Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“IBU HAMIL RESTI”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktek Belajar Klinik (PBK) “Keperawatan Keluarga”
Dosen Pembimbing : Sumarmi, Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Dhea Fadhila S (19057)
Kelompok 14

STIKES AHMAD DAHLAN CIREBON


Jl.Walet No.21,Kertawinangun, Kedawung,Cirebon, Jawa Barat 45153
2021/2022
PENGKAJIAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian faktor predisposisi
a) Riwayat keperawatan
Ny. S berumur 29 tahun datang ke puskesmas untuk konsultasi mengenai keluhan
demam tinggi, muntah terus menerus, dan bengkak dibagian kaki. Ny.S hanya
diam dirumah, ia tidak tahu banyak tentang penyakit yang dideritanya.
Ny.S dan keluarga mempersepsikan bahwa keluahan yang dideritanya tidak
terlalu membahayakan karena sewaktu-waktu akan sembuh dengan sendirinya.
Ny. S seorang penganut agama islam dan tinggal disuatu wilayah yang
masyarakatnya memiliki beberapa kepercayaan yang dapaat merugikan kesehatan,
misalkan dengan minta air jampi dari orang yang dianggap pintar bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita sementara keluarganya
tidak begitu mempercayainya.
b) Keadaan fisik
Berat badan Ny. S 65 kg, Tinggi badan 157 cm, TD 120/80 mmHg, suhu 38,5C,
Respirasi 20x/menit, Nadi 90x/menit, terlihat lemas.
c) Kesiapan belajar
Ny. S tertarik untuk mengetahui tentang ibu hamil dengan resiko tinggi,
pengetahuan Ny. S tentang ibu hamil dengan resiko tinggi sangat kurang karena
minimnya informasi tentang hal tersebut, Ny. S dapat berkomunikasi
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.
Ketika pertama kali datang ke Puskesmas Ny. S dalam keadaan lemas, ia
mengatakan bahwa hari ini ia tidak bersedia diberi penyuluhan oleh perawat, akan
tetapi ia akan bersedia ketika penyuluhannya dilakukan dirumahnya bersama
keluarganya.
d) Motivasi belajar
Motivasi Ny. S untuk mempelajari tentang ibu hamil dengan resiko tinggi cukup
kuat. Ia mengatakan ingin mengetahui cara mencegah kehamilan dengan resiko
tinggi.
e) Kemampuan membaca
Ny. S mampu membaca dan menulis dengan cukup baik. Ketika diberikan lefleat
tentang kehamilan dengan beresiko tinggi mampu membaca yang baik dan benar,
dan diminta dibacanya kembali. NyS bisa menyebutkan kembali inti dari isi
lefleat tersebut. Ia mengatakan Ny. S lebih menyukai belajar dengan cara tanya
jawab dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah dipahami dan
diingat.
2. Pengkajian faktor pemungkin (Reinforcing)
Di Puskesmas perawat memberikan penyuluhan cara mencegah kehamilan dengan
resiko tingg. Alat bantu penyuluhan seperti leaflet. Rumah Ny. S dekat dengan
Puskesmas dan dapat dijangkau dengan naik ojek.

B. DIAGNOSA MASALAH KEPERAWATAN


Defisit pengetahuan cara mencegah kehamilan dengan resiko tinggi berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dikarenakan pasien belum memahami dan tidak tahu cara
mencegahnya.

C. PERENCANAAN TINDAKAN PENKES (SAP)


1. Pokok Bahasan : Pencegahan Kehamilan dengan resiko tinggi
2. Sub pokok bahasan :
a) Pengertian Kehamilan resiko tinggi
b) Faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi
c) Tanda bahaya Kehamilan resiko tinggi
d) Akibat kehamilan resiko tinggi
e) Cara Pencegahan kehamilan beresiko tinggi
3. Sasaran : Ibu Hamil
4. Waktu : 30 menit
5. Tempat : Di Rumah
6. Pelaksana : Dhea Fadhila S
7. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Ibu Hamil beresiko
tinggi selama 30 menit diharapkan klien dapat memahami dan mengerti tentang
pencegahan kehamilan beresiko tinggi.
b. Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 30 menit Klien mampu :
1) Menjelaskan pengertian Kehamilan resiko tinggi
2) Menjelaskan faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi
3) Menyebutkan Tanda bahaya Kehamilan resiko tinggi
4) Menjelaskan Akibat kehamilan resiko tinggi
5) Menjelaskan Cara Pencegahan kehamilan beresiko tinggi
8. Materi Terlampir
a. Pengertian Kehamilan resiko tinggi
b. Faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi
c. Tanda bahaya Kehamilan resiko tinggi
d. Akibat kehamilan resiko tinggi
e. Cara Pencegahan kehamilan beresiko tinggi
9. Metode
Ceramah dan diskusi
10. Langkah-langkah Kegiatan
No Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Media Waktu
Penyuluhan
1. Pembukaan / 1. Mengucapkan 1. Menjawab 5 Menit
orientasi salam salam
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
identitas diri 3. Memperhatikan
3. Melakukan 4. Memperhatikan
evaluasi validasi 5. memperhatikan
kondisi klien/
data saat ini dan
sebelumnya
4. Mengingatkan
kontrak
(topik,waktu, dan
tempat)
pembelajaran
5. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
2. Pelaksanaan Pelaksanaan : 1. Menyimak Leflet, alat
Isi 1. Definisi virus pengertian dan bahan
covid 19 kehamilan demonstrasi
2. Tanda dan gejala resiko tinggi
virus covid 19 2. Menyimak
3. Penyebab virus faktor
covid 19 terjadinya
4. Pencegahan virus resiko
covid 19 kehamilan
5. Pengobatan virus resiko tinggi
covid 19 3. Tanda bahaya 20 Menit
6. Mendemontrasik kehamilan
an mencuci resiko tinggi
tangan yang baik 4. Menyimak
dan benar akibat
kehamilan
resiko tinggi
5. Menyimak
pencegahan
kehamilan
resiko tinggi
3. Penutup Penutup : 1. Menjawab 11 Menit
1. Mengevaluasi pertanyaan
respon perasaan penyuluhan
klien/pasien 2. Menjawab
terhadap pertanyaan
pembelajaran yang diajukan
2. Mengajukan penyuluhan
pertanyaan 3. Menyimak
terhadap hasil kesimpulan
yang dicapai, pembelajaran
apakah jawaban 4. Mendengarkan
klien/pasien dan
benar atas menerapkan
pertanyaan yang rencana tindak
diajukan lanjut yang
3. Menyimpulkan diberikan
hasil 5. Menjawab
pembelajaran salaam
4. Memberikan
rencana tindak
lanjut
5. Mengucapkan
salam

11. Alat Bantu Belajar (Media)


a. Lefleat yang berisi pengertian kehamilan resiko tinggi, faktor resiko terjadinya
kehamilan resiko tinggi, tanda bahaya kehamilan resiko tinggi, akibat kehamilan
resiko tinggi, cara pencegahan kehamilan resiko tinggi
12. Sumber Refferensi
http://repository.unimus.ac.id/1035/3/12.%20BAB%20II.pdf
http://www.scribd.com/doc/96490021/KEHAMILAN-RESIKO-TINGGI
13. Evaluasi
a. Pertanyaan lisan
1) Pengertian Kehamilan resiko tinggi
2) Faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi
3) Tanda bahaya Kehamilan resiko tinggi
4) Akibat kehamilan resiko tinggi
5) Cara Pencegahan kehamilan beresiko tinggi
b. Klien diminta mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang baik dengan benar.

D. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya
dan komplikasi yang lebih besar baik pada ibu maupun pada janin dalam kandungan
dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak nyamanan dan
ketidak puasan. Dengan demikian untuk mengahadapi kehamilan atau janin risiko
tinggi harus diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan preventif.
Sampai pada waktunya, harus diambil sikap tepat dan cepat untuk menyelamatkan ibu
dan bayinya atau hanya dipilih ibunya saja. Keadaan yang dapat meningkatkan risiko
kematian ibu secara tidak langsung disebut sebagai faktor risiko, semakin banyak
faktor risiko yang ditemukan pada kehamilan maka semakin tinggi pula risikonya.
Komplikasi pada saat kehamilan dapat dikategorikan dalam risiko kehamilan,
sebanyak 90% penyebab kematian terjadi karena komplikasi obstetric yang tidak
terduga saat kehamilan, saat persalinan atau pasca persalinan dan 15% kehamilan
diperkirakan berisiko tinggi dan dapat membahayakan ibu dan janin.

2. Faktor Resiko Kehamilan Resiko Tinggi


a. Tinggi badan Ibu kurang dari 140 cm
b. Hamil pada usia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 16 tahun
c. Berat badan kurang dari 45 kg atau kelebihan berat badan
d. Riwayat merokok dan konsumsi alkohol berlebih
e. Semakin tinggi usia kehamilan, risiko kelainan genetik pada si Kecil akan
meningkat, serta risiko kesulitan saat melahirkan juga akan meningkat. 
f. Berkaitan dengan kehamilan di usia muda, kemungkinan seorang ibu untuk
memperoleh bantuan tenaga kesehatan lebih rendah dan berkaitan dengan belum
matangnya sistem reproduksi, sehingga kehamilan menjadi berisiko.
g. Tinggi badan yang kurang dikaitkan dengan berat badan lahir rendah dan
kemungkinan gangguan saat persalinan.
h. Berat badan Ibu yang kurang akan berkaitan dengan bayi lahir rendah serta
peningkatan risiko si Kecil mengalami gagal nafas dan komplikasi.
i. Berat badan berlebih berkaitan dengan risiko menderita preeklampsia, diabetes
selama masa kehamilan, berat badan bayi berlebih sehingga memungkinkan
kesulitan persalinan.  

3. Tanda Bahaya kehamilan Resiko Tinggi


a. Sakit kepala hebat
Sakit kepala ini tidak bisa sembuh walaupun sudah cukup beristirahat. Hal ini
dapat dicurigai sebagai gejala preeklamsia dan jika tidak diatasi, dapat
menyebabkan kejang, stroke, dan koagulopati.
b. Demam Tinggi
Demam tinggi pada ibu hamil biasanya disebabkan karena infeksi atau malaria.
Demam tinggi biasanya membahayakan keselamatan jiwa ibu bisa menyebabkan
keguguran atau kelahiran.
c. Muntah terus menerus
Keadaan mual atau muntah yang berlebihan merupakan salah hal yang perlu
diwaspadai oleh wanita yang sedang hamil.
d. Penglihatan kabur
Tingkat ketajaman penglihatan ibu dapat berkurang saat hamil, salah satunya
dipengaruhi oleh faktor hormonal. Perubahan penglihatan yang menjadi
mendadak, seperti pandangan kabur, terbayang, atau berkunang- kunang, dapat
mengancam jiwa.
e. Bengkak pada muka, tangan dan kaki
Biasanya pembengkakan terjadi pada tungkai bawah, yang disebabkan penekanan
rahim yang membesar sering dengan bertambahnya usia kehamilan. Hal ini
tampak saat usia kehamilan semakin tua, jika pembengkakan juga terjadi pada
tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai kejang. Ini bisa
membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.
f. Mudah terjadi infeksi
Keadaan gizi buruk, tingka sosial ekonomi rendah, dan stres memudahkan terjadi
infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
g. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam
kandungan
h. Gerakan janin berkurang
Keadaan ini tanda bahaya pada janin
i. Perdaharan
Pendarahan adalah salah satu kejadian yang menakutkan selama kehamilan.
Perdarahan ini bisa bervariasi mulai dari jumlah yang sangat kecil (bintik-bintik)
sampai pendarahan hebat dengan gumpalan dan kram perut.

4. Akibat Kehamilan Resiko Tinggi


a. Bayi premature
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim
yang belum siap dalam suatu proses kehamilan.
b. BBLR
Berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi oleh kurangnya gizi saat hamil
dan umur ibu yang belum 20 tahun.
c. Abortus
Disebabkan oleh banyak faktor diantaranya ialah kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi, kelainan pada plasenta dan penyakit pada ibu.
d. IUFD
kondisi janin yang meninggal di dalam kandungan setelah kehamilan berusia 20
minggu. 
e. Partus macet/lama
persalinan yang ditandai tidak adanya pembukaan serviks dalam 2 jam dan tidak
adanya penurunan janin dalam 1 jam. Partus lama ( partus tak maju ) berarti
meskipun kontraksi uterus kuat, janin tidak dapat turun karena faktor mekanis.
f. HPP
Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah
dari jalan lahir segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan
jumlah wajar merupakan hal yang normal terjadi, hal ini disebut lochia.
g. Eklamsi /preeklamsi
gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan
protein yang tinggi dalam urine. Kondisi ini dapat membahayakan organ-organ
lainnya, seperti ginjal dan hati. Jika tidak diobati, preeklamsia dapat
menjadi eklamsia. Eklamsia adalah kondisi preeklamsia yang disertai kejang
h. Kematian Ibu yang Tinggi
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan dan
infeksi (Rochayati, 2011).

5. Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi


a. Makan-makanan bergizi seimbang
b. Istirahat yang cukup
c. Senam Hamil
d. Hindari stress dengan tidak berfikir berat
e. Merawat payudara
f. Menjaga kebersihan tubuh dan gigi
g. Minum tablet tambah darah
h. Periksa kehamilan secara teratur. Periksa kehamilan minimal 4 kali selama
kehamilan : 1 kali pada trimester pertama. 1 kali pada trimester kedua. 2 kali pada
trimester ketiga
i. Apabila timbul keluhan atau tanda-tanda bahaya kehamilan muda ataupun tua
segera pergi ke bidan, puskesmas, atau RS terdekat.

Anda mungkin juga menyukai