OLEH
10582 11003 16
FAKULTAS TEKNIK
2020
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
105 82 11003 16
FAKULTAS TEKNIK
2020
STUDI ANALISIS DAMPAK OVERLOAD TRANSFORMATOR TERHADAP KUALITAS
DAYA DI PT. PLN (PERSERO) ULP PANGKEP
SKRIPSI
Fakultas Teknik
PADA
MAKASSAR
2020
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan puja bagi Allah SWT, seru sekalian alam, Shalawat dan Salam
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus
ditempuh dalam rangka menyelesaikan program studi pada jurusan Teknik Elektro
pelaporan hasil penelitian ini terdapat banyak kesulitan dan tantangan yang
dihadapi baik itu dari segi teknis penulisan maupun perhitungan hasil analisis. Oleh
karena itu penulis menerima dengan ikhlas koreksi dan saran guna penyempurnaan
tugas selanjutnya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih dan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya kepada orang tua saya, kedua orang tua MUH RANDI WAHYU
ii
SUSANTO ayahanda TARNO dan ibunda ERNI tercinta. Yang dengan penuh cinta
dan kesabaran serta kasih saying dalam membesarkan, mendidik, dan mendukung
Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan, arahan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M.Sc selaku pembimbing I dan Ibu Adriani,
5. Bapak ibu dosen serta staf pegawai Fakultas Teknik yang telah mendidik
iii
Semoga semua pihak yang membantu penulisan mendapatkan pahala di
sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis, rekan-rekan
Penyusun
iv
STUDI ANALISIS DAMPAK OVERLOAD TERANSFORMATOR
TERHADAP KUALITAS DAYA DI PT. PLN (PERSERO) ULP PANGKEP
E-Mail: randiwahyu98.rw@gmail.com
ABSTRAK
Abstrak;Muh Randi Wahyu Susanto 105 82 11003 16 : Studi Analisis Dampak Overload
Transformator Terhadap Kualitas Daya Di PT. PLN (Persero) ULP Pangkep (dibimbing
oleh Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M. Sc. dan Adriani, S.T., M.T.). Transformator overload
terjadi di salah satu transformator distribusi di PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Utara
ULP Pangkep, yaitu Trafo Distribusi GT-PCDJ di Penyulang Segeri dengan besar
pembebanan sebesar 103.73% melebihi standar yang sudah ditetapkan SPLN yaitu sebesar
80%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cara mengatasi masalah Overload pada
transformator distribusi GT-PCDJ di Penyulang Segeri dan juga untuk mendapatkan besar
hasil pembebanan transformator distribusi GT-PCDJ sebelum dan sesudah Uprating Trafo.
Pembuatan penelitian ini menggunakan cara pengumpulan data dengan mengambil data di
ULP Pangkep, mewawancara pembimbing lapangan dan studi literature yang mendukung
penyelesaian masalah pada transformator GT-PCDJ. Dalam meyelesaikan Oleh karenanya
dalam mengatasi masalah overloadpada trafo GT-PCDJ dilakukan perbaikan dengan
melihat kondisi tersebut salah satunya dengan melakukan uprating transformator atau
menambah daya transformator dengan kapasitas yang lebih besar menjadi 160 Kva dari
sebelumnya 100 Kva. Dari hasil uprating diperoleh hasil pembebanan didapatkan nilai
persentase pembebanan Trafo sebelum dilakukan Uprating Trafo yaitu 103,73% dan
setelah dilakukan Uprating Trafo yaitu 64,8%, sehingga mengalami penurunan sebanyak
38,93%. yang berarti uprating transformator merupakan salah satu metode yang bias
digunakan untuk mengatasi overload.
v
ANALYSIS STUDY OF THE IMPACT OF TRANSFORMED OVERLOAD ON
POWER QUALITY IN PT. PLN (PERSERO) ULP PANGKEP
E-Mail: randiwahyu98.rw@gmail.com
ABSTRACT
Abstract; Muh Randi Wahyu Susanto 105 82 11003 16 : Study of Impact Analysis of
Transformer Overload on Power Quality at PT. PLN (Persero) ULP Pangkep (supervised
by Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M. Sc. And Adriani, S.T., M.T.). Transformer overload occurs
in one of the distribution transformers at PT. PLN (Persero) UP3 North Makassar ULP
Pangkep, namely the GT-PCDJ Distribution Transformer at Segeri Feeders with a load of
103.73% exceeding the standard set by the SPLN, namely 80%. This study aims to find a
way to solve the Overload problem in the GT-PCDJ distribution transformer in Segeri
feeders and also to get the load of the GT-PCDJ distribution transformer before and after
the Uprating Transformer. The making of this research used data collection by taking data
from ULP Pangkep, interviewing field supervisors and studying literature that supported
problem solving on the GT-PCDJ transformer. In solving the problem, therefore, in
overloading the GT-PCDJ transformer, improvements have been made by looking at these
conditions, one of which is by uprating the transformer or increasing the power of the
transformer with a larger capacity to 160 Kva from the previous 100 Kva. From the uprating
results, the percentage value of transformer loading before the Uprating Transformer was
carried out was 103.73% and after the Uprating Transformer was carried out, it was 64.8%,
so that it decreased by 38.93%. which means that uprating transformer is a method that can
be used to overcome the overload.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
C. Batasan Masalah................................................................... 2
vii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
E. Overload Transformator...................................................... 21
1. Waktu ........................................................................... 24
viii
1. Metode Pengambilan Data ......................................... 25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 39
B. Saran ...................................................................................... 39
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Beban Trafo GT-PCDJ Sebelum Uprating ..... 33
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Beban Trafo GT-PCDJ Sesudah Uprating ..... 34
Uprating ..................................................................................... 37
xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
PT Perseron Terbatas
VT Trafo Tegangan
GI Gardu Induk
HZ Frekuensi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem distribusi merupakan salah satu sistem dalam tenaga listrik yang
listrik, terutama pemakai energi listrik tegangan menengah dan tegangan rendah.
Jadi sistem ini selain berfungsi menerima daya listrik dari sumber daya (trafo
Standarisasi Nasional.
kapasitas pembebanannya lebih dari 80%. Apabila hal ini terjadi dalam waktu
yang lama, isolasi pada transformator mengalami kerusakan karena panas yang
1
dropvoltage (jatuh tegangan). Terdapat dua metode alternatif untuk mengatasi
distribusi di PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Utara ULP Pangkep, yaitu Trafo
Distribusi Penyulang Segeri .Tentu hal ini menunjukkan perlu adanya tindakan
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan studi terhadap rencana Uprating
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
lebih tepat sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka
2
penyusunan tugas akhir ini penulis memilih batasan-batasan masalah yang akan
D. Tujuan Penulisan
adalah :
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
sehari-hari.
2. Bagi Perusahaan
3
b. Menambah wawasan serta menambah pengetahuan tentang gangguan
F. Metodologi Penelitian
Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dan pengambilan data
1. Studi Literatur
2. Studi Bimbingan
3. Pengumpulan Data
G. Sistematika Penulisan
Bab I : Bab ini menjelaskan tentang latar belakan, rumusan masalah, batasan
masalah, serta maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan serta
4
Bab III : Bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, diagram
Bab IV : Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, alat dan perhitungan
Bab V : Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unit distribusi tenaga listrik merupakan salah satu bagian dari suatu
sistem tenaga listrik yang terdiri dari unit pembangkit, unit penyaluran atau
transmisi dan unit distribusi yang dimulai dari PMT incoming di Gardu Induk
sampai dengan alat penghitung dan Pembatas (APP) di instalasi konsumen. Unit
tenaga listrik dari pusat-pusat suplai atau gardu induk ke pusat-pusat beban yang
primer.
6
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil
20 kV).
bertegangan rendah.
7
1. Sistem Distribusi Primer
Jaringan ini yang mendistribusikan energi listrik dari gardu induk ke gardu
distribusi.
mengubah tegangan.
Keterangan :
1. Transformator daya
8
2. Pemutus tegangan
3. Penghantar
4. Gardu Hubung
5. Gardu Distribusi
Rendah (JTM) dengan tegangan operasi nominal 220/380 Volt. Jaringan ini
menerima daya listrik dari sumber daya (transformator distribusi), juga akan
9
Sistem penyaluran daya listrik pada Jaringan tegangan rendah dapat
kabel ACSR.
yang dipakai adalah kabel berisolasi seperti kabel LVTC (Low Voltage
Twisted Cable).
tiang JTR sampai alat pembatas dan pengukur (APP). Jaringan ini
tegangan.
digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang
berikut :
10
3. Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai);
4. Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH meter) serta fuse atau
B. Gardu Distribusi
pelayanan yang terjamin, mutu yang tinggi dan menjamin keselamatan bagi
terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan
2. Trafo Distribusi
3. Kawat Penghantar
5. Grounding
11
Instalasi Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah atau PHB TR yaitu :
Instalasi kabel daya dan kabel kontrol, yaitu KHA kabel daya antara kubikel ke
1. Jenis Pemasangannya :
2. Jenis Konstruksinya :
a. Gardu Batu
b. Gardu Tiang
c. Gardu Kios/ MC
3. Jenis Penggunanya :
12
Untuk fasilitas ini lazimnya dilengkapi fasilitas DC Supply dari Trafo
Distribusi pemakaian sendiri atau Trafo distribusi untuk umum yang diletakkan
dalam satu kesatuan. Untuk jenis konstruksi Gardu Tiang terbagi atas 2 yakni :
1. Gardu Portal
hubung bagi tegangan rendah atau PHB-TR diletakan pada bagian bawah.
Diagram satu garis daripada gardu portal ditunjukan pada gambar 2.4.:
13
Gambar 2.5 Contoh konstruksi gardu portal
2 tiang. Guna mengatasi faktor keterbatasan ruang pada Gardu Portal, maka
LBS (Load Break Switch) atau Pemutus Beban Otomatis (PBO) atau CB
remote control).
Fault Indicator (dalam hal ini PMFD :Pole Mounted Fault Detector)
14
Berikut merupakan bagian dari gardu portal, yaitu :
1) Peralatan Hubung :
2) Peralatan Proteksi :
- Lightning Arrester24 kV
- NH Fuse
3) Kawat / Penghantar :
- Kawat Keluar
4) Pentanahan
- Pentanahan Arrester
2. Gardu Cantol
adalah transformator dengan daya kurang atau sama dengan 100 kVA Fase
15
Gambar 2.6 Gardu Cantol
C. Transformator Distribusi
memindah-kan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
ke rangkaian listrik yang lain tanpa merubah frekuensi dari sistem,melalui suatu
16
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Fungsi
distribusi.
Sebuah transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi
berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan sekunder. Rasio
perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua
2.8.
medan magnetik. Garis-garis fluks dari medan magnetic tersebut akan memotong
tegangan pada kedua terminal berbanding lurus terhadap jumlah lilitan masing-
masing belitan.
17
1. Transformator Satu Fasa
transformator yang menuju pada sistem trafo arus bolak balik dengan
penerangan dan pemanas. Trafo jenis ini dapat dimasuki tegangan 1 fasa.
Transformator tiga fasa mempunyai inti dengan tiga kaki dan setiap
sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan
lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ). Di dalam trafo ini terdapat
tabel 2.1
18
Tabel 2.1Nilai Daya Pengenal Transformator Distribusi
berikut:
𝑆𝑆 = √3 × 𝑉𝑉 × 𝐼𝐼 ................................................................... (1)
Dimana:
I = Arus (A)
menggunakan persamaan:
𝑆𝑆
I FL = ............................................................................ (2)
𝑉𝑉×√3
19
Dimana:
Dimana :
D. Pembebanan Transformator
tenaga listrik yang harus dilayani oleh sumber tenaga listrik tersebut untuk
diubah menjadi bentuk energi lain seperti cahaya, panas, gerakan, magnet, dan
sebagainya.
20
Oleh karena itu, pelayanan terhadap beban haruslah terjamin
mencapai keadaan yang handal tersebut, suatu sistem tenaga listrik haruslah
terhadap bebannya.
E. Overload Transformator
tidak dibebani lebih dari 80 % atau dibawah 40 %. Jika melebihi atau kurang
Diusahakan agar transformator tidak dibebani keluar dari range tersebut. Bila
menahan beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan
transformator.
akan mengalami peningkatan pada suhu dan panas pada transformator pun
pada ujung jaringan dan berakibat susut umur pada transformator (Samsurizal &
Hadinoto, 2020).
21
F. Metode Uprating Transformator
sesuai dengan penelitian oleh Samsurizal & Hadinoto (2020) bahwa salah satu
overload pada transformator. Metode ini paling sederhana atau mudah tanpa
1. Finansial
adalah metode menambahkan daya, sebagai contoh dari 200 kVA menjadi
terhadap konsumen.
ini hanya menambah kapasitas daya yang lebih besar dari daya sebelumnya.
22
2. Lahan
yang lebih besar dari daya sebelumnya sehingga tidak perlu membutuhkan
Namun dalam hal ini kita tidak dapat berpatokan pada hasil perhitungan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu
Waktu pembuatan dan penelitian tugas akhir ini pada bulan Agustus
– Oktober 2020 sesuai dengan perencanaan waktu yang terdapat pada jadwal
penelitian.
2. Tempat
1. Alat Penelitian
sebagai berikut:
a. Alat Tulis
b. Tang Ampere
c. Laptop
d. Kamera
2. Bahan Penelitian
24
C. Jenis Data Dan Sumber Data yang Diperlukan
diperlukan antara lain data pembebanan Trafo Distribusi ULP pangkep , single
D. Metodologi Penelitian
sebagian besar data diperoleh dari pengamatan langsung atau dengan melakukan
survei langsung dengan objek selama melakukan studi kasus hingga penulisan
a. Riset Perpustakaan
b. Riset Lapangan
ini.
25
2. Metode Analisis
berikut:
𝑆𝑆 = √3 × 𝑉𝑉 × 𝐼𝐼 .............................................................................. (1)
Dimana:
I = Arus (A)
Dimana:
Dimana :
26
I Rata-rata = rata-rata arus beban (A)
Mulai
Data Beban
Gardu
Transformator
Overload >80%
Uprating
Transformator tidak
overload < 80%
Selesai
27
BAB IV
Penelitian ini dimulai dengan mendapatkan data Trafo Distribusi yang ada
pada PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Utara ULP Pangkep khususnya pada
sebanyak 79 unit. Trafo Distribusi GT.PCDJ yang merupakan salah satu Trafo
yang ditetapkan SPLN yaitu tidak boleh melebihi 80% pembebanan trafo. Bila
28
Overload akan menyebabkan transformator menjadi panas dan kawat
tidak sanggup lagi menahan beban. Sehingga timbul panas yang menyebabkan
naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini menyebabkan rusaknya isolasi lilitan
PENYULANG NO GARDU NAMA GARDU PHASA KAPS TGL UKUR Ir Is iT n PERSEN (%)
MISTEN 400188 GT-PAAWA 3 Phasa 160 13 Nop 2019 195 194 220 32 86.4
SEGERI 400215 GT-PCDJ 3 Phasa 100 27 Nop 2019 156 165 157 3 103.73
MISTEN 400369 GT-PAAWF 3 Phasa 100 13 Nop 2019 172 119 131 59 91.57
SEGERI 400211 GT-PCAM 3 Phasa 100 29 Nop 2019 85 121 136 60 80.37
MISTEN 400167 GT-PDAN 3 Phasa 100 20 Nop 2019 117.3 142.1 139.4 660 92.92
MISTEN 400163 GT-PDAS 3 Phasa 50 18 Nop 2019 349 19.1 22.1 231 173.25
MISTEN 400165 GT-PDAM 3 Phasa 50 18 Nop 2019 54.8 79.3 59.7 441 88.76
4.1 kami menetapkan untuk mengambil Trafo distribusi GT.PCDJ sebagai objek
Pangkep”.
29
B. Trafo Distribusi GT-PCDJ
yang mengalami overload pada penyulang Segeri di PT. PLN (Persero) UP3
Distribusi GT.PCDJ yang berlokasi di Dusun Jatie, Labbakang ini memiliki nilai
GT-PCDJ
Ketidak optimalan kerja pada sebuah Trafo akibat beban lebih yang
dan yang lebih merugikan ialah dapat mengakibatkan kerusakan pada Trafo. Hal
inilah yang terjadi pada Trafo GT.PCDJ yang mengalami beban lebih. Untuk
mengurangi beban lebih dan perbaikan drop tegangan pada Trafo tersebut.
30
Berikut merupakan spesifikasi nameplat dari Trafo GT.PCDJ :
Frekuensi 50 Hz 50 Hz
31
Tabel 4.3 Nameplate trafo GT-PCDJ
NAMEPLATE TRAFO
32
C. Data Pengukuran Trafo Sebelum Uprating
mengalami overload.
20 kV /
100 Kva 147 156 146,16 103.73%
400V
Sesuai dengan Tabel 4.4. maka dilihat beban pada total Trafo GT.PCDJ
telah melewati arus nominalnya. Untuk menghitung arus rata-rata beban Trafo
I Rata-rata = (I R + I S + I T ) / 3
147+156+146.16
I Rata-rata =
3
449.16
I Rata-rata = = 149.72 A
3
yaitu :
kapasitas trafo
I FL =
400 × √3
100000 VA
I FL =
400 V ×√3
33
I FL = 144.33 A
149,72
% Pembebanan = × 100%
144.33
% Pembebanan = 103.73%
20 kV /
160 Kva 150 154.11 145.04 64.8%
400V
34
Setelah dilakukan Uprating Trafo dapat dilihat pada tabel diatas bahwa
pembebanan pada Trafo GT.PCDJ tetap melayani 3 jurusan yang dimana ketiga
jurusannya. Adapun persen pembebanan pada Trafo ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu :
I Rata-rata = (I R + I S + I T ) / 3
150+154.11+145.04
I Rata-rata = 3
449.15
I Rata-rata = = 149.71 A
3
kapasitas trafo
I FL =
400 × √3
160000
I FL =
400×√3
I FL = 230.94 A
149.71
% Pembebanan = × 100%
230.94
% Pembebanan = 64,8 %
35
sudah kembali normal atau tidak mengalami overload karena total persentase
pembebanan Trafo tidak lagi melebihi beban standar yang telah ditentukan
E. Analisis Data
suatu Trafo yang diizinkan adalah sebesar 80% dari kapasitas Trafo. Sehingga
Trafo.
sebuah Trafo guna mengatasi kondisi tersebut, dan objek pada penelitian ini
dapat diatasi dengan dua cara yaitu uprating dan pemasangan Trafo sisipan.
Namun dalam mengatasi overload pada Trafo GT.PCDJ ini dilakukan Uprating,
hal ini dilakukan untuk memperbaiki beban lebih dan juga drop tegangan pada
Trafo tersebut.
103.73 %. Namun setelah adanya Uprating Trafo, hasil pembebanan pada Trafo
36
tersebut mengalami perubahan. Berikut diagram perbandingan sebelum dan
setelah Uprating :
sesudah Uprating.
120
103.73
100
80
64.8
Sebelum Uprating Trafo
60
Setelah Uprating Trafo
40
20
0
%Pembebanan
Dari Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai persen pembebanan pada Trafo
F. Analsis Tindakan
yang dilakukan pihak PT. PLN (Persero) ULP Pangkep adalah menggunakan
metode uprating yaitu dengan menambahkan daya transformator dari 100 kVA
di uprating menjadi 160 kVA. Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh
Samsurizal & Hadinoto (2020) bahwa salah satu upaya penanganan kasus
37
Overload adalah metode uprating. Metode uprating transformator berfungsi
1. Finansial
adalah metode menambahkan daya, sebagai contoh dari 200 kVA menjadi
dikarenakan metode ini hanya menambah kapasitas daya yang lebih besar
2. Lahan
yang lebih besar dari daya sebelumnya sehingga tidak perlu membutuhkan
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang penulis lakukan dari hasil penelitian dan
1. Salah satu cara mengatasi overload pada Trafo distribusi yaitu dengan cara
sebanyak 38,93%.
B. Saran
tidak hanya mengandalkan hasil perhitungan saja, namun juga tetap dilakukan
beberapa tahun ke depan agar mendapatkan hasil yang lebih baik bagi PLN
maupun masyarakat.
39
DAFTAR PUSTAKA
40
LAMPIRAN DOKUMENTASI
42
Proses penambahan daya pada transfortmator GT.PCDJ
43