OLEH
10582 11006 16
FAKULTAS TEKNIK
2021
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
105 82 11006 16
FAKULTAS TEKNIK
2021
STUDI ANALISIS DAMPAK OVERLOAD TRANSFORMATOR TERHADAP
SKRIPSI
Fakultas Teknik
FAKULTAS TEKNIK
MAKASSAR
2021
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan puja bagi Allah SWT, seru sekalian alam, Shalawat dan
Salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad Saw. Para sahabatnya
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus
pelaporan hasil penelitian ini terdapat banyak kesulitan dan tantangan yang
dihadapi baik itu dari segi teknis penulisan maupun perhitungan hasil analisis.
Oleh karena itu penulis menerima dengan ikhlas koreksi dan saran guna
Saya mengucapkan banyak terima kasih dan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya kepada orang tua saya, kedua orang tua MUHAMMAD AMRI RAMLI
ayahanda RAMLI dan ibunda NORMA tercinta. Yang dengan penuh cinta dan
iv
kesabaran serta kasih saying dalam membesarkan, mendidik, dan mendukung
Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan
Muhammadiyah Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M.Sc selaku pembimbing I dan Ibu
6. Bapak ibu dosen serta staf pegawai Fakultas Teknik yang telah mendidik
v
Semoga semua pihak yang membantu penulisan mendapatkan pahala di
sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi penulis, rekan-
rekan dan perkembangan teknologi untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
Penyusun
vi
STUDI ANALISIS DAMPAK OVERLOAD TERANSFORMATOR
TERHADAP KUALITAS DAYA DI PT. PLN (PERSERO) ULP PANGKEP
ABSTRAK
Abstrak;Muhammad Amri Ramli 105 82 11006 16 : Studi Analisis Dampak Overload
Transformator Terhadap Kualitas Daya Di PT. PLN (Persero) ULP Pangkep (dibimbing
oleh Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M. Sc. dan Adriani, S.T., M.T.). Transformator overload
terjadi di salah satu transformator distribusi di PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Utara
ULP Pangkep, yaitu Trafo Distribusi GT-PCDJ di Penyulang Segeri dengan besar
pembebanan sebesar 103.73% melebihi standar yang sudah ditetapkan SPLN yaitu
sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan cara mengatasi masalah
Overload pada transformator distribusi GT-PCDJ di Penyulang Segeri dan juga untuk
mendapatkan besar hasil pembebanan transformator distribusi GT-PCDJ sebelum dan
sesudah Uprating Trafo. Pembuatan penelitian ini menggunakan cara pengumpulan data
dengan mengambil data di ULP Pangkep, mewawancara pembimbing lapangan dan studi
literature yang mendukung penyelesaian masalah pada transformator GT-PCDJ. Dalam
meyelesaikan Oleh karenanya dalam mengatasi masalah overloadpada trafo GT-PCDJ
dilakukan perbaikan dengan melihat kondisi tersebut salah satunya dengan melakukan
uprating transformator atau menambah daya transformator dengan kapasitas yang lebih
besar menjadi 160 Kva dari sebelumnya 100 Kva. Dari hasil uprating diperoleh hasil
pembebanan didapatkan nilai persentase pembebanan Trafo sebelum dilakukan Uprating
Trafo yaitu 103,73% dan setelah dilakukan Uprating Trafo yaitu 64,8%, sehingga
mengalami penurunan sebanyak 38,93%. yang berarti uprating transformator merupakan
salah satu metode yang bias digunakan untuk mengatasi overload.
Kata kunci : Pembebanan Lebih, Uprating, Kualitas Daya, Trafo,Kebutuhan Listrik
vii
ANALYSIS STUDY OF THE IMPACT OF TRANSFORMED OVERLOAD ON
POWER QUALITY IN PT. PLN (PERSERO) ULP PANGKEP
Muhammad Amril Ramli
Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Muhammadiayah
University, Makassar
E-Mail: Amrikantongan@gmail.com
ABSTRACT
Abstract;Muhammad Amri Ramli 105 82 11006 16 : Study of Impact Analysis of
Transformer Overload on Power Quality at PT. PLN (Persero) ULP Pangkep
(supervised by Dr. Ir. Zahir Zainuddin, M. Sc. And Adriani, S.T., M.T.). Transformer
overload occurs in one of the distribution transformers at PT. PLN (Persero) UP3 North
Makassar ULP Pangkep, namely the GT-PCDJ Distribution Transformer at Segeri
Feeders with a load of 103.73% exceeding the standard set by the SPLN, namely 80%.
This study aims to find a way to solve the Overload problem in the GT-PCDJ distribution
transformer in Segeri feeders and also to get the load of the GT-PCDJ distribution
transformer before and after the Uprating Transformer. The making of this research used
data collection by taking data from ULP Pangkep, interviewing field supervisors and
studying literature that supported problem solving on the GT-PCDJ transformer. In
solving the problem, therefore, in overloading the GT-PCDJ transformer, improvements
have been made by looking at these conditions, one of which is by uprating the
transformer or increasing the power of the transformer with a larger capacity to 160 Kva
from the previous 100 Kva. From the uprating results, the percentage value of
transformer loading before the Uprating Transformer was carried out was 103.73% and
after the Uprating Transformer was carried out, it was 64.8%, so that it decreased by
38.93%. which means that uprating transformer is a method that can be used to
overcome the overload.
Keywords: Overloading, Uprating, Power Quality, Transformer, Electricity Needs
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK .....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
C. Batasan Masalah................................................................... 2
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Pembebanan Transformator................................................ 20
E. Overload Transformator...................................................... 21
1. Waktu ........................................................................... 24
x
1. Metode Pengambilan Data ......................................... 25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 39
B. Saran ...................................................................................... 39
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Beban Trafo GT-PCDJ Sebelum Uprating ..... 33
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Beban Trafo GT-PCDJ Sesudah Uprating ..... 34
xiii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
PT Perseron Terbatas
VT Trafo Tegangan
GI Gardu Induk
HZ Frekuensi
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem distribusi merupakan salah satu sistem dalam tenaga listrik yang
energi listrik, terutama pemakai energi listrik tegangan menengah dan tegangan
rendah. Jadi sistem ini selain berfungsi menerima daya listrik dari sumber daya
Standarisasi Nasional.
dikatakan overload jika kapasitas pembebanannya lebih dari 80%. Apabila hal
ini terjadi dalam waktu yang lama, isolasi pada transformator mengalami
1
dapat menyebabkan terjadinya dropvoltage (jatuh tegangan). Terdapat dua
distribusi di PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Utara ULP Pangkep, yaitu Trafo
Distribusi Penyulang Segeri .Tentu hal ini menunjukkan perlu adanya tindakan
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan studi terhadap rencana Uprating
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
lebih tepat sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka
2
penyusunan tugas akhir ini penulis memilih batasan-batasan masalah yang
D. Tujuan Penulisan
adalah :
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
sehari-hari.
2. Bagi Perusahaan
3
b. Menambah wawasan serta menambah pengetahuan tentang gangguan
F. Metodologi Penelitian
1. Studi Literatur
2. Studi Bimbingan
3. Pengumpulan Data
G. Sistematika Penulisan
Bab I : Bab ini menjelaskan tentang latar belakan, rumusan masalah, batasan
Bab III : Bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, serta
4
Bab IV : Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, alat dan perhitungan
Bab V : Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unit distribusi tenaga listrik merupakan salah satu bagian dari suatu
sistem tenaga listrik yang terdiri dari unit pembangkit, unit penyaluran atau
transmisi dan unit distribusi yang dimulai dari PMT incoming di Gardu Induk
pusat-pusat beban yang berupa gardu-gardu distribusi (gardu trafo) atau secara
primer.
6
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil
atau
20 kV).
Instalasi,
bertegangan rendah.
7
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa
Jaringan ini yang mendistribusikan energi listrik dari gardu induk ke gardu
distribusi.
mengubah tegangan.
8
Keterangan :
1. Transformator daya
2. Pemutus tegangan
3. Penghantar
4. Gardu Hubung
5. Gardu Distribusi
9
menerima daya listrik dari sumber daya (transformator distribusi), juga
kabel ACSR.
tiang JTR sampai alat pembatas dan pengukur (APP). Jaringan ini
tegangan.
digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang
sebagai berikut :
10
1. Papan pembagi pada transformator distribusi;
4. Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH meter) serta fuse atau
B. Gardu Distribusi
yaitu :
2. Trafo Distribusi
3. Kawat Penghantar
11
4. PHB-TR (Papan Hubung Bagi – Tegangan Rendah)
5. Grounding
Instalasi kabel daya dan kabel kontrol, yaitu KHA kabel daya antara kubikel ke
1. Jenis Pemasangannya :
2. Jenis Konstruksinya :
a. Gardu Batu
b. Gardu Tiang
c. Gardu Kios/ MC
3. Jenis Penggunanya :
12
Khusus pengertian Gardu Hubung adalah gardu yang ditujukan untuk
yang dapat dilengkapi atau tidak dilengkapi RTU (Remote Terminal Unit).
Distribusi pemakaian sendiri atau Trafo distribusi untuk umum yang diletakkan
dalam satu kesatuan. Untuk jenis konstruksi Gardu Tiang terbagi atas 2 yakni :
1. Gardu Portal
13
Transformator distribusi dipasang pada bagian atas dan papan
hubung bagi tegangan rendah atau PHB-TR diletakan pada bagian bawah.
Diagram satu garis daripada gardu portal ditunjukan pada gambar 2.4.:
LBS (Load Break Switch) atau Pemutus Beban Otomatis (PBO) atau CB
remote control).
14
memudahkan pencarian titik gangguan, sehingga jaringan yang tidak
15
Berikut merupakan bagian dari gardu portal, yaitu :
1) Peralatan Hubung :
2) Peralatan Proteksi :
- Lightning Arrester24 kV
- NH Fuse
3) Kawat / Penghantar :
- Kawat Keluar
4) Pentanahan
- Pentanahan Arrester
2. Gardu Cantol
adalah transformator dengan daya kurang atau sama dengan 100 kVA Fase
16
Gambar 2.6 Gardu Cantol
C. Transformator Distribusi
memindah-kan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian
17
listrik ke rangkaian listrik yang lain tanpa merubah frekuensi dari
Sebuah transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi
berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan sekunder. Rasio
perubahan tegangan akan tergantung dari rasio jumlah lilitan pada kedua
2.8.
18
Pengelompokan transformator berdasarkan fasanya terdiri atas 2 yaitu
transformator yang menuju pada sistem trafo arus bolak balik dengan
alat penerangan dan pemanas. Trafo jenis ini dapat dimasuki tegangan 1
Transformator tiga fasa mempunyai inti dengan tiga kaki dan setiap
sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan
lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ). Di dalam trafo ini terdapat
tabel 2.1
19
Tabel 2.1Nilai Daya Pengenal Transformator Distribusi
berikut:
S= √3 ×V × I
Dimana:
I = Arus (A)
menggunakan persamaan:
20
S
IFL =
V ×√3
Dimana:
Dimana :
D. Pembebanan Transformator
tenaga listrik yang harus dilayani oleh sumber tenaga listrik tersebut untuk
21
diubah menjadi bentuk energi lain seperti cahaya, panas, gerakan, magnet, dan
sebagainya.
mencapai keadaan yang handal tersebut, suatu sistem tenaga listrik haruslah
terhadap bebannya.
E. Overload Transformator
tidak dibebani lebih dari 80 % atau dibawah 40 %. Jika melebihi atau kurang
Diusahakan agar transformator tidak dibebani keluar dari range tersebut. Bila
menahan beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan
transformator.
akan mengalami peningkatan pada suhu dan panas pada transformator pun
22
pada ujung jaringan dan berakibat susut umur pada transformator [ CITATION
Sam20 \l 1033 ].
sesuai dengan penelitian oleh Samsurizal & Hadinoto (2020) bahwa salah satu
overload pada transformator. Metode ini paling sederhana atau mudah tanpa
1. Finansial
adalah metode menambahkan daya, sebagai contoh dari 200 kVA menjadi
23
ini hanya menambah kapasitas daya yang lebih besar dari daya
sebelumnya.
24
2. Lahan
daya yang lebih besar dari daya sebelumnya sehingga tidak perlu
diperlukan.
Namun dalam hal ini kita tidak dapat berpatokan pada hasil perhitungan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu
Waktu pembuatan dan penelitian tugas akhir ini pada bulan Agustus
jadwal penelitian.
2. Tempat
1. Alat Penelitian
sebagai berikut:
a. Alat Tulis
b. Tang Ampere
c. Laptop
d. Kamera
2. Bahan Penelitian
26
C. Jenis Data Dan Sumber Data yang Diperlukan
yang diperlukan antara lain data pembebanan Trafo Distribusi ULP pangkep ,
single line Sistem Distribusi Penyulang Segeri, data Speseifikasi Trafo GT-
PCDJ
D. Metodologi Penelitian
melakukan survei langsung dengan objek selama melakukan studi kasus hingga
a. Riset Perpustakaan
b. Riset Lapangan
ini.
27
2. Metode Analisis
berikut:
S= √3 ×V × I ...................................................................................(1)
Dimana:
I = Arus (A)
S
IFL = ...................................................................................(2)
V ×√3
Dimana:
28
Dimana :
Mulai
Data Beban
Gardu
Transformator
Overload >80%
Uprating
Transformator tidak
overload < 80%
29
Selesai
BAB IV
ada pada PT. PLN (Persero) UP3 Makassar Utara ULP Pangkep khususnya
pada Penyulang Segeri dengan jumlah trafo distribusi pada Penyulang Segeri
sebanyak 79 unit. Trafo Distribusi GT.PCDJ yang merupakan salah satu Trafo
yang ditetapkan SPLN yaitu tidak boleh melebihi 80% pembebanan trafo. Bila
30
Overload akan menyebabkan transformator menjadi panas dan kawat
tidak sanggup lagi menahan beban. Sehingga timbul panas yang menyebabkan
PENYULANG NO GARDU NAMA GARDU PHASA KAPS TGL UKUR Ir Is iT n PERSEN (%)
MISTEN 400188 GT-PAAWA 3 Phasa 160 13 Nop 2019 195 194 220 32 86.4
SEGERI 400215 GT-PCDJ 3 Phasa 100 27 Nop 2019 156 165 157 3 103.73
MISTEN 400369 GT-PAAWF 3 Phasa 100 13 Nop 2019 172 119 131 59 91.57
SEGERI 400211 GT-PCAM 3 Phasa 100 29 Nop 2019 85 121 136 60 80.37
MISTEN 400167 GT-PDAN 3 Phasa 100 20 Nop 2019 117.3 142.1 139.4 660 92.92
MISTEN 400163 GT-PDAS 3 Phasa 50 18 Nop 2019 349 19.1 22.1 231 173.25
SEGERI 400471 GT-SRAHA 3 Phasa 50 01 Nop 2019 83 50 75 49 94.43
SEGERI 400378 GT-PCDCA 3 Phasa 50 26 Nop 2019 68 67 69 34 88.94
SILORO 400336 GT-PBAXC 3 Phasa 50 09 Des 2019 69 50 67 38 86.68
SILORO 400330 GT-PBAWB 3 Phasa 50 09 Des 2019 61 59 50 33 81.26
MISTEN 400177 GT-PAATC 3 Phasa 50 15 Nop 2019 75 66 63 29 89.76
MISTEN 400165 GT-PDAM 3 Phasa 50 18 Nop 2019 54.8 79.3 59.7 441 88.76
MISTEN 400149 GT-PAASB 3 Phasa 50 19 Nop 2019 74 73 76 39 98.12
Pangkep”.
31
B. Trafo Distribusi GT-PCDJ
yang mengalami overload pada penyulang Segeri di PT. PLN (Persero) UP3
GT-PCDJ
Ketidak optimalan kerja pada sebuah Trafo akibat beban lebih yang
pada Trafo. Hal inilah yang terjadi pada Trafo GT.PCDJ yang mengalami
30
Uprating Trafo guna mengurangi beban lebih dan perbaikan drop tegangan
Frekuensi 50 Hz 50 Hz
31
Sekunder
32
Tabel 4.3 Nameplate trafo GT-PCDJ
NAMEPLATE TRAFO
33
C. Data Pengukuran Trafo Sebelum Uprating
mengalami overload.
20 kV /
100 Kva 147 156 146,16 103.73%
400V
Sesuai dengan Tabel 4.4. maka dilihat beban pada total Trafo GT.PCDJ
telah melewati arus nominalnya. Untuk menghitung arus rata-rata beban Trafo
147+156+146.16
IRata-rata =
3
449.16
IRata-rata = = 149.72 A
3
yaitu :
kapasitas trafo
IFL = (3.2)
400 ×√ 3
34
100000 VA
IFL =
400 V × √ 3
IFL = 144.33 A
149,72
% Pembebanan = ×100 % (3.3)
144.33
% Pembebanan = 103.73%
total persentase beban Trafo yakni 103,73%. Sebuah Trafo dikatakan overload
20 kV /
160 Kva 150 154.11 145.04 64.8%
400V
35
Setelah dilakukan Uprating Trafo dapat dilihat pada tabel diatas bahwa
jurusannya. Adapun persen pembebanan pada Trafo ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu :
150+154.11+145.04
IRata-rata =
3
449.15
IRata-rata = = 149.71 A
3
kapasitas trafo
IFL = (3.2)
400 ×√ 3
160000
IFL =
400 × √ 3
IFL = 230.94 A
149.71
% Pembebanan = × 100 % (3.3)
230.94
% Pembebanan = 64,8 %
36
Setelah dilakukan perhitungan persentase pembebanan pada Trafo
sudah kembali normal atau tidak mengalami overload karena total persentase
pembebanan Trafo tidak lagi melebihi beban standar yang telah ditentukan
E. Analisis Data
suatu Trafo yang diizinkan adalah sebesar 80% dari kapasitas Trafo. Sehingga
sebuah Trafo guna mengatasi kondisi tersebut, dan objek pada penelitian ini
dapat diatasi dengan dua cara yaitu uprating dan pemasangan Trafo sisipan.
Uprating, hal ini dilakukan untuk memperbaiki beban lebih dan juga drop
37
Dari hasil perhitungan pada Trafo GT.PCDJ penyulang Segeri sebelum
120
103.73
100
80
64.8
60 Sebelum Uprating Trafo
Setelah Uprating Trafo
40
20
0
%Pembebanan
38
Gambar 4.4. Diagram Persentase Pembebanan Trafo sebelum dan
sesudah Uprating.
Dari Gambar 4.4. dapat dilihat bahwa nilai persen pembebanan pada
38.93%.
F. Analsis Tindakan
yang dilakukan pihak PT. PLN (Persero) ULP Pangkep adalah menggunakan
metode uprating yaitu dengan menambahkan daya transformator dari 100 kVA
di uprating menjadi 160 kVA. Hal tersebut sesuai dengan penelitian oleh
Samsurizal & Hadinoto (2020) bahwa salah satu upaya penanganan kasus
1. Finansial
adalah metode menambahkan daya, sebagai contoh dari 200 kVA menjadi
39
pethitungan finansial, lahan, waktu, tempat seperti diperkotaan, material,
2. Lahan
daya yang lebih besar dari daya sebelumnya sehingga tidak perlu
diperlukan.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang penulis lakukan dari hasil penelitian dan
1. Salah satu cara mengatasi overload pada Trafo distribusi yaitu dengan
cara Uprating Trafo yang mengalami overload atau beban diatas 80%
sebanyak 38,93%.
B. Saran
terhadap Trafo perlu dilakukan secara rutin agar mendapatkan hasil yang lebih
41
DAFTAR PUSTAKA
42
43
LAMPIRAN
44
B. Data Beban Trafo Overload ULP Pangkep 2019
45
C. Single Line Penyulang Segeri
46
D. Lampiran Dokumentasi Penelitian
47
Proses pengukuran daya pada transfortmator GT.PCDJ
45
46