SEDANG
Disusun oleh :
Ns. Irman, S.Kep (2018980063)
DO :
Pasien tampak sesak
Respirasi 28 x/menit
Saturasi 96%
PaCO2 47 mmHg
Napas cepat dan
dangkal
Menggunakan otot
bantu pernapasan
Terpasang oksigen 5
L/menit
2. DS : Cedera kepala Risiko perfusi
Keluarga pasien serebral tidak
mengatakan pasien efektif
tidak sadarkan diri
post KLL
Keluarga pasien
mengatakan pasien
hanya mengerang
DO:
Pasien tampak
mengerang
Pasien tampak
gelisah
Hasil Ct-Scan tampak
gambaran massa
hematom temporal
dextra
Ditemukan ada luka
robek di kepala daerah
parietal dextra.
Tekanan darah
90/60 mmHg
Nadi 64 x/menit
3. DS : Ketidakmampuan Risiko defisit
Keluarga pasien menelan nutrisi
mengatakan pasien makanan
belum bisa makan dan
minum melalui mulut
DO:
Kesadaran pasien
delirium
Pasien terpasang NGT
Reflek menelan dan
mengunyah
berkurang
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan (b.d) disfungsi
neuromuskuler ditandai dengan (d.d) Keluarga pasien mengatakan pasien
tidak sadarkan diri post KLL, Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
mengerang, Pasien tampak sesak, Respirasi 28 x/menit, Saturasi 96%,
PaCO2 47 mmHg, Napas cepat dan dangkal, Menggunakan otot bantu
pernapasan, dan Terpasang oksigen 5 L/menit.
2. Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan (b.d) cedera
kepala ditandai dengan (d.d) Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
sadarkan diri post KLL, Keluarga pasien mengatakan pasien hanya
mengerang, Pasien tampak mengerang, Pasien tampak gelisah, Hasil Ct-
Scan tampak gambaran massa hematom temporal dextra, tekanan darah
90/60 mmhg, dan Nadi 64 x/menit.
3. Resiko deficit nutrisi berhubungan dengan (b.d) Ketidakmampuan
menelan makanan ditandai dengan (d.d) Keluarga pasien mengatakan
pasien belum bisa makan dan minum melalui mulut, Kesadaran pasien
delirium, Pasien terpasang NGT, Reflek menelan dan mengunyah
berkurang.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan asuhan SIKI :
nafas tidak keperawatan selama 3 x 24 Pemantauan respirasi
efektif jam diharapkan bersihan (I.01014)
(D.0001) jalan nafas pada klien Observasi
berhubungan efektif kembali. 1) Monitor frekuensi,
dengan (b.d) SLKI: Bersihan Jalan irama, kedalaman dan
Disfungsi Napas (L.01001) upaya napas
neuromuskuler Ekspektasi : Meningkat 2) Monitor pola napas
Kriteria Hasil : 3) Auskultasi bunyi
1) Dispnea (5) napas
2) Gelisah (5) 4) Monitor saturasi
3) Frekuensi nafas (5) oksigen
4) pola nafas (5) Terapeutik
1) Atur interval
Keterangan KH 1-2: pemantauan respirasi
1. Meningkat sesuai kondisi pasien
2. Cukup meningkat 2) Dokumentasikan hasil
3. Sedang pemantauan
4. Cukup menurun Edukasi
5. Menurun 1) Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Keterangan KH 3-4 : 2) Informasikan hasil
1. Memburuk pemantauan, jika perlu
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
2. Resiko perfusi Setelah dilakukan asuhan SIKI :
serebral tidak keperawatan selama 3 x 24 Pemantauan tekanan
efektif (D.0017) jam diharapkan perfusi intrakranial (I. 06198)
berhubungan serebral klien membaik. Observasi :
dengan (b.d) SLKI: Perfusi serebral 1) Identifikasi penyebab
cedera kepala (L.02014) peningkatan TIK
Ekspektasi : Meningkat 2) Monitor peningkatan
Kriteria hasil : TD
1) Tingkat kesadaran (5) 3) Monitor penurunan
2) Tekanan intra kranial tingkat kesadaran
(5) 4) Monitor tekanan
3) Gelisah (5) perfusi serebral
4) Tekanan darah Terapeutik :
sistolik (5) 1) Pertahankan posisi
5) Tekanan darah kepala dan leher
diastolik (5) netral
2) Dokumentasikan hasil
Keterangan KH 1 : pemantauan
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
Keterangan KH 2-3:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
Keterangan KH 4-5 :
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
E. IMPLEMENTASI
Tanggal 5 November 2021
Diagnosa
Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Keperawatan
Bersihan 1) Memonitor frekuensi, S:
jalan nafas irama kedalaman dan 1) Keluarga pasien mengatakan B
tidak efektif upaya napas pasien tidak sadarkan diri post
(D.0001) 2) Memonitor pola napas KLL
berhubungan 3) Mengauskultasi bunyi 2) Keluarga pasien mengatakan
dengan (b.d) napas pasien hanya mengerang
Disfungsi 4) Memonitor saturasi O:
neuromuskul oksigen 1) Pasien tampak sesak
er 5) Mengatur posisi untuk 2) Posisi pasien semi fowler
mengurangi sesak 3) Respirasi 28 x/menit
6) Memonitor kecepatan 4) Tidak ada sumbatan jalan
aliran oksigen napas
7) Berkolaborasi dengan 5) Suara napas vesikuler
dokter dalam penentuan 6) Saturasi 96%PaCO2 47
dosis oksigen mmHg
7) Napas cepat dan dangkal
8) Menggunakan otot bantu
pernapasan
9) Terpasang oksigen 5 L/menit
Resiko 1) Mengidentifikasi S:
perfusi penyebab peningkatan 1) Keluarga pasien mengatakan B
serebral TIK pasien tidak sadarkan diri post
tidak efektif 2) Memonitor peningkatan KLL
(D.0017) tekanan darah 2) Keluarga pasien mengatakan
berhubungan 3) Memonitor penurunan pasien hanya mengerang
dengan (b.d) frekuensi jantung O:
cedera kepala 4) Memonitor penurunan 1) Pasien tampak mengerang
tingkat kesadaran 2) Pasien tampak gelisah
5) Memonitor efek 3) Hasil Ct-Scan
stimulus lingkungan 4) Tampak gambaran massa
terhadap TIK hematom temporal dextra
6) Mempertahankan posisi 5) Tekanan darah 90/60 mmHg
kepala dan leher netral 6) Nadi 64 x/menit
7) Mendokumentasikan 7) Respon pupil mulai mengecil,
hasil pemantauan ukuran pupil ± 5 mm
Resiko 1) Mengidentifikasi S:
deficit status nutrisi 1) Keluarga pasien mengatakan B
nutrisi 2) Mengidentifikasi pasien belum bisa makan dan
(D.0017) alergi dan intoleransi minum melalui mulut
berhubungan makanan O:
dengan (b.d) 3) Mengidentifikasi 1) Kesadaran pasien delirium,
ketidakmamp kebutuhan kalori dan GCS 12
uan menelan jenis nutrient 2) Pasien terpasang NGT
makanan 4) Memonitor asupan 3) Pasien diberikan makanan
makanan cair 250 ml / 6 jam
5) Memonitor berat badan 4) Reflek menelan dan
6) Memberikan makanan mengunyah berkurang
tinggi serat
7) Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
8) Melakukan
penghentian
pemberian makan
melalui selang
nasogastric jika
asupan oral dapat di
toleransi
9) Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan.
https://scribddownloader.org/doc/510110514/KASUS-CEDERA-KEPALA-
SEDANG
https://www.scribd.com/doc/312142944/Laporan-Kasus-Cedera-Kepala-Sedang-
Ibnu-Yazid