Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

2.1. PELAKSANAAN RKL dan RPL

Pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Rumah Sakit Medika


Permata Hijau mengacu pada Dokumen UKL & UPL No. PM.00.04.6.5.1.515, dan hasil kajian
serta rekomendasi yang dituangkan dalam bentuk RKL-RPL ditujukan kepada BPLHD DKI
Jakarta dan Instansi terkait seperti BPLHD Jakarta Barat, Walikota Jakarta Barat, dan lain-lain.
Guna menjaga dan merawat lingkungan rumah sakit dari cemaran, gangguan dan dampak
eksternal yang mungkin terjadi.

1. PELAKSAAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

a. Pengelolaan Air Bersih & Air Minum

1) Dampak penting dan sumber dampak

a) Dampak Penting : berupa penurunan kualitas dan kuantitas air bersih dan air
minum.

b) Sumber Dampak : kegiatan operasional Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

2) Lingkup Pengelolaan Lingkungan

a) Melaksanakan pemantauan serta pemeliharaaan seluruh sistem instalasi dan


jaringan distribusi air bersih

b) Melaksanakan pemantauan penyediaan air minum di semua unit

c) Melakukan pemeriksaan swapnatau secara fisik yaitu warna, bau, rasa


terhadap air minum secara rutin.

d) Melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali ke laboratorium


terakreditasi untuk pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum secara fisik,
kimia dan biologi.

b. Pemeriksaan Kualitas Udara


1) Dampak penting dan sumber dampak

a) Dampak Penting : berupa penurunan kualitas udara di dalam dan di luar


ruangan, dapat menimbulkan terjadinya infeksi nosokomial dan pencemaran
udara pada lingkungan sekitar.

b) Sumber Dampak : kegiatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, baik di


dalam maupun di luar ruangan.

2) Lingkup Pengelolaan Lingkungan

a) Di dalam ruangan

 Pemasangan alat sirkulasi udara (AC & Exhaust fan)

 Melaksanakan perawatan / maintenance secara rutin dan terjadwal


terhadap peralatan yang dapat menjadi pencemar (AC & Exhaust fan)
oleh unit pe,eliharaan sarana di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

 Akan direncanakan melakukan pemeriksaan kualitas udara dalam


ruangan, kualitas udara pada AC secara periodik / rutin setiap 3 bulan
sekali oleh bagian kesling ke laboratorium terakreditasi.

b) Diluar Ruangan

 Melakukan pemeriksaan swapantau kualitas udara ambien secara rutin


setiap 6 bulan sekali oleh jasa pihak ke tiga dari laboratorium
terakreditasi.

 Melakukan pemeriksaan atau pengujian emisi kendaraaan operasional


Rumah Sakit Medika Permata Hijau ke bengkel resmi pengujian emisi
kendaraan.

 Melakukan perawatan dan pemeriksaan emisi alat generator listrik/genset


secara rutin setiap 6 bulan sekali oleh jasa pihak ke tiga dari laboratorium
yang terakreditasi.
 Melaksanakan inspeksi dan sosialisasi mengenai larangan merokok di
lingkungan Rumah Sakit Medika Permata Hijau secara rutin dengan
sistem sidak secara langsung pada karyawan dan pengunjung dengan
bekerjasama antara security Rumah Sakit Medika Permata Hijau dengan
bagian kesling dan cleaning service lingkungan Rumah Sakit MPH, serta
melakukan penempelan / pemasangan stiker, poster dan banner
mengenai larangan merokok di seluruh lingkungan Rumah Sakit Medika
Permata Hijau.

c. Kebisingan

1) Dampak penting dan sumber dampak

a) Dampak penting : penurunan tingkat kenyamanan, kesehatan dan


keselamatan kerja petugas, pasien dan pengunjung di Rumah Sakit Medika
Permata Hijau.

b) Sumber dampak : kegiatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, baik di


dalam maupun di luar ruangan.

2) Lingkup pengelolaan lingkungan

a) Mensosialisasikan ke seluruh karyawan mengenai lokasi atau area yang


terdapat paparan kebisingan di RS MPH disertai pemasangan/penempatan
denah lokasi yang terdapat paparan kebisingan di RS MPH.

b) Melengkapi petugas operasional alat generator listrik/genset yang merupakan


area bising dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa ear muff.

c) Memasang dan melengkapi rambu – rambu kebisingan di area yang terpapar


bising (area bising) yaitu area alat generator listrik/genset di RS MPH.

d) Malakukan pemeriksaan NAB (nilai ambang batas) kebisingan pada area –


area yang kemungkinan terdapat paparan bising di RS.MPH ( mengacu pada
KEPMENKES 1204 tahun 2004) dengan menggunakana alat ukur bising yaitu
Sound Level Meter dan pemeriksaan tersebut dilakukan secara rutin setiap 2
kali dalam setahun.
d. Pencahayaan

1) Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting ; penurunan tingkat kenyamanan, kesehatan dan keselamatan


kerja petugas, pasien dan pengunjung di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

b. Sumber dampak : intensitas pencahayaan di dalamm ruangan di Rumah Sakit


Medika Permata Hijau

2) Lingkungan pengelolaan lingkungan

a. Pemasangan alat penerangan / lampu di semua ruangan di Rumah Sakit


Medika Permata Hijau diesuaikan dengan kebutuhan / peruntukan.

b. Dilakukan perawatan / maintenance oleh unit pemeliharaan sarana Rumah


Sakit Medika Permata Hijau secara rutin terhadap lampu penerangan di semua
ruangan atau area di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

c. Melakukan pemeriksaaan kualitas pencahayaan semua ruangan (mengacu


pada KEMPMENKES No.1204 tahun 2004) di Rumah Sakit Medika Permata
Hijau dengan menggunkan alat ukur pencahyaan yaitu LUX meter secara rutin
setiap 2 kali dalam setahun.

e. Pengelolaan Limbah Cair

1. Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : pencemaran lingkungan hidup dan penurunan kualitas air


permukaan / badan air penerima dan air tanah

b. Sumber dampak : kegiatan operasional Rumah Sakit Medika Permata Hijau

2. Lingkup pengelolaan lingkungan

a. Melakukan pengelolaan limbah cair hasil kegiatan operasional Rumah Sakit


Medika Permata Hijau dengan atau melalui instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) Rumah Sakit Medika Permata Hijau sebelum dibuang ke badan air
penerima. Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Medika
Permata Hijau menggunakan Sistem aeration.

b. Melakukan pemantauan, pemeriksaan swapantau dan pencatatan secara rutin


(setiap hari) meliputi debit, pH, suhu, dan padatan terlarut pada air effluent (Out
let) IPAL Rumah Sakit Medika Permata Hijau

c. Melakukan pemeriksaan swapantau kualitas air iffluent (In let) dan effluent (Out
let) hasil dari IPAL Rumah Sakit Medika Permata Hijau ke laboratorium BPLHD
Provinsi DKI Jakarta secara rutin setiap 3 bulan sekali.

f. Limbah Padat

1) Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : pencemaran lingkungan hidup dan penurunan derajat


kesehatan manusia serta kehadiran hewan vektor penyakit (lalat, kecoa,
nyamuk, tikus dan binatang pengganggu lainnya)

b. Sumber dampak : kegiatan operasional Rumah Sakit Medika Permata Hijau

2) Lingkup pengelolaan lingkungan

a. Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai dengan standart yaitu melakukan


pengelolaan mulai dari sumber hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

b. Melakukan sosialisasi, inspeksi dan juga kepelatihan secara rutin kepada


petugas pengelola sampah di Rumah Sakit Medika Permata Hijau mengenai
pengelolaan sampah di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

c. Menyediakan sarana dan prasarana peralatan pengelolaan sampah berupa


tempat sampah, gerobak sampah / BIN, Label / stiker pemilahan sampah,
kantong plastik sampah, dan safety box untuk tempat limbah tajaman.

d. Melakukan pemilahan limbah padat pada sumber yaitu dengan menyediakan 2


tempat sampah yang berbeda dengan telah diberi label dan juga kantong
plastik dengan warna yang berbeda, dimana sampah pada sumber dibedakan
menjadi 2 yaitu sampah infeksius dan sampah non infeksius.

e. Khusus untuk sampah tajaman pada sumber seperti jarum suntik, pecahan
botol, jarum jahit disediakan tempat khusus yaitu safety box.

f. Melakukan pengaturan proses pengangkutan sampah dari sumber ke TPS yaitu


dengan menyediakan 2 jenis gerobak sampah / BIN sampah yang berbeda
yaitu untuk sampah infeksius diangkut menggunakan gerobak sampah / BIN
sampah warna kuning dan sampah non infeksius diangkut menggunakan
gerobak sampah / BIN sampah warna hijau. Dalam proses pengangkutan
sampah yaitu pada saat akan memasukkan sampah kedalam gerobak
sampah / BIN sampah, sampah telah dikemas dengan rapi terlebih dahulu
(diikat dengan tali dan diberi kode), hal ini guna menghindari adaya tumpahan
sampah dan pencatatan di TPS.

g. Melakukan pengangkutan sampah secara rutin yaitu minimal 2 x sehari dari


sumber penghasil sampah / ruangan ke TPS.

h. Melakukan pengelolaan sampah infeksius di TPS yaitu dengan proses


penimbangan dan pencatatan jumlah sampah infeksius yang masuk ke TPS
sebelum dimasukkan ke dalam TPS Medis

i. Melakukan pemusnahan / pembakaran sampah dengan melalui jasa ke-3

j. Melakukan pemanfaatan kreatif terhadap sampah non infeksius yaitu sampah


anorganik jerigen plastik bekas dari laboratorium untuk dijadikan safety box
untuk limbah tajaman / jarum suntik

k. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat


seperti pencucian tempat sampah, gerobak sampah dan pembersihan TPS

l. Melakukan Pemusnahan / Pembakaran limbah B3 infeksius / sampah infeksius


dengan jasa ke-3 secara rutin setiap 2 kali seminggu.

m. Melakukan penyusunan dan pelaporan hasil pengelolaan limbah B3 infeksius


baik padat maupun cair ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI dengan
tembusan ke Kantor BPLHD Propinsi DKI Jakarta dan Kantor BPLHD
kotamadya Jakarta Barat secara rutin atau setiap 3 bulan sekali.

g. Pengelolaan Makanan Dan Minuman

1) Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : penurunan tingkat kesehatan, keracunaan makanan terhadap


pasien maupun karyawan Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

b. Sumber dampak : hygiene dan sanitasi makanan dan minuman yang kurang
baik.

2. Lingkup pengelolaan lingkungan

a. Melakukan Penanganan makanan yang saniter mulai dari penerimaan bahan


mentah, penyimpanan, penyiapan, hingga penyajian makanan jadi di Rumah
Sakit Medika Permata HIjau

b. Melakukan pencucian peralatan makanan dan minuman dengan baik


(melakukan pembilasan saat mencuci peralatan makan dan minum dengan
menggunakan air panas)

c. Melakukan inspeksi dan Pengawasan pada Penjamah makanan, dimana


penjamah makanan harus selalu memperhatikan kebersihan pribadi (personal
hygiene)

d. Akan direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan bakteriologis terhadap


makanan yang disajikan di Rumah Sakit Medika Permata hijau ke laboratorium
yang terakreditasi setiap 1 tahun sekali

h. Flora dan Fauna (lingkungan hayati)

1) Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : terjadinya perubahan varietas, jumlah vegetasi dan fauna di


lingkungan Rumah Sakit Medika Permata hijau

b. Sumber dampak : berkurangnya lahan terbuka hijau di lingkungan Rumah


Sakit Medika Permata hijau
2) Lingkup pengelolaan lingkungan

Melakukan pengelolaan taman dan tanaman dengan proses pembibitan,


pemeliharaan, perawatan taman dan penanaman pohon untuk penghijauan di
Rumah Sakit Medika Permata hijau

i. Kamtibmas

1. Dampak penting dan sumber dampak


a) Dampak penting : terjadinya tindakan kriminalitas serta konflik di Rumah Sakit
Medika Permata Hijau

b) Sumber dampak : aktivitas kegiatan di Rumah Sakit Medika Permata HIjau

2. Lingkup pengelolaan lingkungan


Melakukan pemenuhan pengamanan dengan menyediakan dan menempatkan
petugas security di seluruh area di lingkungan Rumah Sakit Medika Permata HIjau

j. Lalu Lintas Dan Transportasi

1. Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : Kemacetan lalu lintas jalan di lingkungan Rumah Sakit


Medika Permata HIjau, ketidak nyamanan para pasien, pengunjung dan
karyawan Rumah Sakit Medika Permata Hijau akan pengaturan lalu lintas dan
transportasi di lingkungan Rumah Sakit Medika Permata Hijau

b. Sumber dampak : kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana, juga lahan parkir
di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

2. Lingkup pengelolaan lingkungan

a. Melakukan pemasangan rambu – rambu lalu lintas yang jelas di area Rumah
Sakit Medika Permata Hijau dan menyediakan lahan parkir yang cukup bagi
pengunjung di Rumah Sakit Medika Permata Hijau
b. Melakukan pengelolaan lahan parkir di lingkungan Rumah Sakit Medika
Permata Hijau secara profesional

k. Sosial Ekonomi Dan Budaya

1. Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : persepsi masyarakat terhadap fungsi pelayanan dan


keberadaan Rumah Sakit Medika Permata Hijau yang tidak baik (pencemaran
lingkungan dll)

b. Sumber dampak : kapasitas pelayanan dan status sosial pelayanan Rumah


Sakit Medika Permata Hijau

2. Lingkup pengelolaan lingkungan

a. Melakukan penyuluhan melalui media terkait pelayanan yang diberikan oleh


Rumah Sakit Medika Permata Hijau

b. Melakukan penyuluhan kesehatan, bakti sosial dan pengelolaan lingkungan


bersama sama (pembersihan saluran air, kebersihan lingkungan, kerja bakti
masal dll) dengan partisipasi seluruh karyawan Rumah Sakit Medika
Permata Hijau.

l. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) cair

1. Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : Penurunan derajat kesehatan manusia, estetika


lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dan pencemaran lingkungan
sekitar Rumah Sakit Medika Permata Hijau

b. Sumber Dampak : kegiatan operasional Rumah Sakit Medika Permata


Hijau (laboratorium, radiologi, dan unit – unit lain yang menggunakan B3)

2. Lingkup pengelolaan lingkungan

a) Melakukan standarisasi pengelolaan B3 mulai dari proses pengadaan,


penyimpanan, penggunaan dan pembuangan limbah B3 cair.
b) Melaksanakan inspeksi dan pemantauan pengelolaan limbah B3 cair pada
unit – unit yang menggunakan B3

c) Pembuatan kebijakan, SOP mengenai penanganan, pengelolaan,


pengangkutan, penyimpanan dan pembuangan limbah B3 cair sesuai
standar di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

d) Melakukan kerjasama dengan jasa pihak ke 3 yang memiliki perijinan dari


Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI dalam pengelolaan limbah B3
khususnya cair. Dalam hal ini Rumah Sakit Medika Permata Hijau bekerja
sama dengan jasa pihak 3 yaitu CV.Prima Higina Utama sebagai transporter
namun per bulan februari akan diganti dengan PT.Jalan Hijau.

e) Melakukan pencatatan neraca limbah B3 cair yang telah dikelola oleh jasa
pihak ke-3.0

f) Menyusun dan melaporkan hasil pengelolaan limbah B3 cair yang telah


dikelola oleh jasa pihak-3 ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI
dengan tembusan ke Kantor BPLHD Propinsi DKI Jakarta dan Kantor
BPLHD kotamadya Jakarta Barat secara rutin 3 bulan sekali.

m. Sterilisasi Dan Desinfeksi

1. Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : terjadinya penyebaran kuman penyakit dan infeksi


nosokomial serta penurunan derajat kesehatan.

b. Sumber Dampak : kegiatan operasional Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

2. Lingkup pengelolaan Lingkungan

a) Melaksanakan inspeksi & pemantauan proses sterilisasi dan desinfeksi di


seluruh ruangan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

b) Melaksanakan pemeriksaan jumlah angka kuman di ruangan dengan


bekerjasama dengan lintas unit di Rumah Sakit Medika Permata Hijau secara
rutin dan terjadwal.
c) Melakukan penyeragaman jenis desinfektan yang digunakan untuk sterillisasi
dan desinfeksi di seluruh ruangan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

d) Melakukan sosialisasi dan kepelatihan mengenai sterilisasi dan desinfeksi


ruangan pada petugas.

n. Pengelolaan Kawasan Dilarang Merokok

1. Dampak penting dan sumber dampak

a. Dampak penting : Terjadinya pencemaran lingkungan, penurunan derajat


kesehatan manusia, penurunan kualitas sanitasi lingkungan dan dapat
mengakibatkan banjir di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

b. Sumber Dampak : kegiatan operasional Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

2. Lingkup pengelolaan lingkungan

a) Melaksanakan pembersihan seluruh saluran di lingkungan Rumah Sakit


Medika Permata Hijau bekerjasama dengan lintas unit di Rumah Sakit Medika
Permata Hijau secara rutin dan terjadwal.

b) Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan pada pompa banjir di Rumah


Sakit Medika Permata Hijau bekerjasama dengan lintas unit di Rumah Sakit
Medika Permata Hijau

c) Melakukan pemantauan terhadap pengelolaan saluran dan pompa banjir oleh


unit terkait di Rumah Sakit Medika Permata Hijau

2.3. EVALUASI RKL dan RPL

2.3.1. EVALUASI KECENDERUNGAN

A. Kualitas Udara

Kualitas udara ambient pada outdoor Rumah Sakit Medika Permata Hijau menunjukkan
masih dalam keadaan baik. Dari hasil pengukuran terlihat parameter SO2, NO2, Debu dan
CO masih dibawah baku mutu kualitas udara. Konsentrasi kualiatas udara di sekitar
Rumah Sakit Medika Permata Hijau masih memenuhi SK Gub DKI Jakarta No. 551 Tahun
2001.

B. Pengelolaan Intensitas Kebisingan

Tingkat kebisingan Indoor dan outdoor di Rumah Sakit Medika Permata Hijau menunjukkan
rentang antara 53 – 72 dBA. Nilai tertinggi hanya pada saat genset menyala dan itu bersifat
insidential, dan tidak memberikan dampak kebisingan yang berarti, meskipun Rumah Sakit
Medika Permata Hijau berada di antara jalur ramai kendaraan yaitu Jalan Raya Kebayoran
Lama dan Jalan Panjang Raya. Kualitas intensitas kebisingan di Rumah Sakit Permata
Hijau masih memenuhi SK Gub DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001.

C. Pengelolaan Limbah Cair

Kualitas lumbah cair olahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit
Medika Permata Hijau berdasarkan hasil analisis laboratorium lingkungan hidup sepanjang
periode Juli – Desember 2015 menunjukkan masih dalam kualitas baik, seluruh parameter
yang terukur masih berada dibawah nilai baku mutu limbah cair domestik, sesuai dengan
SK Gubernur DKI No. 122 Tahun 2005.

D. Pengelolaan Limbah Infeksius dan Non Infeksius

Volume limbah Infeksius periode Juli – Desember 2015 yang dihasilkan oleh kegiatan di
Rumah Sakit Medika Permata Hijau rata-rata dan 686 kg/bulan dan sampah non medis
sebesar 56,6 M3/bulan. Kondisi sanitasi lingkungan yang ditunjukkan dengan jumlah
kepadatan vector penyakit, khusus nya lalat pada periode Juli – Desember 2015
menunjukkan angka dengan kisaran kepadatan lalat 1 - 5 ekor, angka ini bervariasi
berdasarkan lokasi pengamatan yang dilakukan, angka tersebut masih memenuhi syarat
sesuai SK Menkes Nomor 21/Menkes/Per/11/1998.

E. Pengelolaan Infeksi Nosokomial

Pengendalian Infeksi Nosokomial yang telah terlaksana adalah sebagai berikut:

1. Kualitas air bersih dengan parameter fisika – kimia dan mikrobiologi (Coliform dan E.
Coli) di Ruang IGD, ICU, Ruang Operasi dan Dapur masih memenusi syarat sesuai
Permenkes Nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Pengawasan dan Persyaratan
Kualitas Air.

F. Pengelolaan Penghijauan

Pengelolaan peghijauan dilakukan dengan cara memelihara tanaman penghijauan yang


terdiri dari tanaman pelindung dan tanaman hias dengan penataan yang baik. Memelihara
kesuburan tanah dengan melakukan pemupukan tanah setiap 3 bulan sekali dan
melakukan pembibitan dan persemaian tanaman.

G. Pengelolaan Dampak Gangguan Lalu Lintas

Pengelolaan dampak gangguan lalu lintas di Rumah Sakit Medika Permata Hijau sudah
berjalan dengan baik, hal ini terlihat dengan sudah tersedia area parkir di halaman Rumah
Sakit Medika Permata Hijau, ada alur sirkulasi keluar masuk kendaraan yang baik untuk
pengunjung, karyawan dan pasien, dengan penempatan pintu keluar dan masuk yang
berbeda untuk mengurangi antrian kendaraan pada satu pintu, sudah ada marka – marka
petunjuk arah dan cermin cembung di tikungan. Tersedia juga petugas yang mengatur arus
kendaraan dan yang akan parkir kendaraan yang keluar masuk Rumah Sakit Medika
Permata Hijau.

1.3.2. EVALUASI TINGKAT KRITIS

A. Kualitas Udara

Tingkat kritis kualitas udara di Rumah Sakit Medika Permata Hijau dianggap tidak ada.
Emisi udara yang bersumber dari mesin genset sangat kecil intensitasnya, sedangkan
emisi udara dari Incinerator tidak ada karena untuk pembakaran sampah medis Rumah
Sakit Medika Permata Hijau bekerja sama dengan pihak ke III.

B. Pengelolaan Intensitas Kebisingan

Hasil pengukuran kebisingan indoor dan ourdoor di Rumah sakit Medika Permata Hijau
menunjukkan intensitas yang relative baik. Tingkat kritis kebisingan yang berpotensi
mengganggu kenyamanan lingkungan adalah kebisingan dari pengoperasian genset
(insidential) dan blower IPAL (continyu). Sumber kebisingan ini menjadi perhatian
manajemen Rumah Sakit Medika Permata Hijau mengingat pemukiman penduduk yang
ada di belakang Rumah Sakit medika Permata Hijau, perhatian ini terwujud dengan
melaksanakan program operasional dan pemeliharaan genset dan mesin IPAL sehingga
tidak mengganggu kenyamanan lingkungan.

C. Pengelolaan Limbah Cair

Berdasarkan hasil analisis laboratorium air limbah hasil olahan IPAL Rumah Sakit Medika
Permata Hijau periode Juli – Desember 2015, telah dikatahui bahwa kualiatas seluruh
konsentrasi parameter terukur masih memenuhi syarat sesuai SK Gubernur DKI Jakarta
Nomor 122 Tahun 2005. Namun ada 1 parameter yang hampir mendekati nilai baku mutu
yaitu parameter Total Coliform di bulan Mei dan Agustus, namun sudah normal kembali di
bulan berikutnya.

D. Pengelolaan Limbah Infeksius dan Non Infeksius

Volume sampah infeksius maupun non noninfeksius dari Rumah Sakit Medika Permata
Hijau dikelola oleh pihak ke 3. Pengangkutan sampah dilakukan setiap 3 kali seminggu,
dan telah dilakukan proses pengumpulan dan pemilahan yang baik dan benar di TPS
Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Pelaksanan penanganannya sudah sesuai dengan SK
Menkes Nomor 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan. Dengan
demikian titik kritis untuk penanganan sampah yang berpotensi memberikan dampak
gangguan muncul hanya apabila terjadi keterlambatan pengangkutan sampah medis dan
non medis (basah dandan kering) yang bisa menimbulkan masalah estetika/bau, yang
akan meningkatkan kepadatan vektor penyakit (lalat). Pengolahan limbah ini sudah sesuai
dengan SK Menkes Nomor 21/Menkes/Per/11/1998.

Kondisi sanitasi lingkungan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau telah diupayakan
melalui penyediaan bahan dan fasilitas pengelolahan sanitasi lingkungan, baik terhadap
limbah padat, cair dan gas maupun terhadap vector penyakit juga terhadap aspek sanitasi
lainnya. Dengan demikian sumber-sumber penyakit di Rumah Sakit Medika Permata Hijau
telah dikelola dan dipantau sesuai dengan peraturan yang berlaku. Telah memenuhi syarat
kualitas limbah cair, air bersih, penanganan sampah dan penanganan vector penyakit
menunjukan Rumah Sakit Medika Permata Hijau dapat mengeliminir titik kritis dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan penanganan sanitasi rumah sakit.

E. Pengelolaan Infeksi Nosokomial

Kasus infeksi nosokomial yang bersumber dari lingkungan di Rumah Sakit Medika Permata
Hijau diperkirakan tidak terjadi, mengingat seluruh sumber-sumber cemaran lingkungan
telah dikelola dengan standar teknis yang ada. Hal ini dapat dilihat dari kualitas air limbah,
air bersih, vector penyakit dan faktor lingkungan lain yang sudah memenuhi syarat
kesehatan. Faktor kritis infeksi nosokomial (environmental infection) terkait erat dengan
kualitas aspek lingkungan tersebut

F. Penurunan Kualitas Air Tanah

Kualiatas parameter fisik – kimia dan mikrobiologi air bersih yang di ambil pada kran air
bersih di enam titik yaitu: OK, ICU, Ruang Hemodialisa, ruang perawatan,bak
penampungan induk dan Dapur diketahui masih memenuhi syarat sesuai dengan
Permenkes Nomor 416 Tahun 1990. Dengan demikian air bersih di Rumah Sakit Medika
Permata Hijau masih aman dan tidak menimbulkan masalah kritis.

G. Pengelolaan Penghijauan

Pengelolaan penghijauan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau telah memberikan


dampak yang baik, dengan adanya penghijauan dan landscaping di dalam area Rumah
Sakit Permata Hijau telah memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan adanya
upaya penanaman tanaman pelindung dan tanaman hias, juga dilakukan pemupukan,
pembibitan dan persemaian sehingga menghasilkan kualitas udara yang baik dan
kenyamanan bagi pasien / pengunjung serta jalan sirkulasi kendaraan di area parkir

H. Pengelolaan Dampak Gangguan Lalu Lintas

Pengelolaan dampak gangguan lalu lintas di Rumah Sakit Medika Permata Hijau
memberikan dampak yang positif, dengan tersedianya area parkir di halaman, alur sirkulasi
keluar masuk kendaraan yang baik, dan adanya marka petunjuk dan signase serta tersedia
petugas parkir mengatur arus kendaraan memberikan dampak yang baik bagi
pasien/pengunjung dan karyawan yang akan memarkir kendaraannya, dan sudah
menempatkan pintu keluar masuk yang berbeda sehingga mengurangi antrian pada satu
pintu. Tidak ada yang menimbulkan dampak kritis untuk pengelolaan gangguan lalu lintas
di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

1.3.3. EVALUASI PENTAATAN

Evaluasi pentaatan secara umum dari manajemen Rumah Sakit Medika Permata Hijau
terhadap pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. Sudah melaksanakan ketentuan sesuai rekomendasi RKL dan RPL dengan


melaksanakan pelaporan Implementasi RKL dan RPL yang ditujukan kepada BPLHD
DKI Jakarta dan Instansi terkait seperti BPLHD Jakarta Barat, Dinas Kesehatan Provinsi
Jakarta Barat, dan lain-lain

2. Sudah melaksanakan program pengolahan kualitas air limbah dengan melakukan


operasional dan pemeliharaan IPAL, sehingga kualitas IPAL telah memenuhi SK
Gubernur DKI Jakarta Nomor: 122 Tahun 2005.

3. Sudah melaksanakan program pemeliharaan kualitas air bersih sesuai denga


Permenkes Nomor. 492/Menkes/Per/IV/2010, dimana kualitas air yang digunakan
Rumah Sakit Medika Permata Hijau memenuhi syarat fisik-kimia dan mikrobiologi.

4. Sudah melaksanakan ketentuan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


sesuai keputusan Menkes Nomor. 1204/Menkes/SK/10/2004, dengan melaksanakan
pengelolaan kesehatan lingkungan baik menyangkut penangan sampah, persyaratan
bangunan, makanan, minuman, linen, air, limbah, radioaktif, dll

Anda mungkin juga menyukai