Anda di halaman 1dari 21

ASPEK MANAJEMEN

Disusun untuk memenuhi penugasan mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis


Dengan dosen pengampu mata kuliah Gst. Ayu Ketut Rencana Sari Dewi S.E., M.Si.
Universitas Pendidikan Ganesha

Disusun oleh kelompok 3:


6A Manajemen
1. Ni Kadek Ari Trisna Surya Murti 1917041011
2. Putu Ria Purnamayanti 1917041020
3. A.A.Ayu Sanita Fitrianti 1917041037
4. Komang Inten Tresna Dewi 1917041043

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
RINGKASAN MATERI
BAB 3 ASPEK MANAJEMEN

1.1 Manajemen Perencanaan Proyek


Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan,
mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Beberapa fungsi dari manajemen
proyek (Dimyati dan Nurjaman, 2014), adalah:
1) Fungsi perencanaan (Planning) Fungsi ini bertujuan dalam pengambilan keputusan yang
mengelola data dan informasi yang dipilih untuk dilakukan di masa mendatang, seperti
menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek, dan lain-lain.
2) Fungsi Organisasi (Organizing) Fungsi organisasi bertujuan untuk mempersatukan
kumpulan kegiatan manusia, yang memiliki aktivitas masing-masing dan saling
berhubungan, dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi, seperti menyusun lingkup aktivitas lain.
3) Fungsi Pelaksanaan (Actuating) Fungsi pelaksanaan bertujuan untuk menyelaraskan
seluruh pelaku organisasi terkait dalam melaksanakan kegiatan/ proyek, seperti
pengarahan tugas serta motivasi, dan lain-lain.
4) Fungsi Pengendalian (Controlling) Fungsi pengendalian bertujuan untuk mengukur
kualitas penampilan dan penganalisisan serta pengevaluasian kegiatan, seperti
memberikan saran-saran perbaikan, dan lain-lain.

1.2 Bentuk Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuanmencari laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya
berbadanhukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari
asas sumberdaya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau
memberi layanankepada masyarakat. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun padakenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan Usaha adalah lembaga

2
sementara perusahaanadalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Bentuk-bentuk badan usaha yaitu:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan
usaha yang permodalannyaseluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status
pegawai badan usaha-badan usahatersebut adalah pegawai negeri. Bentuk BUMN Pada
tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara menjadi empat
macam yaitu:
1) perusahaan jawatan (perjan),
2) perusahaan umum (perum),
3) perusahaan perseroan (persero) dan
4) perusahaan negara diluar ketiga BUMN atau UU No. 9 Tahun 1969
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan
usaha yang seluruh modalnya dimilikioleh pihak swasta baik orang perorang maupun
bersama-sama oleh banyak orang dalam bentukpemilikan saham atau simpanan pokok
Koperasi. Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan
dalam:
1) Bentuk badan usaha perorangan, badan usaha yang pemiliknya (hanya seorang)
bertanggung jawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan, contohnya toko, kios
dipasar dan industry rumah tangga.
2) Firma, badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap anggota bertanggung
jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan.
3) Persekutuan Komanditer (CV), badan usaha yang didirikan oleh dua sekutu orang atau
lebih, Sebagian merupakan sekutu aktif (perseroan pengusaha) dan Sebagian merupakan
sekutu pasif (persero pasif) sekutu aktif adalah mereka yang menyertakan modal
sekaligus menjalankan usaha, sedangkan sekutu pasif adalah mereka yang menyertakan
modal dalam usaha.
4) Perseroan terbatas (PT), badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham),
bertanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya
hanya terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ada 2 macam PT yaitu PT tertutup dan PT
terbuka. PT tertutup ialah PT yang pemegang saham terbatas dikalangan tertentu

3
misalnya dikalangan keluarga, sedangkan PT terbuka ialah PT yang saham-sahamnya
dijual umum.
3. Badan Usaha Koperasi, Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang
Perkoperasian, koperasiadalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi denganmelandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomirakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
4. Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari
untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.

1.3 Manajemen Pelaksanaan Bisnis


Manajemen Bisnis adalah kegiatan dalam merancang, mengelola dan mengoperasikan
sebuah usaha atau bisnis. dia mencangkup semua pengaturan baik dari dalam proses pengerjaan
suatu bisnis untuk mencapai suatu tujuan yang kamu inginkan. Dari usaha besar sampai usaha
kecil pun harus menggunakan manajemen bisnis agar laju usaha kamu mempunyai target dan
dapat memenuhinya. Komponen manajemen bisnis adalah unsur-unsur yang harus dijalankan
dengan sistem manajemen. Semuanya memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. komponen
manajemen bisnis ialah:
1) Manajemen Keuangan, Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengatur tentang
pengaturan anggaran di perusahaan. Diharapkan dengan manajemen ini uang yang telah
dikeluarkan bisa digunakan dengan efektif dan efisien.
2) Manajemen Marketing, Manajemen marketing adalah komponen manajemen bisnis
yang berupa kegiatan perencanaan, tindakan dan pengawasan terkait pemasaran produk.
Sedangkan tujuannya adalah supaya promosi produk yang dilakukan benar-benar
disukai oleh pelanggan.
3) Manajemen Produksi, Manajemen produksi adalah pengaturan terjadinya proses
pembuatan produk di perusahaan. Ini terkait dengan keberfungsian mesin produksi,
operator produksi dan peracikan bahan baku yang digunakan.
4) Manajemen Distribusi, Manajemen distribusi adalah kegiatan manajemen untuk
memastikan cara distribusi produk tepat. Maksudnya barang yang sampai ke tangan
produk tidak cacat serta bisa sampai dengan cepat.

4
5) Manajemen SDM, Manajemen sumber daya manusia maksudnya adalah kegiatan
manajemen yang mengatur tentang para pekerja. Termasuk kedisiplinan serta
pengaturan bidang kerja mereka.

1.3.1 Perencanaan Manajemen Bisnis


Perencanaan yang perlu diterapkan untuk menjalankan manajemen bisnis tidak sulit. Ini
dia list perencanaan yang jika dilakukan berarti salah satu unsur manajemen bisnis sudah
dijalankan: Tentukan tujuan perusahaan dan target bisnis, Menyusun strategi untuk mencapai
tujuan, Menentukan sumber daya yang dibutuhkan dan Menetapkan standar kerja untuk
mencapai tujuan. Fungsi dari manajemen bisnis yaitu, sebagai berikut :
1. Planning, Fungsi pertama dari manajemen bisnis adalah planning. Sebelum membangun
sebuah usaha tentunya dibutuhkan perencanaan usaha seperti, pemasaran, promosi
produk, produk yang dijual, pembukuan keuangan dan dokumentasi arsip, dan lainnya.
Planning ini harus didokumentasikan dengan baik karena akan jadi patokan aktivitas
usaha nantinya.
2. Organizing, Organizing erat kaitannya dengan sumber daya manusia alias pekerja.
Setelah planning dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat kelompok kerja.
Kelompok kerja ini berisi orang-orang yang diberi tugas dengan porsi sama. Seperti
misalnya tim administrasi, pemasaran, lapangan, dan lainnya.
3. Staffing, Staffing mencakup seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti,
mesin, bahan baku, sarana pendukung, dan lainnya. Sumber daya harus diatur dalam
penggunaannya dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Hal hanya bisa dilakukan
apabila perusahaan memakai manajemen yang baik. Apabila manajemen tidak ada,
pemakaian sumber daya bisa melebihi prioritas dan menyebabkan modal membengkak.
4. Directing, Fungsi keempat dari manajemen bisnis adalah directing yang erat kaitannya
dengan pengarahan. Disini tindakan pimpinan memegang posisi penting sebagai
penyemangat tim agar bekerja sesuai perencanaan.
5. Controlling, Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen bisnis yang
terakhir. Controlling semata observasi apakah sistem kerja dilakukan sesuai kerja atau

5
tidak. Dengan adanya pengawasan inilah poin-poin penting yang akan dijadikan
evaluasi harus dicatat. Begitu juga dengan kesulitan-kesulitan yang dialami.

1.4 Analisis Manajemen Operasional Bisnis


Secara garis besar, manajemen operasional adalah strategi yang digunakan dalam
penataan dan administrasi praktik operasi bisnis untuk menciptakan efisiensi maksimal dalam
suatu perusahaan. Simak penjelasan lengkap berikut. Operasional adalah satu dari tiga fungsi
strategis perusahaan di manapun, selain pemasaran dan keuangan. Ini artinya, manajemen
operasional merupakan bagian vital dalam penyempurnaan strategi perusahaan dan memastikan
kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Untuk menjalankan operasional
perusahaan dibutuhkan kemampuan pengelolaan yang disebut sebagai manajemen operasional.
Tujuan akhir dari manajemen operasional tentunya adalah untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan. Nama Jay H. Heizer dan Barry Render merupakan nama yang cukup berpengaruh
di dunia manajemen. Jika kamu memasukkan kedua nama tersebut di search engine, muncul
berbagai buku terkait operation management. Kedua ahli tersebut memang mendalami topik
manajemen operasional. Nah, menurut Heizer dan Render, manajemen operasional adalah
bentuk pengelolaan menyeluruh serta optimal pada aspek tenaga kerja, barang-barang (mesin,
peralatan, dan bahan mentah), atau faktor produksi lain yang bisa dijadikan produk barang dan
jasa yang lazim diperdagangkan. Dalam pendekatan lain, operation management juga diartikan
sebagai pengelolaan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan
pengendalian semua kegiatan yang terkait dengan barang serta jasa secara langsung. Pengertian
manajemen operasional lainnya, aplikasi ilmu manajemen untuk mengatur semua kegiatan
produksi agar berjalan efektif dan efisien. Tidak hanya itu, operation management juga
didefinisikan sebagai sebuah proses berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan semua
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber daya secara efisien demi
terwujudnya tujuan perusahaan. Adapun fungsi manajemen operasional dibagi menjadi 3 yaitu :
 Fungsi Pengorganisasian
 Fungsi Penelaah
 Fungsi Pengawasan
A. Tujuan manajemen operasional

6
Penerapan operation management ditujukan untuk mengatur penggunaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan.Sumber daya yang dimaksud terdiri dari bahan mentah untuk produk,
tenaga kerja, alat produksi, serta perlengkapan lainnya. Harapannya, proses produksi bisa
berlangsung efektif dan efisien berkat sistem operasional yang tepat. Adapun secara rinci,
operation management mempunyai lima tujuan sebagai berikut:
 Efficiency, menjadikan operasional perusahaan lebih efisien.
 Productivity, mengupayakan agar produktivitas perusahaan meningkat.
 Economy, menekan biaya atau pengeluaran yang terkait dengan berbagai kegiatan
perusahaan supaya beban perusahaan lebih ekonomis.
 Quality, melakukan peningkatan kualitas perusahaan, baik terkait produk maupun jasa.
 Reduced processing time, menekan waktu proses produksi. Dengan berkurangnya waktu
produksi, produk yang dihasilkan pun makin banyak.
B. Karakteristik manajemen operasional
Apabila diamati secara saksama, operation management memiliki karakter tersendiri.
Apa saja karakteristik yang dimiliki dari sistem pengelolaan yang satu ini? Simak
penjelasannya berikut ini!Ditujukan untuk memproduksi barang dan jasa Bila kamu merasa
overwhelmed dengan beragam sistem yang diterapkan di perusahaan, kamu bisa coba
mengenali karakteristiknya. Terdapat kegiatan yang melibatkan proses transformasiSampai sini,
sebagian dari kamu mungkin ada yang bertanya, apakah yang dimaksud dengan proses
transformasi?Segala kegiatan yang mengambil satu atau lebih input, mengubahnya dan
menambah nilai ke dalamnya, serta memberikan output untuk pelanggan atau klien merupakan
proses transformasi. Jika input berupa bahan baku, relatif mudah untuk mengidentifikasi
transformasi yang terlibat seperti ketika susu diubah menjadi keju dan mentega. Akan tetapi,
bila input berbentuk informasi atau manusia, sifat transformasinya menjadi sulit untuk diukur.
Misalnya, rumah sakit mengubah pasien yang sakit (input) menjadi pasien sehat (output).

1.5 Manajemen Pengawasan Bisnis


Manajemen pengawasan adalah bagian penting perusahaan untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang belum memahami
pentingnya memiliki manajemen pengawasan dalam perusahaan. Untuk itu, berikut ini
penjelasan mengenai manajemen pengawasan yang penting Anda pelajari.

7
A. Fungsi Manajemen Pengawasan
1. Mengendalikan Manajemen Perusahaan
Salah satu fungsi dari manajemen pengawasan adalah mengendalikan manajemen di
suatu perusahaan. Manajemen pengawasan ini akan terus mengawal manajemen
perusahaan sehingga nantinya jika manajemen perusahaan dirasa tidak bisa berjalan
dengan sebagaimana mestinya, maka manajemen pengawasan akan dengan sigap
mendeteksinya. Selanjutnya, hal tersebut akan disampaikan pada pimpinan perusahaan
untuk dievaluasi bersama. Dengan begitu, permasalahan yang menyangkut
ketidakberesan dalam manajemen perusahaan ini dapat segera diselesaikan dengan
secepat mungkin.
2. Menilai Laporan dalam PerusahaanSelain mengawasi manajemen perusahaan,
manajemen pengawasan juga menilai setiap laporan kegiatan yang ada di perusahaan.
Penilaian laporan ini sangat penting, sebab jika ada oknum yang tidak bertanggung
jawab, maka laporan tersebut dapat direkayasa dan tidak dilaporkan sebagaimana
aslinya. Dengan adanya manajemen pengawasan, pelaporan dalam perusahaan akan
benar-benar dikawal dengan baik utamanya pada laporan keuangan. Jika ada sesuatu
yang ganjil dalam laporan tersebut, maka akan segera ditangani oleh pihak pimpinan
dan yang berwenang dalam hal tersebut. Laporan kegiatan termasuk dalam aktivitas
pendanaan perusahaan ke instrumen investasi seperti Pendanaan. Pendanaan sangat
penting untuk mengembangkan dana perusahaan. Selain itu, perusahaan bisa turut serta
dalam membantu usaha kecil menengah untuk berkembang. Salah satu platform
pendanaan yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan adalah
Investree. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Perusahaan sebagai
pemberi pinjaman (Lender) dan peminjam (Borrower). Pilih produk pendanaan sesuai
preferensi perusahaan seperti Pendanaan Pinjaman, Surat Berharga Ritel dan Reksa
Dana for Lender. Download aplikasi Investree for Lender sekarang juga di Google Play
Store dan App Store. Atau daftar melalui website resmi Investree for Lender.
3. Menilai Kebijaksanaan dan Prosedur Perusahaan
Kebijaksanaan dan prosedur perusahaan memang harus diawasi setiap saat. Hal ini
sudah menjadi tugas dan fungsi pokok dari manajemen pengawasan. Sebab, jika
perusahaan tidak menerapkan prosedur yang benar, hal ini akan mematikan relasi dan

8
juga mematikan konsumen perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, kebijakan dan
prosedur perusahaan akan senantiasa dikaji dan dievaluasi dari waktu ke waktu. Jika
memang keduanya dirasa sudah tidak sesuai dengan kondisi yang ada, maka akan segera
dilakukan revisi.
4. Meneliti Jalannya Sebuah Kegiatan
Ketika ada kegiatan dalam perusahaan baik itu kegiatan produksi, distribusi, dan
kegiatan lain yang diadakan, maka manajemen pengawasan akan selalu mengawalnya.
Hal ini dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan juga tahap evaluasi setelah
kegiatan tersebut berlangsung. Sebab, dalam sebuah kegiatan selalu ada hal ganjil yang
akan terjadi.
Jika memang ditemukan suatu yang tidak beres dalam kegiatan, maka akan langsung
dicatat, ditegur, dan dievaluasi oleh manajemen pengawasan. Tujuan lain dari meneliti kegiatan
yang dijalankan oleh perusahaan ini yakni untuk mengetahui seberapa besar kegiatan-kegiatan
yang dilakukan memenuhi garis besar target dan tujuan perusahaan.

1.6 Manajemen Evaluasi Bisnis


Mengevaluasi berarti menentukan signifikansi, value, atau nilai sesuatu. Seperti masalah
matematika, fakta dalam bisnis juga harus dievaluasi menggunakan seperangkat kriteria tetap
yang akan mengarah pada jawaban. Tidak seperti matematika eksak, evaluasi dalam bisnis
dapat mengarah pada pendekatan solusi yang mendekati. Ada empat jenis evaluasi utama yaitu:
 Melakukan evaluasi perekrutan
 Melakukan evaluasi kinerja yang berkelanjutan
 Melakukan evaluasi kinerja
 Menemukan nilai perkiraan untuk barang atau jasa
Bentuk penilaian ini umum di kalangan pengusaha dan bisnis terlepas dari bidang Anda.
Untuk setiap jenis, penting untuk memahami proses evaluasi dan kriteria apa yang menjadi
dasar penilaian. Sebagian besar terdiri dari kriteria subjektif dan objektif. Evaluasi dalam bisnis
adalah hal yang terus terjadi agar bisnis selalu berada pada garis yang benar. Salah satu
pertimbangan dalam melakukan evaluasi pada usaha adalah data keuangan perusahaan. Untuk
mendapatkan data keuangan yang faktual dan sesuai standar, hindari menggunakan pencatatan
manual yang berisiko pada kesalahan pencatatan keuangan Anda. Gunakanlah software

9
akuntansi yang memudahkan Anda dalam melakukan pembukuan dan kegiatan operasional
yang berhubungan keuangan pada bisnis Anda. Salah satunya adalah dengan menggunakan
Accurate Online.

1.7 Manajemen R/D Pengembangan Usaha


Research and development (R/D) merupakan hal yang paling penting bagi sebuah
perusahaan untuk tetap bertahan dan berlomba dalam evolusi industri. Para investor akan
menyaksikan sebuah perusahaan yang sehat dengan menilai research and development dalam
mengevaluasi kinerja masa mendatang terutama saat mengevaluasi suatu investasi jangka
panjang. "Research and Development" dapat digunakan untuk membuat suatu produk,
teknologi, sistem, atau layanan baru yang dapat digunakan lebih lanjut atau dapat dijual ke
pasar. Dilansir dari Investopedia, research and development adalah aktivitas yang dilakukan

oleh perusahaan ketika sedang berinovasi menciptakan produk atau layanan baru. Tujuan utama
dari Research and Development adalah untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. 
Tahap "Research and Development" ini merupakan tahap pertama dari proses
pengembangan produk, yaitu mengembangkan suatu produk atau layanan baru. Fungsi
"Research and Development" akan berbeda dari satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
A. Manfaat research and development yang bisa didapatkan oleh perusahaan dan
bisnis. Beberapa di antaranya adalah:
1. Mendapatkan Hak Paten
Keuntungan utama menjalankan research and development adalah perusahaan bisa
mengajukan hak paten atas produk atau layanan baru yang dikembangkan. Dikarenakan
tujuan utama menjalankan R&D adalah agar perusahaan terus inovatif, hak paten ini
menjadi penanda akan hal tersebut. Perusahaan jadi lebih kredibel di dalam industri yang
dijalani, lalu bisa mendapatkan keuntungan jangka panjang lainnya.
Contohnya, ada dua perusahaan yang memproduksi mouse untuk komputer dan
laptop, yaitu perusahaan A dan B. Katakanlah pada mouse perusahaan A, terdapat inovasi
baru yang dapat mempermudah scrolling. Tambahan tersebut sudah dipatenkan, sehingga
perusahaan A terdaftar sebagai pihak yang menciptakan dan mengembangkan inovasi
tersebut.
2. Finansial Perusahaan Membaik

10
Alasan lain mengapa R&D penting untuk perusahaan adalah dalam proses ini, kamu
bisa memperlihatkan secara langsung visi perusahaan kepada calon investor. Sebagai
investor, tentu mereka mengharapkan sales growth yang positif di saat ini dan di masa
depan. Dengan menjalankan R&D, menandakan bahwa perusahaan akan terus muncul
dengan inovasi baru dan berkembang, baik itu dari segi produk maupun bisnis.
3. Mengurangi Pengeluaran
Keuntungan research and development yang selanjutnya adalah mengurangi biaya
manufaktur. Dalam tahap awal riset, pasti kamu sudah mengumpulkan informasi terkait
pasar yang ditargetkan, kompetisi, dan lain-lain.
4. Dapat Merekrut Kandidat Berkualitas
Keuntungan research and development  yang terakhir adalah perusahaan dapat
merekrut kandidat berkualitas. Tak hanya kandidat yang berusaha mendapatkan
perusahaan unggulan, setiap perusahaan juga ingin mendapatkan kandidat terbaik.
Kandidat unggulan biasanya tertarik dengan perusahaan yang inovatif dan selalu
melakukan hal baru. 
B. Berikut adalah tipe-tipe R&D yang dikategorikan berdasarkan tahapannya, yaitu sebagai
berikut :
1. Riset Mendasar : Pada tahap ini, tim yang ditunjuk untuk menjalankan R&D akan
mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut nantinya akan
digunakan untuk membangun pemahaman yang dapat membantu bisnis terus
berkembang dan menjadi lebih baik.
2. Riset Terapan : Pada riset terapan, perusahaan biasanya menggunakan teknologi baru,
memasuki pasar yang baru juga, dan meningkatkan keamanan atau menurunkan
pengeluaran. Tahap ini lebih berfokus ke aspek komersial dan bagaimana produk atau
layanan bisa dikembangkan sesuai dengan target pasar.
3. Desain dan Pengembangan : Tipe research and development yang selanjutnya adalah
desain dan pengembangan, mengubah data dan informasi terkumpul menjadi sebuah
produk atau layanan. Pada tahap ini, terdapat proses desain produk,
membuat prototype, uji coba, dan pengembangan produk atau jasa.

1.8 Manajemen Pasokan dan Distribusi

11
Manajemen Rantai Pasokan (MRP) merupakan suatu konsep menyangkut pola
pendistribusian. produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara
optimal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadual produksi, dan logistik.
Menurut Levi, et al (2000), supply chain management adalah sebagai suatu pendekatan yang
digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufaktur, distributor,
retailer, dan customer. Pengertian-pengertian tersebut menyatakan secara umum bahwa
pemahaman supply chain management (manajemen rantai pasokan) akan mengandung makna
terjadinya aliran material dari awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan faktor
ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya. Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan
dalam supply chain management, antara lain:
a. Supply chain management adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai
pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufaktur, distributor, retailer, dan
customer.
b. Supply chain management mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya.
c. Supply chain management mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan perusahaan ke konsumen. Supply chain management melibatkan berbagai
pihak di dalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam usaha untuk
memenuhi permintaan konsumen.
A. Komponen
Menurut Worthen dan Wailgum (2008), Supply Chain Management (SCM) memiliki
beberapa komponen dasar di antaranya:
a) Plan Kesuksesan supply chain management terletak pada proses penentuan
strategi Supply Chain Management (SCM).
b) Source. Perusahaan harus mampu memilih supplier bahan baku yang kredibel dan
sanggup untuk mendukung proses produksi yang akan dilakukan.
c) Make. Komponen ini adalah tahap manufacturing.
d) Deliver. Perusahaan memenuhi pesanan dari permintaan konsumen, mengelola
jaringan gudang penyimpanan, memilih distributor untuk menyerahkan produk ke
konsumen, serta mengatur sistem pembayaran.
e) Return. Perencana supply chain management harus mampu membuat jaringan yang
fleksibel serta responsif untuk produk (barang atau jasa) cacat dari konsumen dan

12
membentuk layanan aduan konsumen yang memiliki masalah dengan produk yang
dikirimkan.

1.9 Manajemen Kontrol Keuangan


Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, serta
pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengelolaan keuangan harus
direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
Tujuan Manajemen kontrol keuangan
1. Menjaga Arus Kas : Dalam sebuah perusahaan, keluar masuknya uang kas harus
dipantau terus agar tidak terjadi pengeluaran yang membengkak. Akibatnya bisa
menyebabkan kerugian perusahaan. Uang kas biasanya dikeluarkan untuk membeli
bahan baku, menggaji karyawan, dan pengeluaran yang lain.
2. Memaksimalkan Keuangan Perusahaan : Tugas manajemen keuangan bukan hanya
mengawasi keuangan, tetapi juga melihat aktivitas anggaran dana yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan yang dapat dihilangkan dan diganti dengan aktivitas
yang lebih menguntungkan perusahaan.
3. Mempersiapkan Struktur Modal : Manajer Keuangan dalam merencanakan struktur
modal harus bisa menyeimbangkan anggaran yang dimiliki dengan dana yang dipinjam
perusahaan.
4. Memaksimalkan Keuntungan : Perencanaan keuangan yang tepat akan mampu
memaksimalkan keuntungan yang di dapat dalam waktu jangka yang panjang.
5. Meningkatkan Efisiensi : Dengan menganggarkan dana yang tepat pada semua aspek,
maka efisiensi dana perusahaan akan terus meningkat.
6. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan : Manajer keuangan juga harus mampu membaca
pasar saham.
7. Mengurangi Resiko Operasional : Keputusan yang tepat yang dilakukan manajer
keuangan akan berpengaruh terhadap resiko bisnis yang tidak pasti di setiap waktu.
A. Fungsi Manajemen Keuangan
1. Planning : Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan sangat lah penting. 
2. Budgeting : Kegiatan mengalokasikan dana untuk semua keperluan perusahaan. 

13
3. Controlling : Melakukan pengontrolan atau evaluasi terhadap keuangan yang sedang
berjalan.
4. Auditing : proses pemeriksaan keuangan. 
5. Reporting : adalah melaporkan keuangan.

1.10 Manajemen Pengembangan Usaha


Pengembangan usaha adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang
sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap-sikap
atau menambah kecakapan (Hafsah, 2004). Perkembangan suatu usaha merupakan tanggung
jawab setiap pemimpin usaha atau pengusaha yang membutuhkan kejelian, dorongan dan
kreativitas. Pada umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan usaha perlu mengetahui cara
melihat peluang yang tidak dapat dilihat orang lain, menangkap peluang dan membangun
usaha (DN) dan usaha yang sukses.
A. Adapun jenis-jenis Pengembangan usaha dibagi menjadi 2 yakni :
1. Pengembangan vertikal, yakni perluasan usaha dengan membangun inti bisnis baru yang
masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya.
2. Pengembangan Horizontal,yakni membangun usaha baru untuk memperkuat bisnis
utama agar mendapat keunggulan komparatif.
Ada tiga jenis cara pengembangan usaha yakni :
1. Perluasan ke hulu atau ke hilir,  pengembangan usaha disesuaikan dengan posisi usaha
anda saat ini, jika usaha tersebut berada di hilir, maka pengembangannya kearah hulu.
2. Diversifikasi usaha, mengembangkan usaha ke berbagai jenis usaha
3. Menjual Bisnis (Franchise), menjual bisnis disini adalah menjual hak patennya
B. Strategi pengembangan usaha
 Mengembangan pasar dari sisi produknya
 Mengembangkan pasar dari sisi sistem penjualannya
 Mengembangkan pasar dengan strategi integrasi
 Mengembangkan pasar dengan sinergisme
C. Tahapan pengembangan usaha
 Memiliki ide usaha
 Penyaringan idea atau konsep usaha

14
 Pengembangan rencana usaha
 Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha

1.11 Manajemen Network Planning


Jaringan Kerja atau network planning adalah digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan memantau aktivitas kerja suatu proyek menggunakan pendekatan atau
analisis waktu (waktu) dan biaya (biaya), yang direpresentasikan dalam bentuk simbol dan
diagram.Tekni tersebut digunakan oleh para manajer.
A. Metode Network Planning
 Metode diagram grafik , teknik yang digunakan untuk prencanaan dan pengendalian
proyek dalam bentuk diagram grafik.
 Teknik manajemen jaringan, teknik yang digunakan untuk perencanaan dan pengendalian
proyek berbasis teknologi informasi (IT).
 Prosedur dalam penilaian program, teknik yang digunakan untuk merencanakan,
mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
 Analisis jalur kritis , teknik yang digunakan untuk penjadwalan dan mengendalikan
sumber daya proyek.
 Metode jalur kritis, teknik yang digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan
proyek yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator. 
 Teknik menilai dan meninjau kembali, teknik yang digunakan pada perencanaan dan
pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan
B. Penyusunan Network Planning
Berikut langkah-langkah penyusunan diagram jaringan kerja :
 Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan
menjadi dasar perumusan kegiatan. 
 Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
 Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung
secara sistematis. 
 Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada. 
 Membuat diagram pengerjaan proyek. 

15
 Menetapkan jalur kritis proyek. 
 Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek. 
 Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik
proyek. 
 Menghitung biaya nyata proyek. 
 Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.
C. Manfaat Network Planning :
 Perencanaan suatu proyek yang kompleks. 
 Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan
efisien. 
 Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia. 
 Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-
keterlambatan.
 Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya. 
 Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

1.12 Manajemen Strategic


Manajemen Strategik adalah suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan
yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang
dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam
suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen Strategik merupakan
tindakan tingkat manajerial yang memprioritaskan tujuan dari pada siasat. Manajemen strategik
memberikan arah yang akan diambil organisasi. Bagaimanapun juga, hal ini tidak hanya
terbatas pada manajer, namun juga direktur dan pemegang saham lain dalam struktur internal
manajemen. Manajemen strategik keseluruhan adalah proses berkelanjutan yang mengontrol
organisasi dan industri yang mempengaruhinya. manajemen strategik berpusat pada penyatuan
manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, riset dan pengembangan, serta
sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
A. Karakteristik Manajemen Strategik :
 Manajemen strategik bersifat jangka panjang
 Manajemen strategik bersifat dinamik

16
 Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen operasional
 Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak
 Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan
 Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam pelaksanaannya oleh
semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
B. Prinsip Manajemen Strategik :
 Perencanaan Strategi Merembes (menembus), yakni seluruh manajer diberbagai divisi
harus belajar untuk berfikir secara strategis, seluruh tingkat managerial akan terlibat di
dalam manajemen strategi dengan berbagai cara tertentu. tiap pola dan cara yang akan
dipakai berbeda namun masih mengarah pada sasaran yang sama, tujuan yang
ditetapkan
 Perencanaan Komprehensif, yakni perencanaan yang berdasarkan pada kebutuhan serta
pengembangan bisnis, tidak dibuat dengan asal-asalan.
C. Komponen Dalam Proses Manajemen Strategik : Misi Organisasi, Tujuan , Strategi,
Kebijakan, Profil Perusahaan , Lingkungan Eksternal , Lingkungan Internal , Analisa
strategi dan pilihan, Strategi Unggulan, Strategi Fungsional.

1.13 Manajemen SDM


Manajemen sdm ialah pengembangan sumber daya manusia yang berfungsi melakukan
perencanaan sumber daya manusia, penerapan, perekrutan, pelatihan, pengembangan karir
karyawan atau pegawai serta melakukan inisiatif terhadap pengembangan organisasional
sebuah organisasi atau perusahaan. Pada dasarnya, tidak ada perusahaan yang tidak
membutuhkan manajemen SDM atau istilah kerennya Human Resource (HR). Bagian Human
Resource itulah yang bertanggung jawab untuk mengurus berbagai kebutuhan perusahaan yang
terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk di dalamnya ada Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM) sehingga semua kegiatan atau pekerjaan berjalan dengan lancar dan
lebih efisien. Dalam menjalankan kegiatan baik di organisasi atau perusahaan, dibutuhkan
sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya masing-masing.
A. Fungsi Manajemen SDM
Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah untuk mengelola manusia
seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan sumber daya manusia yang saling memberi

17
manfaat. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen
umum yang memfokuskan pada sumber daya manusia. MSDM sendiri merupakan sebuah
bidang studi yang mempalajari bagaimana peranan serta hubungan manusia yang ada dalam
membantu pencapaian tujuan dari organisasi maupun perusahaan. Pada buku berjudul
Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Malayu S.P. Hasibuan ini, konsep MSDM akan
dijelaskan secara mudah serta terstruktur untuk Grameds.
Namun, secara khusus manajemen sumber daya manusia ini memiliki tujuan sebagai berikut:
 Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi proses perekrutan,
seleksi, sistem insentif, serta pengembangan manajemen dan aktivitas pelatihan yang
terkait dengan kebutuhan perusahaan.
 Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa
karyawan atau pegawai adalah stakeholder dalam perusahaan yang bernilai dan
membantu mengembangkan iklim kerja sama dan kepercayaan Bersama.
 Memastikan bahwa persamaan kesempatan tersedia untuk semua, artinya ada
keterkaitan saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawan.
 Memastikan bahwa karyawan atau pegawai dinilai serta dihargai atas apa yang telah
dikerjakan dan dicapai.
 Mempertahankan serta memperbaiki kesejahteraan fisik serta mental pegawai atau
karyawan.
 Menciptakan iklim yang humanis, harmonis, serta produktif yang dapat dipertahankan
antara manajemen dengan karyawan atau pegawai.

Pertanyaan :
1. Apa yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek pada setiap proses manajemen
proyek ?
2. Apa perbedaan perseroan terbatas dengan CV?
3. Hal apa saja yang hrus di perhatikan dalam membuat perencanaan usaha yang baik ?
4. Setelah menilik ragam definisi dari operation management, sebenarnya untuk apa
mengelola sistem operasional?
5. Apakah manajemen pengawasan itu sangat berpengaruh terhadap perusahaan?

18
6. Mengapa evaluasi ini mempertimbangkan banyak kriteria dan memasukkan kriteria
tersebut ke dalam bentuk angka?
7. Apa peranan R&D dalam pengembangan produk suatu perusahaan?
8. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam merancang rantai pasok?
9. Kalau dalam suatu perusahaan terdapat direktur keuangan, apakah keputusan-
keputusankeuangan hanya dilakukan oleh direktur tersebut atau bawahannya
10. Bagaimana strategi pengembangan usaha pasar dengan sinergisme?
11. Apa keuntungan menggunakan Network Planning?
12. Kenapa Manejemn Strategik dikatakan bersifat jangka panjang?
13. Bagaimana cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu masyarakat?

Daftar Rujukan

Senja, penikmat. 2019. Makalah Manajemen Bisnis. Pada


https://pemikmatsenjapendidikan.blogspot.com/2019/07/makalah-manajemen-
bisnis.html. Diakses pada tanggal 21 februari 2022
Gie, 2020. accurate, accurate online, fungsi manajemen bisnis, komponen manajemen bisnis,
maanjemen bisnis, peencanaan manajemen bisnis, pengertian manajemen bisnis.
Pada https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-bisnis/. Diakses pada 21
februari 2022

Paparang, Vecky. 2021. Makalah Bentuk-Bentuk Badan Usaha. Pada


https://www.academia.edu/29534815/MAKALAH_BENTUK_BENTUK_BADAN_
USAHA. Diakses pada tanggal 23 Februari 2022

Ganesstri Padma Arianie, Nia Budi Puspitasari. 2017. Perencanaan Manajemen Proyek Dalam
Meningkatkan Efisiensi Dan Efektifitas Sumber
Daya Perusahaan. Pada file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/16393-39865-1-
SM.pdf. Diakses pada tanggal 24 februari 2022

19
Aliya, Humaira. 2021. Pelajari Research and Development serta Peran Pentingnya u ntuk
Inovasi Perusahaan. Pada https://glints.com/id/lowongan/research-and-
development-adalah/#.YhXM4ehBzIV. Diakses pada tanggal 23 Februari 2022

Nugraha, Daniel. 2020. Jenis-jenis Rantai Pasokan dan Strategi Penerapannya dalam Bisnis.
Pada https://www.paper.id/blog/bisnis/rantai-pasokan/. Diakses pada taggal 24
Februari 2022.

Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Aswaja


Pressindo

Ambar, Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Gie. 2020. Manajemen Keuangan: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, dan Tips
Pengelolannya. Padahttps://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-
keuangan/#:~:text=Manajemen%20keuangan%20adalah%20kegiatan
%20perencanaan,timbul%20masalah%20di%20kemudian%20hari. Diakses pada
tanggal 23 Februari 2022

Manahan, Tampubolon P. 2004. Manajemen Operasional (Operations Management).Jakarta,


Ghalia Indonesi

Al-Amin Mufham, 2006, MANAJEMEN PENGAWASAN, Ciputat: Kalam Indonesia

20
21

Anda mungkin juga menyukai