1. Berdasarkan artikel jurnal yang saudara/i diskusikan, jelaskan nilai-nilai pendidikan akhlak
yang terdapat di dalam berbagai kitab hadis: a. Kitab Taisirul Khallaq, b. Kitab Adab AlMufrad,
c. Kitab Mawa'izat al-Badi'ah.
2. Dalam Islam, tidak ada satu disiplin ilmu apapun yang terpisah dari etika-etika Islam. Ada tiga
nilai utama dalam Islam yaitu akhlak, adab dan keteladanan. Jelaskan korelasi antara tiga nilai
tersebut.
3. Ibnu Qayyim berkata mengenai akhlak, bahwa agama seluruhnya adalah tentang akhlak maka
barang siapa yang menghilangkan akhlaknya maka ia telah kehilangan agamanya. Bagaimana
pendapat saudara mengenai pandangan Ibn Qayyim di atas?. Jelaskan.
Berdasarkan hadis tersebut, jelaskan pandangan saudara tentang hubungan antara takwa dan
akhlak.
Jawaban
1. a. Nilai nilai pendidikan menurut kitab Taisirul Khallaq karya syaikh Khafidh Hasan
al-mas’udi
“yaitu membahas nilai akhlaq kepada allah,nilai adab kepada Guru, dan nilai adab seorang
murid.,nilai adab pergaulan, nilai adab makan, nilai adab minum, nilai adab dimesjid, nilai
adab budi luhur serta nilai adab keadilan,sehingga dapat menghasilkan sebuah generasi
muda masa sekarang yang intelektual,mampu bersikap dan berperilaku yang baik seperti
akhlaq nabi Muhammad saw. Namun nilai-nilai yang terkandung dalam kitab Ini tidak
menjelaskan tentang pendidikan akhlaq terhadap menghafal al-qur’an dan pendidikan
akhlaq terhadap alam semesta. Dan juga relevansi pemikiran syaikh khafidh hasan dengan
pendidikan akhlaq komtemporer sangat menarik,karena pqda hakikatnya keduanya
mempunyai tujuan yang sama yaitu mencetak generasi muslim yang berkepribadian mulia.
b. ada beberapa nilia yang terkandung dalam kitab ini yang meliputi:
1. konsep pendidikan akhlaq dalam kitab al-mufrad imam bukhari
Dalam kitab shahih bukhari adab mencakup hal-hal terpuji dalam ucapan dan
perbuatan,memiliki akhlaq yang mulia,konsisten bersama hal-hal yang baik,menghormati
yang lebih tua dan kasih sayang sesama yang muda
2. adab kepada orang tua
Seorang anak wajib berbakti kepada orang tuanya sampai akhir hayat,kecuali mengajaknya
dalam kesyirikan dilarang menaatinya dengan cara yang benar.
3. adab kepada anak
Adab kepada anak ialah mencukupi segala kebutuhan sereta keperluan nya, mulai dari
pangan,sandang serta papan terpenuhi.
4.adab sesama muslim
Yaitu menjaga silatuhrahmi berbuat baik kepada budak, saling memaafkan, saling berbagi,
dilarang saling menghina dan memuji karena kedua nya menyebabkan kehancuran, yang
lebih tua dimuliakan dan yang lebih muda disayangi.
5.adab kepada Allah
Adab adab kepada Allah antara lain berdoa yang khusu,memuji Allah, yakin bahwa Allah
akan mengabulkan semua hajad, mengangkat ketika berdoa, dan berdoa diwaktu-waktu
yang mustajab.
6.adab kepada nabi Muhammad
Adab-adab kepada nabi meliputi: bersholawat kepada nabi saat mendengar nama nya
disebutkan, menaati rasul serta mencintainya, menjadikan nabi Muhammad sebagai hakim
dalam mengadili perkara yang terjadi.
c. nilai yang terkandung dala kitab mawa’zat al-badi’ah
ada beberapa nilai yang terkandung meliputi:
Kitab ini berisi sejumlah ayat Al-Quran dan hadis dengan syarahnya, yang dalam
paparannya dikaitkan dengan tauhid, akhlak, ibadah dan tasawuf. Kitab Mawa’izat
AlBadi’ah yang berisi berbagai nasehat agama bagi kaum muslimin dalam pergaulan hidup
sehari-hari
Adab ( )ب داdalam bahasa arab yang artinya budi pekerti, tata krama, atau sopan
santun. Arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara
hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau
akhlak
Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama.
Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antarmanusia.
Jadi korelasi dari akhlaq,adab dan keteladangan saling berhubungan dalam perilaku
seseroang dalam kehidupannya yang ada dimasyarakat dan saling berhubungan karena
sama sama membahas perangai atau tiingkah individu.
3. Menuntut ilmu agama adalah suatu kewajiban bagi seluruh kaum muslimin. Selain
mempelajarinya, kita juga harus memperhatikan adab-adab dalam menuntut ilmu agama.
Karena ilmu agama selalu bersanding dengan akhlak yang mulia.
Lalu, mengapa jika kita menuntut ilmu agama tapi tidak memiliki akhlak yang
mulia adalah sebuah kesia-siaan? Islam sangat memperhatikan penganutnya untuk
memiliki akhlak yang mulia. Definisi akhlak mulia cukup sederhanya, sebagaimana ulama
menerangkan, bahwa akhlak mulia adalah seseorang yangdapat berbuat baik kepada orang
lain, menghindari sesuatu yang menyakiti orang lain dan dapat menahan diri ketika disakiti
oleh orang lain. Seperti Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Yang
paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.”
Perhatikanlah nasehat dari seorang ulama yaitu syaikh Muhammad bin Shalih Al-
‘Utsaimin rahimahullah, beliau berkata, “Seorang penuntut ilmu, jika tidak menghiasi diri
dengan akhlak yang mulia, maka tidak ada faidah menuntut ilmunya.” Memang demikian
contoh dari para ulama sejak dahulu, mereka sangat memperhatikan adab dan akhlak.
Jangan sampai justru dakwah rusak karena pelaku dakwah itu sendiri yang kurang adab
dan akhlaknya. Ulama dahulu benar-benar mempelajari adab dan akhlak bahkan melebihi
perhatian terhadap ilmu.
Kita tahu bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Agama yang benar disisi
Allah adalah agama islam Dan juga Menjadi rahmat bagi orang yang tidak mempercayai
Islam sekalipun, bahkan orang-orang yang memusuhi Islam.Islam yang hadir pada saat
manusia dalam kegelapan dan kebekuan moral, telah merubah dunia dengan wajah baru,
terutama dalam hal “revolusi akhlak”. Nabi Muhammad SAW di utus, tidak lain adalah
untuk menyempurnakan akhlak manusia dari kebiadaban menuju umat yang
berkedaban.Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak
mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik
maupun buruk dalam hubungannya dengan Allah SWT dan sesama makhluk.dari sini aja
taqwa dengan akhlaq berhubungan ,dengan tabiat yang baik mengajarkan kepada rasa
takwa kepada Allah dengan cara yang luhur.
Tak bisa dipungkiri betapa pentingnya kita sebagai seorang muslim mengenal
akhlak dalam aplikasi kehidupan kita dalam hubungan dengan lingkungan, sesama
manusia, bangsa dan negara, hingga hubungan kita dengan Allah SWT. Perintah untuk
bertakwa kepada Allah senantiasa relevan dengan waktu dan tempat, kapanpun dan
dimanapun. Mengingat, ragam fitnah yangmengancam hati seorang hamba, lingkungan
yang tidak kondusif ataupun lantaranhati manusia yang rentan mengalami perubahan dan
sebab-sebab lainnya yang berpotensi menimbulkan pengaruh negatif pada keimanan dan
ketakwaan.Taqwa sangat penting dan dibutuhkan dalam setiap kehidupan seorang muslim.
Namun masih banyak yang belum mengetahui hakekatnya. Setiap jumat para khatib
menyerukan taqwa dan para makmum pun mendengarnya berulang-ulang kali. Namun
yang mereka dengar terkadang tidak difahami dengan benar dan pas. Persoalan yang
kemudian muncul adalah bagaimana cara kita berakhlak dan bertakwa dengan benar
sehingga kita dapat mengimplementasikannya dalamkehidupan kita secara benar pula.
Sebagaimana kenyataan saat ini, bangsa kita yang tercinta ini tengah dilanda
persoalan pelik yang sesungguhnya berakarkan terpuruknya akhlak dan ketakwaan
manusia-manusia kita, serta hilangnya dasar-dasar penanaman moral dan etika.