DISUSUN OLEH :
NO KELAS/ MATERI STANDAR KOMPETENSI DASAR INTEGRASI MATERI Indikator capaian konsep
SEMESTER KOMPETENSI DENGAN WAWASAN fisika dan wawasan
KEBENCANAAN kebencanaan
1 1/1 Gerak lurus dengan 1. Menghayati dan 1. Menyadari kebesaran Tuhan Gempa Bumi 1. Mendefinisikan
kecepatan konstan dan mengamalkan ajaran yang menciptakan dan pengertian gerak.
percepatan konstan agama yang dianutnya. mengatur alam jagad raya Membedakan antara jarak
2. Menghayati dan melalui pengamatan fenomena dan perpindahan.
mengamalkan perilaku alam fisis dan pengukurannya. 2. Membedakan antara
jujur, disiplin, tanggung 2. Menunjukan perilaku ilmiah kecepatan rata-rata dan
jawab, peduli (gotong (memiliki rasa ingintahu; kecepatan sesaat.
royong, kerjasama, toleran, objektif; jujur; teliti; cermat; Membedakan antara
damai), santun, responsif tekun; hati-hati; bertanggung percepatan rata-rata dan
dan proaktif dan jawab; terbuka; kritis; kreatif; percepatan sesaat.
menunjukan sikap sebagai inovatif; dan peduli 3. Menyimpulkan
bagian dari solusi atas lingkungan) dalam aktifitas karakteristik gerak lurus
berbagai permasalahan sehari-hari sebagai wujud beraturan (GLB) melalui
dalam berinteraksi secara implementasi sikap dalam percobaan dan pengukuran
efektif dengan lingkungan melakukan percobaan, besaran-besaran terkait.
sosial dan alam serta dalam melaporkan, dan berdiskusi. Menganalisis grafik gerak
menempatkan diri sebagai 3. Menganalisis besaran fisis lurus dengan kecepatan
cerminan bangsa dalam pada gerak lurus dengan konstan.
pergaulan dunia. kecepatan konstan dan gerak 4. Menyimpulkan
3. Memahami, lurus dengan percepatan karakteristik gerak lurus
menerapkan, menganalisis konstan. berubah beraturan (GLBB
pengetahuan faktual, 4. Menyajikan hasil melalui percobaan dan
konseptual, prosedural pengukuran besaran fisis pengukuran besaran-
berdasarkan, rasa dengan menggunakan peralatan besaran terkait.
ingintahunya tentang ilmu dan teknik yang tempat untuk 5. Menganalisis grafik
pengetahuan, teknologi, penyelidikan ilmiah. gerak lurus dengan
seni, budaya dan 5. Menyajikan data dan grafik percepatan konstan (grafik
humaniora dengan hasil percobaan untuk s terhadap t dan grafik v
wawasan kemanusiaan, menyelidiki sifat gerak benda terhadap t).
kebangsaan, kenegaraan, yang bergerak lurus dengan 6. Menerapkan besaran-
dan peradaban terkait kecepatan konstan dan gerak besaran fisika dalam GLB
penyebab fenomena dan lurus dengan kecepatan dalam bentuk persamaan.
kejadian, serta menerapkan konstan. 7. Mengunakan besaran-
pengetahuan prosedural besaran GLB dalam
pada bidang kajian yang pemecahan masalah.
spesifik sesuai dengan 8. Menerapkan besaran-
bakat dan minatnya untuk besaran fisika dalam
memecahkan masalah. GLBB dalam bentuk
4. Mengolah, menalar, dan persamaan.
menyaji dalam ranah Menganalisis gerak
konkret, dan ranah abstrak parabola.
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan
mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan.
I. Konsep-Konsep Esensial
1. Gerak
2. Jarak
3. Perpindahan
4. Posisi
5. Waktu
6. Kelajuan
7. Kelajuan rata-rata
8. Kelajuan sesaat
9. Kecepatan
10. Kecepatan rata-rata
11. Kecepatan sesaat
12. Percepatan
13. Percepatan rata-rata
14. Percepatan sesaat.
15. Gerak lurus beraturan
16. Gerak lurus berubah beraturan
17. Gerak vertikal
18. Gerak lurus berubah tak beraturan
19. Gerak Parabola
Gerak
Gerak Lurus
Kelajuan Rata-rata
Kelajuan dan
Kelajuan Tetap Kecepatan Rata-rata
Kecepatan
Kecepatan Sesaat
Percepatan Sesaat
Gerak Lurus Dibagi
Percepatan menjadi
Beraturan (GLB)
Percepatan Rata-rata
Digabung
menjadi
Percepatan Tetap
Digabung
Gerak Parabola
menjadi
Contoh
Gerak Jatuh Bebas
penerapan
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB
Gerak merupakan sesuatu kata yang tidak asing lagi ditelinga kita. Dalam
kehidupan sehari-hari kata gerak sering kita jumpai berbagai macam gerak seperti gerak
mobil, gerak kipas angin, gerak benda-benda langit, gerak daun yang jatuh dan
sebagainya. Gerak dapat didefinisaikan sebagai perubahan kedudukan atau posisi suatu
benda terhadap titik acuan tertentu.
Jika seseorang berpindah dari suatu tempat ketempat lain orang tersebut telah
melakukan gerak karena keduduknnya berubah. Tetapi pada kata terhadap titik acuan
tertentu menunjukan bahwa sifat gerak itu relatif, tergantung pada acuan atau
pengamatnya. Misalnya, jika Dewi sedang berada di dalam sebuah mobil yang sedang
bergerak dan ada orang yang sedang berdiri di pinggir jalan, jika orang yang di pinggir
jalan tersebut dijadikan sebagai acuan maka mobil tersebut dikatan bergerak. Ini
dikarenakan posisi mobil setiap saat berubah terhadap orang yang berada di pinggir jalan
tersebut. Namun jika orang yang berada di dalam mobil yang dijadikan acuan maka
mobil tersebut dikatakan diam/ tidak bergerak. Ini dikarenakan posisi mobil setiap saat
tidak berubah terhadap anda. Dari penjelasan diatas maka dikatakan bahwa gerak bersifat
relatif. Untuk menyatakan bahwa suatu benda bergerak atau tidak itu tergantung pada
titik acuannya.
Berdasarkan bentuk lintasan yang ditempuh benda, kita dapat golongkan gerak
menjadi beberapa macam antara lain gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola.
Perpindahannya adalah :
∆x = x 2 - x1
=5–1
=4
Untuk lebih jelas dalam membedakan jarak dan perpindahan dapat di aplikasikan
dalam contoh soal sebagai berikut :
Suatu benda bergerak dari C ke B kemudian berbalik menuju titik O. Hitung jarak dan
perpindahannya
Pertama kita telah mengetahui jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda.
Jarak C ke O melalui C = panjang CBO
= panjang CB + panjang BO = 8 + 4 = 12
Sedangkan perpindahan dengan garis lurus mendatar dihitung dengan persamaan :
∆x12 = x2 - x1
Perpindahan dari C ke O melalui titik B
∆xCO = x O - xC
= 0 – (-4 ) = 4
x 2−x 1 ∆ x
v= =
t 2−t 1 ∆t
∆x = x2 – x1 = perpindahan (m)
x1 = titik awal (m)
x2 = titik akhir (m)
∆t = selang waktu (s)
Contoh Soal
Dewi berjalan ke Timur sejauh 80 m, kemudian berbalik arah ke Kanan
menempuh jarak 50 m. Perjalanan tersebut memerlukan waktu 50 s. Berapakah kelajuan
rata-rata dan kecepatan rata-rata Rena dalam perjalanannya?
Jawab :
Jarak total = AB + BC
= 80 m + 50 m
= 130 m
Perpindahan = AB – BC
= AB – BC
= 80 m – 50 m
= 30 m
Keterangan :
∆x = Perpindahan (m)
t0 = 0
v0 = 0
t1 = t
vt = v
Tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik besarnya saja atau
arahnya saja atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan. Percepatan rata-rata
( a ) adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan dengan selang waktu yang
digunakan selama perubahan kecepatan tersebut . Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
Contoh soal :
Andi mengendarai sepeda motor ke arah utara dipercepat dari keadaan
diam sampai kecepatan 72 km/jam dalam waktu 5 s. Tentukan besar dan arah
percepatan Andi!
Jawab :
a. Percepatan rata-rata
∆s
v
= ∆t
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
= waktu (s)
Jika kecepatan v mobil yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t
sekon, diilustrasikan dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus, tampak
seperti pada Gambar 2.13
Dari grafik hubungan s-t tampak pada dapat dikatakan jarak yang ditempuh s
benda berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak
yang ditempuh.
Hubungan antara kecepatan ( ) dan waktu (t) serta antara jarak (s) dan waktu (t)
Dari grafik diatas dapat kita ketahui bahwa benda bergerak lurus dengan kecepatan
konstan yaitu 5 m/s.
grafik s-t
Kemudian dari grafik ini kita dapat mengetahui juga bahwa benda bergerak
dengan kecepatan konstan juga. Hal itu dapat dibuktikan menggunakan persamaan : v =
s/t
Dari grafik diatas, jarak tempuh benda selama 3 sekon dapat kita ketahui dengan
menghitung luas bangun datar yang dibentuk adalah segi empat , maka :
S = Luas segi empat
=pxl
=5x3
= 15 m
Dari grafik s – t tampak bahwa jarak yang ditempuh oleh benda berbanding lurus
dengan waktunya sehingga grafiknya berupa garis lurus condong ke atas. Secara
matematis = tan
= tan
= 12-4 / 3-1
= 8/2
= 4 m/s
Jadi semakin besar sudutnya maka semakin besar pula kecepatan gerak lurus
beraturan tersebut.
Dewi berlari pada lintasan lurus dan menempuh jarak 100 m dalam 10 sekon. Tentukan
kecepatan dan waktu yang diperlukan Budi untuk menempuh jarak 25m!
Diketahui : a. ∆ x : 100 m
b. ∆ t : 10 s
Ditanyakan : a. v = . . .?
b. t = . . . ? ( jika ∆x = 25m )
∆ x 100
Jawab : a. v= =
∆ t 10
= 10m/s
b. ∆x = v . ∆t
∆x
∆t =
∆v
25
=
10
= 2,5 s
v = v0 + at
Keterangan :
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
1
x=x 0 +v o+ a t
2
Keterangan :
x0 = posisi awal (m) v = kecepatan akhir (m/s)
x = posisi akhir (m) a = percepatan (m/s2)
v0 = kecepatan awal (m/s) t = waktu (s)
( )
2
v−v 0 1 v −v 0
x=x 0 +v 0 + a( )
a 2 a
2
v 0 v−v 0 a
x=x 0 + + ¿)
a 2
2
2 v 0 v−2 v 0
x=x 0 + + ¿)
2a
2 2
v −v 0
x=x 0 +
2a
v2 = vo2 + 2a (x – xo )
Kita sekarang mempunyai beberapa persamaan yang merupakan hubungan posisi,
kecepatan, percepatan, dan waktu, jika percepatan konstan.
Pada banyak kasus kita bisa menentukan x0=0, hal ini akan sedikit
menyederhanakan persamaan-persamaan di atas. Perhatikan bahwa x menyatakan
posisi, bukan jarak, dan x – x0 adalah perpindahan.
Persamaan-persamaan di atas dapat diturunkan dari persamaan kecepatan
sesaat. Kenapa kecepatan sesaat dan bukan kecepatan rata-rata? Karena dalam
persamaan, setiap t menandakan waktu tertentu yang artinya waktu saat tersebut
dan bukan rentang waktu yang dipakai pada kecepatan rata-rata. Dan pada
pelaksanaan penggunaan persamaan bisa digunakan kesepakatan bahwa nilai
positif adalah untuk gerak yang arahnya ke kanan sedangkan nilai negatif untuk
gerak yang arahnya ke kiri. Hal ini digunakan untuk menghindari notasi vektor
pada persamaan.
1. Grafik (v - t)
Berdasarkan persamaan v=v 0 + a t , Anda dapat melukiskan grafik
a=
a=
a =
a = 4/3 m/s2
2. Grafik s – t
vo
tB = tmaks = g
2 vo
tc = 2tmaks = g
Gambar diatas menunjukkan uraian vektor kecepatan dalam arah vertikal dan
horizontal. Ketika bola bergerak keatas, maka dalam arah horizontal benda akan
mengalami perlambatan sebesar g hingga mencapai titik tertinggi, dan ketika bola
bergerak turun maka bola mengalami perlambatan sebesar g karena dalam kasus ini kita
beranggapan hanya gaya gravitasi yang mempengaruhi gerak vertikal, sedangkan dalam
gerak horizontal benda tidak dikenai gaya eksternal maka dalam arah horizontal
Perhatikan sebuah partikel yang diluncurkan dengan suatu kecepatan awal yang
mempunyai komponen vertikal dan horizontal relative terhadap titik asal yang tetap. Jika
kita ambil sumbu vertikal y dengan arah positif ke atas dan sumbu horizontal x dengan
arah positif searah komponen horizontal awal kecepatan proyektil, maka percepatan
proyektil :
a y =−g
a x =0
Misalkan kita luncurkan sebuah proyektil dari titik asal dengan kelajuan awal v 0
komponen :
v 0 x =v 0 cos θ
v 0 y =v 0 sin θ
v x =v 0 x
v y =v 0 y −¿
x=v 0 x t
1 2
y= y 0+ v 0 y t− g t
2
v y =v 0 y −¿
0=v 0 y −¿
v 0 sinθ
tH =
max
g
Pada saat mendarat atau X max, y= y 0=0 . Sehingga :
1 2
y= y 0+ v 0 y t− g t
2
1 2
0=v 0 y t− g t
2
v 0 sinθ
t X =2
max
g
Di dapat bahwa :
t X =2 t H
max max
Kita dapat mensubstitusi nilai t ini pada persamaan perpindahan proyektil pada arah
1 2
H max = y 0 + v 0 y t H − g t H
2
max max
( ) ( )
2
v sinθ 1 v 0 sinθ
¿ v 0 sinθ 0 − g
g 2 g
v 02 sin 2 θ v 0 y 2
H max = =
2g 2g
Sedangkan pada arah horizontal untuk mendapatkan persamaan jaraj terjauh ( X max ) :
X max=v 0 x t X max
v 0 sinθ
¿ v 0 cos θ 2
g
v 02 cos θ sin θ v0 y v0 x
X max=2 =2
g g
Kita dapat menentukan persamaan gerak parabola ini melalui data hasil pengamatan,
jika kecepatan awal v 0, jarak tertinggi H max dan jarak terjauh X max diketahui memalui
video tracker, maka kita dapat menurunkan persamaan gerak untuk gerak parabola
ini. Dengan memvariasikan nilai sudut elevasi maka kita dapat menentukan posisi
IV. Referensi
Tipler, P.A 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid I (terjemahan). Jakarta: Erlangga
Sumarsono, Joko. 2008. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : CV Teguh Karya
Contoh Soal :
1. Sebuah mobil meluncur dengan kelajuan tetap, berdasarkan alat ukur speedometer
sebesar 90 km/jam, selama 15 menit. Berapa jarak yang ditempuh selama selang waktu
tersebut?
Jawab:
V = 90 km/jam = 25 m/s
t = 15 menit = 720 s
S = v. t = (25 m/s) × 600 s = 15.000 m = 15 km.
Jadi, jarak yang ditempuh selama selang waktu tersebut adalah 15 kilometer.
2. Seorang pengendara sepeda motor pada detik pertama mempunyai kecepatan 5 m/s
dan pada detik kedua kecepatannya berubah menjadi 10 m/s. Tentukan percepatan rata-
rata sepeda motor tersebut ?
Jawab:
t=2–1=1
V0 = 5 m/s
Vt = 10 m/s
A = Vt –V0 / t = (10-5) / 1 = 5
Jadi, percepatan rata-rata sepeda motor tersebut adalah 5 m/s².
3. Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam mendapat percepatan tetap 6 m/s².
Tentukan jarak yang ditempuh mobil setelah 7 sekon
Vo = 0 m/s
a = 6 m/s²
t=7s
Ditanyakan:
Jarak yang ditempuh mobil (s)
Penyelesaian:
s = Vot + 1/2 (at²)
s = (0)(7) + (1/2)(6)(7²)
s = 0 + 147
s = 147 m
4. Mobil bergerak dengan kecepatan tetap 108 km/jam. Hitung perpindahan mobil
selama 15 detik!
Penyelesaian:
Diketahui:
v=108kmjam=30 m/s
t=15 detik
maka jarak yang ditempuh adalah Δs=vt=30×15=450 m
5. Rosi berada 150 meter di sebelah utara stadion. Dia bergeak dengan kecepatan
konstan sebesar 12 m/s selama 1 menit ke arah utara. Tentukan posisi Rosi terhadap
stadion dan jarak yang ditempuh selama waktu tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
x0=150 m
v=12 m/s
t=60 detik
maka posisi Rosi setelah 1 menit x=x0+vt=150 m+12 m/s×60 s=870 m. Jarak yang
ditempuh sama dengan besar perpindahan Rosi yaitu: Δx=x−x0=720 m
6. Dua buah mobil yang terpisah sejauh 75 km bergerak saling mendekati pada saat
yang bersamaan, masing-masing dengan kecepatan 90 km/jam dan 60 km/jam. Maka
waktu mereka berpapasan adalah…
Jawab :
V1.t=V2.t=S tot
90t+60t=75
150t=75
t=0,5
Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
= waktu (s)
Jika kecepatan v mobil yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t
sekon, diilustrasikan dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus, tampak
seperti pada Gambar 2.13
Dari grafik hubungan s-t tampak pada dapat dikatakan jarak yang ditempuh s
benda berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak
yang ditempuh.
Hubungan antara kecepatan ( ) dan waktu (t) serta antara jarak (s) dan waktu (t)
Diagram –t
Dari grafik diatas dapat kita ketahui bahwa benda bergerak lurus dengan kecepatan
konstan yaitu 5 m/s.
semakin besar sudutnya maka semakin besar pula kecepatan gerak lurus beraturan
tersebut.
Dewi berlari pada lintasan lurus dan menempuh jarak 100 m dalam 10 sekon. Tentukan
kecepatan dan waktu yang diperlukan Budi untuk menempuh jarak 25m!
b. delta t : 10 s
Ditanyakan : a. = . . .?
b. = . . . ? ( jika ∆x = 25m )
Jawab : a.
= 10m/s
b. ∆x = . ∆t
∆t = 25/10
= 2,5 s
Pada gerak tanah longsor juga terdapat gerak lurus beruah beraturan. Suatu benda
yang kecepatannya dinaikkan atau diturunkan secara beraturan terhadap waktu dan
lintasannya berupa garis lurus, maka benda tersebut telah melakukan gerak lurus berubah
beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus yang percepatannya tetap.
Percepatan tetap menunjukkan bahwa besar dan arahnya sama.