Anda di halaman 1dari 40

TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENGELUARAN KOLOSTRUM

PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI PONED UPTD


PUSKESMAS RAWAT INAP DARMARAJA
KABUPATEN SUMEDANG

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
DARYATI
512021057

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN


PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

DARYATI
512021057

TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENGELUARAN KOLOSTRUM


PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI PONED UPTD
PUSKESMAS RAWAT INAP DARMARAJA
KABUPATEN SUMEDANG
Skripsi ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan
Pada Seminar Proposal
Tanggal

Oleh :

Pembimbing Utama

Annisa Ridlayanti, S.Keb, Bd, M.Keb


NPP.

Pembimbing Pendamping

Imas Masdinarsyah,S.ST.,M.Tr.Keb
NPP.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT dengan ridha dan

inayahnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul, Terapi Akupresur

Terhadap Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Pos Partum Normal di PONED UPTD

Puskesmas Rawat Inap Darmaraja Kabupaten Sumedang.

Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada keluarga terkhusus

kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada

penulis selama menempuh studi di Program Studi Sarjana Kebidanan dan

Pendidikan Profesi Bidan Universitas A’isyiyah Bandung.

Maka penulis ingin memberikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya

kepada civitas dan pihak pihak yang membantu mendukung dan menyelesaikan

skripsi ini hingga tahap penyelesaian. Terutama untuk keluarga, Suami yang tak

henti-hentinya memberikan dukungan moral dan moril, serta anak-anak yang tak

berhenti memberikan semangat dan motivasi sampai akhirnya skripsi ini selesai

ditulis.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada jajaran civitas

akademk UNISA beserta jajarannya:

1. Tia Setiawati, S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep. selaku rektor Universitas

'Aisyiyah Bandung

2. Popy Siti Aisyah, S.Kep., Ners., M,Kep selaku dekan Fakultas

Kesehatan Universitas 'Aisyiyah Bandung

ii
3. Annisa Ridlayanti, S.Keb., Bd., M.Keb selaku Ketua Jurusan Program

Studi Kebidanan dan dosen pembimbing 1.

4. Imas Masdinarsyah,S.ST.,M.Tr.Keb, Bdn selaku pembimbing 2

5. Teman-teman mahasiswa seperjuangan yang tiada hentinya

memberikan support dan semangat satu sama lain dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh karyawan dan tenaga pengajar Fakultas Kesehatan Program

Studi Kebidanan Universitas 'Aisyiyah Bandung.

Bandung, 26 September 2022

Ketua peneliti

Daryati

512021057

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL/SAMPUL DEPAN …………………………………………. . .
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………......
HALAMAN DAFTAR ISI.........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Identifikasi Masalah .........................................................................................
C. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................................
D. Perumusan Masalah ........................................................................................
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................................
F. Sistematika Pembahasan..................................................................................
G. Materi Skripsi..................................................................................................
BAB II.
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................
B. Hasil Penelitain Yang Relevan.......................................................................
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................................
D. Hipotesis.........................................................................................................
BAB III.
A. Metodologi Penelitian ................................................................................20
B. Variable Penelitian ........................................................................................
C. Populasi dan Sampel ......................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................
E. Validitas dan Reliabilitas................................................................................
F. Teknik Analisis Data......................................................................................
G. Prosedur Penelitian.........................................................................................
H. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................
I. Etika Penelitian...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di puskesmas yang

membantu Ibu dalam kondisi post partum. Ibu post partum adalah keadaan ibu

yang baru saja melahirkan. Istilah post partum adalah masa sesudah melahirkan

atau persalinan. Masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat

sampai minggu ke enam setelah melahirkan. Masa post partum dimulai setelah

kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada masa

sebelum hamil yang berlangsung kira-kira enam minggu, setelah kelahiran yang

meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali

kekeadaan yang normal pada saat sebelum hamil (Bahriyah:2017).

WHO mencatat masalah psikologis berupa depresi postpartum ini

merupakan hal yang lazim terjadi di dunia. Pada tingkat global, lebih dari 300 juta

orang menderita depresi (WHO, 2018). Berdasarkan data dari Badan Kesehatan

Dunia prevalensi depresi postpartum secara global berkisar antara 0,5% hingga

60,8% WHO (2017). Sedangkan di Negara berkembang 10 -50% ibu yang

menjalani masa perinatal telah terdeteksi mengalami depresi (WHO, 2018).

Indonesia diperkirakan ibu pasca melahirkan yang menunjukan gejala –

gejala awal kemunculan depresi postpartum pada hari ketiga sampai dengan hari

keenam setelah melahirkan adalah 50-70%, walau demikian gejala tersebut dapat

hilang secara perlahan karena proses adaptasi yang baik serta dukungan keluarga

yang cukup (Fatmawati, 2015).

1
Pada masa post partum ibu mengalami adanya perubahan-perubahan pada

tubuh terutama pada ibu yang meliputi di antara : sistem reproduksi yaitu adanya

pengerutan pada dinding rahim (involusi), lokea, perubahan serviks, vulva, vagina

dan perinium, dan pada sistem pencernaan, terdapat adanya pembatasan pada

asupan nutrisi dan cairan yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan

cairan dan elektrolit serta akan menimbulkan keterlambatan pemulihan fungsi

tubuh.

Air susu Ibu atau ASI merupakan cairan berwarna putih yang dihasilkan

oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. ASI tidak dapat digantikan

dengan apapun termasuk terhadap Produksi Air Susu Ibu (ASI). Data Profil

Kesehatan Indonesia (2018) menunjukan bahwa bayi yang mendapatkan ASI

ekslusif sampai 6 bulan sebanyak 35,73%(Kemenkes : 2018). Berdasarkan data

dari BPS (Badan Pusat Satistik) untuk daerah Jawa Barat kebutuhan bayi dalam

mendapatan ASI sebesar 76.11 %, dan menurut data dari Open Data Jabar Tahun

2020 kebutuhan bayi dalam medapatkan ASI di Kabupaten Sumedang adalah

82%.

ASI mengandung karbohidrat, lemak, dan protein (IDAI, 2010). Pada hari

pertama sampai hari ketiga atau keempat ASI mengandung kolostrum yang

berwarna kekuningan, produksi kolostrum 10-100 cc pada hari pertama, dan

meningkat setiap hari hingga 150ml/24 jam (Astutik, 2014). Kolostrum ini

mengandung 1,195 gr protein, 0,3 gr garam mineral, 2,59 gr lemak, 6,5 gr laktosa,

57,0 kg kla energi, leukosit, dan vitamin A, B, C, D, E, K dalam jumlah yang

sedikit(Kristiyanasari: 2011).

2
ASI stadium I dari hari pertama sampai hari keempat adalah kolostrum.

Kolostrum sangat penting bagi pertahanan tubuh bayi karena kolostrum

merupakan imunisasi pertama bagi bayi. Kolostrum membantu mengeluarkan

mekonium dari usus bayi sehingga mukosa usus bayi baru lahir segera bersih dan

siap menerima ASI. Kolostrum mengandung immunoglobulin (antibodi), antibodi

dalam ASI bisa bertahan di dalam saluran pencernaan dan membuat lapisan pada

mukosanya, sehingga dapat mencegah enterovirus maupun bakteri pathogen

masuk ke mukosa usus (Astutik, 2014). Bayi yang mendapatkan ASI memiliki

keuntungan karena mengandung sel imun yang dapat mempertahankan kekebalan

tubuh bayi sehingga bayi tahan terhadap bakteri dan virus. Untuk meningkatkan

manfaat ASI, bayi diberikan ASI selama 6 bulan pertama kehidupannya (ASI

eksklusif) dan setelah bayi berumur 6 bulan pemberian ASI dapat bersamaan

dengan makanan padat(Khasanah N:2011).

Aktifitas pemberian Acupuressure dengan Pengeluaran Kolostrum terhadap

Bayi selama enam bulan dapat terlindungi dari penyakit sehingga menurunkan

angka kematian bayi. Sistem kekebalan tubuh bayi juga meningkat karena

didalam ASI terdapat bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus yang dapat

mencegah pertumbuhan organisme merugikan. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu

dapat memulihkan diri dari proses persalinan, mengurangi perdarahan, dan tempat

mencurahkan kasih sayang kepada bayi.

Aktifitas yang bisa membantu agar ASI tetap maksimal adalah dengan

melakukan Acupuressure. Alasan umumnya karena antibodi dalam ASI agar dapat

bertahan dalam saluran pencernaan bayi dan terhadap asam dan enzim proteolitik

3
saluran pencernaan serta membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah

bakteri patogen dan enterovirus masuk kedalam mukosa usus. Untuk

meningkatkan produksi ASI dan pengeluran ASI dilakukan perawatan payudara

dengan cara massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor(Kristiyanasari:

2011).

Pelayanan Acupuresure dalam bentuk massage adalah rangkaian yang

terstruktur dari tekanan atau sentuhan tangan dan bagian tubuh untuk melakukan

manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian otot dengan gerakan mengurut,

menggosokan, memukul, menekan pada bagian tengkuk dengan otot pectoralis

mayor untuk melancarkan oksigen dan membuat ibu merasa rileks (Ipang:2017).

Sedangkan untuk penelitian Hubungan Acupuressure dengan Pengeluaran

Kolostrum pada Ibu Post Partum di PONED UPTD Puskesmas Darmaraja, juga

menjadi hal yang menarik untuk diteliti melihat angka kebutuhan ASI mencapai

82% untuk kabupaten Sumedang, maka penting bagi penulis untuk meneliti

hubungan akupresur untuk pengeluaran kolostrum pada ibu post partum.

Menurut penelitian yang dianggap relevan sebelumnya, menunjukkan

bahwa ada perbedaan secara signifikan efektifitas teknik akupresur dan breast

care terhadap produksi ASI Ibu post partum di klinik Citra Insani Semarang,

dimana teknik akupresur lebih efektif dibandingkan breast care. Dalam

memperbanyak ASI, salah satu usaha adalah dengan perawatan khusus lewat

pemberian rangsangan pada otot-otot buah dada ibu atau teknik breast care

4
dengan melakukan pemijatan. Breast care merupakan salah satu cara perawatan

payudara untuk meningkatkan produksi ASI.

Maka, pengujian Hubungan Akupresur dengan Pengeluaran Kolostrum pada

Ibu Post Partum di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja akan

dilaksanakan sebagaimana yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Acupuressure dengan Pengeluaran

Kolostrum pada Ibu Post Partum di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap

Darmaraja, dengan harapan bahwa penelitian ini akan membantu pemasalahan

terkait permasalahan pengeluaran kolostrum yang terjadi pada kalangan Post

Partum pada ruang lingkup Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar

(PONED).

Untuk itu peneliti memilih judul” Terapi Akupresur Terhadap Pengeluaran

Kolostrum Pada Ibu Pos Partum Normal di PONED UPTD Puskesmas Rawat

Inap Darmaraja”.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh akupresur

dapat memberikan manfaat terhadap pengeluaran kolostrum dengan alat uji

metode kuantitatif berdasarkan perhitungan quasi eksperiment, yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika sebelum dan sesudah dilakukannya terapi

akupresur, dengan cara pengambilan data berdasarkan hasil angket,atau

pengumpulan data yang didapatkan dilakukan sekaligus pada suatu saat (point

time approach).

5
C. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap

kolestrum ibu hamil post pastrum di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap

Darmaraja. penelitian Metode Penelitian Kuantitatif menggunakan studi analitik

dengan metode penelitian quasi eksperimet menggunakan kuisioner yang

diberikan kepada ibu melahirkan di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap

Darmaraja.

D. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang ditinjau pada penelitian ini adalah

problematika pengoptimalan Ibu post partum dengan upaya pemijatan dengan cara

Akupresur secara signifikan efektifitas teknik akupresur terhadap produksi

kolostrum Ibu post partum, dimana teknik akupresur lebih efektif dibandingkan

breast care sehingga kolosrtum dapat lebih maksimal bagi Ibu yang minim

kolosrtum.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengungkap
bagaimana bagaimana mengetahui terapi akupresur terhadap
pengeluaran kolostrum di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap
Darmaraja.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini mengukur bagaimana kondisi Ibu post
partum yang melakukan akupresur secara signifikan efektifitas teknik
akupresur terhadap produksi kolostrum Ibu post partum, sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui manfaat akupresur

6
b. Untuk mengetahui persentase pengeluaran kolostrum ibu post
partum normal
c. Untuk mengetahui hubungan antara terapi Akupresur dengan
pengeluaran kolostrum
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini bisa memberikan wawasan dan ilmu

pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat khususnya hal yang

berkaitan dengan hubungan akupresur terhadap pengeluaran

kolostrum.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam praktek lapangan

dan referensi untuk pegawai yang membantu di Wilayah Kerja

PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja.

b. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Sebagai kajian untuk publikasi ilmilah dan bahan evaluali

mengenai pelayanan akupresur terhadap pengeluaran kolostrum,

serta dapat memberikan tambahan pengetahuan pada tenaga

kesehatan tentang upaya penangan asi kolostrum dan dapat

mengurangi resiko adanya depresi postpartum atau postpartum

blues.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat memberikan bahan kajian dan pengembangan untuk

7
mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran

kolostrum pada unit puskemas rawat inap.

8
F. Sistematika Pembahasan
Sitematika penulisan penelitian ini berlandaskan pedoman Universitas

'Aisyiyah Bandung. Pembasahan pada penelitian ini menguraikan pijat akupresur

terhadap pengeluaran kolostrum untuk ibu yang baru melahirkan, agar

mendapatkan asi kolostrum lebih banyak.

Maka untuk menguraikan hal tersebut, peneliti memutuskan untuk memilih

metode kuantitatif dengan menggunakan metode kuantitatif non eksprimen,

dengan rancangan deskriptif analitik korelasional dan pendekatan quasi

eksperiment. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengungkap hubungan korelatif antar variabel. Pendekatan quasi eksperimet

merupakan jenis penelitian yang menungkap perubahan atas dilakukannya

sebelum dan sesudah terapi akupresur berdasarkan data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat.

G. Materi Skripsi
Materi pada penelitinan skripsi ini adalah untuk mengukur dan mengetahi

peran akupresur pada pengeluaran kolostrum ibu postpartum. Skripsi ini

merupakan peneletian kuantitatif dengan perhitungan quasi eksperiment data akan

di olah berdasarkan perubahan kolostrum ibu postpartum antara sebelum dan

sesudah melaksanakan pemijatan akupresur. Populasi dan sampel akan diambil di

lokasi penelitian di UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja bulan Oktober –

November 2022. Pengumpulan data, validitas data, dan reliabilitas data akan

dilihat berdasarkan hasil pehitungan kuisioner yang diberikan dilokasi penelitiaan.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. ASI
ASI adalah Air Susu Ibu yang merupakan sumber gizi utama bagi bayi

yang belum bisa mengonsumsi makanan padat. Pemberian ASI untuk bayi

disarankan hingga Si Kecil berusia 2 tahun. Setelah menginjak usia 6 bulan,

biasanya bayi diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Meski demikian,

pemberian ASI disarankan terus berlanjut hingga usia 2 tahun. Menyusui

merupakan suatu aktivitas yang bisa mendatangkan kebahagiaan

tersendiri bagi ibu. Air susu ibu (ASI) bermanfaat untuk menjaga

ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat anti infeksi, gizi yang unik,

protein utama berupa lactabumin yang mudah dicerna, kandungan vitamin

dan mineral yang banyak (Delima M:2016).

Setiap wanita khususnya yang baru melahirkan memiliki pengalaman

menyusui yang berbeda- beda, ada yang merasakan nyeri ketika pertama kali

menyusui, ada yang sampai terjadi pembengkakan payudara, sehingga mereka

enggan menyusui bayinya. Padahal Air Susu Ibu (ASI) merupakan hadiah

terindah dari ibu kepada bayi yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar

payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan

berenergi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi yang

seimbang dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang tersedia setiap

saat(Timprok A.G.A:2018).

10
Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh 2 hormon yaitu prolactin untuk

memproduksi ASI di alveolus dan oksitosin yang mempengaruhi sekresi ASI.

Keadaan emosi ibu yang berkaitan dengan reflex oksitison ibu dapat

mempengaruhi produksi ASI sekitar 80% sampai 90%. Kondisi emosional ibu

dalam keadaan baik, nyaman dan tanpa tekanan maka dapat meningkatkandan

memperlancar produksi ASI. Untuk mengatasi hal ini dilakukan pijat oksitosin

yang berfungsi untuk refleks let down (sekresi ASI) dan memberikan

kenyamanan pada ibu. Selain itu pijatoksitosin dapat mengurangi bengkak

pada payudara (engorgement), mengurangi sumbatan Air Susu Ibu (ASI),

merangsang pengeluaran hormone oksitosin, serta mempertahankan produksi

ASI ketika ibu dan bayi sakit (Timprok A.G.A:2018). Selain hormon

oksitosin, hormone prolactin juga berpengaruh untuk proses produksi ASI.

Salah satu cara untuk meperlancar produksi ASI yaitu dilakukan dengan

akupresur.

2. Kolostrum
Kolostrum merupakan ASI yang menjadi cairan yang pertama dikeluarkan

oleh kelenjar payudara pada hari pertama hingga hari ke 3-5 setelah

persalinan. Komposisi kolostrum ASI setelah persalinan mengalami

perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya

komposisi protein dan sel-sel hidup. Kandungan protein pada kolostrum lebih

tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matang,

Sedangkan kandungan laktosanya lebih rendah dibandingkan ASI matang.

Jumlah kolostrum yang diproduksi Ibu hanya sekitar 7,4 sendok teh atau

36, 23 ml per hari. Tetapi pada hari pertama bayi, kapasitas perut bayi pada ≈

11
5-7 ml (atau sebesar kelerang kecil), pada hari kedua ≈ 12-13 ml, dan pada

hari ketiga ≈ 22-27 ml (atau sebesar kelereng besar/ gundu). Karenanya,

meskipun jumlah kolostrum sedikit tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan

bayi baru lahir.

3. Ibu Post Partum


Ibu post partum adalah keadaan ibu yang baru saja melahirkan. Istilah post

partum adalah masa sesudah melahirkan atau persalinan. Masa beberapa jam

sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke enam setelah

melahirkan. Masa post partum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang

berlangsung kira-kira enam minggu, setelah kelahiran yang meliputi minggu-

minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali kekeadaan yang

normal pada saat sebelum hamil.

Pada masa post partum ibu mengalami adanya perubahan-perubahan pada

tubuh terutama pada ibu yang meliputi di antara : sistem reproduksi yaitu

adanya pengerutan pada dinding rahim (involusi), lokea, perubahan serviks,

vulva, vagina dan perinium., dan pada sistem pencernaan, terdapat adanya

pembatasan pada asupan nutrisi dan cairan yang dapat menyebabkan

gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit serta akan menimbulkan

keterlambatan pemulihan fungsi tubuh. Hal ini juga bergantung dari paritas

ibu yang melahirkan saat mengeluarkan kolostrum.

Paritas ibu postpartum pada penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis

pertama yaitu primigravida dan miltrigravida:

12
a. Primigravida

Primigravida adalah istilah untuk wanita yang baru pertamakali

mengalami masa kehamilan.

b. Multigravida

Multigravida adalah istilah yang diberikan untuk wanita yang sudah

mengalami masa kehamilan dan melahirkan lebih dari satu kali.

4. Akupresur
a. Sejarah Akupresur

Akupresur adalah pengobatan tradisonal dari Cina yang bentuk

praktiknya menggunakan jari-jari. Jari-jari ini digunakan sebagai alat

penekan pada titik-titik akupresur pada permukaan kulit dan dapat

merangsang secara alami kemampuan tubuh dalam usaha penyembuhan

diri sendiri. Pemahaman akupresure ini tidak akan terlepas dengan istilah

refleksologi. Karena dalam terapi akupresur terdiri teori dasar dari refleksi.

Akupresur merupakan sebuah teknik dalam terapi sedangkan refleksi

merupakan sebuah bagian dari terapi akupresur (Oka SUKANTA :2003).

Akupresur (Oka SUKANTA :2003) merupakan cara pijat yang

berlatar belakang akupuntur atau juga bisa disebut akupuntur tidak

memakai jarum. Akupresur merupakan penyembuhan dengan cara pijat

memijat pada titik-titik tertentu, ilmu akupresure sudah ada sejak dari 500

tahun yang lalu tepatnya berasal dari Tionghoa.

b. Pengertian Terapi Akupresur

13
Acupresure Akupresur kini sudah dikenal luas di Indonesia.

Mekanisme kerja akupresur diketahui berdasarkan dari tiongkok. Pijat

memijat merupakan kebiasaan yang tidak asing bagi masyarakat

Indonesia, sudah berakar dan berkembang luas sejak ratusan tahun. Pijat

akupresur (akupresur) adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupunktur

(acupuncture) atau bisa juga disebut akupuntur tanpa jarum. Pemijatan

dilakukan pada titik akupunktur dibagian tubuh tertentu untuk

menghilangkan keluhan atau penyakit yang diderita.

Akupresur disebut juga dengan terapi totok atau tusuk jari adalah salah

satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada

titik-titik tertentu atau acupoint pada tubuh. Akupresure juga diartikan

sebagai menekan titik-titik penyembuhan menggunakan jari secara

bertahap yang merangsang kemampuan tubuh untuk penyembuhan diri

secara alami.

c. Manfaat Terapi Akupresur

Akupresur bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan

penyakit, rehabilitas (pemulihan) dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Akupresur juga bermanfaat untuk menghilangkan nyeri dan gejala-gejala

pada berbagai penyakit, seperti menurunkan low back pain dan

menurunkan heart rate pada pasien stroke. Akupresur juga dapat

digunakan untuk mengatasi nyeri pada gastritis, nyeri saat menstruasi dan

distress menstrual. Akupresur selalu terbukti mengatasi nyeri yang bersifat

umum, juga terbukti mengatasi nyeri pada penyakit gastritis.

14
d. Cara Kerja Akupresur

Titik-titik akupresur berada dipermukaan kulit yang memiliki

kepekaan bioelektik Stimulasi terhadap titik-titik ini akan merangsang

keluamya endhorpin, homon pengurang rasa sakit. Sebagai hasilnya, rasa

sakit akan diblok dan aliran darah dan oksigen ke area titik-titik tersebut

meningkat. Hal ini akan merilekskan otot dan mendorong kesembuhan.

Akupresur menghalangi sinyal rasa sakit ke otak melalui stimulasi ringan,

menghalangi sensasi rasa sakit melalui syaraf spinal menuju otak.

Stimulasi pada titik-titik akupresur tidak hanya dapat menghilangkan

sumbatan pada jalur meredian, juga dapat menghilangkan aliran Qi, darah

serta mengharmoniskan Yin dan Yang tubuh.

Akupuntur atau akupresur memanfaatkan rangsangan pada titik-titik

akupuntur tubuh pasien, telinga atau kulit kepala untuk mempengaruhi

aliran bioenergi tubuh yang disebut dengan Qi. Qi mengalir dalam suatu

meredian (saluran). jadi inti pengobatan akupuntur/akupresur adalah

mengembalikan sistem keseimbangan (homeostatis) tubuh yang terwujud

dengan adanya aliran qi yang teratur dan harmonis dalam meredian

sehingga pasien sehat kembali. Dengan menguatkan qi daya tubuh menjadi

baik, penyebab penyakit dapat dihilangkan secara tidak langsung

Hilangnya penyebab penyakit dan kuatnya ci dapat mengembalikan

keadaan yin dan yang sehingga penyakit bisa sembuh dan orang bisa

menjadi sembuh kembali.

e. Teknik Manipulasi Pemijatan Akupresur

15
Teknik manipulasi atau sering disebut sebagai teknik rangsangan pada

pemijatan akupresur merupakan teknik pemijatan yang dilakukan

berdasarkan hasil pemeriksaan klien dan penegakan diagnosa.

Adapun teknik manipulasi atau perangsangan dibagi menjadi dua:

1) Teknik Penguatan (tonifikasi)

a) Pemijatan dilakukan pada titik akupresur yang dipilih maksimal

30 kali putaran atau tekanan

b) Arah putaran searah dengan jarum jam

c) Tekanan yang digunakan sedang

d) Titik yang dipilih maksimal 10 titik akupresur

e) Jika pemijatan dilakukan pada area jalur meridian, arah pemijatan

harus searah dengan jalur perjalanan meridian

2) Teknik Pelemahan (sedasi)

a) Pemijatan dilakukan pada titik akupresur yang dipilih antara 40-

60 kali putaran atau tekanan

b) Arah putaran berlawanan dengan jarum jam

c) Tekanan yang digunakan sedang sampai kuat

d) Titik yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan

e) Jika pemijatan dilakukan pada area jalur meridian, arah pemijatan

harus berlawanan arah dengan jalur perjalanan meridian (Oka

SUKANTA :2003).

5.PONED dan Puskesmas Rawat Inap


Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan

untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal

16
yang meliputi ibu hamil, ibu bersalin maupun nifas dengan komplikasi obstetri

yang mengancam jiwa ibu maupun janinnya. Sasaran pelayanan kegawat

daruratan diperkirakan 28% dari ibu hamil, namun komplikasi yang

mengancam nyawa ibu sering muncul secara tiba-tiba tidak selalu bisa

diramalkan sebelumnya, sehingga ibu hamil harus berada sedekat mungkin

pada sarana PONED. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan

kegawatdaruratan di seluruh wilayah kabupaten/kota, diperlukan minimal 4

Puskesmas mampu PONED yang berfungsi baik. Program PONED

sebenarnya merupakan program pemerintah yang harusnya didukung oleh

berbagai sektor bukan hanya lintas program tetapi juga lintas sektor.

Sedangkan Puskesmas Rawat Inap adalah Unit (Pusat) Kesehatan

Masyarakat dimana puskesmas diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk

menolong pasien gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas

maupun asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas kurang lebih 10

tempat tidur. Sebagaimana sesuai dengan ketentuan PERATURAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN

2014 pasal 25 Ayat 3 : Puskesmas rawat inap sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b adalah Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk

menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai pertimbangan kebutuhan

pelayanan Kesehatan.

B. Penelitian yang Relavan


N Judul Penulis Metode Hasil
o
1 Efektifitas Kecepatan Srilina Br Kuantitatif Berdasarkan uji mann whitney didapatkan
Pengeluaran Kolostrum nilai p=0,001 < 0,005 yang menunjukkan

17
Dengan Pijat Oksitosin Dan Pinem adanya
Perawatan Totok Payudara perbedaan lama pengeluaran kolustrum pada
Pada Ibu Postpartum Di kelompok metode pijat oksitosin dan totok
Rumah Sakit Mitra Sejati payudara.
Medan. Kesimpulan penelitian ini metode pijat
oksitosin lebih efektif dalam pengeluaran
kolustrum terlihat dari nilai
mean rank metode pijat oksitosin lebih
rendah dibandingkan dengan metode totok
payudara.
2 PENGELUARAN Diah Kuantitatif Waktu pengeluaran pengeluaran kolostrum
dinilai setiap hari sedangkan jumlah
KOLOSTRUM DENGAN Evawanna
pengeluaran kolostrum dinilai setelah
PEMBERIAN Anuhgera intervensi. Analisis data yang digunakan
adalah Annova satu arah.
PERAWATAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
PAYUDARA DAN kombinasi perawatan payudara dan pijat
endorfin adalah yang paling banyak
ENDORPHIN MASSAGE
tindakan efektif pada saat pengeluaran
PADA IBU POST SEKSIO kolostrum dan jumlah kolostrum dengan
nilai p =
SESAREA
0,000. Kombinasi perawatan payudara dan
pijat endorfin dapat diterapkan sebagai
alternatif
terapi ibu pasca sesar.
3 EFEKTIVITAS PIJAT Wahyu Kuantitatif Efektivitas pemberian pijat Oksitosin dan
OKSITOSIN DAN Widiyanti Accupressure di titik Shaoze untuk
ACUPRESSURE DI TITIK peningkatan Produksi ASI berdasarkan uji
SI.1(SHAOZE) PADA IBU statistik menggunakan Anova pada
POSTPARTUM kelompok pengetahuan nilai p=0,000 dan
p=0,004, dengan R2=0,226. Artinya
pemberian pijat Oksitosin dan Accupressure
di titik Shaoze pada ibu menyusui
meningkatkan produksi ASI sebesar 22,6%
dibandingkan yang tidak diberikan pijat
oksitosin maupun accpressure S1.1
Adapun sebagai penguat landasan teoritis yang dipakai pada penelitian ini
megacu pada beberapa penelitian relavan yang pernah dilakukan dengan substansi
yang sama dengan penelitain yang diampu. Adapun penelitian-penelitain yang
menjadi landasan teoritis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

18
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran memuat seluruh kegiatan penelitian sejak dari
perencaan pemilihan lokasi penelitian PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap
Darmaraja, pelaksanaan dilakukan dengan mengukur karakteristik responden
berdasarkan pijat akupresur terhadap pengeluaran postpartum:

Kerangka pemikiran dibuat dalam bentuk bagan dan uraian (narasi)


memuat variabel/ unsur penelitian dan hubungan antar variabel termasuk
identifikasi dan definisi variable, sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kerangka Teori

Ibu PostPartum(PP) Pengeluaran 1-3 hari


kolostrum

Meningkatnya H.
Laktasi (prolactin,
oksitosin)

Hub
Akupresur
dengan
pengeluaran
Akupresure Meningkatkan Hormon Endorfin
kolostrum

PC6
GV 20 Meningkatkan
s Sirkulasi Darah
SP10
LI 1
SI 1
Gb.20 Meningkatnya Hormon Laktasi

19
Kerangka teori ini disusun berdasarkan variable akupresur yang disandingkan
dengan tingkat pengeluaran kolostrum untuk mengetahui berasa besaran Tingkat
pengeluaran kolostrum di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja.

D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini mengacu pada uraian latar belakang dan

tinjauan pustaka, terkait terapi akupresur terhadap pengeluaran kolostrum pada

ibu pos partum normal di poned UPDT Puskesmas rawat inap Darmaraja.

Gambar 2.3 Hipotesis Penelitan

Pengeluaran
Terapi Akupresur
Kolostrum

Maka, berdasarkan tinjauan dari latar belakang dan tinjauan pustaka

setidaknya ada dua hipotesis yang bisa diambil dari penelitian ini.

Ha= Adanya perkembangan pengeluran kolostrum pada ibu postpartum

H0= Tidak ada perkembangan pengeluran kolostrum pada ibu postpartum

20
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Quasi

Eskperiment yang digunakan untuk menguji perbedaan pengetahuan ibu sebelum

dan sesudah dilakukan praktik pemijalan akupresur untuk pengeluaran kolostrum.

Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan one group pretest

posttest design. Arikunto (2010) mengatakan, bahwa one group pretest- posttest

design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal (pretest) sebelum

diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir

(posttest). Berikut adalah desain penelitian ini:

Gambar 3.1 one group pretest posttest design

O1 X O2

Sumber: Hastjarjo (2019)


Keterangan:
O1 : Kondisi keluarnya kolostrum sebelum diberikan terapi akupresur
X : Teknik pemijatan akupresur untuk pengeluaran kolostrum
O2 : Kondisi keluarnya kolostrum setelah diberikan terapi akupresur

21
Dalam penelitian ini akan mengkaji Terapi Akupresur Terhadap Pengeluaran

Kolostrum Pada Ibu Pos Partum. Penelitian dengan quasi eksperiment merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengungkap perubahan sebelum dan sesuadah

dilaksanakannya teriapi akupresur terhadap pengeluaran kolostrum.

B. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu. Dalam penelitian terdapat 2 variabel diantaranya :

1. Variabel bebas/independent

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbul variable terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah teknik akrupresur yang terbia dalam Teknik

penguatan dan Teknik pelemahan.

2. Variabel terikat/dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Pos Partum.

C. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, mengarah kepada PONED

UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja. Populasi pada penelitian ini adalah 30

ibu bersalin di PONED UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja 2022.

22
Sampel

Sampel adalah total sampling yang lahir di UPTD Puskesmas Rawat Inap

Darmaraja bulan Oktober – November 2022. Sampel terdiri atas bagian dari

populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui

sampling. Umumnya terdapat dua syarat yang harus dipenuhi saat menetapkan

sampel, yakni representatif atau mewakili dan sampel harus cukup banyak.

Penelitian ini berfokus pada data rekam medik pasien ibu bersalin di PONED

UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja. Umumnya terdapat dua syarat yang

harus dipenuhi saat menetapkan sampel, yakni representatif atau mewakili dan

sampel harus cukup banyak..

Untuk mendapat sampel yang dapat menggambarkan populasi, maka dapat

mengunakan random sampling penelitian yang menggunakan rumus slovin

(Notoatmodjo, 2018) dimana untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000

dapat digunakan sebagai berikut:

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = tingkat kekeliruan yang diinginkan (0,05).

D.Teknik Pengumpulan Data

23
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengambilan

data primer. Data Primer yaitu  sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis

menggunakan lembar ceklis dan rekam medik untuk mengetahui apakah

karakteristik ibu berhubungan dengan preeklampsia pada ibu bersalin di PONED

UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja.

E.Validitas dan Reliabilitas

Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2002:144). Untuk

mengetahui validitas angket maka peneliti menggunakan rumus korelasi

product moment dari Karl Pearson. Adapun rumus korelasi product

moment tersebut yakni:

24
Keterangan:
rxy=koefisien korelasi
N = Jumlah subyek
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total

Dalam menentukan validitas pada Kuesioner tentang Penyesuaian diri

perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan komputer

versi SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0 for windows.

25
DAFTAR TILIK PIJAT OKSITOSIN DAN AKUPRESUR

NAMA MAHASISWA : .............................................................


NIM : .............................................................

HARI/TANGGAL : .............................................................

Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan memberikan tanda () pada skala yang sesuai. Kriteria
penilaian kinerja dengan skala sebagai berikut:
0 Perlu perbaikan (Langkah / tugas tidak dikerjakan)
1 Mampu (Langkah / tugas dikerjakan tetapi kurang tepat)
2 Mahir (Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai prosedur)

NILAI
NO BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
I PERSIAPAN ALAT (Alat disusun secara ergonomis)
1) Baki yang telah dialasi
2) Gym Ball (Bila ada)
3) Bantal
4) Minyak zaitun
5) Kom kecil
6) Handuk
7) Baju bukaan belakang
8) Aromaterapi (bunga, lemon)
II SIKAP
1 Memberikan salam, senyum, dan sapa kepada klien
Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan dan menjelaskan hal-hal yang perlu
2
diperhatikan setelah tindakan dilakukan
3 Memberikan kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya
4 Menyiapkan lingkungan dengan memasang sketsel/scerm/sampiran
5 Memposisikan pasien sesuai kebutuhan
III PELAKSANAAN
1 Memasang sketsel/scerm/sampiran atau menutup tirai
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu keringkan
2
dengan handuk bersih
3 Mengganti pakaian pasien dengan pakaian bukaan belakang
Menyiapkan pasien dalam posisi duduk kearah belakang (membelakangi
4
bidan)
26
5 Menyiapkan aromaterapi
Menyiapkan minyak zaitun ke dalam kom kecil dan melumuri minyak zaitun
6
ke tangan
TEKNIK AKUPRESUR (Untuk merangsang kontraksi pada ibu postpartum)
Melakukan akupresur di titik LI4 (Berikan tekanan lembut pada anyaman
jempol dan jari telunjuk Anda selama satu menit dengan gerakan melingkar.
1 Ketika kontrasi mulai terasa, hentikan gerakan akupresur dan lanjutkan
kembali saat kontraksi mereda. Berikan jeda satu menit untuk istirahat,
kemudian ulangi dengan cara yang sama)
Melakukan akupresur di titik ST15 (berikan tekanan lembut pada bagian dada
2
sebelah kanan atas) ST16, SP18, CV17 dan ST18 (daerah mamae)

3 Melakukan akupresur pada kaki SP6

4 Melakukan akupresur pada kaki ST36 untuk stamina


5 Melakukan akupresur di titik SI1 selama 6 detik dengan kekuatan tekanan 1/3
kuku (jari kelingking) sa,pai memutih
6 Melakukan akupresur pada titik L14 berikan tekanan lembut pada anyaman
jempol dan jari telunjuk selama 1 menit dengan gerakan melingkar

IV EVALUASI
1. Menjelaskan prosedur sebelum tindakan dan menjelaskan hal - hal yang perlu
diperhatikan setelah tindakan
2. Melakukan komunikasi baik dengan pasien dan keluarga selama tindakan
3. Berinisiatif, kreatif dalam bekerja serta tepat waktu
4. Tidak ragu- ragu dalam bekerja
5. Sistematis

27
Catatan:

…………………………………………………………..................................................................................

..........................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................

100 = ………..

NILAI AKHIR = ℎ 86
........…….., ………….……. 20 …

Penguji

28
Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Uji

reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur

dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai

hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Menurut Arikunto (2002: 145), untuk menguji reliabilitas digunakan

teknik Alpha Cronbach di mana suatu instrumen dapat dikatakan handal

baila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih, jadi

apabila koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1,00 itu berarti semakin

tinggi reliabilitasnya.

Adapun rumusnya sebagai berikut:

29
F. Teknik Analisis Data

a. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap
variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini analisa univariat
digunakan untuk melihat frekwensi data kategorik dan mean, median untuk
menyajikan data numerik. Peneliti menggunakan rumus perhitungan persentase
untuk menghitung jenis data kategorik dengan rumus :

Keterangan:
X= presentase

F = Frekuensi

N = Jumlah jawaban responden


Variable yang diukur adalah tingkat pengeluaran kolostrum dan
berdasarkan Tindakan akupresur.

b. Analisa Bivariat
Pada penelitian ini Analisa bivariat gunakan untuk mengetahui hubungan
antara dua variable yaitu, Teknik akupresur dengan pengeluaran kolostrum.
Peniliti menggunakan uji statistik Spearman Rank untuk melakukan Analisa
bivariat. Uji tersebut bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara dua
variable yaitu variable independent dan variable dependent.

30
G. Prosedur Penelitian

1.Persiapan

a. Pada tahap Persiapan peneliti melakukan studi untuk mendapatkan


fenomena (masalah), gambaran tentang tempat, populasi, dan sampel
peneliti.
b. Peneliti mengajukan judul penelitian kepada dosen pembimbing
skripsi.
c. Setelah dosen pembimbing menyetujui judul penelitian, peneliti
kemudian mempersiapkan surat izin untuk lokasi penelitian.
d. Peneliti melakukan penyususnan proposal penelitian tentang
penelitian yang dikerjakan.
e. Peneliti melakukan bimbingan setiap BAB kepada dosen
pembimbing skripsi.
f. Peneliti mempresentasikan proposal penelitian setelah proposal
penelitian sudah disetujui dan ditanda tangani oleh dosen
pembimbing.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari tanggal ___ sampai tanggal __
meliputi agenda penelitian sebagai berikut:
a. Menentukan sampel dengan cara mengundi. Penyamaan persepsi
dengan asisten peneliti mengenai jadwal, tempat dan teknis
pengisian kuisioner.
b. Peneliti menemui responden secara langsung dan memberikan
penjelasan pada mahasiswa tentang maksud dan tujuan dari
penelitian ini kemudian peneliti menanyakan kebersediaan
mahasiswa untuk menjadi responden.
c. Peneliti kemudian memberikan jenjang waktu untuk pihak lokasi
penelitian mengisi kuisioner yang di sisi oleh responden.

31
d. Hingga waktu yang telah ditentukan, peneliti mengambil
kuisioner yang telah di isi oleh responen dan melakukan
pengecekan.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap ahir penelitian ini adalah mengolah dan menganalisis data

menggunakan komputerisasi, dan selanjutnya yang dilakukan peneliti

adalah :

a. Menyusun laporan hasil penelitian

b. Seminar hasil penelitian

c. Revisi laporan sesuai saran

d. Koreksi pembimbing

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan setelah sidang ujian proposal selesai dan


dinyatakan lanjut kepada bab 4 lokasi penelitian akan dilaksanakan di PONED
UPTD Puskesmas Rawat Inap Darmaraja.

Waktu penelitan akan dilaksanan apabila proposal penelitan dinyatan


lanjut kepada bab selanjutnya sebagaimana table berikut:

2022
NO. Kegiatan
Juli Agustus Oktober

1  Pengajuan Judul                        

2 Bimbingan Proposal

3 Seminar Ujian Proposal

32
I. Etika Penelitian
Penelitian ini memiliki keterangan persetujuan etik penelitian dengan nomor :
Skep/046/KEPK/V/2019. Ada tiga etika penelitian yang dilakukan untuk
mendukung kelancaran penelitian ini antara lain sebagai berikut (Nursalam,
2013).

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)


Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan calon
presponden dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti menjelaskan
tujuan peneliti kepada calon responden. Calon responden bersedia menjadi
responden maka dipersilakan menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasian Identitas)
Anonymity merupakan etika peneliti dimana peneliti tidak mencantumkan
nama responden dan tanda tangan pada lembar alat ukur, tetapi hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Kode yang digunakan
berupa nama depan responden.
3. Confidentiality (Kerahasian Informasi)
Peneliti menjamin kerahasian hasil penelitian baik informasi atau masalah
yang menyangkut privacy klien. Hanya kelompok data tertentu yang
dilaporkan pada hasil penelitian.

33
DAFTAR PUSTAKA

Acupressure, Shiatsu, Tuina. Natural Standard Professional Monograph,


Copyright © 2013 (updated 2013 June 15) Avaible from:
http://www.naturalstandard.com/demo/ demo-pro-shiatsu.asp#synonyms

Bahriyah, F., Putri, M., & Jaelani, A. K. (2017). Hubungan pekerjaan ibu terhadap
pemberian asi eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas sipayung.
Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 2(2), 113-118.

Bobak, LM, Lowdermilk,DL, & Jensen,M.D (2005). Buku Ajar Keperawatan


Maternitas (Maria A Wijayanti & Peter Anugrah,Penerjemah), Jakarta;EGC

Delima, M., Arni, G. Z., & Rosya, E. (2016). Pengaruh pijat oksitosin terhadap
peningkatan produksi ASI ibu menyusui di Puskesmas Plus Mandiangin.
Jurnal Ipteks Terapan, 9(4), 282–293

Koosnadi S. Buku Ajar Biofisika Akupunktur Dalam Konsep Kedokteran Energi.


Salemba Medika.Jakarta.2012

Mitra Savabi Esfahani, Shohreh Berenji-Sooghe, and Soheila Ehsanpour. 2015.


Effect of acupressure on milk volume of breastfeeding mothers referring to
selected health care centers in Tehran. Iran J Nurs Midwifery Res. 2015
Jan-Feb; 20(1): 7–11.

M.Sopiyudin D.Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.Salemba


Medika.Jakarta.2011.

M.Sopiyudin D. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel.Salemba


Medika.Jakarta.2010.

Nursalam. Metodologi penelitian ilmu keperawatan; pendekatan praktis. 3rd ed.


Jakarta: Salemba Medika; 2015.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


75 TAHUN 2014

Putu Oka SUKANTA.Akupresur dan Minuman untuk mengatasi gangguan


kesehatan reproduksi. JAKARTA PT ALEX MEDIA , 2003.

34
Radyanto IWH. Akupresur Untuk Berbagai Penyakit. Andi
Offset.Yogyakarta.2012.

Sujiyatini,Nurdjanah,Ana K,2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas. Cet-1.


Yogyakarta: Cyrillus Publisher.

Timporok, A. G. A. (2018). Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian


Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan. Jurnal
Keperawatan, 6(1), 1–6.

35

Anda mungkin juga menyukai