Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Nasional

Permasalahan

Dalam penelitian ini menelaah tentang pengaruh proses pelaporan dan penyetoran pajak serta
kepuasan dan kepatuhan dalam wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Sleman terhadap ketahanan
ekonomi.

Dilihat dari data Kanwil DJP DIY tahun 2016 bahwa tingkat ketidakpatuhan wajib pajak di kabupaten
sleman sebesar 9% sedangkan secara hitungan SPT, wajib pajak di kabpaten sleman terbesar diakibatkan
jumlah wajib paja di Kabupaten Sleman merupakan terbesar di provinsi DIY dengan jumlah 37.530 SPT.

Selain itu, terdapat research gap diantara beberapa penelitian terdahulu, antara penelitian yang
dilakukan oleh Jayawardane, dkk (2013) dengan Abdul Razak, dkk (2013) yang meneliti hubungan antara
layanan yang diberikan pegawai kpp dengan kepuasan wajib pajak. Menurut Jayawardane, dkk (2013)
kualitas layanan dan fitur pelayanan kpp berpengaruh positif terhadap kepuasan wajib pajak, sedangkan
customer complaint handling yang diselenggarakan oleh KPP tidak berpengaruh positif terhadap
kepuasan wajib pajak. Sementara menurut Abdul Razak, dkk (2013) terdapat hubungan positif antara
kualitas layanan, citra perusahaan dan biaya pelayanan terhadap kepuasan wajib pajak pada KPP.

MODEL

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modelin) dengan
menggunakan bantuan proram komputer AMOS (Analysis of Moment Structur) versi 22.0. SEM
merupakan gabungan dari analisis faktor (factor analysis) dan analisis jalur (path analysis) menjadi satu
metode statistik komprehensif. SEM memiliki keunggulan dibanding dengan metode statistic
multivariate yang lain karena dalam variabel laten dimasukan kesalahan pengukuran dalam model.
Menurut Ghozali (2014), dalam penelitian SEM yang pertama diidentifikasi adalah teori. Bila terdapat
teori, maka teori tersebutlah yang diungkapkan terlebih dahulu. SEM digambarkan oleh diagram jalur,
dipandang sebagai representasi dari teori. Jadi, hubungan antara variabel laten yang diwujudkan dalam
diagram jalur merupakan perwujudan teori. Kemusidan didapatkan sampel dan pengukurannya, setelah
itu dapat dilakukan estimasi terhadap prameter model. Pada tahap ini pengukuran model dapat
diestimasi lebih dahulu dan diikuti dengan model struktural atau full model. Kemudian melakukan
penilaian goodness fit dari model. Jika model telah memenuhi kriteria fit, maka dilakukan diskusi atau
pembahasan hasil. Program AMOS versi 22.0 merupakan program statistik terpopuler dan lebih baik dari
program-program statistik yang lain seperti SmartPLS versi 3.0, Lisrel 8.80, SPSS versi 23, Minitab 12.0,
dan lain lain.

Penelitian ini menggunakan variabel laten dan variabel manifest. Variabel laten atau kontruk, yaitu
variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (unobserved). Keberadaan variabel laten diukur oleh
indikator-indikator atau variabel manifes. Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel laten yang diukur,
terdiri dari 2 variabel laten eksogen, yaitu proses pelaporan pajak dan penyetoran pajak, dan 2 variabel
laten endogen, yaitu kepuasan dan kepatuhan wajib pajak. Setiap variabel laten akan diukur oleh
variabel manifes. Variabel manifes merupakan kumpulan kuesioner dari masing-masing variabel laten.

Untuk menunjukan adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dikembangkan
sebuah model penelitian. Penelitian ini menggunakan 1 variabel dependen (kepatuhan wajib pajak), 2
variabel independen (proses pelaporan dan penyetoran pajak), dan 1 variabel mediasi (kepuasan wajib
pajak), maka digunakan model SEM (persamaan terstruktur) dari program statistik AMOS v.22.0 seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.

Variabel mediasi atau disebut juga variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis dapat
memengaruhi hubungan kausal antara variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel ini
terletak antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak secara
langsung mempengaruhi variabel dependen.

Variabel mediasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan wajib pajak, karena kepuasan
wajib pajak dipengaruh oleh proses pelaporan dan penyetoran pajak dan kepuasan wajib pajak akan
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Dalam hal ini kepuasan wajib pajak menjadu variabel mediasi
atau intervening.

PENUTUP (KESIMPULAN & SARAN)

Kesimpulan

Dari penelitian tersebut dapat ditarik simpulan bahwa proses pelaporan dan penyetoran pajak
berpengaruh positif terhadapa kepuasan dan kepatuhan wajib pajak yang akan memberikan dampak
positif terhadap ketahanan ekonomi wilayah tersebut. Selain itu, kepuasan pelayanan yang diberikan
KPP berpengaruh terhadapt pelaporan dan penyetoran pajak, semakin optimal pelayanan yang
diberikan kepada wajib pajak maka semakin rendah tingkat ketidakpatuhan terhadap wajib pajak, begitu
sebaliknya.

Saran

Saran yang dapat diberikan terhadap penelitian sebagai berikut.

1) Proses pelaporan pajak dinilai berpengaruh lebih rendah dibanding dengan proses penyetoran
pajak, maka dari iru untuk menaikkan kepuasan dan kepatuhan wajib pajak perlu adanya
peningkatan kualitas pelayan di bidang pelaporan pajak pada KPP di Kabupaten Sleman.
2) Pemerintah diharapkan melaksanakan program peningkatan kualitas layanan pajak di kabupaten
sleman. Hal ini dapat dilakukan dengan sederhana dan tidak memerlukan biaya tinggi, seperti
program layanan terapdu samapai kepada pembenahan anajemen yang mengatur layanan
cepat, efektif, dan efisien.
3) Pemerintah diharapakn dapat menentukan tingkat kualitas layanan dan kepuasan wajibb pajak
yang lebih baik di tahun berikutnya. Prinsipnya kualitas layanan dan kepuasan wajib ajak orang
pribadi harus mulai menjadi bagian yang dikelola, bukan dibiarkan tumbuh dengan sendirinya.
4) Pemerintah diharapkan dapat lebih banyak melakukan penyuluhan dan sosioalisasi pajak kepada
masayraakat agar para wajib pajak yang tidak patuh semakin berkurang dan jumlah total para
wajib pajak semakin meningkat.

JURNAL INTERNASIONAL

PERMASALAHAN

MODEL

Pada penelitian ini menggunakan beberapa model, yaitu i) uji cronbach untuk reliabilitas skala; ii) EFA
(exploratory factor analysis); iii) CFA (confirmatory factor analysis); SEM (structural equation model).
Alpha croncbach digunakan untuk mrngukut reliabilitas skala, sedangkan EFA digunakan untuk menilai
validitas konvergen dan diskriminasi skala. Hasil alpha cronbach menunjukan bahwa semua skala
memenuhi syarat reliabilitas. Oefisien alpha cronbach bernilai > 0,7 dengan korelasi total barang
terkoreksi > dari 0,5. Semua variabel yang diamati secara onsisten mengukur konsep faktor tertentu,
signifkan secara statistik dan analitis. Setelah itu timbanagn dievaluasi dengan EFA utuk menguji
undimensionalitas atau kevalidan suatu variabel laten terhadp variabel indikator-indikator
pembentuknya untuk menghilangkan kriteria pengukuran yang tidak sesuai.

Setelah dilakukan penilaian relibilitas masing-masing skala dengan menjalankN EFA untuk masing-
masing variabel individu, hasilnya menunjukan bahwa semua item awal memuuat pada setiap faktor
penelitian dengan nilai eigen >1.

PENUTUP

Kesimpulan

Dai penelitian diatas menghadirkan faktor baru yang berdampak positif terhadap voluntery tax
compiance, yaitu faktor kepemilikan usaha. Terbukti dengan adanya reputasi atau citra perusahaan yang
berpengaruh positif terhadap voluntery tax compliance. Voluntary tax compliance memiliki dampak
yang lebih kuat terhadap kepatuhan pajak daripada kepatuhan yang dipaksakan Probabilitas audit dan
beratnya sanksi memiliki dampak paling kuat terhadap perilaku kepatuhan pajak, terutama dalam hal
probabilitas audit.

Saran

Saran yang diberikan dari penelitan tersebut adalah perlu adanya pengambilan keputusan yang dapat
mendorong perusahaan untuk memtuhi hukum. Dengan mempublikasikan daftar perusahaan yang
memiliki risiko pajak dan utang pajak yang tinggi ke media. Selain itu perlu adanya sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai