Anda di halaman 1dari 34

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Halusinasi

1. Pengertian

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana klien


mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan.K|ien merasakan stimulus
yang sebetulnya tidak ada (Damaiyanti, 2008).Halusinasi adalah persepsi
yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar. Walaupun tampak sebagai
sesuatu yang ”khayal”, halusinasi sebenamya merupakan bagian dari
kehidupan mental penderita yang ”teresepsi"(Yosep, 2010).

Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang


datang disertai gangguan respon yang kurang, berlebihan, atau distorsi
terhadap stimulus tersebut (Nanda-I, 2012).

2. Etiologi

a. Faktor Predisposisi

Menurut Yosep (2010) faktor predisposisi klien dengan halusinasi adalah:

1). Faktor Perkembangan, Tugas perkembangan klien terganggu misalnya


rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu
mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan Iebih rentan
terhadap stress.

2). Faktor Sosiokultural, Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya


sejak bayi akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada
lingkungannya.

3). Faktor Biologis, Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan


jiwa. Adanya stress yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam

1
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik
neurokimia. Akibat stress berkepanjangan menyebabkan teraktivasinya
neurotransmitter otak.

4). Faktor Psikologis, Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab
mudah terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh
pada ketidakmampuan klIien dalam mengambil keputusan yang tepat demi
masa depannya.Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam
nyata menuju alam hayal.Faktor Genetik dan Pola Asuh.

Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua
schizofrenia cenderung mengalami skizofrenia.Hasil studi menunjukkan
bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh
pada penyakit ini.

b. Faktor Presipitasi

1). Perilaku, Respons klien terhadap halusinasi dapat berupa curiga,


ketakutan, perasaan tidak aman, gelisah dan bingung, perilaku menarik diri,
kurang perhatian, tidak mampu mengambll keputusan serta tidak dapat
membedakan keadaan nyata dan tidak nyata. Menurut Rawlins dan
Heacock, 1993 mencoba memecahkan masalah halusinasi berlandaskan
atas hakikat keberadaan seorang individu sebagaimakhluk yang dibangun
atas dasar unsur-unsur bio-psiko-sosio-spintual. Sehinggahalusinasi dapat
dilihat dari lima dimensi yaitu:

a). Dimensi fisik Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik
seperti kelelahan yang luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga
delirium, intoksikasi alkohol dan kesulitan untuk tidur dalam waktu yang
lama.

b) Dimensi emosional Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem


yang tidak dapat diatasi merupakan penyebab halusinasi itu terjadi, isi dari
halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan menakutkan. Klien tidak

2
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
sanggup lagi menentang perintah tersebut hingga dengan kondisi tersebut
klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan tersebut.

c) Dimensi intelektual Dalam dimensi intelektual ini menerangkan bahwa


individu dengan halusinasi akan memperlihatkan adanya penurunan fungsi
ego. Pada awalnya halusinasi merupkan usaha dari ego sendiri untuk
melawan impluls yang menekan, namun merupakan suatu hal yang
menimbulkan kewaspadaan yang dapat mengambi! seluruh perhatian klien
dan tak jarang akan mengontol semua perilaku klien.

d) Dimensi social, Klien mengalami gangguan interaksi sosial dalam fase


awal dan comforting, klien menganggap bahwa hidup bersosialisasi dialam
nyata sangat membahayakan. Klien asyik dengan halusinasinya, seolah-
olah ia merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan akan interaksi
sosial, control diri dan harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata.
lsi halusinasi dijadikan kontrol oleh individu tersebut, sehingga jika
perintah halusinasi berupa ancaman, dirinya atau orang lain individu
cenderung keperawatan klien dengan mengupayakan suatu proses interkasi
yang menimbulkan pengalaman interpersonal yang memuaskan, serta
mengusahakan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu berinteraksi
dengan lingkungannya dan halusinasi tidak berlangsung.

4) Dimensi spiritual, Secara spiritual klien halusinasi mulai dengan


kehampaan hidup, rutinitas, tidak bermakna, hilangnya aktivitas ibadah dan
jarang berupaya secaraspiritual untuk menyucikan diri, irama sirkardiannya
terganggu, karena ia sering tidur larut malam dan bangun sangat siang. Saat
terbangun merasa hampa dan tidak jelas tujuan hidupnya.Ia sering memaki
takdir tetapi Iemah dalam upaya menjemput rejeki, menyalahkan
lingkungan dan orang Iain yang menyebabkan takdirnya memburuk.

3. Tanda dan Gejala

Menurut Hamid (2000) perilaku klien yang terkalt dengan halusinasi adalah
sebagai berikut:

3
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
a. Bicara sendiri.

b. Senyum sendiri.

c. Ketawa sendiri.

d. Menggerakkan bibir tanpa suara.

e. Pergerakan mata yang cepat.

f. Respon verbal yang lambat.

g. Menarik diri dari orang Iain.

h. Berusaha untuk menghindari orang lain.

i. Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata.

j. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah.

k. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik.

l. Berkonsentrasi dengan pengalaman sensori.

m. Sulit berhubungan dengan orang Iain.

n. Ekspresi muka tegang.

o. Mudah tersinggung, jengkel dan marah.

p. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat. Tampak tremor dan


berkeringat.

q. Perilaku panik.

r. Agitasi dan kataton.

s. Curiga dan bermusuhan.

t. Bertindak merusak diri, orang Iain dan lingkungan. Ketakutan

u. Tidak dapat mengurus diri

4
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
v. Biasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang.

4. Psikopatologi

Psikopatologi dari halusinasi yang belum diketahui.Banyak teori yang


diajukan yang menekankan pentingnya faktor-faktor psikologik, fisiologik dan
lain-lain.Beberapa orang mengatakan bahwa situasi keamanan di otak normal
dibombardir oleh aliran stimulus yang berasal dari tubuh atau dari luar tubuh.
Jika masukan akan terganggu atau tidak ada sama sekali saat bertemu dalam
keadaan normal atau patologis, materi berada dalam prasadar dapat
unconsicious atau dilepaskan dalam bentuk halusinasi. Pendapat Iain
mengatakan bahwa halusinasi dimulai dengan keinginan yang direpresi ke
unconsicious dan kemudian karena kepribadian rusak dan kerusakan pada
realitas tingkat kekuatan keinginan sebelumnya diproyeksikan keluar dalam
bentuk stimulus eksternal.

5
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Ruang rawat :poli jiwa Tanggal dirawat : 17/desember/209 No.RM

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.S (L/P)
Umur : 60 tahun
Status Perkawinan :menikah
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal Pengkajian : 17/desember/2019
Pendidikan : SMA sederajat
Jumlah Anak : 3 (tiga)
Informan : klien
II. ALASAN MASUK
Klien mengeluh susah tidur, klien mengeluh kemampaun beraktifitas
menurun, klien mengelih tidak puas tidur, lemas yang berlebihan, sering
mendegarkan suara-suara yang menyuruh melakukan sesuatu secara
berulang-ulang,tangan dan kaki sering merasa dingin,klien tampak
gelisah,klien nampa tegang,kontak mata kurang,tekanan darah 110/80mMhg,
pernapasan 24x/menit,nadi 100x/menit,suhu 36°c.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Tidak
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu

2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil

Pengobatan sebelumnya berhasil karena melakukan dirumah sakit Makassar


dan klien pindah kebulukumba dan melakukan pengobatan dirumah sakit
bulukumba

3. Pelaku/usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan
6
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal

Jelaskan No. 1,2,3 :

Masalah keperawatan

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


Tidak

Hubungan keluarga: tidak ada kelaa yang mengalami gangguan jiwa


Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Gejala  : tidak ada kelaa yang mengalami gangguan jiwa


Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Riwayat pengobatan : tidak ada kelaa yang mengalami gangguan jiwa


Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Masalah keperawatan : tidak ada kelaa yang mengalami gangguan


jiwa
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. TTV : TD :110/80 Mmhg N : 100x/menit S :36,˚C P :


24x/menit
2. Ukur : BB : 51 kg TB : 170 cm
3. Keluhan fisik : Ya Tidak

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
2. Konsep diri

7
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
a. Citra tubuh : klien mengatakan bentuk tubuhnya sesuai,dan
dulunya bisa digunsakn sesuai dengan fungsinya, dank lien
mengatakan menyukai semua bagiaan tubuhnya
b. Identitas : ibu rumah tangga
c. Peran : ibu
d. Ideal diri : semoga cepat kembali pulih
e. Harga diri: klien mengatakan dihargai oleh seluruh keluarga dan
orang orang yang berada dilingkungan tempat tinggalnya.salah
satu bentuk penghargaan dari masyarakat yaitu klien dianggap
sebagai orang yang tertua,dan semua yang berbicara dengan
beliau itu sopan

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : suami , anak dan cucu

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :pengajian

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : islam

b. Kegiatan ibadah : klien melakukan ibadah / sholat 5 waktu

VI. STATTUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampilan klien menggunakan pakaian tidak sesuai dan


salah satu kancing baju klien tidak sesuai pada tempatnya

Masalah keperwatan : tidak ada ,masalah keperawatan yang


ditemukan

2. Pembicaraan

Cepat

Keras

Gagap

Inkoherensi
8
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Lambat

Membisu

Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara dengan lambat akan tetapi mampu menjawab


setiap pertanyaan yang diberikan

Masalah keperawatan :tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan

3. Aktivitas motorik
4. Lesu

Tegang

Gelisah

Agitasi

Tik

Grimasem

Tremor

Kompulsif

Jelskan : pada saat pengkajian klien terlihat gelisah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

5. Alam perasaan

Sedih

Ketakutan

Putus asa

Khawatir

Gembira berlebihan

Jelaskan : klien merasa khawatir karena penyakitnya menyebabkan


dirinya ketergantungan obat

9
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

6. Afek

Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan : klien berekspresi datar pada saat dikaji

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

7. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Defensive

Curiga

Jelaskan : klien berbicara saat dikaji akan tetapi kontak mata


kurang

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

8. Persepsi

Halusinasi :

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

10
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Penghidu/Penciuman

Jelaskan :klien mengalami halusinasi pendengaran, klien sering


kali mendengar sesuatu yang menyuruh melakukan sesuatu yang
menyuruh melakukan seuatu secara berulang-ulang

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

9. Isi pikir

Obsesi

Phobia

Hipokondria

Depersonalisasi

Ide yang terkait

Pikiran magis

Waham :

Agama

Somatik

Kebesaran

Curiga

Nihilistic

Sisip pikir

Siar pikir

Kontrol piker

Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan waham

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

10. Proses Pikir

Sirkumstansial

11
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of idea

Blocking

Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : tidak ada gangguan pada proses fikir klien

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

11. Tingkat Kesadaran

Bingung

Sedasi

Stupor

Disorientasi waktu

Disorientasi orang

Disorientasi tempat

Jelaskan : klien sadar sepenuhnya/ kesadaran komposmentis

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

12. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan : tidak ada gangguan daya ingat yang dialami klien

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

13. Tingkat konsentrasi dan berhitung

12
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :klien berkonsentrasi dengan baik atas semua pertanyaan

14. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan: klien mampu mengambil keputusan secara sederhana


seperti,jika ingin maan,dan minum

Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

15. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan: klien menyadari penyakit yang dialami serta mampu


menerimanya,dan tidak menyalahkan orang lain terkait apa yang
terjadi pada dirinya

Masalah kperawatan: tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Makan

Bantuan Minimal

Bantuan Total

2.BAB / BAK

Bantuan Minimal

Bantuan Total

13
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Jelaskan: klien mampu melaksanakan atifitas sendiri,tapi terkadang
harus dibantu oleh keluarganya.

3. Mandi

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Jelaskan: tidak ada

4.Berpakaian / Berhias

Bantuan Minimal

Bantuan Total

5. Istirahat dan Tidur

Tidur siang, lama : kurang lebih satu jam sampai 2 jam

Tidur malam, lama : 2 sampia 3 jam

Kegiatan sebelum / setelah tidur: klien mengatakan sebelum


tidur terkadang nonton

5. Penggunaan Obat

Bantuan Minimal

Bantuan Total

6. Pemeliharaan Kesehatan

Ya Tidak
Perawatan Lanjutan

Sistem Pendukung

7. Kegiatan di dalam Rumah

14
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Ya Tidak

Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan Rumah

Mencuci Pakaian

Pengaturan Keuangan

8. Kegiatan di Luar Rumah

Ya Tidak
Belanja

Transportasi

Lain-lain

VIII. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik: Halusinasi pendegaran

Terapi medik: pemberian obat farmakologis seperti:

Digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan


1. Clobasam
Menyambungkan aliran listrik yang didalam otak, obat ini juga dapat digunakan
unuk melepaskan otot
2. Trihexyphnyl
Digunakan untuk mengobati gejala penyakit gerakan yang tidak bisa dikendalikan
3. Halopenidol
Untuk menatasi gejal psikiss pada gangguan mental,dan mengurangi gejala sindrom

15
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Lampiran 3

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN


1 Data subjektif : Gangguan persepsi sensorik
klien mengeluh mendegar sesuatu yang
tidak jelas menyuruh melakukan
sesuatu secara berulang
Data objektif: ........

Data objektif : ........

Data subjektif : Dst


Data objektif :

Data subjektif :
Data objektif :

Dst

Lampiran 4

FORMAT PERENCANAN KEPERAWATAN


( NURSING CARE PLAN )
Nama Klien :n

Ruangan : poi jiwa

No Diagnosa Intervensi
keperawatan
1 Gangguan
persepsi
sensorik

16
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
2 Ansietas Intervensi utama
1. Reduksi ansietas
Defenisi:
Meminimalkan konfisi individu dan oengalam subjektif
terhadap objek yang tifak jelas spezifik akibat antisioasi bahaya
yang memungkinkan individu melakukan tindakan menghadapi
ancaman.
Tindakan
Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis,
kondisi,waktu,stresor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda tanda ansietas ( verbal dan nomverbal)
Terapeautik
 Ciptakan susasana teraleautik untuk menumbuhkan
kepercayaan
 Temabi pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Tempatkan barang peribadi yang memberikan
kenyamanan
 Motifasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
 Diskusiakn perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi
 Jelaskan prosedur,termasuk sensasi yang mungkin
dialami
 Informasikan secara vaktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,jika
perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompotitif,
sesuai kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan lerasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahana diri yang
tepat

17
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
 Latih tehnik relaksasi
Kolaborasi
2. Kolaborasi pemberian obat anti ansietas, jika perlu
Terapi relaksasi
Defenisi
Menggunakan tehnik perdagangan untuk menurangi tanda
dan gejala ketidaknyamanan seperti nyeri,ketegangan
otot,atau kecemasan
Tindakan
Observasi
 Identifikasi penurunan tingkat energi,ketidakmaouan
berkonsentrasi atau gejala lain yang memnggangu
kemampuan kognitif
 Identifukasi tehnik relaksasi yag oernah efektif
digunakan
 Identifikasi kesexiaan,kemampuan,dan penggunaan
tehnik sebelumnya
 Periksa ketegangan otot,frekuensi nadi,tekanan darah,
dan suhu sbelum dan sesudah latihan
 Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeautik
 Ciptakan lingkungan tenang dan tanoa gangguan
dengan pencahayaan dan subu ruang nyaman,jika
memungkinkan
 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
prosedur tehnik relaksasi
 Gunaka pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut dan irama lambat dan
berirama
 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetim atau tindakan medis lain,jika sesuai
Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat,batasan,dan jenis relaksasi
yang tersedia( mis,musik,meditasi relaksasi otot
progresif
 Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
 Anjurakan mengambil posisi nyaman
 Anjurkan rileks,dan merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengalamai atau melatih tehnik yang
dipilih
 Demostrasikan dan latih tehnik relaksasi (mis,nafas
18
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
dalam,peregangan ,atau imajinasi terbimbing)
Intervensi pendukung
1. Tehnik menenangkan
Defenisi
Tehnik relaksasi dengan pembentukan imajinasi individy
dengan menggunakan semua indra melalui pemrosesan
kognitif
Tindakan
Observasi
 Identifikasi masalah yang dialami
Terapeautik
 Buat kontrak dengan pasien
 Ciptakan ruangan yang tenang dan nyaman
Edukasi
 Anjurkan mendegarkan musik yang lembut atau musik
yang disukai
 Anjurkan berdoa,berzikir,membaca kitap suci,ibadah
sesuai agama yang dianut
 Anjurkan melalukan tehnik menenagkan hingga
perasaan menjadi tenang .

3 Gangguan Intervensi utama


pola tidur 1. Dukungan tidur
Defenisi
Memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur.
Tindakan
Observasi
 identifikasi pola aktivitas dan tidur
 identifikasi faktor penganggu tidur (fisik dan/ atau
psikologis)
 identifikasi makanan dan minuman yang menganggu
tidur (mis. kopi, teh, alkohol, makanan yang mendekati
waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)
 identifikasi obat tidur yang dikonsumsi

19
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Terapeautik

 Modifikasi
lingkunagan( mis,pencahayaan,kebisingan,suhu,matras,
dan tempat
 batasi tidur siang jiak perlu,
 Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
(mis,pijat,pengaturan posisi, terapi akupresur)
 Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga.

Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit


 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan memghindari makanan/minuman yang
mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat tidur yang mengandung
supressor terhadap tidur REM
 Ajarkan faktor faktor yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
 Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya.
2. Edukasi aktifitas/istirahat

Defenisi

Mengajarkan pengaturan aktifitas dan istirahat

Tindakan

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan kemampua menerima


informasi

Terapeautik

 Sediakan materi dan media pengaturan aktifitas dan


istirahat
 Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai
kesepatatan
 Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
20
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
bertanya

Edukasi

 Jelaskan pentingnya melakukan aktifitas fisik/ olahraga


secara rutin
 Anjurkan terlibat dalam aktifitas kelompok,aktifitas
bermain,atau aktifitas lainnya
 Anjurka menyusun jadwal dan aktifitas istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
(mis,kelelahan,)
 Ajarkan dan mengidentifikasi target dan jenis aktifitas
sesuai kemapuan.

Intervensi pendukung

1. Dukungan kepatuhan program pengobatan

Defenisi

Memfasilitasi ketepatan dan keteraturan menjalani program


pengobatan yang sudah di tetapkan

Tindakan

Observasi

 Identifikasi kepatuhan program pengobatan

Terapeautik

 Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan


baik
 Buat jadwal pe dampingan keluarga untuk bergantian
menemani pasien selama menjalani program
pengobatan,jika perlu
 Dokumentasikan aktifitas selama menjalani proses
pengobatan
 Diskusikan hal hal yang dapat mendukung atau
menghambat berjalannya program pengobatan
 Libatkan keluarga untuk mendukung program
pengobatan yang dijalani

Edukasi

21
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
 Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
 Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur
menjalani program pengobstan
 Anjurksn keluarga untuk mendampingi dan merawat
pasien selama menjalani program pengobatan

Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi ke


pelayanan kesehatan terdekat,jika perlu

Lampiran 5

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

NO Dx. Hari/ Implementasi Evaluasi


Kep/ SP Tgl/
jam
1 S:

O:

A:

P:

22
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Lampiran 6

DAFTAR PRIORITAS

MASALAH KEPERAWATAN

Nama Klien : ……………………………………….


Ruangan : ……………………………………….
No. Nama Diagnosis Keperawatan Tanggal/Bulan/Tahun
Ditemukan Teratasi

23
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Lampiran 7
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……
2. Diagnosa keperawatan
…………………………………………………………….
3. Tujuan Khusus ………………
…………………………………………………….
………………………………………………………………………………
………………
4. Tindakan keperawatan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
ORIENTASI

1. SalammTerapeutik………………………………………………………
……………
2. Evaluasi/
validasi……………………………………………………………………
…………………………………………………………….
3. Kontrak :
Topik : …………………………………………………
Waktu : ………………………………………………..
Tempat: ……………………………………………………..

KERJA : ( Langkah-langkah tindakan keperawatan )


1. …………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………dst.
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
……………………………………………………………..
Evaluasi Objektif
…………………………………………………………………..
2. Rencana tindak lanjut
24
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
………………………………………………………………………
3. Kontrak yang akan dating
Topik : ………………………………………………..
Waktu : ………………………………………………………..
Tempat: …………………………………………………………

Lampiran 8

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Klien           :  Tn. D                                                                                  Hari/


Tgl          : Selasa, 22 November  2011
Umur                     :   40 tahun                                                                           
Waktu             : 09.00 - 09.15
Interaksi                 :  ke- 1                                                                                  
Tujuan             :
Setelah dilakukan
implementasi                                                                                                                     
     diharapkan klien     mengenal halusinasinya.

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANAL ANALI TEKH RASIO


VERBAL NON VERBAL ISA SA NIK NAL
BERF BERF KOMU
OKUS OKUS NIKAS
PADA PADA I
KLIE PERA
N WAT
P : “Selamat pagi P : Datang Dengan Menyap Memberi
Pak          D?” menghampiri penuh a/ salam
klien sambil percaya member adalah
tersenyum diri i salam hal baik
bertem dalam
u memulai
K : “Selamat K : Menatap Merasa dengan sebuah
pagi”! kearah   senang klien interaksi
perawat sambil dengan
tersenyum kehadir
an
perawa
t dan
menja
wab
P : Bertanya salam
G dengan      nada dengan
P :“Bagaimana suara yang ramah Bertany
perasaan bapak bersahabat a
25
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
pagi ini?, apakah Berhara Pertanya
bapak masih ingat p klien an
dengan kami ? masih terbuka
hari ini kita akan ingat mendoro
berbincang – dengan ng pasien
bincang tentang perawat untuk
halusinasi. dan mengung
K : “Iya saya masih bersedi kapkan
kenal kok sus” a perasaan
berbinc nya
ang-
bincang
K :  Tersenyum tentang
      “ Iya boleh…” kepada suster kemam
puan
dan
Bersedi aspek
a positif
P: Kontak mata berbinc yang
P : “Kalau boleh tahu dipertahankan ang- dimiliki
apa bapak sering bincan klien.
mendengar suara- K: Mendengarkan g Bertany
suara yang tidak apa yang dikatakan dengan a
jelas? oleh perawat klien

K: Menjawab Untuk
K :  “ selalu ka dengan suara yang mengeta
dengar suara-suara jelas hui jenis
suster” halusinas
Mendengarkan apa i klien
yang dikatakan
P : “Apa yang oleh perawat
dikatakan oleh Bertany
suara- suara itu? Menjawab dengan Menan a
suara yang jelas Menja yakan
K : “Saya wab halusin
dengan asi
mendengar suara-
penuh klien
suara laki-laki percaya
diri Untuk
yang melarang
mengeta
untuk tidur dan Mendengarkan apa hui jenis
yang dikatakan halusinas
mengancam akan
oleh perawat i klien
membunuh Menjawab dengan
suara yang jelas Menja Bertany
wab a
P : “Kapan suara-
26
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
suara itu bapak Mendengarkan apa dengan Menan
dengar?” yang dikatakan penuh yakan
oleh perawat percaya isi
K : “Sore-sore diri halusin
suster” asi
Menjawab dengan klien Bertany
suara yang jelas a
P : “Berapa kali Untuk
dalam sehari mengeta
bapak mendengar Mendengarkan apa hui
suara- suara itu? yang dikatakan waktu
oleh perawat halusinas
i klien
K : “Biasanya 3-4 Menjawab dengan Menja
suara yang jelas wab
kali”
dengan Bertany
penuh Menan a Untuk
P : “Pada saat apa Mendengarkan apa percaya yakan mengeta
bapak mendengar yang dikatakan diri waktu hui
suara-suara itu?” oleh perawat halusin frekuensi
asi halusinas
klien i klien
K : “Saat baring- Menjawab dengan
suara yang jelas
baring sendirian”
Bertany
Menja a
P : “Apa yang wab Menan
bapak rasakan saat dengan yakan
mendengar suara- penuh frekuen Untuk
suara itu?” percaya si mengeta
diri halusin hui
asi situasi
K : “Saya klien yang
Sambil tersenyum menimbu
membanting
lkan
barang-barang, halusinas
Bertany i klien
mengamuk dan
Menja a
merasa ketakutan” wab
dengan Menan
penuh yakan
P : “Apa bapak
percaya situasi Untuk
mau saya ajarkan
diri yang mengeta
cara mengontrol
menim hui
halusinasi?”
bulkan respon
halusin klien saat
asi mengala
K : “Mau suster”
klien mi
27
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
P : “Cara pertama halusinas
yaitu dengan cara P : Kontak mata i
menghardik yaitu dipertahankan Menja
tutup telinga dan wab
katakan saya tidak dengan
mau dengar penuh Menan
kamu.” Coba percaya yakan
bapak praktekkan. diri respon
K : Mengatakan klien
K : “Klien dengan suara terhada Untuk
mengatakan saya yang jelas p Member mengeta
menutup telinga halusin ikan hui
bila mendengar asinya pujian kesediaa
suara-suara dan P : kontak mata kepada n klien
katakan saya tidak tetap terjaga klien untuk
mau dengar kamu. berbinca
“ ng-
bincang
P : “Bagus Sekali. K : Tersenyum
Bagaimana kalau
latihan ini kita Mengaj
masukkan dalam ak
jadwal kegiatan untuk
harian bapak?” P : berbicara menjad
dengan      nada walkan
suara kegiatan
K : “Ya, kasih bersahabat dan
masuk saja suster” jelas

P : Bagaimana
K : mengangguk
perasaan Bapak
setelah
Bersedi
berbincang-
a
bincang dengan memas Pujian
ukkan memberi
saya?
P: cara kan
K : Senang suster mempertahankan mengh motivasi
kontak mata ardik bagi
P : Coba bapak
halusin klien
ulangi apa yang asi untuk
dalam Membe melakuk
kita bicarakan
jadwal rikan an
tadi? kegiata pujian kegiatan
n Kepada dan
K : “Cara
harian klien aspek
menghardik atas Member positif
28
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
halusinasi, saya Dengan kemam i pujian yang
penuh puan dimilikin
tutup telinga dan
percaya yang ya
mengatakan saya diri dimiliki
nya Melatih
tidak mau dengar
klien
kamu” terbiasa
melakuk
Berhara an
p klien kegiatan
P : “wah bagus
bersedi terjadwal
sekali...!
a
memas
Mengat ukkan
akan cara
dengan mengha
percaya rdik Mengaj
diri halusin ak
K :  “Terima kasih
asi ke untuk

dalam menjad
jadwal walkan
kegiata kegiatan
n harian

:   “Nanti bapak
Membu
ingat-ingat lagi
Senang at
apa yang kita
dengan kontrak
bicarakan tadi.
pujian
yang Memberi
K : Menjawab diberik kan
dengan suara yang an motivasi
jelas kepada
K : “Iya suster”
klien
P  : “Baiklah pak
P : “Senyum, untuk
saya         rasa
melakuk
pertemuan berjabat tangan
an
kita kali ini
Memuji kegiatan
sudah cukup.
dengan nya
        Bagaimana
suara
kalau besok kita
yang
bertemu lagi
jelas
untuk melatih
cara kedua
mengontrol
halusinasi       yait
29
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
u        bercakap- Bersedi
cakap dengan a
orang lain. mengik
      Bagaimana uti
saran
kalau       kita
yang Mengaja
berbincang – diberik k klien
an oleh terbiasa
bancang selama
perawa dengan
15 menit? Dan t kegiatan
terjadwal
bagaimana kalau
Berhara
di teras ini p klien
bersedi
saja...?
a
memas
ukkan
K : “Boleh…!”
cara Penting
mengha untuk
rdik interaksi
P :“Baik pak, silah
halusin sela
kan       bapak asi
kedala
istirahat,
m
permisi. jadwal
kegiata
n harian

Membu
at
kontrak
untuk
besok

30
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Lampiran 9

FORMAT LAPORAN RESUME

1. Pengkajian (dalam bentuk naratif )


………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………

2. Masalah keperawatan / Diagnosis

…………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
..

3. Rencana keperawatan
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
…..

4. Implementasi
……………………………………………………………………………………………
…..
……………………………………………………………………………………………
….

5. Evaluasi
……………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………………

31
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Lampiran 10

LAPORAN PENDAHULUAN

2. Kasus ( masalah Utama ) :

3. Proses terjadinya masalah :

4. a. Pohon masalah

a. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

5. Diagnosis keperawatan

6. Rencana tindakan keperawatan

32
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
OUTLINE PENULISAN JURNAL PENELITIAN

A. Teknik penulisan

Tema jurnal yang dipresentasikan tentang KEPERAWATAN JIWA.


Jurnal diketik 1,5 spasi dengan jumlah 1500 – 2000 kata atau sekitar 8 –
10 lembar. Jika jurnal yang ditemukan berbahasa asing, lampirkan jurnal
aslinya dan lampirkan abstraknya yang sudah di translate ke bahasa
Indonesia. Jangan lupa mencantumkan nama penulis, dan tahun
pemuatan jurnal serta tanggal diakses. Sebaiknya mengambil jurnal 5
tahun terakhir. Minimal sehari sebelum presentasi, mahassiswa wajib
mengkonsultasikan kepembimbing. Selain jurnal tersebut (jurnal utama)
mahasisiwa diwajibkan untuk mengambil rujukan dari jurnal penelitian lagi
ataupun dari sumber lainnya, seperti text book, dll. Persentasi di sajikan
dalam format power point (PPT). Penilaian terhadap isi slide persentasi
juga akan dilakukan
B. Sistematika penulisan

Jurnal yang disusun terdiri dari tiga bagian yang terintegrasi.


Bagian jurnal terdiri dari sampul, isi, dan penutup.
Pada bagian sampul mencantumkan judul asli jurnal dan jika
berbahasa asing cantumkan judul dalam bahasa Indonesia dan bahasa
asing tersebut. Jangan lupa mencantumkan nama penulisnya.

33
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba
Pada bagian isi terdiri dari: ringkasan jurnal (ringkasan keseluruhan
isi jurnal) dalam bahasa Indonesia, latar belakang dan tujuan penulisan
jurnal, tinjauan literatur tentang tema jurnal yang dipilih, pembahasan
(berisi bahasan kemungkinan penerapan temuan jurnal dalam tatanan
pelanyanan nyata di Indonesia, serta analisa faktor pendukung dan
penghambat penerapannya, termasuk keberhasilan serta faktor-faktor
pendukung dan penghambatnya).
Pada bagian penutup mahasiswa diminta untuk menuliskan
kesimpulan dan saran tentang hal-hal yang dituliskan di tinjauan literatur
dan pembahasan. Jangan lupa untuk menyertakan daftar pustaka.

34
Panduan Profesi Keperawatan Jiwa Stikes Panrita Husada Bulukumba

Anda mungkin juga menyukai