Anda di halaman 1dari 11

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI

PASIS DIKREG XLIX SESKO TNI TA 2022

DISKUSI KAJIAN PERANG


SBS. KEJUANGAN

KKA PERORANGAN

Oleh :

Nama :
Pangkat, Kops :
NRP :

PASIS DIKREG XLIX SESKO TNI


TA 2022
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI
DEPARTEMEN FALJUANG

KONSEPSI PERAN TNI-POLRI BESERTA KOMPONEN BANGSA LAINNYA DALAM


MELAKSANAKAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DAN REFORMASI
STRUKTURAL GUNA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM
RANGKA TERWUJUDNYA INDONESIA TANGGUH

a) Latar Belakang

Pancasila sila ke 5 menjabarkan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” 1,


yang dapat diartikan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan keadilan
sosial yang merata. Seluruh rakyat harus memiliki derajat yang sama dimata
hukum dan juga negara, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan peningkatan kesejahteraan yang juga
sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menjabarkan “…dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia…”2.

Dalam rangka menjalankan mandat dari Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
tersebut dijabarkan sebagai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025 (RPJP Nasional) adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional untuk periode 5 (lima) tahunan. Kementerian PPN/Bappenas menerbitkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV (RPJMN) 2020-2024 yang
bertemakan Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong dengan empat pilar RPJMN IV tahun
2020-2024 yaitu:

1. Kelembagaan Politik dan Hukum yang Mantap


2. Kesejahteraan Masyarakat yang terus meningkat
3. Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh
4. Terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga 3.

1
Indonesia, Pancasila Sila ke-5
2
Indonesia, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
3
Kementerian BPN/Bappenas, 2019, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV (RPJMN)
2020-2024, Hal:2
1
2

Terdapat beberapa poin penting yang menjadi pokok yang diusung oleh RPJMN IV
yaitu mengenai Kelembagaan, Kesejahteraan masyarakat, Struktur ekonomi, dan
Terjaganya keanekaragaman hayati yang bertujuan untuk membentuk Indoensia
yang maju, Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian yang berlandaskan kepada
Gotong royong. Maka dapat disimpulkan seluruh komponen bangsa harus bekerja
sama atau gotong-royong saling membantu untuk memulihkan ekonomi nasional
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melahirkan Indonesia yang
Tangguh.

TNI – POLRI juga merupakan komponen bangsa yang memiliki ranah utama yaitu
Pertahanan dan Keamanan. Namun mengacu kepada RPJMN IV yang
mengutamakan pengerahan seluruh komponen nasional untuk bergotong royong
dalam pemulihan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat Indonesia, maka TNI
– POLRI juga dapat mengambil bagian. Hal ini sejalan dengan Undang Undang no.
34 tahun 2004 Pasal 7 Ayat 2, mengenai Tugas Pokok Operasi Militer selain
perang diantaranya adalah mengatasi aksi terorisme, memberdayakan wilayah
pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem
pertahanan semesta, membantu tugas pemerintahan di daerah, membantu
kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan
ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang, membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan
kemanusiaan4, dan Undang-undang No 2 tahun 2002 Pasal 2, mengenai Fungsi
kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat 5. Maka TNI dalam menjalankan
tugas pokok OMSP dan POLRI dalam melayani masyarakat juga dapat mendukung
RPJMN IV.

b) Pokok Masalah

Beberapa permasalahan yang ada di Indonesia, diantaranya adalah masalah


kependudukan, pengelolaan sumber daya alam, korupsi, penyakit sosial
masyarakat, paham radikal, gangguan wilayah negara, dan ketimpangan
pembangunan. Permasalahan Kependudukan di Indonesia dapat digolongkan
menjadi dua jenis sifat yaitu kuantitatif dan kualitatif, pada jenis kuantitatif
4
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004
5
Undangundang Republik Indonesia Nomer 2 Tahun 2002
3

permasalahan yang ada adalah jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan


penduduk yang cepat namun tidak memiliki persebaran penduduk yang merata,
sedangkan pada jenis kualitatif adalah terdapat pada kualitas manusianya sendiri
dimana tingkat Kesehatan yang rendah dan tingkat Pendidikan yang rendah 6.
Dengan kuantitas penduduk yang tinggi, namun kualitas Kesehatan dan
Pendidikan yang rendah mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit
masyarakat. Selain kesadaran diri yang kurang, banyak kesempatan yang
mendukung munculnya penyakit masyarakat, khususnya di kota yang padat
penduduk. Hal ini masih menjadi ancaman dan pekerjaan rumah Bersama bagi
Pemerintah dan masyarakat umum khusunya.

Sumber daya alam (SDA) merupakan sumber pendapatan yang sangat besar bagi
Indonesia. Pada tahun 2020 penerimaan dari SDA mencapai 43,7% dari total
PNBP Rp.367 triliun. Dengan banyaknya sumber daya alam bukan berarti tidak
terjadi kendala atau masalah dalam sektor ini. Sejumlah provinsi memiliki SDA
yang sangat besar dan menjadi tumpuan serta mengalami eksploitasi secara besar
besaran oleh empat pihak yang dapat mengelola SDA di Indonesia diantaranya
adalah BUMN/BUMD, swasta nasional, swasta multinasional, dan koperasi rakyat 7.
Provinsi yang memiliki SDA yang melimpah tentu merasakan pembangunan yang
selayaknya, sedangkan provinsi yang minim SDA masih tertinggal dalam
pembangunan yang jelas masih menjadi kendala nasional. Dalam hal pengelola
SDA juga masih menjadi masalah, apakah pengelolaan SDA sudah mengacu
kepada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3 yang menyatakan bahwa bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pada tahun 2021, Komisi Pemberantansan Korupsi (KPK) menyelamatkan potensi


kerugian Rp.46,5 Triliun dengan penindakan tegas kepada lebih dari 109 orang
yang sudah ditangkap. Korupsi terjadi karena ada kebutuhan, kesempatan dan
keserakahan yang terjadi pada setiap tahapan mulau dari perencanaan,
pengajuan, pengesahan, dan tahap pelaksanaan 8. Dengan jumlah yang sangat

6
DetikEdu, 2021, “Ragam Masalah Kependudukan di Indonesia dan Cara Mengatasinya”, dalam:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721941/ragam-masalah-kependudukan-di-indonesia-dan-cara-
mengatasinya#:~:text=Masalah%20kependudukan%20di%20Indonesia%20adalah%20persebaran%20penduduk
%20yang%20tidak%20merata,dijadikan%20lahan%20permukiman%20dan%20industri.. Diakses pada 12 Maret 2022
7
Cahya Mulyana, 2021, “Ketimpangan Sumber Daya Alam Antarprovinsi masih Masalah”, dalam :
https://mediaindonesia.com/ekonomi/424015/ketimpangan-sumber-daya-alam-antarprovinsi-masih-masalah. Diakses
pada 12 Maret 2022
8
Kompas.com, 2021, “Tangkap 109 Koruptor Tahun ini, KPK: Potensi Kerugian Rp 46,5 Triliun Selamat”, dalam : v
4

besar berpotensi hilang dan masuk ke rekening pada koruptor ini sangatlah
mengerikan. Rp 46,5 Triliun apabila digunakan untuk program Kesehatan, atau
pengentasan kemiskinan tentu sudah mampu menyelamatkan ribuan rakyat
Indonesia. Para koruptor sendiri bukan masyarakat yang rendah kualitasnya,
namun karena adanya kesempatan dan keserakahan Korupsi ini masih menjadi.
Kemudian dengan ketimpangan kemiskinan yang ada paham – paham radikal yang
bersebrangan dengan Pancasila mulai muncul karena banyaknya masalah
perekonomian di kalangan masyarakat. Ditambah lagi masalah dari luar yaitu
Kawasan regional dimana Laut China Selatan mulai memanas dengan perebutan
wilayah dan SDA yang terkandung didalamnya.

c) Judul

Dengan berbagai masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, memerlukan sebuah
usaha terpadu dan selaras yang membutuhkan sebuah kerangka acuan yitu
LPJMN IV yang bertemakan Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. TNI-POLRI selaku bagian dari
komponen bangsa memiliki dasar hukum dan kemampuan untuk membantu
mewujudkan program LPJMN IV. Maka dengan latar belakang diatas, judul dari
kajian ini adalah “Konsepsi Peran TNI-Polri beserta Komponen Bangsa lainnya
dalam melaksanakan pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural guna
meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dalam rangka terwujudnya Indonesia
Tangguh”.

d) Variabel Judul
Dari judul tersebut, guna mempermudah kajian dalam mendeskripsikan masalah
dan pemecahan persoalan, Judul terebut dipecah menjadi 3 variabel yang saling
berkaitan seperti berikut:
V1 = Peran TNI-POLRI beserta Komponen Bangsa Lainya
V2 = Melaksanakan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural
V3 = Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dalam rangka terwujudnya
Indonesia Tangguh

e) Pokok-Pokok Persoalan
5

Pokok permasalahan inti yang ditemukan berawal dari banyaknya jumlah


penduduk Indonesia secara kuantitas, namun memiliki kualitas yang minim.
Kualitas yang dimaksud adalah kualitas Kesehatan dan Pendidikan. Dengan
masyarakat yang kurang memiliki akses terhadap Kesehatan dan Pendidikan dapat
menumbuhkan permasalahan lain. Dengan minimnya tingkat edukasi masyarakat,
contohnya masyarakat daerah, mereka dapat dengan mudah diperdaya oleh orang
dari kota maupun orang asing untuk mengeruk sumber daya alam yang ada
didaerahnya dan hanya sedikit mendapat keuntungan dari sana dan pembangunan
hanya berkonsentrasi di kota tempat para pengeruk SDA ini tinggal. Selanjutnya
munculnya penyakit sosial masyarakat akibat perekonomian yang buruk bahkan
korupsi pun mulai terjadi hingga level terkecil dimasyarakat. Dengan banyaknya
masalah tersebut, membuat daerah memiliki ketidakpuasan dengan pemerintah
pusat sehingga paham radikal dan ekstrim yang mengancam kedaulatan pun
mudah masuk dan dinilai menjadi solusi dari ketidak adilan yang menimpa mereka.

f) Pokok-pokok pemecahan Persoalan

Pendidikan yang tinggi saja tidak cukup, banyak koruptor memiliki Pendidikan yang
tinggi. Bangsa Indonesia memerlukan warga negara yang memiliki karakter
nasionalis bela negara. TNI-POLRI khususnya yang memiliki kekuatan personil
yang menyebar diseluruh bagian negara Indonesia dapat memberikan
kontribusinya berdasarkan pokok persoalan diatas. TNI-POLRI dapat dikerahkan
untuk menjadi “sekolah” yang membentuk karakteristik bangsa yang lebih berjiwa
kesatria, merujuk kepada negara yang memiliki program “Wajib Militer” dapat
menjadi contoh sebagai program pembinaan karakter yang dapat diakomodir oleh
TNI-POLRI. Hal ini sejalan dengan program presiden yang bertajuk “Revolusi
Mental”.

Terkait akses terhadap Kesehatan, TNI-POLRI sudah membuktikan peran aktif


dalam penanganan kasus COVID-19. Hal baik tersebut dapat diteruskan untuk
memanfaatkan bantuan dari TNI-POLRI dalam distribusi vitamin, alat Kesehatan
atau program-program Kesehatan lainnya ke penjuru pelosok tanah air. Tapi kedua
program tersebut tidak dapat berjalan lancer tanpa adanya dukungan baik secara
kebijakan, reformasi structural, persiapan SDM, persiapan sarana dan prasarana
yang mendukung, serta anggaran untuk menjalankan kedua program tersebut.
6

Kebijakan yang dapat menjadi landasan bagi TNI-POLRI untuk mengadakan


Pendidikan “wajib militer” atau bela negara skala nasional adalah contoh kongkrit
yang dapat dilakukan terlebih dahulu. Dengan adanya kebijakan dapat menjadi
acuan untuk mempersiapkan SDM, Sarpras dan anggaran yang sesuai.

g) Manfaat Penulisan
Tulisan ini dapat bermanfaat sebagai saran kepada petinggi TNI-POLRI dan
kompenen bangsa lainnya perihal pentingnya dua aspek yang memberikan
dampak yang luar biasa dapat memicu berbagai macam persoalan masyarakat
dimasa yang akan datang. Kedua hal tersebut adalah akses terhadap Kesehatan
dan Pendidikan Karakter.
1

LAMPIRAN “1”
ALUR PIKIR

KONSEPSI PERAN TNI-POLRI BESERTA KOMPONEN BANGSA LAINNYA DALAM MELAKSANAKAN


PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DAN REFORMASI STRUKTURAL GUNA MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA TERWUJUDNYA INDONESIA TANGGUH

LANDASAN PEMIKIRAN
- PANCASILA
- UUD RI Tahun1945 MASYARAKAT
- RPJP Nasional & RPJMN IV SEJAHTERA DAN
- UU RI No.34 th 2004 : TNI, UU RI No. 2 th 2002 : POLRI
INDONESIA
TANGGUH

KONDISI FAKTUAL

a. Kuantitas Penduduk
yang berlimpah, namun
KONDISI PERAN kualitas rendah . KONSEPSI
TNI – POLRI DNG PERAN TNI-
INSTANSI b. Sumber Daya Alam POLRI & INST. PEMULIHAN
TERKAIT SAAT yang belum PROSES PEMECAHAN LAINNYA dlm EKONOMI NASIONAL
INI Mensejahterakan Rakyat dan MASALAH PEMULIHAN DAN REFORMASI
ketimpangan pembangunan. EKONOMI STRUKTURAL

c. Korupsi para elit dan


Penyakit sosial di
masyarakat.

d. Paham Radikal dan


Ancaman Kedaulatan.
PENGARUH :
Kondisi Permasalahan - GLOBAL
- REGIONAL
- NASIONAL
- PELUANG & KENDALA
LAMPIRAN “2”

POLA PIKIR
KONSEPSI PERAN TNI-POLRI BESERTA KOMPONEN BANGSA LAINNYA DALAM MELAKSANAKAN
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DAN REFORMASI STRUKTURAL GUNA MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA TERWUJUDNYA INDONESIA TANGGUH

INSTRUMENTAL INPUT
- PANCASILA
- UUD RI Tahun1945 MASYARAKAT
- RPJP Nasional & RPJMN IV
SEJAHTERA
- UU RI No.34 th 2004 : TNI, UU RI No. 2 th 2002 :
POLRI DAN INDONESIA
TANGGUH

SUBYEK OBYEK METODE


Kondisi Faktual
PERAN TNI – - Analisa
- PANGLIMA TNI - Kebijakan Kondisi Ideal
POLRI DNG - Koordinasi
- KAPOLRI - SDM KONSEP PERAN PEMULIHAN EKONOMI
INSTANSI - KOMPONEN - Regulasi
- Sarpras TNI-POLRI & NASIONAL DAN
TERKAIT SAAT INI BANGSA LAINNYA - Evaluasi
- Anggaran KOMP. BANGSA REFORMASI
DPT - Simulasi LAINNYA STRUKTURAL
DITINGKATKAN

ENVIRONMENTAL
INPUT
- GLOBAL
- REGIONAL
- NASIONAL
FEED BACK
- PELUANG & KENDALA
Daftar Pustaka
 Indonesia, Pancasila Sila ke-5
 Indonesia, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004
 Undangundang Republik Indonesia Nomer 2 Tahun 2002 Kementerian
BPN/Bappenas, 2019, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV
(RPJMN) 2020-2024, Hal:2
 DetikEdu, 2021, “Ragam Masalah Kependudukan di Indonesia dan Cara
Mengatasinya”, dalam: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721941/ragam-
masalah-kependudukan-di-indonesia-dan-cara-mengatasinya#:~:text=Masalah
%20kependudukan%20di%20Indonesia%20adalah%20persebaran%20penduduk
%20yang%20tidak%20merata,dijadikan%20lahan%20permukiman%20dan
%20industri.. Diakses pada 12 Maret 2022
 Cahya Mulyana, 2021, “Ketimpangan Sumber Daya Alam Antarprovinsi masih
Masalah”, dalam : https://mediaindonesia.com/ekonomi/424015/ketimpangan-
sumber-daya-alam-antarprovinsi-masih-masalah. Diakses pada 12 Maret
2022Kompas.com, 2021, “Tangkap 109 Koruptor Tahun ini, KPK: Potensi Kerugian
Rp 46,5 Triliun Selamat”, dalam :
https://money.kompas.com/read/2021/12/08/124554126/tangkap-109-koruptor-
tahun-ini-kpk-potensi-kerugian-rp-465-triliun-selamat#:~:text=JAKARTA%2C
%20KOMPAS.com%20%2D%20Ketua,dan%20menangkap%20109%20pelaku
%20korupsi

Anda mungkin juga menyukai