Anda di halaman 1dari 127

ANALISIS PENINGKATAN STABILITAS TEGANGAN

DENGAN MENGGUNAKAN STATCOM APLIKASI


PT. PLN (PERSERO) UPB SUMBAGUT

TESIS

Oleh

YUSMARTATO
087034016/TE

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS PENINGKATAN STABILITAS TEGANGAN
DENGAN MENGGUNAKAN STATCOM APLIKASI
PT. PLN (PERSERO) UPB SUMBAGUT

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik


Dalam Program Studi Magister Teknik Elektro
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

YUSMARTATO
087034016/TE

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis : ANALISIS PENINGKATAN STABILITAS
TEGANGAN DENGAN MENGGUNAKAN
STATCOM APLIKASI PT. PLN (PERSERO) UPB
SUMBAGUT
Nama Mahasiswa : Yusmartato
NIM : 087034016
Program Studi : Magister Teknik Elektro

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Usman Baafai) (Ir. Refdinal Nazir, MS, Ph.D)
Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Ir. Usman Baafai) (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME)

Tanggal Lulus : 16 Agustus 2011

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Permintaan listrik telah meningkat secara substansial sedangkan perluasan


pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik sangat terbatas, karena
pembatasan lingkungannya serta sumber daya yang terbatas. Sebagai akibatnya
beberapa saluran transmisi membias dari sistem stabilitas faktor daya membatasi
transfer. Sistem FACTS (Flexible AC Transmission System) pengendali terutama
digunakan untuk memperbaiki kualitas daya penyaluran dari pembangkit ke beban
dan menyelesaikan berbagai masalah sistem kontrol daya, steady-state dan fungsi
kontrol aliran daya.
Diantara varian yang berbeda perangkat FACTS, static compensator dilihat
yang paling memadai karena dapat memasuk daya reaktif yang dibutuhkan saat ini,
untuk memperbaiki perubahan tegangan yang bermasalah dan meningkatkan sistem
stabilitas.
Sebuah model yang lebih fleksibel dapat dilakukan dengan STATCOM
sebagai sumber tegangan variabel yang besar dan sudut fasa dapat disesuaikan
dengan menggunakan algoritma, untuk memenuhi besarnya tegangan listrik di bus
saluran transmisi Arus Bolak Balik yang terhubung pada titik sambungan.
STATCOM akan diwakili oleh sebuah sumber tegangan yang sinkron
dengan batas maximum dan minimum dan STATCOM juga direpresentasikan sebagai
sumber tegangan untuk berbagai macam operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk verifikasi kemampuan STATCOM dalam
meningkatkan regulasi tegangan (stabilitas tegangan) dalam sistem transmisi tenaga
listrik dari STATCOM ini disimulasikan menggunakan MATLAB disertakan dalam
model Newton Raphson.

Kata kunci: FACTS, Statcom, Stabilitas Tegangan, Newton Raphson, Matlab.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

The demand for electricity has been substantially increasing while the
expansion of power generation and power transmission very limited because of
environmental restrictions and the limited resources. The consequence is that several
transmission lines drift off and the power factor stability system limit the transfer. The
FACTS (Flexible AC transmission systems (FACTS) control is especially used to
improve the quality of distribution power from the generator to the load and to settle
various problem of power control system, steady-state and the function of power flow
control.
Between the different variants of FACTS devices, tatic compensator seems to
be the most adequate because it can supply the reactive power required at this time,
to fix a problematic voltage change and to improve system stability.
A more flexible model that can be done with STATCOM as the major source
of variable voltage and phase angle can be adjusted using the algorithm to meet the
voltage magnitude at the bus of alternating current transmission lines connected at
the connection point.
STATCOM will be represented by a synchronized voltage source with
maximum and minimum limit and STATCOM which is also represented as a voltage
source for various kinds of operation.
This purpose of this study was to verify the capability of STATCOM in
increasing voltage regulation ( voltage stability ) in the electric power transmission
systems and from this STATCOM is was simulated by using MATLAB and was
included in Newton -Raphson model.

Keywords: FACTS, Statcom, Voltage Stability, Newton Raphson, Matlab.

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT


atas kasih dan karunia-Nya memberikan pengetahuan, kekuatan, dan kesempatan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tesis ini adalah “Analisis Peningkatan
Stabilitas Tegangan dengan Menggunakan Statcom Aplikasi PT. PLN (Persero)
UPB Sumbagut”.
Dalam menyusun tesis ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik berupa dukungan moril, materil, spiritual, maupun
administrasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Baafai sebagai Ketua
Program Studi Magister Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
dan sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembimbing dalam penulisan tesis ini. Bapak Ir.
Refdinal Nazir, MS., Ph.D sebagai Anggota Komisi Pembimbing dalam penulisan
tesis ini. Bapak Ir. Sinar Terang Sembiring, MT, Bapak Ir. Suprapto, MT, Bapak
Dr.Eng.Ariadi Hazmi, Bapak Heru Cahyadi, Manajer PT. PLN (Persero) UPB
Sumbagut yang memberikan izin pengambilan data dalam penyelesaian tesis ini.
Bapak dan Ibu di lingkungan PT. PLN (Persero) UPB Sumbagut yang ikut
memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu. Bapak Dosen Staf Pengajar Magister Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara. Rekan-rekan mahasiswa Magister Teknik Elektro
Fakultas Teknik USU angkatan pertama tahun 2008 pada khususnya. Teristimewa
penulis persembahkan kepada Istri yang tercinta Siti Zulaika Siregar dan anak-anakku
yang tersayang, Zulfikar Ali, ST, Mirfat Nadya (masih Semester VIII Teknik
iii

Universitas Sumatera Utara


Industri) dan Nawaf Ar Rasidy (masih SMP Kelas IX), memberikan semangat dalam
perjuangan babahnya untuk mendapatkan gelar Magister Teknik Elektro di
Universitas Sumatera Utara. Terima kasih kepada Bapak Pardamean Sinurat
ST,MT,serta semua pihak yang turut berperan serta dalam penyelesaian tesis ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Walaupun penulis sudah berupaya
semaksimal mungkin, namun penulis menyadari kemungkinan masih terdapat
kekurangan dalam penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan tesis ini. Besar harapan
penulis semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.

Wassalamu‘alaikum Wr. Wb.

Medan, Agustus 2011


Hormat saya Penulis

YUSMARTATO
NIM. 08 7034 016

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Yusmartato

Tempat/Tanggal lahir : Pematang Siantar /20 Januari 1957

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Jl. Garu III Gang 6 No 39 Kelurahan Harjo Sari I


Kecamatan Medan Amplas, 20147

Menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa:

PENDIDIKAN

1. Tamat SD Negeri 6, Pematang Siantar Tahun 1970

2. Tamat SMP Negeri II, Pematang Siantar Tahun 1974

3. Tamat SMA Negeri 3, Pematang siantar Tahun 1979

4. Tamat Sarjana Muda Teknik Elektro UISU, Medan Tahun 1984

5. Tamat Sarjana Teknik Elektro UISU, Medan Tahun 1995

PEKERJAAN

1. Staf Pengajar pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Islam Sumatera Utara (UISU) sejak 16 Mei 1997 sampai sekarang.

Universitas Sumatera Utara


Demikianlah riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, Desember 2011

Tertanda,

Yusmartato

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR....................................................................................... iii

DAFTAR ISI...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

DAFTAR ISTILAH........................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah........................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian....................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 7

2.1 Sistem Tenaga Listrik................................................................. 7

2.2 Aliran Daya.............................................................................. 10

2.3 Klasifikasi Bus........................................................................... 10

2.4 Persamaan Aliran Daya.............................................................. 12

2.5 Metode Aliran Daya................................................................... 19


vii

Universitas Sumatera Utara


2.6 Metode Newton-Raphson dengan Koordinat Polar................... 21

2.7 Static Compensator (STATCOM)............................................. 27

2.8 Prinsip Kerja Statcom................................................................ 30

2.9 Matlab-Simulink........................................................................ 33

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.................................................... 34

3.1 Diagram Alir Penelitian............................................................. 34

3.2 Sumber Data............................................................................... 36

3.3 Instrumen Penelitian................................................................... 37

3.4 Pemodel Sebelum dipasang Statcom pada Bus Bermasalah........ 37

3.5 Pemodel Statcom pada Bus Bermasalah.................................... 38

BAB 4 HASIL ANALISA............................................................................. 40

4.1 Hasil Analisa Aliran Daya Pada Saat Sistem Beban Malam........ 40

4.2 Hasil Analisa Aliran Daya Pada Saat Sistem Beban Pagi............ 47

4.3 Hasil Analisa Aliran Daya Menggunakan Statcom Beban Malam 56

4.4 Hasil Analisa Aliran Daya Penempatan Statcom Beban Malam... 57

4.5 Hasil Analisa Aliran Daya Menggunakan Statcom Beban Pagi.... 58

4.6 Hasil Analisa Aliran Daya Penempatan Statcom Beban Pagi....... 58

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 60

5.1 Kesimpulan................................................................................... 60

5.2 Saran............................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62

LAMPIRAN
viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Klasifikasi bus pada sistem tenaga ........................................................... 12

4.1. Hasil Analisa Aliran Daya, saat sistem beban malam ............................. 40

4.2 Hasil Analisa Aliran Daya, persen tegangan saat beban malam.. ............. 44

4.3 Hasil Analisa Aliran Daya,saat sistem beban pagi.............. .................... 48

4.4 Hasil Analisa Aliran Daya,persen tegangansaat beban pagi......... ............ 51

4.5 Bus yang bermasalah beban malam dan beban pagi...................... ........... 55

4.6 Hasil Simulasi Statcom... .......................................................................... 58

4.7 Hasil Simulasi Statcom.......... ................................................................... 59

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Diagram satu garis sistem tenaga listrik ................................................. 7


2.2. Kurva P-V pada bus beban ..................................................................... 8
2.3. Kurva Q-V pada bus beban ..................................................................... 9
2.4. Diagram satu garis sistem 2 bus.............................................................. 12
2.5. Diagram impedansi sistem 2 bus..................... ....................................... 13
2.6. Bus daya dengan transmisi model π untuk sistem 2 bus............... .......... 14
2.7. Aliran arus pada rangkaian ekuivalen.................. ................................... 14
2.8a. Sistem n-bus. ........................................................................................... 16
2.8b. Model transmisi π untuk sistem n-bus .................................................... 17
2.9. Ilustrasi metode Newton-Raphson................ .......................................... 21
2.10. Struktur dari Statcom.. ............................................................................ 28
2.11 Typical karakteristik V-I Statcom ........................................................... 29
2.12. Satu fasa rangkaian dari Statcom.............. .............................................. 29
2.13. Statcom.............................................. ..................................................... 30
2.14. Prinsip operasi dari Statcom ................................................................... 32
3.1. Diagram Alir penelitian................... ....................................................... 35
3.2. Rangkaian Transmisi Sebelum di pasang Statcom................... .............. 37
3.3. Rangkaian model Matlab/Simulink pengoperasian Statcom... ............... 38
3.4. Model Pengatur Statcom..... .................................................................... 39
3.5. Kurva Beban Malam.......... .......... ........................................................... 46
4.1. Kurva Beban Pagi....................................................... ............................ 53
4.2. Karakteristik Beban Malam dan Pagi Sumbagut-NAD.......................... 54
4.3. Rangkaian Transmisi untuk sistem beban malam. .................................. 55
4.4. Rangkaian Transmisi untuk sistem beban pagi........................................ 56
4.5. Rangkain Transmisi untuk beban malam................................................. 57
4.6. Rangkain Transmisi untuk beban pagi...................................................... 59

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Gambar sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam.


Lampiran 2 Data pembangkit sistem Sumbagut-NAD.
Lampiran 3 Data penghantar sistem Sumbagut-NAD.
Lampiran 4 Data beban malam dan beban pagi.
Lampiran 5 Data Matlab/Simulink-Three-Phase Programmable Volttage Source.
Lampiran 6 Data Gambar diagram satu garis-NAD sebelum simulasi.
Lampiran 7 Data Gambar Analisa Aliran Daya simulasi tegangan bus malam.
Lampiran 8 Hasil Gambar Analisa Aliran Daya simulasi persen tegangan malam.
Lampiran 9 1 s.d 16 Aliran Daya beban malam.
Lampiran 10 Hasil Gambar Analisa Aliran Daya simulasi tegangan bus pagi.
Lampiran 11 Hasil Gambar Analisa Aliran Daya Simulasi persen tegangan pagi.
Lampiran 12 1 s.d 10 Aliran Daya beban pagi
Lampiran 13 Hasil simulasi statcom.
Lampiran 14 Hasil simulasi statcom.
Lampiran 15 Ijin pengambilan data.

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISTILAH

A. Pembangkit Listrik
PLTGU = Pusat Listrik Tenaga Gas Uap
PLTU = Pusat Listrik Tenaga Uap
PLTG = Pusat Listrik Tenaga Gas
PLTD = Pusat Listrik Tenaga Diesel
PLTP = Pusat Listrik Tenaga Panas
PLTA = Pusat Listrik Tenaga Air
UPB = Unit Pengatur Beban

B. Persamaan Aliran Daya


S D = complex power demand (hubungan daya beban)
S G = complex power generation (hubungan daya pembangkitan)
S = complex bus power (hubungan daya bus )
P D = real power demand , MW (daya aktif beban)
P G = real power generation (daya aktif pembangkitan)
P = real bus power (daya aktif bus)
Q D = reactive power demand in MVAR (daya reaktif beban)
Q G = reactive power generation (daya reaktif pembangkitan)
Q = reactive bus power (daya reaktif bus)
IVI = bus voltage magnitude (besar tegangan bus)
bus voltage angle ( sudut phasa pada bus)
= complex voltage (hubungan tegangan)
= shunt susceptance
p = shunt admittance
s = series admittance
= series resistance
= series reactance
S = series impedance
G = synchronous reactance
ii = driving point admittance at bus i (titik pergerakan admitansi pada bus i)
ij = transfer admittance between busses i and j (admitansi alih diantara bus i
dan j)
= magnitude of ij (besaran dari Y ij)
ij = angle of ij (sudut)
= synchronous machine –generated voltage
= complex current (hubungan arus)
bus = bus admittance matrix

xii

Universitas Sumatera Utara


C. Data Pembangkit
MW = daya aktif (Mega Watt)
MVAR= daya reaktif (Mega Volt Amper Reaktif)
MVA = daya semu (Mega Volt Amper)

D. Data Transmisi
R = Ohm /km
X = Ohm/km
Y = µsi/km
Panjang = km
Aliran Daya

E. ETAP 4.0 = Electrical Transient Analizer Program

F. STATCOM =Static Compensator

G. FACTS = Flexible AC Transmission System

xiii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Permintaan listrik telah meningkat secara substansial sedangkan perluasan


pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik sangat terbatas, karena
pembatasan lingkungannya serta sumber daya yang terbatas. Sebagai akibatnya
beberapa saluran transmisi membias dari sistem stabilitas faktor daya membatasi
transfer. Sistem FACTS (Flexible AC Transmission System) pengendali terutama
digunakan untuk memperbaiki kualitas daya penyaluran dari pembangkit ke beban
dan menyelesaikan berbagai masalah sistem kontrol daya, steady-state dan fungsi
kontrol aliran daya.
Diantara varian yang berbeda perangkat FACTS, static compensator dilihat
yang paling memadai karena dapat memasuk daya reaktif yang dibutuhkan saat ini,
untuk memperbaiki perubahan tegangan yang bermasalah dan meningkatkan sistem
stabilitas.
Sebuah model yang lebih fleksibel dapat dilakukan dengan STATCOM
sebagai sumber tegangan variabel yang besar dan sudut fasa dapat disesuaikan
dengan menggunakan algoritma, untuk memenuhi besarnya tegangan listrik di bus
saluran transmisi Arus Bolak Balik yang terhubung pada titik sambungan.
STATCOM akan diwakili oleh sebuah sumber tegangan yang sinkron
dengan batas maximum dan minimum dan STATCOM juga direpresentasikan sebagai
sumber tegangan untuk berbagai macam operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk verifikasi kemampuan STATCOM dalam
meningkatkan regulasi tegangan (stabilitas tegangan) dalam sistem transmisi tenaga
listrik dari STATCOM ini disimulasikan menggunakan MATLAB disertakan dalam
model Newton Raphson.

Kata kunci: FACTS, Statcom, Stabilitas Tegangan, Newton Raphson, Matlab.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

The demand for electricity has been substantially increasing while the
expansion of power generation and power transmission very limited because of
environmental restrictions and the limited resources. The consequence is that several
transmission lines drift off and the power factor stability system limit the transfer. The
FACTS (Flexible AC transmission systems (FACTS) control is especially used to
improve the quality of distribution power from the generator to the load and to settle
various problem of power control system, steady-state and the function of power flow
control.
Between the different variants of FACTS devices, tatic compensator seems to
be the most adequate because it can supply the reactive power required at this time,
to fix a problematic voltage change and to improve system stability.
A more flexible model that can be done with STATCOM as the major source
of variable voltage and phase angle can be adjusted using the algorithm to meet the
voltage magnitude at the bus of alternating current transmission lines connected at
the connection point.
STATCOM will be represented by a synchronized voltage source with
maximum and minimum limit and STATCOM which is also represented as a voltage
source for various kinds of operation.
This purpose of this study was to verify the capability of STATCOM in
increasing voltage regulation ( voltage stability ) in the electric power transmission
systems and from this STATCOM is was simulated by using MATLAB and was
included in Newton -Raphson model.

Keywords: FACTS, Statcom, Voltage Stability, Newton Raphson, Matlab.

ii

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Daya listrik memberikan peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat

serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

modren sangat tergantung pada listrik sebagai input dasar. Hal ini menyebabkan

peningkatan jumlah pembangkit listrik dan kapasitas akibatnya di saluran transmisi

yang menghubungkan stasiun pembangkit ke pusat-pusat beban akan meningkat.

Sistem tenaga listrik secara luas yang saling berhubungan, perlu sistem

interkoneksi karena selain pengiriman melalui saluran transmisi ada pembangkit

listrik di mana komposisi energi per jenis pembangkit listrik (PLTGU, PLTU, PLTG,

PLTD, PLTA dan PLTP) dan pusat-pusat beban untuk meminimalkan total kapasitas

daya dan biaya.

Transmisi interkoneksi memungkinkan mengambil keuntungan dari

keragaman beban, ketersediaan sumber dan harga untuk pasokan listrik ke beban

dengan biaya minimum dengan keandalan yang dibutuhkan.

Pemanfaatan sistem tenaga listrik, aliran daya yang ada pada saat ini

disediakan oleh PT. PLN (Persero) UPB Sumbagut, untuk beban sistem Sumut, beban

sistem NAD, dengan jumlah total daya pembangkitan MW, MVAR beban, yang

memiliki Gardu Induk dan jumlah bus unlimited, aliran daya pada masing-masing

saluran transmisi, ditentukan oleh karakteristik saluran itu sendiri. Selain itu, selalu

1
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan operasi saluran yang stabil sehingga aliran daya dapat terus menerus

dilakukan walaupun mungkin sebahagian saluran mengalami gangguan. Untuk

kondisi ini dibutuhkan lebih dari satu aliran daya atau menggunakan beberapa saluran

transmisi yang saling terhubung. Oleh karena itu perlu suatu alat kontrol untuk

menjaga kestabilan sistem agar selalu beroperasi maximum.

Sistem kelistrikan yang kompleks akan selalu terjadi perubahan-perubahan

variabel setiap saat. Hal ini dapat dilihat pada perubahan tegangan, arus, daya aktif,

daya reaktif maupun frekwensi pada sistem tenaga listrik. Jumlah cadangan daya

reaktif pada sistem tenaga listrik merupakan salah satu indikator petunjuk dari

kestabilan tegangan. Pada tesis ini, akan dikaji Analisis Peningkatan Stabilitas

Tegangan dengan Menggunakan Statcom Aplikasi PT. PLN (Persero) UPB Sumbagut

untuk mengoptimalkan cadangan daya reaktif yang ada pada sistem tenaga listrik

maka akan digunakan metode sensitivitas, metode sensitivitas akan memberikan

informasi pembangkit yang harus memberikan daya reaktif ke beban. Pemilihan

pembangkit yang tepat akan meminimalkan rugi-rugi daya reaktif dalam saluran.

Aplikasi peralatan yang dipasang pada lokasi yang strategis. Aplikasi peralatan yang

digunakan untuk kontrol suatu sistem tenaga listrik dengan menggunakan FACTS,

yaitu:

a. Berdasarkan Thyristor

1. Tap Changer

2. Pengaturan sudut fasa

3. Static Var Compensator (SVC)

Universitas Sumatera Utara


4. Thyristor Controlled Series Compensator (TCSC)

b. Berdasarkan GTO (Gate Turn - off Thyristor)

1. Static Compensator (STATCOM)

2. Unified Power Flow Controlled (UPFC)

c. Berdasarkan IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)

1. Static Compensator (STATCOM)

2. HVDC Using Voltage Source Converters (HVDC-VSC)

Metoda Newton-Raphson untuk menjelaskan perhitungan aliran daya dalam

sistem beberapa bus yang akan dianalisa dengan menggunakan metoda Newton-

Raphson simulasi dilakukan oleh Matlab. Penggunaan statcom kondisi sebelum

kompensasi di saluran dengan beberapa bus, hasil perhitungan aliran daya dan

tegangan menggunakan metoda Newton-Raphson. Penggunaan statcom sesudah

kompensasi, statcom dihubungkan ke bus untuk memperbaiki tegangan, untuk

keperluan perbaikan ini, dibangkitkan daya reaktif (MVAR) dari statcom.

Penelitian yang dilakukan Yandrapragada Srihari, April 2010 dalam sistem 5

bus terdiri dari 1 slack bus, 2 bus pembangkit, 4 bus beban dan dihubungkan oleh 7

saluran transmisi menunjukkan impedansi (bilangan polar, rectanguler) line charging

sebagai data dan penulis akan melakukan penelitian di PT. PLN (Persero) UPB

Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam, akan mengambil data dari Sistem Tenaga

Listrik yang kapasitas aliran daya disesuaikan dari saluran.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Perumusan Masalah

Penyebab utama ketidak stabilan tegangan adalah ketidak mampuan dari

sistem tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan daya reaktif. Stabilitas tegangan

merupakan salah satu masalah terbesar dalam sistem tenaga listrik. Stabilitas

tegangan secara umum dengan menginjeksikan daya reaktif kepada bus-bus yang

lemah.

Perbaikan stabilitas tegangan dilakukan dengan menempatkan statcom pada

sistem tenaga listrik dengan ukuran dan lokasi yang tepat, dan selanjutnya dianalisis

nilai indeks stabilitas tegangan pada setiap bus beban sebelum dan setelah

pemasangan statcom.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan penulis yang akan dibahas adalah :

a. Aliran daya (dalam MW, MVAR) pada sistem pembangkitan, saluran

interkoneksi Sumbagut, NAD dengan menggunakan metode Newton-

Raphson, simulasi program ETAP 4.0.

b. Penempatan statcom pada bus yang mempunyai tegangan yang paling

rendah disimulasikan menggunakan Matlab.

c. Kondisi tegangan masih dalam batasan tegangan yaitu +5% sampai dengan -

10% dari tegangan nominal 150 KV.

d. Tidak digunakan pengalihan switch on dan switch off untuk mengatasi

beban yang bermasalah.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan stabilitas tegangan dengan

mengaplikasikan dari sistem tenaga listrik PT. PLN (Persero) UPB Sumbagut

diketahui beban sistem Sumbagut-NAD dan daya pembangkitan MW, MVAR,MVA

dan power factor yang memiliki Gardu Induk, jumlah bus unlimited dan mengetahui,

memahami penggunaan ETAP 4.0 untuk aliran daya dan statcom ditempatkan pada

sistem tenaga listrik dengan tujuan menganalisis perbaikan stabilitas tegangan

mengggunakan Matlab.

a. Untuk menganalisa aliran daya pada saluran transmisi.

b. Untuk menganalisa penempatan dan penggunaan statcom pada saluran

transmisi.

1.5 Manfaat Penelitian

Mengacu pada tujuan penelitian ini maka penelitian akan diharapkan dapat

memberikan berbagai aspek tentang stabilitas tegangan dan pentingnya untuk

mempertahankan profil tegangan yang akan dilakukan.

a. Manfaat teoritis, dapat mengetahui penggunaan alat, atau aplikasi peralatan

yang dipasang pada lokasi yang strategis. Alat yang digunakan untuk kontrol

sistem tenaga listrik, khusus saluran dikenal dengan peralatan FACTS

bertujuan memperbaiki kualitas daya penyaluran dari pembangkit ke beban

salah satu peralatannya statcom berfungsi memperbaiki perubahan tegangan.

Universitas Sumatera Utara


b. Manfaat praktis, dapat memberikan masukan yang berarti bagi PT PLN

(Persero) UPB Sumbagut dalam menggunakan statcom merupakan

hubungan cabang perangkat dari FACTS yang terdiri dari perangkat power

elektronik untuk mengatur aliran daya, dan meningkatkan kestabilan sistem

daya. Statcom mengatur regulasi tegangan terminal dengan cara

membangkitkan atau menyerap daya reaktif dari sistem. Jika tegangan

sistem lebih rendah, statcom membangkitkan daya reaktif (statcom bersifat

kapasitif). Jika tegangan sistem lebih tinggi, statcom menyerap daya reaktif

(statcom bersifat induktif). Variasi daya reaktif diatur oleh VSC yang

dihubungkan pada sisi sekunder transformator. VSC terdiri dari GTO dan

IGBT untuk menghasilkan tegangan dari sumber tegangan DC.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Tenaga Listrik

Sistem tenaga listrik EPS (Electric Power System) adalah rangkaian sistem

tenaga listrik dari pembangkitan, transmisi dan distribusi yang dioperasikan secara

serentak dalam rangka penyediaan tenaga listrik.

Komponen dasar yang membentuk sistem tenaga listrik adalah generator,

transformator, saluran transmisi dan beban. Dalam menganalisis sistem tenaga

diperlukan diagram yang dapat mewakili setiap komponen sistem tenaga listrik [3].

Diagram yang selalu digunakan adalah diagram satu garis dan diagram impedansi

atau diagram reaktansi Gambar 2.1 adalah diagram satu garis sistem tenaga listrik.

Pembangkit Transformator Penghantar Transformator Sistem


Step-up Step-down Distribusi

Gambar 2.1 Diagram satu garis sistem tenaga listrik

Stabilitas tegangan adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga listrik untuk

mempertahankan besar tegangan yang memadai sehingga ketika sistem beban

nominal meningkat, daya aktual yang ditransfer ke beban akan meningkat.

Universitas Sumatera Utara


2.1.1 Stabilitas tegangan

Stabilitas tegangan mengacu pada kemampuan sistem daya untuk menjaga

tegangan di semua bus. Hal ini tergantung pada kemampuan untuk

mempertahankan/mengembalikan keseimbangan antara permintaan beban-beban

pasokan dari sistem daya, ketidak stabilan mungkin terjadi dalam hasil sebuah

progresif menurun atau kebangkitan tegangan beberapa bus, dari hasil ketidak

stabilan tegangan hilangnya beban di area atau tersandung jaringan transmisi dan

elemen lain [5].

2.1.2 Kurva P-V

Kurva P-V sangat berguna untuk analisis konseptual stabilitas dan tegangan

untuk sistem, di mana P adalah beban total dan V adalah tegangan kritis atau

perwakilan bus. P juga bisa transfer daya antara transmisi atau interkoneksi. tegangan

pada beberapa bus dapat diplot.

Untuk analisis konseptual kurva P-V nyaman pada saat karakteristik beban

sebagai fungsi dari tegangan [6]. Gambar 2.2 [5] menunjukkan titik lokus dari

tegangan menurun yang mengungkapkan sebagai titik kritis.

Gambar 2.2 Kurva P-V pada bus beban

Universitas Sumatera Utara


Titik hubungan ini mengungkapkan kinerja beban memberikan tunak, untuk

rangkaian stabilitas strain line linier, sedangkan puncak kritis titik menyatakan

kondisi operasi stabil dan titik kritis mengekspresikan ketidakstabilan kondisi operasi.

2.1.3 Kurva Q-V

Analisis stabilitas tegangan melalui kurva Q-V ini adalah untuk melihat

kondisi total banyak muatan (MVAR bagaimana) sistem strain menuju titik kritis dan

menurun. Berarti sistem kinerja dalam penyaluran daya reaktif telah melampaui

kinerja sistem itu sendiri. Gambar 2.3 [5] menunjukkan titik lokus dari tegangan

menurun yang mengungkapkan sebagai titik kritis

Gambar 2.3 Kurva Q-V pada bus beban

Titik hubungan ini mengungkapkan kinerja beban memberikan steady-state untuk

rangkaian stabilitas strain line linier, sedangkan atas titik kritis mengungkapkan

kondisi usaha yang stabil dan di bawah titik kritis mengungkapkan kondisi operasi

tidak stabil.

Universitas Sumatera Utara


2.2 Aliran Daya

Aliran daya di saluran listrik dapat dihitung apabila tegangan di masing-

masing bus saluran telah diketahui. Jadi masalah utama perhitungan aliran daya

adalah menghitung tegangan di masing-masing bus bila sumber arus injeksi

di masing-masing bus diketahui [2]. Namun dalam saluran tenaga listrik khususnya

dalam perhitungan aliran daya biasanya bukan injeksi arus yang diketahui melainkan

injeksi daya. Masalahnya hanya dapat diselesaikan secara iterasi yakni secara

bertahap mencari tegangan bus yang sesuai agar bersama dengan injeksi arus yang

ditimbulkan tegangan yang sedemikian itu menghasilkan daya yang sama dengan

daya yang diketahui.

2.3 Klasifikasi Bus

Dalam sistem tenaga setiap bus terdapat empat besaran yaitu dihubungkan

dengan daya aktif (P), daya reaktif (Q) besaran bus, magnitude tegangan (IVI) dan

sudut fasa δ. Dalam solusi aliran daya dua dari empat jumlah yang ditentukan dan dua

sisanya akan dihitung melalui solusi persamaan [9]. Bus digolongkan dalam tiga jenis

sebagai berikut :

1. Bus-PQ atau lazim disebut bus beban, komponen daya aktif P maupun daya

reaktif Q dua-duanya diketahui. Hal ini diinginkan untuk mengetahui

besarnya tegangan (IVI) dan sudut fasa δ melalui solusi aliran

daya.Tegangan pada bus dapat diizinkan untuk berbeda dalam nilai yang

Universitas Sumatera Utara


ditentukan misalnya +5% dan -10% dari tegangan nominal 150 KV ia juga

dikenal sebagian bus beban.

2. Bus – PV atau lazim disebut bus pembangkit. Di sini daya aktif P G dan besar

tegangan (IVI) yang diketahui sesuai dengan peringkat yang ditetapkan. Hal

ini diperlukan untuk mengetahui pembangkitan Q G daya reaktif dan sudut

fasa θ bus, ia juga dikenal sebagai bus generator atau bus yang dikontrol.

3. Bus penadah (slack bus) atau bus berayun (swing bus). Di sini kedua besaran

tegangan (IVI) dan sudut beban δ diketahui, ini akan mengurus daya

tambahan yang dibutuhkan dan kerugian transmisi. Hal ini diperlukan untuk

mengetahui daya nyata dan daya reaktif (P G dan Q G ) di bus.

Di sini slack bus atau swing bus dan sejak P dan Q tidak diketahui (IVI) dan

harus ditentukan. Biasanya sudut δ = 00 digunakan di bus dan semua sudut bus

lainnya disajikan [7].

Solusi aliran daya dapat dicapai oleh setiap metode iteratif, melihat metode

Newton-Raphson diterapkan dalam masalah aliran daya seperti diuraikan di atas, dua

variabel yang diterapkan pada setiap bus dan variabel sisanya diperoleh melalui solusi

aliran daya [8].

Variabel tambahan yang akan ditentukan solusi pengaturan arus beban,

mengatur transformator, kapasitansi, resistansi dan lain-lain. Jika variabel-variabel

tertentu yang diizinkan untuk bervariasi di kawasan dibatasi oleh pertimbangan

praktis (batas atas dan batas bawah, daya nyata, daya reaktif, bus batas tegangan dan

Universitas Sumatera Utara


berbagai pengaturan tap-transformator). Hasil dalam solusi aliran daya masing-

masing terkait dengan nilai dari variabel yang ditetapkan [10].

Tabel 2.1 Klasifikasi bus pada sistem tenaga

Tipe Bus Besaran yang diketahui Besaran yang tidak diketahui


Slack I V I = 1,0; θ = 0 P, Q

Gene rator (PV bus) P, I V I Q, θ

Load (PQ bus) P, Q IVI,θ

2.4 Persamaan Aliran Daya

Persamaan aliran daya secara sederhana, untuk sistem yang memiliki 2 bus.

Pada setiap bus memiliki sebuah generator dan beban [1,8,11], walaupun pada

kenyataannya tidak semua bus memiliki generator. Penghantar menghubungkan

antara bus 1 dengan bus 2. Pada setiap bus memiliki 6 besaran elektris yang terdiri

dari: P D , P G , Q D , Q G , V, dan δ [1]. Gambar 2.4 [1] dapat dihasilkan persamaan aliran

daya dengan menggunakan diagram impedansi.

G1 G2

Bus 1 Bus 2
Saluran
Line

Load 1 Load 2

Gambar 2.4 Diagram satu garis sistem 2 bus

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.5 [1] merupakan diagram impedansi di mana generator sinkron

direpresentasikan sebagai sumber yang memiliki reaktansi dan transmisi model π

(phi). Beban diasumsikan memiliki impedansi konstan dan daya konstan pada

diagram impedansi.

ZS
IˆG1 Iˆ1 Iˆ2 IˆG 2

IˆD1 V̂1 RS jXS V̂2


IˆD 2
jXG1 jXG 2
Beban 1

jB  jB 

Beba n 2
 yp  yp
2  2 
Ê1 G1 G2 Ê2

Gambar 2.5 Diagram impedansi sistem 2 bus

Besar daya pada bus 1 dan bus 2 adalah:

S1 = S G1 − S D1 = (PG1 − PD1 ) + j (QG1 − QD1 ) ...........................(2.1)

S 2 = S G 2 − S D 2 = (PG 2 − PD 2 ) + j (QG 2 − QD 2 ) ........................(2.2)

Gambar 2.6 merupakan penyederhanaan dari Gambar 2.5 menjadi daya bus (bus

daya) untuk masing-masing bus.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.6 Bus daya dengan transmisi model π untuk sistem 2 bus

Besarnya arus yang diinjeksikan pada bus 1 dan bus 2 adalah:

Bus
Power
*
ˆ
Iˆ1 = IˆG1 − IˆD1 ...........................................................................(2.3)

Iˆ2 = IˆG 2 − IˆD 2 .........................................................................(2.4)

Semua besaran adalah diasumsikan dalam sistem per-unit, sehingga:

S1 = Vˆ1 Iˆ1 = P1 + jQ1 ⇒ (P1 − jQ1 ) = Vˆ1* Iˆ1 .................................(2.5)

S 2 = Vˆ2 Iˆ2 = P2 + jQ2 ⇒ (P2 − jQ2 ) = Vˆ2* Iˆ2 .............................(2.6)


*

Bus
Power

Gambar 2.7 Aliran arus pada rangkaian ekuivalen

Universitas Sumatera Utara


Aliran arus dapat dilihat pada Gambar 2.7 [1] di mana arus pada bus 1 adalah:

Iˆ1 = Iˆ1′ + Iˆ1′′

( )
Iˆ1 = Vˆ1 y p + Vˆ1 − Vˆ2 y S

Iˆ1 = ( y p + y S )Vˆ1 + (− y S )Vˆ2 2.7)


.........………………………….....

Iˆ1 = Y11Vˆ1 + Y12Vˆ2 .……………………………………………(2.8)

Di mana.

Y 11 adalah jumlah admitansi terhubung pada bus 1 = y P + y S ……………….......(2.9)

Y 12 adalah admitansi negatif antara bus 1 dengan bus 2 = − y S ……………........2.10)

Untuk aliran arus pada bus 2 adalah:

Iˆ2 = Iˆ2′ + Iˆ2′′

( )
Iˆ2 = Vˆ2 y p + Vˆ2 − Vˆ1 y S

Iˆ2 = (− y S )Vˆ1 + ( y p + y S )Vˆ2 ..................................................(2.11)

Iˆ1 = Y21Vˆ1 + Y22Vˆ2 ………………………………...................2.12)

Universitas Sumatera Utara


Di mana.

Y 22 adalah jumlah admitansi terhubung pada bus 2 = y P + y S ………………......2.13)

Y 21 adalah admitansi negatif antara bus 2 dengan bus 1 = − y S = Y12 ………......(2.14)

Dari Persamaan (2.8) dan (2.12) dapat dihasilkan Persamaan dalam bentuk matrik,

yaitu:

 I 1   Y11 Y12  Vˆ1 


 I  = Y    ..........................................................(2.15)
 2   21 Y22  Vˆ2 

Notasi matrik dari Persamaan (2.15) adalah:

I bus = YbusVbus .........................................................................(2.16)

Persamaan (2.5) hingga (2.16) yang diberikan untuk sistem 2 bus dapat dijadikan

sebagai dasar untuk penyelesaian persamaan aliran daya sistem n-bus.

Gambar 2.8.a [1] menunjukkan sistem dengan jumlah n-bus di mana bus 1 terhubung

dengan bus lainnya. Gambar 2.8.b [1] menunjukkan model transmisi untuk sistem n-

bus.

Bus 2

Bus 3
Bus 1

Bus n

Gambar 2.8.a Sistem n-bus

Universitas Sumatera Utara


V1 V2
atau
Bus 2
V3
atau
Bus 1 Bus 3

ˆ
V4
atau
Bus n

Gambar 2.8.b Model transmisi π untuk sistem n – bus

Persamaan yang dihasilkan dari Gambar 2.8.b adalah:

( ) ( ) ( )
Iˆ1 = Vˆ1 y P12 + Vˆ1 y P13 + ... + Vˆ1 y P1n + Vˆ1 − Vˆ2 y S12 + Vˆ1 − Vˆ3 y S13 + ... + Vˆ1 − Vˆn y S1n

Iˆ1 = ( y P12 + y P13 + ... + y P1n + y S12 + y S13 + ... + y S1n )Vˆn − y S12Vˆ2 − y S13Vˆ3 + ... − y S1nVˆn .....(2.17)

Iˆ1 = Y11Vˆ1 + Y12Vˆ2 + Y13Vˆ3 + ... + Y1nVˆn ........................................................(2.18)

Di mana:

Y11 = y P12 + y P13 + ... + y P1n + y S12 + y S13 + ... + y S1n ...................................(2.19)

= jumlah semua admitansi yang dihubungkan dengan bus 1

Y12 = − y S12 ; Y13 = − y S13 ; Y1n = − y S1n ............................................................(2.20)

Universitas Sumatera Utara


Persamaan (2.21) dapat disubtitusikan ke Persamaan (2.5) menjadi Persamaan (2.22),

yaitu:

n
Iˆ1 = ∑ YijVˆ j ...........................................................................(2.21)
j =1

n
P1 − jQ1 = Vˆ1* I 1 = Vˆ1* ∑ Y1 jVˆ j .................................................(2.22)
j =1

n
Pi − jQi = Vˆi* ∑ YijVˆ j i = 1,2,....., n .........................(2.23)
j =1

Persamaan (2.23) merupakan representasi persamaan aliran daya yang non linear.

Untuk sistem n-bus, seperti Persamaan (2.15) dapat dihasilkan Persamaan (2.24)

yaitu:

 Iˆ1  Y 11 Y 12 ... Y 1n  Vˆ1 


ˆ    
 I 2  = Y 21 Y 22 ... Y 2 n  Vˆ2 
...........................................(2.24)
:  : : ... :   : 
    
 Iˆn  Y n1 Y n 2 ... Y nn  Vˆn 

Notasi matrik dari Persamaan (2.24) adalah.

I bus = YbusVbus .........................................................................(2.25)

Y 11 Y 12 ... Y 1n 
Y Y 22 ... Y 2 n 
Di mana: Ybus =  21 = matrik bus admitansi................2.26)
 : : ... : 
 
Y n1 Y n 2 ... Y nn 

Universitas Sumatera Utara


2.5 Metode Aliran Daya

Pada sistem multi-bus, penyelesaian aliran daya dengan metode persamaan

aliran daya. Metode yang digunakan pada umumnya dalam penyelesaian aliran daya,

yaitu metode: Gauss-Seidel, Fast Decoupled dan Newton-Raphson, pada tesis ini

akan dibahas dengan menggunakan metode Newton-Raphson [11,17].

2.5.1 Metode Newton-Raphson

Dalam metode Newton-Raphson secara luas digunakan untuk permasalahan

Persamaan non-linear. Penyelesaian Persamaan ini menggunakan permasalahan yang

linear dengan solusi pendekatan. Metode ini dapat diaplikasikan untuk satu

Persamaan atau beberapa Persamaan dengan beberapa variabel yang tidak diketahui

[13,16].

Untuk Persamaan non-linear yang diasumsikan memiliki sebuah variabel seperti

Persamaan (2.27).

y = f (x) ...............................................................................(2.27)

Persamaan (2.27) dapat diselesaikan dengan membuat Persamaan menjadi

f ( x) = 0 ................................................................................(2.28)

Menggunakan deret Taylor Persamaan (2.28) dapat dijabarkan menjadi Persamaan

(2.29).

1 df ( x0 )
(x − x0 )+ 1 df (2x0 ) (x − x0 )2 + ...........
2
f ( x ) = f ( x0 ) +
1! dx 2! dx
1 df n (x0 )
+ n
(x − x0 )n = 0 ...................................................(2.29)
n! dx

Universitas Sumatera Utara


Turunan pertama dari Persamaan (2.29) diabaikan, pendekatan linear menghasilkan

Persamaan (2.30).

df ( x0 )
f ( x ) = f ( x0 ) + (x − x0 ) = 0 .........................................(2.30)
dx

Dari.

f ( x0 )
x1 = x0 − ..............................................................(2.31)
df ( x0 ) dx

Bagaimana pun, untuk mengatasi kesalahan notasi, maka Persamaan (2.31) dapat

diulang seperti Persamaan (2.32).

(1)
=x (0)

( )
f x( 0 )
x
( )
df x( 0 ) dx
........................................................(2.32)

Di mana.

x(0) = Pendekatan perkiraan

x(1) = Pendekatan pertama

Oleh karena itu, rumus dapat dikembangkan sampai iterasi terakhir (k+1), menjadi

Persamaan (2.33).

( k +1)
=x (k )

( )
f x( k )
x
( )
df x( k ) dx
.....................................................(2.33)

x ( k +1) = x ( k ) −
( )
f x( k )
( )
f ' x( k )
...........................................................(2.34)

Universitas Sumatera Utara


Jadi,

∆x = −
( )
f x( k )
( )
f ' x( k )
......................................................................(2.35)

∆x = x ( k +1) − x ( k ) ....................................................................(2.36)

Metode Newton-Raphson secara grafik dapat dilihat pada Gambar 2.9 [13] ilustrasi

Metode Newton-Raphson

Gambar 2.9 Ilustrasi metode Newton-Raphson

Pada Gambar 2.9 dapat dilihat kurva garis melengkung diasumsikan grafik

Persamaan y = F (x) . Nilai x0 pada garis x merupakan nilai perkiraan awal kemudian

dilakukan dengan nilai perkiraan kedua hingga perkiraan ketiga.

2.6 Metode Newton-Raphson dengan Koordinat Polar

Besaran-besaran listrik yang digunakan untuk koordinat polar, pada

umumnya seperti Persamaan (2.37).

Vi = Vi ∠δ i ; V j = V j ∠δ j ; dan Yij = Yij ∠θ ij ...................(2.37)

Universitas Sumatera Utara


Persamaan arus (2.21) pada Persamaan sebelumnya dapat diubah kedalam Persamaan

polar (2.38).

n
Ii = ∑Y V
j =1
ij j

n
I i = ∑ Yij V j ∠θ ij + δ j .........................................................(2.38)
j =1

Persamaan (2.38) dapat disubstitusikan kedalam Persamaan daya (2.39) pada

Persamaan sebelumnya menjadi Persamaan (2.39).

Pi − jQi = Vi * I i

Vi* = Vi ∠ − δ i Vi * = conjugate dari Vi

n
Pi − jQi = Vi ∠ − δ i ∑ Yij V j ∠θ ij + δ j
j =1

n
Pi − jQi = ∑ Vi Yij V j ∠θ ij − δ i + δ j ...................................(2.39)
j =1

Di mana:

≅ Cos (θ ij − δ i + δ j ) + j sin (θ ij − δ i + δ j ) ..............(2.40)


(
j θ ij −δ i +δ j )
e

Persamaan (2.39) dan (2.40) dapat diketahui Persamaan daya aktif (2.41) dan

Persamaan daya reaktif (2.42).

Universitas Sumatera Utara


( )
n
Pi ( k ) = ∑ Vi ( k ) Yij V j( k ) cos θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) .........................(2.41)
j =1

( )
n
Qi( k ) = −∑ Vi ( k ) Yij V j( k ) sin θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) .......................(2.42)
j =1

Persamaan (2.41) dan (2.42) merupakan langkah awal perhitungan aliran daya

menggunakan metode Newton-Raphson. Penyelesaian aliran daya menggunakan

proses iterasi (k+1). Untuk iterasi pertama (1) nilai k = 0, merupakan nilai perkiraan

awal (initial estimate) yang ditetapkan sebelum dimulai perhitungan aliran daya

[14,15].

Hasil perhitungan aliran daya menggunakan Persamaan (2.41) dan (2.42) dengan nilai

Pi (k ) dan Qi(k ) . Hasil nilai ini digunakan untuk menghitung nilai ∆Pi (k ) dan ∆Qi(k ) .

Menghitung nilai ∆Pi (k ) dan ∆Qi(k ) menggunakan Persamaan (2.43) dan (2.44).

∆Pi (k ) = pi , spec − Pi ,(calc


k)
............................................................(2.43)

∆Qi(k ) = Qi , spec − Qi(,kcalc


)
...........................................................(2.44)

Hasil perhitungan ∆Pi (k ) dan ∆Qi(k ) digunakan untuk matrik Jacobian pada

Persamaan (2.45).

Universitas Sumatera Utara


 ∂P2( k ) ∂P2( k ) ∂P2( k ) ∂P2( k ) 
 ... ... 
∂δ 2 ∂δ n ∂ V2 ∂ Vn   ∆δ ( k )
 ∆P2( k )   
   :( k ) : : : : :  2

 :   ∂Pn ∂Pn( k ) ∂Pn( k ) ∂Pn( k )  :  .(2.45)
 ∆Pn( k )   ∂δ 2
...
∂δ n ∂ V2
...
∂ Vn   ∆δ ( k ) 
 =  2

(k ) 
∆Q2   ∂Q2 ∂Q2( k ) ∂Q2( k ) ∂Q2( k )  ∆ Vn( k )
(k )
... ... 
 :   ∂δ 2 ∂δ n ∂ V2 ∂ Vn  : 
   :  
∆Qn   ∂Q ( k )
(k ) : : : : :  ∆ Vn( k ) 
 n ∂Qn( k ) ∂Qn( k ) ∂Qn( k ) 
 ∂δ ... ... 
 2 ∂δ n ∂ V2 ∂ Vn 

Persamaan (2.45) [8] dapat dilihat bahwa perubahan daya berhubungan dengan

perubahan besar tegangan dan sudut fasa.

Secara umum Persamaan (2.45) dapat disederhanakan menjadi Persamaan (2.46).

 ∆P ( k )   J 1 J 2   ∆δ ( k ) 
 (k )  =   ( k )  ....................................................(2.46)
∆Q   J 3 J 4  ∆ V 

Besaran elemen matriks Jacobian Persamaan (2.46) adalah.

a) J1

∂Pi
( )
(k )

= ∑ Vi ( k ) V j( k ) Yij sin θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) ...........................(2.47)


∂δ i j ≠i

∂Pi
( )
(k )

= − Vi ( k ) V j( k ) Yij sin θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) j ≠ i ...........(2.48)


∂δ j

b) J2

∂Pi
( )
(k )

= 2 Vi ( k ) Yii cos θ ii + ∑ V j( k ) Yij cos θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) ....(2.49)


∂ Vi j ≠i

Universitas Sumatera Utara


∂Pi
( )
(k )

= Vi ( k ) Yij cos θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) j ≠ i ............(2.50)


∂Vj

c) J3

∂Qi
( )
(k )

= ∑ Vi ( k ) V j( k ) Yij cos θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) ..........................(2.51)


∂δ i j ≠i

∂Qi
( )
(k )

= − Vi ( k ) V j( k ) Yij cos θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) j ≠ i ...........(2.52)


∂δ j

d) J4

∂Qi
( )
(k )

= −2 Vi ( k ) Yii sin θ ii − ∑ V j( k ) Yij sin θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) ...(2.53)


∂ Vi j ≠i

∂Qi
( )
(k )

= − Vi ( k ) Yij sin θ ij − δ i( k ) + δ (j k ) j ≠ i ..........(2.54)


∂Vj

Setelah nilai matrik Jacobian dimasukkan kedalam Persamaan (2.46) maka nilai

∆δ i(k ) dan ∆ V
(k )
i
dapat dicari dengan menginversikan matrik Jacobian seperti

Persamaan (2.55).

−1
 ∆δ ( k )   J 1 J 2   ∆P ( k ) 
 (k )  =    .................................................(2.55)
∆ V   J 3 J 4  ∆Q ( k ) 

Universitas Sumatera Utara


( k +1)
Setelah nilai ∆δ i(k ) dan ∆ V diketahui nilainya maka nilai ∆δ i( k +1) dan ∆ V
(k )
i i

dapat dicari dengan menggunakan nilai ∆δ i(k ) dan ∆ V


(k )
i
ke dalam Persamaan (2.56)

dan (2.57).

δ i(k +1) = δ i(k ) + ∆δ i(k ) ...............................................................(2.56)

Vi (k +1) = Vi (k ) + ∆ Vi (k ) ..........................................................(2.57)

( k +1)
Nilai δ i( k +1) dan V i
hasil perhitungan dari Persamaan (2.56) dan (2.57) merupakan

perhitungan pada iterasi pertama. Nilai ini digunakan kembali untuk perhitungan

iterasi ke-2 dengan cara memasukan nilai ini ke dalam Persamaan (2.41) dan (2.42)

sebagai langkah awal perhitungan aliran daya, dengan diperolehnya hasil output

aliran beban dari sistem dengan metode Newton-Raphson adalah merupakan output

yang digunakan dalam analisis penempatan stabilitas tegangan menggunakan statcom

[16].

Perhitungan aliran daya pada iterasi ke-2 mempunyai nilai k = 1. Iterasi

perhitungan aliran daya dapat dilakukan sampai iterasi ke-n. Perhitungan selesai

apabila nilai ∆Pi (k ) dan ∆Qi(k ) mencapai nilai 2,5.10-4.

Perhitungan aliran daya menggunakan metode Newton-Raphson

1. Membentuk matrik admitansi Y rel sistem.

2. Menentukan nilai awal V(0), δ(0), P spec , Q spec.

Universitas Sumatera Utara


3. Menghitung daya aktif dan daya reaktif berdasarkan Persamaan (2.41) dan

(2.42).

4. Menghitung nilai ∆Pi (k ) dan ∆Qi(k ) berdasarkan Persamaan (2.43) dan

(2.44).

5. Membuat matrik Jacobian berdasarkan Persamaan (2.46) sampai Persamaan

(2.54).

6. Menghitung nilai δ ( k +1) dan V ( k +1) berdasarkan Persamaan (2.56) dan

(2.57).

7. Hasil nilai δ ( k +1) dan V ( k +1) dimasukkan kedalam Persamaan (2.41) dan

(2.42) untuk mencari nilai ∆P dan ∆Q . Perhitungan akan konvergensi jika

nilai ∆P dan ∆Q ≤ 10-4.

8. Jika sudah konvergensi maka perhitungan selesai, jika belum konvergensi

maka perhitungan dilanjutkan untuk iterasi berikutnya.

2.7 Static Compensator (STATCOM)

Merupakan perangkat yang terhubung dalam derivasi, terdiri dari sebuah

transformator kopling yang melayani mata rantai antara sistem tenaga listrik dan

tegangan kontrol sinkron yang menghasilkan gelombang tegangan

membandingkannya dengan salah satu sistem listrik untuk mewujudkan pertukaran

daya reaktif. Sistem kontrol Statcom menyesuaikan pada setiap saat tegangan terbalik

Universitas Sumatera Utara


sehingga arus injeksi pada jaringan di dalam kuadrat dengan tegangan saluran dalam

kondisi P = 0 dan Q = 0 [20,21,22].

Statcom adalah konverter perangkat tegangan berbasis sumber, yang

mengubah tegangan input DC menjadi tegangan output AC untuk mengkompensasi

kebutuhan aktif dan reaktif dari sistem.

Statcom memiliki karakteristik yang lebih baik, ketika tegangan sistem

cukup untuk memperoses output statcom, output daya reaktif maksimum yang tidak

akan terpengaruh oleh besarnya tegangan. Oleh karena itu, menunjukkan karakteristik

arus konstan ketika tegangan rendah.

Diagram skema dan karakteristik statcom ditunjukkan pada Gambar 2.10

[18] dan Gambar 2.11[19].

Gambar 2.10 Struktur dari Statcom

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.11 Typical karakteristik V-I Statcom

Jadi, ketika beroperasi pada batas tegangannya, jumlah kompensasi daya reaktif yang

lebih diberikan dari statcom. Hal ini karena pada batas tegangan rendah daya reaktif

yang jatuh menitikberatkan turun sebagai kuadrat dari tegangan, di mana MVAR = f

(BV2), tapi yang jatuh menitikberatkan dari linier dengan statcom di mana MVAR =

f (V-I). Hal ini membuat kemampuan kontrol daya reaktif dari Statcom pada saat

sistem bermasalah.

V V

Gambar 2.12 Satu fasa rangkaian dari Statcom

Gambar 2.12 [18] di mana V VR mewakili tegangan di terminal statcom dan V K

adalah tegangan dalam daya sistem bus. Dasar-dasar operasi statcom adalah bahwa

Universitas Sumatera Utara


amplitudo dan sudut fasa drop tegangan, Gambar di atas dapat dikendalikan,

menentukan jumlah dan arah aliran daya aktif dan reaktif melalui reaktansi jika kita

mengambil sebagai acuan untuk menyederhanakan formulasi, persamaan

tegangan dan daya yang digunakan untuk rangkaian.

2.8 Prinsip Kerja Statcom

Statcom menghasilkan tegangan 3 phasa seimbang dan fasa yang besarnya

dapat disesuaikan dengan cepat dengan menggunakan saklar semikonduktor. Statcom

terdiri dari sumber tegangan inverter dengan kapasitor DC, transformator kopling,

sinyal pembangkit dan rangkaian kontrol.

Sumber tegangan inverter untuk transmisi statcom beroperasi dalam mode

multi – jembatan Gambar 2.13 [27] menunjukkan rangkaian ekivalen fasa-tunggal di

mana statcom dikontrol dengan mengubah sudut fasa antara tegangan keluaran

inverter dan tegangan bus pada titik sambungan titik yang sama. Inverter tegangan Vi

diasumsikan dalam fasa dengan tegangan terminal Vt AC.

Gambar 2.13 Statcom

Universitas Sumatera Utara


Statcom pasokan daya reaktif ke sistem AC jika besar Vi lebih besar dari pada Vt,

menarik daya reaktif dari sistem AC jika besarnya V t lebih besar dari V i .

Daya aktif dapat ditukar antara statcom dan EPS (Electric Power System)

pertukaran antara inverter dan sistem AC dapat dikontrol menyesuaikan sudut

tegangan output dari inverter ke sudut tegangan dari sistem AC, ini berarti bahwa

inverter tidak dapat memberikan daya aktif ke sistem AC, DC membentuk akumulasi

energi jika tegangan keluaran inverter mendahului tegangan dari sistem AC. Di sisi

lain, inverter dapat menyerap daya aktif dari sistem AC jika tegangan yang tertunda

sehubungan dengan sistem tegangan AC.

Menggunakan persamaan klasik yang menggambarkan aliran daya aktif dan

reaktif sejalan dalam hal Vi dan Vs, impedansi trafo (yang dapat diasumsikan sebagai

ideal) dan perbedaan sudut antara kedua bus, kita dapat menentukan P dan Q. Sudut

antara Vs dan Vi dalam sistem ini d. Ketika statcom beroperasi dengan d = 0 kita

dapat melihat bagaimana daya aktif mengirim ke perangkat sistem menjadi nol

sedangkan daya reaktif terutama akan tergantung pada modul tegangan. Kondisi

operasi ini berarti bahwa arus yang melewati trafo harus memiliki perbedaan +/- 900

phasa ke Vs. Dari Gambar 2.14 Prinsip operasi dari statcom, jika lebih besar dari Vi,

Vs, reaktif akan dikirim ke statcom sistem (operasi kapasitif) yang berasal dari aliran

arus. Dalam kasus sebaliknya, reaktif akan diserap dari sistem melalui statcom

(operasi induktif) dan arus akan mengalir dalam arah yang berlawanan. Akhirnya jika

modul Vs dan V i adalah sama, tidak akan ada atau aliran arus atau reaktif dalam

sistem [28,29].

Universitas Sumatera Utara


Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa dalam keadaan vertikal tetap Q

hanya tergantung pada perbedaan antara mode Vs dan tegangan Vi. Jumlah daya

reaktif sebanding dengan perbedaan tegangan antara Vs dan Vi. Pertukaran daya aktif

antara statcom dan Electric Power System (EPS). pertukaran antara inverter dan

sistem AC dapat dikontrol menyesuaikan sudut tegangan output dari inverter ke sudut

tegangan dari sistem AC. Ini berarti bahwa inverter tidak dapat menyediakan daya

aktif ke sistem AC. DC membentuk akumulasi energi jika tegangan keluaran inverter

berjalan sebelum tegangan dari sistem AC.

Mode Gelombang Fasor Deskripsi

Vi jika V i = V S ,I is =0
Mode beban
tidak ada
(a)Vi =Vs Vi
Vi I =leading Iis
is jx.Iis Jika V i > V s , I is
Mode operasi tampaknya termuka saat
kapasitif ini karena besarnya
(b)Vi>Vs Vi dengan arus dapat
dikontrol terus menerus
oleh Vi, fungsinya
statcom akan sebagai
reactansi kapasitip
kapasitor yang terus
terkendali
Vi
Mode operasi Iis=lagging Jika V i < V s , I is
induktif tampaknya tertinggal saat
Vi jx.Iis
(c)Vi<Vs dalam mode ini,
Iis
fungsinya statcom akan
sebagai reaktor yang
reaktansi induktif terus
terkendali

Gambar 2.14 Prinsip operasi dari statcom

Universitas Sumatera Utara


2.9 Matlab -Simulink

Matlab merupakan salah satu paket program (software) komputer yang

berhubungan erat dengan matrices, numerics, visualization, grafhics, dan lain-lain.

Di samping itu di dalam Matlab ini juga terdapat beberapa fasilitas yang lainnya

seperti: toolboxes dengan commuication, wavalet, fuzzy logic, statistics, signal

processing, control system, simulink, blocksets dengan power system blockset, DSP

blockset, nonlinear control design dan stateflow. [30,31,33].

Universitas Sumatera Utara


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian yang digunakan, dapat dilihat pada Gambar 3.1, buat

diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam, masukkan data-data

dari pembangkit, transformator, transmisi dan beban yang diperlukan, gunakan

metode Newton-Raphson dengan menjalankan program ETAP 4.0 untuk keluaran

aliran daya dapat diketahui setelah program dapat dijalankan, untuk melihat keluaran

aliran daya dari hasil simulasi di semua bus menurut standar SPLN dimana batas

tegangan di bus adalah V= +5% sampai dengan V= -10% dari tegangan nominal,

jika ya hasil dapat di tuliskan menurut standar SPLN dan jikalau tidak tentukan lagi

bus bermasalah yang tidak memenuhi standar menurut SPLN, dan injeksikan di bus

yang bermasalah dengan menggunakan program Matlab melalui statcom, tes lagi

tegangan bus yang bermasalah, jikalau tidak di tambahkan nilai MVAR, jikalau ya

yang sudah di tes, menurut standar SPLN tegangan V= +5% sampai dengan -10%

dari tegangan nominal, di bus tidak bermasalah lagi, kembali gunakan metode

Newton-Raphson menggunakan ETAP 4.0 untuk aliran daya sehingga tuliskan lagi

hasil simulasi kedalam tabel maka program simulasi sudah dapat dihentikan dan

selesai.

34

Universitas Sumatera Utara


Mulai

Buat diagram satu garis

Input data, pembangkit,


transformator, transmisi, beban

Gunakan Metode Newton-Raphson


Menggunakan ETAP 4.0
Untuk aliran daya

Semua Bus
Ya
Tulis Hasil V+=5%
V-=10%

Selesai
Tidak
Tentukan Bus Bermasalah

Injeksikan bus bermasalah dengan


Statcom menggunakan MATLAB

Tambah Nilai MVAR


Tidak Ya
Tes Tegangan Bus
Bermasalah
V+=5%
V-=10%

Gambar 3.1 Diagram Alir penelitian

Universitas Sumatera Utara


3.2 Sumber Data

Data yang diperoleh dari PT.PLN (Persero) UPB Sumbagut-Nanggro Aceh

Darussalam dimana data yang dimaksud antara lain meliputi:

a. Data diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam

b. Data pembangkitan (KV, MW, MVAR)

c. Data transformator (KV, MVA)

d. Data saluran transmisi 150 KV (panjang R, X, Y)

e. Data bus (KV, %)

f. Data beban sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam.

Untuk menganalisa aliran daya pada sistem pembangkitan Sumbagut –

Nanggro Aceh Darussalam yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka dapat

menggunakan data Gambar dan dapat dilihat pada Gambar diagram satu garis sistem

pembangkitan Sumbagut – Nanggro Aceh Darussalam seperti terlihat pada (Lampiran

1).

Data pembangkit yang digunakan untuk menganalisa aliran daya pada sistem

pembangkitan Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam dapat dilihat pada Tabel 3.1

(Lampiran 2).

Data penghantar saluran transmissi sistem Sumbagut- Nanggro Aceh Darussalam

dapat dilihat pada Tabel 3.2 (Lampiran 3).

Data beban malam dan data beban pagi sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam

dapat dilihat pada Tabel 3.3 (Lampiran 4).

Universitas Sumatera Utara


3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat bantu yang digunakan dalam menganalisa penelitian ini

adalah dengan menjalankan program ETAP4.0/Matlab menggunakan Laptop merek

ACSR yaitu perangkat keras dan lunak.

a. Aspire 4930.

b. Intel core 2 Duo processor T5800 (2.0 GHz.800 MHz FSB, 2MB, I.2 cache).

c. 14.1’’ WXGA Acsr Crystal Brite TMLCD.

3.4 Pemodel Sebelum dipasang Statcom pada Bus Bermasalah

Gambar 3.2 memperlihatkan rangkaian model sistem transmisi sebelum

dipasang statcom pada bus yang bermasalah dimana ada pembangkit transformator,

transmisi, beban malam dan beban pagi, maka yang akan diperbaiki di bus yang

bermasalah.

Gambar 3.2 Rangkaian Transmisi Sebelum dipasang Statcom

Universitas Sumatera Utara


3.5 Pemodel Statcom pada Bus Bermasalah

Gambar 3.3 memperlihatkan model Matlab/Simulink yang merupakan suatu

model sistem transmisi untuk memperbaiki daya reaktif menggunakan statcom. Bus

yang akan diperbaiki adalah bus-bus yang mengalami penurunan tegangan, menurut

SPLN tegangan V= +5% sampai dengan -10% dari tegangan nominal 150 KV dari

Gambar 3.3 model Matlab simulink akan di simulasikan menggunakan statcom.

Gambar 3.3 Rangkaian model Matlab/Simulink pengoperasian Statcom

Dari Gambar 3.3 terdiri dari beberapa komponen yaitu:

a. Sumber tegangan yang dapat di program, diberikan informasi tegangan, dan

frekwensi.

b. Bus dari sumber tegangan.

c. Transformator penaik tegangan : Delta/Y g.

d. Bus dari transformator.

Universitas Sumatera Utara


e. Three-phase PI section line.

f. Bus saluran.

g. Transformator penurun tegangan Y g /Delta.

h. Bus beban Y.

i. Transformator coupling Y/Y.

j. Statcom.

Gambar 3.4 memperlihatkan model pengatur statcom yang terdiri dari blok diagram

abc transformation, blok PI, blok transformation abc, blok generator dan blok PLL

(Phase Locked Loop).

Gambar 3.4 Model Pengatur Statcom

Data Matlab/Simulink proses statcom di lihat (Lampiran 5).

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

HASIL ANALISA

4.1 Hasil Analisa Aliran Daya Pada Saat Sistem Beban Malam

Tinjauan aliran daya pada saat sistem kondisi normal, analisa Aliran Daya

pada saat sistem beban malam adalah pada saat beban jam 19.00 seluruh pembangkit

yang ada pada sistem Sumbagut beroperasi. Hasil analisa Aliran Daya (P + jQ),

kondisi tegangan masih dalam batasan tegangan yaitu +5% sampai dengan -10% dari

tegangan nominal 150 KV, dari tinjauan analisa Aliran Daya sistem Sumbagut-

Nanggro Aceh Darussalam menggunakan simulasi program ETAP 4.0

Dari hasil analisa Aliran Daya tersebut dapat diketahui, kondisi tegangan

masih dalam batasan tegangan menurut SPLN, lihat Tabel 4.1, Aliran Daya,

tegangan dan Tabel 4.2 persen tegangan.

Tabel 4.1 Hasil Analisa Aliran Daya Saat Sistem Beban Malam.

Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)


NO
Dari ke P jQ KV %
1 BLWCC SROTAN 1 138.7 177.0 150 100
SROTAN 2 138.7 177.0
BNJAI 1 72.8 48.8
BNJAI 2 72.8 48.8
BLWTU PPSAR 1 99.6 95.3 150 100
PPASR 2 99.6 95.3
LBHAN 16.1 9.8
2 LBHAN BLWTU 16.1 9.8 149.860 99.91
LHTMA 7.5 4.6
3 LHTMA LBHAN 7.5 4.6
4 PPASR BLWTU 1 99.6 95.3 148.660 99.11

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
BLWTU 2 99.6 95.3
SROTN 1 66.7 68.6
SROTN 2 66.7 68.6
MABAR 1 16.3 10.3
MABAR 2 19.5 11.2
PGELI 1 71.0 45.6
PGELI 2 71.0 45.6
5 MABAR PPASR 1 16.3 10.3 148.427 98.95
PPASR 2 19.5 11.2
6 PGELI PPASR 1 71.0 45.6 145.006 99.67
PPASR 2 71.0 45.6
GLUGUR 1 12.9 10.2
GLUGUR 2 12.9 10.2
TTKNG 17.2 39.3
NRMBE 30.0 46.9
BINJAI 1 1.3 29.9
BINJAI 2 1.3 29.9
7 GLUGUR PGELI 2 12.9 10.2 144.552 96.37
PGELI 1 12.9 10.2
8 BNJAI PGELI 1 1.3 29.9 145.839 97.23
PGELI 2 1.3 29.9
PBDAN 1 43.5 1.2
PBDAN 2 43.5 1.2
BLWCC 1 72.8 48.8
BLWCC 2 72.8 48.8
9 PBDAN BNJAI 1 43.5 1.2 143.321 95.55
BNJAI 2 43.5 1.2
LNGSA 1 32.6 -3.8
LNGSA 2 32.6 -3.8
10 TTKNG SROTN 1 25.2 32.9 141.271 94.18
SROTN 2 30.9 37.1
PGELI 1 17.2 39.3
NRMBE 1 2.5 -27.5
BTAGI 1 0.9 46.3
BTAGI 2 0.9 46.3
GISLS 1 23.8 14.8
GISLS 2 24.6 12.0
11 GISLS TTKNG 1 23.8 14.8 142.271 94.18

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
11 GISLS TTKNG 2 24.6 12.0
12 PBUNG SROTN 1 87.0 123.4 126.511 84.34
TBTGI 1 65.8 98.5
13 NRMBE TTKNG 1 2.5 -27.5 142.199 94.80
PGELI 30.0 46.9
14 TMORA SROTN 29.2 17.6 142.789 95.19
MDNAI 9.6 6.0
15 GIKIM SROTN 1 14.1 7.0 142.711 95.14
SROTN 2 14.1 7.0
16 MDNA SROTN 1 23.1 13.0 142.460 94.97
TMORA 1 9.6 6.0
17 SROTN BLWCC 1 138.7 177.0 143.183 95.46
BLWCC 2 138.7 177.0
PPASR 1 66.7 68.6
PPASR 2 66.7 68.6
TTKNG 1 25.2 32.9
TTKNG 2 30.9 37.1
TBTGI 1 129.5 198.9
PBUNG 2 87.0 123.4
GIKIM 1 14.1 7.0
GIKIM 2 14.1 7.0
TMORA 1 29.2 17.6
MDNAI 1 23.1 13.0
18 TBTGI SROTN 1 129.5 198.9 104.624 69.75
PBUNG 2 65.8 98.5
KTJUG 1 12.8 -26.4
KTJUG 2 12.8 -26.4
PSTAR 1 24.6 38.8
PSTAR 2 24.6 38.8
19 PSTAR TBTGI 1 24.6 38.8 94.978 63.32
TBTGI 2 24.6 38.8
PORSEA 1 41.9 6.9
PORSEA 2 41.9 7.9
20 PORSEA PSTAR 1 41.9 6.9 101.102 67.40
PSTAR 2 41.0 7.9
TRTUG 1 56.8 20.8
TRUTG 2 56.8 20.8
21 TRUTG PORSEA 1 57.0 20.5 110.320 73.55

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
PORSEA 2 57.0 20.5
SBLGA 1 86.0 23.6
SBLGA 2 86.0 23.6
GTELE 1 8.7 -39.8
22 SBLGA TRUTG 1 86.0 23.6 119.111 79.41
TRUTG 2 86.0 23.3
PSDEM 1 49.9 -53.0
SIPAN 1 115.0 0
SIPAN 2 115.0 0
23 PSDEM SBLGA 1 49.6 -53.2 128.924 85.95
RTPAT 1 0.4 98.4
24 SIPAN SIPAN 1 115.0 0 119.111 79.41
SIPAN 2 115.0 0
25 KTJUG TBTGI 1 12.8 -26.4 101.368 67.58
TBTGI 2 12.8 -26.4
KSRAN 1 36.3 1.1
KSRAN 2 36.3 1.1
26 KSRAN KTJUG 1 36.3 1.1 98.251 65.50
KTJUG 2 36.3 1.1
RTPAT 1 127.1 190.5
27 RTPAT KSRAN 1 127.1 190.5 162.000 108
PSDEM 1 0.2 97.4
AKNPAN 45.7 28.3
B.G.TUA 64.5 40.0
SUMBAGTENGSEL 281.6 384.6
28 BTAGI TTKNG 1 0.9 46.3 133.708 89.14
TTKNG 2 0.9 46.3
SDKAL 1 11.8 -35.1
RENUN 2 37.5 -29.9
29 RENUN BTAGI 1 37.5 -29.9 130.957 87.30
SDKAL 1 42.5 29.9
30 SDKAL BTAGI 1 11.8 -35.1 127.325 84.88
GTELE 1 4.3 -42.7
RENUN 1 42.5 29.9
31 GTELE SDKAL 1 4.3 -42.7 121.606 81.07
TRTUG 1 8.7 -39.8
32 LNGSA PBDAN 1 32.6 -3.8 141.227 94.15

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
PBDAN 2 32.6 -3.8
TLCUT 1 9.9 4.7
GIDIE 23.2 -5.4
LSMWE 1 14.7 -11.0
33 TLCUT LNGSA 1 9.9 4.7 140.585 93.72
34 GIDIE LNGSA 1 23.2 -5.4 140.705 93.80
LSMWE 1 11.6 -10.3
35 LSMWE GIDIE 1 11.6 -10.3 141.709 94.47
LNGSA 1 14.7 -11.0
BIRUN 1 5.3 -6.7
BIRUN 2 5.3 -6.7
36 BIRUN LSMWE 1 5.3 -6.7 142.329 94.89
LSMWE 2 5.3 -6.7
SIGLI 1 7.6 5.7
SIGLI 2 7.6 5.7
37 SIGLI BIRUN 1 7.6 5.7 145.700 97.13
BIRUN 2 7.6 5.7
B.ACEH 1 8.0 1.6
B.ACEH 2 8.0 1.6
38 B.ACEH SIGLI 1 8.0 1.6 147.588 93.39
SIGLI 2 8.0 1.6

Tabel 4.2 Hasil analisa Aliran Daya, persen tegangan saat sistem beban malam

Tegangan
NO Bus KV %
1 BLWCC(Belawan) 150 100
BLWTU(Belawan) 150 100
2 LBHN(Labuhan) 149.860 99.91
3 PPASR(Paya Pasir) 148.660 99.11
4 MABAR 148.427 98.95
5 PGELI(Payageli) 145.006 96.67
6 GLUGUR 144.552 96.37
7 BNJAI(Binjai) 145.839 97.23
8 PBDAN(P.Brandan) 143.321 95.55
9 TTKNG(Titikuning) 141.271 94.18
10 GISLS 142.271 94.18
11 PBUNG(Perbaungan) 126.511 84.34
12 NRMBE(Namurambe) 142.199 94.80

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 (Lanjutan)
Tegangan
NO Bus KV %
13 TMORA(Tjg.Morawa) 142.789 95.19
14 GIKIM(GI Industri) 142.711 95.14
15 MDNAI(Medan Denai) 142.460 94.97
16 SROTN(Seirotan) 143.183 95.46
17 TBTGI(TebingTinggi) 104.624 69.75
18 PSTAR(PemSiantar) 94.978 63.32
19 PORSEA 110.102 67.40
20 TRUTG(Tarutung) 110.320 73.55
21 SBLGA(Sibolga) 119.111 79.41
22 PSDEM(PSidempuan 128.924 85.95
23 KTJUNG(KualaTanjung) 101.368 67.58
24 KSRAN(Kisaran) 98.251 65.50
25 RTPAT(RantauPrapat) 162.000 108
26 BTAGI(Berastagi) 133.708 89.14
27 RENUN 130.957 87.30
28 SDKAL(Sidikalang) 127.325 84.88
29 GTELE 121.606 81.07
30 LNGSA(Langsa) 141.227 94.15
31 TLCUT (Tualang Cut) 140.585 93.72
32 GIDIE 140.705 93.80
33 LSMWE(L.Seumawe) 141.709 94.47
34 BIRUN 142.329 94.89
35 SIGLI 145.700 97.13
36 BACEH(Banda Aceh) 147.588 98.39

Dari Gambar 4.1 Kurva beban di ketahui bahwa pada beberapa bus sistem Sumbagut-

Nanggro Aceh Darussalam mengalami perubahan tegangan dimana kondisi beban

malam yaitu waktu beban puncak (WBP) tanpa menggunakan Statcom yang

mengalami perubahan tegangan sangat rendah, dari Tabel 4.2 kondisi tegangan masih

dalam batasan tegangan yaitu +5% sampai dengan -10% dari tegangan nominal 150

KV.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.1 Kurva Beban Malam

Hasil penelitian Aliran Daya sistem pembangkit Sumbagut-Nanggro Aceh

Darussalam diperhatikan pada Tabel 4.2.Kondisi beban malam yaitu waktu beban

puncak (WBP) tanpa menggunakan statcom:

1. Aliran Daya (P + jQ) yang paling besar mengalir sebesar 138.7 MW, 177.0

Mvar dari BLWCC (Belawan) ke bus Sei Rotan.

2. Dari beberapa bus mengalami perubahan tegangan yaitu +5% sampai dengan

-10% dari tegangan nominal 150 KV, diambil sampel 2 bus sebagai patokan

bus PSTAR dan bus KSRAN.

3. Tegangan paling besar untuk sistem 150 KV pada bus Rantau Prapat sebesar

162 KV (over voltage) yang melampaui batasan V= +5% sampai dengan

V = -10% dari tegangan nominal 150 KV, di bus tersebut tanpa ada beban.

4. Gambar diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam

sebelum dilakukan simulasi program ETAP.4.0 lihat (Lampiran 6).

Universitas Sumatera Utara


5. Gambar diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam,

hasil analisa Aliran Daya dengan menggunakan simulasi program ETAP 4.0

tanpa menggunakan Statcom, tegangan bus lihat (Lampiran 7).

6. Gambar diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam,

hasil analisa Aliran Daya dengan menggunakan simulasi program ETAP 4.0

tanpa menggunakan Statcom, persen tegangan bus lihat (Lampiran 8).

7. Hasil system analysis simulasi program ETAP Power Station 4.0 .OC Study

Case Aliran Daya, page 1 s.d 16 untuk beban malam, maka hasil program

dapat dilihat pada (Lampiran 9).

4.2 Hasil Analisa Aliran Daya Pada Saat Sistem Beban Pagi

Tinjauan aliran daya pada saat sistem kondisi normal, analisa Aliran Daya

pada saat sistem beban pagi adalah pada saat beban jam 06.00 seluruh pembangkit

yang ada pada sistem Sumbagut beroperasi. Hasil analisa Aliran Daya (P + jQ)

kondisi tegangan masih dalam batasan tegangan yaitu V= +5% sampai dengan

V= -10% dari tegangan nominal 150 KV, dari tinjauan analisa Aliran Daya sistem

Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam menggunakan simulasi program ETAP 4.0.

Dari hasil analisa Aliran Daya tersebut dapat diketahui, bahwa kondisi

tegangan masih dalam batasan tegangan menurut SPLN, lihat Tabel 4.3, Aliran Daya

persen tegangan dan Tabel 4.4 persen tegangan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3. Hasil Analisa Aliran Daya Saat Sistem Beban Pagi.

NO Bus Aliran Daya Tegangan (KV)


Dari ke P jQ KV %
1 BLWCC SROTAN 1 151.7 157.2 150 100
SROTAN 2 151.7 157.2
BNJAI 1 87.4 61.2
BNJAI 2 87.4 61.2
BLWTU PPSAR1 123.5 97.8 150 100
PPASR 2 123.5 97.8
LBHAN 60.7 37.6
2 LBHAN BLWTU 60.7 37.6 149.467 99.64
LHTMA 6.8 4.2
3 LHTMA LBHAN 6.8 4.2
4 PPASR BLWTU 1 123.5 97.8 148.587 99.06
BLWTU 2 123.5 97.8
SROTN 1 67.8 57.0
SROTN 2 67.8 57.0
MABAR 1 36.2 22.2
MABAR 2 36.2 22,2
PGELI 1 74.0 46.8
PGELI 2 74.0 46.8
5 MABAR PPASR 1 36.2 22.2 148.084 98.72
PPASR 2 36.2 22.2
6 PGELI PPASR 1 74.0 46.8 144.821 96.55
PPASR 2 74.0 46.8
GLUGUR 1 3.2 4.1
GLUGUR 2 3.2 4.1
TTKNG 20.5 32.4
NRMBE 31.7 38.7
BINJAI 1 22.8 -7.8
BINJAI 2 22.8 -7.8
7 GLUGUR PGELI 2 3.2 4.1 144.648 96.43
PGELI 1 3.2 4.1
8 BNJAI PGELI 1 22.8 -7.8 144.855 96.57
PGELI 2 22.8 -7.8
PBDAN 1 19.8 -3.3
PBDAN 2 19.8 -3.3
BLWCC 1 87.4 61.2
BLWCC 2 87.4 61.2
9 PBDAN BNJAI 1 19.8 -3.3 143.112 96.07
BNJAI 2 19.8 -3.3

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
LNGSA 1 11.1 -5.9
LNGSA 2 11.1 -5.9
10 TTKNG SROTN 1 33.8 37.9 141.583 94.4
SROTN 2 33.8 37.9
PGELI 1 20.5 32.4
NRMBE 1 4.1 22.3
BTAGI 1 9.5 -32.3
BTAGI 2 9.5 -32.3
GISLS 1 24.6 12.0
GISLS 2 14.9 9.3
11 GISLS TTKNG 1 24.6 12.0 141.583 94.4
TTKNG 2 14.9 9.3
12 PBUNG SROTN 1 84.9 93.8 130.538 87.03
TBTGI 1 18.2 45.0
13 NRMBE TTKNG 1 4.1 22.3 142.416 4.78
PGELI 31.1 33.7
14 TMORA SROTN 24.9 14.8 143.506 95.67
MDNAI 6.5 4.0
15 GIKIM SROTN 1 60.0 36.5 141.69 95.89
SROTN 2 60.0 36.5
16 MDNAI SROTN 1 18.1 9.9 143.281 95.52
TMORA 1 6.5 4.0
17 SROTN BLWCC 1 151.7 157.2 143.838 95.89
BLWCC 2 151.7 157.2
PPASR 1 67.8 57.0
PPASR 2 67.8 57.0
TTKNG 1 33.8 37.9
TTKNG 2 33.8 37.9
TBTGI 1 75.8 115.0
PBUNG 2 84.9 93.8
GIKIM 1 60.0 36.5
GIKIM 2 60.0 36.5
TMORA 1 24.9 14.8
MDNAI 1 18.1 9.9
18 TBTGI SROTN 1 75.8 115.0 121.363 80.91
PBUNG 2 18.2 45.0
KTJUG 1 0.8 22.5
KTJUG 2 0.8 22.5
PSTAR 1 43.1 4.2

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
PSTAR 2 42.2 4.4
19 PSTAR TBTGI 1 43.1 4.2 124.583 83.04
TBTGI 2 42.2 4.4
PORSEA 1 46.6 8.9
PORSEA 2 46.6 7.2
20 PORSEA PSTAR 1 46.6 8.9 130.152 86.77
PSTAR 2 46.6 7.2
TRTUG 1 58.2 15.9
TRUTG 2 58.2 15.9
21 TRUTG PORSEA 1 58.2 15.9 137.025 91.35
PORSEA 2 58.2 15.9
SBLGA 1 79.9 15.2
SBLGA 2 79.9 15.2
GTELE 1 37.9 -9.8
22 SBLGA TRUTG 1 79.9 15.2 143.14 95.43
TRUTG 2 79.9 15.2
PSDEM 1 59.0 -38.3
SIPAN 1 115.0 0
SIPAN 2 115.0 0
23 PSDEM SBLGA 1 59.0 -38.3 147.179 98.12
RTPAT 1 34.7 -54.5
24 SIPAN SIPAN 1 115.0 0
SIPAN 2 115.0 0
25 KTJUG TBTGI 1 0.8 22.5 118.417 78.94
TBTGI 2 0.8 22.5
KSRAN 1 40.4 6.5
KSRAN 2 40.4 6.5
26 KSRAN KTJUG 1 40.4 6.5 114.238 76.16
KTJUG 2 40.4 6.5
RTPAT 1 104.7 138.5
27 RTPAT KSRAN 1 104.7 138.5 162 108
PSDEM 1 34.7 -54.5
AKNPAN 87.6 54.3
B.G.TUA 56.6 35.1
SUMBAGTENGSEL 252.7 304.4
28 BTAGI TTKNG 1 9.5 32.3 137.091 91.39
TTKNG 2 9.5 32.3
SDKAL 1 37.3 -10.7
RENUN 1 58.7 -0.1

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 (Lanjutan)
NO Bus Aliran Daya Tegangan (Volt)
Dari ke P jQ KV %
29 RENUN BTAGI 1 58.7 -0.1 138.892 92.59
SDKAL 1 21.3 8.1
30 SDKAL BTAGI 1 37.3 -10.7 137.666 91.78
GTELE 1 17.3 -20.3
RENUN 1 21.3 8.1
31 GTELE SDKAL 1 17.3 -10.7 135.981 90.65
TRTUG 1 37.9 -9.8
32 LNGSA PBDAN 1 11.1 -5.9 144.043 96.03
PBDAN 2 11.1 -5.9
TLCUT 1 9.4 4.4
GIDIE 4.2 -4.7
LSMWE 1 1.1 -3.7
33 TLCUT LNGSA 1 9.4 4.4 143.448 95.63
34 GIDIE LNGSA 1 9.2 -4.9 144.289 96.19
LSMWE 1 2.8 -2.6
35 LSMWE GIDIE 1 2.8 -2.6 145.437 96.96
LNGSA 1 1.1 -3.7
BIRUN 1 8.6 -2.2
BIRUN 2 8.6 -2.2
36 BIRUN LSMWE 1 8.6 -2.2 145.888 97.26
LSMWE 2 8.6 -2.2
SIGLI 1 16.0 -3.2
SIGLI 2 16.0 -3.2
37 SIGLI BIRUN 1 16.0 -3.2 147.353 98.24
BIRUN 2 16.0 -3.2
B.ACEH 1 16.5 -7.1
B.ACEH 2 16.5 -7.1
38 B.ACEH SIGLI 1 16.5 -7.1 147.601 98.4
SIGLI 2 16.5 -7.1

Tabel 4.4 Hasil analisa Aliran Daya, persen tegangan saat sistem beban pagi

Tegangan
NO Bus KV %
1 W BLWCC(Belawan) 150 100
BLWTU(Belawan) 150 100

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4 (Lanjutan)
Tegangan
NO Bus KV %
2 LBHN(Labuhan) 149.467 99.64
3 PPASR(Payapasir) 148.587 99.06
4 MABAR 148.084 98.72
5 PGELI(Payageli) 144.821 96.55
6 GLUGUR 144.648 96.43
7 BNJAI(Binjai) 144.855 96.57
8 PBDAN(PBrandan) 144.112 96.07
9 TTKNG(Titikuning) 141.593 94.4
10 PBUNG(Perbaungan) 130.538 87.03
11 NRMBE(Namurambe 142.416 94.78
12 TMORA(Tjg.Morawa) 143.506 95.67
13 GIKIM(GI Industri) 141.690 95.89
14 MDNAI(Medandenai) 143.281 95.52
15 SROTN(Seirotan) 143.838 95.89
16 TBTGI(Tebingtinggi) 121.363 80.91
17 PSTAR(PSiantar) 124.593 83.04
18 PORSEA 130.152 86.77
19 TRUTG(Tarutung) 137.025 91.35
20 SBLGA(Sibolga) 143.140 95.43
21 PSDEM(PSidmpuan 147.179 98.12
22 KTJUNG(KualaTanjung) 118.417 78.94
23 KSRAN(Kisaran) 114.238 76.16
24 RTPAT(RanatauPrapat) 162.000 108
25 BTAGI(Berastagi) 137.091 91.39
26 RENUN 138.892 92.59
27 SDKAL(Sidikalang 137.666 91.78
28 GTELE 135.981 90.65
29 LNGSA(Langsa) 144.043 96.03
30 TLCUT (Tualang Cut) 143.448 95.63
31 GIDIE 144.289 96.19
32 LSMWE(L.Seumawe) 145.437 96.96
33 BIRUN 145.888 97.26
34 SIGLI 147.353 98.24
35 BACEH(Banda Aceh) 147.601 98.40

Hasil dari Gambar 4.2 diketahui bahwa pada beberapa bus sistem Sumbagut-Nanggro

Aceh Darussalam kondisi diluar waktu beban pagi (LWBP) tanpa menggunakan

Universitas Sumatera Utara


statcom ada beberapa bus yang mengalami perubahan tegangan rendah di lihat dari

Tabel 4.4 dari kondisi tegangan masih dalam batasan tegangan yaitu +5% sampai

dengan -10% dari tegangan nominal 150 KV.

Gambar 4.2 Kurva Beban Pagi

Hasil analisa Aliran Daya sistem pembangkit Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam

diperhatikan pada Tabel 4.4.Kondisi beban pagi yaitu luar waktu beban puncak

(LWBP) tanpa menggunakan Statcom.

1. Aliran Daya (P + jQ) yang paling besar mengalir sebesar 151.7 MW, 157.2

Mvar dari bus Belawan ke bus Sei Rotan.

2. Dari bus mengalami perubahan tegangan rendah, kondisi tegangan masih

dalam batasan tegangan yaitu +5% sampai dengan -10% dari tegangan

nominal 150 KV, bus KTJUNG mengalami perubahan tegangan rendah,

Universitas Sumatera Utara


kondisi tegangan masih dalam batasan tegangan yaitu V= +5% sampai

dengan V= -10% dari tegangan nominal 150 KV.

3. Tegangan paling besar untuk sistem 150 KV pada bus RTPAT sebesar 162

KV (over voltage) yang melampaui batasan tegangan yaitu +5% dari

tegangan nominal 150 KV di bus tersebut tanpa ada beban.

4. Gambar diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam

hasil analisa Aliran Daya dengan menggunakan simulasi program ETAP 4.0

tanpa menggunakan Statcom, tegangan bus lihat (Lampiran 10).

5. Gambar diagram satu garis sistem Sumbagut-Nanggro Aceh Darussalam

hasil analisa Aliran Daya dengan menggunakan simulasi program ETAP 4.0

tanpa menggunakan Statcom, persen tegangan bus dilihat (Lampiran 11).

6. Hasil system analysis simulasi program ETAP Power Station 4.0 .OC Study

Case Aliran Daya, page 1 s.d 10 untuk beban malam, maka hasil program

dapat dilihat pada (Lampiran 12).

Gambar 4.3 Karakteristik Beban Malam dan Pagi Sumbagut-NAD

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.3 diambil dari Gambar 4.1 kurva beban malam dan Gambar 4.2 kurva

beban pagi dimana tegangan di bus menunjukkan perbedaan perubahan tegangan

yang paling rendah.

Tabel 4.5 Bus yang bermasalah beban malam dan beban pagi

Hasil Analisa

Beban Malam Beban Pagi

NO Nama Bus Tegangan KV %Tegangan Tegangan KV %Tegangan


1 PSTAR 94,978 63,32 124,583 83,04
2 KSRAN 98,251 65,50 114,238 76,16
3 TTINGGI 104.624 69.75 121.363 80.91

Dari Tabel 4.5. Hasil dari Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Bus yang bermasalah

diambil sampel 2 bus sebagai patokan untuk dipasang statcom dan penempatan

ssehingga dari bus dapat diinjeksikan ΔQ.

Gambar 4.4 Rangkaian Transmisi untuk Sistem Beban Malam

Universitas Sumatera Utara


Dari Gambar 3.2 menunjukkan Gambar 4.4. Hasil rangkaian simulasi sistem

transmisi untuk beban malam, memperlihatkan tegangan 94,978 KV di bus yang

bermasalah dari Tabel 4.5.

Gambar 4.5 Rangkain Transmisi untuk Sistem Beban Pagi

Dari Gambar 3.2 menunjukkan Gambar 4.5. Hasil rangkaian simulasi sistem

transmisi untuk beban pagi, memperlihatkan tegangan 121,363 KV di bus bermasalah

dari Tabel 4.5.

4.3 Hasil Analisa Aliran Daya Menggunakan Statcom pada Beban Malam

Dari Gambar 3.3. Rangkaian model Matlab/Simulink memperlihatkan

penggoperasian statcom suatu model sistem transmisi untuk memperbaiki daya

reaktif menggunakan statcom. Bus yang akan diperbaiki adalah bus PSTAR dan bus

Universitas Sumatera Utara


KSRAN yang mengalami perubahan tegangan, sehingga dari Gambar 4.6 dalam

analisa yang akan di simulasikan menggunakan statcom yang terhubung dari bus

pembangkit bus saluran dan bus beban.

4.4 Hasil Analisa Aliran Daya Penempatan Statcom pada Beban Malam

Model sistem transmisi yang ditampilkan dalam memperbaiki tegangan di

bus yang bermasalah yang mengalami penurunan tegangan dari Tabel 4.2. Hasil

simulasi bus yang bermasalah disimulasikan dengan penempatan statcom, sehingga

bus yang bermasalah sudah memenuhi SPLN tegangan bus V= +5% dan V= - 10 %

dari tegangan nominal 150 KV, lihat di Tabel 4.6. Hasil simulasi statcom lihat pada

(Lampiran 13).

. Gambar 4.6 Rangkain Transmisi untuk Beban Malam

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6 Hasil Simulasi Statcom

NO Nama Bus Sebelum Micro Farad MVAR Sesudah


KV KV
1 PSTAR 94.978 76,39 540 150,367

2 KSRAN 98,251 74,27 525 149,419

4.5 Hasil Analisa Aliran Daya Menggunakan Statcom pada Beban Pagi

Dari Gambar 3.3. Rangkaian model Matlab/ Simulink memperlihatkan

penggoperasian statcom suatu model sistem transmissi untuk memperbaiki daya

reaktif menggunakan statcom. Bus yang akan diperbaiki adalah bus TBTGI bus

KSRAN yang mengalami perubahan penurunan tegangan, sehingga dari Gambar 4.7

dalam analisa yang akan disimulasikan menggunakan tatcom yang terhubung dari bus

pembangkit bus saluran dan bus beban.

4.6 Hasil Analisa Aliran Daya Penempatan Statcom pada Beban Pagi

Model sistem transmisi yang ditampilkan dalam memperbaiki tegangan di

bus yang bermasalah yang mengalami penurunan tegangan dari Tabel 4.3. Hasil

simulasi bus yang bermasalah disimulasikan dengan penempatan statcom, sehingga

bus yang bermasalah sudah memenuhi SPLN tegangan bus V= +5% dan V= -10%

dari tegangan nominal 150 KV, lihat di Tabel 4.8. Hasil simulasi statcom dilihat pada

(Lampiran 14).

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.7 Rangkain Transmisi untuk Beban Pagi

Tabel 4.7 Hasil Simulasi Statcom

NO Nama Bus Sebelum Micro Farad MVAR Sesudah


KV KV
1 TBTGI 121,363 38,20 270 145,057

2 KSRAN 114,238 33,95 240 143,138

Ijin pengambilan data dari Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera

Unit Pengatur Beban Sumatera Bagian Utara. PT.PLN (Persero) UPB Sumbagut

dapat dilihat pada (Lampiran 15).

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan simulasi maka hasil penelitian dapat disimpulkan yang

didapat dari analisa aliran daya sistem pembangkitan Sumbagut-Nanggro Aceh

Darussalam menggunakan simulasi program ETAP 4.0 dan Matlab adalah:

1. Tegangan pada setiap bus tergantung besar daya reaktif pada bus tersebut.

2. Tegangan yang paling rendah untuk setiap tinjauan permasalahan pada bus

150 KV, yaitu di bus PSTAR, TBTGI dan bus KSRAN.

3. Tegangan untuk di bus RTPAT 150 KV memuncak 162 KV nilai rata-rata

108 % kondisi Over voltage, dimana MW nya diketahui sedangkan MVAR

tidak diketahui.

4. Aliran Daya paling tinggi terdapat pada saluran transmisi antara bus

BLWCC dengan S.Rotan.

5. Losses transmissi paling tinggi di tinjau dari permasalahan adalah saluran

transmisi RTPAT- KSRAN

6. Losses semakin besar jika jarak saluran transmisi bertambah panjang maka

rugi-rugi pada saluran semakin besar.

7. Saluran transmisi 13 Bus diperbaiki dengan penempatan dan penggunaan

statcom.

60

Universitas Sumatera Utara


8. Statcom di hubungkan ke bus PSTAR bus TBTGI dan bus KSRAN untuk

memperbaiki tegangan menjadi tidak bermasalah

9. Dari hasil analisa diperlihatkan dari Gambar 3.4 dan Tabel 4.6 dan Tabel

4.7.

10. Dari analisa, untuk keperluan perbaikan tegangan yang bermasalah dapat

diinjeksikan daya reaktif 540 MVAR, 525 MVAR, 270 MVAR dan 240

MVAR dari Statcom

5.2 Saran

Untuk kesempurnaan penelitian ini maka perlu saran yang didapat dari

analisa aliran daya sistem pembangkitan Sumbagut menggunakan simulasi program

ETAP 4.0 dan Matlab.

1. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk analisa aliran daya menggunakan

ETAP 4.0 adalah alokasi daya aktif, daya reaktif dan tegangan yang

diinginkan ada bus

2. Untuk menghasilkan analisa aliran daya yang optimal maka sebelum

melakukan analisa aliran daya sebaiknya dilakukan optimasi terhadap daya

yang disalurkan pembangkit

3. Hasil analisa aliran daya pada sistem pembangkitan Sumbagut-Nanggro

Aceh Darussalam dapat dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

[1] Beaty, H. Wayne. 2000. Handbook of Electric Power Calculations. Third


Edition. McGraw-Hill.

[2] Das, J.C. 2002. Power System Analysis-Short Circuit Load Flow and
Harmonics. Marcel Dekker, Inc.

[3] Gonen, Turan. 1988. Modern Power System. John Wiley and Sons, Inc.,
Kanada.

[4] Grainger, John J., and Stevenson, W. D. Jr. 1994. Power System Analysis.
McGraw-Hill.

[5] Asnal Effendi, Sasongko Pramono Hadi, Soedjatmiko. Voltage Stability


Analysis of Power System Electrical Apply to Sumbagteng System (Sumbar-
Riau-Jambi). Dept of Electrical Eng, Faculty, Institut Technology Padang.

[6] M.A.PAI. 1984. Computer Techniques in Power System Analysis. McGraw-


Hill.

[7] Yandrapragada Srihari Affiliated. Voltage Stability Enhancement By Using


STATCOM. to JNTU Kakikanda, Approped by AICTE. New Delhi. Kanuru,
Vijayawanda-520007. April 2010.

[8] Heru Dibyo Laksono. Perbandingan Metoda Newton Raphson dan Metoda
Fast Decouple pada Studi Aliran Daya (Aplikasi PT. PLN Sumbar-Riau 150
KV). Jurusan Teknik Elektro. UAP. Kampus Limau Manis Padang Sumatera
Barat.

[9] Suprapto, Bahan Kuliah. Komputasi pada Sistem Tenaga. Dosen S2 USU.
2009.

[10] Eko Prasetyo, -2205 100 092. Perkiraan Stabilitas Transien pada Sistem
Tenaga Listrik Multimesin Jawa Bali 500 KV Menggunakan Committee
Neural Network. ITS, 10 Nopember, Surabaya.

[11] Emmy Hosea, Yusak Tanoto. Perbandingan Analisa Aliran Daya dengan
Menggunakan Metode Algoritma Genetika dan Metode Newton-Raphson.
Jurusan Teknik Elektro. UKP.

Universitas Sumatera Utara


[12] Stagg and EL-Abiad. Computer Methods in Power System Analysis.

[13] Agus Setiawan. Pengantar Metode Numerik. Januari 2006.

[14] C. Angeles-Camacho, MIEEE & MIET, E, Acha, SMIEEE & IEEE-DLP and
E. Barrios Martinez, MIEEE. Three-phase STATCOM Models for Large-scale
Newton-Raphson Power Flow Studies.

[15] Reri Afrianita, Heru Dibyo Laksono. Studi Aliran Daya dengan Metoda
Newton-Raphson, (Aplikasi PT. PLN Sumbar-Riau 150 KV). Jurusan Teknik
Elektro. UAP. Kampus Limau Manis Padang Sumatera Barat.

[16] Bruce Mork. Newton-Raphson Load Flow Formulation. EE 5200-Fall 2000.

[17] Literature Review. Load Flow (Metode Newton-Raphson).

[18] Juan M.Ramirez and J.L. Murillo Perez. Application of the Three-Phase
STATCOM in Voltage Stability. National Polytechnic Institute Prolongacion
Lopez Mateos Sur, No. 590,45090, Guadajara, (Mexico), jramirez@gdl
cinvestav mx.

[19] Juan M, Ramirez Ruben Tapia O, CINVESTAV-Unidad Guadalajara. Neural


Network Control of the STATCOM in Multimachine Power. Juli 2007.

[20] Juan M, Ramirez, Member, IEEE and Ruben Tapia O. Student Member, IEEE.
STATCOM’s B-Spline Neural Network Control. 2006 IEEE PES Transmision
and Distribution Conference and Exposition Latin America Venezuela.

[21] Juan M, Ramirez, Member, IEEE and Ruben Tapia O. Student Member, IEEE.
STATCOM’s B-Spline Neural Network Control. 2006 IEEE PES Transmision
and Distribution Conference and Exposition Latin America Venezuela.

[22] Alireza Seifi, Sasan Gholami, and Amin Shabanpour. Power flow study
comparison of FACTS, Series (SSSC) Shunt (STATCOM) and Shunt –Series
(UPFC).

[23] Refdinal Nazir, UAP, Bahan Kuliah. Pengaturan Daya Reaktif pada Sistem
Transmisi. Dosen S2 USU. Jurusan Teknik Elektro. UAP. Kampus Limau
Manis Padang Sumatera Barat.

[24] Mehrdad Ahmadi Kamarposhti and Mostafa Alinezhad. Comparison of SVC


and STATCOM in Static Voltage Stability Margin Enhancement. International
Journal of Electric Power and Energy Systems Engineering 3-1-2010.

Universitas Sumatera Utara


[25] Claudio A. Canizares. Analysis of SVC and TCSC Controlled in Voltage
Collapse, Member. IEEE. University of Waterloo, February 1999.

[26] Claudio, A, Canizares. STATCOM Modeling for Voltage and Angle Stability
Studies. University of Waterloo, Dept. Electrical & Computer Eng, Waterloo,
ON, N2L-3G1, Canada.

[27] P. Venkata Kishore, Research Scholar, Satyabhama University, Chennai India,


Dr. S. Rama Reddy, Professor, Jerusalem C’ollege of Engineering Chennai.
India. Voltage Sag Mitigation in Eight Bus System Using STATCOM for
Power Quality Improvment.

[28] C. R. Ozansoy, R. Coulter, A. Zayageh, A Kalam. Modelling of A Zone


Substation Using Load Flow Algorithms. School of Communications and
Informatics, Victoria University of Technology, PO. Box 14428 MC.
Melbourne 8001, Manager Technology Development, Powercor Australia.

[29] Pramesti Kusumaningtyas. Aplikasi Metode Newton-Raphson untuk


Menghitung Aliran Beban Menggunakan Program MATLAB.7.01. UMS.

[30] Ramnarayan Patel, T, S, Bhantti and D. P. Kothari. MATLAB/Simulink-based


Transient Stability Analysis of A Multimachine Power System.

[31] GTO-Based STATCOM. Transient and Power Electronics in Power Systems.

[32] GTO-Based STATCOM. SPS model of the 100 MVAR STATCOM an a 500
KV Power System (Power _statcom _gto48p).

[33] Tariq Masood, R, K Aggarwa, S.A. Qureshi, R, A, J Khan. STATCOM Model


Against SVC Control Model Performance Analyses Technique by MATLAB.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2
Data Pembangkit Untuk Penelitian.
Tabel 3.1 Data Pembangkit Sistem Sumbagut-Aceh Darussalam
NO PEMBANGKIT UNIT Manufacture Tahun Operasi DayaTerpasang
(MW)
I Sektor Pembangkitan Belawan

2 PLTGU BELAWAN GT11 Siemens KWU 1993 117,5


GT12 Siemens KWU 1988 128.8
GT10 Siemens KWU 1995 149
GT21 Siemens KWU 1995 130
GT22 Siemens KWU 1994 130
GT20 Siemens KWU 1994 162.5
3 PLTD SEWA AKE BL 1 2008 40
BL 2 2008 40
II Sektor Pembangkitan Medan
4 PLTG PAYA PASIR 1 Wescan 1976 14,5
2 Wescan 1976 14,5
3 Alsthom 1978 20,1
4 Alsthom 1978 20,1
5 Alsthom 1983 21,4
6/TM 2500 GE(TM 2500) 2008 24,6
7/TM/2500 GE(TM 2500) 2008 34
5 PLTD SEWA ARTI DUTA 1 -
6 PLTG GLUGUR 1 JBE 1975 19,9
2 AEG 1967 12,9
TM 2.1 Turbo Mach 2008 18,1
7 PLTD TITIKUNING 1 Enterprise 1976 4,1
2 Enterprise 1976 4,1
3 Enterprise 1976 4,1
4 Enterprise 1976 4,1
5 Enterprise 1976 4,1
6 Enterprise 1967 4,1
III Sektor Pembangkitan Pandan
8 PLTMH Batang Gadis 1 Chong Qing 1994 0.45
PLTMH Batang Gadis 2 Chong Qing 1994 0,45

Universitas Sumatera Utara


PLTMH Tonduhan 1 W.K.V.GmBH 1987 0,2
PLTMH Tonduhan 2 W.K.V.GmBH 1988 0,2
PLTMH Kombih I 1 AS-Fadum 1987 0,75
PLTMH Kombih I 2 AS-Fadum 1988 0,75
PLTMH Kombih II 1 AS-Fadum 1989 0,75
PLTMH Kombih II 2 W.K.V.GmBH 1989 0,75
PLTMH Boho 1 AS-Fadum 1987 0,3
PLTMH Aek Raisan 1 AS-Fadum 1988 0,75
PLTMH Aek Raisan 2 AS-Fadum 1987 0,75
PLTMH Aek Silang 1 AS-Fadum 1988 0,75
PLTMH Aek Sibundong 1 AS-Fadum 1987 0,75
9 PLTA SIPAN 1 Toshiba 2004 33
2 Toshiba 2003 17
10 PLTA RENUN 1 Kvaerner 2006 41
2 Kvaerner 2005 41

IV Sektor Pembangkitan Labuhan


11 PLTD LAGUHAN ANGIN 1 CEMC 2009 115
2 CEMC 2009 115
Tabel 3.1 (Lanjutan)
NO PEMBANGKIT UNIT Manufacture Tahun Operasi Daya Terpasang
(MW)
V Sektor Pembangkitan Lueng Bata
12 PLTD COT TRUENG 1 Sulzer 1978 4.7
2 Sulzer 1978 4,7
13 PLTD PULO PISANG Sulzer 1987 5
14 PLTD SEWA LEUNG 2002 23,5
BATA 1987 60,7
PLTD LEUNG BATA
VI IPP
15 PLTP SIBAYAK P1 2009 5,6
P2 2008 5,6
A TOTAL KEMAMPUAN PEMBANGKIT PLN
B TERIMA DARI INALUM
C TOTAL KEMAMPUAN PEMBANGKIT PLN- INALUM 1879,8

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
Tabel 3.2 Data Penghantar Sistem Sumbagut-NAD
NO Gardu Penghantar DATA PENGHANTAR SISTEM SUMBAGUT-NANGGRO ACEH DARUSSALAM
Induk 150 KV
Panjang Conductor R X Y Rate A R X Y
km Ohm/km Ohm/km µsi/km KVA Ohm Ohm µsi
1 BLWCC SROTN 1 26.4 Zebra 4x429 0.0244 0.1994 6.7477 779.400 0.643 5.262 0.567
2 26.4 Zebra 4x429 0.0244 0.1994 6.7477 779.400 0.643 5.262 0.567
BNJAI 1 35.0 Zebra 4x429 0.0422 0.2994 4.0165 467.640 1.477 10.479 0.447
2 35.0 Zebra 4x429 0.0422 0.2994 4.0165 467.640 1.477 10.479 0.447
BLWTU PPASR 1 6.2 Drake 2x400 0.0446 0.2938 4.2893 207.840 0.276 1.821 0.084
2 6.2 Drake 2x400 0.0446 0.2938 4.2893 207.840 0.276 1.821 0.084
LBHAN 1 3.2 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 0.472 1.359 0.031
2 LBHN BLWTU 1 3.2 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 0.472 1.359 0.031
LHTMA 1 3.2 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 0.472 1.359 0.031
3 LHTMA LBHAN 1 3.2 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 0.472 1.359 0.031
4 PPASR BLWTU 1 6.2 Drake 2x400 0.0446 0.2938 4.289 259.800 0.276 1.821 0.084
2 6.2 Drake 2x400 0.0446 0.2938 4.289 259.800 0.276 1.821 0.084
SROTN 1 23.7 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 2.445 9.464 0.217
2 23.7 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 2.445 9.464 0.217
MABAR 1 5.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 0.611 2.366 0.054
2 5.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 0.611 2.366 0.054
PGELI 1 21.3 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 2.192 8.486 0.195
2 21.3 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 2.192 8.486 0.195
5 MABAR PPASR 1 5.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 0.611 2.366 0.054
2 5.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 0.611 2.366 0.054
6 PGELI PPASR 1 21.3 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 187.056 2.192 8.486 0.195
2 21.3 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 187.056 2.192 8.486 0.195
GLUGUR 1 11.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 162.375 1.228 4.756 0.109
2 11.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 162.375 1.228 4.756 0.109
TTKNG 1 30.4 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 3.137 12.141 0.279

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 (Lanjutan)
NRMBE 1 18.5 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 162.375 1.905 7.375 0.169
BNJAI 1 13.9 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.2896 311.760 1.028 3.936 0.190
2 3.9 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.2896 311.760 1.028 3.936 0.190
7 GLUGUR PGELI 1 11.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.228 4.756 0.109
2 11.9 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.228 4.756 0.109
8 BNJAI PGELI 1 13.9 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.2896 311.760 1.028 3.936 0.190
2 13.9 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.2896 311.760 1.028 3.936 0.190
PDBAN 1 50.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.510 21.585 0.495
2 50.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.510 21.585 0.495
BLWCC 1 35.0 Zebra 2x429 0.0422 0.2994 4.0165 467.640 1.477 10.479 0.447
2 35.0 Zebra 2x429 0.0422 0.2994 4.0165 467.640 1.477 10.479 0.447
9 PBDAN BNJAI 1 50.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.510 21.585 0.498
2 50.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.510 21.585 0.498
LNGSA 1 78.3 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 11.568 33.249 0.763
2 78.3 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 11.568 33.249 0.763
10 TTKNG SROTN 1 17.2 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.773 6.862 0.157
2 17.2 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.773 6.862 0.157
PGELI 1 30.4 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 3.137 12.141 0.279
NRMBE 1 12.4 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.282 4.961 0.114
BTAGI 1 52.3 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.733 22.227 0.510
2 52.3 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.733 22.227 0.510
GISLS 1 7.9 XLPE 1x240 0.1478 0.4419 2.888 129.900 7.174 3.504 0.072
2 7.9 XLPE 1x240 0.1478 0.4419 2.888 129.900 7.174 3.504 0.072
11 GISLS TTKNG 1 7.9 XLPE 1x240 0.1478 0.4419 2.888 129.900 1.174 3.504 0.072
2 7.9 XLPE 1x240 0.1478 0.4419 2.888 129.900 1.174 3.504 0.072
12 PBUNG SROTN 1 36.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 5.396 15.509 0.356
TBTGI 1 53.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 7.904 22.718 0.521
13 NRMBE TTKNG 1 12.4 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.282 4.961 0.114
PGELI 1 30.4 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 3.137 12.141 0.279
14 TMORA SROTN 1 7.8 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.289 311.760 0.573 2.195 0.106
MDNAI 1 11.4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 207.840 1.691 4.860 0.111

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 (Lanjutan)
15 GIKIM SROTN 1 20.7 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.289 311.760 1.532 5.867 0.283
2 20.7 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.289 311.760 1.532 5.867 0.283
16 MDNAI SROTN 1 7.8 Hawk 2x240 0.0739 0.2829 4.289 311.760 0.573 2.195 0.106
TMORA 1 11.4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 207.840 1.691 4.860 0.111
17 SROTN BLWCC 1 26.4 Zebra 4x429 0.0244 0.1994 6.747 779.400 0.643 5.262 0.567
2 26.4 Zebra 4x429 0.0244 0.1994 6.747 779.400 0.643 5.262 0.567
PPASR 1 23.7 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 192.252 2.445 9.464 0.217
2 23.7 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 192.252 2.445 9.464 0.217
TTKNG 1 17.2 Duck 1x300 0.1031 0.399 2.883 129.900 1.773 6.862 0.157
2 17.2 Duck 1x300 0.1478 0.399 2.883 129.900 1.773 6.862 0.157
TBTGI 1 53.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 7.904 22.718 0.521
PBUNG 2 36.5 Hawk 1x240 0.0739 0.4248 3.064 167.571 5.396 15.509 0.356
GKIM 1 20.7 Hawk 1x240 0.0739 0.2829 4.289 116.910 1.532 5.867 0.283
2 20.7 Hawk 1x240 0.0739 0.2829 4.289 116.910 1.532 5.867 0.283
TMORA 1 7.8 Hawk 1x240 0.0739 0.2829 4.289 311.760 0.573 2.195 0.106
MDNAI 1 11,4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 311.760 1.691 4.860 0.111
18 TBTGI SROTN 1 53.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 7.904 22.718 0.521
PBUNG 2 36.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 167.571 5.396 15.509 0.356
KTJUG 1 35.7 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 5.280 15.178 0.348
2 35.7 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 5.280 15.178 0.348
PSTAR 1 49.4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 7.301 20.985 0.482
2 49.4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 7.301 20.985 0.482
19 PSTAR TBTGI 1 49.4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 7.301 20.985 0.482
2 49.4 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.301 20.985 0.482
PORSEA 1 72.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 51.960 10.712 30.789 0.707
2 72.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 51.960 10.712 30.789 0.707
20 PORSEA PSTAR 1 72.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 10.712 30.789 0.707
2 72.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 10.712 30.789 0.707
TRUTG 1 61.7 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.117 26.204 0.601
2 61.7 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.117 26.204 0.601
21 TRUTG PORSEA 1 61.7 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.117 26.204 0.601

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 (Lanjutan)
2 61.7 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.117 26.204 0.601
SBLGA 1 49.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.117 26.204 0.601
2 49.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.311 21.034 0.483
GTELE 1 81.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 207.840 7.311 34.621 0.795
SDKAL 1 121.9 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 12.045 34.621 0.795
22 SBLGA TRUTG 1 49.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 18.051 53.863 1.121
2 49.5 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.311 21.034 0.483
PSDEM 1 70.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.311 21.034 0.483
2 70.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 10.460 30.065 0.690
SIPAN 1 124.0 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 10.460 30.065 0.690
2 124.0 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 0.613 1.829 0.038
23 PSDEM SBLGA 1 70.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 0.613 1.829 0.038
2 70.8 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 10.460 30.065 0.690
RTPAT 1 124.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4419 3.064 129.900 10.460 30.065 0.690
2 124.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4419 3.064 129.900 18.327 52.675 1.209
24 SIPAN SBLGA 1 4.1 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 3.064 129.900 18.327 52.675 1.209
SBLGA 2 4.1 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 0.613 1.829 0.038
25 KTJUG TBTGI 1 35.7 Acsr 1x240 0.1481 0.4248 2.888 103.920 0.613 1.829 0.038
2 35.7 Acsr 1x240 0.1481 0.4248 2.888 129.900 5.291 15.789 0.328
KSRAN 1 57.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 2.888 129.900 5.291 15.789 0.328
2 57.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 8.426 24.217 0.556
26 KSRAN KTJUNG 1 57.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 8.426 24.217 0.556
2 57.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4419 3.064 129.900 8.426 24.217 0.556
RTPAT 1 101.0 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 3.064 129.900 8.426 24.217 0.556
2 101.0 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.964 44.649 0.929
27 RTPAT KSRAN 1 101.0 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.964 44.649 0.929
2 101.0 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.964 44.649 0.929
PSDEM 1 124.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 2.888 129.900 14.964 44.649 0.929
2 124.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 18.327 52.675 1.209
KTPNG 1 116.9 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 155.880 18.327 52.675 1.209
2 116.9 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 155.880 17.271 49.642 1.140

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 (Lanjutan)
28 KTPNG RTPAT 1 116.9 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 155.880 17.271 49.642 1.140
2 116.9 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 155.880 17.271 49.642 1.140
BBATU 1 90.0 Hawk 1x240 0.1478 0.4248 3.064 155.880 17.271 49.642 1.140
2 90.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 155.880 13.302 38.232 0.878
29 BTAGI TTKNG 1 52.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 13.302 38.232 0.878
2 52.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.733 22.227 0.510
SDKAL 1 64.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.733 22.227 0.510
2 50.2 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.455 22.227 0.510
RENUN 1 50.2 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 7.417 21.319 0.489
30 RENUN BTAGI 1 50.2 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 3.679 10.574 0.242
SDKAL 1 24.9 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.459 27.177 0.624
31 SDKAL BTAGI 1 64.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 5.963 17.140 0.393
GTELE 1 40.4 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 207.840 3.679 10.574 0.242
RENUN 1 24.9 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 18.051 53.863 1.121
TRTUG 1 121.9 Acsr x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 5.963 17.140 0.393
32 GTELE SDKAL 1 40.4 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 12.045 34.621 0.795
TRUTG 1 81.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 207.840 12.045 34.621 0.763
33 LNGSA PBDAN 1 78.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 12.045 34.621 0.763
2 78.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 11.568 33.249 0.235
TLCUT 1 24.1 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 11.568 33.249 0.451
GIDIE 1 46.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 3.564 10.246 0.814
LSMWE 1 186.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 6.843 19.668 0.235
34 TLCUT LNGSA 1 24.1 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 103.920 20.692 59.472 0.451
GIDIE LNGSA 1 46.3 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 20.692 59.472 1.366
LSMWE 140.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 20.692 59.472 1.366
35 LSMWE GIDIE 1 140.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 27.490 79.012 1.814
LNGSA 1 186.0 Hawk x240 0.1478 0.4248 3.064 129.900 9.088 27.119 0.564
BIRUN 1 61.4 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 9.088 27.119 0.564
36 BIRUN LSMWE 1 61.4 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 9.088 27.119 0.564
2 61.4 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 9.088 27.119 0.564
SIGLI 1 99.2 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.685 43.813 0.912

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 (Lanjutan)
2 99.2 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.685 43.813 0.912
37 SIGLI BIRUN 1 99.2 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.685 43.813 0.912
2 99.2 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 14.685 43.813 0.912
BACEH 1 90.3 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 13.374 39.903 0.830
2 90.3 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 13.374 39.903 0.830
38 BACEH SIGLI 1 90.3 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 13.374 39.903 0.830
2 90.3 Acsr 1x240 0.1481 0.4419 2.888 129.900 13.374 39.903 0.830

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4
Tabel.3.3 Data Beban Malam dan Pagi
PUSAT KMP (A) 06.00 19.00
URAIAN
NO BEBAN A A
1 LBHN Trf 1.31,35 MVA 121 245 39
2 PPASR Trf 1.60 MVA 231 82 67
3 MABAR Trf 1.87,5 MVA 337 130 25
Trf 2.60,5 MVA 231 90 30
Trf 3.60,5 MVA 231 115 110
4 GLUGUR Trf 1.60 MVA 231 119,1 137
Trf 2.60MVA 231 127,4 204
5 P.GELI Trf 1.60 MVA 231 55 168
Trf.3.60 MVA 231 515,6 170
6 BNJAI Trf 1.30 MVA 115 0 0
Trf 2.60 MVA 231 767,7 120
Trf 3.60 MVA 231 95.9 142
7 PBDAN Trf 1.60 MVA 115 39 48
Trf 2.60 MVA 115 45 52
8 LANGSA Trf 1.30 MVA 115 46 82
Trf 1.10 MVA 38 9 Ada kerjaan
9 TLCUT Trf 2.10 MVA 38 24 32
Trf 3.10 MVA 38 13 18
Trf 1.60 MVA 231 91,2 118
10 TTKNG Trf 2.60 MVA 231 0 120
Trf 3.60 MVA 231 507,4 110
11 BTAGI Trf 1.30 MVA 115 378,3 170
Trf 2.20 MVA 77 19,9 95

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.3 (Lanjutan)
PUSAT KMP(A) 06.00 19.00
NO BEBAN URAIAN A A
12 SROTN Trf 2.31,5 MVA 121 44,9 64
Trf 3.60 MVA 231 165,8 196
13 TBTGI Trf 1.30 MVA 115 437,2 567
Trf 2.30 MVA 77 463,1 602
14 GPARA Trf 1.30 MVA 288,6 200 25
15 PSTAR Trf 1.30 MVA 115 21,7 587
Trf 2.10 MVA 231 12,9 659
16 PORSEA Trf .20 MVA 77 113,5 215
17 TRUTG Trf 1.10 MVA 38 6,5 90
Trf 2.10 MVA 38 6 242
18 SBLGA Trf 1.30 MVA 115 39 42
Trf 2.10 MVA 38 23 23
19 PSDEM Trf 1.31,5 MVA 121 41 148
Trf 2.30 MVA 115 66 87
20 KTJUG Trf.4.60 MVA 231 658,4 681,6
Trf.3.60 MVA 231 28,7 43,1
21 KSRAN Trf 1.30 MVA 115 559,2 754
Trf 2.31,5 MVA 121 598 750
22 RTPAT Trf 1.30 MVA 115 65 84
Trf 3.31,5 MVA 121 74 90
23 PBUNG Trf 1.31,5 MVA 909,1 310 41
Trf 2.30 MVA 115 52 52
24 GIKIM Trf 1.60 MVA 231 119 44
Trf 2.60 MVA 231 114 95
25 NRMBE Trf 2.60 MVA 231 133 160

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.3 (Lanjutan)
NO PUSAT KMP(A) 06.00 19.00
BEBAN URAIAN A A
26 TMORA Trf 1.60 MVA 231 90 97
27 SDKAL Trf 1.20 MVA 77 20,8 222
28 GTELE Trf 1.10 MVA 38 107,2 20
29 GIDIE Trf 1.30 MVA 115 34 58
30 LHTMA Trf 1.30 MVA 38 31 34
31 MDNAI Trf 1.60 MVA 231 121 162
32 LSMWE Trf 1.30 MVA 115 54 80
Trf 2.30 MVA 115 54 43
33 AKNPN Trf 1.20 MVA 577,2 345 180
34 GNTUA Trf 1.10 MVA 288,6 223 254
35 BIRUN Trf 1.30 MVA 115 35 77
Trf 2.30 MVA 115 34 50
36 SIGLI Trf 1.10 MVA 38 18 25
Trf 2.20 MVA 77 48 43
€ Trf 1.30 MVA 115 57 90
37 BACEH Trf 2.30 MVA 115 23 38
Trf 3.30 MVA 115 49 80
38 GIS Trf 1.60 MVA 231 75 120

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5
Three-Phase Programmable Voltage Source (Mask) ( Link)
Positive.Square [ Amplitude(Vrms Ph-Ph)Phase (deq) Freq (Hz)]: [11e3 0.50]
Parameters : Trafo 81.25 MVA
Configuration : winding 1 connection [ABC terminals] : Δ
: winding 2 connection [abc terminals] : Y g
Nominal power and frequency [P n (VA),fn (Hz)]: [8.25e6 50]
Winding 1 parameter [V1 Ph-Ph (Vrms),R1(pu), L1 (pu)]: [11000 0.8999 0.90007]
Winding 2 parameters [V2 Ph-Ph (Vrms), R2 (pu),L2 (pu)]: [1.5e+005 0.09
0.090042]
Maqnetization resistance Rm[pu] : 400
Maqnetization reactance Lm (pu) : 400.2
Parameters : Three –Phase PI Section Line
Frequency used for RLC specification (Hz) :50
Positive and zero sequence resistance (Ohms/km ) (R 1 R 0 ): [0,01273 0,3864]
Positive and zero sequence inductances (H/km ) (L 1 L 0 ): [0,09337e.3 4.1264e.3]
Positive and zero sequence capacitance (F/km ) (C 1. C 0 ): [12.74e.9 7.751e.9]
Line section length [km]: 49,4
Parameters : Trafo Beban 60 MVA 1
Configuration : winding 1 connection [ABC terminals] : Y g
: winding 2 connection [abc terminals] : Δ
Nominal power and frequency [P n (VA),fn (Hz)]: [60e6 50]
Winding 1 parameter [V1 Ph-Ph (Vrms),R1(pu), L1 (pu)]: [1.5e+005 0.060034]
Winding 2 parameters [V2 Ph-Ph (Vrms), R2 (pu),L2 (pu)]: [20000 0.6 0.060004]
Maqnetization resistance Rm[pu] :125
Maqnetization reactance Lm (pu) : 125.06
Parameters : Coupling Trafo 160 KVA 2
Configuration : winding 1 connection [ABC terminals] : Y
: winding 2 connection [abc terminals] : Y
Nominal power and frequency [P n (VA),fn (Hz)]: [50e6 50]
Winding 1 parameter [V1 Ph-Ph (Vrms),R1(pu), L1 (pu)]: [60000 0.018889
0.050004]
Winding 2 parameters [V2 Ph-Ph (Vrms), R2 (pu),L2 (pu)]: [1.5e+005 0.049986]
Maqnetization resistance Rm[pu] :125
Maqnetization reactance Lm (pu) : 125.06

Universitas Sumatera Utara


Winding 1 parameter [V1 Ph-Ph (Vrms),R1(pu), L1 (pu)]: [1.5e +0.05 0.03
0.030017]
Winding 2 parameters [V2 Ph-Ph (Vrms), R2 (pu),L2 (pu)]: [60000 0.03 0.030002]
Maqnetization resistance Rm[pu] :75
Maqnetization reactance Lm (pu) : 75.038
Parameters C(F)
Capacitance : 76.39, 74.27, 38,20 dan 33,95
Parameters Statcom
Snubber Resitance R S (Ohms): 1e-3
Snubber Capacitive C S (F) : 10e-3
Power electronic devices: IGBT /Diodes
R on (Ohm) : 1.5e.5
Forwad Voltages [Devices Vf(V).Diode Vfd(V)]: [1 1]
[Tf(s). Tt(s)]: [1e-6. 2e-6]
Measurement : Devives Voltage
Parameter: Beban
Cofiguration : Δ
Nominal phase to phase voltage Vn (Vrms): 20000
Nominal frequency fn(Hz) : 50
Active Power P (W) : 55e-6
Inductive reactive power QL(positive VAR) : 45.561e6, 278.8002e6
Capacitive reactive power QC(negative VAR) : 0
Measurement : None

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9 : 1 s/d 16 Aliran Daya Beban Malam

SYSTEM ANALYSIS
Project : TESIS S2 USU ==================== Page: 1
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: BebanMalam
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================
Electrical Transient Analyzer Program
-------------------------------------
ALIRAN DAYA ANALYSIS
Loading Category 2 ( Normal )

Normal Loading
--------------

Swing Gen. Load Total


----- ----- ----- -----
Number of Buses: 3 14 19 36

XFRM2 React. Line/Cable Imp. TiePD XFRM3 Total


----- ----- ---------- ----- ------- ----- -----
Number of Branches: 0 0 66 0 0 0 66

Maximum Number of Iterations:99

Precision of the Solution:.00010 MW and Mvar

Method of Solution: Newton-Raphson

System Frequency: 50.0 Hz

Unit System: English

Data Filename: BebanMalam

Output Filename: D:\TESIS S2 Y'TATO USU\BEBAN ETAP (MALAM-PAGI)\Untitled.lfr

Universitas Sumatera Utara


BUS INPUT DATA
Project: TESIS S2 USU ==================== Page:2
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date:16-08-2011
Contract: 087034016 SN :KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File:BebanMalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================

Bus Information & Nominal kV Init. Voltage GenerationMotor Load Static Load Mvar Limits
============================================ ============= ============== ============== ==============
ID Type kV Description % Mag. Ang. MW Mvar MW Mvar MW Mvar Max. Min.
-------- ---------- ------------ ------ ----- ------ ----- ------ ------ ------ ------ ------ ------
B.ACEH Gen. 150.000 100.0 0.0 60.700 0.000 4.593 2.847 41.341 25.621 30.800 3.000
BINJAI Load 150.000 100.0 0.0 5.786 3.586 52.074 32.272
BIRUN Load 150.000 100.0 0.0 2.805 1.738 25.242 15.644
BLWCC SWNG 150.000 100.0 0.0 0.000 0.000 0.000 0.000
BLWTU SWNG 150.000 100.0 0.0 0.000 0.000 0.000 0.000
BRASTAGI Load 150.000 100.0 0.0 5.852 3.627 52.669 32.642
DENAI Load 150.000 100.0 0.0 3.578 2.217 32.198 19.955
GLUGUR Gen. 150.000 100.0 0.0 44.700 0.000 7.531 4.667 67.775 42.003 22.000 0.000
IDIE Load 150.000 100.0 0.0 1.281 0.794 11.528 7.144
K.TANJUNG Gen. 150.000 100.0 0.0 180.000 0.000 16.00 49.918 144.036 89.266 0.000 0.000
KIM Load 150.000 100.0 0.0 3.070 1.902 27.626 17.121
KISARAN Load 150.000 100.0 0.0 34.303 21.259 308.728 191.332
LANGSA Load 150.000 100.0 0.0 1.811 1.122 16.298 10.100
LBHAN Load 150.000 100.0 0.0 1.612 0.999 14.508 8.991
LSMWE Gen. 150.000 100.0 0.0 9.400 0.000 2.716 1.683 24.447 15.151 5.000 0.000
MABAR Load 150.000 100.0 0.0 3.644 2.258 32.794 20.324
N.RMBE Load 150.000 100.0 0.0 3.533 2.190 31.800 19.708
P.BRANDAN Load 150.000 100.0 0.0 2.208 1.369 19.875 12.318
P.SIANTAR Gen. 150.000 100.0 0.0 0.400 0.000 27.516 17.053 247.646 153.477 0.240 0.000
P.SIDEMPUAN Gen. 150.000 100.0 0.0 0.900 0.000 5.190 3.216 46.707 28.946 0.500 0.500
PAYA GELI Load 150.000 100.0 0.0 7.464 4.626 67.178 41.633
PAYA PASIR Gen. 150.000 100.0 0.0 127.100 0.000 1.480 0.917 13.316 8.253 70.400 0.000
PBUNG Load 150.000 100.0 0.0 2.054 1.273 18.484 11.455
PORSEA Load 150.000 100.0 0.0 4.748 2.943 42.732 26.483
R.PRAPAT SWNG 150.000 108.0 0.0 13.427 8.321 120.842 74.891
RENUN Gen. 150.000 100.0 0.0 80.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 49.600 0.000
SEI ROTAN Load 150.000 100.0 0.0 5.742 3.558 51.676 32.026
SIBOLGA Gen. 150.000 100.0 0.0 231.500 0.000 1.435 0.890 12.919 8.006 31.700 0.000

Universitas Sumatera Utara


SIDIKALANG Gen. 150.000 100.0 0.0 3.000 0.000 4.903 3.038 44.123 27.345 1.100 0.000
SIGLI Gen. 150.000 100.0 0.0 13.400 0.000 1.50 20.931 13.515 8.376 6.600 0.000
TAMORA Load 150.000 100.0 0.0 2.142 1.328 19.279 11.948
TARUTUNG Gen. 150.000 100.0 0.0 1.500 0.000 7.332 4.544 65.986 40.894 0.920 0.000
TBNG TGGI Load 150.000 100.0 0.0 26.368 16.341 237.311 147.072
TELE Gen. 150.000 100.0 0.0 0.200 0.000 0.442 0.274 3.975 2.463 0.120 0.000
TLCUT Load 150.000 100.0 0.0 1.104 0.684 9.937 6.159
TTKNG Gen. 150.000 100.0 0.0 24.600 0.000 10.335 6.405 93.016 57.646 12.000 2.000
----------------------------------------- -------- ------ ------ ------ ------ ------
36 Buses Total 777.400 223.509138.519 2011.582 246.666

Universitas Sumatera Utara


LINE / CABLE DATA
====================
Project: TESIS S2 USU Page:4
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date:16-08-2011
Contract: 087034016 SN :KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File:BebanMalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================

CKT / Branch Ohms/1000 ft per Conductor (Cable) or per Phase (Line) Impedance
============ ====================================================================================================
ID Library Size L (ft) #/ø T (°C) R X Y MVAb %R %X % Y
--- -------- ---- ------ --- ------ -------- ----- ------ ------- ------- ------- ----------
BLWNCC-BNJI 114800. 1 75 0.01287 0.09128 0.0000012 100.0 0.66 4.66 3.1500001
BLWNCC-BNJI 114800. 1 75 0.01287 0.09128 0.0000012 100.0 0.66 4.66 3.1500001
BLWNCC-SR0TN 86592. 1 75 0.00744 0.06079 0.0000020 100.0 0.29 2.34 3.9798002
BLWNCC-SROTN 86592. 1 75 0.00744 0.06079 0.0000020 100.0 0.29 2.34 3.9798002
BLWTU-PPSR 1 20336. 1 75 0.01360 0.08957 0.0000013 100.0 0.12 0.81 0.5859000
BLWTU-PPSR 2 20336. 1 75 0.01360 0.08957 0.0000013 100.0 0.12 0.81 0.5859000
BNJI-P.GLI 1 45592. 1 75 0.02253 0.08625 0.0000013 100.0 0.46 1.75 1.3135500
BNJI-P.GLI 2 45592. 1 75 0.02253 0.08625 0.0000013 100.0 0.46 1.75 1.3135500
BRN-SGLI 1 325376. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 6.53 19.48 6.2496001
BRN-SGLI 2 325376. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 6.53 19.48 6.2496001
BTAGI-RNUN 164656. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.30 9.48 3.3885002
BTAGI-SDKAL 209920. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 4.20 12.08 4.3200003
BTAGI-TTKNG 171544. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.44 9.87 3.5302502
BTAGI-TTKNG 171544. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.44 9.87 3.5302502
GLGUR-P.GLI 39032. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.55 2.11 0.7497000
GLGUR-P.GLI 39032. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.55 2.11 0.7497000
IDIE-LSMWE 459200. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 9.20 26.43 9.4500005
KSRAN-KTJNG 186960. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.74 10.76 3.8475002
KSRAN-KTJNG 186960. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.74 10.76 3.8475002
LBHAN-BLWNTU 10496. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 0.21 0.60 0.2160000
LNGSA-GIDIE 151864. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.04 8.74 3.1252502
LNGSA-LSMWE 610080. 1 75 0.0450 0.12951 0.0000009 100.0 12.22 35.12 12.5550007
LNGSA-TLCUT 79048. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 1.58 4.55 1.6267501
LSMWE-BRN 1201392. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 4.04 12.06 3.8682001
LSMWE-BRN 2201392. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 4.04 12.06 3.8682001
MBR-PPSR 1 19352. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.27 1.05 0.3717000
MBR-PPSR 2 19352. 1 75 0.03143 0.10335 0.0000009 100.0 0.27 0.89 0.3717000
P.GLI-NRMBE 60680. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.85 3.28 1.1655000

Universitas Sumatera Utara


P.GLI-P.PASI 69864. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.98 3.78 1.3419000
P.GLI-P.PASI 69864. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.98 3.78 1.3419000
P.PSR-SROTN 77736. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 1.09 4.20 1.4931000
P.PSR-SROTN 77736. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 1.09 4.20 1.4931000
PBDAN-BNJI 1 166624. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.34 9.59 3.4290002
PBDAN-BNJI 2 166624. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.34 9.59 3.4290002
PBDAN-LNGS 1 256824. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 5.14 14.78 5.2852506
PBDAN-LNGS 2 256824. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 5.14 14.78 5.2852506
PBUNG-SROTN 119720. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 2.40 6.89 2.4637501
PBUNG-TBTGI 175480. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.51 10.10 3.6112502
PORSA-TRTUG 202376. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 4.05 11.65 4.1647502
PORSA-TRTUG 202376. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 4.05 11.65 4.1647502
PSDEM-RTPAT 406720. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 8.15 23.41 8.3700005
PSTAR-PORSA 237800. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 4.76 13.69 4.8937503
PSTAR-PORSA 237800. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000001 100.0 4.76 13.69 0.4893750
RNUN-SDKAL 81672. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 1.64 4.70 1.6807501
RTPAT-KSRAN 331280. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 6.65 19.84 6.3630001
SBOGA-PSDEM 232224. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 4.65 13.37 4.7790006
SDKAL-TELE 132512. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 2.65 7.63 2.7270002
SGLI-B.ACEH 296184. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 5.94 17.73 5.6889001
SGLI-B.ACEH 296184. 1 75 0.04515 0.13473 0.0000009 100.0 5.94 17.73 5.6889001
SR0TN-KIM 2 67896. 1 75 0.02253 0.08625 0.0000013 100.0 0.68 2.60 1.9561500
SROTN-DNAI 37392. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 0.75 2.15 0.7695000
SROTN-KIM 1 67896. 1 75 0.02253 0.08625 0.0000013 100.0 0.68 2.60 1.9561500
SROTN-TMORA 25584. 1 75 0.02253 0.08625 0.0000013 100.0 0.26 0.98 0.7371000
TBTGI-KTJNG 117096. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 2.35 6.74 2.4097501
TBTGI-KTJNG 117096. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 2.35 6.74 2.4097501
TBTGI-PSTAR 162032. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.25 9.33 3.3345002
TBTGI-PSTAR 162032. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.25 9.33 3.3345002
TBTGI-SROTN 175480. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.51 10.10 3.6112502
TMORA-DNAI 37392. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 0.75 2.15 0.7695000
TRTUG-SBOGA 162360. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.25 9.35 3.3412502
TRTUG-SBOGA 162360. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 3.25 9.35 3.3412502
TRTUG-TELE 267320. 1 75 0.04506 0.12951 0.0000009 100.0 5.35 15.39 5.5012503
TTKNG-NRMBE 40672. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.57 2.20 0.7812000
TTKNG-P.GLI 99712. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 1.39 5.39 1.9152000
TTKNG-SROTN 56416. 1 75 0.03143 0.12165 0.0000009 100.0 0.79 3.05 1.0836001
TTKNG-SROTN 56416. 1 75 0.03143 0.10335 0.0000009 100.0 0.79 2.59 1.0836001

Line / Cable resistances are listed at the specified temperatures.

Universitas Sumatera Utara


BRANCH CONNECTIONS
Project: TESIS S2 USU ==================== Page:6
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date:16-08-2011
Contract: 087034016 SN :KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File:BebanMalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================
CKT / Branch Connected Bus ID %Impedance (100 MVA Base)
======================== ========================== ====================================
ID Type From To R X Z
------------ ---------- ------------ ------------ ------- ------- --------
BLWNCC-BNJI XmitLine BLWCC BINJAI 0.7 4.7 4.7
BLWNCC-BNJI XmitLine BLWCC BINJAI 0.7 4.7 4.7
BLWNCC-SR0TN XmitLine BLWCC SEI ROTAN 0.3 2.3 2.4
BLWNCC-SROTN XmitLine BLWCC SEI ROTAN 0.3 2.3 2.4
BLWTU-PPSR 1 XmitLine BLWTU PAYA PASIR 0.1 0.8 0.8
BLWTU-PPSR 2 XmitLine BLWTU PAYA PASIR 0.1 0.8 0.8
BNJI-P.GLI 1 XmitLine PAYA GELI BINJAI 0.5 1.7 1.8
BNJI-P.GLI 2 XmitLine PAYA GELI BINJAI 0.5 1.7 1.8
BRN-SGLI 1 XmitLine BIRUN SIGLI 6.5 19.5 20.5
BRN-SGLI 2 XmitLine BIRUN SIGLI 6.5 19.5 20.5
BTAGI-RNUN XmitLine BRASTAGI RENUN 3.3 9.5 10.0
BTAGI-SDKAL XmitLine BRASTAGI SIDIKALANG 4.2 12.1 12.8
BTAGI-TTKNG XmitLine TTKNG BRASTAGI 3.4 9.9 10.5
BTAGI-TTKNG XmitLine TTKNG BRASTAGI 3.4 9.9 10.5
GLGUR-P.GLI XmitLine PAYA GELI GLUGUR 0.5 2.1 2.2
GLGUR-P.GLI XmitLine PAYA GELI GLUGUR 0.5 2.1 2.2
IDIE-LSMWE XmitLine IDIE LSMWE 9.2 26.4 28.0
KSRAN-KTJNG XmitLine K.TANJUNG KISARAN 3.7 10.8 11.4
KSRAN-KTJNG XmitLine K.TANJUNG KISARAN 3.7 10.8 11.4
LBHAN-BLWNTU XmitLine BLWTU LBHAN 0.2 0.6 0.6
LNGSA-GIDIE XmitLine LANGSA IDIE 3.0 8.7 9.3
LNGSA-LSMWE XmitLine LANGSA LSMWE 12.2 35.1 37.2
LNGSA-TLCUT XmitLine LANGSA TLCUT 1.6 4.6 4.8
LSMWE-BRN 1 XmitLine LSMWE BIRUN 4.0 12.1 12.7
LSMWE-BRN 2 XmitLine LSMWE BIRUN 4.0 12.1 12.7
MBR-PPSR 1 XmitLine MABAR PAYA PASIR 0.3 1.0 1.1
MBR-PPSR 2 XmitLine MABAR PAYA PASIR 0.3 0.9 0.9
P.GLI-NRMBE XmitLine N.RMBE PAYA GELI 0.8 3.3 3.4
P.GLI-P.PASI XmitLine PAYA PASIR PAYA GELI 1.0 3.8 3.9

Universitas Sumatera Utara


P.GLI-P.PASI XmitLine PAYA PASIR PAYA GELI 1.0 3.8 3.9
P.PSR-SROTN XmitLine PAYA PASIR SEI ROTAN 1.1 4.2 4.3
P.PSR-SROTN XmitLine PAYA PASIR SEI ROTAN 1.1 4.2 4.3
PBDAN-BNJI 1 XmitLine BINJAI P.BRANDAN 3.3 9.6 10.2
PBDAN-BNJI 2 XmitLine BINJAI P.BRANDAN 3.3 9.6 10.2
PBDAN-LNGS 1 XmitLine LANGSA P.BRANDAN 5.1 14.8 15.7
PBDAN-LNGS 2 XmitLine LANGSA P.BRANDAN 5.1 14.8 15.7
PBUNG-SROTN XmitLine SEI ROTAN PBUNG 2.4 6.9 7.3
PBUNG-TBTGI XmitLine PBUNG TBNG TGGI 3.5 10.1 10.7
PORSA-TRTUG XmitLine PORSEA TARUTUNG 4.1 11.6 12.3
PORSA-TRTUG XmitLine PORSEA TARUTUNG 4.1 11.6 12.3
PSDEM-RTPAT XmitLine R.PRAPAT P.SIDEMPUAN 8.1 23.4 24.8
PSTAR-PORSA XmitLine P.SIANTAR PORSEA 4.8 13.7 14.5
PSTAR-PORSA XmitLine P.SIANTAR PORSEA 4.8 13.7 14.5
RNUN-SDKAL XmitLine RENUN SIDIKALANG 1.6 4.7 5.0
RTPAT-KSRAN XmitLine KISARAN R.PRAPAT 6.6 19.8 20.9
SBOGA-PSDEM XmitLine SIBOLGA P.SIDEMPUAN 4.7 13.4 14.2
SDKAL-TELE XmitLine SIDIKALANG TELE 2.7 7.6 8.1
SGLI-B.ACEH XmitLine SIGLI B.ACEH 5.9 17.7 18.7
SGLI-B.ACEH XmitLine SIGLI B.ACEH 5.9 17.7 18.7
SR0TN-KIM 2 XmitLine KIM SEI ROTAN 0.7 2.6 2.7
SROTN-DNAI XmitLine DENAI SEI ROTAN 0.7 2.2 2.3
SROTN-KIM 1 XmitLine KIM SEI ROTAN 0.7 2.6 2.7
SROTN-TMORA XmitLine TAMORA SEI ROTAN 0.3 1.0 1.0
TBTGI-KTJNG XmitLine TBNG TGGI K.TANJUNG 2.3 6.7 7.1
TBTGI-KTJNG XmitLine TBNG TGGI K.TANJUNG 2.3 6.7 7.1
TBTGI-PSTAR XmitLine TBNG TGGI P.SIANTAR 3.2 9.3 9.9
TBTGI-PSTAR XmitLine TBNG TGGI P.SIANTAR 3.2 9.3 9.9
TBTGI-SROTN XmitLine SEI ROTAN TBNG TGGI 3.5 10.1 10.7
TMORA-DNAI XmitLine TAMORA DENAI 0.7 2.2 2.3
TRTUG-SBOGA XmitLine TARUTUNG SIBOLGA 3.3 9.3 9.9
TRTUG-SBOGA XmitLine TARUTUNG SIBOLGA 3.3 9.3 9.9
TRTUG-TELE XmitLine TELE TARUTUNG 5.4 15.4 16.3
TTKNG-NRMBE XmitLine N.RMBE TTKNG 0.6 2.2 2.3
TTKNG-P.GLI XmitLine PAYA GELI TTKNG 1.4 5.4 5.6
TTKNG-SROTN XmitLine SEI ROTAN TTKNG 0.8 3.1 3.2
TTKNG-SROTN XmitLine SEI ROTAN TTKNG 0.8 2.6 2.7

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW REPORT
Project: TESIS S2 USU ==================== Page : 8
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date : 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File : BebanMalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================
Bus Information & Nom kV Voltage Generation Motor Load Static Load Load Flow XFRM
======================== =========== ============ ============ ============ ======================
IDT Type Kv % Mag. Ang. MW var MW Mvar MW Mvar To Bus ID MW Mvar Amp %PF % Tap
-------- ---- ---- ----- ------ ---- ----- ---- ---- ---- ----- ---------- --- ---- ---- ---- --

B.ACEH Load 150.00 98.39 -10.5 60.70 30.80 4.59 2.85 40.02 24.80 SIGLI 8.04 1.58 32 98.1
SIGLI 8.04 1.58 32 98.1
BINJAI Load 150.00 97.23 -1.8 0.00 0.00 5.79 3.59 49.22 30.51 BLWCC -72.29 -48.18 343 83.2
BLWCC -72.29 -48.18 343 83.2
PAYA GEL 1.33 29.92 118 4.4
PAYA GELI 1.33 29.92 118 4.4
P.BRANDAN 43.45 1.21 172 100.0
P.BRANDAN 43.45 1.21 172 100.0
BIRUN Load 150.00 94.89 -11.7 0.00 0.00 2.80 1.74 22.73 14.08 SIGLI -7.47 -11.23 54 55.4
SIGLI -7.47 -11.23 54 55.4
LSMWE -5.29 3.32 25 -84.7
LSMWE -5.29 3.32 25 -84.7

*BLWCC Swng 150.00 100.00 0.0 423.05 451.45 0.00 0.00 0.00 0.00 BINJAI 72.80 48.76 337 83.1
BINJAI 72.80 48.76 337 83.1
SEI ROTAN 138.72 176.96 865 61.7
SEI ROTAN 138.72 176.96 865 61.7
*BLWTU Swng 150.00 100.00 0.0 215.32 200.31 0.00 0.00 0.00 0.00 PAYA PASIR 99.61 95.26 530 72.3
PAYA PASIR 99.61 95.26 530 72.3
LBHAN 16.10 9.78 72 85.5
BRASTAGI Load 150.00 89.14 -0.9 0.00 0.00 5.85 3.63 41.85 25.94 RENUN -36.51 29.97 203 -77.3
SIDIKALANG-11.07 33.97 154 -31.0
TTKNG -0.06 -46.75 201 0.1
TTKNG -0.06 -46.75 201 0.1
DENAI Load 150.00 94.97 -1.9 0.00 0.00 3.58 2.22 29.04 18.00 SEI ROTAN -23.08 -13.53 108 86.3
TAMORA -9.54 -6.69 47 81.9
GLUGUR Load 150.00 96.37 -1.9 44.70 22.00 7.53 4.67 62.94 39.01 PAYA GELI -12.89 -10.84 67 76.5
PAYA GELI -12.89 -10.84 67 76.5

Universitas Sumatera Utara


IDIE Load 150.00 93.80 -8.8 0.00 0.00 1.28 0.79 10.14 6.29 LSMWE 11.62 -10.29 63 -74.9
LANGSA -23.04 3.21 95 -99.0
K.TANJUNG Load 150.00 67.58 -5.1 180.0 0.00 16.00 9.92 65.78 40.77 KISARAN 36.27 1.10 206 100.0
KISARAN 36.27 1.10 206 100.0
TBNG TGGI 12.84 -26.44 167 -43.7
TBNG TGGI 12.84 -26.44 167 -43.7
KIM Load 150.00 95.14 -1.8 0.00 0.00 3.07 1.90 25.01 15.50 SEI ROTAN -14.04 -8.70 66 85.0
SEI ROTAN -14.04 -8.70 66 85.0
KISARAN Load 150.00 65.50 -10.0 0.00 0.00 34.30 21.26 132.45 82.09 K.TANJUNG -35.18 0.31 206 -100.0
K.TANJUNG -35.18 0.31 206 -100.0
R.PRAPAT -96.39-103.96 833 68.0
LANGSA Load 150.00 94.15 -7.4 0.00 0.00 1.81 1.12 14.45 8.95 IDIE 23.23 -5.42 97 -97.4
LSMWE 14.67 -10.99 74 -80.0
TLCUT 9.86 4.72 44 90.2
P.BRANDAN -32.01 0.81 130 -100.0
P.BRANDAN -32.01 0.81 130 -100.0
LBHAN Load 150.00 99.91 0.0 0.00 0.00 1.61 1.00 14.48 8.97 BLWTU -16.09 -9.97 72 85.0
LSMWE Load 150.00 94.47 -11.2 9.40 5.00 2.72 1.68 21.82 13.52 IDIE -11.44 2.43 47 -97.8
LANGSA -14.33 0.79 58 -99.8
BIRUN 5.32 -6.71 34 -62.1
BIRUN 5.32 -6.71 34 -62.1
MABAR Load 150.00 98.95 -0.5 0.00 0.00 3.64 2.26 32.11 19.90 PAYA PASIR-16.30 -10.63 75 83.8
PAYA PASIR-19.45 -11.52 87 86.0
N.RMBE Load 150.00 94.80 -2.1 0.00 0.00 3.53 2.19 28.58 17.71 PAYA GELI -29.69 -46.87 225 53.5
TTKNG -2.42 26.97 109 -8.9
P.BRANDAN Load 150.00 95.55 -4.3 0.00 0.00 2.21 1.37 18.14 11.25 BINJAI -42.78 -2.47 172 99.8
BINJAI -42.78 -2.47 172 99.8
LANGSA 32.61 -3.84 132 -99.3
LANGSA 32.61 -3.84 132 -99.3
P.SIANTAR Load 150.00 63.32 -8.2 0.40 0.24 27.52 17.05 99.29 61.53 PORSEA -40.03 -3.47 244 99.6
PORSEA -40.03 -2.59 243 99.8
TBNG TGGI -23.18 -36.14 260 54.0
TBNG TGGI -23.18 -36.14 260 54.0
P.SIDEMPUAN Load 150.00 85.95 5.2 0.90 0.50 5.19 3.22 34.50 21.38 R.PRAPAT 7.29 -84.96 381 -8.5
SIBOLGA -46.08 60.86 341 -60.4
PAYA GELI Load 150.00 96.67 -1.7 0.00 0.00 7.46 4.63 62.78 38.91 BINJAI -1.28 -30.98 123 4.1
BINJAI -1.28 -30.98 123 4.1
GLUGUR 12.90 10.20 65 78.4
GLUGUR 12.90 10.20 65 78.4
N.RMBE 29.97 46.91 221 53.8

Universitas Sumatera Utara


PAYA PASIR-70.31 -44.11 330 84.7
PAYA PASIR-70.31 -44.11 330 84.7
TTKNG 17.16 39.34 170 40.0
PAYA PASIR Load 150.00 99.11 -0.4 127.10 70.40 1.48 0.92 13.08 8.11 BLWTU -99.38 -94.30 532 72.5
BLWTU -99.38 -94.30 532 72.5
MABAR 16.31 10.31 74 84.5
MABAR 19.47 11.21 87 86.7
PAYA GELI 71.02 45.58 327 84.2
PAYA GELI 71.02 45.58 327 84.2
SEI ROTAN 66.74 68.65 371 69.7
SEI ROTAN 66.74 68.65 371 69.7
PBUNG Load 150.00 84.34 -3.8 0.00 0.00 2.05 1.27 13.15 8.15 SEI ROTAN -80.96-107.92 615 60.0
TBNG TGGI 65.76 98.50 540 55.5
PORSEA Load 150.00 67.40 -0.9 0.00 0.00 4.75 2.94 19.41 12.03 TARUTUNG -54.02 -14.86 319 96.4
TARUTUNG -54.02 -14.86 319 96.4
P.SIANTAR 41.94 6.87 242 98.7
P.SIANTAR 41.94 7.87 243 98.3

*R.PRAPAT Swng 150.00 108.00 0.0 281.64 384.59 13.43 8.32 140.95 87.35 P.SIDEMPUAN 0.16 98.40 350 0.2
KISARAN 127.10 190.51 816 55.5
RENUN Load 150.00 87.30 2.4 80.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 BRASTAGI 37.47 -29.85 211 -78.2
SIDIKALANG 42.53 29.85 229 81.8
SEI ROTAN Load 150.00 95.46 -1.6 0.00 0.00 5.74 3.56 47.09 29.18 BLWCC -137.25-168.77 877 63.1
BLWCC -137.25-168.77 877 63.1
PAYA PASIR-65.71 -66.10 375 70.5
PAYA PASIR -65.71 -66.10 375 70.5
PBUNG 87.04 123.37 608 57.6
KIM 14.06 7.00 63 89.5
DENAI 23.14 13.00 107 87.2
KIM 14.06 7.00 63 89.5
TAMORA 29.20 17.63 137 85.6
TBNG TGGI 129.53 198.93 957 54.6
TTKNG 25.18 32.94 167 60.7
TTKNG 30.91 37.12 194 64.0

SIBOLGA Load 150.00 79.41 12.8 231.50 0.00 1.44 0.89 8.15 5.05 P.SIDEMPUAN 49.89 -53.20 353 -68.4
TARUTUNG 86.02 23.63 432 96.4
TARUTUNG 86.02 23.63 432 96.4
SIDIKALANG Load 150.00 84.88 1.2 3.00 1.10 4.90 3.04 31.79 19.70 BRASTAGI 11.81 -35.12 168 -31.9
RENUN -41.94 -29.41 232 81.9

Universitas Sumatera Utara


TELE -3.57 42.88 195 -8.3
SIGLI Load 150.00 97.13 -11.2 13.40 6.60 1.50 0.93 12.75 7.90 BIRUN 7.56 5.74 37 79.6
BIRUN 7.56 5.74 37 79.6
B.ACEH -7.99 -6.86 41 75.9
B.ACEH -7.99 -6.86 41 75.9
TAMORA Load 150.00 95.19 -1.8 0.00 0.00 2.14 1.33 17.47 10.83 SEI ROTAN -29.16 -18.18 138 84.9
DENAI 9.55 6.02 45 84.6
TARUTUNG Load 150.00 73.55 5.7 1.50 0.92 7.33 4.54 35.69 22.12 PORSEA 56.79 20.76 316 93.9
PORSEA 56.79 20.76 316 93.9
SIBOLGA -81.89 -13.72 434 98.6
SIBOLGA -81.89 -13.72 434 98.6
TELE 8.66 -39.84 213 -21.2

TBNG TGGI Load 150.00 69.75 -6.8 0.00 0.00 26.37 16.34 115.45 71.55 PBUNG -58.71 -80.38 549 59.0
K.TANJUNG -12.41 26.54 161 -42.4
K.TANJUNG -12.41 26.54 161 -42.4
P.SIANTAR 24.63 38.84 253 53.6
P.SIANTAR 24.63 38.84 253 53.6
SEI ROTAN -107.54 -138.26 966 61.4

TELE Load 150.00 81.07 2.4 0.20 0.12 0.44 0.27 2.61 1.62 SIDIKALANG 4.28 -42.71 203 -10.0
TARUTUNG -7.13 40.94 197 -17.2
TLCUT Load 150.00 93.72 -7.7 0.00 0.00 1.10 0.68 8.73 5.41 LANGSA -9.83 -6.09 47 85.0
TTKNG Load 150.00 94.18 -2.0 24.60 12.00 10.34 6.41 82.50 51.13 BRASTAGI 0.95 46.34 189 2.0
BRASTAGI 0.95 46.34 189 2.0
N.RMBE 2.47 -27.48 112 -9.0
PAYA GELI -16.88 -39.98 177 38.9
SEI ROTAN -25.03 -33.33 170 60.0
SEI ROTAN -30.70 -37.42 197 63.4

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW SUMMARY
Project: TESIS S2 USU ==================== Page:12
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date:16-08-2011
Contract: 087034016 SN :KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File:BebanMalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================

Undervoltage Buses - Critical Limit = 90.00 %, Marginal Limit = 89.00 %


------------------

Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage


================== ============= ================== ===================== ============ ===============
ID kV % Mag. kV ID kV % Mag. kV ID kV % Mag. kV
--------- ------- ------ ------- ------------ ------- ------ ------- ------- ------ ------ -------
BRASTAGI 150.000 89.14 133.708* K.TANJUNG 150.000 67.58 101.368* KISARAN 150.000 65.50 8.251*
P.SIANTAR 150.000 63.32 94.978* P.SIDEMPUAN 150.000 85.95 128.924* PBUNG 150.000 84.34 126.511*
PORSEA 150.000 67.40 101.102* RENUN 150.000 87.30 130.957* SIBOLGA 150.000 79.41 119.111*
SIDIKALANG 150.000 84.88 127.325* TARUTUNG 150.000 73.55 110.320* TBNG TGGI 150.000 69.75 104.624*
TELE 150.000 81.07 121.606*

Overvoltage Buses - Critical Limit = 105.00 %, Marginal Limit = 103.00 %


-----------------

Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage


================== ============= ================== ===================== ============ ===============
ID kV % Mag. kV ID kV % Mag. kV ID kV % Mag. kV
--------- ------- ------ ------- ------------ ------- ------ ------- ------- ------ ------ -------
R.PRAPAT 150.000 108.00 162.000*

Note: * indicates bus voltages violate critical limit.


# indicates bus voltages violate marginal limit.

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW SUMMARY
Project: TESIS S2 USU =================== Page:13
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date:16-08-2011
Contract: 087034016 SN :KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File:BebanMalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
====================================================================================================================

Branch Losses Summary Report


----------------------------

CKT / Branch Connected Bus Info. From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses% Bus Voltage Vd
============ =================== ================= =================== ============== % drop
ID From Bus ID To Bus ID MW Mvar MW Mvar kW kvar From To in Vmag
-------- ----------- --------- -------- ------- ------- -------- ----- --- ------- ------ ------
SGLI-B.ACEH B.ACEH SIGLI 8.042 1.575 -7.991 -6.860 51.2 -5284.6 98.39 97.13 1.26
SGLI-B.ACEH B.ACEH SIGLI 8.042 1.575 -7.991 -6.860 51.2 -5284.6 98.39 97.13 1.26
BLWNCC-BNJI BINJAI BLWCC -72.288 -48.178 72.802 48.763 514.3 584.7 97.23 100.00 2.77
BLWNCC-BNJI BINJAI BLWCC -72.288 -48.178 72.802 48.763 514.3 584.7 97.23 100.00 2.77
BNJI-P.GLI 1 BINJAI PAYA GELI 1.329 29.922 -1.284 -30.98 445.1 -1061.8 97.23 96.67 0.56
BNJI-P.GLI 2 BINJAI PAYA GELI 1.329 29.922 -1.284 -30.98 445.1 -1061.8 97.23 96.67 0.56
PBDAN-BNJI 1 BINJAI P.BRANDAN 43.454 1.209 -42.784 -2.471 669.4 -1261.9 97.23 95.55 1.68
PBDAN-BNJI 2 BINJAI P.BRANDAN 43.454 1.209 -42.784 -2.471 669.4 -1261.9 97.23 95.55 1.68
BRN-SGLI 1 BIRUN SIGLI -7.473 -11.230 7.565 5.74 391.9 -5487.4 94.89 97.13 2.25
BRN-SGLI 2 BIRUN SIGLI -7.473 -11.230 7.565 5.74 391.9 -5487.4 94.89 97.13 2.25
LSMWE-BRN 1 BIRUN LSMWE -5.293 3.319 5.317 -6.71 524.1 -3395.7 94.89 94.47 0.41
LSMWE-BRN 2 BIRUN LSMWE -5.293 3.319 5.317 -6.71 524.1 -3395.7 94.89 94.47 0.41
BLWNCC-SR0TN BLWCC SEI ROTAN 138.721 176.960 -137.253 -168.769 1467.7 8191.4 100.00 95.46 4.54
BLWNCC-SROTN BLWCC SEI ROTAN 138.721 176.960 -137.253 -168.769 1467.7 8191.4 100.00 95.46 4.54
BLWTU-PPSR 1 BLWTU PAYA PASIR 99.611 95.265 -99.377 -94.303 234.2 961.9 100.00 99.11 0.89
BLWTU-PPSR 2 BLWTU PAYA PASIR 99.611 95.265 -99.377 -94.303 234.2 961.9 100.00 99.11 0.89
LBHAN-BLWNTU BLWTU LBHAN 16.101 9.779 -16.093 -9.974 7.5 -194.2 100.00 99.91 0.09
BTAGI-RNUN BRASTAGI RENUN -36.511 29.974 37.472 -29.851 960.4 122.7 89.14 87.30 1.83

Universitas Sumatera Utara


BTAGI-SDKAL BRASTAGI SIDIKALANG-11.074 33.967 11.812 -35.117 738.6 -1149.7 89.14 84.88 4.26
BTAGI-TTKNG BRASTAGI TTKNG -0.058 -46.752 0.947 46.340 889.2 -412.4 89.14 94.18 5.04
BTAGI-TTKNG BRASTAGI TTKNG -0.058 -46.752 0.947 46.340 889.2 -412.4 89.14 94.18 5.04
SROTN-DNAI DENAI SEI ROTAN -23.080 -13.530 23.139 13.001 58.7 -529.0 94.97 95.46 0.48
TMORA-DNAI DENAI TAMORA -9.540 -6.686 9.551 6.022 10.9 -664.4 94.97 95.19 0.22
GLGUR-P.GLI GLUGUR PAYA GELI -12.886 -10.837 12.902 10.202 16.2 -635.7 96.37 96.67 0.30
GLGUR-P.GLI GLUGUR PAYA GELI -12.886 -10.837 12.902 10.202 16.2 -635.7 96.37 96.67 0.30
IDIE-LSMWE IDIE LSMWE 11.617 -10.291 -11.436 2.434 180.4 -7856.3 93.80 94.47 0.67
LNGSA-GIDIE IDIE LANGSA -23.041 3.211 23.232 -5.422 190.8 -2211.9 93.80 94.15 0.35
KSRAN-KTJNG K.TANJUNG KISARAN 36.265 1.096 -35.184 0.308 1081.4 1404.3 67.58 65.50 2.08
KSRAN-KTJNG K.TANJUNG KISARAN 36.265 1.096 -35.184 0.308 1081.4 1404.3 67.58 65.50 2.08
TBTGI-KTJNG K.TANJUNG TBNG TGGI 12.843 -26.439 -12.414 26.535 428.9 96.2 67.58 69.75 2.17
TBTGI-KTJNG K.TANJUNG TBNG TGGI 12.843 -26.439 -12.414 26.535 428.9 96.2 67.58 69.75 2.17
SR0TN-KIM 2 KIM SEI ROTAN -14.038 -8.700 14.058 6.998 19.4 -1702.3 95.14 95.46 0.31
SROTN-KIM 1 KIM SEI ROTAN -14.038 -8.700 14.058 6.998 19.4 -1702.3 95.14 95.46 0.31
RTPAT-KSRAN KISARAN R.PRAPAT -96.391 -103.963 127.099 190.514 30708.1 86550.7 65.50 108.00 42.50
LNGSA-LSMWE LANGSA LSMWE 14.670 -10.988 -14.332 0.789 337.1 -10198.4 94.15 94.47 0.32
LNGSA-TLCUT LANGSA TLCUT 9.856 4.724 -9.833 -6.094 22.6 -1370.4 94.15 93.72 0.43
PBDAN-LNGS 1 LANGSA P.BRANDAN -32.008 0.805 32.608 -3.835 600.2 -3030.0 94.15 95.55 1.40
PBDAN-LNGS 2 LANGSA P.BRANDAN -32.008 0.805 32.608 -3.835 600.2 -3030.0 94.15 95.55 1.40
MBR-PPSR 1 MABAR PAYA PASIR-16.299 -10.634 16.309 10.309 10.4 -324.5 98.95 99.11 0.16
MBR-PPSR 2 MABAR PAYA PASIR-19.455 -11.524 19.469 11.206 14.0 -318.5 98.95 99.11 0.16
P.GLI-NRMBE N.RMBE PAYA GELI -29.689 -46.871 29.975 46.909 285.8 37.6 94.80 96.67 1.87
TTKNG-NRMBE N.RMBE TTKNG -2.423 26.970 2.471 -27.48 347.6 -513.4 94.80 94.18 0.62
PSTAR-PORSA P.SIANTAR PORSEA -40.025 -3.474 41.936 6.872 1910.4 3398.1 63.32 67.40 4.08
PSTAR-PORSA P.SIANTAR PORSEA -40.025 -2.591 41.936 7.873 1910.4 5281.4 63.32 67.40 4.08
TBTGI-PSTAR P.SIANTAR TBNG TGGI -23.176 -36.140 24.630 38.837 1453.2 2697.1 63.32 69.75 6.43
TBTGI-PSTAR P.SIANTAR TBNG TGGI -23.176 -36.140 24.630 38.837 1453.2 2697.1 63.32 69.75 6.43
PSDEM-RTPAT P.SIDEMPUAN R.PRAPAT 7.289 -84.964 0.161 98.403 7449.7 13438.5 85.95 108.00 22.05
SBOGA-PSDEM P.SIDEMPUAN SIBOLGA -46.082 60.865 49.889 -53.196 3806.4 7668.2 85.95 79.41 6.54
P.GLI-P.PASI PAYA GELI PAYA PASIR -70.308 -44.109 71.022 45.585 713.7 1476.1 96.67 99.11 2.44

Universitas Sumatera Utara


P.GLI-P.PASI PAYA GELI PAYA PASIR-70.308 -44.109 71.022 45.585 713.7 1476.1 96.67 99.11 2.44
TTKNG-P.GLI PAYA GELI TTKNG 17.161 39.341 -16.876 -39.981 285.2 -640.5 96.67 94.18 2.49
P.PSR-SROTN PAYA PASIR SEI ROTAN 66.737 68.649 -65.712 -66.097 1024.7 2552.1 99.11 95.46 3.65
P.PSR-SROTN PAYA PASIR SEI ROTAN 66.737 68.649 -65.712 -66.097 1024.7 2552.1 99.11 95.46 3.65
PBUNG-SROTN PBUNG SEI ROTAN -80.965 -107.919 87.036 123.371 6071.7 15452.2 84.34 95.46 11.11
PBUNG-TBTGI PBUNG TBNGTGGI 65.763 98.497 -58.707 -80.381 7055.6 18116.1 84.34 69.75 14.59
PORSA-TRTUG PORSEA TARUTUNG -54.016 -14.859 56.792 20.765 2775.8 5905.5 67.40 73.55 6.15
PORSA-TRTUG PORSEA TARUTUNG -54.016 -14.859 56.792 20.765 2775.8 5905.5 67.40 73.55 6.15
RNUN-SDKAL RENUN SIDIKALANG 42.528 29.851 -41.941 -29.408 587.6 442.9 87.30 84.88 2.42
SROTN-TMORA SEI ROTAN TAMORA 29.196 17.633 -29.163 -18.176 33.0 -543.3 95.46 95.19 0.26
TBTGI-SROTN SEI ROTAN TBNG TGGI 129.531 198.927 -107.543 -138.255 21987.6 60672.2 95.46 69.75 25.71
TTKNG-SROTN SEI ROTAN TTKNG 25.180 32.944 -25.028 -33.331 151.6 -387.7 95.46 94.18 1.27
TTKNG-SROTN SEI ROTAN TTKNG 30.907 37.120 -30.702 -37.420 205.0 -300.2 95.46 94.18 1.27
TRTUG-SBOGA SIBOLGA TARUTUNG 86.015 23.629 -81.886 -13.718 4129.4 9911.6 79.41 73.55 5.86
TRTUG-SBOGA SIBOLGA TARUTUNG 86.015 23.629 -81.886 -13.718 4129.4 9911.6 79.41 73.55 5.86
SDKAL-TELE SIDIKALANG TELE -3.566 42.885 4.279 -42.713 713.5 172.0 84.88 81.07 3.81
TRTUG-TELE TARUTUNG TELE 8.663 -39.838 -7.133 40.940 1529.9 1101.6 73.55 81.07 7.52
-------- --------
119730.1 208269.8

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW SUMMARY
Project: TESIS S2 USU ==================== Page: 16
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: Bebanmalam
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SUMMARY OF TOTAL GENERATION, LOADING & DEMAND
---------------------------------------------

MW Mvar MVA % PF
========= ========= ============== =========================

Swing Bus(es): 920.005 1036.345 1385.793 66.4 Lagging

Generators: 777.400 149.680 791.679 98.2 Lagging

Total Demand: 1697.405 1186.025 2070.710 82.0 Lagging


--------- --------- --------- ------- -------
Total Motor Load: 223.509 1 38.519 262.952 85.0 Lagging

Total Static Load: 1354.166 839.237

Apparent Losses: 119.730 208.270


System Mismatch: 0.000 0.000

Number of Iterations = 2

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12 : 1 s/d 10 Aliran Daya Beban Pagi
SYSTEM ANALYSIS
Project: TESIS S2 USU ==================== Page: 1
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: BebanPagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
==============================================================================================================================

Electrical Transient Analyzer Program


-------------------------------------

ALIRAN DAYA ANALYSIS


Loading Category 2 (Normal)

Normal Loading
--------------

Swing Gen. Load Total


----- ----- ----- -----
Number of Buses: 3 14 19 36

XFRM2 React. Line/Cable Imp. Tie PD XFRM3 Total


----- ----- ---------- ----- ------- ----- -----
Number of Branches: 0 0 66 0 0 0 66

Maximum Number of Iterations: 99

Precision of the Solution: .00010 MW and Mvar

Method of Solution: Newton-Raphson


System Frequency: 50.0 Hz
Unit System: English
Data Filename: BebanPagi
Output Filename: D:\TESIS S2 Y'TATO USU\BEBAN ETAP (MALAM-PAGI)\Untitled.lfr

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW REPORT
Project: TESIS S2 USU =================== Page: 2
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: BebanPagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
==========================================================================================================================

Bus Information & Nom Kv Voltage Generation Motor Load Static Load Load Flow XFRM
============ =========== =========== ============ ============ ============= ========= ====== =====
ID Type kV kV Ang. MW Mvar MW Mvar MW Mvar To Bus ID MW Mvar Amp %PF % Tap
----- ----- ---- ----- ----- ---- ----- ----- ----- ----- ----- ------- ---- ------ ---- ---- -----
B.ACEH Load 150.00 147.601 -0.3 60.70 3.00 2.85 1.77 24.83 15.39 SIGLI 16.51 -7.08 70 -91.9
SIGLI 16.51 -7.08 70 -91.9
BINJAI Load 150.00 144.855 -2.2 0.00 0.00 19.07 11.82 160.07 99.20 BLWCC -86.61 -58.89 417 82.7
BLWCC -86.61 -58.89 417 82.7
PAYA GELI -22.80 6.67 94 -96.0
PAYA GELI -22.80 6.67 94 -96.0
P.BRANDAN 19.85 -3.30 80 -98.6
P.BRANDAN 19.85 -3.30 80 -98.6
BIRUN Load 150.00 145.888 -3.8 0.00 0.00 1.52 0.94 12.97 8.04 SIGLI -15.80 -2.27 63 99.0
SIGLI -15.80 -2.27 63 99.0
LSMWE 8.56 -2.22 34 -96.8
LSMWE 8.56 -2.22 34 -96.8
*BLWCC Swng 150.00 150.000 0.0 478.13 436.81 0.00 0.00 0.00 0.00 BINJAI 87.37 61.24 410 81.9
BINJAI 87.37 61.24 410 81.9
SEI ROTAN 151.69 157.17 840 69.4
SEI ROTAN 151.69 157.17 840 69.4
*BLWTU Swng 150.00 150.000 0.0 307.72 233.23 0.00 0.00 0.00 0.00 PAYA PASIR123.53 97.80 606 78.4
PAYA PASIR123.53 97.80 606 78.4
LBHAN 60.67 37.63 274 85.0
BRASTAGI Load 150.00 137.091 -1.0 0.00 0.00 8.79 5.45 66.11 40.97 RENUN -57.35 9.04 244 -98.8
SIDIKALANG -36.59 9.20 158 -97.0
TTKNG 9.52 -32.33 141 -28.2
TTKNG 9.52 -32.33 141 -28.2
DENAI Load 150.00 143.281 -2.0 0.00 0.00 2.67 1.66 21.94 13.60 SEI ROTAN -18.09 -10.52 84 86.4
TAMORA -6.53 -4.73 32 81.0

Universitas Sumatera Utara


GLUGUR Load 150.00 144.648 -1.9 44.70 22.00 5.44 3.37 45.56 28.23 PAYA GELI -3.15 -4.80 22 54.8
PAYA GELI -3.15 -4.80 22 54.8

IDIE Load 150.00 144.289 -4.8 0.00 0.00 0.75 0.47 6.25 3.87 LSMWE -2.81 -6.17 27 41.4
LANGSA -4.20 1.83 18 -91.6
K.TANJUNG Load 150.00 118.417 -4.0 180.00 28.00 15.17 9.40 85.11 52.75 KISARAN 40.43 6.45 199 98.8
KISARAN 40.43 6.45 199 98.8
TBNG TGGI -0.57 -23.53 114 2.4
KIM Load 150.00 141.690 -2.7 0.00 0.00 13.21 8.18 106.05 65.72 SEI ROTAN -59.65 -36.90 285 85.0
SEI ROTAN -59.61 -37.01 285 85.0
KISARAN Load 150.00 114.238 -7.9 0.00 0.00 26.64 16.51 139.09 86.20 K.TANJUNG -39.41 -5.84 201 98.9
K.TANJUNG -39.41 -5.84 201 98.9
R.PRAPAT -86.91 -91.03 636 69.1
LANGSA Load 150.00 144.043 -4.5 0.00 0.00 1.02 0.63 8.43 5.22 IDIE 4.20 -4.69 25 -66.7
LSMWE -1.06 -7.96 32 13.2
TLCUT 9.40 4.37 41 90.7
P.BRANDAN-11.00 1.21 44 -99.4
P.BRANDAN -11.00 1.21 44 -99.4
LBHAN Load 150.00 149.467 -0.2 0.00 0.00 6.10 3.78 54.47 33.76 BLWTU -60.56 -37.53 275 85.0
LSMWE Load 150.00 145.437 -4.4 9.40 5.00 2.39 1.48 20.18 12.51 IDIE 2.82 -2.61 15 -73.4
LANGSA 1.06 -3.71 15 -27.6
BIRUN -8.52 -1.33 34 98.8
BIRUN -8.52 -1.33 34 98.8
MABAR Load 150.00 148.084 -0.7 0.00 0.00 7.40 4.58 64.89 40.22 PAYA PASIR -36.15 -22.40 165 85.0
PAYA PASIR-36.15 -22.40 165 85.0
N.RMBE Load 150.00 142.416 -2.3 0.00 0.00 2.94 1.82 23.83 14.77 PAYA GELI -30.83 -38.88 201 62.1
TTKNG 4.06 22.29 91 17.9
P.BRANDAN Load 150.00 144.112 -3.4 0.00 0.00 1.86 1.15 15.41 9.55 BINJAI -19.70 0.52 78 -100.0
BINJAI -19.70 0.52 78 -100.0
LANGSA 11.07 -5.87 50 -88.3
LANGSA 11.07 -5.87 50 -88.3
P.SIANTAR Load 150.00 124.593 -1.2 0.40 0.24 0.76 0.47 4.74 2.94 PORSEA -45.21 -5.13 210 99.4
PORSEA -45.21 -6.65 211 98.9
TBNG TGGI 43.12 4.21 200 99.5
TBNG TGGI 42.19 4.40 196 99.5
P.SIDEMPUAN Load 150.00 147.179 6.6 0.90 0.50 2.36 1.46 20.47 12.69 R.PRAPAT 34.65 -54.48 253 -53.7
SIBOLGA -56.59 40.82 273 -81.1
PAYA GELI Load 150.00 144.821 -1.9 0.00 0.00 4.56 2.83 38.28 23.72 BINJAI 22.83 -7.79 96 -94.6

Universitas Sumatera Utara


BINJAI 22.83 -7.79 96 -94.6
GLUGUR 3.15 4.11 20 60.8
GLUGUR 3.15 4.11 20 60.8
N.RMBE 31.06 38.69 197 62.6
PAYA PASIR-73.19 -45.14 342 85.1
PAYA PASIR-73.19 -45.14 342 85.1
TTKNG 20.52 32.39 152 53.5
PAYA PASIR Load 150.00 148.587 -0.5 127.20 70.40 1.81 1.12 15.99 9.91 BLWTU -123.22 -96.37 607 78.8
BLWTU -123.22 -96.37 607 78.8
MABAR 36.20 22.23 165 85.2
MABAR 36.20 22.23 165 85.2
PAYA GELI 73.96 46.82 340 84.5
PAYA GELI 73.96 46.82 340 84.5
SEI ROTAN 67.77 57.00 344 76.5
SEI ROTAN 67.77 57.00 344 76.5
PBUNG Load 150.00 130.538 -4.3 0.00 0.00 7.99 4.95 54.49 33.77 SEI ROTAN -80.68 -83.73 514 69.4
TBNG TGGI 18.19 45.00 214 37.5
PORSEA Load 150.00 130.152 3.5 0.00 0.00 2.51 1.55 16.98 10.53 TARUTUNG -56.38 -14.09 257 97.0
TARUTUNG -56.38 -14.09 257 97.0
P.SIANTAR 46.64 8.88 210 98.2
P.SIANTAR 46.64 7.22 209 98.8
*R.PRAPAT Swng 150.00 162.000 0.0 252.72 304.43 15.61 9.68 163.90 101.58 P.SIDEMPUAN-31.48 54.67 224 -49.9
KISARAN 104.69 138.50 618 60.3
RENUN Load 150.00 138.892 2.9 80.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 BRASTAGI 58.69 -8.06 246 -99.1
SIDIKALANG 21.31 8.06 94 93.5
SEI ROTAN Load 150.00 143.838 -1.8 0.00 0.00 4.65 2.88 38.51 23.86 BLWCC -150.31 -149.68 851 70.9
BLWCC -150.31 -149.68 851 70.9
PAYA PASIR-66.89 -55.02 347 77.2
PAYA PASIR-66.89 -55.02 347 77.2
PBUNG 84.91 93.82 507 67.1
KIM 60.02 36.54 282 85.4
DENAI 18.12 9.92 82 87.7
KIM 59.98 36.66 282 85.3
TAMORA 24.92 14.84 116 85.9
TBNG TGGI 75.77 115.03 552 55.0
TTKNG 33.76 37.92 203 66.5
TTKNG 33.76 37.92 203 66.5
SIBOLGA Load 150.00 143.140 12.5 231.50 0.00 1.37 0.85 11.22 6.95 P.SIDEMPUAN59.03 -38.27 283 -83.9

Universitas Sumatera Utara


TARUTUNG 79.94 15.23 328 98.2
TARUTUNG 79.94 15.23 328 98.2
SIDIKALANG Load 150.00 137.666 2.4 3.00 1.10 0.46 0.28 3.48 2.16 BRASTAGI 37.32 -10.71 162 -96.1
RENUN -21.21 -9.19 96 91.8
TELE -17.06 18.56 105 -67.7
SIGLI Load 150.00 147.353 -1.9 13.40 6.60 1.46 0.90 12.66 7.85 BIRUN 15.98 -3.18 63 -98.1
BIRUN 15.98 -3.18 63 -98.1
B.ACEH -16.33 2.11 64 -99.2
B.ACEH -16.33 2.11 64 -99.2
TAMORA Load 150.00 143.506 -2.0 0.00 0.00 1.99 1.23 16.37 10.15 SEI ROTAN -24.89 -15.42 117 85.0
DENAI 6.53 4.04 30 85.0
TARUTUNG Load 150.00 137.025 7.9 1.50 0.92 0.28 0.17 2.07 1.29 PORSEA 58.18 15.95 254 96.4
PORSEA 58.18 15.95 254 96.4
SIBOLGA -77.56 -11.30 330 99.0
SIBOLGA -77.56 -11.30 330 99.0
TELE 37.90 -9.82 164 -96.8
TBNG TGGI Load 150.00 121.363 -4.5 0.00 0.00 24.30 15.06 143.16 88.72 PBUNG -17.04 -44.24 225 35.9
K.TANJUNG 0.76 22.55 107 3.4
K.TANJUNG 0.76 22.55 107 3.4
P.SIANTAR -42.23 -3.90 201 99.6
P.SIANTAR -41.34 -4.13 197 99.5
SEI ROTAN -68.37 -96.61 563 57.8
TELE Load 150.00 135.981 3.6 0.20 0.12 2.37 1.47 17.51 10.85 SIDIKALANG 17.27 -20.22 112 -64.9
TARUTUNG -36.95 8.02 160 -97.7
TLCUT Load 150.00 143.448 -4.7 0.00 0.00 1.02 0.63 8.36 5.18 LANGSA -9.38 -5.81 44 85.0
TTKNG Load 150.00 141.593 -2.3 24.60 12.00 14.88 9.22 119.29 73.93 BRASTAGI -9.09 30.52 129 -28.5
BRASTAGI -9.09 30.52 129 -28.5
N.RMBE -4.03 -22.86 94 17.4
PAYA GELI -20.29 -33.25 158 52.1
SEI ROTAN -33.54 -38.04 206 66.1
SEI ROTAN -33.54 -38.04 206 66.1

* A regulated (constant voltage) bus.

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW SUMMARY
Project: TESIS S2 USU ==================== Page: 6
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: BebanPagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
==========================================================================================================================

Undervoltage Buses - Critical Limit = 90.00 %, Marginal Limit = 89.00 %


------------------

Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage


===================== ============== ================= ================== ================ ===============
ID Kv % Mag. kV ID kV % Mag. kV ID kV % Mag. kV
------------ ------- ------ ------- ----- ------ ------- ------ ------- --------- ------- ------
K.TANJUNG 150.000 78.94 118.417* KISARAN 150.000 76.16 114.238* P.SIANTAR 150.000 83.06 124.593*
PBUNG 150.000 87.03 130.538* PORSEA 150.000 86.77 130.152* TBNG TGGI 150.000 80.91 121.363*

Overvoltage Buses - Critical Limit = 105.00 %, Marginal Limit = 103.00 %


-----------------

Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage Bus Oper. Voltage


===================== ============== ================= ================== ================ ===============
ID Kv % Mag. kV ID kV % Mag. kV ID kV % Mag. kV
------------ ------- ------ ------- ----- ------ ------- ------ ------- --------- ------- ------

R.PRAPAT 150.000 108.00 162.000*

Note: * indicates bus voltages violate critical limit.


# indicates bus voltages violate marginal limit.

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW SUMMARY
Project: TESIS S2 USU ==================== Page: 7
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: BebanPagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
===============================================================================================================================

Branch Losses Summary Report


----------------------------

CKT / Branch Connected Bus Info. From-To Bus Flow To-From Bus Flow Losses % Bus Voltage Vd
============ ========================= ================== ================== ================= ============= % drop
ID From Bus ID To Bus ID MW Mvar MW Mvar kW kvar From To in Vmag
----------- ------------ ------------ -------- -------- -------- -------- -------- -------- ------ ------ -------
SGLI-B.ACEH B.ACEH SIGLI 16.513 -7.075 -16.334 2.110 178.8 -4965.5 98.40 98.24 0.17
SGLI-B.ACEH B.ACEH SIGLI 16.513 -7.075 -16.334 2.110 178.8 -4965.5 98.40 98.24 0.17
BLWNCC-BNJI BINJAI BLWCC -86.613 -58.889 87.373 61.238 760.1 2349.1 96.57 100.00 3.43
BLWNCC-BNJI BINJAI BLWCC -86.613 -58.889 87.373 61.238 760.1 2349.1 96.57 100.00 3.43
BNJI-P.GLI 1 BINJAI PAYA GELI -22.804 6.674 22.832 -7.791 28.1 -1117.3 96.57 96.55 0.02
BNJI-P.GLI 2 BINJAI PAYA GELI -22.804 6.674 22.832 -7.791 28.1 -1117.3 96.57 96.55 0.02
PBDAN-BNJI 1 BINJAI P.BRANDAN 19.846 -3.297 -19.704 0.523 142.0 -2773.4 96.57 96.07 0.50
PBDAN-BNJI 2 BINJAI P.BRANDAN 19.846 -3.297 -19.704 0.523 142.0 -2773.4 96.57 96.07 0.50
BRN-SGLI 1 BIRUN SIGLI -15.803 -2.272 15.976 -3.184 172.7 -5456.0 97.26 98.24 0.98
BRN-SGLI 2 BIRUN SIGLI -15.803 -2.272 15.976 -3.184 172.7 -5456.0 97.26 98.24 0.98
LSMWE-BRN 1 BIRUN LSMWE 8.555 -2.220 -8.524 -1.334 31.3 -3554.2 97.26 96.96 0.30
LSMWE-BRN 2 BIRUN LSMWE 8.555 -2.220 -8.524 -1.334 31.3 -3554.2 97.26 96.96 0.30
BLWNCC-SR0TN BLWCC SEI ROTAN 151.690 157.168 -150.306 -149.677 1384.0 7490.3 100.00 95.89 4.11
BLWNCC-SROTN BLWCC SEI ROTAN 151.690 157.168 -150.306 -149.677 1384.0 7490.3 100.00 95.89 4.11
BLWTU-PPSR 1 BLWTU PAYA PASIR 123.528 97.802 -123.222 -96.368 305.8 1434.0 100.00 99.06 0.94
BLWTU-PPSR 2 BLWTU PAYA PASIR 123.528 97.802 -123.222 -96.368 305.8 1434.0 100.00 99.06 0.94
LBHAN-BLWNTU BLWTU LBHAN 60.669 37.626 -60.562 -37.533 107.3 93.2 100.00 99.64 0.36
BTAGI-RNUN BRASTAGI RENUN -57.348 9.043 58.690 -8.055 1341.6 988.1 91.39 92.59 1.20
BTAGI-SDKAL BRASTAGI SIDIKALANG -36.588 9.203 37.323 -10.714 734.7 -1511.8 91.39 91.78 0.38
BTAGI-TTKNG BRASTAGI TTKNG 9.518 -32.333 -9.089 30.518 428.9 -1814.4 91.39 94.40 3.00
BTAGI-TTKNG BRASTAGI TTKNG 9.518 -32.333 -9.089 30.518 428.9 -1814.4 91.39 94.40 3.00
SROTN-DNAI DENAI SEI ROTAN -18.086 -10.522 18.122 9.919 35.3 -603.3 95.52 95.89 0.37
TMORA-DNAI DENAI TAMORA -6.528 -4.733 6.533 4.044 5.1 -688.6 95.52 95.67 0.15

Universitas Sumatera Utara


GLGUR-P.GLI GLUGUR PAYA GELI -3.151 -4.804 3.153 4.113 1.7 -691.2 96.43 96.55 0.12
GLGUR-P.GLI GLUGUR PAYA GELI -3.151 -4.804 3.153 4.113 1.7 -691.2 96.43 96.55 0.12
IDIE-LSMWE IDIE LSMWE -2.808 -6.172 2.819 -2.610 11.1 -8782.2 96.19 96.96 0.76
LNGSA-GIDIE IDIE LANGSA -4.196 1.832 4.205 -4.692 9.3 -2860.1 96.19 96.03 0.16
KSRAN-KTJNG K.TANJUNG KISARAN 40.428 6.451 -39.411 -5.842 1017.1 608.5 78.94 76.16 2.79
KSRAN-KTJNG K.TANJUNG KISARAN 40.428 6.451 -39.411 -5.842 1017.1 608.5 78.94 76.16 2.79
TBTGI-KTJNG K.TANJUNG TBNG TGGI -0.569 -23.526 0.765 22.548 195.3 -978.3 78.94 80.91 1.96
TBTGI-KTJNG K.TANJUNG TBNG TGGI -0.569 -23.526 0.765 22.548 195.3 -978.3 78.94 80.91 1.96
SR0TN-KIM 2 KIM SEI ROTAN -59.645 -36.896 60.015 36.540 370.0 -355.8 94.46 95.89 1.43
SROTN-KIM 1 KIM SEI ROTAN -59.611 -37.012 59.978 36.658 367.7 -354.6 94.46 95.89 1.43
RTPAT-KSRAN KISARAN R.PRAPAT -86.911 -91.027 104.685 138.504 17773.8 47477.1 76.16 108.0 31.84
LNGSA-LSMWE LANGSA LSMWE -1.056 -7.961 1.064 -3.706 7.7 -11668.0 96.03 96.96 0.93
LNGSA-TLCUT LANGSA TLCUT 9.397 4.374 -9.377 -5.811 19.7 -1437.4 96.03 95.63 0.40
PBDAN-LNGS 1 LANGSA P.BRANDAN -10.996 1.213 11.071 -5.874 74.9 -4661.0 96.03 96.07 0.05
PBDAN-LNGS 2 LANGSA P.BRANDAN -10.996 1.213 11.071 -5.874 74.9 -4661.0 96.03 96.07 0.05
MBR-PPSR 1 MABAR PAYA PASIR -36.145 -22.401 36.195 22.231 49.9 -170.2 98.72 99.06 0.33
MBR-PPSR 2 MABAR PAYA PASIR -36.145 -22.401 36.195 22.231 49.9 -170.2 98.72 99.06 0.33
P.GLI-NRMBE N.RMBE PAYA GELI -30.830 -38.878 31.058 38.691 227.7 -187.3 94.94 96.55 1.60
TTKNG-NRMBE N.RMBE TTKNG 4.065 22.291 -4.032 -22.862 33.4 -571.1 94.94 94.40 0.55
PSTAR-PORSA P.SIANTAR PORSEA -45.211 -5.129 46.639 8.880 1427.9 3751.0 83.06 86.77 3.71
PSTAR-PORSA P.SIANTAR PORSEA -45.211 -6.648 46.639 7.222 1427.9 573.7 83.06 86.77 3.71
TBTGI-PSTAR P.SIANTAR TBNG TGGI 43.120 4.206 -42.232 -3.895 888.0 310.5 83.06 80.91 2.15
TBTGI-PSTAR P.SIANTAR TBNG TGGI 42.193 4.397 -41.341 -4.133 851.8 264.2 83.06 80.91 2.15
PSDEM-RTPAT P.SIDEMPUANR.PRAPAT 34.651 -54.476 -31.482 54.674 3169.0 197.8 98.12 108.00 9.88
SBOGA-PSDEM P.SIDEMPUAN SIBOLGA -56.588 40.823 59.033 -38.272 2445.3 2551.6 98.12 95.43 2.69
P.GLI-P.PASI PAYA GELI PAYA PASIR -73.191 -45.135 73.959 46.825 768.3 1689.7 96.55 99.06 2.51
P.GLI-P.PASI PAYA GELI PAYA PASIR -73.191 -45.135 73.959 46.825 768.3 1689.7 96.55 99.06 2.51
TTKNG-P.GLI PAYA GELI TTKNG 20.516 32.388 -20.288 -33.249 228.4 -861.9 96.55 94.40 2.15
P.PSR-SROTN PAYA PASIR SEI ROTAN 67.766 56.996 -66.889 -55.021 877.1 1975.3 99.06 95.89 3.17
P.PSR-SROTN PAYA PASIR SEI ROTAN 67.766 56.996 -66.889 -55.021 877.1 1975.3 99.06 95.89 3.17
PBUNG-SROTN PBUNG SEI ROTAN -80.677 -83.725 84.908 93.820 4230.7 10094.0 87.03 95.89 8.87
PBUNG-TBTGI PBUNG TBNG TGGI 18.194 45.002 -17.043 -44.242 1151.3 759.7 87.03 80.91 6.12
PORSA-TRTUG PORSEA TARUTUNG -56.383 -14.090 58.179 15.946 1795.9 1856.1 86.77 91.35 4.58
PORSA-TRTUG PORSEA TARUTUNG -56.383 -14.090 58.179 15.946 1795.9 1856.1 86.77 91.35 4.58
RNUN-SDKAL RENUN SIDIKALANG 21.310 8.055 -21.209 -9.193 101.3 -1137.1 92.59 91.78 0.82
SROTN-TMORA SEI ROTAN TAMORA 24.917 14.838 -24.894 -15.423 23.7 -585.4 95.89 95.67 0.22
TBTGI-SROTN SEI ROTAN TBNG TGGI 75.769 115.026 -68.371 -96.605 7397.9 18420.4 95.89 80.91 14.98
TTKNG-SROTN SEI ROTAN TTKNG 33.760 37.925 -33.536 -38.038 224.2 -113.2 95.89 94.40 1.50

Universitas Sumatera Utara


TTKNG-SROTN SEI ROTAN TTKNG 33.760 37.925 -33.536 -38.038 224.2 -113.2 95.89 94.40 1.50
TRTUG-SBOGA SIBOLGA TARUTUNG 79.938 15.234 -77.556 -11.304 2382.0 3930.8 95.43 91.35 4.08
TRTUG-SBOGA SIBOLGA TARUTUNG 79.938 15.234 -77.556 -11.304 2382.0 3930.8 95.43 91.35 4.08
SDKAL-TELE SIDIKALANG TELE -17.055 18.564 17.269 -20.218 214.1 -1653.7 91.78 90.65 1.12
TRTUG-TELE TARUTUNG TELE 37.904 -9.822 -36.946 8.019 958.1 -1802.2 91.35 90.65 0.70
-------- --------
67196.2 40498.8

Universitas Sumatera Utara


LOAD FLOW SUMMARY
Project: TESIS S2 USU ==================== Page: 10
Location: SUMUT-NAD PowerStation 4.0.0C Date: 16-08-2011
Contract: 087034016 SN : KLGCONSULT
Engineer: YUSMARTATO Study Case: Aliran Daya File: BebanPagi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
===============================================================================================================================

SUMMARY OF TOTAL GENERATION, LOADING & DEMAND


---------------------------------------------

MW Mvar MVA % PF
========= ========= ========= ==============

Swing Bus(es): 1038.568 974.472 1424.156 72.9 Lagging

Generators: 777.500 149.880 791.815 98.2 Lagging

Total Demand: 1816.068 1124.352 2135.947 85.0 Lagging


--------- --------- --------- --------------
Total Motor Load: 206.189 127.784 242.575 85.0 Lagging

Total Static Load: 1542.683 956.069

Apparent Losses: 67.196 40.499

System Mismatch: 0.000 0.000

Number of Iterations = 3

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14 (Lanjutan)

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14 (Lanutan)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai