Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas

Bangetayu Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Desember

2019 sampai dengan tanggal 17 Januari 2020. Penelitian ini mengambil sampel

pada lansia di Puskesmas Bangetayu, dengan jumlah responden sebanyak 169

orang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Antara Aktivitas

Fisik Dan IMT Dengan Derajat Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja

Puskesmas Bangetayu Kota Semarang.

A. Analisa Univariat

1. IMT

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Resiko


IMT Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang
(N=169)
IMT Frekuensi (f) Persentase%
Kurang BB 48 28.4
Normal 105 62.1
Obesitas 16 9.5
Total 169 100.0

Tabel 4.2 menunjukkan hasil penelitian bahwa responden yang

IMT normal jumlah responden 105 dengan presentase (62.1%, pada

responden yang IMT kurang jumlah responden 48 dengan presentase

(28.4%), dan responden dengan IMT obesitas jumlah responden 16

dengan presentase (9.5%).

30
31

2. Aktifitas Fisik

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Resiko


Aktifitas Fisik Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota
Semarang (N=169)
Aktifitas fisik Frekuensi (f) Persentase%
Ringan 59 34.9
Sedang 70 41.4
Berat 40 23.7
Total 169 100.0

Tabel 4.3 menunjukkan hasil penelitian bahwa responden yang

aktifitas fisik sedang jumlah responden 70 dengan presentase (41.4%),

responden yang aktifitas fisik berat jumlah responden 40 dengan

presentase (23.7%), dan responden dengan aktifitas fisik ringan jumlah

responden 59 dengan presentase (34.9%).

3. Genetik

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Resiko


Genetik Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota
Semarang (N=169)
Genetik Frekuensi (f) Persentase%
Ya 160 94.7
Tidak 9 5.3
Total 169 100

Tabel 4.3 menunjukkan hasil penelitian bahwa responden yang

dengan riwayat keturunan jumlah responden 160 dengan presentase

(94.7%), dan yang tidak mempunyai riwayat keturunan responden 9

dengan presentase (5.3%).


32

4. Konsumsi Garam

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Resiko


Konsumsi Garam Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu
Kota Semarang (N=169)
Konsumsi Garam Frekuensi (f) Persentase%
<2400 mg/hr 29 17.2
>2400 mg/hr 140 82.8
Total 169 100

Tabel 4.4 menunjukkan hasil penelitian bahwa responden yang

mengkonsumsi garam <2400 jumlah responden 29 dengan presentase

(17.2%), dan responden yang mengkonsumsi garam >2400 jumlah

responden 140 dengan presentase (82.8%).

5. Derajat Hipertensi

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Hipertensi


Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang
(N=169)
Derajat Hipertensi Frekuensi (f) Persentase%
Ringan 31 18.3
Sedang 92 54.4
Berat 46 27.2
Total 169 100.0

Tabel 4.5 menunjukkan hasil penelitian bahwa responden yang

hipertensi sedang jumlah responden 92 dengan presentase (54.4%),

responden yang hipertensi berat jumlah responden 46 dengan presentase

(27.2%), dan responden dengan hipertensi ringan jumlah responden 31

dengan presentase (18.3%).


33

B. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menggambarkan variabel yang diteliti

yaitu konsumsi garam, berat badan, aktifitas fisik, dan genetik.

Tabel 4.6. Hasil Analisa Uji Spearmans Responden Variabel IMT Pada
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota
Semarang
Derajat Hipertensi Total
P
IMT Ringan Sedang Berat r
Value
N % N % N % N %
Kurang BB 6 19.4 18 19.6 24 52.2 48 28.4
Normal 23 74.2 64 69.6 18 39.1 105 62.1 0,004 0.079
Obesitas 2 6.5 10 10.9 4 8.7 16 9.5
Total 31 18.3 92 54.4 46 27.2 100 100

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil analisa Uji Spearmans pada IMT

yaitu p value = 0.004 (<0.05), yang artinya ada hubungan signifikan.

Tabel 4.7. Hasil Analisa Uji Spearmans Responden Variabel Aktivitas


Fisik Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu
Kota Semarang
Derajat Hipertensi
Aktivitas Total
Ringan Sedang Berat P Value r
fisik
N % N % N % N %
Ringan 7 22.6 31 33.7 21 45.7 59 34.9
Sedang 13 41.9 41 44.6 16 34.8 70 41.4 0,030 0.077
Berat 11 6.5 20 21.7 9 19.6 40 23.7
Total 31 18.3 92 54.4 46 27.2 100 100

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil analisa Uji Spearmans pada

aktifitas fisik dengan hipertensi yaitu p value = 0.030 (<0.05), yang artinya

ada hubungan signifikan.

Tabel 4.8. Hasil Analisa Uji Koefisien Kontingensi Responden Variabel


Genetik pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu
Kota Semarang.
Derajat Hipertensi
Genetik (r) Nilai p
Ringan Sedang Berat
Ya 31 84 45
0.165 0.940
Tidak 0 8 1
Total 31 92 46
34

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil analisa Uji Koefisien Kontingensi

pada genetik dengan hipertensi yaitu p value = 0.940 (<0.05), yang artinya

tidak ada hubungan signifikan.

Tabel 4.9 Hasil Analisa Uji Koefisien Kontingensi Responden Variabel


Konsumsi Garam pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangetayu Kota Semarang.
Derajat
Konsumsi
Hipertensi (r) Nilai p
Garam
Ringan Sedang Berat
<2400 5 16 8
0.013 0.986
>2400 26 76 38
Total 31 92 46

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil analisa Uji Koefisien Kontingensi

pada konsumsi garam dengan hipertensi yaitu p value = 0.986 (<0.05), yang

artinya tidak ada hubungan signifikan.

Anda mungkin juga menyukai