HOME CARE
“HIPERTENSI”
DISUSUN OLEH :
PRODI S1 KEPERAWATAN
RUANGAN 1
TINGKAT III
DOSEN PENGAMPU :
Penyusun:
Nuralfira A.17.09.028
Sri Nurul Kurniati A.17.09.037
Verdi Fian Aprilianto A.17.09.042
1
Pengkajian
I. DATA UMUM
1. IdentitasKlien
Nama : Tn. M
Umur : 57 Tahun
Tempat/Tanggallahir : 20 /05/ 1962
Jeniskelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikanterakhir : SD
Suku : Bugis
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bonto bangun
Telp. : -
Golongandarah : O
Sumber info : Klien dan Keluarga
2. Keluhan utama : Klien mengatakan tidak mampu beraktifitas
dengan sendirinya
2
Riwayat pengobatan : Klien mengatakan tidak mengingat pengobatan
yang pernah diterimanya dulu
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara: Klien memiliki perhatian yang baik
terhadap lawan bicaranya
3
10. Aktifitas sosial : Klien bekerja sebagai wiraswasta,
pemilik toko bangunan
13. Kegiatan keagamaan / polaibadah : Klien rajin sholat 5 waktu dan sering
mengikuti kajian kajian islami
1. Keadaanumum
Kehilangan BB : Klien penurunan berat badan semenjak dirinya
sakit dari 64 kg turun menjadi 58 kg
Kelemahan : Klien memiliki skor 3, karena masih mampu
menggerakkan otot namum tidak mampu berjalan sendiri dan beraktivitas
Vital sign : TD : 180/120mmHg
RR : 22 x/mnt
SUHU : 36,8 ºC
NADI : 80 x/mnt
Tingkat kesadaran : Apatis ( E= 4 V=5 M=4 )
2. Head to toe
4
4. Mata/penglihatan : klien memiliki penglihatan yang baik, tidak
memakai alat bantu dan tidak memiliki keluhan terhadap
penglihatannya
5
V. DATA FOKUS
DATA FOKUS
1. TD 180/120 mmHg
2. M= 4
3. Tingkat kesadaran apatis
4. Klien nampak lemah
5. Skor kelemahan 3
6. Klien mengatakan tidak dapat menggerakkan ekstremitas atas dan
bawah sebelah kiri
7. Keluarga klien mengatakan ada riwayat hipertensi sebelumnya
8. Keluarga klien mengatakan klien tidak mampu beraktifitas dengan
sendirinya
sendirinya
6
VII. ANALISA DATA
3. DO : - Terjeadinya - Intoleransi
- Tingkat penekanan aktivitas b/d
kesadaran pada jaringan kelemahan
apatis otak
- Skor
7
kelemahan 4
- Klien
nampak
lemah
a. Definisi:
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri.
b. FaktorRisiko
a. Kerusakan integritas struktur tulang
b. Perubahan metabolisme
c. Ketidakbugaran fisik
d. Penurunan kendali otot
e. Penurunan massa otot
f. Keterlambatan perkembangan
g. Kekakuan sendi
h. Kontraktur
i. Malnutrisi
j. Gangguan muskuloskeletal
k. Gangguan neuromuskular
l. Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
m. Efek agen farmakologis
n. Program pembatasan gerak
o. Nyeri
p. Kurang terpapar informasi tentang aktifitas fisik
8
q. Kecemasan
r. Gangguan kognitif
s. Keengganan melakukan pergerakan
t. Gangguan sensori persepsi
c. KondisiKlinisTerkait
a. Stroke
b. Cedera medula spinalis
c. Trauma
d. Fraktur
e. Osteoarthritis
f. Ostemalasia
g. Keganasan
a. Definisi :Berisikomengalamipenurunansirkulasidarahkeotak.
b. FaktorRisiko:
a. Koagulasi (mis, anemia selsabit)
b. Dilatasikardiomiopati
c. Koagulasi intravascular diseminata
d. Embolisme
e. Hiperkolesteronemia
f. Hipertensi
g. Infarkmiokardakut
h. Sindromsick sinus
i. Penyalahgunaanzat
j. Terapitombolitik
k. Efeksampingtindakan (mis, tindakanoperasibypass)
c. Kondisi Klinis Terkait
a. Stroke
b. Infarkmiokardakut
c. Diseksiarteri
9
d. Embolisme
e. Hipertensi
Subjektif
1. Mengeluh lelah
Objektif
Subjektif
Objektif
10
Kondisi Klinis Terkait
1. Anemia
2. Gagal jantung kongesif
3. Penyakit jantung koroner
4. Penyakit katup jantung
5. Aritmia
6. Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
7. Gangguan metabolik
8. Gangguan muskuloskeletal
1. Pergerakan ekstremitas 4
2. Kekuatan otot 5
3. Rentang gerak (ROM) 4
2. 4 Oktober Klien akan menunjukkan perfusi serebral yang
2019 meningkat setelah dilakukan perawatan 2x24 jam
dengan kriteria hasil:
- Sakit kepala 3
- Gelisah 3
- Kecemasan 4
3. 4 Oktober Klien akan menunjukkan toleransi aktifitas yang
2019 meningkat setelah dilakukan perawatan 2x24
11
jam, dengan kriteria hasil :
- Keluhan lelah 3
- Perasaan Lemah 4
- Tekanan darah 4
12
bertahap
Kolaborasi :
- Kolaborasipemberian anti aritmia, jika
perlu
13
- Kolaborasi pemberian anti angina.
2. Intervensi Pendukung
a) Dukungan perawatan diri
Definisi :
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
perawatan diri
Tindakan:
Observasi :
- Identifikasi kebisaan aktivitas
perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu
kebersihan diri, berpakaian, berhias,
dan makan
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan yang terapeutik
(mis. suasana hangat,rileks, privasi)
- Dampingi dalam melakukan perawatan
diri sampai mandiri
- Jadwalkan rutinitas diri
Edukasi :
- Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
b) Edukasi pengukuran nadi radialis
Definisi : mengajarkan cara pengukuran
nadi radialis
Tindakan:
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
14
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Pastikan pasien merasa nyaman dan
rileks
Edukasi :
- Jelaskan prosedur pengukuran nadi
radialis
- Ajarkan menghitung denyutan selama 60
detik, atau hitung selama 30 detik dan
kalikan dengan 2.
2. Resiko perfusi 1. IntervensiUtama
serebral tidak a) Manajemen peningkatan tekanan
efektif intrakranial
Definisi :Mengidentifikasi dan mengelola
peningkatan tekanan dalam rongga kranial.
Tindakan :
Observasi :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor tanda atau gejala peningkatan
TIK
- Monitor status pernapasan
Terapeutik :
- Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulsan, jika perlu
15
- Kolaborasi pemberian diuretik
osmosis,jika perlu
b) Pemantauan tekanan intrakranial
Definisi :mengumpulkan dan menganalisis
data terkait regulasi tekanan di dalam ruang
intrakranial.
Tindakan :
Observasi :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Monitor peningkatan TD
- Monitor penurunan frekuensi jantung
Terapeutik :
- Pertahankan posisi kepala dan leher netral
- atur inteval pemantauan sesuai kondisi
pasien
Edukasi :
- jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- informasikan hasil pemantauan,jika perlu
2. Intervensi Pendukung
a) Edukasi Diet
Definisi :mengajarkan jumlah, jenis dan
jadwal asupan makanan yang
diprogramkan..
Tindakan :
Observasi :
- Identifikasi kemampuan pasien dan
keluaraga menerima informasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan saat
ini
- Identifikasi kebiasaan pola makan saat
16
ini dan masa lalu
Terapeutik :
- Persiapan materi, media dan alat
peraga
- Sediakan rencana makan tertulis, jika
perlu
Edukasi :
- Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
- Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
- Anjurkan mengganti bahan makanan
sesuai dengan diet yang diprogramkan
- Anjurkan melakukan olahraga sesuai
toleransi
- Rekomendasikan resep makanan yang
sesuai dengan diet, jika perlu
Kolaborasi :
- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan
keluarga, jika perlu
b) Pemberian obat
Definisi:
Mempersiapkan, memberi, dan
mengevaluasi keefektifan agen
farmakologis yang diprogramkan.
Tindakan:
Observasi :
- Identifikasi kemungkinan elergi,
interaksi, dan kontrakindikasi obat
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
17
- Monitor efek samping,toksisitas, dan
interaksi obat
Terapeutik:
- Perhatikan prosedur pemberian obat
yang aman dan akurat
- Lakukan prinsip enam benar
(pasien,obat,dosis,rute,waktu,dokume
ntasi
- Hindari interupsi saat mempersiapkan,
memverifikasi, atau mengelola obat
Edukasi :
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,
tindakan yang diharapkan, dan efek
samping sebelum pemberian
- Jelaskan faktor yang dapat
meningkatkan dan menuirunkan
efektifitas obat
18
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktifitas
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
- Lakukan latihan rentang gerak pasif atau
aktif
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah atau berjalan.
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
b) Terapi Aktifitas
Definisi :menggunakan aktifitas fisik,
kognitif, sosial, dan spiritual tertentu untuk
memulihkan keterlibatan, frekkuensi, atau
durasi aktivitas individu atau kelompok.
Tindakan :
Observasi :
- Identifikasi defisit tingkat aktifitas
- Identifikasi kemampuan berpartisipasi
dalam aktifitas tertentu
- Identifikasi makna aktifitas rutin dan waktu
luang
19
Terapeutik :
- Koordinasikan pemilihan aktifitas sesuai
usia
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
menyesuaikan untuk mengakomodasi
aktifitas yang dipilih
- Libatkan keluaraga dalam aktifitas, jika
perlu
- Jadwalkan aktifitas dalam rutinitas sehari-
hari
Edukasi :
- Jelaskan metode aktifitas fisik sehari-
hari, jika perlu
- Ajarkan cara melakukan aktifitas yang
dipilih
- Anjurkan terlibat dalam aktifits
kelompok atau terapi
- Anjurkan keluarga untuk memberi
penguatan positif atau partisipasi dalam
aktifitas.
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan terapis okupasi
dalam merencanakan dan memonitor
program aktifitas
- Rujuk pada pusat atau program aktifitas
komunitas, jika perlu.
2. Intervensi Pendukung
a) Pemantauan tanda vital
Definisi:
Mengumpulkan dan menganalisa data
20
hasil pengukuran fungsi vital
kardiovaskuler, pernafasan dan suhu
tubuh
Tindakan:
Observasi:
- Identifikasi penyebab perubahan tanda
vital
- Monitor nadi (frekuensi, kekuatan,
irama)
- Monitor tekanan darah
Terapeutik:
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi
pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasi hasil pemantauan, jika perlu
b) Dukungan pemeliharaan rumah
Definisi : memfasilitasi dalam
mempertahankan lingkungan rumah bersih,
aman, dan mendukung pertumbuhan
anggota keluarga
Tindakan :
Observasi :
- Identifikasi faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pemeliharaan rumah
Terapeutik :
- Dukung anggota keluarga dalam
menetapkan tujuan yang dapat dicapai
21
terkait pemeliharaan rumah
- Koordinasi penggunaan sumber-sumber
di komunitas
Edukasi :
- Ajarkan strategi menciptakan
lingkungan rumah yang aman dan
bersih
- Anjurkan modifikasi penataan
perabotan rumah agar lebih mudah
dicapai.
22