Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM

MANAJEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN

RUMAH SAKIT MEDIKA PERMATA HIJAU

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………..……………...3
BAB II Latar Belakang…………………………………………………………………………….……....4
BAB III Tujuan Umum dan Tujuan Khusus..............................………………………………………5
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.............……………………………………………....6
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan…………………….………………………….…………..……..9
BAB VI Sasaran…………………………………………………………………………………………….12
BAB VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan...……………………………………………………………….13
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan ……………..…………………………….15
BAB IX Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan……………….……………………………16

BAB I
2
PENDAHULUAN

Rumah Sakit Medika Permata Hijau yang dalam visinya “Penyedia Pelayanan Kesehatan
Terpilih“ dengan salah satu Nilai Inti “Keselamatan”, tentunya sangat memperhatikan hal tersebut,
Rumah Sakit Medika Permata Hijau telah menyediakan sarana dan sistem utility sesuai standar
yang ditentukan.
Sebagai Rumah Sakit yang telah lulus akreditasi Nasional, dimana pelayanan dan
managemennya telah sesuai dengan standar Rumah Sakit maka Rumah Sakit Medika Permata
Hijau akan terus selalu memastikan dan melakukan peningkatan sistem manajemen fasilitas dan
keselamatan agar selalu dapat beroperasional dengan baik dan aman.
Untuk mempertahankan kualitas dan pelayanannya RS medika Permata Hijau menyusun
Rencana Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan yang akan menjadi acuan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat digunakan untuk mencapai tujuan agar resiko yang
dapat terjadi kepada pasien, keluarga, pengunjung dan staff di RS medika Permata Hijau dapat
dikelola dengan baik.

BAB II

3
LATAR BELAKANG

Dalam Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan yang diterapkan oleh RS
Medika Permata Hijau terdapat aspek manusia, alat, mesin, lingkungan dan bahaya kerja. Sebagai
bentuk upaya untuk meminimalkan risiko yang bisa terjadi di RS Medika Permata Hijau maka,
Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan dilengkapi dengan dokumen pelaporan
pelaksanaan yang terkontrol agar tercapai target yang sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat.
Pembuatan Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan RS Medika Permata Hijau
menjadi acuan dalam pengelolaan, pelaporan, implementasi dan evaluasi terhadap Program
Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan. RS Medika Permata Hijau yang dilengkapi dengan
berbagai macam peralatan, memerlukan perawatan dan pemeliharaan sedemikian rupa untuk
menjaga keselamatan, keamanan, kesehatan, mencegah kebakaran, persiapan bencana, peralatan
medis, dan utilitas.
Program tersebut dievaluasi secara rutin kemudian ditindaklanjuti sehingga program dapat
ditinjau ulang dan diperbaharui. Proses tersebut dilaksanakan secara menyeluruh dan terus –
menerus sehingga risiko-risiko yang ada bisa dikelola dengan baik sebelum memberi dampak ke
lingkungan dan manusia.

4
BAB III
TUJUAN

3.1. Tujuan Umum


Program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan RSMPH bertujuan untuk menggambarkan
proses pengolaan resiko yang dapat terjadi pada pasien, keluarga, pengunjung dan staf.
Program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan RSMPH diperlukan untuk mengelola resiko-
resiko yang akan terjadi dan meminimalisir resiko tersebut. Rumah sakit menyusun satu program
induk yang dijadikan acuan kegiatan pengelolaan resiko.

3.2. Tujuan Khusus


Program manajemen resiko fasilitas dan lingkungan RSMPH dipergunakan secara berkelanjutan
untuk melakukan identifikasi, mengurangi cidera, mengurangi resiko lain terhadap keselamatan
pasien, keluarga, pengunjung dan staf.
1. Sebagai acuan dalam melaksanakan seluruh kegitan menyangkut Program Manajemen
Resiko Fasilitas dan Lingkungan tahun 2022
2. Menjalankan, Mengawasi, memonitor, melaporkan, mendokumentasikan, semua kegiatan
dalam Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan 2022
3. Mengevaluasi hasil temuan, dan melaksanakan tindak lanjutnya
4. Menjadi acuan bagi penyusunan Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan 2022

5
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
4.1. Kegiatan Pokok
Rumah Sakit Medika Permata Hijau berkomitmen dalam menjalankan Program Manajemen
Resiko Fasilitas dan Lingkungan.Pelaksanakan kegitan yang ada dalam Program Manajemen Resiko
Fasilitas dan Lingkungan 2022 terbagi dalam 6 kegiatan pokok, rincian kegiatan dari 6 kegiatan pokok
tersebut telah disesuaikan dan diselaraskan dengan tujuan yang akan dicapai pada Program Manajemen
Resiko Fasilitas dan Lingkungan 2022, adapun kegiatan itu meliputi :
1. Keselamatan dan Keamanan
Sejauh mana bangunan, area dan peralatan di RSMPH tidak akan menimbulkan bahaya
atau resiko bagi pasien, pengunjung atau staf. RSMPH memberikan perlindungan terhadap
kerugian, kerusakan, gangguan atau akses pengguna dari pihak yang tidak berwenang.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbahnya
RSMPH melakukan penyimpanan, penggunaan, penanganan, bahan berbahaya dan
beracun dan mengendalikan limbah berbahaya tersebut.
3. Penanggulangan Bencana (emergensi)
RSMPH merespon wabah, bencana, keadaan darurat dan merencakan penanggulangannya
serta menerapkan secara efektif.
4. Proteksi Kebakaran (fire safety)
RSMPH memiliki fasilitas dan para penghuni dilingkungan rumah sakit yang terjamin
perlindungannya dari kebakaran dan asap.
5. Peralatan Medis
RSMPH menerapkan pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara yang
aman untuk mengurangi resiko kepada pasien dan staf.
6. Sistem Penunjang (Utilitas)
RSMPH melaksanakan pemeliharaan air bersih dan system electrical dengan tujuan untuk
mengurangi resiko kegagalan operasional.

6
4.2. Rincian Kegiatan
1. Identifikasi Resiko
Identifikasi resiko dengan membuat daftar resiko meliputi :
a. Pasien
b. Staf Medis
c. Tenaga RS
d. Fasilitas dan Lingkungan
2. Analisa Resiko
a. Pemantauan selama pengendalian resiko berlangsung perlu dilakukan untuk
mengetahui perubahan-perubahan yang bias terjadi
b. Perubahan-perubahan tersebut perlu ditelaah ulang untuk selanjutnya dilakukan
perbaikan-perbaikan
c. Pada prinsipnya pemantauan dan telaah ulang perlu dilakukan untuk menjamin
terlaksananya seluruh proses managemen resiko dengan oiptimal
3. Evaluasi Resiko
a. Ada strategi dalam pengurangan dan atau pemindahan terhadap resiko yang sudah
dinventarisasi
b. hasil analisa resiko ditindak lanjuti dengan mengganti/meningkatkan fungsi atau
uprgrade, teknologi medis, peralatan, system, dan menurunkan resiko dilingkungan
4. Tatakelola / pengendalian resiko
a. Menghilangkan bahaya (eliminasi)
b. Mengganti sumber resiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat resikonya lebih
rendah/tidak ada (subtitusi)
c. Rekayasa engineering/pengendalian secara teknik
d. Pengendalian secara administrasi
e. Alat elindung diri / APD
5. Pelaporan Insiden
Insiden dapat dikategorikan dalam:
a. Kejadian tidak diharapkan (KTD) yaitu suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
mengakibatkan kecelakaan pada pegawai,peserta didik dan pengunjung akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
b. Kejadian nyaris cedera (KNC)yaitu suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan

7
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil,yang dapat mengakibatkan
kecelakaan pada pegawai,peserta didik dan pengunjung tetapi kecelakaan tidak terjadi
karena keberuntungan.
6. Monitoring dan review insiden dan kegiatan
Seorang atau lebih ditunjuk untuk mengawasi pelaksaan program managemen resiko
dan fasilitas dan membuat laporan kepada direktur setiap 3 bulan
7. Edukasi Staf tentang Risk Register
a. RSMPH menyelanggarakan edukasi, pelatihan, tes dan simulasi bagi semua staf
tentang pernanan mereka dalam memberikan fasilitas yang aman dan efektif.
b. Edukasi pelatihan, tes dan simulasi tersebut masuk dalam program pelatihan
managemen fasilitas dan keselamatan.
c. Edukasi ini diadakan setiap tahun mencakup semua komponen dalam program MFK
untuk menjaimin semua dtadf dapat mlaksanakan secara efektif dan bertanggung jawab
d. Edukasi meliputi, pengunjung, supplyer, pekerja kontrak, dan seluruh elemen yang
berada di RSMPH
e. Pegetahuan staf di uji dan disimulasikan sesuai dengan peran mereka masing-masing,
kegiatan hasil pelatihan terdokumentasi lengkap

8
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Setiap kegiatan pokok memiliki penanggung jawab yang harus bertanggung jawab
menjalankankegiatan yang telah disusun dalam Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.
Masing-masing penanggung jawab membawahi tim pelaksana kegiatan yang telah ditunjuk oleh
penanggung jawab.
Seluruh tim harus menjalankan program susuai dengan metode yang ditetapkan, ada
beberapa metode dalam melaksanakan kegiatan dalam program MFK 2022 antara lain:

1. Monitoring
Merupakan pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin
diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran
melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan. Monitoring akan memberikan
informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan
berulang dari waktu ke waktu. Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk
memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan
menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk
mempertahankan program manajemen fasilitas dan keselamatan yang sedang berjalan.
Untuk kegiatan keamanan dan keselamatan metode monitoring terhadap kegiatan
program fasilitas dan keselamatan RSMPH berdasarkan pengisian form monitoring.Monitoring
untuk sistem Utility berdasarkan laporan harian tentang ketersediaan bahan pokok seperti air
minum, air bersih sistem elektrikal dan gas medis.
Pemantauan juga dilakukan terhadap ketersediaan sumber cadangan alternatif apabila
terjadi kekurangan atau kerusakan pada sistem utama.

2. Sosialisasi
Proses pembiasaan sebuah nilai atau aturan dalamsebuah kelompok atau masyarakat,
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Proses sosialisai dalam Program MFK Rumah Sakit Medika Permata Hijau berupa
pemasangan poster, spanduk, banner dan signase yang dapat dengan mudah dibaca,
dimengerti dan dijalankan oleh seluruh lingkungan Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

9
Dapat pula berbentuk pelatihan langsung terhadap kegiatan yang akan dijalankan,
penerapan pola aturan main dan bentuk pelaporan serta saksi terhadap pelanggaran harus
sesuai dengan metode yang sudah ditetapkan.

3. Implementasi
Menjalankan kegiatan dan pekerjaan yang telah disusun dan dijadwalkan sesuai dengan
peraturan dan SOP yang berlaku.
Melaksanakan kegitan dalam program MFK 2022 tepat sasaran sesuai dengan jadwal
kegiatan yang telah ditentukan, dan melakukan tindaklanjut hasil temuan yang telah dievaluasi.

4. Pendokumentasian
Adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumendengan
menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber dari kegiatan dalam program
MFK RSMPH.  
Dokumentasi dapat berupa formulir yang ditandatangani oleh pihak terkait
kegiatan/pekerjaan yang akan dilakukan, bias berupa foto, video dan sebagainya
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan pengetahuan dan bukti .
Dokumentasi biasanya juga digunakan dalam sebuah laporan pertanggung jawaban.

5. Supervisi
Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dan kegiatan, meliputi:
1. Persiapan pekerjaan, kelengkapan segala jenis peralatan dan bahan yang akan
digunakan saat memulai kegitan/pekerjaan, mencakup aspek keselamatan dan
kesehatan
2. Mengawasi Proses kegiatan, memberikan arahan terhadap pekerjaan yang tidak
sesuai, atau bilamana terjadi kesalahan pada suatu pekerjaan, sebelum terjadi
kesalahan fatal, atau kejadian yang tidak diinginkan
3. Melakukan pemeriksaan hasil kegitan/pekerjaan yang telah selesai

6. Identifikasi
Mengasumsi segala hal terburuk yang akan terjadi terhadap seluruh elemen MFK dan
mengantisipasi, menghilangkan dan atau meminimalisasi segala bentuk konsekuensi terhadap
suatu temuan risiko.

10
Merupakan telaah khusus terhadap hasil temuan pada kegiatan yang dijalankan untuk
menemukan penyebabnya, dan akar permasalahannya, agar dapat diteruskan sampai tindak
lanjut yang akan dilakukan

7. Simulasi
Kondisi buatan yang dilakukan seolah – olah adalah kondisi sesungguhnya, dilakukan
setelah pemberitahuan kepada seluruh warga RSMPH, dan melibatkan seluruh personel terkait.,
yaitu petugas yang ada dalam Struktur organisasi tanggap darurat, dan Penanggulangan
Bencana

8. Pelatihan
Mengirim karyawan untuk melaksanakan pelatihan terkait MFK di Intansi Pemerintah
/Swasta dan mendapatkan sertifikasi kelayakan dan wewenang pelaksanaan.Menularkan hasil
pelatihan dalam bentuk inhouse training kepada seluruh karyawan terkait program pelatihan.
Mendatangkan trainer dari luar untuk meningkatkan kualitas SDM. Penanggungjawab setiap
kegiatan menyusun laporan dari setiap hasil kegiatan dan mengevaluasi seluruh hasil kegiatan
tersebut.

11
BAB VI
SASARAN

Sasaran jangka panjang dari program MFK 2022 adalah tercapainya Visi RSMPH “Penyedia
Pelayanan Terpilih”, dan Misi RSMPH “Memberikan Pelayanan Kseshatan yang Berkualitas”.
Sasaran jangka pendeknya adalah tercapainya tujuan program 2022 dalam waktu yang telah
ditentukan sesuai jadwal kegiatan, ruang lingkup pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan pada
Program MFK 2022 meliputi:

1. Lingkungan RSMPH
2. Area halaman RSMPH dan sekitarnya
3. Pasien RSMPH
4. Pengunjung RSMPH
5. Dokter
6. Karyawan
7. Outsourching
8. Pihak III yang menjadi rekanan RSMPH
9. Penyewa lahan di RSMPH
10. Sistem Utilitas RSMPH
11. Tim Penanggulangan Bencana RSMPH
12. Sarana proteksi bahaya kebakaran
13. Jalur Evakuasi
14. TPS B3 RS Medika Permata Hijau
15. IPAL RS Medika Permata Hijau
16. Logistik RS Medika Permata Hijau
17. Staf Maintenance RSMPH

12
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Jadwal kegiatan dalam Program MFK telah disusun sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
RSMPH tahun 2022, yang berpedoman pada hasil evaluasi program MFK tahun 2020, rincian waktu
pelaksanaan kegiatan juga telah sesuaikan dengan operasional harian RSMPH. Setiap PIC bertanggung
jawab atas berjalannya kegiatan dalam program mulai dari analisa awal sampai tindak lanjut temuan.
Anggaran yang dibutuhkan untuk Program MFK 2022 telah diajukan ke bagian keuangan RSMPH,
kebutuhan anggaran dikeluarkan berdasarkan SOP yang sudah ditetapkan.

Program Manajemen Fasilitas Keselamatan

Rumah Sakit Medika Permata Hijau Tahun 2022

Waktu (Tahun 2022) PIC Biaya Ket


No Program Tujuan Kegitan J F M A M J J A S O N D
a e a p e u u u e k o e
n b r r i n l g p t v s
1 Manajerial Kepemimpinan Menyusun dan mengajukan program Manager
dan kerja Umum dan
Perencanaan                         Kesekretariatan 100.000  
Melakukan pengawasan terhadap
program kerja
                           
Membuat evaluasi dan rencana
tindak lanjut
                           
Mengadakan rapat secara berkala

                        1.500.000  
Melaporkan kegiatan kepada direktur                        

800.000  
2 Pelayanan Keselamatan Identifikasi pengunjung (masih                         Chief Security
Dan Keamanan, ditemukan pengunjung yang tidak
Bahan memakai kartu kunjungan) 200.000  
Berbahaya, Memonitor keamanan dan                         Ketua P2K3
Kesiapan keselamatan gedung dan fasilitas
Menghadapi (rutin) 200.000  
Bencana, Memperbaiki dan memasang rambu                         Kesling
Pengamanan berbahaya pada area beresiko
Kebakaran 1.000.000  
Sosialisasi kawasan dilarang                      
merokok
  1.000.000  
Pengecatan external gedung                       Kasubag ME

  450.000.000  
Pengaspalan ulang                     Kasubag ME

    200.000.000  
Perbaikan gril besi parkiran motor                     Kasubag ME
dan depan office dan samping MR
    5.000.000  
Penambahan CCTV (5 titik lokasi)                      
Kasubag
  Pembelian 8.000.000  
Renovasi ruang OK (standarisasi                         220.000.000  
CSSD, Ruang Pulih dan Hepa Filter)

13
 

 
Melaksanakan Identifikasi B3 yang                        
digunakan di Rumah sakit Medika
Permata Hijau 200.000  
Penempatan B3 dengan benar                         Kesling

500.000  
Tersedia MSDS untuk setiap jenis B3                         Kesling

500.000  
Terpasang simbol pada setiap B3                         Kesling

500.000  
Melaksanakan Pembuangan limbah                         Kesling
Domestik dan Limbah B3 sesuai
dengan SPO 228.000.000  
Tersedia spill kit B3 (Mercury)                       Kesling

  2.000.000  
APB Kesling (Bahan kerja,                         Kesling
pemeriksaan lingkungan, material
kima dll) 87.753.000  

 
3 SDM Kesiapan Simulasi kepada seluruh pegawai                         Manager
Menghadapi dan outsourching dalam menghadapi Umum dan
Bencana, bencana dan kebakaran setiap tahun Kesekretariatan
Pengamanan 7.000.000  
Kebakaran Melatih seluruh pegawai cara                         Kasubag HRD
penggunaan APAR
  3,000,000  
Inventarisasi dan melengkapi                         Kasubag ME
kekurangan APAR dan mengisi
ulang yang sudah Expired 7.500.000  
Melengkapi rambu - rambu                         Kasubag ME
kelengkapan sistem kebakaran.
Penandaan Jalur Evakuasi (bahan
glow in the dark) Lampu Exit, 6.000.000  
Review struktur organisasi tanggap                         HRD
darurat
500.000  
4 Fasilitas Peralatan Medis Inventarisasi seluruh alat kedokteran                         Kasubag ME
Dan
Perawatan 200.000  
Melaksanakan pemeliharaan rutin                         Kasubag ME
alat kedokteran
10.000.000  
Melaksanakan kalibrasi alat                         Kasubag ME
kedokteran
26.000.000  
Penambahan Cathlab dan                         Direktur PT dan
pemindahan Dapur RS
1.200.000.000  
5 Mutu System Ketersediaan air minum yang                         Kasubag
Utilisasi, memenuhi standar dan alternatif Pembelian
Pendidikan Staf sumber air minum lain 42.000.000  
Ketersediaan air bersih untuk                         Kasubag ME
pelayanan dan seluruh pegawai dan
alternative 195.000.000  

14
Ketersediaan Gas Medis untuk                         Kasubag ME
pelayanan
239.000.000  
Ketersediaan sumber listrik pokok                         Kasubag ME
dan alternative
1.560.000.000  
Pendidikan staf Staf dengan                         HRD
kualifikasi khusus
20.000.000  
training Internal                         HRD

1.000.000  
 

Total 7.056.893.000  

BAB VII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi juga perlu dilakukan pada setiap tahapan dalam program MFK, mulai dari input,
proses, output, outcome dan dampak. kegiatan/program, Evaluasi dilakukan secara sistematis dan
objektif, kinerja dan keberhasilan dari program manajemen fasilitas dan keselamatan yang sedang
berjalan.
Berdasarkan laporan kegiatan pelaksanaan program MFK yang telah dilaksanakan, dapat
dianalisa temuan, kerusakan, kejanggalan atau pencapaian yang tidak sesuai target, maka dapat
disimpulkan dalam serangkaian evaluasi yang menjadi tolak ukur dalam menyusun rencana
program tahun berikutnya
Rencana tindaklanjut dan evaluasi disusun sevara rutin dan berkala berdasrkan kejadian
sebenarnya.

15
BAB VIII
PENCATATAN, PELAPORAN, DOKUMENTASI DAN EVALUASI KEGIATAN

Penanggung jawab setiap kegiatan ( Person In Charge) bertanggung jawab atas pencatatan,
pelaporan, dan dokumentasi pada setiap kegiatan yang dijalankan. Pendelegasian tugas kepada
staf di masing – masing unit dan bagian harus jelas dan terarah:
PIC bertanggung jawab sepenuhnya pada kegiatan yang ada dalam Program MFK 2022
meliputi:
1. Pengajuan kebutuhan
2. Persiapan
3. Proses kegiatan / pekerjaan
4. Temuan
5. Rekomendasi
Laporan dapat berupa buku Laporan, formulir, buku expedisi, foto, video tentang kegiatan/
pekerjaan dalam Program MFK.Pencatatan kegiatan ditulis sesuai dengan kerangka acuan kegiatan
yang sudah ditetapkan, dan dilengkapi dengan pembuatan dokumentasi setiap kegiatan:
Setiap PIC akan merekap pencatatan dan laporan tersebut lalu menganalisa data dari laporan
dan menyimpulkan kejadian, temuan ataupun pencapaian yang tidak sesuai dengan target yang
telah ditentukan untuk selanjutnya dijadikan bahan evaluasi.

16
Manager Umum dan Kesekretariatan merekap hasil evaluasi tersebut untuk selanjutnya di
jadikan sebagai dasar dan acuan untuk mengupdate program tahun depan, serta membuat rencana
tindak lanjut yang akan dilakukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Jakarta, 03 Januari 2022

Dr. Muhammad Zachrudin Habie, Sp.PK, MM, MARS


Direktur RS Medika Permata Hijau

17

Anda mungkin juga menyukai