Gerakan-gerakan separatis yang terjadi antara lain:
1. Pemberontakan APRA di Jawa Barat
Kalangan KNLI membentuk gerakan Angkatan perang Ratu Adil [APRA]. Gerakan ini dipimpin oleh Kapten Westerling yang merupakan mantan tentara KNLI. Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA merebut tempat-tempat penting di Bandung seperti markas Divisi Siliwangi, dan membunuh setiap anggota TNI yang mereka temui di jalan, termasuk letnan Kolonel Lembong. Bahkan Westerling berencana menyerang Kabinet RIS dan membunuh beberapa orang menteri, seperti menteri pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sekjen kementrian pertahanan Mr. Ali Budiarjo, dan pejabat Kepala Staf Angkatan perang kolonel T.B. Simatupang. Pada April 1950 Sultan Abdul Hamid II dan mentri tanpa portofolio di kabinet RIS ditangkap karena dituduh sebagai dalam negara gerakan APRA dan Westerling berhasil melarikan diri ke luar negeri. 2. Pembenrontakan Andi Aziz di Makassar Andi Aziz adalah mantan letnan Ajunda Wali Negara-Negara Indonesia Timur [NIT] Tjokorde Gede Sukawati yang telah tergabung dalam APRIS dengan pangkat kapten pada tanggal 30 Maret 1950. pada tanggal 5 April 1950, pasukan Andi Aziz meyerbu dan menduduki markas APRIS di Makassar.Mereka Menuntut agar pasukan APRIS dan KNLI saja yang bertanggung jawab terhadap keamanan NIT. Dalam menghadapi tuntutan tersebut, pemerintah mengeluarkan ultimatum yang mengaruskan Andi Aziz mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, ultimatum tersebut tidak diharuskan oleh Andi Aziz dan pasukannya. Pemerintah akhirnya bertindak tegas dan mengirimkan pasukan EKspedisi ke Makassar yang dipimpin oleh Kolonel Alex kawilarang, yang di dahului oleh Batalion Worang yang telah mendarat pada 18 April 1950. Ahirnya Andi Aziz menyerahkan diri pada akhir April 1950. Namun demikian, pertempuran terus berlangsung antara pasukan APRIS dengan pasukan KNLI dan pertempuran baru dapat diatasi pada bulan Agustus 1950 dan pada tahun 1953 Andi Aziz dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara oleh pengadilan militer Yogyakarta. 3. Gerakan Republik Maluku Selatan ( RMS ) pada tanggal 25 APRIL 1950 di Ambon diproklamasikan berdirinya replubik Maluku Selatan [RMS]. RMS diprolamasikan oleh Mr. Dr. Ch. R.S. Soumokil, mantan jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Soumokil sebenaranya telah terlibat di dalam petualangan Andi Aziz Akibat kegagalan gerakan itu, ia melarikan diri ke Maluku Tengah dan menjadikan Ambon sebagai pusat kegiatan. Akhirny, pemerintah terpaksa menggunakan kekuatan militer untuk menumpas para pemberontak. kota Ambon dikepung oleh tentara APRIS di bawah komando letnan kolonsel Slamet Riyadi. Pada saat pasukan APRIS berusaha merebut Benteng New Victori, letkol Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran tersebut. Walaupun komandannya tewas, para prajurit APRIS terus maju menyerbu hingga Benteng New victoria berhasil direbut dan kota Ambon diduduki. Pada bulan November 1963, Dr. Soumokil berhasil menyelamatkan diri, akhirnya ditangkap dan dibawa kejakarta diadil oleh Mahkamah Militer dengan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1964.