Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Madrasah dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan.......................................................2
B. Fungsi Madrasah Dalam Menstransmisikan Ilmu Pengetahuan Islam......................8
C. Peranan Ulama Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam..............................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................11
A. Simpulan...................................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
Daftar Pustaka......................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan islam mempunyai sejarah yang panjang dalam pengertian seluas-
luasnya, pendidikan islam berkembang seiring dengan kemunculan islam itu sendiri.
Dalam konteks masyarakat Arab, di mana islam lahir dan pertama kali berkembang,
kedatangan islam lengkap dengan usaha-usaha pendidikan merupakan transformasi
besar. Sebab masyarakat Arab pra Islam pada dasarnya tidak mempunyai sistem
pendidikan formal. Pendidikan yang berlangsung dapat dikatakan umumnya bersifat
informal, dan ini pun lebih berkaitan dengan upaya-upaya dakwah islamiyah,
penyebaran dan penanaman dasar-dasar kepercayaan dan ibadah islam.
Keberadaan madrasah dalam pendidikan Islam turut mewarnai pengembangan
ilmu pengetahuan Islam. Hal ini terbukti dari banyaknya ilmu pengetahuan yang
berkembang baik pada masa Dinasti Umayyah maupun Dinasti Abbasiyah. Ada juga
madrasah yang mengkhususkan diri mempelajari satu disiplin ilmu tertentu, misalnya
madrasah nahwu, madrasah tafsir atau madrasah hadits yang pada gilirannya
membawa perkembangan pada ilmu-ilmu tersebut. Dengan demikian madrasah
merupakan media atau wadah pengembangan ilmu pengetahuan Islam. Para alumni
yang dihasilkan madrasah turut pula menjadikan ilmu pengetahuan Islam berkembang.
Mereka mengembangkan ilmu-ilmu tersebut dalam karirnya di berbagai lembaga
maupun kehidupan bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Madrasah Dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Islam ?
2. Apa Sajakah Fungsi Madrasah Dalam Mentranmisikan Ilmu Pengetahuan
Agama Islam ?
3. Apa Sajakah Peranan Ulama Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
Madrasah yang didirikan pertama kali di zaman Rasullulah SAW. Adalah Daar al –
Aqram di Makkah dan guru pertamanya adalah Rasullulah SAW sendiri , dan murid –
murid pertamanya adalah para sahabat nabi terpilih. Kurikulum yang diajarkan di
madrasah pertama ini adalah Ayat – ayat Al – Quran yang turun dibawa oleh malaikat
Jibril ke dalam hati Rasullulah SAW. Adapun metode pengajian yang digunakan
adalah dengan menjelaskan ayat, menafsirkan dan menganalisis dalam bentuk
ceramah, demonstrasi, praktikum dan praktik – praktik lainnya.
Tafsir adalah penjelasan terhadap ayat-ayat Al- Quran. Ada dua bentuk tafsir
yaitu tafsir bi al matsur (ayat Al-Quran ditafsirkan dengan ayat ayat Al-Quran lainnya
atau oleh hadis) dan tafsir bi al rayi’ yaitu (penafsiran Al-Quran dengan berbgai
disiplin ilmu selain ayat Al-Quran dan hadis atau dengan ijtihad)
Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammd SAW
baik berupa perkataan, perbuatan atau persetujuan terhadap sesuatu yang ia lihat atau
yang diceritakan kepadanya. Sedangkan ilmu hadis adalah ilmu tentang kaidah-kaidah
1
Ibid, hlm. 202
untuk mengetahui tentang keshahihan atau kelemahan hadis, cara mendapatkannya dan
menyampaikannya pada orang lain.
Hadis adalah sumber syariat islam kedua setelah Al-Quran. Fungsi hadis setelah
Al-Quran adalah sebagai petunjuk praktis teoritis aplikatif. pada masanya, Nabi
Muhammad melarang para sahabat menulis hadis.
Fikih
Fikih ilmu untuk mengetahui hukum-hukum Allah SWT. Yang berkaitan dengan taklif
orang-orang mukallaf, mengenai yang wajib,sunnah,haram,makruh,mubah dan lainnya.
Pada masa Rasullulah SAW hukum-hukum islam ini dapat diketahui dan
ditanyakan langsung kepada beliau, karena Rasullulah adalah sumber utama tasri’.
Bahkan diberbagai kasus, pertanyaan para sahabat menjadi dasar turunnya wahyu dari
Allah SWT. Jadi pada masa rasul, fikih tidak menjadi problema karena sumber
utamanya dengan mudah bisa diakses tanpa harus berijtihad. Pasca masa rasullah,
apabila para sahabat dan tabi’in hendak menetapkan hukum, pertama mereka mencari
al-quran. Bila tidak diketemukan, mereka mencari di hadis rasul. Bila tidak juga
diketemukan maka mereka berijtihad. 3
2
Ramyulis, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2012) hlm. 134
3
Ibid, hlm. 136
Nahwu
Ilmu nahwu adalah ilmu tata bahasa, bahasa arab. Pada masa Rasullulah SAW,
bahasa arab masih terjaga keaslianya, bahkan al-quran dihafal dengan baik oleh para
sahabat, begitupun pada masa Abu Bakar. Pada masa khalifah Umar Ibn Khataab,
wilayah islam berkembang keberbagai penjuru dunia, maka banyak orang-orang bukan
arab masuk islam. mereka membaca Al-Quran dan meriwayatkan hadis dalam bahasa
arab, namun sebagian diantara mereka tidak menguasai bahasa arab dengan baik,
akibatnya terjadilah kesalahan dalam membaca dan mengartikannya.
Pada masa ali bin abi thalib, beliau menginstruksikan kepada Abu Aswad Al
Duali untuk menyusun kaidah ilmu nahwu. Oleh sebab itu, disepakatai bahwa penyusun
ilmu nahwu adalah Al-Dualit. Ilmu nahwu ini kemuian berkembang pada masa
Abbasiyah (132 H) di Baghdad, Kuffah dan Basrah, hingga kemudian dua aliran nahwu
yaitu Mahzab Basrah dengah tokohnya Ibn Ahmad dan Sibawarch dan Mahzab Kufah
dengan tokohnya Al Kisaaiy dan Al Faraa.4
Matematika
Struktur angka ini lebih praktis dari struktrur angka yang diciptakan oleh orang-
orang romawi. Dalam struktur ini setiap digit mempunyai arti satuan, puluhan, ratusan,
ribuan, dan seterusnya, bandingkan dengan struktur angka romawi yang untuk
menuliskan 383 harus ditulis CCCLXXXIII.
4
Ibid, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, hlm. 205
Ilmu Kedokteran
a. Ibn Al-Haitsan, ahli kedokteran mata, ia adalah orang yang pertama yang
menjelaskan fungsi mata dengan penjelasan yang sangat jelas dan menjelaskan
juga fungsi retina dan cara kerja syaraf-syaraf mata.
b. Ali Ibn Isa, ahli kedokteran mata, ia adalah pengarang kitab fazkiat, Al-
Kahhalin yang terus di ajarkan di Eropa sampai abad 18 M
c. Ar-Razi adalah seorang tokoh kedokteran yang dapat mencapai puncak
prestasinya dan menjadi dokter khalifah pada waktu itu. Ia bahkan menjadi
rujukan para dokter lain dan mahasiswa kedkokteran untuk bertanya tentang
ilmu kedokteran dan penyembuhan penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan.
d. Ibnu Sina adalah tokoh kedokteran muslim yang termasyhur. Buktinya Al-
Qonun merupakan rujukan terpenting dan terlengkap di dunia kedokteran,
bahkan orang-orang eropa menamakan kitab ini sebagai ensiklopedia
kedokteran karena mencakup penyakit TBC, penyakit kaki gajah, penyakit
cacing dan bahayanya. Al-Qanun dicetak di Eropa pada tahun 1593, dicetak
ulang sebanyak lima belas kali dalam bahasa latin yang kemudian menjadi buku
utama di fakultas-fakultas kedokteran di Eropa hingga akhir abad ke 16 Masehi.
Geografi
Umat islam pada awal abad ke 3 Hijriyah telah mengenal geografi. Tokoh utama
georgrafi muslim adalah Al-Bakhi ibn Khardazbah (934 M), pengarang buku al-
Masalik wa Al-Malik yaitu kitab yang menjelaskan perjalanan laut dari basrah ke india
dan terus ke cina.
Tokoh geografi muslim yang kedua adalah Al-Yakub yang menulis kitab Al-
Buldan. Kitab ibni memuat geografi berbagai negara di dunia yang mencakup
teritorialnya, penduduknya bahkan pengahsilannya. Kitab ini menjadi kitab ilmu bumi
terlangkap pada masa itu.
Sejarah
Sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan yang mendapat perhatian khusus dari
umat islam. Mereka sangat antusias untuk mengetahui sejarah/sirah Nabi Muhammd
SAW, kemudian sejarah penaklukan wilayah-wilayah di sekitar Arabia atau bahkan
belahan dunia lain.
5
Abudin Natta, Sejarah Pendidikan Islam, Pada Periode Klasik dan Pertengahan, (Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 178
Kebangkitan Ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.
Berikut ini kronologi Keahlian para pelajar pada Dinasti Abbasiyah, khususnya
pada masa khalifah Al-Ma'mun.
6
Ibid, hlm. 179-180
13 Al-Jahizh ( 776-869 M ) Sastrawan
14 Imam Bukhari ( 810-870 M ) Hadits
15 Hunayn Ibn Ishaq ( 809-873 M ) Fisika dan Kedokteran
16 Ar-Razi ( 865-925 M) Kedokteran
17 Al-Bakhli Ibn Khardazbah ( 934 M) Geografi
18 Ibna Sina ( 980 -1037 Kedokteran
Karena, dapat kita simpulkan bahwa madrasah memiliki fungsi dan peran yang
besar dalam mentransmisikan ilmu pengetahuan Islam. Adapun jenis
pentranmisiannya adalah sebagai berikut :8
7
Syalabi, Sejarah Perkembangan Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 2002), hlm. 156
8
Ibid, hlm. 157
yang ditransmisikan oleh madrasah adalah; Al-Qur'an dan tafsirnya, hadits dan
ilmu haditsnya, fiqih dan ushul fiqihnya, ilmu kalam dan bahasa Arab yang
meliputi nahwu, sharaf, balaghah sebagai penunjangnya.
2. Cara Madrasah Mentransmisikan Ilmu Pengetahuan Islam
Di antara madrasah yang cukup populer di masanya adalah madarasah
Nizhamiyah. Bagaimana cara madrasah ini mentransmisikan ilmu pengetahuan
Islam, yaitu dengan menyelenggarakan ujian. Namun pernanan guru masih
sangat mendominasi oleh karena besarnya pengaruh guru secara individual.
Misalnya, ijazah yang seharusnya dikeluarkan atas nama madrasah, tapi
dikeluarkan atas nama guru. Namun demikian dalam hal ini tidak berarti bahwa
madrasah tidak mempunyai fungsi strategi terhadap tansmisi ilmu.
Adapun alur transmisi ilmu pengetahuan di madrasah secara umum dapat dibagi
menjadi 2 bagian:9
a. Transmisi Lewat Lisan
Dunia pendidikan Islam zaman klasik berkeyakinan bahwa belajar kepada
syaikh secara pribadi dan langsung mendengar uraian (bayan) dari syaikh tidak hanya
membaca karya-karya tulisnya dianggap sebagai metode transmisi yang paling baik.
Seorang murid tidak dianggap cukup hanya membaca teks karya gurunya sendiri.
Metode ini dilaksanakan dengan cara guru membaca teks kemudian mensyarahnya dan
murid mendengarkan dan menyimak dengan seksama.
b. Transmisi Lewat Tulisan
Upaya transmisi lewat tulisan ini dilakukan karena pada masa itu harga
kitab/buku sangat mahal, sehingga seorang murid yang berkeinginan memiliki sebuah
buku/kitab maka tidak ada jalan lain kecuali ia harus menyalin dari kitab gurunya.
Usaha keras ini menjadi alasan dan bukti akan adanya transmisi ilmu pengetahuan
lewat tulisan.
BAB III
10
Ibid, Sejarah Pendidikan Islam, Pada Periode Klasik dan Pertengahan, hlm. 198
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada juga madrasah yang mengkhususkan diri mempelajari satu disiplin ilmu
tertentu, misalnya madrasah nahwu, madrasah tafsir atau madrasah hadits yang pada
gilirannya membawa perkembangan pada ilmu-ilmu tersebut. Dengan demikian
madrasah merupakan media atau wadah pengembangan ilmu pengetahuan Islam. Para
alumnus yang dihasilkan madrasah turut pula menjadikan ilmu pengetahuan Islam
berkembang. Mereka mengembangkan ilmu-ilmu tersebut dalam karirnya di berbagai
lembaga maupun kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian untuk
menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang kisah peradabann Khakifah Abu
Bakar. Semoga isi makalah ini dapat dipahami dengan baik dan kita semua memperoleh
ilmunya. Kami juga memohon kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan
makalah dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Natta. 2004. Sejarah Pendidikan Islam, Pada Periode Klasik dan
Pertengahan, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Ramyulis. 2012. Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia
Suwito dan Fauzan .2003. Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Jakarta: Prenanda
Media, 2005
Syalabi. 2002. Sejarah Perkembangan Islam, Jakarta : Bulan Bintang