Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PRAKTIK SEJARAH PEMINATAN

( ARTIKEL )

Oleh :

Ni Komang Rina Septiari

Absen : 25

Kelas : XII IPS 2

Artikel ini dibuat untuk

memenuhi Ujian Praktik Sejarah Peminatan semester genap.

SMA NEGERI 1 KUTA UTARA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan tugas praktik “Artikel Sejarah
Peminatan” dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan tugas ini saya merasa banyak hambatan dan kendala yang saya
temui. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan
tersebut bisa saya selesaikan sedikit demi sedikit.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Shanti Pramitha Dewi sebagai guru Sejarah Peminatan.
2. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa bimbingan serta kasih sayang yang
tercurah selama ini.
Saya sadar akan keterbatasan dan kelemahan dalam tugas ini. Oleh sebab itu,
izinkan saya menghaturkan permohonan maaf. Saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tugas ini.

Kuta Utara, 20 Januari 2022


Rina Septiari
Penyusun

2
Disini akan dijelaskan mengenai BAB IV, V, VI dengan 8 artikel serta argumen
a) BAB IV : Organisasi Regional dan Global serta Pengaruhnya terhadap Bangsa
Indonesia
b) BAB V : Peristiwa Kontemporer Dunia
c) BAB VI : Konflik-Konflik di Dunia

BAB IV
Konferensi WTO Apresiasi Indonesia Karena Berhasil
Menjembatani Negara Maju dan Berkembang
Sumber : https://m.liputan6.com

Jakarta, Bertepat Dalam konferensi pers yang diadakan di Kementerian Perdagangan


(Kemendag, Menteri Perdagangan, Thomas Lembong. mengungkapkan bahwa dirinya
baru saja selesai menghadiri Konferensi Tingkat Menteri WTO (World Trade
Organization) di Nairobi, Kenya. Thomas menyampaikan, bahwa banyak negara yang
menyatakan apresiasi besar kepada Indonesia karena mampu menjembatani kubu
negara berkembang dengan negara maju. “Jadi, baik negara anggota maupun Sekjen

3
WTO sangat apresiasi indonesia yang neral, jujur dan kalem. Kami cukup gembira
dengan hasil delegasi Indonesia di WTO minggu lalu," jelas Thomas Selasa (22/12).
Perlu diketahui bahwa, konferensi WTO yang berlangsung diadakan sekali dalam dua
tahun, adalah konferensi yang menyusun dan menerbitkan aturan perdagangan antar
negara di seluruh dunia. "Hal ini untuk mengefisienkan aturan yang membuat sistem
perdagangan semakin terbuka, adil, dan diwarnai persaingan sehat," tuturnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Thomas, banyak ketegangan antara negara
berkembang dan negara maju, terutama dalam produk agrikultur atau pertanian. "Ini
emosi yang emosional, karena masing-masing kubu membela petani-petaninya. Tapi
tujuannya, perdagangan produk pertanian yang adil. Satu keputusan yang paling
substantif dalam sepuluh tahun terakhis," kata Thomas. Sehingga, disepakati pada
konferens! WTO bahwa di sektor pertanian, semua negara setuju menghapuskan subsidi
ekspor, karena dianggap tidak fair, yang justru mengakibatkan distorsi.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, menurut saya memang betul bahwa keikutsertaan Indonesia
menjadi anggota WTO mendapatkan respon yang positif dari negara lainnya. Justru itu
istilahnya seperti kenaikan kelas, patut disyukuri oleh masyarakat Indonesia, sebab ini
menunjukkan kemampuan ekonomi Indonesia dinilai secara positif. Peran Indonesia
telah berhasil menjembatani antara negara maju dan negara berkembang mengenai
permasalahan pertanian, bahkan telah berhasil menjadi pertimbangan penting untuk
mengambil keputusan. Sehingga bisa disebut menjadi prestise (prestasi) yang kita dapat
karena disejajarkan dengan negara negara maju lainnya.
Namun di balik itu semua, bagi saya itu hanya ilusi bahasa yang digunakan agar
mencengkeram dan menunggangi nasib Indonesia. Bisa jadi ini hanya sekedar “Ada
Udang di Balik Batu”. Karena secara substansial, Indonesia masih menyimpan sederet
narasi tangisan rakyat akibat eksploitasi korporasi (penipuan) kapitalisme. Sisi lain wajah
Nusantara ini disembunyikan dengan iming-iming prestasi Internasional sebagai negara
maju. Padahal sebenarnya Indonesia didorong untuk terus merawat model
pembangunan neoliberal (ekonomi barat) dan membuka lebar pasarnya untuk investasi

4
asing, tak peduli dengan ekses destruktif yang dihasilkannya untuk rakyat miskin.
Sehingga para buruh, petani miskin, pengusaha minim modal, kaum intelektual, dan
kaum elit politik dibujuk untuk menjadi pendukung utama sistem kapitalisme.

BAB IV
Indonesia Dorong Percepatan Pemulihan
Ekonomi Kawasan Asia-Pasifik
Sumber : https://kominfo.go.id

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong percepatan


pemulihan ekonomi kawasan Asia Pasifik dengan berpartisipasi aktif dalam forum
perundingan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
“Sinergi, kolaborasi, dan sikap saling menghargai adalah kunci untuk mendorong
tercapainya visi APEC dan upaya percepatan penanganan pandemi,” ujar Direktur
Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko
Bris Witjaksono lewat keterangannya, yang diterima di Jakarta, Jumat. Komitmen
tersebut ditunjukkan pada pertemuan kedua Komite Perdagangan dan Investasi (The
Committee on Trade and Investment/CTI2) yang digelar secara daring pada 25--27 Mei
2021. Dalam rangkaian pertemuan APEC tahun ini, Selandia Baru sebagai tuan rumah
APEC 2021 mengangkat tema "Join, Work, Grow. Together". Dalam keketuaan APEC
5
tahun ini, Selandia Baru mengangkat tiga prioritas utama yang mendorong pemulihan
ekonomi. Pertama, kebijakan ekonomi dan kebijakan perdagangan untuk menindaklanjuti
pekerjaan APEC dalam mendorong perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka.
Kedua, peningkatan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan
mengedepankan pemberdayaan seluruh lapisan masyarakat dan penanganan isu-isu
lingkungan. Ketiga, mendorong inovasi dan pemanfaatan ekonomi digital.
Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kemendag Farid Amir
selaku Ketua Delegasi RI untuk forum CTI menyampaikan Indonesia mendukung tiga
prioritas keketuaan Selandia Baru. “Sebagai forum ekonomi regional, APEC perlu
melakukan tindakan bersama dalam percepatan pemulihan ekonomi yang terarah,
inklusif, berkelanjutan, serta berbasis inovasi dan digitalisasi.
Upaya pemulihan ekonomi yang sedang dilaksanakan harus dapat dirasakan semua
lapisan masyarakat, khususnya di kawasan Asia Pasifik,” jelas Farid. Berdasarkan tiga
prioritas APEC 2021 tersebut dan percepatan pemulihan ekonomi, target capaian utama
yang diusulkan oleh tuan rumah Selandia Baru mencakup beberapa hal. Target tersebut
di antaranya inisiatif dalam upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan dengan
mendorong perdagangan produk ramah lingkungan, memperkuat rantai pasok termasuk
kelancaran distribusi vaksin, meningkatkan fasilitasi pergerakan lintas batas bagi pelaku
bisnis, serta inklusivitas. “Diskusi tersebut terkait penguatan rantai pasok, distribusi
vaksin, fasilitasi pergerakan lintas batas untuk para pelaku bisnis serta pemanfaatan
teknologi digital dalam fasilitasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas menurut saya, Indonesia yang berpartisipasi dengan APEC dan
Selandia Baru sudah melakukan yang terbaik dengan turut mendorong upaya percepatan
pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 melalui keikutsertaan dalam
berbagai diskusi. Untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19, pemerintah juga telah
menetapkan kebijakan darurat untuk kemudahan fasilitasi beberapa barang esensial
yang mendukung percepatan penanganan pandemi.
Indonesia saat ini juga telah melakukan implementasi kebijakan perdagangan untuk
mengatasi dampak pandemi COVID-19 dengan tetap memprioritaskan keamanan,

6
kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang harus menekankan dalam upaya kolektif
percepatan pemulihan ekonomi di Asia Pasifik, sehingga diperlukan kerja sama dan
fleksibilitas antarekonomi serta sikap saling menghargai perbedaan kebijakan masing-
masing ekonomi.
Dengan pemanfaatan yang strategis dan bijaksana, diharapkan hal ini dapat
memberikan manfaat optimal bagi bangsa kita maupun warga dunia, dengan tetap
mengedepankan faktor ramah lingkungan dan berkelanjutan.

BAB IV
Indonesia perlu praktisi hukum internasional hadapi AFTA
Sumber : https://www.antaranews.com

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memerlukan pakar dan praktisi hukum yang
memahami hukum internasional, hukum ekonomi dan perdagangan internasional,
termasuk hukum pidana internasional untuk menghadapi ASEAN Free Trade Area
(AFTA) 2015, kata salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.
"AFTA 2015 akan membuat ekonomi Indonesia menggeliat dan wilayah yang akan
pesat pertumbuhannya akibat geliat pasar bebas regional ini adalah kawasan yang
berdekatan dengan negara-negara tetangga, seperti Sumatra Utara," kata Sesditjen
Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu, Damos Dumoli Agusman di Medan, Jumat.
7
“Secara konvensional, norma perjanjian internasional hanya berlaku terhadap negara
dan bukan terhadap warga negara, namun pada era pasar bebas perjanjian internasional
sudah berlaku intrusif, langsung mengatur perilaku warga negara," tuturnya
Karena itu, Damos mengatakan semua penegak hukum baik hakim maupun praktisi
hukum harus mulai terbiasa untuk menggunakan norma-norma AFTA dalam proses
penegakan hukum. Saat ditanya mahasiswa tentang kesiapan Indonesia merelakan
fungsi legislasi diambil forum internasional seperti AFTA, Damos menjelaskan peran
serta Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional tidak berarti Indonesia
melepaskan kedaulatan dan fungsi legislasinya.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, menurut saya perdagangan bebas dalam kerangka AFTA
merupakan suatu cara untuk meningkatkan hubungan internasional antar negara-negara
anggota ASEAN. Tetapi Keberadaan AFTA membawa pengaruh kepada perkembangan
hukum dari negara-negara anggota. Karena itu perlu diketahui tentang perbaharuan
hukum Indonesa dalam menghadapi perdagangan bebas tersebut.
Kenyataan menunjukkan bahwa keberadaan AFTA telah menimbulkan pembaharuan
hukum Indonesia, terutama hukum ekonomi. Dalam kerangka persaingan bebas perlu
membangun pranata dan kaidah hukum dengan menguasai sistem hukum asing untuk
disesuaikan dengan hukum nasional atau mengharmonisasikannya guna kelancaran
hubungan ekonomi antar negara. Dalam hal ini UUD Indonesia harus mengatur
persoalan dilematis ini dan diharapkan para pakar hukum tatanegara dan hukum
internasional dapat berdialog untuk mencari solusi konstitusional yang cocok untuk
Indonesia.

8
BAB V
Sederet Fakta Mengejutkan di Balik Perang Vietnam
Sumber : https://news.okezone.com

JAKARTA - Berbekal peralatan tempur canggih dan prajurit terlatih, tidak serta merta
Amerika Serikat (AS) terus meraih kemenangan dalam peperangan. Bala tentara negeri
Paman Sam itu pernah keok saat berperang melawan pejuang Vietnam. Kekalahan kelak
itu memaksa AS untuk angkat kaki setelah frustrasi menghadapi para pejuang Vietnam
berjuluk Viet Chong.
Hingga kini, perang Vietnam akan menjadi sejarah kelam bagi negeri adidaya itu. AS
pun harus mengakui kekalahan tersebut sehingga ditarik keluar dari Vietnam sehingga
Kota Ho Chi Minh kala itu menjadi milik kaum komunis. Perang Vietnam sendiri telah
menelan korban jiwa yang cukup banyak, AS harus kehilangan sekira 58 ribu tentaranya
yang tewas. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan jumlah
korban tewas akibat Perang Vietnam mencapai tiga juta jiwa.
Kekalahan Pertama yang Bikin Prajurit AS Trauma
Perang melawan Vietnam menjadi kekalahan perdana AS. Pasalnya, akibat perang ini,
AS kehilangan lebih dari 50 ribu personel militernya, dan ratusan ribu prajurit lainnya

9
menderita cacat akibat luka yang sangat parah. Kondisi ini lantas menanamkan trauma
takut di benak para tentara AS.
Jebakan Viet Chong Sangat Mengerikan Pertempuran gerilyawan Vietnam yang terjadi
di hutan belantara mengakibatkan bala tentara AS kalang kabut. Tentara AS yang belum
mahir menguasai medan terpaksa menjadi bulan-bulanan tentara Viet Chong. Para
pejuang Vietnam ini bahkan berhasil membuat serdadu negeri Paman Sam itu tak
berkutik dengan membikin berbagai jebakan gila dan mengerikan.
Operasi Pembantaian oleh CIA. CIA menggelar sebuah operasi rahasia yang diberi
nama Phoenix Program. Inti dari program ini ialah melakukan pembunuhan terhadap
warga sipil. Meski dibekali senjata canggih tentara AS tak berkutik.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas menurut saya, perang ini berpacu pada keberanian warga Vietnam
demi mendapatkan kebebasan tetapi meskipun banyak aksi heroik di dalamnya, tetap
sampai kapan pun yang namanya perang takkan pernah membawa kemaslahatan
(kebaikan) dan tidak juga kedamaian karena pasti ada pihak yang dirugikan. Perang
Vietnam disebut sebagai salah satu perang terburuk sepanjang sejarah. Selain melukai
banyak orang, bahkan perang ini merenggut nyawa-nyawa yang tak bersalah. Bahkan
perang Vietnam bagi negara Asia dan dunia semakin berkembangnya paham komunis.
Maka dari itu, di jaman sekarang saya menyarankan kepada negara-negara, terutama
negara-negara yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang besar di dunia internasional
menyadari betapa pentingnya untuk berhati-hati, terutama pada masa sekarang dimana
teknologi sudah sangat modern. Sehingga jika negara melakukan tindakannya pada
masa sekarang sangat mudah diawasi oleh masyarakat, apabila negara tidak berhati-hati
dalam mengambil suatu tindakan, maka masyarakat akan dengan mudah dapat
memberikan sanksi sosial seperti memberikan stigma yang buruk terhadap negara.

10
BAB V
Pecahnya CekoSlowakia Menjadi Republik Ceko dan Slowakia
Sumber : https://www.kompasiana.com

JAKARTA-Bendera dan lambang negara dari kedua negara tidak jauh berbeda dalam
warna. Unsur warna merah, putih, dan biru laut mendominasi bendera kedua negara.
Dalam susunan warna juga tidak begitu berbeda. Putih berada diatas,biru laut berada
ditengah namun bagi Ceko biru laut membentuk segitiga tetapi tetap berada ditengah dan
warna merah berada dipaling bawah. Sedikit tambahan lambang negara di bendera
Slowakia posisinya terletak ditengah agak ke kiri (dari sudut penglihatan) dan menyentuh
semua warna. Kemudian lambang kedua negara sangat berbeda. Berdasarkan perjanjian
yang melarang penggunaan lambang yang lama ketika kedua negara masih bersatu
namun diperbolehkan mengambil unsur yang ada dilambang negara yang lama. Untuk
Ceko mereka menggunakan. Lambang singa yang mempunyai sayap di ekornya
menandakan bahwa Ceko siap menunjukkan tajinya kepada dunia internasional.
Sedangkan Slowakia memilih menggunakan lambang salib dengan awan dibawahnya
menandakan Slowakia lebih konsentrasi kebidang kerohanian.

11
Hubungan Republik Ceko dan Slowakia pasca pemisahan Pasca pemisahan
Cekoslowakia menjadi Republik Ceko dan Slowakia hubungan antara kedua negara
terbilang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kesepakatan-kesepakatan yang muncul
untuk mempermudah penduduknya dalam memperoleh kewarganegaraan. Dalam
persaingan industri senjata Republik Ceko dianggap lebih unggul dibandingkan Slowakia
namun hal ini tidak menimbulkan konflik dalam persaingan industri senjata kedua negara
tersebut. Sebagai negara yang berpisah secara damai, Republik Ceko dan Slowakia
tetap menjaga hubungan baiknya. Hal ini terlihat dalam beberapa perjanjian bilateral
antara kedua negara tersebut.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, memberikan gambaran yang cukup positif karena meskipun
mereka mengalami perpecahan dan berbeda , tetapi baiknya mereka masih menjalin
hubungan bilateral Ceko dengan Slovalia yang harmonis dan banyak lagi kerja sama di
berbagai bidang yang mereka lakukan. Kedua negara saling mendukung dan hal ini dapat
dilihat dari kesepakatan – kesepakatan yang dibuat demi mempermudah penduduk untuk
mendapatkan kewarganegaraan.
Selain itu pada industri senjata, memang negara Ceko lebih unggul dibandingkan
dengan negara Slowakia, akan tetapi tidak menimbulkan persaingan antara kedua
negara. Tetapi meskipun kedua negara telah berpisah secara damai, bukan berarti kedua
negara tidak menghadapi masalah baru. Banyak hal yang perlu diperhatikan setelah
terpecahnya Cekoslowakia. Salah satunya menghindari ketidak konsistenan negara baru
untuk menjalankan hak dan kewajiban dari negara yang digantikan

12
Bab V
Genosida kepada Muslim Bosnia, Harga Sebuah Kemerdekaan.
Sumber https://www.republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Di era modern pembantaian terhadap Umat Islam juga terjadi di


Benua Eropa, kali peristiwa memilukan terjadi di Semenanjung Balkan. Sejak 1992
hingga 1995 Umat Islam di Bosnia Bosnia-Herzegovina dibantai secara sadis oleh tentara
Serbia dan tentara nasional Yugoslavia atau Jugoslavenska Narodna Armija (JNA).

Puncaknya pada 11 Juli 1995 terjadi genosida terhadap ribuan Muslim Bosnia yang
dikenal dengan pembantaian Srebrenica (disebut juga Genosida Srebrenica). Bahkan
mantan sekjen PBB, Kofi Annan menyebut peristiwa tragedi Srebrenica merupakan
pembantaian paling sadis di Eropa pasca-Perang Dunia II. Pelaku pembantaian
Sebrenica adalah laskar Republik Srpska Scorpion di bawah pimpinan komandan militer
Serbia Bosnia Ratko Mladic. Pembantaian Sebrenica sendiri merupakan puncak dari
konflik yang mendera negara pecahan Yugoslavia tersebut sejak 1992.

Ini juga adalah bagian dari rentetan turbulensi politik dan militer yang mendera
Yugoslavia, uni pro-komunisme yang mewadahi delapan negara, termasuk Bosnia-

13
Herzegovina sejak akhir PD-II. Pada 1 Maret 1992, Bosnia Herzegovina menyatakan
kemerdekaannya dari Yugoslavia, tapi Serbia bersama induk semangnya, Yugoslavia
tidak terima referendum tersebut. Sebelumnya, tentara Serbia dan JNA melakukan
pembantaian, dan membakar rumah-rumah di wilayah Bratunac yang juga mayoritas
penduduknya adalah Muslim. Setidaknya, sebanyak 1.156 warga Bratunac tewas,
sementara lainnya dipaksa mengungsi ke Srebrenica, yang merupakan kota kecil yang
terletak di ujung timur Bosnia-Hezergovina.

Sebenarnya sejak April 1993, kawasan Sebrenica sebagai wilayah proteksi PBB.
Namun Tentara Serbia tidak mengindahkan penetapan PBB tersebut. Hari-hari
mencekam pun terjadi. Pada 4 Juni 1995, para tentara penjaga perdamaian dari PBB
tidak dapat mencegah masuknya laskar Republik Srpska Scorpion di bawah komando
Mladic. Pada 6 Juli, pasukan Serbia berhasil memasuki kamp-kamp pengungsian.
Akibatnya secara leluasa mereka menganiaya, memperkosa, membunuh dengan kejam,
tidak hanya pada laki-laki dan wanita dewasa, anak-anak pun tidak luput dari
pemusnahan etnis tersebut.

Laporan Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Pecahan Yugoslavia (ICTY)


menyampaikan pada 11 Juli 1995 pembantaian dimulai dengan cara memisahkan laki-
laki berumur 12-77 tahun. Hal ini dilakukan agar korban bisa dipisahkan dari para
perempuan, orang tua, atau keluarganya. Para korban dipaksa berbaris di pinggiran
lubang yang dijadikan kuburan massal, lalu ditembak satu per satu di bagian belakang
kepala. Orang tua, muda, anak-anak bahkan bayi dibantai secara sadis.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, menurut saya peristiwa ini begitu merugikan dan sangat sadis. Apalagi
pembantaian ini paling tersadis di Eropa Pasca-Perang Dunia Ke-2. Pastinya sangat
melukai dan menyakiti perasaan masyarakat di Musilm Bosnia. Dengan aksi kekejian
dan kebiadaban oleh tentara serbia tersebut mereka melakukan pembantaian ini dimulai
dengan cara memisahkan laki-laki berumur 12-77 tahun. Hal ini dilakukan agar korban
bisa dipisahkan dari para perempuan, orang tua, atau keluarganya. Para korban dipaksa

14
berbaris di pinggiran lubang yang dijadikan kuburan massal, lalu ditembak satu per satu
di bagian belakang kepala. Orang tua, muda, anak-anak bahkan bayi dibantai secara
sadis. Sehingga bisa dikatakan ini merupakan peristiwa yang tidak terpuji dan
bertentangan dengan hukum, bahkan yang membantai itu tidak memiliki
perikemanusiaan.

BAB VI
Ngeri! Konflik AS-Iran Bawa Harga Minyak Membubung Tinggi
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com

Jakarta, CNBC Indonesia-Harga minyak mentah kontrak diperdagangkan menguat


pagi ini seiring dengan memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran.
Senin (6/1/2020), harga minyak mentah kontrak Brent berada di level US$ 70,24/barel
atau naik 2,4% dibanding harga penutupan Jumat (3/1/2020) pekan kemarin. Pada saat
yang sama harga minyak mentah kontrak acuan AS, WTI juga menguat 2,1% ke level
US$ 64,37/barel. Melonjaknya harga minyak mencerminkan adanya risiko konflik yang
terjadi di Timur Tengah. Minggu lalu, Pimpinan Militer Iran Qasem Soleimani dikabarkan
tewas dalam serangan udara yang diluncurkan AS di sekitar Bandara Internasional

15
Baghdad. Bersama Soleimani, wakil komandan Popular Mobilization Forces (PMF) Abu
Mahdi al-Muhandis juga dikabarkan tewas dalam serangan udara menggunakan drone
tersebut.
Serangan itu menandai konfrontasi fisik antara AS dengan Iran. Usut punya usut,
serangan itu ternyata merupakan arahan Presiden AS Donald Trump. Hal tersebut
diungkapkan langsung oleh Pentagon dalam keterangan resminya. "Atas arahan
Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif yang diperlukan untuk melindungi
personil AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani," tulis Pentagon dalam
keterangan resminya. "Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk
menyerang para diplomat dan personel militer AS di Irak dan seluruh kawasan regional,"
jelas Pentagon. Trump memperingatkan Iran untuk tak melakukan aksi retaliasi. Jika Iran
nekat, maka Trump tak segan-segan menyerang 52 target sebagai balasan. Jelas Iran
tak tinggal diam. Melalui Menteri Luar Negerinya Mohammad Javad Zarif, Iran mengutuk
keras tindakan AS.
Bahkan menlu Iran tak gentar mengatakan akan melalukan balasan atas aksi tersebut.
"AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari keputusan jahatnya," tegasnya
melalui akun Twitter sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (3/1/2019). Bahkan kabar
teranyar, Iran juga merespon ancaman Trump tersebut dengan melabeli Trump sebagai
teroris. "Seperti ISIS, seperti Hitler, seperti Jenghis!," tulis Menteri Informasi dan
Telekomunikasi Mohammad Javad Azari-Jahromi dalam akun Twitternya, Minggu
(6/1/2020). " ... Trump adalah teroris dalam balutan jas. Dia akan segera belajar sejarah
bahwa TIDAK ADA yang bisa mengalahkan 'Bangsa & Budaya Iran'. Baghdad meminta
pasukan AS untuk keluar dari Iraq. Tuntutan tersebut direspon oleh Trump dengan
ancaman pada minggu (5/1/2020). Trump mengancam akan mengenakan sanksi pada
Iraq sebagai negara produsen minyak terbesar kedua OPEC jika Iraq terus mendesak
pasukan AS untuk mundur.
Insiden itu dinilai "akan memicu siklus panjang eskalasi regional dengan risiko
signifikan terhadap aset A.S. dan infrastruktur energi yang ada di Timur Tengah..." kata
analis Eurasia Group Ayham Kamel dalam sebuah catatan. "Tetapi risiko konflik itu nyata.
Serangan Itu akan mencakup serangan Iran yang menarget energi di kawasan Teluk
serta bentrokan langsung angkatan laut AS dan Iran." Terangnya melansir Reuters.

16
Konsultan memperkirakan harga minyak pada tahun 2020 berkisar antara US$ 65 hingga
US$$ 75 per barel, mengacu pada peningkatan risiko terhadap infrastruktur minyak.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, menurut saya melonjaknya harga minyak mencerminkan adanya
risiko konflik dengan memanasnya situasi di Timur Tengah. Sehingga membuat pasar
menjadi khawatir. Jika perang benar-benar meletup maka akan ada risiko dari sisi
pasokan minyak, mengingat negara-negara Timur Tengah merupakan negara produsen
minyak. Dampak secara langsung yang dapat terlihat jika kenaikan harga minyak dunia
melambung, tentu mewarnai anjloknya beberapa saham di bursa perdagangan AS.
Sehingga menimbulkan kegelisahan investor di level global yang akan menjadi
ancaman baru bagi perekonomian Indonesia. Jika berkelanjutan, naiknya harga minyak
dunia tersebut berdampak langsung ke negara-negara yang bergantung pada impor
energi. Tidak terkecuali Indonesia. Maka dari itu, pemerintah harus memastikan daya beli
masyarakat terjaga, dengan mendorong stimulus fiskal khususnya pada masyarakat
rentan miskin.
BAB VI
Pemerintah Indonesia Diminta Jembatani Konflik Semenanjung Korea
Sumber : https://m.liputan6.com

Konflik di Semenanjung Korea menarik perhatian Komisi untuk Orang Hilang dan Korban
Tindak Kekerasan (Kontras). Mereka mendesak pemerintah untuk bertindak proaktif
dalam penyelesaian permasalahan ketegangan akibat konflik itu.
17
"Diplomasi Indonesia secara aktif sangat dibutuhkan dalam konflik Semenanjung
Korea," kata Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar dalam keterangan tertulis
yang diterima di Jakarta, Kamis (11/4/2013). Untuk itu, ucap Haris, Indonesia harus
mengambil peran lebih besar dalam proses perdamaian konflik Semenanjung Korea, baik
melalui diplomasi bilateral, regional, maupun global. Ia mengingatkan, sebagai negara
yang aktif dalam memajukan perdamaian dunia sudah seharusnya Indonesia mengambil
porsi lebih. Salah satunya dengan mengambil langkah diplomasi dalam berbagai
tingkatan.
Dalam tingkat bilateral, lanjut Haris, diplomasi langsung "G to G" (pemerintah ke
pemerintah) secara berkesinambungan sangat diperlukan. Sedangkan dalam skala
regional, Indonesia dapat menggunakan forum ASEAN sebagai arena yang
menjembatani dalam mediasi pertikaian kedua negara.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, menurut saya Indonesia/negara ASEAN sudah mengambil peran
besar demi memiliki hubungan baik dengan kedua Korea lalu menggunakan taktik
diplomasi sederhana untuk membangun hubungan antarmasyarakat. Budaya dialog yang
dimiliki ASEAN juga dapat dipromosikan dalam komunikasi diantara pemimpin kedua
Korea, Peran ASEAN dalam penciptaan perdamaian di Semenanjung Korea, adalah
menyediakan lingkungan yang kondusif untuk dialog dan interaksi. maka
perpaduan kemampuan kedua negara tersebut dapat menjadi titik tolak rekonsiliasi
(memulihkan hubungan persahabatan).
Nah, menurut saya juga Inisiasi (tahapan agar orang itu bisa masuk ke kelompok) bisa
melalui diplomasi sosio-kultural, membangun rasa saling percaya, dan disusun setapak
demi setapak diplomasi, menjabarkan code of conduct (kebijakan etika perusahaan) bagi
perdamaian Semenanjung Korea oleh bangsa Korea sendiri tanpa intervensi (campur
tangan) pihak asing.

18
BAB VI
Perundingan Sengketa di Himalaya Gagal, China dan India Ribut Lagi

Sumber : https://hargo.co.id

NEW DELHI – India dan China saling menyalahkan atas kegagalan menyelesaikan
kebuntuan dalam pembicaraan soal sengketa perbatasan Himalaya, Senin.
Ribuan tentara India dan China saling berhadapan di ketinggian daerah Ladakh, India
sejak tahun lalu, meskipun kedua militer telah berunding belasan kali untuk meredakan
ketegangan. Pada Minggu, para komandan bertemu lagi untuk ke-13 kalinya. Pejabat
India pada pertemuan itu menekankan bahwa konfrontasi telah dipicu oleh “upaya
unilateral China untuk mengubah status quo”, kata kementerian pertahanan India dalam
sebuah pernyataan.
“Selama pertemuan, pihak India menyampaikan usulan konstruktif untuk penyelesaian
wilayah-wilayah lain namun pihak China tidak setuju dan juga tidak memberikan proposal
apa pun,” kata kemenhan.
Kemenhan mengatakan pertemuan itu tidak menghasilkan resolusi. Kedua pihak pada
Februari sepakat untuk menarik mundur pasukan dari sejumlah daerah sekitar Pangong
Tso, danau gletser di ketinggian 4.270 meter, setelah negosiasi berlarut-larut para
komandan militer dan diplomat kedua negara.

19
“Pihak India tetap bersikeras pada tuntutan mereka yang tak berdasar dan tak realistis,
yang semakin mempersulit negosiasi, kata Long Shaohua, juru bicara komando wilayah
barat Tentara Pembebasan Rakyat China, lewat pemberitahuan yang diunggah di akun
WeChat komando tersebut.
Long mengatakan dirinya berharap India tidak “salah menilai situasi” dan akan bekerja
dengan China untuk menjaga perdamaian di wilayah tersebut. Engerahan pasukan oleh
kedua pihak meningkat setelah terjadi bentrokan pada Juni 2020 yang menewaskan 20
tentara India ketika mereka saling serang dengan tongkat besi dan batu di Lembah
Galwan, Ladakh.
China juga menderita kerugian di pihaknya dengan jumlah korban yang tidak dilaporkan
dalam pertempuran pertama kedua negara di perbatasan itu dalam kurun waktu 45 tahun.
Namun para tentara tetap berada dalam jarak dekat di beberapa bagian lain di Ladakh,
gurun salju gersang yang membentang di bagian perbatasan sepanjang 3.500 km di
antara kedua tetangga yang memiliki senjata nuklir itu. India dan China terlibat dalam
perang perbatasan pada 1962. Mereka memiliki klaim yang tumpang tindih atas sejumlah
daerah di wilayah itu di sepanjang perbatasan.

ARGUMEN :
Dari artikel di atas, menurut saya memang India dan China, dua negara dengan
populasi penduduk terbesar di dunia,hingga berseteru selama beberapa pekan di
Pegunungan Himalaya. Bahkan kedua negara memiliki jumlah tentara terbanyak di dunia
dan sama-sama memiliki senjata nuklir
Sementara itu, media massa di masing-masing negara juga melaporkan konfrontasi
antara pasukan kedua negara di perbatasan. Meski demikian, belum ada perwakilan dari
India dan China yang memberikan konfirmasi langsung. Jika hubungan keduanya
semakin retak, hingga perusahaan asal China harus mundur dari India itu juga berarti
angka pengangguran di India akan meningkat. Jika melihat hal ini maka India terlihat lebih
membutuhkan China.
Namun tak bisa dipungkiri bahwa China juga mengalami kerugian yang besar karena
India menjadi salah satu destinasi ekspor utama China Jika konflik ini membuat hubungan
perdagangan keduanya ikut retak, maka India akan kehilangan akses yang murah

20
terhadap produk-produk elektronik asal China. Kerugian pun juga akan dirasakan oleh
China, karena kehilangan pasar yang besar mengingat populasi di India mencapai 1,3
miliar penduduk.
Tidak dapat dipungkiri insiden ini akan semakin mengurangi kepercayaan antara
kedua negara, yang mungkin perlu diintervensi secara politik dari atas agar tidak semakin
memburuk di luar kendali
Bahkan bentrokan yang terjadi antara India dan China di perbatasan Himalaya,
beberapa waktu lalu, memakan korban jiwa. Tercatat puluhan tentara dari kedua negara
harus meregang nyawa akibat bentrokan itu. Itu sangat merugikan bagi masyarakat dan
negaranya.

21

Anda mungkin juga menyukai