(Osipow, 1983: 84) mengemukakan kembali terkait tentang kepribadian seseorang menurut John
Holland yang mana kepribadian merupakan suatu hasil dari lingkungan. Artinya lingkungan itu sangatlah
memengaruhi kepribadian seseorang dalam meningkatkan kualitas kinerja dari setiap individu.
Sampai sampai Holland mengemukakan tentang ide dasar terkait prinsip kepribadian, Disini. Ada 3 ide
dasar:
1. Orang dapat digolongkan menurut patokan sampai berapa jauh mereka mendekati salah satu di
antara enam tipe kepribadian.
Tipe kepribadian : Tipe Realistik (The Realistik Type), Tipe Peneliti/Pengusut (The Investigative Type),
Tipe Seniman (The Artistic Type), Tipe Sosial (The Social Type), Tipe Pengusaha (The Enterprising Type),
dan Tipe Konvensional (Conventional Type). Semakin mirip seseorang dengan salah satu di antara enam
tipe itu, makin tampaklah padanya ciri-ciri dan corak perilaku yang khas untuk tipe bersangkutan. Tipe
kepribadian itu dihasilkan dari interaksi antar faktor eksternal dan internalnya. Yang mana dari interaksi
itu individu akan terbiasa dan mulai menyukai aktivitas yang jalaninya. Dan otomatis dari situ akan
terbentuk kemampuan minat bakat yang dimiliki oleh individu tersebut.
Semisal seseorang dengan tipe sosialnya lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan karena itu ia
lebih cerderung memasuki lingkungan okupasi yang mengandung unsur pelayanan sosial sepert seorang
perawat, guru, pekerja sosial, dan pemuka agama. Disini holland membandingkan segala sikap dan cara
bertindak seseorang dengan pola sikap dan kebiasaan bertindak yang khusus untuk setiap tipe
kepribadiannya, nah dari sini dapat ditentukan tipe manakah yang cocok dengan orang tersebut. dan
urutan mana yang paling sesuai dengan dirinya, mana yang sesuai dalam urutan kedua dan ketiga.
dengan demikian, seseorang (perawat,guru,dll) dapat dinyatakan paling mendekati tipe sosial (karena
pengaruh faktor eksternal dan internalnya cenderung pada sosial, Profil total dari keseluruhan
kemiripan tipe dapat menampakkan pola kepribadian seseorang (the individual’s personality pattern).
2. Orang hidup dan bekerja, dapat digolongkan menurut patokan sampai berapa jauh suatu lingkungan
tertentu mendekati salah satu model lingkungan (a model environment).
3. Perpaduan antara tipe kepribadian tertentu dan model lingkungan yang sesuai menghasilkan
keselarasan dan kecocokan okupasional (occupational homogenity), sehingga seseorang dapat
mengembangkan diri dalam lingkungan okupasi tertentu dan merasa puas. Perpaduan dan pencocokan
antara tiap tipe kepribadian dan suatu model lingkungan memungkinkan meramalkan pilihan okupasi,
keberhasilan, stabilitas seseorang dalam okupasi yang dipangku.
seseorang diketahui paling mendekati tipe sosial, akan lebih cenderung memasuki okupasi dalam
lingkungan pelayanan sosial karena okupasi itu diketahui paling sesuai dengan kepribadiannya sendiri
dan paling memuaskan baginya karena dia lebih aktif dalam lingkungan sosial.