Pendahuluan
Komando Daerah Militer V/Brawijaya (disingkat Kodam V/Brawijaya) merupakan
Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Jawa Timur, yang mengemban
tugas pokok TNI matra darat di bidang pertahanan, yakni menegakkan kedaulatan negara
dan keutuhan wilayah darat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dalam rangka
menjalankan tugas pokoknya tersebut, Kodam V/BRW menyelenggarakan fungsi organik
militer, khususnya fungsi intelijen. Dengan menyelenggarakan pembinaan kegiatan fungsi
intelijen meliputi penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan secara terbatas dalam
rangka pertahanan negara di darat sesuai dengan doktrin TNI AD “Kartika Eka Paksi”.
Diharapkan pembinaan Satuan Intel di jajaran Kodam V/BRW (Deninteldam, Timintelrem,
Unit Inteldim) dapat berhasil secara optimal, dengan dirumuskannya metode / langkah
konkrit dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok matra darat. Akan tetapi
kondisi nya yang terjadi saat ini, masih belum sesuai harapan tersebut. Sehingga penulis
pada essay ini, menyampaikan pengetahuan dan gagasan tentang: Optimalisasi Peran
Binsat Intelijen Kodam V/Brw dalam rangka mendukung Tugas Pokok Matra Darat.
Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui identifikasi persoalan yang dihadapi
tentang Binsat Intelijen Kodam V/Brw dalam rangka mendukung Tugas Pokok Matra
Darat, antara lain: Binsat di bidang Organisasi secara kuantitas dan kualitas belum
sesuai TOP/DSPP. Selanjutnya di bidang personel masih ditemukan ada pejabat intel
yang belum memiliki kualifikasi pendidikan intelijen. Sedangkan di bidang materiil masih
ditemukan adanya Matsusintel yang rusak (rusak ringan dan rusak berat) serta
penggunaan matsus intel yang belum optimal sehingga perlu adanya optimalisasi dalam
penggunaanya. Mencermati latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka muncul
rumusan masalah, yaitu bagaimana Optimalisasi Peran Binsat Intelijen Kodam V/Brw
dalam rangka mendukung Tugas Pokok Matra Darat, dengan pokok-pokok persoalan
sebagai berikut: Pertama, Bagaimana Pembinaan Organisasi Sat Intel di jajaran Kodam
V/Brw?; Kedua, Bagaimana Pembinaan Personel Sat Intel di jajaran Kodam V/BRW ?;
dan Ketiga, Bagaimana Pembinaan Materiil Sat Intel di jajaran Kodam V/BRW ?. Untuk
menjawab hal ini maka penulis mencoba untuk menganalisanya sesuai pokok persoalan.
Dari penjelasan di atas, maka pentingnya penulisan essay ini adalah agar
pembaca menambah pengetahuan dan wawasan tentang Optimalisasi Peran Binsat
2
Intelijen Kodam V/Brw dalam rangka mendukung Tugas Pokok Matra Darat. Adapun
metoda yang digunakan dalam penulisan essay ini adalah library research menggunakan
pendekatan deskriptis-analitis dan studi empirik berdasarkan pengalaman tugas di Satuan
Intel TNI AD, khususnya di Kodam V/BRW.
Adapun nilai guna dari tulisan ini yang dapat diambil adalah agar pembaca dapat
mengetahui tentang Optimalisasi Peran Binsat Intelijen Kodam V/Brw dalam rangka
mendukung Tugas Pokok Matra Darat. Sedangkan maksud dari essay ini, yaitu untuk
memberikan gambaran secara umum tentang Optimalisasi Peran Binsat Intelijen Kodam
V/Brw dalam rangka mendukung Tugas Pokok Matra Darat. Dan tujuannya sebagai
sumbang pikir serta sebagai bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan dalam
jajaran tertinggi TNI AD (khususnya Pusat Intelijen Angkatan Darat) dalam mengambil
kebijakan di masa depan. Selanjutnya ruang lingkup essay ini, meliputi: pendahuluan,
pembahasan, dan penutup. Dengan pembatasan tulisan pada aspek pembinaan satuan
(khususnya, Bidang Organisasi, Personel, dan Materiil).
Pembahasan
Menyikapi permasalahan di atas, maka diperlukan suatu pemahaman yang logis
tentang Optimalisasi Peran Binsat Intelijen Kodam V/Brw dalam rangka mendukung
Tugas Pokok Matra Darat, yang ditinjau dari pembinaan bidang organisasi, personel, dan
materiil. Maka penulis akan mencoba menguraikannya, sebagai berikut :
1
Daftar Nominatif Personel Sat Intel jajaran Kodam V/Brw TA. 2022.
3
Menurut Siagian (2016), organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat
seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang
disebut bawahan.2 Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi
orang-orang untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Sat Intel di jajaran Kodam V/Brw yang merupakan bagian dari organisasi
modern TNI AD, sangat penting dalam menyelenggarakan pembinaan organisasi, yang
mencakup: Pelaksanakan pemeliharaan terhadap kekuatan satuan dan mengkaji struktur
kekuatan serta pengisian TOP/DSPP satuan jajaran TNI AD; dan Pembinaan organisasi
dilaksanakan dalam rangka kesiapan satuan untuk melaksanakan tugas-tugas strategis,
taktis dan teknis yang dilakukan oleh satuan jajaran TNI AD. 3 Hal inilah yang disadari oleh
penulis, kaitannya dengan pembinaan organisasi Sat Intel di jajaran Kodam V/Brw,
sehingga terwujudnya organisasi Satuan Intel yang siap operasional sesuai kebijakan
Komando Atas.
2
Sondang P. Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-24 (Jakarta: Bumi Aksara, 2016) h.
6.
3
Keputusan Kasad Nomor Skep/542/XII/2006 Tanggal 29 Desember 2006 tentang Bujuklak Pembinaan
Satuan TNI AD.
4
atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut dengan
personel, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja, dll. 6 Selanjutnya yang dimaksud
pembinaan Personel (TNI AD) adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang
berhubungan dengan pembinaan personel dalam arti luas yang mencakup aspek
pembinaan tenaga (kelompok) untuk mengembangkan kuantitas kebutuhan kekuatan
berserta kualifikasinya dan aspek pembinaan personel perorangan (individu) yang terdiri
atas pembinaan prajurit dan pembinaan PNS. Keberadaan Personel Intelijen di jajaran
Kodam V/Brw sebagai mata dan telinga Kodam hendaknya dapat berdaya guna dan
berhasil guna dalam menyajikan produk intelijen yang aktual, akurat, dan tepat pada
waktunya sebagai bahan pengambilan keputusan. Dalam rangka tercapainya hal tersebut,
penyelenggaraan pembinaan personel Sat intelijen di jajaran Kodam V/Brw merupakan
kebutuhan yang wajib dilaksanakan, meliputi: pembinaan karier, moril, kesejahteraan,
mental, disiplin, hukum dan tata tertib secara optimal.
Kelemahan dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Pembinaan Personel
Sat Intel di jajaran Kodam V/Brw, yaitu : Pertama, Kelemahan (faktor internal): Masih
terdapatnya kekurangan personel (secara kuantitas dan kualitas), tidak sesuai
TOP/DSPP, yang berpengaruh negatif terhadap tingkat kesiapsiagaan satuan intel di
jajaran Kodam V/Brw. Kedua, Kendala (faktor eksternal), kebijakan pemenuhan
kebutuhan personel (kuantitas dan kualitas) Sat Intel di jajaran Kodam V/Brw belum
terealisasi secara maksimal, dikarenakan terbatasnya personel disatuan untuk
ditempatkan pada jabatan intel.
Untuk menjawab kendala dan kelemahan tersebut di atas, dalam melaksanakan
Pembinaan Personel Sat Intel di jajaran Kodam V/Brw, maka upaya yang perlu dijalankan,
diantaranya : Pertama, Melaksanakan rekruitmen dan mengajukan usulan kekurangan
personel khususnya Perwira ke Komando Atas, sedangkan untuk kemampuan Intelijen
melaksanakan Pembekalan dan Penataran materi Intelijen dalam Satuan. Kedua,
Penempatan jabatan di Sat Intel jajaran Kodam V/Brw, sangat memperhatikan
kepangkatan serta kemampuan (standar kualifikasi) yang dimiliki personel intelijen untuk
menempati jabatan yang diembannya, sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki atau telah diikuti melalui pendidikan spesialisasi bidang intelijen (Suspa Intel,
Susba Intel, dan Tar Intel). Ketiga, Memberikan kesempatan kepada personel Intelijen
jajaran Kodam V/Brw untuk mengikuti pendidikan (Dikbangum dan Dikbangspes) sesuai
permintaan dan kepangkatan sehingga nantinya personel intelijen di jajaran Kodam V/Brw
memiliki kemampuan yang diharapkan dan dapat menjawab kebutuhan organisasi
6
Hadari Nawawi. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2016)
h.37.
6
(Satuan Intelijen jajaran Kodam V/Brw) TNI AD atau TNI secara umum. Keempat,
Melaksanakan pemenuhan jabatan tidak terbatas pada personel yang sudah berkualifikasi
Intel. Kelima, Pemberian Reward dan Punishment kepada personel intelijen jajaran
Kodam V/Brw secara obyektif dan transparan, berupa pemberian penghargaan terhadap
personel intelijen yang melaksanakan tugas dengan baik dan ada teguran/sanksi
terhadap oknum personel intelijen jajaran Kodam V/Brw yang tidak melaksanakan tugas
dengan baik (melanggar aturan disiplin).
9
Suharyanto. Optimalisasi Satuan Kontra Intelijen Untuk Penanggulangan Aksi Terorisme. Jurnal
Ketahanan Nasional, XVIII (3), Desember 2012.
8
Penutup
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Pertama, Pembinaan Organisasi Sat
Intel di jajaran Kodam V/Brw, saat ini secara organisasi belum memenuhi 100%
(TOP/DSPP), namun sudah memenuhi kebutuhan dan sudah terstruktur dengan baik,
karena anggota Staf Intel sudah memenuhi kebutuhan dari struktur organisasinya.
Kedua, Pembinaan Personel Sat Intel di jajaran Kodam V/BRW, secara kuantitas
mencapai 88,9 % dari TOP, sedangkan secara kualitas mencapai sasaran 73,0 %.
pembinaan personel intelijen terus menerus dilaksanakan, meliputi: pembinaan karier,
moril, kesejahteraan, mental, disiplin, hukum dan tata tertib secara optimal, sesuai
kebijakan pimpinan TNI AD (TNI). Ketiga, Pembinaan Materiil Sat Intel di jajaran Kodam
V/BRW, yaitu secara kuantitas mencapai sasaran 53,0% dari TOP, dan secara kualitas
mencapai 93,5% dari TOP, dan masih terdapat Matsus Intelijen dalam kondisi rusak (RR
dan RB). untuk mengatasi keterbatasan jumlah Matsus Intel, meningkatkan Harwat sesuai
prosedur dan kemampuan Sat Intel di jajaran Kodam V/Brw. Keempat, untuk optimalisasi
penggunaan matsus intel maka personel intelijen perlu diberikan tanggung jawab untuk
mengawaki matsus intel yang ada.
Selanjutnya, saran yang ingin disampaikan oleh penulis, diantaranya : Pertama,
Komando Atas perlu meningkatkan dukungannya dalam menentukan TOP/DSPP
personel intelijen di satuan intel khususnya pada matsus intel sehingga melekat pada
jabatan setiap personel intelijen Kedua, Komando Atas perlu meningkatkan dukunganna
dalam mendukung kebijakan khusus untuk memprioritaskan pemenuhan personel satuan
intelijen dalam rangka mendukung tugas pokok mengutamakan personel yang
berkualifikasi intelijen. Ketiga, Komando Atas perlu meningkatkan dukunganna dalam
pemenuhan kembali matus intel yang kondisinya rusak demi mendukung pelaksanaan
tugas pokok. Keempat, Komando Atas perlu meningkatkan dukunganna dalam
pengadaan Matsus Intelijen menuju standar Minimum Essential Force (mampu
operasional dan memiliki daya tangkal), serta sesuai kebutuhan satuan pengguna dalam
9
Valian Wicaksono
Kolonel Kav NRP 11980056520777
Lampiran :
1. Daftar Pustaka.
2. Alur Pikir.
10
Lampiran - 1.
Daftar Pustaka
1. Daftar Nominatif Personel Sat Intel jajaran Kodam V/Brw TA. 2022.
4. Nawawi, Hadari. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
INSTRUMENTAL INPUT
1. UUD 1945
2. UU HANNEG No.3 Thn 2002
3. UU TNI No.34 Thn.2004
4. Kep Kasad No Skep/542/XII/2006
POKOK2 MASALAH
INTERNAL EKSTERNAL