati Konservasi Lahan Mencegah kerusakan Metode konservasi: Pembagian Wilayah Konservasi di
dkk, 2020 Rawan Longsor di tanah, memperbaiki metode vegetatif, RW 9 Kelurahan Srondol Kulon
RW 9 Kelurahan kerusakan tanah dan mekanis, dan kimia Deliniasi RW 9, Kelurahan Srondol
2 Srondol Kulon, memelihara serta Metode Pengabdian Kulon
Kecamatan meningkatkan
Banyumanik, produktivitas tanah
Semarang
Ahmad Analisis Perubahan Mengetahui laju erosi Koreksi Radiometrik, Grafik Pengaruh Faktor Hujan
Shofiyul Laju Eroisi Periode yang terjadi di DAS Penajaman Citra, Terhadap Erosi, Grafik Perubahan
Huda dkk, Tahun 2013 dan Garang pada periode Pemotongan Citra, Lahan Terhadap Erosi, Grafik
2019 Tahun 2018 Berbasis tahun 2013 dan tahun Normalized Difference Analisis Faktor Erosi (Pengaruh
3 Data Penginderaan 2018. Vegetation Index Faktor R dan CP)
Jauh dan Sistem Mengetahui faktor (NDVI), Metode
Informasi Geografis yang mempengaruhi Penduga Erosi: Revised
(Studi Kasus: DAS perubahan laju erosi Universal Soil Loss
Garang) yang terjadi. Equation (RUSLE)
4 Muhamad Partisipasi Masyarakat Mengetahui Metode pengumpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Roudhotul Kelurahan Tinjomoyo partisipasi masyarakat data yang digunakan partisipasi masyarakat terhadap
Ulum, 2017 Kecamatan Kelurahan Tinjomoyo adalah angket, kawasan bencana tanah longsor
Banyumanik Kota terhadap upaya observasi, wawancara sebagai upaya penanggulangan
Semarang Terhadap penanggulangan dan dokumentasi. bencana meliputi pra bencana
Upaya Bencana. Teknik analisis data dengan persentase 73% masuk dalam
Penanggulangan penelitian ini kriteria baik, tanggap darurat
Bencana Tanah menggunakan deskriptif bencana dengan persentase 77%
Longsor persentase, yakni masuk dalam kriteria baik, dan pasca
menggambarkan hasil bencana dengan persentase 72%
analisis secara masuk kriteria baik.
deskriptif.
Rifky Kajian Erosi Dan Mengetahui distrbusi Metode pengumpulan Perhitungan hasil Prakiraan Erosi
Muhammad Hasil Sedimen Untuk nilai erosi dan hasil data untuk penelitian dan Distribusi Prediksi Erosi DAS
Zulfa Fauzi Konservasi Lahan sedimentasi pada yaitu observasi, Kreo Hulu 2009-2014, Grafik Erosi
dkk, 2014 DAS Kreo Hulu tahun 2009-2014 dan dokumentasi, dan Sedimen Tertimbang Tahun
5
dalam upaya pengukuran lapangan, 2009-2014, Analisis Model erosi
konservasi lahan di dan perhitungan metode DAS Kreo Hulu, Peta Kontur dan
DAS Kreo Hulu. USLE peta Sampel Manning DAS Kreo
Hulu

7
Danny Pemetaan Tingkat Mengetahui total Observasi, Peta Erosivitas Hujan, Peta
Pamungkas, Bahaya Erosi Dengan erosi yang terjadi Pengumpulan Data Erodibilitas Tanah, Peta Panjang dan
2020 Metode RUSLE di pada sub das garang Sekunder, Pengumpulan Kemiringan Lereng, Peta
Sub DAS Garang hulu dengan metode Data dengan Pengelolaan Tanaman, Peta Praktek
6 Hulu RUSLE. Memetakan Penginderaan Jauh, Konservasi Lahan, Peta Satuan
tingkat bahaya erosi Analisis Data, Metode Medan, Peta Indeks Bahaya Erosi,
dengan metode Uji Akurasi, Metode Peta Tingkat Bahaya Erosi Sub DAS
RUSLE. RUSLE Garang Hulu 2020

Berdasarkan rangkuman hasil dari beberapa penelitian terdahulu,


terdapat sejumlah kesamaan seperti lokasi penelitian, tema penelitian, hasiln
akhir penelitian, maupun perhitungan dari penelitian itu sendiri terhadap
penelitian yang dilakukan penulis. seperti penggunaan Metode USLE pada
suatu daerah, observasi dan upaya penanggulangan tingkat laju eorsi, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai