Anda di halaman 1dari 12

INFORMASI UMUM MATA KULIAH

Mata Kuliah : Keperawatan HIV/AIDS


Beban Studi : 2 SKS (1T; 1P)
Penempatan : Semester IV
Kode Mata Kuliah : IKP2225
Prasyarat : Ilmu Keperawatan Dasar, Biomedik, Komunikasi
Jadwal : Kamis
Koordinator MK : Aneng Yuningsih, S.Kep., Ners., M.Kep
Tim Pengampu : Ulung Hasanah, S.Kep., Ners., M.Kep

Deskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini mempelajari tentang trend issue dan perilaku yang berisiko
tertular/menularkan HIV AIDS, Pengkajian bio, psiko, sosial, spiritual dan kultural;
pemeriksaan fisik dan diagnostik; tanda dan gejala;, dan penatalaksanaan pasien dengan
HIV AIDS, Prinsip hidup dengan ODHA, family centerd pada ODHA dan stigma pada
ODHA, Prinsip komunikasi konseling pada pasien dengan HIV/AIDS, Konseling pada
pasien dengan HIV/AIDS, Prinsip perawatan pada bayi dan anak penderita HIV AIDS
atau dengan orang tua HIV AIDS, Asuhan keperawatan pada pasien terminal illnes
(palliative care), Pengkajian spiritual dan kultural pada pasien dengan HIV/AIDS dan
long term care, Berbagai macam terapi komplementer, tinjuan agama tentang penyakit
kronis.
JADWAL, SASARAN PEMBELAJARAN, BAHAN KAJIAN DAN METODE
MATA KULIAH KEPERAWATAN HIV – AIDS

BAHAN KAJIAN / METODE


PERTEMUAN SASARAN PEMBELAJARAN PENGAMPU
SUB BAHAN KAJIAN PEMBELAJARAN
1 Mahasiswa mampu memahami  Ruang lingkup pokok bahasan mata Ceramah dan Aneng Yuningsih,
10/ 02/2022 kompetensi dan metode pembelajaran Kuliah diskusi S.Kep., Ners., M.Kep
 Penjelasan rancangan pembelajaran
 Kontrak proses pembelajaran
 Penilaian
2 Mahasiswa mampu mengetahui dan Mahasiswa dapat menjelaskan trend issue dan Ceramah dan Aneng Yuningsih,
17/ 02/2022 memahami konsep dasar HIV/AIDS , perilaku yang berisiko tertular/ menularkan diskusi S.Kep., Ners., M.Kep
trend dan issue, perilaku yang berisiko HIV/AIDS
tertular/ menularkan HIV/AIDS
3 Mahasiswa mampu melakukan 1. Mahasiswa dapat melakukan Ceramah, SGD, Aneng Yuningsih,
24/ 02/2022 pengkajian bio, psiko, sosial, spiritual pengkajian : Biologi/fisik, Psikologis, skills lab S.Kep., Ners., M.Kep
dan kultural. Serta mampu memahami Sosial, Spiritual dan Kultural; keperawatan
hasil pemeriksaan fisik dan diagnostik, 2. Mahasiswa dapat memahami tanda gejala
tanda dan gejala hasil pemeriksaan
3. Mahasiswa mampu memahami hasil
pemeriksaan Diagnostik
4 Mahasiswa mampu melakuman 4. Mahasiswa dapat melakukan Ceramah, SGD, Aneng Yuningsih,
03/ 03/2022 penatalaksanaan pasien dengan HIV penatalaksanaan pasien dengan skills lab S.Kep., Ners., M.Kep
AIDS HIV/AIDS keperawatan
 Penegakan diagnosa keperawatan
 Perencanaan keperawatan
 Implementasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan
 Dokumentasi asuhan keperawatan
5 Mahasiswa mampu memahami prinsip Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip hidup Ceramah dan Ulung Hasanah,
10/ 03/2022 hidup bersama dengan ODHA, family dengan ODHA, family centerd pada ODHA diskusi S.Kep., Ners., M.Kep
centered pada ODHA dan stigma pada dan stigma pada ODHA
BAHAN KAJIAN / METODE
PERTEMUAN SASARAN PEMBELAJARAN PENGAMPU
SUB BAHAN KAJIAN PEMBELAJARAN
ODHA
6 Mahasiswa mampu 1. Mahasiswa menjelaskan kembali prinsip Skills lab Ulung Hasanah,
17/ 03/2022 mendemonstrasikan komunikasi dan komunikasi keperawatan S.Kep., Ners., M.Kep
konseling pada pasien dengan 2. Mahasiswa mampu mendemontrasikan
HIV/AIDS konseling pada klien dengan HIV/AIDS
7 Mahasiswa mampu memahami prinsip Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip: Ceramah, diskusi Ulung Hasanah,
24/ 03/2022 perawatan pada ibu hamil, bayi dan 1. Perawatan pada ibu hamil, bayi dan anak S.Kep., Ners., M.Kep
anak penderita HIV/AIDS atau penderita HIV/AIDS atau dengan orang
dengan orang tua HIV/AIDS tua HIV/AIDS
2. Perawatan kehamilan, persalinan dan
pasca persalinan
8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) 28 Maret – 08 April 2022
9 Mahasiswa mampu menyusun rencana Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan Ceramah, diskusi, Aneng Yuningsih,
14 /04 / 2022 asuhan keperawatan pada pasien keperawatan pada pasien terminal illnes dan experience S.Kep., Ners., M.Kep
terminal illness (palliative care) (palliative care) learning
10 Mahasiswa mampu menganalisa aspek Mahasiswa mampu mendemonstrasikan Skills lab Aneng Yuningsih,
21 / 04 / 2022 spiritual dan cultural pada pasien pengkajian spiritual dan kultural pada klien keperawatan S.Kep., Ners., M.Kep
dengan HIV/ AIDS dan long term care dengan HIV/AIDS dan long term care.
11 Mahasiswa mampu mengintegrasikan Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai Small Group Aneng Yuningsih,
28/ 04/2022 terapi komplementer pada HIV/AIDS macam terapi komplementer Discussion S.Kep., Ners., M.Kep
and long term care
12 Tinjauan Islam tentang HIV/AIDS and 1. Mahasiswa mampu memahami tinjuan Skills lab Aneng Yuningsih,
05/ 05/ 2022 long term care Agama Islam tentang penyakit kronis keperawatan S.Kep., Ners., M.Kep
2. Mahasiswa mampu memahami tinjuan
Agama Islam tentang kematian

13 Mahasiswa mampu menyusun rencana Mahasiswa dapat menjelaskan asuhan Ceramah, diskusi Ulung Hasanah,
12 / 05/ 2022 asuhan keperawatan pada pasien keperawatan pada pasien terminal illnes S.Kep., Ners., M.Kep
HIV/AIDS (terminal illness-palliative (palliative care)
BAHAN KAJIAN / METODE
PERTEMUAN SASARAN PEMBELAJARAN PENGAMPU
SUB BAHAN KAJIAN PEMBELAJARAN
care) pada berbagai tingkat usia
dengan memperhatikan aspek legal
dan etis
14 Mahasiswa mampu memahami tentang Issues etik dan Legal pada pasien HIV/AIDS Ceramah, diskusi Ulung Hasanah,
19/ 05/ 2022 Issues etik dan Legal pada pasien 1. Konsep Etik dan Hukum Dalam Asuhan S.Kep., Ners., M.Kep
HIV/AIDS Keperawatan Pasien HIV
2. Issues Etik dan Hukum pada Konseling
Pre-post tes HIV
3. Informed Consent untuk tes HIV/AIDS
4. Kerahasiaan Status HIV
5. Pekerjaan
6. Stigma dan Diskriminasi
7. Persetujuan untuk Berpartisipasi dalam
Riset Kesehatan

15 Mahasiswa mampu memahami tentang Mahasiswa dapat menjelaskan tentang prinsip Ceramah, diskusi Ulung Hasanah,
26/ 05/ 2022 Peran Perawat pada Penatakasanaan pengobatan penyakit HIV-AIDS: S.Kep., Ners., M.Kep
pemberian terapi Anti Retro Viral 1. Tujuan Pemberian ARV
(ARV) 2. Cara Kerja ARV
3. Jenis-Jenis ARV
4. Penggunaan ARV Kombinasi
5. Syarat Pemberian ARV
6. Cara Memilih Obat ARV
7. Alur Pemberian ARV
8. Efek Samping ARV
9. Kepatuhan Minum Obat,
10. Mutasi dan Resistensi, Keberhasilan dan
Kegagalan Terapi
16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 30 Mei – 20 Juni 2022
EVALUASI PROSES BELAJAR DAN PENILAIAN

Nilai Lulus Mata Ajar Sistem Blok


Sistem penilaian berdasarkan acuan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Putera Banjar
dalam nilai absolut, angka mutu dan huruf mutu.

No Nilai Absolut Angka Mutu Hurup Mutu


1 80– 100 3,5 - 4 A
2 71 - 79 3 - 3,49 B
3 67 - 70 2,75 -2.99 C
4 49 - 66 1.58 -2.67 D
5 0 - 48 0 – 1,5 E
Catatan: Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal C

Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian

Jenis Ujian Prosentase Penilaian


UTS 20%
UAS 30%
Praktikum 20%
Tugas 15%
Presentasi 15%

Kriteria Boleh Mengikuti Ujian


1. Kehadiran tutorial minimal 80%
2. Absensi skill laboratorium dan praktikum 100%, KECUALI jika sakit dengan surat
keterangan dokter dan jika ada saudara meninggal. Ketidakhadiran ini tidak boleh
lebih dari 10% dan digantikan dengan mengikuti praktikum di kelas lain atau
melaksanakan praktikum mandiri dengan di dampingi oleh laboran.
3. Telah mengumpulkan semua tugas yang telah diberikan dalam bentuk laporan
tertulis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Oxford Textbook of Palliative Nursing. 2010


2. Heman, Susan Alvare, Fuzy. Hartman's Nursing Assistant Care: Long-Term
Care .2009
3. Nursing Diagnosis: Definition and Classification North American Nursing
Diagnosis Association. 2010
4. Herdman, T. Heather. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2012-2014.
2011
5. Matzo, M. & Sherman, DW. Palliative Care Nursing : Quality Care to the End of
Life. 2010
METODE PEMBELAJARAN

Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah: (1) Small
Group Discussion; (2) Role-Play & Simulation; (3) Case Study; (4) Discovery Learning
(DL); (5) Self Directed Learning (SDL); (6) Cooperative Learning (CL); (7) Collaborative
Learning (CbL); (8)Contextual Instruction (CI); (9) Project Based Learning (PjBL); dan (10)
Problem Based Learning and Inquiry (PBL). Selain kesepuluh model tersebut, masih banyak
model pembelajaran lain yang belum dapat disebutkan satu persatu, bahkan setiap
pendidik/dosen dapat pula mengembangkan model pembelajarannya sendiri. Berikut
dijelaskan mengenai model-model pembelajaran.

A. Small Group Discussion


Diskusi adalah salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari
banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CbL, PBL, dan lain-lain. Mahasiswa
peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai 10 orang) untuk mendiskusikan
bahan yang diberikan oleh dosen atau bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok
tersebut.
Dengan aktivitas kelompok kecil, mahasiswa akan belajar: (a) Menjadi pendengar
yang baik; (b) Bekerjasama untuk tugas bersama; (c) Memberikan dan menerima umpan
balik yang konstruktif; (d) Menghormati perbedaan pendapat; (e) Mendukung pendapat
dengan bukti; dan (f) Menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender, budaya, dan lain-
lain). Adapun aktivitas diskusi kelompok kecil dapat berupa: (a) Membangkitkan ide; (b)
Menyimpulkan poin penting; (c) Mengases tingkat skill dan pengetahuan; (d) Mengkaji
kembali topik di kelas sebelumnya; (e) Menelaah latihan, quiz, tugas menulis; (f) Memproses
outcome pembelajaran pada akhir kelas; (g) Memberi komentar tentang jalannya kelas; (h)
Membandingkan teori, isu, dan interpretasi; (i) Menyelesaikan masalah; dan brainstorming.

B. Simulasi/Demonstrasi
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke
dalam kelas. Misalnya untuk mata kuliah aplikasi instrumentasi, mahasiswa diminta membuat
perusahaan fiktif yang bergerak di bidang aplikasi instrumentasi, kemudian perusahaan
tersebut diminta melakukan hal yang sebagaimana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya
dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya melakukan proses bidding, dan
sebagainya.
Simulasi dapat berbentuk: (a) Permainan peran (roleplay). Dalam contoh di atas,
setiap mahasiswa dapat diberi peran masing-masing, misalnya sebagai perawat,bidan dan
lain-lain; (b) Simulation exercices and simulation games; dan (c) Model komputer. Simulasi
dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan:
o Mempraktekkan kemampuan umum (misal komunikasi verbal & nonverbal);
o Mempraktekkan kemampuan khusus;
o Mempraktekkan kemampuan tim;
o Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving);
o Menggunakan kemampuan sintesis; dan
o Mengembangkan kemampuan empati.

C. Discovery Learning (DL)


DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang
tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk
membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.

D. Self-Directed Learning (SDL)


SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri.
Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang
telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Sementara dosen hanya
bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap
kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
Metode belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa,
bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri. Dengan kata lain, individu mahasiswa
didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya.
Prinsip yang digunakan di dalam SDL adalah: (a) Pengalaman merupakan sumber
belajar yang sangat bermanfaat; (b) Kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi
pembelajar mandiri; dan (c) Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan daripada
dari isi matakuliah Pengakuan, penghargaan, dan dukungan terhadap proses belajar orang
dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini, dosen dan mahasiswa harus
memiliki semangat yang saling melengkapi dalam melakukan pencarian pengetahuan.
E. Cooperative Learning (CL)
CL adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk
memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri atas
beberapa orang mahasiswa, yang memiliki kemampuan akademik yang beragam.
Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas,
langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan
dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti prosedur diskusi yang
dirancang oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan perpaduan antara teacher-
centered dan student-centered learning.
CL bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah:
a) kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa;
b) rasa tanggungjawab individu dan kelompok mahasiswa;
c) kemampuan dan keterampilan bekerjasama antar mahasiswa; dan
d) keterampilan sosial mahasiswa.

F. Collaborative Learning (CbL)


CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama antar mahasiswa
yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok.
Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended, tetapi pembentukan
kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan
tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin
dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar anggota kelompok.

G. Contextual Instruction (CI)


CI adalahkonsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi matakuliah dengan
situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat
keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial, entrepreneur, maupun
investor.
Sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam
pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh, dan
mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di
pusat-pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut,
atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli, misalnya. Pada
saat itu, mahasiswa dapat melakukan pengamatan langsung, mengkajinya dengan berbagai
teori yang ada, sampai ia dapat menganalis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil keterlibatan, pengamatan dan kajiannya ini
selanjutnya dipresentasikan di dalam kelas, untuk dibahas dan menampung saran dan
masukan lain dari seluruh anggota kelas.
Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa memanfaatkan pengetahuan secara
bersama-sama, untuk mencapai kompetensi yang dituntut oleh matakuliah, serta memberikan
kesempatan pada semua orang yang terlibat dalam pembelajaran untuk belajar satu sama lain.

H. Project-Based Learning (PjBL)


PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam
belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang
panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan
produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.

I. Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I)


PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan
pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan mahasiswa dalam
PBL/I, yaitu: (a) Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi
yang dituntut matakuliah, dari dosennya; (b) Melakukan pencarian data dan informasi yang
relevan untuk memecahkan masalah; (c) Menata data dan mengaitkan data dengan masalah;
dan (d) Menganalis strategi pemecahan masalah.
PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan
pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.

Tabel Model Belajar dan Perilaku Mahasiswa dan Dosen

Model
No Yang dilakukan Mahasiswa Yang dilakukan Dosen
Belajar
1 Small Group a. Membentuk kelompok (5- a. Membuat rancangan bahan dikusi
Discussion 10) dan aturan diskusi.
b. Memilih bahan diskusi b. Menjadi moderator dan sekaligus
Model
No Yang dilakukan Mahasiswa Yang dilakukan Dosen
Belajar
c. Mepresentasikan paper mengulas pada setiap akhir sesion
d. Mendiskusikan di kelas diskusi mahasiswa
2 Simulasi dan a. Mempelajari dan a. Merancang situasi/ kegiatan yang
Demonstrasi menjalankan suatu peran mirip dengan yang sesungguhnya,
yang ditugaskan bisa berupa bermain peran, model
kepadanya. komputer, atau berbagai latihan
b. atau simulasi.
Mempraktekan/mencoba b. Membahas kinerja mahasiswa
berbagai model yang telah
disiapkan
3 Discovery Mencari, mengumpulkan, dan a. Menyediakan data, atau petunjuk
Learning menyusun informasi yang ada (metode) untuk menelusuri suatu
untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang harus dipelajari
pengetahuan oleh mahasiswa.
b. Memeriksa dan memberi ulasan
terhadap hasil belajar mandiri
mahasiswa.
4 Self- Merencanakan kegiatan a. Sebagai fasilitator.
Directed belajar, melaksanakan, dan b. Memberi arahan, bimbingan, dan
Learning menilai pengalaman konfirmasi terhadap kemajuan
belajarnya sendiri. belajar yang telah dilakukan
individu mahasiswa
5 Cooperative Membahas dan menyimpulkan a. Merancang dan dimonitor proses
Learning masalah/ tugas yang diberikan belajar dan hasil belajar
dosen secara berkelompok. kelompok mahasiswa.
b. Menyiapkan suatu masalah/ kasus
atau bentuk tugas untuk
diselesaikan oleh mahasiswa
secara berkelompok
6 Colaborative a. Bekerja sama dengan a. Merancang tugas yang bersifat
Learning anggota kelompoknya open ended.
dalam mengerjakan tugas b. Sebagai fasilitator dan motivator.
b. Membuat rancangan proses
dan bentuk penilaian
berdasarkan konsensus
kelompoknya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai