Anda di halaman 1dari 3

Faktor risiko berupa pola makan, nutrisi, obesitas, aktivitas fisik, dan ekspresi gen dapat

menyebabkan penyakit tidak menular. Dalam hal ini kelima faktor tersebut dapat 
mempengaruhi dengan 8 mekanisme : 
Pertama yaitu dapat menyebabkan gangguan pada poliferasi atau sel tidak tumbuh
maka dapat menyebabkan penyakit degenerasi. 
Kedua yaitu Siklus sel, apabila konsumsi makanan yang tidak sehat, adanya imun atau
inflamasi, terganggunya proses dna repair mampu menyebabkan penyakit tidak
menular. 
Ketiga adanya metabolisme karsinogen, contohnya yaitu mengkonsumsi makanan yang
mengandung pengawet. Makanan tersebut dapat menghasilkan bahan makanan yang
bersifat karsinogen (bahan antioksiden tinggi) sehingga apabila terlalu banyak
mengkonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan kanker (penyakit tida menular)
Keempat, yaitu melalui mekanisme apoptosis. Apoptosis disini adalah kematian sel yang
disengaja atau diprogram. Apabila ada infeksi, sel rusak apoptosis tidak terjadi sehingga
dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti kanker, dan jantung
koroner. Contohnya pertumbuhan jari - jari tangan yang terhambat dikarenakan proses
apoptosis yang terhambat. 
Kelima, yaitu melalui mekanisme peradangan dan imunitas terganggu. Contohnya
adalah alergi penyakit auto imun, penyakit inflamasi kronis contohnya gastritis. 
Keenam yaitu melalui mekanisme gangguan diferensia. Perubahan sel muda menjadi
sel dewasa mengalami deferensiasi, apabila mengalami gangguan, maka akan
menyebabkan anemia plastik (sel tidak berkembang) atau contohnya pada sel yang
berdeferensiasi berlebihan yaitu kanker. 
Ketujuh adanya hormon regulasi contohnya diabetes 
Kedelapan yaitu melalui mekanisme DNA repair, dimana kelima faktor tadi
menyebabkan adanya kesalahan DNA dalam menerjemahkan, sehingga dapat
menyebabkan mutasi dan muncul penyakit kanker. 

Menurut Teori Trias Epidemiologi suatu penyakit dapat dipengaruhi oleh 3 faktor yang
saling berhubungan, yaitu agent, host dan environment (lingkungan). Penyakit stunting
sendiri adalah penyakit kurangnya asupan nutrisi pada bayi/anak yang  dapat
menyebabkan kegagalan pertumbuhan. Penerapan teori Trias Epidemiologi ini dalam
munculnya penyakit stunting adalah :
1. Agent (Penyebab atau sumber penyakit). Penyakit stunting dapat disebabkan oleh
unsur atau faktoer biologi yaitu adanya mikroorganisme pada makanan contohnya, yang
dapat menyebabkan penyakit infeksi dan mampu menghambat penyerapan nutrisi
sehingga dapat menyebabkan stunting. Selain, faktor biologi ada juga faktor lain yaitu
faktor nutrien seperti makanan berpengawet dan juga makanan karsinogenik. 
2. Host. Host ini adalah faktor dari kondisi manusianya itu sendiri, sehingga dapat
menyebabkan penyakit stunting. Salah satu contohnya adalah karakteristik demografis
dari seseorang, jika sesorang memiliki status pendidikan yang rendah maka
pengetahuan terkait perilaku kesehatan untuk mencegah stunting juga dapat dikatakan
rendah. Selain itu ada juga karakteristik sosio-ekonomi, dimana jika suatu keluarga
memiliki tingkat pendapatan yang rendah maka kemampuan untuk memnuhi kebutuhan
gizi pun akan rendah atau tidak mencukupi. 
3. Lingkungan. Faktor lingkungan sangat menentukan hubungan interaksi antara
manusia dengan faktor penyebab stunting. Faktor lingkungan dapat dibagi menjadi tiga
bagian utama yaitu 
a. lingkungan fisik, dalam hal ini dapat berupa iklim atau cuaca yang dapat
mempengaruhi kondisi imunitas seorang bayi sehingga sesuai dengan teori WHO,
apabila terjadi penyakit infeksi atau rendahnya imun dapat berkontribusi dalam
menyebbakan munculnya suatu penyakit. 
b. Lingkungan biologi, disini adalah peran makhluk hidup seperti tumbuhan, dan hewan
dapat menyebabkan penyakit stunting. Salah satu contohnya adalah sumber makanan
baik hewani ataupun anabati yang terbatas dapat menurunkan angka kecukupan gizi
bagi anak sehingga dapat menyebabkan stunting. 
c. Lingkungan sosial, disini adalah adanya urbanisasi seperti kepadatan penduduk dan
perkembangan ekonomi yang secara tidak langsung dapat menyebabkan penyakit
stunting karena, kesulitan dalam memenuhi nutrisi bagi anak.

Burden akibat adanya penyakit stunting adalah dampak penyakit stunting pada populasi,
yang dapat dilihat dari Angka kematian, biaya perawatan, disabilitas dan lain
sebagainya.  Penentuan burden disease atau dampak menurut WHO , dapat diukur
dengan dua komponen yaitu QALY (Quality Adjusted Life Years) dan DALY(Disability
Adjusted Life Year). DALY disini adalah prinsip penghitungan burden atau dampak
dengan menghitung kesenjangan anatara harapan dengan status kesehatan.
Sedangkan QALY adalah jumlah usia kehidupan yang sepenuhnya dalam keadaan
sehat yang hilang karena penyakit atau faktor risiko tertentu. 
Penyakit stunting adalah salah satu penyakit dengan faktor risiko yang beragam atau
multifaktor. Salah satu fsktor risikonya adalah  kurangnya nutrisi atau gizi pada
anak. Kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
menyebabkan kegagalan perkembangan organ atau disability. Ada 1,5 juta (15 persen)
kematian anak di bawah usia lima tahun dan 55 juta Disability-Adjusted Life Years
(DALY) yang disebabkan oleh stunting.
Selain kekurangan nutrisi pada anak, faktor risiko yang lain yang dapat menyebabkan
burden disease adalah Chronic Fatigue Syndrome (CFS) pada ibu selama kehamilan dapat
meningkatkan angka kematian pada ibu hamil, bayi, dan juga dapat menyebabkan malnutrisi
transgenerasi. 

Anda mungkin juga menyukai