Anda di halaman 1dari 2

1. Telur Tahap pertama adalah telur.

Ini merupakan wujud terkecil, atau bentuk


pertama kupu-kupu saat lahir. Saat menetas, telur ditempelkan pada bagian bawah
daun agar terhindar dari pemangsa. Uniknya, sampai sekarang para peneliti belum
tahu bagaimana cara kupu-kupu menempelkan telur di bawah daun. Mereka hanya
tahu bahwa telur menempel berkat zat perekat yang keluar dari induk, tetapi nama
zatnya belum teridentifikasi. Zat perekat itu cukup kuat untuk menempelkan telur
pada daun dalam jangka waktu yang lama. Selain sebagai perekat, zat lengket itu
juga berguna sebagai pelindung lapisan luar telur. Telur kupu-kupu bisa bertahan di
udara panas dan dingin karena kulitnya cukup keras. Telur kupu-kupu membutuhkan
waktu satu bulan lebih untuk menetas.

2. Menjadi Ulat Selanjutnya, begitu telur menetas, ia akan berubah menjadi ulat atau
larva. Ulat memiliki warna dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung induk dan
jenisnya. Sebagai upaya melindungi diri, ulat memiliki racun yang dapat
menimbulkan gatal dan alergi pada kulit. Bahkan, racun tersebut bisa membunuh
serangga 10 kali lebih besar dari tubuhnya Pada tahap ini, ulat mengumpulkan
energi untuk persiapan daur hidup tahap selanjutnya. Caranya adalah dengan
banyak makan. Makanan utama ulat kupu-kupu tentunya daun hijau segar. Daun
mengandung nutrisi yang tinggi, sehingga cukup memasok kebutuhan ulat selama
masa persiapan menjadi kepompong. Ulat akan berubah menjadi kepompong
setelah panjangnya mencapai 5 cm.
3.Kepompong/Pupa Setelah persiapan energi atau makanan sudah terpenuhi, ulat
akan berhenti makan dan bersiap berubah menjadi kepompong. Pada tahap ini, ulat
dewasa berubah menjadi sebuah tempurung yang terbuat dari benang alami.
Benang alami itu terbuat dari daun-daun yang diolah oleh tubuh ulat dan
mengandung sutera. Tahap kepompong berlangsung selama 10-12 hari. Dalam
kurun waktu tersebut, ulat akan tidur dan mencerna dirinya sendiri dengan
menggunakan cairan enzim yang keluar dari tubuhnya. Pasalnya, ulat yang
bersemayam di dalam kepompong akan kehilangan 3 kali berat badannya karena
banyaknya enzim yang dikeluarkan. Maka dari itu, kupu-kupu muda yang keluar dari
kepompong akan langsung pergi mencari sumber makanan.

4.Kupu-Kupu Setelah melewati fase yang panjang, ulat di dalam kepompong


akhirnya berubah menjadi bentuk dewasa, yaitu kupu-kupu. Kupu-kupu akan
mengeluarkan hormon yang bisa melembutkan kepompong, sehingga
memudahkannya untuk keluar. Kupu-kupu akan melewati fase pengeringan dan
perkembangan yang akan berlangsung selama beberapa jam saja. Pada saat itulah,
kupu-kupu tidak memiliki energi dan sangat mudah menjadi mangsa bagi hewan lain.
Oleh karena itu, kupu-kupu hanya akan mengandalkan makanan di sekitarnya untuk
mengisi energinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai