Disusun Oleh :
Kelompok 3
menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh. Virus HPV hidup pada sel-sel
kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis. Ada sekitar 60 jenis HPV penyebab
kutil yang biasanya menginfeksi bagian-bagian tubuh seperti kaki dan tangan,
terjadi jika seseorang bersentuhan langsung dengan kulit pengidap atau benda
yang terkontaminasi virus HPV. Hubungan seksual juga dapat menjadi sarana
penularan virus HPV pada kelamin. Misalnya kontak langsung dengan kulit
kelamin, membran mukosa atau pertukaran cairan tubuh, dan seks oral atau
kanker, tapi ada beberapa jenis HPV kelamin yang dapat memicu kanker leher
rahim atau serviks, serta kanker pada anus dan penis. WHO (World Health
Infeksi HPV sangat mudah menular dan dapat terjadi pada siapa saja.
risiko.
3. Berbagi barang pribadi, misalnya handuk, saputangan, atau kaus kaki.
menjalani kemoterapi.
6. Usia. Kutil biasa umum diderita oleh anak-anak, sementara kutil plantar
dan kelamin lebih sering terjadi pada remaja dan kalangan dewasa muda.
pengidap. Sistem kekebalan tubuh kita juga biasanya akan memberantas infeksi
penanganan. Jika infeksi HPV sampai pada tahap menimbulkan gejala, indikasi
utama adalah tumbuhnya kutil. Jenis kutil terbagi ke dalam empat kategori,
yaitu kutil biasa, kutil kelamin, kutil plantar atau mata ikan, dan kutil pipih.
Tekstur kulit yang ditumbuhi kutil akan terasa kasar, keras, dan agak menonjol.
Kutil kelamin dan kutil pipih umumnya tidak terasa sakit. Kutil kelamin hanya
terasa gatal. Kutil plantar yang tumbuh pada telapak kaki sering menimbulkan
rasa sakit terutama saat berjalan. Selain menyebabkan kutil, terdapat dua jenis
infeksi HPV pada kelamin yang menjadi pemicu utama kanker serviks yaitu
HPV 16 dan 18. Jenis HPV ini umumnya tidak menumbuhkan kutil atau
yang utama.
asetat. Kulit di bagian genital yang terinfeksi virus HPV akan berubah
terdeteksi.
3. Tes Pap smear, yang juga merupakan pemeriksaan untuk bagian genital.
Dalam tes Pap smear, akan diambil sampel sel-sel dari serviks dan vagina
kanker.
Setelah diagnosis positif, terdapat dua metode medis yang dapat dipilih,
yaitu penanganan dengan obat atau prosedur operasi. Penanganan melalui obat
umumnya menggunakan obat oles dan membutuhkan waktu yang cukup lama
HPV.
4. Podophyllotoxin yang bekerja dengan menghancurkan jaringan pada
kutil kelamin.
5. Selain obat oles, kutil juga dapat diatasi dengan langkah operasi yang
laser.
Jika tidak diobati, infeksi HPV dapat menyebabkan munculnya luka pada
mulut dan saluran pernapasan atas. Beberapa jenis HPV bahkan dapat memicu
terdeteksi dan ditangani ini bisa berkembang menjadi kanker serviks. Kanker
pada penis serta anus juga termasuk komplikasi yang dapat ditimbulkan infeksi
HPV.
Kutil memang dapat hilang tanpa penanganan khusus, tapi bukan berarti
virus HPV juga ikut lenyap. Virus ini akan tetap bersembunyi dalam tubuh
Vaksin bernama Gardasil adalah salah satu vaksin HPV yang terbukti efektif
dibagi dalam tiga dosis. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah dua
bulan, sedangkan jarak antara dosis pertama dan ketiga adalah enam bulan. Di
berguna, seperti:
umum yang lembap seperti tepi kolam renang dan memakai kaus kaki yang
bersih. Jangan berbagi barang pribadi, misalnya pisau cukur atau gunting kuku
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Data dasar
Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara
anamnesa, pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang
b. Data pasien :
Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak,
agama, alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir.
Keluhan utama : pasien biasanya dating dengan keluhan intra
servikal dan diserti keputihan menyerupai air
c. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti : pendarahan, keputihan, rasa nyeri dan servikal
d. Riwayat penyakit sebelumnya:
Data yang perlu dikaji adalah:
Riwayat abortus, infeksi pasca abortus, infeksi masa nifas, riwayat
operasi kandungan, serta adnya tumor, riwayat keluarga yang
menderita kanker.
Keadaan psiko-sosial-ekonomi dan budaya:
Ca. serviks sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi rendah,
berkaitan erat dengan kulitas dan kuantitas makanan atau gizi yang
dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal
hygiene terutama kebersihan dari saluran urogenital.
e. Data khusus
1) Riwayat kebidanan : paritas, kelainan menstruasi, lama,
jumlah warda darah, apakah hubungan pendarahan dengan
aktifitas, apakah darah keluar setelah koitus, pekerjaan
yang dilakukan sekarang.
2) Pemeriksaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap smear,
polposkopi,servikografi, pemeriksaan visual lansung
gineskopi.
f. Aktifitas dan istrahat
Gejala :
1) Kelemahan atau keletihan akibat anemia
2) Perubahan pada pola istrahat dan kebiasaan tidur pada
malam hari
3) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti
nyeri, ansietas dan keringat malam.
4) Pekerjaan atau profesi dengan penejaman karsinogen
lingkungan dan tingkat stress tinggi
g. Integritas ego
Gejala : faktor stress, merokok minum alcohol, menunda mencari
pengobatan, keyakinan religious atau spiritual, masalah tentang lesi
cacat, pembelahan, menyangkal diagnosis, dan perasaan putus asa.
h. Manakan dan minuman
Gejala :
1) Pada kanker serviks: kebiasaan diet buruk (misalnya:
rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet rasa)
2) Pada kanker ovarium: dispenea, rasa tidak nyaman pada
abdomen, lingkar abdomen yang terus meningkat (kanker
ovarium)
i. Eliminasi
Pengkajian eliminasi yang dapat dilakukan oleh perawat adalah
sebagai berikut
1) Pada kanker serviks: perubahan pada pola defekasi,
perubahan eliminasi urinis, misalnya nyeri.
2) Pada kanker ovarium didapat tanda haid tidak teratur,
sering berkemih, menopause dini, dan menoragia.
j. Neurosensori
Gejala : pusing, sinkope
k. Nyeri atau kenyamanan
Gejala: adanya nyeri derajat bervariasi, misalnya ketidaknyamanan
ringan sampai hyeri hebat (dihubungkan dengan proses penyakit),
nyeri tekan pada payudara (pad kanker ovarium)
l. Pernafasan
Gejala: merokok, pemajanan abses
m. Keamanan
Gelaja: pemajanan pada zat kimia toksit, karsinogen.
Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi
n. Seksualitas
Gejala : perubahan pola respon seksual, keputihan (jumlah
karakteristik, bau), perdarahan sehabis senggama (pada kanker
servis)
o. Interaksi sosial
Gejala: ketidaknyamanan atau kelemahan system pendukung.
Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan), dukungan,
bantuan, masalah tentang fungsi atau tanggung jawab peran
p. Penyuluhan
Gejala: riwayat anker pada keluarga, sisi primer: penyakit primer,
riwayat pengobatan sebelumnya. Nuligrafida lebih besar dari usia
30 tahun, multirafida pasangan seks multiple, dan aktifitas seksual
dini.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipovolemia b.d Kekurangan intake cairan
Definisi: penurunan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau
intraseluler
Penyebab:
1) Kehilangan cairan aktif
2) Kegagalan mekanisme regulasi
3) Peningkatan permeabilitas kapiler
4) Kekurangan intake cairan
5) Evaporasi
Subjektif:
(tidak tersedia)
Objektif:
Subjektif:
1) Merasa lemah
2) Mengeuh haus
Objektif:
Sebjektif:
Objektif:
Subjektif:
(tidak tersedia)
Objektif:
(tidak tersedia)
Subjektif:
Objektif;
Subjektif:
(tidak tersedia)
Objektif:
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Hipovolemia b.d Kekurangan intake cairan
Intervensi utama:
1) Manajemen hipovolemia
Definisi: mengidentifikasi dan mengelola penurunan volume cairan
intravasukuler
Tindakan
Observasi
a) Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit menurun merman mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
b) Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Intervensi pendukung
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi