Anda di halaman 1dari 5

IDENTITAS NASIONAL

Bagian ini hendak menguraikan tentang makna, unsur, bentuk identitas nasional dan
identitas nasional sebagai jati diri bangsa me lalui proses berbangsa serta pemberdayaan
identitas nasional untuk menghindari kecenderungan disintegrasi dan pelaksanaan pemerin
tahan yang menyimpang.
A. MAKNA DAN UNSUR-UNSUR PEMBENTUK INDENTITAS NASIONAL
Istilah identitas berasal dari bahasa Inggris Identity, yang menu rut KUBI berarti
keadaan, ciri-ciri khusus suatu benda/orang. Dalam kamus politik identitas berarti ciri-ciri
atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Sedangkan kata nasional dari akar kata nation
(Inggris) vang berarti bangsa yang tengah menegara atau kebangsaan. dalam kamus politik
berasal dari kata natio (latin) artinya kelahiran, suku bangsa. Kata nasion al berarti
masyarakat yang sudah berkembang sedemikian, sehingga mempunyai kesamaan sejarah,
tradisi, kebuda yaan, bahasa dan wilayah. Hal ini menimbulkan kesadaran dan kese tiaan
serta kemauan untuk hidup bersatu dalam suatu negara yang merdeka (Marbun, 2005).
Jadi identitas nasioanal Indonesia (national identity) atau sering disebut kepribadian
nasional/jati diri nasional adalah ciri khusus yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sehingga
dapat dibedakan dengan ciri khusus bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Identitas nasional Indonesia bersumber dari nilai-nilai adat budaya, bahasa, suku
bangsa di wilayah nusantara, nilai-nilai ideo logis, falsafah atau pandangan hidup bangsa,
nilai-nilai historis yang dialami masa lampau, nilai-nilai religius, dan sebagainya.
Menurut Rahayu (2007) pembentuk jadi diri bangsa Indonesia itu meliputi; suku
bangsa, agama, bahasa, budaya nasional, wilayah nusantara dan ideologi Pancasila.
Sementara Unsur-unsur pembentuk jati diri bangsa antara lain :
1. Identitas fundamental adalah Pancasila sebagai falsafah bangsa,dasar negara, dan
ideologi negara.
2. Identitas instrumental ialah UUD 1945 dan tata perundang annya, bahasa Indonesia,
lambang negara, bendera negara, dan lagu Indonesia Raya.
3. Identitas alamiah ialah ruang hidup bangsa sebagai negara ke pulauan yang pluralis
dalam suku, bahasa, agama dan keperca yaan serta adat budaya, nilai ideologis dan
falsafah dalam proses berbangsa dan bernegara.
Identitas nasional penting karena memiliki fungsi sebagai pedoman, pegangan dalam
interaksi dalam kehidupan bangsa yang plu ralis begitu juga dengan bangsa-bangsa lain di
dunia dalam hal pola pikir, sikap, perilaku, menampakkan perbedaan dengan bangsa-bangsa
lain di muka bumi ini. Sehingga menjadikan suatu bangsa dapat ber diri kukuh, kuat, mantap
tidak mudah terombang-ambing oleh pe ngaruh/keadaan apapun di era informasi, era
komunikasi dan era glo balisasi, sehingga bangsa Indonesia dapat memainkan perannya seba
gai bangsa yang netral pada posisi silang dunia yang strategis ini.
B. BENTUK-BENTUK INDENTITAS NASIONAL
Bertolak dari berbagai sumber dan pendapat para ahli, identitas nasional lahir melalui
proses berbangsa yang sangat panjang, yaitu semenjak masa penjajahan hingga saat
kemerdekaan. Jika diindentifikasi maka diperoleh hal-hal sebagai identitas nasional bangsa
Indonesia atau negara Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain, adalah sebagai
berikut.
a. Negara Pancasila
BPUPKI (Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai) secara lembagawi adalah penggali dasar
negara, di mana Pancasila ditetapkan (18 Agustus 1945) sebagai dasar negara NKRI,
disamping merupakan falsafah, ideologi, pandangan hidup dan tata nilai bangsa.
Menurut Rahmat (2007) terdapat beberapa sebutan lain yang di hubungkan
dengan Pancasila yaitu : Pancasila sebagai jiwa bangsa, Pancasila sebagai kepribadian
bangsa, Pancasila sebagai sumber hu kum, Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
Indonesia, Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, dan sebagainya.
Keberadaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia ini lah yang
memberikan ciri khas bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa lain yaitu pola
pikir, sikap dan perilakunya senantiasa men cerminkan nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam Pancasila. Se mentara dalam Negara Indonesia sendiri sebagai
masyarakat yang majemuk/plural Negara Pancasila menuntun untuk sampai pada pe
mahaman akan kebersamaan sekalipun berbeda suku bangsa, bagi Negara itu sendiri
sebagai pedoman untuk menciptakan Negara yang mem fasilitasi dan melindungi
kemajemukan yang menjadi hakiki bangsa Indonesia yang tidak terelakkan.
b. Negara Konstitusi
Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan dasar negara ( Pancasila )
serta menetapkan konstitusi ( hukum Dasar ) atau UUD 1945 sebagai hukum dasar
tertulis dan merupakan sumber hukum yang menempati kedudukan tertinggi.
Rahmat (2007) mengemukakan bahwa dalam kedudukan sebagai sumber hukum
tertinggi, maka setiap peraturan perundang-un dangan di bawah UUD 1945 harus
berlandaskan dan bersumberkan pada UUD 1945. Dengan demikian UUD 1945
mempunyai fungsi se. bagai alat kontrol, alat mengecek apakah norma hukum yang
lebih rendah itu sesuai atau tidak dengan ketentuan UUD 1945.
Dalam konteks inilah, maka Indonesia dikatakan sebagai negarayang berdasar
atas hukum (rechts staats) bukan sebagai negara kekuasaan (machts staats). Artinya
negara dalam melaksanakan tugasnya harus senantiasa berdasar pada hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Hal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
menganut sistem konstitusional.
Sehubungan dengan identitas di atas (negara konstitusional), pasal 1 UUD 1945
menyatakan: Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Negara Indonesia ada lah negara hukum. Dengan demikian negara Indonesia adalah
negara yang berbentuk Negara Kesatuan dengan bentuk pemerintahan Repu blik,
sistem pemerintahan Demokrasi, dan sebagai Negara Hukum. Dengan demikian
perilaku Negara harus terimplementasikan dalam pelaksanaan pemerintahan harus
mencerminkan sebagai negara yang berkonstitusi. Salah satu wujud konkritnya adalah
adanya jaminan perlindungan hak dasar masyarakat yang berupa pengaturan HAM,
dan adanya system kelembagaan sebagai instrumen Negara dan peme rintah untuk
menjalankan pemerintahan yang dijamin oleh konstitusi.
c. Identitas lainnya terdapat dalam UUD 1945
1. Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal: 35)
Simbol warna merah putih ini mencerminkan sikap dan perilaku bangsa Indonesia
senantiasa menunjukan kebenaran dan kesucian dalam membela kebenaran dan
keadilan demi tegaknya NKRI, yang dikibarkan pertama kali pada upacara
proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
2. Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal: 36)
Pada tanggal 28 Oktober 1928 lahir sumpah pemuda, saat itu para pemuda-pemudi
Indonesia berikrar bahasa Indonsia sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional
yang diharapkan dapat mengikat persatuan secara kokoh.
3. Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
(Pasal: 36A)
Lambang negara ini menggambarkan negara dengan alat-alat ke kuasaannya yang
mampu memberikan perlindungan kepada tanah air termasuk segala isinya serta
terhadap anak-anak bangsa dari segala ancaman dan bahaya baik dari luar ataupun
dari dalam. Hal ini sangat diperlukan karena bangsa Indonesia yang majemuk ini
sangat rentan terperosok kedalam perpecahan (konflik).
Sendawa (2007) mengungkapkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan
atau motto bangsa Indonesia yang terdapat dalam lambang negara "Burung
Garuda". Istilah ini diambil dari buku Suta soma, karangan Mpu Tantular yang
dituliskan dalam bahasa sanskrit. Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, bangsa yang mempunyai
keanekaragaman, baik dalam aspek agama, budaya, maupun ras dan suku bangsa.
Kebhi nekaan adalah sifat nyata bangsa Indonesia yang membanggakan, namun
sekaligus sering menimbulkan keprihatinan. Karena meng atur masyarakat yang
heterogen jauh lebih sulit dibandingkan meng atur masyarakat yang homogen.
Untuk itu kesadaran bersama atas kemajemukan/pluralitas itu menjadi hal utama
dalam berperilaku berbangsa dan bernegara untukmenciptakan keutuhan bersama.
4. Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal: 36 B) Pertama kali lagu Indonesia
Raya dinyanyikan pada Ikrar Sum pah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 untuk
menyadarkan dan mem bakar semangat persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat,
bangsa dan pemuda-pemudi Indonesia yang penuh dengan kebhinnekaan itu. Itu
fungsi lagu kebangsaan pada saat itu untuk menuju kemerde kaan dan kecintaan
kepada bangsa dan persatuan bangsa. Pada masa kini agar kecintaan dan
kebanggaan pada Indonesia dan semangat men jaga keutuhan tetap membahana
pada sanubari anak bangsa harus lah lagu kebangsaan tetap berkumandang dan
dikumandangkan baik dalam hati masing-masing anak bangsa maupun dalam
perilaku se sehari.
Identitas tersebut bendera, bahasa dan lambang Garuda Pancasila merupakan
identitas yang penting. Terlebih Bendera merupakan identitas yang segera dikenali
oleh bangsa lain dari pada identitas lainnya yang juga tidak kalah penting. Karenanya
pada 9 Juli 2009 Presiden RI telah mengesahkan dan memberlakukan UU RI. No: 24
Th. 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebang saan.
Keempat hal ini merupakan jati diri atau identitas NKRI sebagai sarana pemersatu,
dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.
Dalam hubungan internasional keempat hal ini merupakan sim bol kedaulatan NKRI
sebagai negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur (Pembukaan UUD'45
alinea kedua). Karenanya peng gunaannya tidaklah boleh sembarang, seperti bendera,
ada tatanan yang harus diperhatikan dalam pengibaran dan penggunaannya
d. Negara Kepulauan yang Berciri Nusantara
Pasal 25 A UUD 1945 (Amandemen) menegaskan bahwa: "Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-Undang.Kata
Nusantara merupakan sebutan lain Indonesia. Istilah nu santara secara harafiah terdiri
dari dua kata nusa yang berarti pulau atau kepulauan dan antara berarti kedudukan
yang diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia serta diapit oleh dua samudra yaitu
samudra Hindia dan samudra Pasific.
Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelago) menempati posisi silang
dunia yang strategis, sesuai dengan prinsip archipelage memandang pulau-pulau itu
merupakan kesatuan yang untuh di mana laut berfungsi menghubungkan satu pulau
dengan pulau yang lain menjadi satu kesatuan wilayah NKRI..
Dalam konteks ini Gultom Cs (2001) mengemukakan bahwa denga sebutan
Nusantara bagi Indonesia, paling tidak memiliki dua ciri khusus yaitu sebagai negara
kepulauan yang memiliki posisi antara. H tersebut membawa konsekuensi :
1. Ke dalam : berlakunya asas negara kepulauan atau prinsip archipelago yang
menuntut bersatu padunya unsur tanah dan air secara selaras dan serasi guna
merealisasikan perwujudan " tanah air " sebagai kesatuan utuh antara unsur
pulau-pulau dengan unsur airnya
2. Ke luar : berlakunya asas posisi antara , atau prinsip Ind-ra-ja-ya ( Indonesia raya
) yang menuntut Indonesia memiliki posisi kuat agar tetap berdiri tegak di
tengah-tengah tarikan pengaruh dari segala penjuru mata angin

Anda mungkin juga menyukai