PEMBAHASAN
Hasil penelitian bahwa responden pada lansia yang IMT normal jumlah
responden 105 dengan presentase (62.1%) pada lansia yang IMT kurang
Uji Spearmans pada IMT yaitu p value = 0.004 (<0.05), yang artinya ada
dengan nilai p=0,049 (p<0,05) dan nilai OR= 1,82. Penelitian yang dilakukan
yang masuk lebih ataupun kurang, jika kalori masuk berlebih maka
35
36
dan juga faktor yang berkaitan. Semakin besar massa tubuh akan
yang akan memasok oksigen dalam tubuh. Setelah itu pada dinding arteri
aktifitas fisik berat jumlah responden 40 dengan presentase (23.7%), dan pada
(34.9%). Hasil analisa Uji Spearmans pada aktifitas fisik dengan hipertensi
aktivitas fisik jalan pagi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.
aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dengan
tekanan darah saat dilakukan secara teratur. Namun juga bisa meningkatkan
kerja jantung. Pada organ tubuh yang jarang gerak akan cenderung beresiko
mengalami kenaikan berat badan. Berat badan dapat juga menaikan atau
(Sulistiyowati, 2014).
dan juga akan meningkatkan kerja jantung menjadi kuat serta menurunkan
tekanan darah. Gerakan aktivitas fisik yang teratur memperkuat kerja jantung
turun. Jantung akan memompa lebih keras lagi saat aktifitas fisik dilakukan
(Andria, 2013).
2012).
Jika badan kita selalu bergerak maka jantung yang memompa darah
peran penting yang akan menjadi penentu untuk menentukan seberapa besar
dapat dikatakan sebagai faktor resiko karena kejadian hipertensi lebih banyak
39
pada kembar monozigot (satu sel telur) daripada heterozigot (berbeda sel
telur). Namun jika dibiarkan tanpa adanya penanganan dan intervensi lebih
lanjut atau terapi pada sifat genetik esensial, maka secara ilmiah akan
dampak atau paparan yang terjadi resiko hipertensi dalam tubuh. Saat
keluarga sudah mengetahui jika orang tua ada yang menderita hipertensi
hidup yang sehat. Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian yang
dilakukan oleh Malonda, dkk (2012), menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
Harianto dan Pratomo (2013) mendapatkan bahwa tidak ada hubungan antara
dengan hipertensi yaitu p value = 0.986 (<0.05), yang artinya tidak ada
dilakukan oleh Malonda, dkk (2012), menunjukan bahwa tidak ada hubungan
40
yang bermakna antara asupan natrium dan kejadian hipertensi, dimana nilai
pada pembuluh darah akan terjadi akibat bertambahnya volume darah dalam
tubuh, jika fleksibilitas asteroklerosis juga turun. Pada orang yang menderita
mengurangi konsumsi garam setidaknya 2/3 sendok teh sehari. Namun setiap
pengecap pun berbeda. Jika pada lansia sering kali mereka tiak merasakan
mengkonsumsi roti dan biskuit yang justru menambah banyak garam dalam
tubuh.
natrium. Selain itu pada saat mereka masak, mereka jarang mencampurkan
bumbu penyedap rasa masakan seperti (MSG), kecap, dan saos botolan. Saat
berbahan alami yang diperoleh dari hasil kebun seperti jahe, kunyit, pala,
E. Keterbatasan Penelitian
Hambatan yang ditemui dalam penelitian ini adalah kesulitan pada saat
berkomunikasi, misalnya jika ada istilah yang sulit untuk dimengerti, maka
pelan-pelan, dengan bahasa yang lugas, dan mudah dipahami oleh lansia.
F. Implikasi Penelitian
Penelitian ini dapat dilakukan oleh para perawat dan tenaga kesehatan