Anda di halaman 1dari 11

4

BAB 1

PENDAHULUAN

Presbikusis adalah penurunan pendengaran alamiah yang terjadi sejalan dengan


proses penuaan dan umumnya dimulai pada umur 65 tahun. Presbikusis terjadi pada
terjadi pada nada tinggi dan pada pemeriksaan audiometri nada murni terlihat berupa
penurunan pendengaran jenis sensorineural kedua telinga dan simetris yang
disebabkan oleh perubahan degeneratif telinga bagian dalam .5

Angka insidensi dari gangguan pendengaran akibat preskibusi pada lansia di


Amerika Serikat dilaporkan sebesar 25-30% untuk kelompok umur 65-70 tahun ,
sedangkan angka insidensi untuk umur lebih dari 75 tahun sebesar 50% . menurut
survey jumlah pemakai alat bantu dengar sampai saat ini di Amerika mencapai 20
juta orang . 5

Jika manusia mengalami gangguan pendengaran maka hal itu akan sangat
berdampak buruk dalam kehidupan sehari-hari . saat ini sudah tersedia teknik
penanganan gangguan pendengaran yang baru dan lebih baik .8

Pemasangan alat bantu dengar (ABD) merupakan upaya untuk meningkatkan


kualitas hidup terutama pada pasien presbiakusis. Tujuan utama dari alat bantu
dengar adalah untuk memaksimalkan sisa pendengaran . 9
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.ANATOMI TELINGA
Telinga terdiri atas telinga luar, telinga tengah atau kavum timpani, dan telinga
dalam atau labirin. Telinga luar terdiri atas aurikula dan meatus akustikus eksternus
(MAE)/ liang telinga. Telinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam os temporal
pars petrosa yang dilapisi membran mukosa, berisi tulang-tulang pendengaran.
Telinga dalam berisi labirin tulang (vestibulum, kanalis semisirkularis, dan koklea)
dan labirin membranasea (utrikulus dan sakulus di dalam vestibulum, tiga duktus
semisirkularis di dalam kanalis semisirkularis, dan duktus koklearis di dalam koklea )
sesuai dengan yang ditampilkan pada gambar 11.

Gambar 1 : anatomi telinga luar , tengah dan dalam .


6

II.2.DEFENISI

Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi , umumnya terjadi mulai 65


tahun , simetris pada telingga kiri dan kanan . presbikusis dapat mulai pada frekuensi
1000 HZ atau lebih . 5

II.3.EPIDEMILOGI

Berdasarkan defenisinya ,prevelansin presbikusis meningkat seiring bertambahnya


usia . secara global prevelensi presibikusis bervariasi , dialami sekitar 30-35% pada
populasi berusia 65-75 tahun 40-50% pada populasi diatas 75 tahun . prevelensi pada
laki-laki sedikit lebih tinggi dari pada wanita . 6

II.4.ETIOLOGI

Umumnya diketahui bahwa presbikusis diduga kejadian akibat dari proses


degenerasi. Diduga kejadian presbikusis mempunyai hubungan dengan faktor-faktor
herediter , pola makanan , metabolisme, aretriosklerosis , infeksi , bising , gaya hidup
atau bersifat multifactor . menurunnya fungsi pendengaran secara berangsur
merupakan efek kumulatif dari pengaruh faktor-faktor tersebut .

Biasanya terjadi pada usia lebih dari 60 tahun, progresifilitas penurunan pendengaran
dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin , pada laki-laki lebih cepat dibandingkan
dengan perempuan .8

II. 5. KLASIFIKASI

Gacek dan Schucknecht mengidentifikasi 4 lokasi penuaan koklea dan membagi


presbikusis menjadi 4 tipe berdasarkan lokasi tersebut. Perubahan histologik ini
berhubungan dengan gejala yang timbul dan hasil pemeriksaan auditorik. Prevalensi
terbanyak menurut penelitian adalah jenis metabolic 34,6%, jenis lainnya neural
30,7%, mekanik 22,8% dan sensorik 11,9%.6

Presbikusis sensorik adalah atrofi epitel disertai hilangnya sel-sel rambut dan sel
penyokong organ corti. Proses berasal dari bagian basal koklea dan perlahan-lahan
menjalar ke daerah apeks. Penurunan ambang frekuensi tinggi, yang dimulai setelah
usia pertengahan. Secara histologi, atrofi dapat terbatas hanya beberapa millimeter
awal dari basal koklea dan proses berjalan dengan lambat. Ciri khas adalah terjadi
penurunan pendengaran secara tiba-tiba pada frekuensi tinggi (slooping down).
sensori adalah tipe noise-induced hearing loss (NIHL). Banyak terdapat pada laki-laki
dengan riwayat bising.6.7

Presbikusis Neural merupakan atrofi sel-sel saraf di koklea dan jalur saraf pusat.
Atrofi terjadi mulai dari koklea, dengan bagian basilarnya sedikit lebih banyak
terkena dibanding sisa dari bagian koklea lainnya. Tidak didapati adanya penurunan
ambang terhadap frekuensi tinggi bunyi. Keparahan tipe ini menyebabkan penurunan
diskriminasi kata-kata yang secara klinik berhubungan dengan presbikusis neural dan
dapat dijumpai sebelum terjadinya gangguan pendengaran. Efeknya tidak disadari
sampai seseorang berumur lanjut sebab gejala tidak akan timbul sampai 90% neuron
akhirnya hilang. Pengurangan jumlah sel-sel neuron ini sesuai dengan normal speech
discrimination. Bila jumlah neuron ini berkurang di bawah yang dibutuhkan untuk
tranmisi getaran, terjadilah neural presbyacusis. Menurunnya jumlah neuron pada
koklea lebih parah terjadi pada basal koklea. Gambaran klasik: speech discrimination
sangat berkurang dan atrofi yang luas pada ganglion spiralis (cookie-bite).7

Presbikusis Metabolik/(Strial presbyacusis) keadaan ini dihasilkan dari atrofi stria


vaskularis. Stria vaskularis normalnya berfungsi menjaga keseimbangan bioelektrik
dan kimiawi dan juga keseimbangan metabolik dari koklea. Atrofi dari stria ini
menyebabkan hilangnya pendengaran yang direpresentasikan melalui kurva
pendengaran yang mendatar (flat) sebab seluruh koklea terpengaruh. Diskriminasi
kata-kata dijumpai. Proses ini berlangsung pada seseorang yang berusia 30-60 tahun.
Berkembang dengan lambat dan mungkin bersifat familial. Penderita dengan kasus
kardiovaskular (heart attacks, stroke, intermittent claudication) dapat mengalami
prebikusis tipe ini serta menyerang pada semua jenis kelamin namun lebih nyata pada
perempuan.5,8

Presbikusis Mekanik ini disebabkan oleh penebalan dan kekakuan sekunder dari
membran basilaris koklea. Terjadi perubahan gerakan mekanik dari duktus koklearis
dan atrofi dari ligamentum spiralis . 5.6

II.6.PATOGENESIS
Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur kolklea dan N.VIII. pada
koklea perubahan mencolok ialah atrofi dan degenarasi sel sel rambut penunjamng
pada organ corti . proses atrofi diseetai dengan perubahan vascular juga terjadi pada
stria vaskularis . selain itu terdapat pula perubahan , berupa berkurangnya jumlah dan
ukuran sel-sel ganglion dan saraf .hal yang sama terjadi juga pada myelin akson
saraf.5.7.8

II.7.GEJALA KLINIS
Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan-
lahan dan progresif,simetris pada kedua telinga. Keluhan lainnya dalah telinga
berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat mendengar suara percakapan , tetapi
sulit untuk memahaminya, terutama bila diucapkan dengan cepat di tempat dengan
latar belakang bising (cocktail party deafness). Bila intensitas suara ditingggikn akan
timbul rasa nyeri di telinga , hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan saraf
(recruitment).8

II. 8. DIAGNOSIS

Pada anamnesis Penurunan ketajaman pendengaran pada usia lanjut, bersifat


sensorineural, simetris bilateral dan progresif lambat. Umumnya terutama terhadap
suara atau nada yang tinggi. Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan telinga hidung
tenggorok, seringkali merupakan kelainan yang tidak disadari. Penderita menjadi
depresi dan lebih sensitif. Kadang- kadang disertai dengan tinitus yaitu persepsi
munculnya suara baik di telinga atau di kepala. Faktor risiko presbikusis adalah: 1)
Paparan bising, 2) merokok, 3) obat-obatan, 4) hipertensi, dan 5) riwayat keluarga.
Orang dengan riwayat bekerja di tempat bising, tempat rekreasi yang bising, dan
penembak (tentara) akan mengalami kehilangan pendengaran pada frekuensi tinggi.

Penggunaan obat-obatan antibiotik golongan aminoglikosid, cisplatin, diuretik, atau


anti inflamasi dapat berpengaruh terhadap terjadinya presbikusis.8

Pemeriksaan fisik pada penderita biasanya normal setelah pengambilan serumen yang
merupakan problem pada penderita usia lanjut dan penyebab kurang pendengaran
terbanyak. Pada pemeriksaan otoskopi, tampak membran timpani normal atau bisa
juga suram, dengan mobilitas yang berkurang. Pemeriksaan tambahan tes penala Uji
rinne positif Hantaran Udara ≥ Hantaran Tulang, Uji Weber, Uji Schwabach
memendek.5
Audiometri murni pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan. Pemeriksaan
audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli sensorineural nada tinggi bilateral dan
simetris. Pemeriksaan audiometri nada murni ditemukan perurunan ambang dengar
nada murni yang menunjukkan gambaran tuli sensorineural. Pada tahap awal terdapat
penurunan yang tajam (sloping) setelah frekuensi 1000 Hz. Gambaran ini khas pada
gangguan pendengaran jenis sensorik dan neural. Kedua jenis ini paling sering
ditemukan.5.7

Garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolik dan mekanik lebih
mendatar, kemudian pada tahap berikutnya berangsur-angsur terjadi penurunan.
Semua jenis presbikusis tahap lanjut juga terjadi penurunan pada frekuensi yang lebih
rendah.5

Audiometri tutur Menunjukkan adanya gangguan diskriminasi wicara (speech


discriminatin) dan biasanya keadaan ini jelas terlihat pada presbikusis jenis neural
dan koklear. Pada pemeriksaan audiometri tutur pasien diminta untuk mengulang kata
yang didengar melalui kasettape recorder. Pada tuli persepti koklea, pasien sulit untuk
membedakan bunyi R, S, C, H, CH, N. Sedangkan pada tuli retrokoklea lebih sulit
lagi umtuk membedakan kata tersebut. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai
kemampuan pasien dalam pembicaraan sehari-hari, dan untuk menilai pemberian alat
bantu dengar.5

10
Gambar 2 : audiogram preskinusis

II.9.PENATALKSANAAN

Penatalaksanaan pada pasien ini bertujuan untuk memperbaiki efektifitas pasien


dalam berkomunikasi dan memaksimalkan pendengaran pasien, atau yang biasa
disebut dengan rehabilitasi. Pada penatalaksanaan kali ini akan lebih diterangkan
tentang Hearing Aid/Alat bantu dengar.5.7.9

II.11.a Definisi Hearing Aid

Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dioperasikan dengan batere,
yang berfungsi memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan
dengan lancer . alat bantu dengar terdiri dari .9

 Microphone : bagian yang berperan menerima suara dari luar dan mengubah
sinyal suara menjadi energy listrik , kemudian meneruskannya ke
amplifer .
 Amplifer : berfungsi memperkeras suara dengan cara memperbesar energy
listrik yang selanjutnya mengirimkannya ke receiver .
 Receiver loudspeaker : mengubah energy listrik yang telah diperbesar
amplifer menjadi energy bunyi kembali dan meneruskannya ke liang telinga.
 Batere: sebagai sumber tenaga 11
Berdasarkan hasil tes fungsi pendengaran, seorang audiologis bisa
menentukan apakah penderita sudah memerlukan alat bantu dengar atau belum
(audiologis adalah seorang profesional kesehatan yang ahli dalam mengenali dan
menentukan beratnya gangguan fungsi pendengaran). 10

Alat bantu dengar sangat membantu proses pendengaran dan pemahaman


percakapan pada penderita penurunan fungsi pendengaran sensorineural. Dalam
menentukan suatu alat bantu dengar, seorang audiologis biasanya akan
mempertimbangkan kemampuan mendengar penderita, aktivitas di rumah
maupun di tempat bekerja, keterbatasan fisik, keadaan medis , penampilan,
harga.10

Pemrosesan Suara Pada Alat Bantu Dengar

Saat ini sebagian besar alat bantu dengar sudah memakai teknologi digital,
artinya sinyal suara yang ditangkap oleh mikrofon dirubah (konversi) menjadi
kode-kode digital, yang kemudian diproses menggunakan perhitungan
matematis.5.9

Pemrosesan suara secara digital memungkinkan untuk melakukan “teknik


memanipulasi sinyal” contohnya : memisahkan sinyal suara percakapan dengan
sinyal bising. Sebagian besar alat bantu dengar saat ini memiliki kemampuan
(dalam memproses) lebih baik dibanding komputer desktop, tidak seperti alat
bantu dengar yang ada di beberapa tahun lalu yang tidak lebih dari sekedar
amplifier.10

Algoritma yang kompleks dapat memisahkan suara / bunyi ke beberapa


frekuensi dan mengamplikasi tergantung dari setinggan/program yang
diberlakukan pada alat bantu dengar yang sesuai dengan kondisi gangguan
pendengaran klien . dengan metode algoritma juga memungkinkan untuk
membedakan jumlah amplikasi antara suara yang pelan , sedang , dan keras .
dengan cara tersebut diharapkan suara yang pelan dapat terdengar , namun suara
yang keras tidak terasa menyakitkan telinga (over amplifkasi) . dan pemerosesan
digital memastikan replica sinyal asal secara presisi dengan distorsi yang
minimal agar menghasilkan kualitas suara yang bagus .9.10

12
KLASIFIKASI

 Menurut system kerjanya


1. Analog : prinsip kerja memperkeras suara yang masuk telinga melalui
komponen mekanik dasar yang sederhana . sirkuit ABD ini telah
diatur dari pabrik sehingga kemampuan pengaturan yang lebih
individual sangat terbatas atau kurang fleksibel . system ini mudah
mengalami distorsi , terjadi noise (bising) pada rangkaian komponen
dan rentan terhadap bising di sekitarnya .
2. Digital :system analog merupakan ABD yang menggunakan chip
computer yang menganalisa suara yang masuk . setelah suara
diamplikasi , teknologi digital akan memilih suara yang perlu
diteruskan ke dalam telinga dan menyingkirkan suara yang tidak
diharapkan (noise) . ABD system digital bias menerima program
computer tertentu yang dapat memilih frekuensi spesifik sesuai dengan
kebutuhan .

13
 Menurut bentuknya
Setiap bentuk ABD memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing .
berikut adalah pembahasan beberapa ABD yang ada saat ini .8.9
Kandidat pemakai alat bantu dengar

Setiap orang dengan kesulitan mendengar atau memahami pembicaraan harus


mempertimbangkan penggunaan alat amplifikasi pendengaran. Hal ini
terutama sangat dianjurkan untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran,
dimana intervensi harus dianjurkan sedini mungkin. Gangguan pendengaran
dapat secara umum dikelompokkan menjadi Mild Hearing Loss (20-40 dB),
Moderate Hearing Loss (45-65 dB), Severe Hearing Loss (70-85 dB),
Profound Hearing Loss (>85 dB).8,9
Selain tipe dan derajat ketulian, ada beberapa faktor lainnya yang perlu
diperhitungkan mengenai apakah seorang pasien membutuhkan alat bantu
dengar, antara lain umur dan kondisi kesehatan mental dan fisik pasien secara
umum, motivasi pasien (Bukan keluarga atau pihak lain), kondisi keuangan
pasien, pertimbangan kosmetis, kebutuhan pasien alat komunikasi , terutama
dalam kehidupan dan pekerjaan .9

Implan koklea

Anda mungkin juga menyukai