Anda di halaman 1dari 1

Diketahui sebagai mahakarya arsitektur Buddha peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, yang

terletak di Magelang, Jawa Tengah. Hingga saat ini, Borobudur tetap menjadi candi Buddha
terbesar di dunia, yang setiap bangunannya memiliki karakteristik dan makna tersendiri. Karena
berbagai alasan itulah, Candi Borobudur ditetapkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia
pada 1991. Setelah sempat terkubur lama, candi ini ditemukan kembali pada 1814, ketika
Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Jawa. Pada 1970-an dan 1980-
an, restorasi besar-besaran dilakukan sebagai upaya penyelamatan bangunan bersejarah ini. Sejak
ditemukan kembali, Borobudur terus menjadi objek penelitian para ahli dari dalam maupun luar
negeri. Lantas, siapa yang membangun Candi Borobudur dan bagaimana sejarah
pembangunannya? Dibangun pada masa Dinasti Syailendra Hingga saat ini, belum ditemukan
bukti catatan sejarah yang dapat menjelaskan siapa yang membangun Candi Borobudur. Bahkan
tahun pembangunan dan latar belakang pendiriannya pun masih diselimuti misteri. Berdasarkan
penelitian para ahli, Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada abad ke-8, saat Kerajaan
Mataram Kuno diperintah oleh Dinasti Syailendra. Diduga, pembangunan candi berbentuk stupa
ini dilakukan oleh para penganut Buddha Mahayana secara bertahap. Baca juga: Relief Candi
Borobudur: Susunan dan Maknanya Melihat besarnya ukuran dan keunikan aristekturnya,
pembuatan Candi Borobudur memakan waktu puluhan bahkan seratus tahun lebih dan selesai
dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga (820-840 M). Namun, beberapa
sejarawan menyebut bahwa pembangunan Candi Borobudur dimulai oleh Dinasti Sanjaya, tetapi
baru dapat diselesaikan oleh Dinasti Syailendra, yang periode kepemimpinannya menjadi masa
keemasan Mataram Kuno. Pasalnya, pada saat itu agama Hindu dan Buddha sama-sama
berkembang di Pulau Jawa. Proses pembangunan Pembangunan Candi Borobudur diyakini
dimulai dengan meratakan tanah dan memadatkannya menggunakan batu untuk membentuk
struktur piramida. Setelah itu, dibangun undakan persegi dan melingkar, kemudian dilanjutkan
dengan tahap penyempurnaan, seperti penambahan pagar, tangga, dan sebagainya. Bangunan
candi dibangun menggunakan batu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa tanpa
menggunakan mortar (elemen untuk merekatkan batu). Diperkirakan, lebih dari 1,6 juta balok
batu andesit digunakan untuk membangun candi ini. Seperti diketahui, Candi Borobudur terdiri
atas enam teras berbentuk bujur sangkar, yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Pada
dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief (terlengkap dan terbanyak di dunia) dan 504 arca
Buddha. Baca juga: Sejarah Berdirinya Candi Prambanan Kemudian stupa utama terbesar
terletak di tengah, di kelilingi tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang. Tidak heran apabila
proses pembangunannya memakan waktu hingga lebih dari satu abad.

Anda mungkin juga menyukai