2. Menjadi Ulat Selanjutnya, begitu telur menetas, ia akan berubah menjadi ulat atau
larva. Ulat memiliki warna dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung induk dan
jenisnya. Sebagai upaya melindungi diri, ulat memiliki racun yang dapat
menimbulkan gatal dan alergi pada kulit. Bahkan, racun tersebut bisa membunuh
serangga 10 kali lebih besar dari tubuhnya Pada tahap ini, ulat mengumpulkan
energi untuk persiapan daur hidup tahap selanjutnya. Caranya adalah dengan
banyak makan. Makanan utama ulat kupu-kupu tentunya daun hijau segar. Daun
mengandung nutrisi yang tinggi, sehingga cukup memasok kebutuhan ulat selama
masa persiapan menjadi kepompong. Ulat akan berubah menjadi kepompong
setelah panjangnya mencapai 5 cm.
3.Kepompong/Pupa Setelah persiapan energi atau makanan sudah terpenuhi, ulat
akan berhenti makan dan bersiap berubah menjadi kepompong. Pada tahap ini, ulat
dewasa berubah menjadi sebuah tempurung yang terbuat dari benang alami.
Benang alami itu terbuat dari daun-daun yang diolah oleh tubuh ulat dan
mengandung sutera. Tahap kepompong berlangsung selama 10-12 hari. Dalam
kurun waktu tersebut, ulat akan tidur dan mencerna dirinya sendiri dengan
menggunakan cairan enzim yang keluar dari tubuhnya. Pasalnya, ulat yang
bersemayam di dalam kepompong akan kehilangan 3 kali berat badannya karena
banyaknya enzim yang dikeluarkan. Maka dari itu, kupu-kupu muda yang keluar dari
kepompong akan langsung pergi mencari sumber makanan.