Anda di halaman 1dari 5

Kasus Roleplay (Untuk Preseptor)

Pelatihan Clinical Attachment Batch 3


Jurusan Kebidanan Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung
Februari 2022

Seorang preseptor lahan sedang melakukan bimbingan pada mahasiswa di


PKM. Mahasiswa baru praktik di PKM tersebut selam 2 pekan dan baru
melakukan asuhan INC 2 kali. Saat melakukan pemeriksaan dalam,
mahasiswa merasa ragu terhadap hasil pemeriksaannya dan mahasiswa
salah menentukan hasil pembukaan pada klien tersebut.
Silahkan lakukan role play bimbingan klinik sesuai skenario tersebut
(Saudara berperan sebagai preseptor lahan)

24 Februari 2022
Pukul 10.30

Seorang perempuan usia 21 tahun, hamil pertama usia kehamilan 38 minggu,


datang ke PMB ditemani suami, dengan keluhan mules teratur dan nyeri,
keluar bloody show, nyeri perut bagian bawah.

Hasil Anamnesis:
Mules sejak tadi malam pukul 22.00, tidak merasakan keluar air-air dari jalan
lahir, gerakan janin aktif, tidak ada riwayat penyakit, pernikahan pertama bagi
ibu dan suami, belum makan sejak pagi, sudah minum ±200 cc air teh manis,
belum BAK sejak semalam, belum BAB hari ini, tidak ada keluhan, sudah
mandi pagi ini, semalam merasa tidurnya tidak nyenyak karena mules, ibu
merasa cemas dengan persalinan yang akan dialaminya.
Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36.6⁰C
Abdomen: TFU 30 cm, Leopold 1 teraba bokong, leopold 2 teraba punggung
sebelah kanan dan bagian kecil sebelah kiri, leopold 3 teraba kepala sudah
masuk PAP, leopold 4 divergen, perlimaan 2/5, vesica urinaria teraba penuh,
His 3x/10’/45”, DJJ 130x/menit, reguler.
Genitalia: tampak bloody show, v/v t.a.k., dilatasi serviks 8 cm (hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa 6 cm), ketuban (+), effacement
80%, penurunan hodge 3/station 0, moulage 0, ubun-ubun kecil kanan depan,
tidak teraba bagian kecil terkemuka.

Contoh Penilaian Kemampuan Mahasiswa dalam melakukan refleksi dengan


Rubrik REFLECTIVE
KOMPONEN URAIAN Penilaian
REFLEKSI
Deskripsi: Saya melakukan asuhan kala I - Spektrum tulisan
Mahasiswa merefleksikan
Gambaran situasi fase aktif untuk kedua kali. Pasien
situasi kasus yang
pada kasus ini datang dengan berteriak dialaminya, refleksi yang
kesakitan. Saya tidak bisa dilakukan adalah
reflection on action.
melakukan anamnesis dengan Terdapat perubahan dari
teratur dan hanya bisa deskripsi laporan ke arah
refleksi—level refleksi
menenangkan ibu dan
- Kehadiran penulis:
menganjurkan ibu untuk Kehadiran penulis sudah
mengatur nafas dan tetap secara keseluruhan---
level refleksi kritis
ditemani keluarganya. Setelah - Deskripsi konflik atau
kontraksi mulai menurun baru pilihan yang
membingungkan--
saya dapat melakukan Refleksi
pemeriksaan sambil mengajukan - Keterlibatan perasaan--
pertanyaan untuk menggali data, Refleksi
- Analisis dan pemaknaan—
dan tidak lama kemudian ibu
Refleksi
menjerit kembali. Saya dan bidan - Kriteria tambahan lainnya
berupa kesiapan untuk
mencoba menenangkan. Keluarga
penugasan (jika relevan).
pasien mengatakan bahwa —Refleksi
persalinan yang pertama juga
dilalui seperti ini. Saya masih
melakukan kesalahan dalam
menentukan pembukaan serviks
hasil saya 6 cm sedangkan hasil
pemeriksaan bu bidan 8 cm.
setelah itu saya secepatnya
menyiapkan alat pertolongan
persalinan, ibu ingin nungging,
duduk dan kembali tidur miring,
saya dan bidan memfasilitasi pain
relief dan relaksasi walaupun
saya masih kaku dalam
menghadapi pasien yang
gerakannya cepat dan aktif
seperti pasien ini, memenuhi
kebutuhan minum ibu dan
memberi dukungan
Perasaan: Saya merasakan kaget dengan
Gambaran pikiran teriakan pasien dan jadi ikut agak
dan perasaan pada panik, bingung ketika harus
saat menghadapi berusaha berkomunikasi dengan
kasus kondisi pasien seperti ini selain
itu saya jadi bingung menentukan
pembukaan serviks karena
kondisi klien yang tidak tenang
dan menjerit-jerit
Evaluasi: Hal yang sudah baik: sudah dapat
hal-hal yang sudah berupaya tenang menghadapi
baik dan masih pasien dan mencoba
perlu perbaikan memprioritaskan untuk
pada situasi kasus menenangkan pasien terlebih
dahulu.

Hal yang masih perlu pernaikan:


ketelitian dalam menentukan
pembukaan serviks harus lebih
ditingkatkan dan masih sedikit
terbawa suasana psikologis
pasien.
Analisis: apa arti Dari situasi kasus ini, saya
dari situasi yang menganalisis bahwa sebagai
terjadi pada kasus mahasiswa bidan harus terampil
dalam mengendalikan emosi diri ,
tetap teliti dan tetap bersikap
tenang dalam menghadapi
berbagai kasus
Kesimpulan: Apa Saya harus berlatih lagi dalam
hal lain yang harus melakukan pengendalian diri dan
dilakukan emosi, keterampilan memfaslitasi
posisi, cara memberikan
komunikasi interpersonal pada
kasus seperti ini dan lebih focus
Ketika melakukan pemeriksaan
dalam apapun kondisi pasien
Rencana tindakan: Saya akan lebih tenang dan
jika hal tersebut mengendalikan diri, saya akan
terjadi lagi, apa yang lebih cepat merespon pergerakan
akan dilakukan pasien, memfaslitasi posisi yang
baik, tidak terbawa situasi pasien
dan lebih teliti dalam
menentukan pembukaan serviks.

Anda mungkin juga menyukai